Soal latihan
3. Antisipasi
15.5 Pencetakan peta dengan kaidah Kartografi
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 463
Contoh aplikasi dari perintah- perintah di atas
Misalkan kita mempunyai peta yang akan didigitasi dengan ukuran kertas/gambar A4, maka hal yang pertama kali kita harus mengetahui ukuran kertas A4 itu sendiri yang tak lain 21x29.7 cm, setelah disanner pertama kali turuti contoh langkah-langkah yang dijelaskan diatas
Untuk selanjutnya langkah kedua 1. Command ; Sc
2. Select obyek : Peta hasil scanner 3. Select obyek ; spesify base point 4. Spesify scale factor or (Reference) ; R 5. Spesify reference length (1) ; contoh
23546
6. Spesify new length ; ukuran A4 yang diwakili cukup oleh salah satu panjang kertas itu, misal 21
Langkah selanjutnya langkah penggambaran 1. Command : Pl (polyline)
2. Spesify start point :
Current line – width is 0.000
3. Spesify next point or (Arc/Halfwidth/length/ undo/Width):
klik di obyek yang akan di digitasi
4. Spesify next point or (Arc/Halfwidth/length/undo/Width) : digitasi dapat dimulai.
Mengorganisasi Layer
Agar dalam penjiplakan peta tidak mengalami kesulitan untuk pertama kali kita
harus menentukan Layer/tema tiap-tiap legenda dipeta itu, misal :
Jalan Arteri : Red Jalan kolektor : Magenta Langkah-langkah perintah layer:
- Klik perintah “format” yang terdapat di toolbar bagian atas ; Klik perintah layer maka akan muncul perintah-perintah warna apa yang akan kita pakai dalam digitasi tersebut
Secara garis besar langkah-langkah diatas mewakili pelaksanaan pemetaan Digital untuk sebagai pengetahuan, untuk lebih mendalaminya kita dapat membaca referensi-referensi mengenai pemetaan digital.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 464
1. Muka peta dan Informasi tepi
Satu lembar peta terdiri atas muka peta dan informasi tepi. Muka peta adalah area, pada umumnya persegi, yang memuat detail peta, sedangkan informasi tepi adalah segala bentuk informasi yang ditampilkan di luar muka peta
Informasi tepi lazimnya terdiri atas judul peta, lokasi daerah pemetaan, nomor lembar peta, skala peta, petunjuk arah utara peta, indeks lembar, legenda, keterangan dan catatan, serta koordinat peta.
2. Skala Peta
Informasi skala peta dapat ditampilkan secara numeris (angka perbandingan jarak di peta dengan jarak dilapangan) dan atau dalam bentuk skala grafis, yakni skala yang digambarkan dengan penggalan garis dan nilai panjang sebenarnya di lapangan. Skala numeris lebih mudah dibaca (tanpa harus mengukur) namun jika peta diperkecil atau diperbesar ( misalnya dengan fotocopy), informasi skalanya menjadi tidak benar. Hal tersebut berbeda dengan skala grafis, yang informasinya tetap benar saat peta diperkecil maupun diperbesar.
3. Proyeksi Peta dan Sistem Koordinat Sistem koordinat yang digunakan dapat berupa koordinat lokal atau
menggunakan sistem koordinat tertentu.
Di Indonesia, sistem proyeksi peta yang pernah digunakan adalah LCO ( Lambert Connical Orthomorphic) misalnya pada peta-peta zaman penjajahan Belanda, UTM (Universal Transverse Mercator) misalnya peta Topografi/ Peta Dasar Nasional skala kecil dan Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional), dan TM3 (Transverse Mercator 3º) yakni pada peta-peta skala besar dari BPN (Badan Pertahanan Nasional).
4. Penyajian Detail
Penyajian detail merupakan hal penting yang menyangkut teknik dan seni menyampaikan informasi, selain tentu saja harus memperhatikan akurasinya.
Sajian detail yang banyak tidak selalu berkonotasi baik, karena peta akan nampak terlalu padat dan tidak informatif. Pada peta digital, pengelolaan informasi ini dapat dikelola lebih baik, karena setiap kelompok informasi dapat disimpan pada layer berbeda dan secara instan dapat di atur informasi mana yang harus ditampilkan dan mana yang harus
“disembunyikan”. Dalam teknik penyajian, ini dikenal beberapa kaidah berikut ini.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 465
a. Generalisai
Generalisai adalah pemilihan dan penyederhanaan bentuk detail sesuai dengan skala peta. Detail yang terlalu kecil untuk ditampilkan dibuang dan bentuk yang terlalu rumit disederhanakan. Kelokan-kelokan sungai atau jalan yang bisa ditampilkan pada peta skala 1: 5.000 misalnya, akan menjadi terlalu rumit untuk ditampilkan pada peta skala 1:25.000, jika tidak dilakukan generalisasi.
b. Penonjolan Detail (Emphasizing) Detail tertentu seringkali perlu ditonjolkan agar lebih informatif, misalnya pada peta parawisata, jalan cenderung ditampilkan lebih besar/lebar dari skala yang sebenarnya, demikian pula bangunan-bangunan parawisata akan digambarkan lebih besar.
c. Eksagerasi
Eksagerasi adalah pergeseran posisi detail yang terjadi karena pengaruh generalisasi atau emphasizing.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 466
Model Diagram Alir Ilmu Ukur Tanah Pertemuan ke-15 Pemetaan Digital (Digital Mapping)
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT
Pekerjaan Teknik Sipil Peta-Peta
Tematik
Peta-Peta Berbagai Macam
Skala Peta Geologi, Peta Hidrologi, Peta Topografi, Peta Situasi, Peta Gempa, Peta Tata Guna
Lahan, Peta Jaringan Prasarana dan Sarana Foto Udara
Pengukuran Terestris Penginderaan Satelit
Tingkat Akurasi dan Resolusi Perubahan di lapangan sangat cepat (terutama di perkotaan)
Demand :
Sistem Pemetaan yang cepat, tepat, murah dan mudah untuk revisi
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berbasis komputer
Perkembangan Software CAD (Computer Aided Design)
Pemetaan Digital
Peta Analog Proses Konversi Peta Digital
(Digitalisasi)
Hardware Software Brainware Manpower
Model Diagram Alir Pemetaan Digital
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 467
Model Diagram Alir Ilmu Ukur Tanah Pertemuan ke-15 (Lanjutan) Pemetaan Digital (Digital Mapping)
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT
Hardware
Software
Brainware
Manpower Input System
Processing System
Storage System
Output System Keyboard
Digitizer Scanner
Numerical Processor Random Acces
Memory
Hard Disk Compact Disk
Flash Disk
Softcopy Hardcopy
Screen Features
CAD Software Absolute Coordinate Input
Relative Coordinate Input
Polar Coordinate Input
Computer Engineer
Geodetic Engineer Programmer
System Analyst
Data Input Operator
Data Output Operator
Pemetaan Digital Otomatisasi Peta
Skala peta tidak berperan
Gambar 433. Model digram alir pemetaan digital
Model Diagram Alir Pemetaan Digital
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 468
Rangkuman
Berdasarkan uraian materi bab 15 mengenai pemetaan digital (digital mapping), maka dapat disimpulkan sebagi berikut:
1. Peta adalah sarana informasi (spasial) mengenai lingkungan. Pemetaan adalah suatu proses penyajian informasi muka bumi yang fakta (dunia nyata), baik bentuk permukaan buminya maupun sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, system proyeksi peta, serta symbol-symbol dari unsur muka bumi yang disajikan.
2. Pemetaan digital adalah suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan. Format digital terdiri dari 2 macam, yaitu:
a. Raster b. Vektor
3. Di bawah ini terdapat beberapa keunggulan dan kekurangan pemetaan digital dengan konvensional, yaitu:
Pemetaan digital Pemetaan Konvensional Penyimpanan Skala dan standar berbeda Pemanggilan Kembali Cek manual
Pemutahiran Mahal dan memakan waktu Analisa Overlay Memakan waktu dan tenaga Analisa Spasial Rumit
Penayangan mahal
4. Pemetaan digital terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, tenaga kerja, dan perangkat intelegensia. Terdapat beberapa tahapan dalam pemetaan digital, yaitu:
a. Membangun basis geografi,
- Resolusi peta dan akurasi yang tersaji pada basis lahan geografi - Tampilan untuk topografi kajian.
b. Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan, sesar, kekar, dan morfologi,
c. seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan kedalam bentuk digital.
15.Pemetaan Digital (Digital Mapping) 469
Soal Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan pemetaan digital ?
2. Metode PTD menggunakan variabel-variabel pembentuk tanah yang dapat diperoleh secara digital (misalnya remote sensing, digital elevation model, peta-peta tanah) untuk mengoptimasi survai tanah di lapangan. Tujuan PTD adalah :
3. Jelaskan pengertian dari Pemetaan Digital ( Digital Mapping) !
4. Sebutkan dan jelaskan peralatan-peralatan dan bahan serta prosedur yang harus dipenuhi dalam Pemetaan Digital !
5. Jelaskan manfaat dan kerugian (dampak) yang dapat ditimbulkan dengan menggunakan sistem Pemetaan Digital (Digital Mapping) !
6. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah penggunaan perangkat lunak pada Pemetaan Digital !
7. Jelaskan apa hubungan antara Pemetaan Digital (Digital Mapping) dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) !