• Tidak ada hasil yang ditemukan

هِباَحْصَ ِلِ

2. Pendekatan pedagogis

Pedekatan pedagogis ialah penfekatan berbasis penelitin dan kekeluargaan terhadap apa yang di teliti agar merasa tidak canggung terhadap informasi yang di berikn seperti informasi, pengetahuan, dan bukti yang diberilkan oleh peneliti, sapat juga dikatakan sebagai konsep memperoleh informasi yang diberikan terhadap masalah tersebut dengan mengunakan teoti pendidikan.

C. Sumber Data

Adapun sumber data terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Data Primer

Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan obyek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.

Untuk mengumpulkan data primer, diperlukan metode yang disebut survei dan menggunakan instrumen tertentu. Survei bermanfaat dalam menyediakan cara- cara yang cepat, efisien dan tepat dalam menilai informasi dari responden. Secara prinsip ada dua teknik pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data secara pasif dan pengumpulan data secara aktif. Perbedaan antara kedua teknik tersebut

3 Seto mulyadi, Heru basuki, Henfro prabow,Metode Penelitian Kualitatif Dan Mixed Method , h. 137-138

ialah bahwa yang pertama meliputi observasi karakteristik-karakteristik elemen- elemen yang sedang dipelajari dilakukan oleh manusia atau mesin, sedangkan yang kedua meliputi pencarian responden yang dilakukan oleh manusia ataupun nonmanusia.

Koleksi data secara pasif bermanfaat untuk mendapatkan data dari manusia ataupun tipe elemen studi lainnya. Kegiatannya meliputi melakukan observasi terhadap karakteristik-karakteristik tertentu indivual, obyek, organisasi dan entitas lainnya yang menarik untuk kita teliti. Koleksi data secara aktif memerlukan responden dalam mendapatkan data.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan; sedangkan data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi- organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintah, maka data primer harus secara langsung kita ambil dari sumber aslinya melalui narasumber yang tepat, misalnya responden.

Meskipun secara fisik data sekunder telah tersedia, kita tidak boleh gegabah menggunakannya. Untuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian, kita memerlukan beberapa per. timbangan, di antaranya sebagai berikut:

1. Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kitatentukan sebelumnya.

2. Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah, tetapi pada kualitas dan kesesuaian. Oleh karena itu, peneliti harusselektif dan hati-hati dalam memilih dan menggunakannya.

48

3. Data sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data primer Oleh karena itu, kadang-kadang kita tidak dapat hanya mengguna kan data sekunder sebagai satu-satunya sumber informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian kita.4

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penyusun, penyusun menggunakan metode pengumpulan data yang di pakai dalam penulisan ilmiah yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Di dalam pembahasan ini kata observasi dan pengamatan di gunakan secara bergantian.

Seseorang yang sedang melakukan pengamatan, tidak selamanya menggunakan pancaindra mata saja, tetapi selalu mengaitkan apa yangdilihatnya dengan apa yang dihasilkan oleh pancaindra lainnya: seperti apa yang ia dengar apa yang ia cicipi, apa yang ia rasakan dari penciumannya bahkan apa yang ia rasakan dari sentuhan- sentuhan kulitnya.

Dari pemahaman observasi atau pengamatan di atas, sesungguhnya yang dimaksud dengan metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalamarti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti melalui penggumaan pancaindra.

4Jonathan sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan Spss (Yogyakarta: Andi offset,2006), h. 8, 11-12

Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.

b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proposisi uman dan bukan dipaparkan sebagai sesuatu yang hanya menarik perhatian.

d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai validitas dan reliabilitasnya."5

Patton menegaskan observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apa bila penelitian dengan pendekatan kualitatif. Agar memberikan data yang akuran dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh penelitian yang sudah melewati latiahan-latihan yang memadai, serta telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap.6

2. Wawancara

Menurut Kartono interview atau wawancara adalah suatu percakapan yang di arahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan peruses Tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap hadapan secara fisik.

Dalam proses interview terdapat 2 (dua) pihak dengan kedudukan yang berbeda. Pihak pertama berfungsi sebagai penanya, disebut pula sebagai interviewer, sedang pihak kedua berfungsi sebagai pemberi informasi (information supplyer), interviewer atau informan Interviewer mengajukan pertanyaan-

5Burhan bugin,Metodologi Penelitian KuantitatifKomunikasi, Ekonomi Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainya (Depok:Prenada media, 2019), h.143-144

6Dr. Seto Mulyadi, M.Psi., Pisikolog, dkk, Metode Penelitian Kualitatif Dan Mixed Method, (depok: charisma putra utama offset, 2019 ), h. 212

50

pertanyaan, meminta keterangan atau penjelasan, sambil menilai jawaban- jawabannya. Sekaligus ia mengadakan parafrasa (menyatakan kembali isi jawaban interviewee dengan kata-kata lain), mengingat-ingat dan mencatat jawaban- jawaban. Di samping itu, dia juga menggali keterangan-keterangan lebih lanjut dan berusaha melakukan "probing" (rangsangan, dorongan).

Pihak interviewee diharap mau memberikan keterangan serta penjelasan, dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya. Kadang kala ia malahan membalas dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan pula. Hubungan antara interviewer dengan interviewee itu disebut sebagai "a face to face non- reciprocal relation" (relasi muka berhadapan muka yang tidak timbal balik). Maka interview ini dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan tanya jawab sepihak, yang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan tujuan research Kartono.7

3. Dokumentasi

Tehnik mengumpulkan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.Yang berupa tulisan ataupun gambar, dengan ada nya tehnik ini membentuk sebuah ke validan yang membuat penelitian dan hasil penelitian tidak dapat diragukan karena prosesdalam wawancara dapat dibuktikan secara nyata.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, penelitian merupakan instrument utama dalam menggumpulkan data dan mengitrepretasikan data dengan dibimbing oleh pedoman wawancara dan pedoman observasi. Dengan mengadakan observasi dan wawancara mendalam dapat memahami makna interaksi sosial, mendalami perasaan dan nilai-

7Prof. Dr. arizal, M.A., Mtode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (cet. 4, depok: rajawali pers 2017) , h.232

nilai yang tergambar dalam ucapan dan perilaku responden. Agar penelitian ini terarah, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi instrumen penelitian yang selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat pedoman wawancara. Adapun instrumen untuk pedoman wawancara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian

No Indicator

1. Sistem pembelajaran Al-Quran pada peserta didik di kelas VII MTs Madani pao-pao

2 Langkah yang di ambil dalam mengetahui kurangnya minat membaca Al-Quran pada peerta didik di kelas VII MTs madani pao-pao

3 Kesulitan membaca Al-Quran pada peserta didik di kelas VII MTs madani pao-pao

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif adalah kegiatan di mana peneliti melakukannya secara terus menerus, yang dimulai pada tahap mengumpulkan data sampai kepada penulisan proposal. Adapun dalam mengumpulkan dan menganalisis data, peneliti menerapkan konsep yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman.Menurut Sugiyono konsep tersebut terbagi menjadi 3 langkah yaitu:

1. Reduksi Data (data reduction)

Tahap ini data yang peneliti dapatkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian diolah dengan menghilangkan kata ataupun kalimat yang tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sehingga data yang diperoleh dapat memberi gambaran yang jelas mengenai pemanfaatan koleksi Islam

2. Penyajian Data (data display)

Tahap ini merupakan proses penyajian data ke dalam bentuk tertentu baik berupa grafik, matrik, dan sebagainya sehingga data yang ada menjadi lebih

52

terstruktur dalam menjelaskan permasalahan yang ada. Dari hal ini sehingga data yang ada dapat memberi penjelasan secara umum sampai ke bentuk yang lebih spesifik.

3. Penarikan Kesimpulan (verification)

Tahap ini ialah tahap di mana data yang telah disiapkan kemudian akan dianalisis sesuai fakta yang didapatkan di lokasi secara kritis. Penarikan kesimpulan disampaikan ke dalam bentuk penjelasan atau penguraian sehingga akan menjawab rumusan masalah yang ada.

G. Pengujian Keabsahan Data

Menurut Sugiyono dalam penelitian kualitatif, uji keabsahan data antara lain:

1. Uji Kredibilitas, pengujian ini terkait dengan kepercayaan terhadap data yang ada, yang terdiri dari suatu perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, analisis kasus negatif, dengan menggunakan bahan-bahan referensi dan mengadakan member check.

2. Uji Transferability, pengujian ini dilakukan dengan membuat laporandiharuskan memberikan penguraian yang rinci, jelas, sistematik, dan dapat dipercaya sehingga bagi pembaca menjadi tahu mengenai hasil penelitiannya agar orang lain yang ingin menerapkan hasil penelitian tersebut dapat memutuskan kembali, bisa atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat yang berbeda.

3. Uji Dependability (reliabilitas), pengujian ini dilakukan dengan mengaudit seluruh aktivitas peneliti di dalam melakukan penelitian mulai dari penelitimenentukan objek masalah, sampai peneliti memberikan kesimpulan.

4. Uji Confirmability, pengujian ini dilakukan dengan menguji hasil penelitian, terkait dari proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian

merupakan suatu fungsi dari proses penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti tersebut telah memenuhi standar confirmability."

54 BAB IV

MINAT BACA AL-QURAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS MADANI PAOPAO

A. Gambarn Umum Lokasi Penelitian

Dokumen terkait