• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pembelajaran dan Upayah Meningkatkan Minat Membaca Al- Qur'an Pada Peserta Didik Kelas VII Mts Madani Paopao

هِباَحْصَ ِلِ

B. Sistem Pembelajaran dan Upayah Meningkatkan Minat Membaca Al- Qur'an Pada Peserta Didik Kelas VII Mts Madani Paopao

Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilakukan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keingginan siswa untuk belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar.

Table 4.2 jadwal pembelajran

JAM Matapelajaran

07:00-07:30 Sholat duha & membaca surah-surah pendek

07:30-08:10 TIK

08:10-08:50 TIK

08:50-09:30 AL-Qur'an dan Hadis 09:30-10:10 Al-Qur'an dan Hadis

10:10-10:30 Istirahat

10:30-11:10 Matematika

11:10-11:50 Matematika

11:50-12:50 Sholat dzuhur

12:50-13-30 Seni Rupa

13:30-14:10 Seni Rupa

Seprti yang telah di lihat pada table aktivitas atau jadwal pembelajaran diatas adalah serangkaian susunan pembelajarn atau aktivitas pembelajaran pada peserta didik di kelas VII MTs Madani Alauddin Paopao, pada susunan pembelajaran tersebut terdapat awalan pembelajaran yaitu sholat duhah dan membaca surah-surah pendeh pada setiap hari-hari yang di tentukan seperti hari

selasa, rabu, kamis, dan jumat pada hari tersebut setelah melakukan sholat duhah, secara bersama-sama para peserta didik dari jejang MTs hingga MA di haruskan untuk melafalkan surah-surah pendek sebelum masuk waktu peroses pembelajaran berlangsung di sekolah tersebut, disitulah penulis mengamati saat observasi bahwa madrasah tersebut MTs Madani Paopao berusaha meningkatkan minat atau motivasi peserta didik dalam membaca Al-Quran, upaya tersebut diharapka dapat meningkatkan minat dalam membaca Al-Quran.

Ada pula salah satu upaya dalam meningkatkan minat dan motivasi membaca al-Qur'an peserta didik di sekolah tersebut yaitu dalam peroes pembelajaran mengajar ada pula pembelajaran yang sangat mendukung perkembangan membaca al-Qur'an peserta didik di sekolah ini yang penulis memberikan perhatian besar yaitu Mata pembelajaran BTQ (Baca Tulis Quran) sebagaimna merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat berpengaruh terhadap minat mambaca peserta didik untuk mengetahui kemampuan membaca al-Qur'an, peran mata pembelajaran BTQ (Baca Tulis Quran), ada pun beberrapa pemaparan poin materi pokok pembelajaran

Tabel 4.3

Materi pokok pembelajaran

1. Adab atau tatakrama membaca dan mendengarkan al-Qur'an 2. Dalil naqli tentang membaca, mendengarkan dan menghafalkan

al-Qur'an

3. Menampilkan prilaku yang sesuai dengan adab atau tatakrama mendengarkan, membaca dan menghafalkan al-Qur'an

4. Menjelaskan Pengertian huruf dan hijaiyah 5. Mengucapkan huruf-huruf hijaiyah

64

6. Menuliskan huruf hijaiyah

7. Menjelaskan arti tanda baca al-Qur'an 8. Menuliskan tanda baca al-Qur'an 9. Menjelaskan pengertian mekhrijul juruf 10. Membedakan makharijul juruf

11. Menjelaskan system penulisan huruf hijaiyah

Dari sebagian materi pembelajaran yang telah dipaparkan diatas sangat memadai dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membca al- Qur'an peserta didik saat ini.

Terlepas dari itu seorang peran seorang pendidik atau guru sangat-sangat mempengaruhi kemampuan belajar seorang peserta didik khususnya dalam lingkungan sekolah dimana seorang guru merupakan kunci utama dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas, cerdas, kreatif dan berakhlakkul karimah, seyogianya seorang guru adalah motivator bagi para peserta didiknya mendorong agar mereka lebih giat dan semangat dalam pembelajaran yang ia bawakan oleh karna itu pembelajarn BTQ (Baca tulis al-Qur'an) ini diharapkan dapat sangat mempengaruhi minat membaca al-Qur'an,

pada kesempatan kali ini peneliti berkesempatan untuk mewawancarai seorang guru BTQ yang bernama Bapak Asriadi berkaitan tentang kemampuan membaca al-Qur'an peserta didk:

kemampuan peserta didik dalam membaca al-Qur'an sangat berfariatif dan beragam, karna berada pada latar belakang orang tua yang mendidik anak mereka untuk belajar Al-quran di tempat-tempat yang berbeda seperti ada yang belajar di TPA dan ada juga yang tidak, dari sudut pandang itu kita bisa mengetahui sedikit latarbelakang peserta didik dari usaha orang tua peserta didik. Terlepas dari itu kembali lagi dari kemampuan individu pada

dasarnya ada yang masih belum lncar atau membca dengan cara mengeja bacaan yaitu masih belajar di jenjang Iqro.1

Dari hasil wawancara tersebut bahwa kemampuan membaca peserta didik di kelas VII sangat berfaritif dan beragam melihat dari latar belakang pendidikan dasar al-Qur'an mereka yang berada di tempat tempat yang berbeda-beda, dari cara orangtua masing-masing peserta didk yang memberikan pendidikam al-Qur'an, mulai pendidikan dasar sejak dini mereka sudah memiliki dasar pendidikan al- Qur'an dari mesjid dan TPA, walau sudah memiliki dasar kemampuan membaca al- Qur'an masih saja kita sering menjumpai peserta yang memiliki kekurangan atau kesulitan dalam membaca al-Qur'an pada peserta didik.

Bagaiman keterangan bapak Asriadi terkait bentuk-bentuk kesulitan membaca al-Qir'an pada peserta didik:

Bentuk kesulitan membaca peserta didik pada tingkat madrasah Tsnawiyah Alaudin PaoPao kelas VII memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ada peserta didik yang lancer dalam membaca al-Qur'an tapi dalam segi tajwit masih kurang, ada juga yang masih tersendak-sendak dalam membaca, dan ada juga yang masih kurang dari segi panjang pendek bacaan al-Qur'an.2 Dari keterangan diatas bahwa peserta didik memiliki kemampuan dan problem yang berbeda beda dari yang mulai sudah lancer membaca al-Qur'an yang sudah lancer hingga masih terbatah-batah, seperti keterangan di atas kita dapat menganalisis bahwa sanya kemampuan membca al-Qur'an peserta didik dapat di kembangkan melalui peroses pembelajaran BTQ yang sama-sama kita ketahui yaitu dapat membina peserta didik dari segi bacaan hingga memotivasi mereka dalam hal membaca al-Qur'an.

Karena pada dasarnya pembelajaran BTQ sebagai salahsatu pembelajarn muatan lokal yang didalamnya membahas tentang bagaimana cara membaca dan menulis al-Qur'an sesuai aturan dan ilmu tajwid. Tujuan pembelajaran BTQ tiada lain agar peserta didik dapat mengerti dan menerapkan isi kandungan al-Qur'an

1. Bapak Asriadi, Guru mata pelajaran BTQ MTs madani Paopao, wawancara, Tanggal 15 Juni 2023 Gowa

2 . Bapak Asriadi, Guru mata pelajaran BTQ MTs madani Paopao, wawancara, Tanggal 15 Juni 2023 Gowa

66

dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya terwujud hamba yang beriman dan bertaqwa kepada Allah serta berakhlak al-Qur'an.

1) Upaya Madrasah dalam dalam meningkatkan minat membaca Al-Qur'an peserta didik

Madrasah Tsanawiyah Madani Paopao memiliki proses pembelajaran dimana dimulai dengan melaksanakan sholat dhuha dan membaca surah surah pendek seperti keterangan kepala madrasah:

Iya bahwa sanya madrasah madani di anjurkan mengawali pembelajaran dengan melaksanakan sholat duha secara bersama sama dan melfalkan surah-surah pendek guna diharapkam dapat berdampak positif bagi peserta didik dan dapat membuat peserta didik lebih disiplin datang tepat waktu ke sekolah, harapanya juga dapat mempengaruhi segenap pikiran, prilaku dan budi pekerti peserta didik.3

Sudah di sampaikan oleh bapak kepala Madrasah Tsanawiyah bahwa sanya Madrasah sangat mendukung minat baca siswa di sekola mulai dari awal pembelajaran yang diharapkan membentuk karakter Islami.

Menurut pendapat ibu Erna yaitu sebagai kepala sekolah dalam bidang kesiswaan mengenai tentang upaya madrasah dalam meningkatkan minat membaca al-Qur'an peserta didik:

Terkit upaya madrasah ini kita mengacu pada dokumen kurikulum sebagai moto pengerak di madrasah, didalam kurikulum ada beberapa program yang mendukung minat membaca al-Qur'an peserta didik salah satu nya adalah membaca surah-surah pendek selepas pelaksanaan sholat duha dimulai dari surah An-nas sampai surah An-naba.4

Dari keterangan di atas bahwa salah satu program madrasah pertama yaitu pembacaan surah-surah pendek dari surah An-nas hingga surah An-naba, ada pula keterangan yang di dapatkan menurut ibu Erna kepala sekolah dalam bidang kesiswaan, berupa keterangan bahwa:

Di samping program secara umum oleh madrasah ada juga yang di lakukan secara mandiri oleh tenaga kependididkan yaitu literasi al-Qur'an di awal pembelajaran, seperti ketika akan memulai pembelajaran pada peserta didik

3 . kepala madrasah, MTs Madani Paopao, wawancara, Tanggal 15 Juni 2023 Gowa

4 . Ibu Erna, kepala sekolah bidang kurikulum MTs Madani Paopao, wawancara, Tanggal 15 Juni 2023 Gowa

di persilahkan untuk bersama-sama membacakan ayat suci al-Qur'an beberapa ayat.5

Menurut wawancara di atas ada beberapa program diluar kurikulum yang dilakukan secara mandiri oleh guru atau tenaga pendidik yang memberikan arahan peserta didik yaitu literasi al-Qur'an sebelum melakukan peroses pembelajaran di mulai,

2) Salah satu bentuk evaluasi upaya dalam meningkatkan minat peserta didki Selain memberikan literasi membaaca Qur'an ada juga hafalan surah-surah pendek yang di berikan oleh pihak sekolah sebagai bentuk kurikulum pembelajaran dan sebagai salah satu syarat kenaikan kelas pada tingkat madrasah kelas VII yaitu menghafalkan surah-surah pendek mulai dari An-Nas sampai Ad-Dhuha yang di setorkan pada guru mata pembelajaran BTQ Pak Sriadi:

Terkhusus jenjang madrasah Tsanawiyah yaitu menghafalkan jus 30 dan setiap jenjang kelas memiliki hafalan yang berbeda beda seperti dari tingkat kelas VII yaitu menghafalkan surah An-nas sampai Ad- duha setiap ujian penaikan kelas disetorkan kepada guru BTQ yang memegang kartu hafalan setiap peserta didik yang bersangkutan.6

Cara mengatasi rendahnya minat membaca al-Qur'an pada peserta didik menurut hasil observasi dan wawancara melalui Ibu Erna bahwa yang di lakukan adalah:

Dengan adanya mata pembelajaran BTQ para peserta didik dapat dengan mudah mempelajari dan meningkatkan minat membaca al-Qur'an dari yang mulai masih terbatah-batah dan yang masih membaca tanpa menggunakan tajwid, akan tetapi kita sebagai pendidik tidak hanya bisa mengandalkan mata pembelajaran yang notabenenya hanya membimbing peserta didik dengan waktu pembelajaran sepekan sekali dengan jumlah peserta didik yang banyak dan keriteria kesulitan membaca al-Qur'an yang bermacam- macam,7

Dari hasil wawancara ini kita dapat mengetahui bahwa sanya cara meningkatkat minat peserta didik tidak hanya dengan pembelajaran yang hanya memiliki pertemuan sepekan sekali dengan banyaknya jumlah peserta didik yang

5 . Ibu Erna, kepala sekolah bidang kurikulum MTs Madani Paopao, wawancara, Tanggal

15 Juni 2023 Gowa

6 . Bapak Asriadi, Guru mata pelajaran BTQ MTs madani Paopao, wawancara, Tanggal

15 Juni 2023 Gowa

7 . Ibu Erna, kepala sekolah bidang kurikulum MTs Madani Paopao, wawancara,

Tanggal 15 Juni 2023 Gowa

68

cukup banyak ada pula strategi madrasah dalam mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengelompokan peserta didik dengan berbagai kemampuan dan bekerja sama terhadap orang tua peserta didik masing-masing guna meningkatkan kemampuan membaca al-Quran peserta didik

69 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Sejalan dengn penelitian yang telah di lakukan melalui beberapa tahap prosedur mulai dari tahab perancangan, identifikasi masalah, pengumpulan dan penyajian data hingga analisis data, akhirnya di sajikan dalam mentuk skripsi ini dri beberpa tahab tersebut, dapat disimpulkan bahwasanya:

1. Faktor minat baca al-Qur'an saat ini yaitu faktor eksternal yaitu kurangnya perhatian, minat, motifasi dan konsentrasi peserta didik dalam peroses pembelajaarn dikarenakan jam pembelajaran terakhir dapat membuat peserta didik tidak konsentrasi lagi pada pembelajaran, system yang di terapkan sekolah sangat baik dengan mememberikan waktu sholat duha dan membaca surah pendek terlebih dhulu sebelum memuli pembelajarn di kelas, akan tetapi hanya memberikan waktu yang singkat dan sebentar .

2. Factor dorongan dari luar yaitu selain pembelajaran di sekolah orang tua peserta didik sangat berperan penting dalam meningkatkan minat peserta didik dimana dari latar belakang yang berbeda beda dari mulai dasar pembelajaran al-Qur'an, mulai dari TPA dan latar pembelajaran dasar al-Qur'an yang berbeda beda

3. Bentuk kesulitan membaca peserta didik relatif ada yang masih kurang lancer dalam atian masih terbatah-batah dalam membca Qur'an, ada yang maih belum tepat dalam panjang pendek bacaan dengan tepat, dalam kasuslain ada yang hanya membacanya tampa mengunakan hukum tajwid, melafalkan bacaan tampa ilmu tajwit maka di khawatirkn

70

akan terjadinya kesalahan serta dapat mengubah makna ayat al-Qur'an yang dibaca.

B. Implikasi penelitian

Berdasarkan data yang telah diperoleh penelitian dari kelas VII MTs Madani Paopao maka peneliti menawarkan saran-saran yang mugkin menjadi bahan pertimbangan dan pengembangnlebih lanjut sebagai berikut:

1. Meluangkan waktu untuk membca Al-Qu'rn dengan binaan para pendidik yaitu seorang guru untuk mengarahkan bacaan Qur'an dan membenahi bacaan Qur'an pada peserta didik bertujuan agar meningkatnya kemampuan seorang peserta didik dalam lingkungan sekolah.

2. Dalam lingkup pembelajaran BTQ para pendidik harus cerdas dalam menginovasi metode pembelajaran agar tidah terlihat monoton dan dan menim buhkan motivsi minat belajar pesert didik dalam lingkup sekolah dimana mereka harus aktiv dalam pembelajaran agaer tidak timbulnya rasa kantuk karna jam pelajaran yang bertepatan dengan siang hari, ketika pembelajaran aktif dan inofatif dapat memperkuat dan memperlancar respons peserta didik dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran aktif proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan dan tidak membosankan.

DAFTAR PUSTAKA

Hasanuddin. AF, Perbedaan Qira'at dan Pengaruhnya Terhadap Istinbath Hukum Dalam Al-Quran (Jakarta: radar jaya offset, 1995), h. 1

DR.Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran Ibrahim Nasbi, Wawasan Alquran Tentang Ilmu, (Alauddin university, 2013) Wisnu Arya Wardhana, Al-Quran dan Energi Nuklir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009), h. 46-47

Quraish Shihab, Membukukan Al-Quran: Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, (bandung: mizan, 1994), h. 21

Wisnu Arya Wardhana, Al-Quran dan Energi Nuklir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 50-52

Zakiah Darajad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: PT. Bumi aksara, 2008), h. 92-93

Menurunnya minat membaca al-qur’an dan solusinya bagi anak usia sekolah (usia 13-18

tahun).https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214111110051.pdf Rohmalina wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rajagrafindo persada, 2016), Zakiah Darajad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: PT. Bumi

aksara, 2008), h. 133- 134

Ibrahim Nasbi,Wawasan Al-Quran Tentang Ilmu, (Alauddin university press, 2013), h.

Hasanuddin, Perbedaan Qira'at dan Pengaruhnya Terhadap Istimbath Hukum Dalam Al-Quran, (Jakart: PT rajagrafindo persada, 1995), h. 1

Wisnu Arya Wardhana, Al-Quran dan Energi Nuklir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h 46

chabib Tohah,.,Metodologi pengajaran agama,(semarang: IAIN Walisongo,1999),h. 24

Manna' Khalil Al-Qattan, terj. Mudzakir , Studi Ilmu-Ilmu Quran (Cet. Ke-3;

Mansyurat al'Asr Al-hadis,1973), h.250

Zakiah Darajad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: PT. Bumi aksara, 2008), h. 89

Manna' Khalil Al-Qattan, terj. Mudzakir AS., Studi Ilmu-Ilmu Quran (Cet. Ke-3;

Mansyurat al'Asr Al-hadis,1973), h.271

Abdul Majid khon., Praktikum Qira'at Keanehan Bacaan Alquran Qira'at Ashim Dari Hafash, (Jakarta: Sinar grafika, 2008), h. 59-66

HM.chabib Tohah,Metodologi pengajaran agama,(semarang: IAIN Walisongo,1999),h. 29

chabib Tohah, Metodologi pengajaran agama,(semarang: IAIN Walisongo,1999), h. 34

72

Evi Martha, Sudarti kresno, Metodologi Penelitian Kualitataf Untuk Bidang Kesehatan, (Jakarta: PT Rajagrafindo persada,2016), h.1-2

Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama,(Jakarta: PT Rajagrafindo persada, 2002), h. 61

Prof. Dr. Husman,M.Pd.,M.T., Purnomo setiady akbar, M.Pd., metodologi penelitian social

Seto Mulyadi, M.Psi., Pisikolog, dkk, Metode Penelitian Kualitatif Dan Mixed Method, (depok: charisma putra utama offset, 2019 ), h. 212

arizal, Mtode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu, (cet. 4, depok: rajawali pers 2017) , h.232

Wawancara

MEMBACA AYAT AL-QURAN SEBELUM MEMASUKI PEMBELAJARAN

Dokumen terkait