• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat dari tahun 2000 hingga 2010 menunjukkan peningkatan rata-rata 1,32% per tahun . Tahun 2002 jumlah penduduk sebanyak 4,248,515 jiwa dan tahun 2010 meningkat menjadi 4,846,909 jiwa.

Tingkat pertambahan ini cukup tinggi, sehingga Jenis batuan vulkanik meliputi tuf batu apung perlu diambil langkah-langkah yang tepat agar yang mengandung mineral hornblende dan dapat dikendalikan dan sesuai dengan daya hiperstin, abu vulkanik, lava dan lahar. Tuf batu dukung lingkungan. Kebijakan lain yang dapat apung umumnya tidak mengandung mineral dilakukan adalah dengan mengatur distribusi mafik (hitam) yang banyak mengandung kation penduduk untuk setiap permukiman sesuai daya basa. Tuf batu apung umumnya bereaksi masam tampung.

(rhiolitik) dengan kadar Si yang

>

65%.

Menurut kelompok usia penduduk, sebagian besar (69,498%) termasuk usia produktif dengan

59

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan IRTBL) Kawasan Puncak Lawang dan Embun Pagi Kabupaten Agam. Sumatera Barat

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

angka be ban tanggungan sebesar 41,43%.

Jumlah ang katan kerja yang be kerja pada tah un 2007 adalah seba nyak 2.106.711 jiwa a tau 58,5 7%.

Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja di Provinsi Sumatera Barat mencapai 65,31%.

Hasil perhitungan jumlah penduduk tahun 2029, Kota Padang masih menjadi orientasi utama penduduk Provinsi Sumatera Barat dan diperkirakan berjum lah 1,3 juta jiwa. Untuk itu maka penataan wilayah Kota Padang perlu mengakumulasikan jumlah penduduk tersebut secara terpadu dengan wilayah yang berbatasan seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solak dan Kabupaten Pesisir Selatan serta kota - kota di sekitarnya yang menjadi satu kesatuan kawasan penduku ng kawasan metropolitan (Kota Pariaman dan Kota Solak). Hal ini dapat dilakukan dengan penyediaan sarana dan prasarana perkotaan secara terpadu melalui pengembangan konsep kawasan perkotaan metropolitan. LihatTabel 3.1.

Daerah pesisir pantai, terutama kawasan Kepulauan Mentawai menghasi lkan ba nya k kelapa . Di Dae rah perbukitan dan pegunungan terdapat perkebunan karet, cengkeh, dan lada.

Kawasan pegunungan yang ditutupi hutan juga menghasilkan kayu. Medan yang berat karena banyaknya lereng perbukitan atau pegunungan yang curam merupakan tantangan utama pengembangan sektor pertanian dan perkebunan di Provinsi Sumatera Barat ini.

Sektor Usaha Pertambangan

Sumatera Barat memiliki potensi bahan tambang golongan A, B dan C. Bahan tam bang golongan A, yaitu batu bara terdapat di Kabupaten Sijunjung , dan Kota Sawahlunto. Sedangkan Bahan tambang golongan B yang terdiri dari air raksa, belerang, pasir besi, tembaga, timah hitam dan perak menyebar di wilayah kabupaten Sijunjung, Solak, Lima Puluh Kota, Pasaman, dan Tanah Datar.Bahan tambang golongan C menyebar di seluruh kabupaten kota di Sumatera Barat, sebagian besar terdiri dari pasir, batu dan kerikil

Pertumbuhan Ekonomi I

sedangkan di Padang Pariaman terdapat obsidian

Potensi Ekonomi

dan batu andesit.

Sumatera Barat memiliki potensi ekonomi

yang cukup banyak. Perairan pantai barat serta Salah satu yang telah banyak memberi manfaat kawasan Kepulauan Mentawai memiliki banyak bagi Sumatera Barat adalah batuan kapur sebagai kehidupan laut yang memiliki nilai ekonomi bahan dasar industri semen. PT Semen Padang tinggi. Nelayan dapat menangkap beragam jenis di Padang telah memanfaatkan kekayaan alam ikan di kawasan ini. lkan kerapu, udang, rumput Sumatera Barat ini selama puluhan tahun . Batu laut, kepi t ing, dan mutiara merupakan beberapa kapur banyak terdapat di sekitar Padang, daerah hasil pe rikanan laut anda lan. sekitar Danau Singkarak dan Padang Pa njang. Di Padang Panjang saja, deposit batu kapur yang dapat dieksploitasi mencapai 43 juta ton.

60

Melintasi Puncak Lawang da n Embun Pagi

TABEL 3.1. Penduduk Provinsi Sumatera Barat Menurut Kab/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2010

Kabupaten

I

Kota

Jumlah

111 121 131 141

Kepulauan Mentawai 3.567 3.311 6.878

2 Pesis1r Selatan 21.067 21717 42.784

3 Solak 9.225 9 433 18.658

4 Sijunjung 14.796 15.038 29 834

5 Tanah datar 37.154 39.174 76.328

6 Padang Pariaman 63.353 64.323 127.6 76

7 Agam 73.379 77.324 150.703

8 Lima Puluh Ko l a 17.075 17.254 34.329

9 Pasaman 16.039 16.572 32.611

10 Solo k Selatan Oha rmasraya 15.247 15.528 30.775

11 Pasaman Bara t 28. 167 27.024 55. 191

12 Padang 398.225 401.525 799.750

13 Solak 28.737 29.575 58.312

14 Sawahlunto 17.621 17.843 35.464

15 Padang panjang 22.247 22.540 44.787

16 Bukitt ing g1 53.845 57.467 111.312

17 Payakumbuh 45.247 46.032 91.279

18 Pa r iaman 29.495 30.233 59.728

Jumlah I Total 931.178 946.644 1.877.822

Sumber, BPS Sumatera Baral . Sensus Penduduk 2010

61

Rencana Tala Bangunan dan Lingkungan IRTBL) Kawasan Puncak Lawang dan Embun Pagi Kabupaten Agam. Sumatera Baral

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

Sektor Usaha lndustri

lndustri Sumatera Barat didominasi oleh industri skala kecil dan rumah tangga. Jumlah unit industri sebanyak 47.819 unit, terdiri dari 47.585 unit industri kecil dan 234 unit industri besar menengah, dengan perbandingan 203 : 1. Pada tahun 2001 investasi industri besar menengah di Sumatera Barat mencapai Rp 3.052 miliar atau

mempunyai obyek pariwisata yang dapat dijadikan untuk daerah tujuan wisata alam dan budaya. Kategori dari obyek pariwisata ini dapat berupa obyek pemandangan alam dari pantai seperti Teluk Bayur, wilayah pegunungan yang sangat mempesona, danau, ngarai dan lembah atau obyek kebudayaan.

95,60% dari total investasi, sedangkan industri Wisata budaya di Sumatera Barat mempunyai kecil investasinya hanya Rp. 1.412 miliar atau prospek yang tinggi untuk dikembangkan, 4,40% dari total investasi. dimana kekaya an budaya Minangkabau seperti Rumah Gadang dan kebudayaan suku Mentawai Nilai produksi industri besar menengah Sumatera termasuk salah satu yang unik di Nusantara dan Barat mencapai Rp. 1.623 miliar, yaitu 60 o/o dari dapat menjadi salah satu daerah tujuan wisata total nilai produksi, dan nilai produksi industri yang menarik untuk dikunjungi.

kecil hanya mencapai Rp. 1.090 miliar, atau 40%

dari total nilai produksi. Pada negara-nega ra Provinsi Sumatera Barat memiliki aneka ragam maju sepe rti Amerika Serikat dan Eropa Bar at objek wisata seperti: Danau Singka rak (terbesar di sumbangsih dari industri kecil ini dapat mencapai Sumatera Barat), Danau Maninjau, Danau Kembar, 80% dari total nilai produksi. Ngarai Sianok, Lembah Anai, Lembah Harau dan beberapa pulau kecil yang tersebar di Provinsi Sumatera Barat memiliki sumber air yang Sumatera Barat.

melimpah, hal ini juga telah banyak memberi manfaat bagi pembangunan daerah, seperti Perairan Danau Singkarak dan Maninjau telah lama dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air. Selain itu sumber air ini juga memiliki potensi besar untuk diolah dan dikemas menjadi air mineral.

Sektor Usaha Pariwisata

Keindahan alam dan budaya Minangkabau di Provinsi Sumatera Barat sudah terkenal dan mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai objek pariwisata. Umumnya tiap kabupaten dan kota di Sumatera Barat

62

Melintasi Puncak Lawang dan Embun Pagi

Sumatera Barat memiliki

sumber air yang melimpah

hal ini juga telah ban yak

memberi manfaat bagi

pembangunan daerah,

seperti Perairan Danau

Singkarak dan M aninjau

sebagai Pembangkit Listrik

TenagaAir.

Dokumen terkait