• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Tahun

Penelitian Hasil Penelitian 1. Ariyanto Palwa Pengaruh Green

Marketing

2014 Ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai

Terhadap Keputusan Pembelian Dimediasi oleh Minat Beli (Studi Pada Pelanggan The Body Shop di Plaza Ambarukmo

Yogyakarta)

koefisien regresi positif sebesar 0,686, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa green marketing berpengaruh positif dan substansial langsung terhadap keputusan pembelian klien The Body Shop di Plaza Ambarukmo Yogyakarta. Selanjutnya ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai koefisien regresi positif sebesar 0,561, green marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen The Body Shop di

Ambarukmo Plaza

Yogyakarta. Nilai signifikansi 0,000 Koefisien regresi adalah 0,567 yang bernilai positif. menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan minat beli terhadap keputusan pembelian pelanggan The Body Shop di Plaza Ambarukmo Yogyakarta.

2. Ichwan Sukarno Pengaruh Pengetahuan Produk dan Citra

Merek terhadap Keputusan Pembelian Produk

Ponsel Nokia

2015 Faktor pengetahuan produk

dan citra merek

berpengaruh positif dan substansial terhadap keputusan pembelian pelanggan untuk Produk Ponsel Nokia, menurut hasil analisis regresi linier berganda. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen menurut hasil analisis regresi linier berganda adalah citra merek.

3 Gugun Gunawan Pengaruh Green Marketing Terhadap Keputusan Membeli Sepeda

Motor FI-Tech (Studi Konsumen

Pada Daya Anugrah Mandiri)

2020 Test Green marketing berdampak negatif terhadap keputusan pembelian di PT Daya Anugrah Mandiri, menurut penelitian dan analisis data, dengan pengaruh kuat sebesar 11,56 persen, sedangkan sisanya 88,44

persen dipengaruhi oleh faktor lain.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

A.

Kerangka Konseptual

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat dimana green marketing memiliki tiga indikator: produk ramah lingkungan, metode distribusi ramah lingkungan, dan promosi ramah lingkungan. Pengetahuan yang memiliki Indikator Atribut Produk, Manfaat Fisik, Manfaat Psikologis, sebagai Variabel Indiependen dan keputusan pembelian sebagai Variabel Depeden dengan Indikator pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian. Model yang digunakan untuk penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual

Indikator:

1. Produk Ramah Lingkungan 2. Saluran Distribusi

Ramah Lingkungan 3. Promosi Ramah

Lingkungan Tiwari et al. (2011:3)

KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Y) GREEN MARKETING

(X1)

PENGETAHUAN PRODUK

(X2)

Indikator 1. Pilihan Produk 2. Pilihan Penyalur 3. Waktu Pembelian 4. Jumlah Pembelian (Kotler Dan Armstrong ,2016:188)

Indikator 1. Atribut Produk 2. Manfaat Fisik 3. Manfaat Psikologis

(Peter Dan Olson , 2010:pp.70−75)

24

Nilai signifikansi 0,000 dan nilai positif 0,567 pada koefisien regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan substansial antara minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen The Body Shop di Plaza Ambarukmo Yogyakarta. 2014 (Ariyanto Palwa).

Menurut penelitian Ichwan Sukarno (2015), Pengaruh Pengetahuan Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Ponsel Nokia, hal ini benar. Faktor pengetahuan produk dan citra merek memiliki pengaruh yang menguntungkan dan signifikan terhadap keputusan pembelian pelanggan untuk Produk Ponsel Nokia, menurut hasil analisis regresi linier berganda. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen menurut hasil analisis regresi linier berganda adalah citra merek.

Berbeda dengan penelitian Gugun Gunawan tentang Pengaruh Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor FI-Tech (Studi Konsumen Pada Daya Anugrah Mandiri), hasil pengujian dari penelitian dan pengolahan data menunjukkan bahwa green marketing berdampak negatif terhadap keputusan pembelian di PT Daya Anugrah Mandiri, dengan besar pengaruh 11,56 persen dan sisanya 88,44 persen dipengaruhi faktor lain.

B.

Hipotesis

Hipotesis berikut dalam penelitian ini didasarkan pada landasan teori, penelitian yang ada, dan kerangka kerja:

H1 : Green Marketing berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian Mobil BR-V pada PT. Honda Sanggar Laut Selatan.

H2 : Pengetahuan produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian Mobil BR-V pada PT. Honda Sanggar Laut Selatan.

BAB IV

METODE PENELITIAN A.

Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif karena penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis, menggunakan instrumen penelitian. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang didasarkan pada filosofi positivis yang digunakan untuk menyelidiki populasi atau sampel tertentu.

Teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data dilakukan dengan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:13). Secara khusus, penelitian ini berfokus terhadap pengaruh green marketing dan pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian mobil sigra pada PT. Honda Internasioanal.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Jl. Tentara Pelajar No.37-43 , Mampu Kec. Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90173..

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan Mei sampai dengan Juni 2023.

C.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah area generalisasi yang terdiri dari hal-hal dan orang-orang dengan atribut dan karakteristik tertentu yang telah dipilih peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono; 2015). Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan konsumen yang menggunakan produk Mobil BR-V Adapun dalam penelitian ini populasi ditentukan dari konsumen yang mengunjungi PT. Honda Internasional Cabang Tentara Pelajar Makassar dimana setelah melakukan

26

pengamatan selama 2 minggu dimana jumlah populasi berdasarkan data 2019 dan 2020 konsumen yang melakukan pembelian mobil Honda sebanyak 367 konsumen

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010), sampel adalah bagian dari ukuran dan ciri-ciri populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen PT. Honda Internasional Cabang Tentara Pelajar Makassar.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik slovin untuk menghitung jumlah sampel yang menghasilkan populasi sebanyak 367 pelanggan berdasarkan data tahun 2019 dan 2020 (Sugiyono, 2011). Rumus Slovin digunakan dalam penelitian ini karena jumlah sampel harus representatif agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan, dan perhitungannya tidak memerlukan tabel nomor sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana.

Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :

n= N

1+N(e)2

Keterangan :

n = Ukuran Sampel / Jumlah Responden N = Ukuran Populasi

E = Presentase Kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir e = 0,1, sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian.

Maka untuk mengetahui sampel penelitian dengan perhitungan sebagai berikut :

n= N

1+N(e)2 n= 367

1+367(0,1)2

n=367

4,67 = 78,58 disesuaikan oleh peneliti menjadi 79 responden.

Berdasarkan perhitungan diatas maka sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini disesuaikan menjadi sebanyak 79 responden hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data untuk hasil pengujian yang lebih baik.

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik insidental, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011; 85), yang menyatakan bahwa sampling insidental adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti secara kebetulan atau kebetulan dapat dijadikan sebagai sampel. sampel jika dianggap orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber informasi.

D.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah strategi atau pendekatan untuk mengumpulkan informasi. Teknik menentukan bagaimana hal itu akan didemonstrasikan dengan menggunakan angket, wawancara, observasi, tes, dokumentasi, dan cara lainnya. Teknik penelitian menurut Sugiyono (2017) adalah pendekatan ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Dalam penulisan skripsi ini penulis akan mengandakan penelitian dengan mengumpulkan data sebagai berikut :

1. Bentuk Pengumpulan Data a. Observasi

Teknik Pengumpulan data berupa observasi ini bertujuan untuk mengamati pengaruh yang terjadi pada perubahan pada Green Marketing dan Pengetahuan Produk terhadap Keputusan Pembelian.

b. Angket (Kuesioner)

Angket (kuesioner) merupakan teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar memberikan jawabannya Nana Syaodih Sukmadinata dalam Al-amin, Martin Nafiah (2016). Penelitian ini menggunakan angket terbuka yang digunakan untuk mengukur keputusan pembelian dan angket tertutup digunakan untuk mengukur PT. Honda Internasional Cabang Tentara Pelajar

2. Jenis Data

a. Penelitian Kuantitatif

Karena bertujuan untuk mempelajari tentang individu, penelitian kuantitatif lebih merupakan penjelasan (explaining, and explain) (perusahaan sebagai objek).

b. Penelitian Kualitatif

Karena untuk mempelajari manusia, maka penelitian kualitatif adalah pemahaman (pemahaman) yang lebih baik terhadap fenomena atau fenomena sosial (konsumen yang menggunakan mobil Sigra sebagai subjek).

3. Sumber Data a. Data Primer

Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari tanggapan responden melalui kuesioner yang diedarkan. Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah ketersediaan sumber data. Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh b. Data Sekunder

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain dari subyek penelitiannya. Data sekunder ini disebut juga dengan Data Tangan Kedua. Data sekunder ini merupakan data dokumentasi dan data laporan yang telah tersedia.

E.

Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian Sugiyono (2014) adalah karakteristik, sifat, atau nilai seseorang, barang, atau kegiatan yang telah ditentukan oleh peneliti untuk diselidiki dan dihasilkan kesimpulan. Variabel bebas dan variabel terikat keduanya digunakan dalam penelitian ini. Variabel bebas, disebut juga stimulus, prediktor, dan anteseden, adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau perkembangan variabel terikat. Sedangkan variable terikat atau sering juga disebut dependen merupakan variabel yang mendapat pengaruh dari variabel bebas karena tindakan atau proses suatu objek penelitian. Definisi operasional variabel dijelaskan dalam bentuk tabel. Adapun tabelnya sebagai berikut :

1. Definisi Operasional

Tabel 4. 1 Definisi Operasional

VARIABEL DEFINISI Indikator Skala

Green Marketing (X1) Green marketing (pemasaran hijau) adalah contoh pendekatan strategis untuk menangkap peluang di era

kesadaran lingkungan saat ini.

Menurut Tiwari Et Al (2011:3):

1. HARGA PREMIUM 2. PRODUK RAMAH LINGKUNGAN

3. PROMOSI RAMAH LINGKUNGAN

4. SALURAN DISTRIBUSI RAMAH LINGKUNGAN

Ordinal

Pengetahuan Produk (X2)

Pengetahuan adalah hasil dari mengetahui, yang terjadi setelah orang merasakan suatu objek tertentu. Indra penglihatan,

pendengaran,

penciuman, rasa, dan sentuhan manusia digunakan untuk mendeteksi informasi.

Menurut (Peter Dan Olson , 2010: pp.70−75):

1. ATRIBUT

PRODUK

2. MANFAAT FISIK

3. MANFAAT

PSIKOLOGIS

Ordinal

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indera penglihatan dan pendengaran.

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan Pembelian adalah Kemungkinan konsumen berniat membeli suatu produk disebut sebagai keputusan pembelian.

Menilai merek yang dapat diakses di pasar akan membantu Anda memutuskan apa yang ingin Anda beli.

Menurut (Kotler Dan Armstrong ,2016:188) : 1) PILIHAN PRODUK 2) PILIHAN MEREK 3) PILIHAN

PENYALUR

4) WAKTU

PEMBELIAN

5) JUMLAH

PEMBELIAN

Ordinal

2. Skala Pengukuran Variabel

Adapun jenis skala yang digunakan untuk menjawab pertanyataan dalam kuesioner adalah metode skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pandangan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap fenomena sosial, menurut Sugiyono (2012). Respon setiap item dalam skala Likert memiliki gradasi dari sangat positif hingga sangat negatif, yang dapat dinyatakan dalam beberapa cara:

a. Sangan Setuju (SS) = diberi skor 5 b. Setuju (S) = diberi skor 4 c. Kurang Setuju (KS) = diberi skor 3 d. Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2 e. Sangat Tidak Setuju = diberi skor 1 F. Uji Instrumen

Instrumen penelitian memegang peranan penting dalam penelitian kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen yang dipergunakan. Artinya, data yang bersangkutan dapat

mewakili dan atau mencerminkan keadaan sesuatu yang diukur pada diri subjek penelitian dan si pemilik data. Berikut ini merupakan uji instrumen yang dipakai penulis antara lain :

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui validitas atau keabsahan suatu angket, menurut Ghozali (2013: 52-55). Apabila pertanyaan-pertanyaan pada suatu kuesioner mampu mengungkapkan apa saja yang akan diukur oleh kuesioner tersebut, maka pertanyaan tersebut dianggap valid.

Korelasi antara skor pertanyaan dan konstruk skor keseluruhan digunakan untuk menghitung validitas penelitian. Dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi, yaitu membandingkan nilai r taksiran dengan r tabel. Ketika r hitung >

r tabel maka di katakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Ghozali (2013) mendefinisikan reliabilitas sebagai suatu metode untuk menilai validitas suatu kuesioner yang berfungsi sebagai indikasi suatu variabel atau konstruk. Jika respons seseorang terhadap suatu pernyataan konsisten atau stabil sepanjang waktu, kuesioner dikatakan dapat diandalkan.

Pengukuran reliabilitas menurut Ghazali (2013: 48), dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a.Repeated Measure atau pengukuran ulang: Seseorang akan diberikan sebuahpertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah seseorang tersebut dapat konsisten dengan jawabannya.

b.One Shot atau pengukuran hanya sekali, dimana pengukuran dilakukan hanya satu kali dan temuannya kemudian dibandingkan dengan pertanyaan lain atau korelasi antara jawaban pertanyaan diukur. Crombach Alpha (α) adalah uji statistik yang dapat digunakan dengan menggunakan program statistik SPSS untuk menentukan reliabilitas. Jika suatu konstruk

atau variabel memiliki nilai Crombach Alpha lebih besar dari 0,70, dikatakan dapat diandalkan.

G. Uji Asumsi Klasik

Tujuan dari evaluasi asumsi klasik ini menurut Sugiyono (2017) adalah untuk memastikan bahwa persamaan regresi yang diperoleh memiliki akurasi dalam mengestimasi, tidak bias, dan konsisten. Berikut ini adalah beberapa contoh uji asumsi tradisional yang akan kita bahas antara lain :

1. Uji Normalitas

Cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal.

Pengujian normalitas dengan melihat uji statistik Kolmogrof-Smirnov Test, yang dimana pengujiannya menggunakan program SPSS dengan membandingkan probabilitas (p) yang diperoleh dengan taraf signifikansi(α) 0,05. Apabila nilai p > α maka terdistribusi normal atau sebaliknya (Ghozali, 2013: 160).

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas, menurut Ghozali (2013: 105), digunakan untuk melihat apakah model regresi menemukan keterkaitan antara variabel bebas (independen). Seharusnya tidak ada korelasi antara variabel independen dalam model regresi yang layak. Variabel-variabel tersebut tidak ortogonal jika variabel- variabel bebasnya saling berkorelasi. Variabel ortogonal adalah variabel independen dengan nilai korelasi nol di antara mereka. Nilai toleransi dan inversnya, faktor inflasi varians, digunakan untuk menentukan ada tidaknya multikolinearitas dalam suatu model regresi (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan bagaimana faktor independen lainnya menjelaskan setiap variabel independen.

Singkatnya, setiap variabel independen diregresi ke variabel independen lainnya dan membentuk variabel dependen (terikat).

Toleransi adalah metrik yang mengevaluasi variabilitas variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Karena VIF = 1/toleransi, nilai toleransi yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai toleransi > 0,10 (10%), atau sama dengan nilai VIF 10, merupakan angka cutoff yang umum digunakan untuk mengidentifikasi adanya multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Suatu regresi dikatakan terdeteksi heteroskedastisitas apabila diagram pencar residual membentuk pola tertentu. Apabila pada output diagram pencar residual tidak membentuk suatu pola tertentu maka regresi terbebas dari kasus heteroskedastisitas dan memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang heteroskedastisitas.

Menurut Sugiyono (2017) Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Gejala heteroskedastisitas ini dapat diketahui dengan menggunakan uji Park yaitu salah satu uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji park merupakan metode bahwa varians (S²) merupakan fungsi dari variabel independenyang dinyatakan dalam fungsi persamaan sebagai berikut:.Pengujian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05.

Jika korelasi antar variable independen dengan residual memberikan signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi problem heteroskedastisitas.

Pengujian gejala heterokedastisitas juga dapat di lakukan dengan bantuan program SPSS, dengan menggunakan Scatter Plot (diagram pencar) kriteria pengujian yaitu Plot titik-titik pengamatan tidak mnegikuti aturan suatu pola tertentu, maka data tidak terjadi heteroskedastisitas jika plot titik-titik pengamtan mengikuti aturan suatu pola tertentu, maka terjadi gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 141).

H. Metode Analisis

Sehubungan pendekatan penelitian adalah penelitian kuantitatif maka analisis yang digunakan adalah :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk mengevaluasi data dengan meringkas atau menggambarkan data seperti yang telah dikumpulkan, tanpa bermaksud menarik kesimpulan atau generalisasi yang luas (Sugiyono, 2014:147). Dalam penelitian ini, analisis statistik deskriptif menggambarkan nilai terendah, maksimum, mean, dan standar deviasi dari masing-masing variabel.

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial adalah pendekatan statistik untuk menganalisis data sampel dan menerapkan kesimpulannya ke seluruh populasi. Statistik ini layak digunakan jika sampel diambil dari populasi yang terdefinisi dengan baik dan teknik pengambilan sampelnya acak (Sugiyono 2014:148). Peneliti melakukan analisis regresi linier berganda untuk menguji sejauh mana pengaruh green marketing dan pengetahuan sebagai variabel bebas terhadap keputusan pembelian sebagai variabel terikat dalam penelitian ini. Tujuan dari regresi linier berganda adalah untuk mengetahui hubungan antar variabel, khususnya hubungan antara satu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Untuk mengidentifikasi apakah variabel dependen positif atau negatif, dan untuk memprediksi nilai variabel dependen jika nilai variabel dependen meningkat atau meningkat, digunakan analisis sebagai berikut:

Y=a+b1X1+b2X2+e Dimana :

Y : Keputusan Pembelian

a : Nilai Intercept atau konstanta b1,b2 : Koefisien Variabel Bebas X1 : Green Marketing

X2 : Pengetahuan Produk e : Error Term

Analisis data pada penelitian ini menggunakan Software Statistical Product and Service Solution (SPSS), sebagai alat untuk membentuk formulasi model Regresi.

I. Uji Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari variabel independen (Green Marketing Dan Pengetahuan) terhadap variabel dependen (Keputusan Pembelian) baik secara parsial maupun secara simultan.

1. Uji Simultan (Uji-F)

Menurut Imam Ghozali (2011:98) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. H0 diterima dan Ha ditolak jika Fhitung< Ftabel, untuk α= 0,05 yang berarti tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat b. H0 ditolak dan Ha diterima jika Fhitung> Ftabel, untuk α= 0,05 yang berarti ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Uji-F dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level 0,05 (α=5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari nilai (α) maka hipotesis ditolak, yang berarti variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari nilai (α) maka hipotesis diterima, yang berarti bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95%. Artinya Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara parsial variable independen atau variabel bebas (X1 dan X2) berpengaruh signifikan terhadap variable dependen atau variabel terikat (Y) = hipotesis diterima, sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan, artinya secara parsial variabel independen atau variabel bebas (X1 dan X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau variabel terikat (Y), hipotesis ditolak :

Jika t-hitung > t-tabel (α, n-k-l), maka H0 ditolak;

Jika t-hitung < t-tabel (α, n-k-l), maka H0 diterima.

2. Uji Parsial (Uji-t)

Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji-t pada tingkat keyakinan 95%. Artinya Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara parsial variable independen atau variabel bebas (X1 dan X2) berpengaruh signifikan terhadap variable dependen atau variabel terikat (Y) = hipotesis diterima, sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan, artinya secara parsial variabel independen atau variabel bebas (X1 dan X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau variabel terikat (Y), hipotesis ditolak :

Jika t-hitung > t-tabel (α, n-k-l), maka H0 ditolak;

Jika t-hitung < t-tabel (α, n-k-l), maka H0 diterima.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2013:87) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menjelaskan variabel variabel dependen. Dalam pengujian hipotesis koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai R Square (R2), untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas citra merek dan desain kemasan terhadap minat beli. Nilai R2 mempunyai interval 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Jika R2 bernilai besar (mendekati 1) berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Obyek Penelitian

a. Sejarah Berdirinya PT. Honda Internasional (Sanggar Laut Selatan) Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 24 September 1948 dengan nama PT. Honda Internasional oleh Bapak Soichiro Honda Dan Takeo Fujisawa, Pada mulanya perusahaan ini bergerak di bidang kendaraan mewah sepeda motor skuter, generator listrik pompa air, perlatan kebun, rotary tiller, mesin temple, robotic, pesawat jet dan mesin jet. Pada tahun 1965 PT. Honda Internasional Incorporation mengalihkan usahanya menjadi pengimpor kendaraan bermotor, alat-alat berat, dan alat-alat teknik yang dapat menunjang kebutuhan.

Honda telah menjadi produsen sepeda motor terbesar di dunia sejak tahun 1959, dengan berhasil memproduksi 400 juta unit sepeda motor hingga akhir tahun 2019, serta menjadi produsen mesin pembakaran dalam dengan volume produksi terbesar di dunia, dengan memproduksi lebih dari 14 juta unit mesin pembakaran dalam per tahun. Honda adalah produsen mobil terbesar kedua di Jepang pada tahun 2001.Honda juga merupakan produsen mobil terbesar kedelapan di dunia pada tahun 2015.

Honda adalah produsen mobil asal Jepang pertama yang meluncurkan merek mobil mewah tersendiri, yakni Acura, pada tahun 1986. Selain memproduksi mobil dan sepeda motor, Honda juga memproduksi peralatan kebun, mesin kelautan, kendaraan air pribadi, generator listrik, dsb. Sejak tahun 1986, Honda telah terlibat di riset kecerdasan buatan atau robotik, dan meluncurkan robot ASIMO pada tahun 2000. Honda juga berekspansi ke sektor dirgantara dengan mendirikan GE Honda Aero Engines pada tahun 2004 dan

40

Dokumen terkait