• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PEMBAHASAN

A. Dukungan Keluarga Pre Operasi

Kode 1 : Dukungan keluarga rendah Kode 2 : Dukungan keluarga sedang Kode 3 : Dukungan keluarga tinggi b) Kecemasan

Kode 1 : Tidak ada kecemasan.

Kode 2 : Kecemasan ringan.

Kode 3 : Kecemasan sedang.

Kode 4 : Kecemasan berat.

Kode 5 : Kecemasan berat sekali c) Jenis Kelamin

Kode 1 : Laki-laki Kode 2 : Perempuan d) Umur

Kode 1 : < 25 tahun (Remaja akhir) Kode 2 : 26-35 tahun (Dewasa awal) Kode 3 : 36-45 tahun (Dewasa akhir) Kode 4 : > 45 tahun (Lansia awal)

e) Pengalaman Operasi Kode 1 : Pernah

Kode 2 : Belum Pernah f) Jenis Pekerjaan

Kode 1 : Mahasiswa/siswa Kode 2 : PNS

Kode 3 : Karyawan/pegawai kontrak Kode 4 : Wiraswasta/pedagang Kode 5 : Petani

Kode 6 : Ibu rumah tangga g) Tingkat Pendidikan

Kode 1 : SD Kode 2 : SMP Kode 3 : SMA/SMK Kode 4 : Perguruan tinggi 4) Entry Data

Entry data adalah proses memasukan dan memindahkan data-data seperti karakteristik responden, nilai dukungan keluarga, nilai APAIS / tingkat kecemasan dan anestesi. Dimana data tersebut sebelumnya sudah di coding ke dalam table. Program yang sering digunakan dalam entry data pada penelitian yaitu program SPSS.

5) Cleaning

Cleaning adalah proses pembersihan ulang data yang dilakukan untuk memeriksa apakah data yang dimasukan sudah layak dianalisa. Data yang telah dimasukan (entry) dicek kembali untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan dalam pembacaan kode. Untuk itu data tersebut diharapkan benar-benar siap untuk dianalisa.

6) Tabulating (tabulasi)

Tabulating/tabulasi adalah tahap yang meliputi pemasukan data menurut variable yang dianalisis, yaitu berupa data dukungan

keluarga dan tingkat kecemasan. Selain itu dilakukan tabulasi juga antara karakteristik responden dengan tingkat kecemasan. Setelah itu data disusun dalam bentuk table distribusi dan digunakan dalam pembahasan.

b. Teknik Analisa Data 1) Analisa Univariat

Analisis univariat atau analisis diskripstif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang dibuat baik sendiri maupun kelompok dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui karakteristik responden (Nursalam, 2015).

Analisa univariat dilakukan terhadap distribusi karakteristik responden yang meliputi: Jenis kelamin, umur, pengalaman operasi, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proposinya untuk mengetahui karakteristik dari responden.

2) Analisa Bivariat

Analisa bivariate adalah analisa yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan tindakan spinal anestesi yaitu menggunakan uji korelasi Pearson. Variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini menggunakan skala data interval oleh karena itu analisa data menggunakan uji Pearson. Sudah dilakukan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-smirnov dan mendapatkan nilai 0,200 yang artinya data tersebut berdistribusi normal.

a) Nilai signifikan hipotesis

Menurut (Swarjana, 2015) nilai signifikan yaitu :

(1) Apabila nilai signifikan α < (0,05) berarti H₀ ditolak dan Hₐ diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang bermakna antar variable yang diuji.

(2) Apabila nilai signifikan a > (0,05) berarti H₀ diterima dan Hₐ ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang bermakna antar variable yang diuji.

Tabel 4.1 Pedoman Keeratan Hubungan

Rentang Nilai Korelasi Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,790 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

5. Etika Penelitian

Penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, oleh karena itu etik penelitian harus diperhatikan (Swarjana, 2015). Masalah etik yang harus diperhatikan yaitu :

a) Ijin Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada Kaprodi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi. Peneliti meminta persetujuan penelitian dari Rektor ITEKES Bali. Setelah itu surat permohonan izin penelitian dari ITEKES Bali yang sudah ditandatangani oleh Rektor ITEKES Bali yang akan ditujukan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali. Setelah peneliti mendapatkan surat rekomendasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, kemudian peneliti akan membawa surat tersebut ke Badan Kesbang Pol dan Linmas Kota Denpasar.

Kemudian, surat izin yang didapatkan dari Badan Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Negara akan disampaikan kepada Rektor ITEKES Bali dan Ketua Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali.

b) Ethical Clearance

Peneliti mengajukan surat permohonan ethical clearance yang ditandatangani oleh Rektor Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali yang ditujukan kepada Ketua Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Setelah mendapatkan izin, surat akan diserahkan kepada Diklat Rumah Sakit Umum Negara Bali sebagai pemberitahuan bahwa peneliti akan melakukan penelitian di RSU Negara.

c) Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan adalah lembar yang berisikan permintaan persetujuan kepada calon responden bahwa dia bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dengan disertakan tanda tangan pada lembar informed consent/persetujuan. Lembar persetujuan ini berisi : patisipasi responden, tujuan dilakukannya pengumpulan data, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, biaaya dan lain-lain. Pada penelitian ini peneliti memberikan lembar persetujuan dan menerima responden yang bersedia untuk menandatangani lembar informed consent secara langsung sebagai bentuk persetujuan bahwa responden secara sukarela bersedia menjadi bagian dari penelitian ini.

d) Anonymity (Tanpa nama)

Merupakan etika penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil yang disajikan. Pada penelitian ini, peneliti menjelaskan kepada responden untuk tidak mencantumkan nama tapi hanya diminta untuk menuliskan inisial nama depan saja dengan dua huruf.

e) Confidently (Kerahasiaan)

Kerahasiaan adalah etik yang memberikan jaminan kerahasiaan hasil dari penelitian, baik informasi maupun masalah yang lainnya.

Peneliti bertanggung jawab atas semua kerahasiaan data responden.

Peneliti menyimpan jawaban responden dan tidak memperlihatkan kepada orang lain dan hasil pengelolaan data dilaporkan secara general dan data hanya dapat diakses oleh peneliti dan pembimbing analisa data.

f) Beneficence

Merupakan sebuah prinsip untuk memberi manfaat pada orang lain, bukan untuk membahayakan orang lain. Pada proses penelitian saat sebelum pengisian kuisioner peneliti telah menjelaskan lebih dulu tentang manfaat penelitian serta keuntungan pada responden.

Manfaat yang dijelaskan kepada responden adalah responden dapat mengetahui tingkat kecemasan pasien pre operasi dan tenaga kesehatan dapat melakukan intervensi untuk mengatasi kecemasan pada pasien pre operasi.

45

Sakit Umum Negara yang berlangsung dari bulan Februari – Maret 2021.

Penelitian ini melibatkan sebanyak 53 responden. Setelah dilakukan analisa data, selanjutnya dapat disajikan hasil penelitian berupa karakteristik responden, gambaran dukungan keluarga pasien pre op, gambaran tingkat kecemasan pasien pre op dan hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan tindakan subarachnoid block di Rumah Sakit Umum Negara.

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian tentang hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan Subarachnoid Block dimulai pada tanggal 10 Februari – 30 Maret 2021 di Rumah Sakit Umum Negara. Rumah Sakit ini memiliki Instalasi Bedah Sentral yang di dalamnya memiliki 4 ruangan operasi namun hanya 3 yang aktif beroperasi, ruang persiapan operasi (pre op) dan ruang pemulihan (post op). Ruang persiapan operasi dilengkapi alat monitor, oksigen sentral, tiang infus dan bed pasien. Ruang pemulihan dilengkapi dengan monitor, oksigen sentral, troly emergency, bed pasien dan tiang infus. Ruang dahlia merupakan ruangan bedah untuk pasien yang akan dilakukan tindakan operasi (pre operasi) dan pasien selesai operasi (post operasi). Saat pengumpulan data peneliti membagikan kuesioner ke responden yang telah diberikan penjelasan tentang tujuan dan maksud dari penelitian ini, kemudian peneliti menyerahkan lembar persetujuan kepada pasien atau keluarga pasien sebagai perwakilan pasien yang bersedia menjadi responden, setelah itu peneliti membagikan kuesioner ke pasien dan peneliti memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner.

B. Karakteristik Responden

Penelitian tentang “Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi dengan Tindakan Subarachnoid Block” telah dilaksanakan di ruang bedah dahlia RSU Negara dengan 53 orang responden yang berpartisipasi dan bersedia menjadi responden.

Karakteristik dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan yang diamati lainnya yaitu pengalaman operasi. Berikut diuraikan karakteristik responden dalam bentuk table.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden (N=53)

No. Kategori Responden Frekuensi (f) Persentase (%) 1. Jenis Kelamin

a. Perempuan b. Laki-laki

29 24

54,7 45,3 2. Usia

a. < 25 tahun b. 26-35 tahun c. 36-45 tahun d. > 45 tahun

14 16 8 15

26.4 30,2 15,1 28,3 3. Tingkat Pendidikan

a. SD b. SMP c. SMA

d. Perguruan Tinggi

10 8 25 10

18,9 15,1 47,2 18,9 4. Jenis Pekerjaan

a. Mahasiswa/Siswa b. PNS

c. Karyawan/Pegawai Kontrak d. Wiraswasta/Pedagang e. Petani

5 4 5 21

5

9,4 7,5 9,4 39,6

9,4

f. Ibu Rumah Tangga 13 24,5 5. Pengalaman Operasi

Pernah

Belum Pernah

14 39

26,4 73,6

Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 5.1 mengenai distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden diatas menunjukan bahwa dari jenis kelamin, responden yang paling banyak mendominasi yaitu perempuan sebanyak 29 responden (54,7%) dan laki-laki 24 responden (45,3%). Dilihat dari usia terdapat 16 responden (30,2%) dalam rentang usia 26-35 tahun (dewasa awal) dan yang paling sedikit berada pada rentang usia 36-45 tahun (dewasa akhir) sebanyak 8 responden (15,1%). Pada tingkat pendidikan memiliki mayoritas pendidikan terakhir SMA sebanyak 25 responden (47,2%) dan paling sedikit memiliki pendidikan terakhir SMP sebanyak 8 responden (15,1%). Sebanyak 21 responden (39,6%) bekerja sebagai Wiraswasta/Pedagang dan yang paling sedikit bekerja sebagai Petani, Karyawan/Pegawai Kontrak dan berstatus sebagai Mahasiswa/Siswa sebanyak 5 responden (9,4%), dan berdasarkan pengalaman operasi diaptkan sebagian besar responden belum pernah memiliki pengalaman operasi yaitu 39 responden (73,6%) dan yang sudah pernah yaitu 14 responden (26,4%) dari jumlah responden.

C. Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Pre Operasi

Hasil penelitian gambaran dukungan keluarga pada pasien operasi dengan tindakan subarachnoid block di OK RSU Negara yang telah dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Pasien Pre Operasi Dengan Tindakan Subarachnoid Block di RSU Negara

Dukungan Keluarga Frekuensi Persentase (%)

Tinggi 53 100

Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 5.2 mengenai distribusi responden berdasarkan dukungan keluarga diatas dari total responden sebanyak 53 orang ditemukan bahwa seluruh responden yang akan melaksanakan operasi memiliki dukungan keluarga yang tinggi yaitu 53 responden (100,0%). Untuk dukungan keluarga rendah dan sedang tidak ditemukan.

D. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi

Hasil penelitian gambaran tingkat kecemasan pada pasien operasi dengan tindakan subarachnoid block di OK RSU Negara yang telah dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Dengan Tindakan Subarachnoid Block di RSU Negara

Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase (%)

Ringan Sedang Berat Berat Sekali

1 10 27 15

1,9 18,9 50,9 28,3 Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 5.3 mengenai distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan pre operasi diatas dari total responden sebanyak 53 orang ditemukan bahwa sebanyak 27 (50,9%) responden yang mengalami

kecemasan berat, 15 (28,3%) responden yang mengalami kecemasan berat sekali, 10 (18,9%) responden yang mengalami kecemasan sedang dan 1 (1,9%) responden yang mengalami kecemasan ringan.

E. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi

Hasil penelitian hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien operasi dengan tindakan subarachnoid block di OK RSU Negara yang telah dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut.

Tabel 5.4 Tabel Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Dengan Tindakan Subarachnoid Block di RSU Negara

Kecemasan Dukungan Keluarga Kecemasan

Corelation 1,000 0.192

Sig. 000 0.169

N 53 53

Dukungan Keluarga

Corelation 0.192 1,000

Sig. 0.169 000

N 53 53

Berdasarkan tabel 5.4 mengenai distribusi silang antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasie pre operasi. Pada penelitian ini berdasarkan hasil uji normalitas ditemukan data tidak berdistribusi normal, sehingga untuk analisa lebih lanjut menggunakan uji pearson. Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan uji pearson diperoleh nilai signifikannya adalah 0,164 yang berarti nilai tersebut lebih besar dari nilai alpa (α) 0,05 sehingga hasil tersebut memberikan makna bahwa hipotesis alternative (Ha) ditolak atau hipotesis nol diterima, sedangkan untuk nilai korelasinya yaitu 0,192. Dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi tidak memiliki hubungan yang bermakna, tidak adanya hubungan yang signifikan

dengan tingkat korelasi sangat rendah. Tingkat korelasi ini di dukung berdasrkan buku dari I Ketut Swarjana (2015) yang mana tingkat korelasi sangat rendah ada pada nilai 0,00 – 0,199.

50

dan hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan tindakan subarachnoid block di Rumah Sakit Umum Negara dan juga membahas tentang keterbatasan dari penelitian.

A. Dukungan Keluarga Pre Operasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dukungan keluarga yang diberikan oleh keluarga kepada pasien yang akan melakukan operasi.

Berdasarkan penelitian ini ditemukan bahwa seluruh responden (100%) memiliki dukungan keluarga dalam kategori tinggi atau baik. Hal ini terjadi karena keluarga selalu membantu dan menemani pasien selama pasien di rumah sakit baik membantu dalam hal materi dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang dibutuhkan oleh pasien menjelang operasi. Responden yang mendapatkan dukungan keluarga kategori sedang dan tinggi mendapatkan dukungan emosional yang tinggi pula dari keluarga, ditandai dengan keluarga yang selalu menunggu pasien ketika di rumah sakit, keluarga yang selalu memperhatikan keadaan pasien selama sakit, keluarga yang selalu berusaha mendengarkan setiap kali pasien mengeluh mengenai penyakitnya atau keadaannya dan keluarga selalu ramah dalam membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan pasien (Nurwulan, 2017). Dukungan anggota keluarga dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam lingkungan keluarga.

Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan kapanpun jika diperlukan (Friedman dkk, 2014).

Hasil temuan dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa dukungan keluarga yang didapatkan sebagian besar dalam kategori tinggi atau baik yaitu sebanyak 92% (Edi, 2016) penelitian ini juga di dukung oleh penelitian-penelitian lain (Miftakhul,

2017; Rizky, 2014). Studi-studi tentang dukungan keluarga telah mengkonseptualisasi dukungan sosial sebagai koping keluarga, baik dukungan-dukungan yang bersifat eksternal maupun internal terbukti sangat bermanfaat. Dukungan sosial keluarga eksternal antara lain sahabat, pekerjaan, tetangga, sekolah, keluarga besar, kelompok sosial, kelompok rekreasi, tempat ibadah, praktisi kesehatan. Dukungan sosial keluarga internal antara lain dukungan dari suami atau istri, dari saudara kandung, atau dukungan dari anak (Setiadi, 2008). Dapat dikatakan bahwa dari beberapa hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat responden yang memiliki dukungan keluarga yang rendah, responden cenderung memiliki dukungan keluarga yang tergolong baik.

Dokumen terkait