• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERENCANAAN

C. Hak dan Kewajiban Para Pihak 41. Hak Dan Kewajiban Para Pihak

5.4 Penentuan Macam, Volume, dan Harga Satuan Pekerjaan

5.5 Prosedur Pembayaran Hasil Pekerjaan 5.5.1 Harga Kontrak

Nilai kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari Proyek Pembangunan Waduk Pidekso berdasarkan Surat Perjanjian Harga Satuan Nomor. HK.02.03-AN/PPK.PB II/PIDEKSO/14 tanggal 26 November 2014 dengan nilai kontrak sebesar Rp 397.242.000.000,- (Tiga ratus Sembilan puluh tujuh milyar dua ratus empat puluh dua juta rupiah).

Berdasarkan amandemen nomor X HK.02.03-An/PPK. Bend III/Pidekso/Amd.10/01 pada tanggal 28 Mei 2018, nilai kontrak berubah menjadi Rp. 436.925.864.000,00 (Empat Ratus Tiga Puluh Enam Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh lima Juta Delapan Ratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah).

5.5.2 Pembayaran

Pembayaran dilakukan paling lambat 7 hari kerja sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh PPK. Pekerjaan mendapatkan uang muka sebesar 15% dari nilai kontrak. Uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan teknis lain.

Penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.

Pembayaran selanjutnya dilakukan dengan termin berdasarkan prestasi proyek. Ketentuan pembayaran hasil prestasi adalah sebagai berikut:

1. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;

2. Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;

3. Pembayaran diberikan setelah dikurangi pengembalian uang muka, pajak, dan denda apabila ada;

4. Berita acara pemeriksaan lapangan yang sudah disetujui oleh direksi;

5. Untuk kontrak yang memiliki sub kontrak, permintaan pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada seluruh sub penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan.

6. Pembayaran terakhir hanya dilakukan apabila pekerjaan sudah selesai 100%.

5.6 Pengendalian Jadwal Pekerjaan

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi, diperlukan beberapa pengendalian agar proyek tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu pengendalian tersebut adalah pengendalian jadwal pekerjaan. Pengendalian jadwal pekerjaan proyek dimaksudkan untuk memantau dan menjaga kesesuaian antara jadwal perencanaan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Pengendalian jadwal pekerjaan bermanfaat dalam mengantisipasi keterlambatan jadwal dan menghindari pembengkakan biaya proyek.

Pengendalian jadwal pekerjaan pembangunan Waduk Pidekso dilakukan dengan mengacu pada kurva S yang dibuat oleh kontraktor. Kurva S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Kurva S dapat menunjukan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu, dan bobot pekerjaan yang di representasikan sebagai presentase komulatif dari seluruh kegiatan proyek.

Visualisai kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dengan demikian pada kurva–S dapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang telah diselesaikan. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek.

Pada pembangunan waduk Pidekso, kontraktor wajib melaporkan kemajuan volume pekerjaan setiap bulan. Apabila nilai deviasi antara jadwal rencana dan realisasi pekerjaannya bernilai negative atau dengan kata lain mundur dari jadwal rencana, maka perlu dilakukan beberapa tindakan untuk mempercepat pekerjaan dilapangan. Tindakan yang dilakukan antara lain menambah jam kerja, menambah tenaga kerja, atau menambah alat. Apabila nilai deviasinya mencapai -10%, maka pengguna jasa (owner) berhak

mengadakan rapat (meeting) darurat untuk membahas keterlambatan tersebut bersama dengan pihak konsultan supervisi.

Jika terjadi peristiwa diluar yang direncanakan sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui tanggal penyelesaian, maka penyedia jasa kontraktor berhak untuk meminta perpanjangan tanggal penyelesaian. PPK berdasarkan pertimbangan pengawas pekerjaan memperpanjang tanggal penyelesaian pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan tanggal penyelesaian ini harus dilakukan melalui addendum kontrak jika perjanjian tersebut mengubah masa kontrak.

Dalam pelaksanaan pembangunan waduk Pidekso, terjadi kemunduran jadwal selama 3 tahun yang semula di jadwalkan mulai di kerjakan tahun 2015 namun baru dikerjakan pada tahun 2018. Hal tersebut terjadi akibat kendala pembebasan lahan di area pekerjaan waduk. Kendala lain yang terjadi dalam penjadwalan proyek pada saat pekerjaan berjalan adalah penghentian pekerjaan yang dilakukan oleh warga yang belum di bebaskan tanahnya. Untuk mengatasi masalah ini, pihak kontraktor menanggung sementara biaya pembebasan lahan.

Gambar 5. 2 kurva s bulanan proyek waduk Pidekso

5.7 Prosedur Pengadaan Peralatan dan Jasa 5.3.1 Pengadaan Peralatan

Penyedia jasa (kontraktor) bertanggung jawab menyediakan peralatan sesuai dengan yang diperlukan di lapangan. Untuk mendatangkan peralatan, kontraktor wajib membuat daftarnya dan menyerahkan kepada konsultan pengawas atau direksi untuk memperoleh persetujuan. Peralatan yang digunakan perlu di cek terlebih dahulu agar sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Apabila spesifikasi alat tidak memenuhi persyaratan, maka alat tidak boleh digunakan. Dalam proyek ini, kontraktor menggunakan peralatan dengan status milik orang lai atau sewa.

5.3.2 Pengadaan Tenaga Kerja

Penyedia jasa kontraktor bertanggung jawab menyediakan tenaga kerja yang ahli dan terampil sesuai dengan bidang yang dibutuhkan oleh pekerjaan. Jumlah pekerja harus mencukupi untuk menyelesaikan volume pekerjaan sesuai dengan jadwal. Daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya harus diserahkan kepada Direksi sebelum memulai pekerjaan. Setiap ada perubahan jumlah tenaga kerja baik itu penambahan, pengurangan, maupun pergantian tenaga kerja harus dilaporkan kepada Direksi.

Dalam pembangunan Waduk Pidekso ini, kontraktor menggunakan tenaga ahli dari pihak kontraktor sendiri. Secara garis besar, tenaga ahli dari kontraktor meliputi lima bagian, yaitu oprasional (lapangan), engineer, kesehatan dan keselamatan kerja, quality control, dan administrasi. Bagian oprasional lapangan meliputi supervisor, surveyor, dan pelaksana. Bagian engineer meliputi site engineer, pengendali oprasional lapangan, metode pelaksanaan, dan quantity surveyor.

Sedangkan untuk tenaga kerja lain, kontraktor menggunakan jasa pihak lain (subkontraktor). Tenaga kerja lain tersebut meliputi operator alat berat, sopir truk, dan mandor. Untuk pengadaannya, subkontraktor melakukan

penawaran sesuai dengan bagian pekerjaan yang dibutuhkan oleh kontraktor.

5.8 Perubahan Kontrak

Perubahan kontrak pada proyek pembangunan Waduk Pidekso hanya dapat diubah melalui addendum kontrak. Perubahan kontrak tersebut bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh pihak pengguna jasa dan penyedia jasa.

Untuk kepentingan perubahan kontrak, PPK sebagai pengguna jasa menugaskan Panitia Peneliti Pelaksaan Kontrak. Berikut ini adalah peristiwa yang dapat mengakibatkan perubahan kontrak (addendum kontrak):

a. Adendum tambah/kurang, yaitu perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;

b. Adendum waktu, yaitu perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;

c. Adendum penyesuaian harga, yaitu perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan, perubahan pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian harga.

5.9 Perubahan Lingkup Pekerjaan

Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, maka PPK bersama penyedia jasa konstruksi (kontraktor) dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara lain:

a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;

b. Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;

c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau

d. Melaksanakan pekerjaan tambahan yang belum tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.

Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia jasa (kontraktor), kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.

5.10 Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:

a. pekerjaan tambah;

b. perubahan disain;

c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;

d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau

e. keadaan kahar (bencana alam, bencana social, pemogokan, kebakaran).

Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia jasa (kontraktor). PPK dapat menugaskan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu pelaksanaan yang dituangkan dalam addendum kontrak.

Pada saat pelaksanaan konstruksi pembangunan Waduk Pidekso, terjadi perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang semula dimulai pada tahun 2015, mundur hingga tahun 2018. Hal ini menyebabkan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan hingga tahun anggaran 2019.

BAB VI

PROSES PENGADAAN KONTRAKTOR 6.1 Prosedur Pengadaan/Pelelangan

Prosedur pelelangan pekerjaan Pembangunan Waduk Pidekso di Kabupaten Wonogiri mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) no 54 Tahun 2010 tentang pelelangan barang dan jasa. Pelelangan pekerjaan dilakukan oleh Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi (Pokja PJSA) Pembangunan Bendungan pada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk tahun anggaran 2014-2019 dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan perkiraan dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 397.642.000.000 (tiga ratus sembilan puluh tujuh milyar enam ratus empat puluh dua juta rupiah) serta waktu pelaksanaan pembangunan selama 1440 hari kalender. Metode pelelangan kontraktor adalah dengan Prakualifikasi, metode penyampaian satu sampul, dan metode evaluasi sistem gugur.

6.2 Panitia Pengadaan/Pelelangan

Berikut panitia pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultan (Pokja PJSA) pembangunan bendungan pada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo :

6.3 Tata Cara Pengambilan Keputusan

Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi (Pokja PJSA) Pembangunan Bendungan pada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Nomor : 15/KPTS/An/III/2014 telah melaksanakan pemilihan penyedia jasa pekerjaan konstruksi dengan pelelangan umum prakualifikasi, metode penyampaian satu sampul, metode evaluasi sistem gugur dengan hasil sebagai berikut :

Dokumen terkait