• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengabsahan Data

Dalam dokumen MANUNGGAL SATU ATAP KABUPATEN GOWA (Halaman 56-98)

BAB III. METODE PENELITIAN

G. Pengabsahan Data

41

d. Matriks tata peran

e. Matriks konsep terklaster.

f. Matriks efek dan pengaruh g. Matriks dinamika lokasi h. Daftar Kejadian

3. Menarik Kesimpulanatau Verifikasi

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan. penjelasan, konfigurasi- konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi. Kesimpulan hasil penelitian yang diambil dari hasil reduksi dan panyajian data adalah merupakan kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara ini masih dapat berubah jika ditemukan bukti-bukti kuat lain pada saat proses verifikasi data di lapangan. Jadi proses verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti terjun kembali di lapangan untuk mengumpulkan data kembali yang dimungkinkan akan memperoleh bukti- bukti kuat lain yang dapat merubah hasil kesimpulan sementara yang diambil.

sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lain serta pengecekan pada waktu yang berbeda yaitu:

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah dipeoleh melalui beberapa sumber. Dengan mengacu William Wiersma dalam Sugiyono (2012:273) :

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi Waktu

Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian ditanya.

43

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian

1. Sejarah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap)

Pada awalnya, proses perpanjangan STNK harus membuang waktu cukup lama karena mesti mendatangi tiga kantor. Membayar pajak harus datang ke kantor pajak. Esoknya, mereka yang hendak membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) dan harus mendatangi kantor Asuransi Jasa Raharja. Dan mereka pun harus mendatangi kantor polisi lalu lintas untuk memperoleh STNK. Masing-masing instansi tersebut belum terintegrasi hingga tahun 1974. Dengan adanya Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT), atau dalam Bahasa Inggris One Roof System, adalah suatu sistem administrasi yang dibentuk untuk memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan masyarakat yang kegiatannya diselenggarakan dalam satu gedung.

Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh Samsat adalah pelayanan administrasi dalam pengurusan kendaraan bermotor.

SAMSAT merupakan suatu sistem kerjasama secara terpadu antara Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja (Persero). Pelayanan pengurusan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama diberikan oleh Dinas Pendapatan Provinsi, sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas oleh Jasa Raharja, sedangkan pengurusan surat-surat kendaraan bermotor seperti BPKP, plat nomor,

dan STNK diberikan oleh Kepolisian. Namun dengan adanya SAMSAT, kesemuanya dapat dilayani dalam satu atap, atau bahkan satu loket. Lokasi Kantor bersama SAMSAT umumnya berada di lingkungan kantor Polri setempat, atau di lingkungan Satlantas/Ditlantas Polda setempat.Samsat ada di masing-masing provinsi, serta memiliki unit pelayanan di setiap kabupaten/kota.

Periode I :

1. Di tanah air Indonesia akhir abad ke-19 sudah ada mobil / kendaraan bermotor.

2. Kepolisian berada di bawah Departemen Urusan Dalam Negeri (Departemen Van Binenlandsch Berstuur).

3. Kepala Polisi Kota / Kepala Polisi Karasidenan atas nama Presiden atau Gubernur bisa menerbitkan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Periode II :

1. Pada tanggal 25 Juni 1946, Presiden RI menetapkan pemisahan Kepolisian dari Kementerian Dalam Negeri, sehingga menjadi jawatan tersendiri yang berkoordinasi dengan Perdana Menteri dan berwenang menerbitkan dokumen kendaraan bermotor.

2. Staatblad 1999 direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 7 tahun 1951 yaitu Tanda Nomor Kendaraan Mengemudi yang dikeluarkan Residen diserahkan seluruhnya kepada polisi.

3. UU Nomor 7 Tahun 1951 tentang UULL Jalan disempurnakan menjadi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1965 tentang Lalu Lintas angkutan jalan yang mengukuhkan Peraturan Pemerintah Lalu Lintas Jalan (PPL), dan Peraturan

45

Lalu Lintas Jalan Perhubungan (PLJP) dan Peraturan Lalu Lintas Jalan Dalam Negeri (PLDN).

Periode III tahun 1965-1974 :

1. STNK, STCK, dan SIM diselenggarakan / diterbitkan oleh polisi.

2. Seluruh pemilik kendaran bermotor (100%) mendaftarkan STNK ke polisi.

Mereka mendaftarkan kendaraannya karena takut pada kewenangan polisi dalam penegakan hukum yang mempunyai upaya paksa.

3. Realisasi pemilik kendaraan yang melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor / Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB dan BBNKB) hanya 30% saja yang melaksanakan kewajibannya.

4. Demikian pula realisasi pelaksanaan pembayaran Setoran Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) kurang lebih hanya 10% saja.

Periode IV tahun 1974-1976 :

1. Pihak Dipenda dan PT Jasa Raharja meminta dukungan/bantuan polisi agar pembayaran PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ dapat terdaftar seluruhnya seperti pendaftaran STNK pada polisi.

2. Atas prakarsa Kapolantas Kodak VII Jakarta Raya Kolonel Polisi Drs. Putra Astaman yang mendapat dukungan dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, dibuatlah konsep pendaftaran kendaraan bermotor, pembayaran PKB/BBN-KB dan SWDKLLJ dalam satu atap untuk tingkat daerah khusus ibu kota Jakarta.

3. Konsep pendaftaran kendaraan bermotor dan pembayaran PKB/BBN-KB serta SWDKLLJ dalam sistem satu atap mulai disosialisasikan.

Periode V tahun 1976-1978 :

1. Masa sosialisasi dan uji coba pelaksanaan pendaftaran kendaraan bermotor dengan sistem satu atap di wilayah DKI Jakarta ternyata signifikan dengan pemasukan kas daerah pendapatan melalui Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) meningkat pesat.

2. Masa berlaku STNK adalah 1 (satu) Tahun.

3. Dari keberhasilan tersebut maka pelaksanaan pendaftaran kendaraan bermotor di wilayah DKI Jakarta sebagai pilot proyek diangkat ke tingkat nasional untuk dibentuk Samsat dengan landasan Instruksi Bersama (Menhankam Pangab, Mendagri dan Menkeu RI).

Periode tahun 1978 sampai sekarang :

1. Pada tahun 1992 UU No. 3/1965 tentang Lalu Lintas dan angkutan jalan direvisi menjadi UU No. 14/1992, kemudian diterbitkan secara efektif Perpu berlakunya UU No. 14/1992 pada tahun 1993.

2. Tahun 1993 terdapat revisi Instruksi Bersama Menhamkam Pangab, Mendagri dan Menkeu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 yaitu dengan masa berlaku STNK dari 1 Tahun menjadi 5 Tahun namun pembayaran PKB dan SWDKLLJ dilaksanakan setiap tahun melalui pengesahan STNK dilaksanakan oleh Polri.

3. Dengan demikian Samsat sampai sekarang masih tetap beroperasional dengan baik, terbukti dengan terselenggaranya pelayanan publik melalui kerjasama antar instansi melalui Samsat.

47

2. Gambaran Umum Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa

Lokasi penelitian yang dipilih penulis adalah di Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa yang terletak di Kecamatan Somba Opu, Jalan Tumanurung No.

17 Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Letak kantor ini sangat strategis. Selain di sekitar kantor terdapat beberapa aneka macam kedai makanan, letak Kantor Samsat Gowa ini juga sangat mudah ditemukan dengan batas-batas yang dikenal oleh masyarakat Kabupaten Gowa pada umumnya. Berikut batas-batas wilayah Kantor Samsat Gowa yaitu :

a) Batas Sebelah Utara: Kantor Kelurahan Kalegowa, Lapangan Tenis, Perumahan Penduduk.

b) Batas Sebelah Selatan : Jalan Raya, Lapangan Syech Yusuf, Kantor Bupati Gowa, SMK 1 Somba Opu, Universitas Syech yusuf, DPRD Kabupaten Gowa c) Batas Sebelah Timur : Gedung Haji Bate, Kementrian Perdagangan RI, Balai

Standardisasi Metrologi Legal Regional IV, Badan Pembangunan Daerah d) Batas Sebelah Barat: Bengkel, Warung Makan,Asosiasi Kontraktor Listrik

dan Mekanikal Indonesia, PLN Gowa, Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar Kabupaten Gowa.

Visi, misi dan motto Kantor Samsat Kabupaten Gowa Visi :

Terwujudnya pelayanan prima sebagai bukti pengabdian kepada masyarakat.

Misi :

1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi etika profesi.

2. Melaksanakan proses administrasi kendaraan bermotor secara cepat dan tepat.

3. Mewujudkan aparat pelaksana Samsat yang bersih, jujur, dan cakap, bertanggung jawab dan professional.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.

5. Penataan arsip kendaraan yang tertib untuk memudahkan identifikasi dan keamanan dokumen.

Motto :

Kepuasan masyarakat dalam menyelesaikan administrasi kendaraan bermotor adalah kehormatan kami.

Inovasi Pelayanan Unggulanyaitu :

1. Proses administrasi STNK dengan sistem komputerisasi.

2. Info layanan wajib pajak dengan sistem komputerisasi.

3. Pro-Aktif melayani wajib pajak melalui Samsat Keliling.

Kebijakan Pimpinan Unit :

1. Meningkatkan pelayanan yang berkaitan dengan Pajak Kendaraan Bermotor.

2. Pengembangan SDM personil SAMSAT.

3. Disiplin waktu.

4. Tertib administrasi.

5. Keamanan dokumen.

49

6. Adaptif terhadap perubahan lingkungan dan melakukan peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan.

Janji pelayanan di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa yaitu : 1. Pelayanan cepat, tepat dan tidak berbelit-belit.

2. Pemberian pelayanan yang santun dan ramah.

3. Tidak membebankan biaya kepada masyarakat dalam bentuk apapun di luar ketentuan.

Adapun mengenai standar sikap dan perilaku petugas di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa terhadap wajib pajak yaitu :

1. Rajin 2. Disiplin

3. Memiliki dedikasi yang tinggi 4. Pro-Aktif

5. Profesionalisme

6. Peka dan tanggap dalam tugasnya 7. Tidak apatis

8. Loyalitas 9. Kreatif

10. Betanggung jawab

11. 5-S (Senyum, Sapa, Salam, dan Sopan Santun) 12. Tidak arogan

13. Peduli dengan lingkungannya.

Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa merupakan sebuah instansi yang bertugas dan berwenang untuk melakukan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), selain itu kantor SAMSAT Kabupaten Gowa merupakan wadah yang melaksanakan tugas secara bersamaan 3 (tiga) instansi yaitu Dispenda, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan PT Jasa Raharja (Persero) untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kewajiban di bidang pendaftaran kendaraan bermotor, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Pada dasarnya suatu kantor SAMSAT harus berada pada setiap kabupaten dan kota dengan memperhatikan situasi, kondisi dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.

Berikut beberapa penjelasan terkait instansi yang bekerjasama dalam melayani masyarakat di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa, yaitu :

a) Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA)

Dinas Pendapatan Daerah atau yang dikenal dengan sebutan Dipenda atau Dispenda adalah organisasi yang berada di bawah pemprov pemerintah provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki tanggung jawab dalam pemungutan pendapatan daerah melalui pengkoordinasian dan pemungutan pajak, retribusi, bagi hasil pajak, dana perimbangan, dan lain sebagainya.

Tugas pokok dinas pendapatan daerah yaitu Menyelenggarakan pemungutan pendapatan daerah dan mengadakan koordinasi dengan instansi lain dalam perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian pemungutan pendapatan daerah.

51

Fungsi dinas pendapatan daerah yaitu :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah.

2) Penyusunan rencana dan program kegiatan di bidang pendapatan daerah.

3) Penelitian, pengkajian, evaluasi, penggalian dan pengembangan pendapatan daerah.

4) Pembinaan pelaksanaan kebijakan pelayanan di bidang pemungutan pendapatan daerah.

5) Penyelenggaraan pelayanan dan pemungutan pendapatan daerah.

6) Pengkoordinasiaan pelaksanaan pemungutan dana perimbangan.

7) Pemberian izin tertentu di bidang pendapatan daerah.

8) Evaluasi, pemantauan dan pengendalian pungutan pendapatan daerah.

9) Pengelolaan dukungan teknis dan administrasi.

10) Pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan suku dinas dan unit pelayanan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor.

Visi, misi dan motto Dinas Pendapatan Daerah Visi :

Maksimalnya peningkatan pendapatan daerah melalui pengelolaan pendapatan daerah yang bersih, tertib, transparan, akuntabel dan inovatif.

Misi :

1) Meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) sekitar 13% pertahun dan total pendapatan daerah sekitar 10% pertahun.

2) Meningkatkan kapasitas, efektifitas dan efisiensi unit kerja dalam rangka memberi kualitas prima dalam pelayanan pajak.

3) Mewujudkan aparatur laki-laki dan perempuan yang cakap, handal, jujur, bertanggung jawab dan profesional dalam mengelola pendapatan daerah.

4) Mewujudkan sistem dan prosedur pengelolaan pendapatan daerah yang transparan dan akuntabel.

Motto :

Melayani setulus hati

53

Struktur Organisai UPTD Wilayah Gowa

Gambar 2.Struktur Organisasi UPTD

Wilayah Gowa

Kasubag Tata Usaha Rina Trisnawaru, S.Sos

1. Zubaidah, S.Sos 2. Kurniaman 3. Dewi Rany, SE

Kasi Penagihan Dan Penerimaan Hj. A. Rahmania, SE, M.Si

1. Achmad Ilham, S.Kom 2. Salim, S.Ip, MA 3. Abd. Malik, SE

4. Mohammad Hidayat, SH 5. A. Rini Heriyanti

Kasi Pendataan Dan Penetapan Raden Asnawi, S.Sos, MM

1. Drs. A. Suhaib Hanafie 2. Allo Bungin Raggina, S.P 3. Faisal M. Betta

4. Muh. Yusri

Adpel

Nurliah Nur, S.Sos, M.Ap 1. Ahmad Lahmuddin. U 2. Ir. Andi Suryani 3. Hj. Sarintang, S.Sos 4. Hj. Suratni Nonsi

5. Rahmawati Djamaluddin, SE 6. A. Syahraeni, SE

7. Idris. M

8. Muhammad Ihsan Kepala UPTD Hj. Zainab Saleh, SE. M,si Nip. 1970022 1998033 2 006

b) Kepolisian Republik Indonesia (Polri)

Polisi adalah suatu pranata umum sipil yang mengatur tata tertib (orde) dan hukum. Sementara itu, definisi kepolisian dalam Abidin (2012) dijelaskan bahwa (1) Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (Pasal 1 Angka 1 UU Nomor 28 Tahun 1997 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia).(2)Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (Pasal 1 Angka 1 UU Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia).

Berikut tugas Aparat Kepolisian di Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa : 1) Pendaftaran kendaraan bermotor baru

2) Pendaftaran ganti nomor kendaraan

3) Pendaftaran kendaraan bermotor pindah alamat dalam wilayah kerja SAMSAT yang sama

4) Pendaftaran kendaraan bermotor tukar nama atas nama hibah/warisan 5) Pendaftaran kendaraan bermotor tukar nama atas dasar jual beli 6) Perpanjangan STNK setelah selesai 5 tahun

7) Pengesahan STNK setiap tahun

8) Pendaftaran kendaraan bermotor eks lelang Negara

9) Pendaftraran kendaraan bermotor ganti nama badan hukum penggabungan perusahaan

10) Pendaftaran kendaraan bermotor STNK rusak hilang

55

11) Pendaftaran kendaraan bermotor pindah dari keluar daerah 12) Pendaftaran kendaraan bermotor pindah keluar daerah

13) Pendaftaran kendaraan bermotor tukar nama atas nama hibah/warisan 14) Pendaftaran kendaraan bermotor ganti warna

15) Pendaftaran kendaraan bermotor TNKB rusak hilang 16) Pendaftaran kendaraan bermotor rubah bentuk 17) Pendaftaran kendaraan bermotor ganti mesin c. PT Jasa Raharja (Persero)

Jasa Raharjaadalah sebuah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang asuransi sosial. Program asuransi yang dijalankan oleh PT. Jasa raharja (PERSERO) yakni berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 tahun 1964 tentang “Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang” adalah program perlindungan terhadap resiko kecelakaan yang terjadi pada penumpang angkutan umum. Kemudian dijalankan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1965 tentang “Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang”.

Selain itu, Jasa Raharja juga diberikan kepercayaan untuk menjalankan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang “Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan” adalah program perlindungan tanggung jawab kepada pihak III yang berada di luar kendaraan yang menimbulkan kecelakaan, kemudian dijalankan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 tentang “ Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas”.

PT Jasa Raharja (Persero) dalam rangka menjalankan tugas, fungsi serta tanggug jawab yang diembannya dengan menerapkan prinsip-prinsip (PRIME) yaitu proaktif, ramah, ikhlas, mudah dan empati.

Tugas PT. Jasa Raharja :

1) Memberikan Santunan, kepada masyarakat yang mengalami kecelakaan alat angkutan penumpang umum dan lalu lintas jalan sesuai dengan ketentuan UU.

No. 33 dan 34 Tahun 1964, sebagai Perlindungan Dasar.

2) Menghimpun dan mengelola dan, dari masyarakat guna memenuhi pemberian hak masyarakat atas santun.

Visi dan misi Jasa Raharja Visi :

Menjadi perusahaan terkemuka di bidang asuransi dengan mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan masyarakat.

Misi :

Catur Bakti Eka Karsa sebagai berikut : 1) Bakti Kepada Masyarakat

2) Bakti Kepada Negara 3) Bakti Kepada Perusahaan 4) Bakti Kepada Lingkungan

57

3. Sarana dan prasarana Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa a. Sarana umum

Sarana umum adalah merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh siapapun berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sarana umum di lokasi penelitian ini meliputi :

1) Tempat parkir

Tempat parkir kendaraan para petugas dan wajib pajak yang tersedia di halaman belakang untuk para petugas yang dilengkapi dengan atap, dan untuk para wajib pajak tersedia disamping dan depan kantor SAMSAT Kabupaten Gowa, baik untuk roda 4 maupun roda 2 yang penataannya dilakukan oleh petugas parkir.

2) Ruang tunggu wajib pajak

Ruang tunggu wajib pajak terletak di gedung kantor SAMSAT Kabupaten Gowa. Penataannya diupayakan serepresentatif mungkin dan juga adanya ruang tunggu tersendiri untuk digunakan bagi wajib pajak yang mengurus cek fisik, mutasi dan sebagainya. Sedangkan wajib pajak yang melakukan pengesahan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan SWDKLLJ dapat langsung diselesaikan tanpa harus menunggu.

3) Kamar mandi / WC

Disediakan beberapa kamar mandi / WC untuk para petugas dan para pengguna wajib pajak yang kebersihannya selalu terjaga.

4) Mushollah yang terletak dibagian belakang kantor SAMSAT Kabupaten Gowa

b. Sarana Khusus

Yang dimaksud sarana khusus di dalam penelitian ini yaitu alat-alat yang digunakan oleh para pegawai dalam memberikan pelayanan publik di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa. Kelengkapan serta kualitas sarana dan prasarana inilah yang sangat menunjang cepat lambatnya proses pelayanan publik yang diberikan.

Tabel 2.

Daftar Inventaris Ruangan Ka. UPTD Wilayah Gowa

No. Nama/Jenis Barang Jumlah

1. Meja Kerja Pimpinan 1 set

2. Meja Tamu 2 set

3. Meja Rapat 6 set

4. Kursi Tamu 3 set

5. Kursi Rapat 14 set

6. Televisi 1 buah

7. AC Split 1 buah

8. Lemari Es 1 buah

9. Papan White Board 1 buah

10. Filling Kabinet 2 buah

Sumber : Data SAMSAT Gowa, 2014

59

Tabel 3.

Daftar Inventaris Ruangan Ka. Sub. Bag. Tata Usaha

No. Nama/Jenis Barang Jumlah

1. Meja 5 buah

2. Kursi 10 buah

3. Komputer 2 buah

4. Printer 3 buah

5. Televisi 1 buah

6. Mesin Hitung 1 buah

7. AC Split 2 buah

8. Filling Besi 1 buah

9. Filling Kabinet 3 buah

Sumber : Data SAMSAT Gowa, 2014 Tabel 4.

Daftar Inventaris Ruangan Seksi Pendataan

No. Nama/Jenis Barang Jumlah

1. Meja 5 set

2. Komputer Monitor 1 buah

3. Printer 1 buah

4. Televisi 1 buah

5. AC 1 buah

6. Lemari Besi 1 buah

7. Lemari Tempat Arsip 1 buah

Sumber : Data SAMSAT Gowa, 2014

Tabel 5.

Daftar Inventaris Ruangan Kasi Penagihan

No. Nama/Jenis Barang Jumlah

1. Meja Kerja 5 buah

2. Meja Komputer 3 buah

3. Kursi 5 buah

4. Mesin Ketik 1 buah

5. Printer 1 buah

6. Komputer PC 2 buah

7. Lemari Arsip 1 buah

8. Televisi 1 buah

9. AC Split 1 buah

Sumber : Data SAMSAT Gowa, 2014

61

Tabel 6.

Daftar Inventaris Ruangan Administrasi dan Pelayanan Samsat

No. Nama/Jenis Barang Jumlah

1. Meja Staf 26 buah

2. Meja Komputer 5 buah

3. Kursi Lipat 5 buah

4. Kursi Putar 16 buah

5. Kursi Kerja Biru 10 buah

6. Komputer PC 7 buah

7. Printer Penetapan 1 buah

8. Printer Cetak STNK 1 buah

9. Printer Kasir 1 buah

10. Lemari Arsip 3 buah

11. Brankas 1 buah

12. Filling Kabinet 1 buah

13. Mic 3 buah

14. Loudspeaker 1 buah

15. AC Split 3 buah

Sumber : Data SAMSAT Gowa, 2014

B. Strategi Pemerintah dalam Meminimalkan Pelayanan Berbelit-belit (Red Tape) Birokrasi di Kantor SAMSAT Kabupaten Gowa

Peranan instansi pemerintahan seperti kantor SAMSAT Kabupaten Gowa dalam memberikan pelayanan publik yang maksimal sangat mutlak diperlukan.

Hal ini dikarenakan kantor SAMSAT merupakan satu-satunya instansi pemerintahan yang berwenang dalam pengurusan dan pembayaran pajak kendaraan bermotor dan sebagainya. Berdasarkan realita tentang pelayanan publik pada kantor SAMSAT Kabupaten Gowa maka diperlukan upaya yang konkrit dalam peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat.

Peningkatan pelayanan prima di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa adalah merupakan kebutuhan organisasi untuk merespon tuntutan dan harapan masyarakat yang terus meningkat, maka sudah sewajarnya kantor Samsat Kabupaten Gowamemberikan pelayanan yang baik dengan mengembangkan paradigma kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu suatu kepemerintahan yang ditandai dengan adanya :

1. Pasticipation

Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan/kebijakan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif.

Partisipasi dalam hal ini yaitu pelayanan di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa harus lebih memperhatikan sarana dan prasarana. Sarana kerja yang paling vital di

63

kantor SAMSAT Kabupaten Gowa adalah komputer, karena semua proses pelayanan dilakukan melalui komputer.

Sarana dan prasarana seperti komputer di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa harus diperhatikan karena itu merupakan alat yang penting agar suatu pelayanan terlaksana secara efektif dan efesien. Satu saja komputer mati, maka akan mengganggu proses pelayanan. Karena itu, kantor samsat selalu memperbaharui sistem komputernya dan mengganti komputer yang sudah tidak layak pakai kemudian menempatkan pegawai kantor yang sesuai dengan keahliannya, pemberi pelayanan juga harus berpartisipasi dalam pelayanan di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa agar masyarakat tidak merasa bingung dan pelayanan dapat terlaksana secara efektif dan efesien. Hal ini seperti apa yang diungkapkan oleh Kepala Kasi Pendataan dan Penetapan sebagai berikut :

“kami selalu berusaha memperbaiki fasilitas yang kami miliki, seperti kami selalu memperbaharui program komputer agar lebih cepat dan tepat aksesnya dan kami juga mengganti komputer yang sudah tidak layak pakai.”

(Wawancara 11 Desember 2014).

Tetapi dari hasil pengamatan, masih ada sarana kerja yang belum dibenahi oleh kantor SAMSAT Kabupaten Gowa, yaitu papan pedoman atau arahan yang jelas harus mulai dari mana dan lanjut kemana. Hasil pengamatan ini juga dibenarkan oleh Bapak J.S (selaku penerima layanan) di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa sebagai berikut :

“ Iya de’ disini tidak ada arahan yang jelas dari mana kita harus mulai ketika kita akan mengurus sesuatu. Padahal menurut saya ini sangat penting, agar wajib pajaktidak bingung.”(Wawancara 11 Desember 2014).

Menanggapi masalah ini, Kepala Administrator Pelayanan Ibu Nurlia mengatakan:

“Iya memang banyak wajib pajak yang masih kebingungan ketika pertama kali masuk ke kantor ini. Tapi saya rasa wajib pajak sendiri sudah cukuppaham karena di depan sudah ada pentunjuk masing-masing setiap loket. Kalau kurang jelas kan mereka bisa bertanya di loket informasi.”(Wawancara 03 Desember 2014).

Selain sarana kerja fasilitas pelayanan juga sangat penting. Fasilitas pelayanan berfungsiuntuk memberikan kenyamanan kepada wajib pajak selama menunggu proses pelayanan selesai. Fasilitas pelayanan di kantor SAMSAT Kabupaten Gowa masih mempunyai kekurangan, hal ini seperti yang dikeluhkan oleh Bapak H.T (selaku penerima layanan) sebagai berikut :

“Fasilitas disini masih kurang, seperti tempat parkir yang tidak ada atapnya jadi kalaumusim hujan seperti sekarang ini semua motor kehujanan dan nanti pada saat musimpanas motor-motor yang diparkir di halaman ini juga akan kepanasan.” (Wawancara tanggal 11 Desember 2014).

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di lapangan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa partisipasi pemerintah dalam hal sarana pelayanan yang meliputi sarana kerja dan fasilitas pelayanan yang dimiliki SAMSAT masih kurang dan tidak memenuhi harapan wajib pajak. Meskipun sarana kerja yang dimiliki SAMSAT sudah cukup mendukung pelayanan seperti sistem komputerisasi yang cepat dan tepat sehingga memudahkan pengurusan, tetapi masih ada kekurangan fasilitas yang dimiliki SAMSAT yaitu tentang fasilitas yang langsung berhubungan dengan kepentingan wajib pajak seperti tempat parkir yang tidak ada atapnya.

Dalam dokumen MANUNGGAL SATU ATAP KABUPATEN GOWA (Halaman 56-98)

Dokumen terkait