• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengabsahan Data

BAB III METODE PENELITIAN

G. Pengabsahan Data

Trianggulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif

2. Trianggulasi Teknik

Trigulasi teknik bermakna data yang diuji keakuratannya dan ketidak akuratannya dengan menggunakan teknik tertentu.

3. Trianggulasi Metode

Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan.

38

A. Deskripsi dan Karakteristik Objek Penelitian

1. Profil Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar Dinas Pendidikan,

Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar diresmikan pada tanggal 07- 04-1983 poleh kanwil DEPDIKBUD provinsi Sulawesi Selatan atas nama Drs. Abd. Jabbar dengan nama DEPDIKBUD (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan). Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga dari tahun 1980-2001 di pimpin dengan nama Kepala Kantor kemudian pada tahun 2001 dirubah menjadi Kepala Dinas dan menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Takalar, dan tahun 2001 itu pula berubah menjadi Dinas Pendidikan Nasional, pada tahun 2003 kembali berubah menjadi Dinas Pendidikan dan Pengajaran, pada tahun 2008 diganti lagi menjadi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga dan pada tahun 2013 dengan Peraturan Bupati Kabupaten Takalar tentang Struktur Organisasi dan Perangkat Daerah Dinas Dikbudpora dengan Nomor 08 Tahun 2013 menjadi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar.

Visi :

”Pendidikan yang Berkualitas, Berkeadilan, Beriman, Bertaqwa dan Kompetitif ” Misi :

a. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut dan nilai-nilai budaya sehingga menjadi sumber kearifan bertindak dalam diri peserta didik.

b. Mempertahankan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang responsif, adil dan merata.

c. Mendorong peningkatan kompetensi guru untuk menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan pembelajaran

d. Mendorong pengembangan keolahragaan dan kepemudaan

e. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pendidikan yang bermutu.

f. Melestarikan budaya daerah.

Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar menetapkan tujuan stratejik berdasarkan visi, misi, dan faktor-faktor kunci keberhasilan. Tujuan dan sasaran stratejik Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar Adapun tujuan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Takalar, sebagai berikut :

a. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar pada semua jalur, jenis dan jenjangpendidikan

b. Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD bermutu dan berkeselarasan di KabupatenTakalar

c. Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraandiKabupatenTakalar

d. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah bermutu, relevan

dan berkesetaraan diKabupaten Takalar

e. Meningkatkan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan.

f. Meningkatkan pemberdayaan lembaga pendidikan g. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan non formal h. Melaksanakan pembinaan aktivitas generasi muda/pelajar.

i. Terbinanya pelajar generasi muda masyarakat untuk meningkatkan prestasi Olahraga.

j. Meningkatkan pelayanan dan aktivitas kepemudaan dan keolahragaan k. Melaksanakan Pengembangan Kebudayaan daerah.

l. Meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya daerah.

STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2. Struktur Organisasi DIKPORA Kab. Takalar

Pada umumnya Struktur Organisasi adalah suatu gambaran tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu dengan cara menetapkan hubungan Staf yang melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenang serta tanggung jawab dalam hubungan kerjasama antar satu dengan yang lainnya.

Tabel 2. Kualifikasi Pegawai Dinas PendidikanPemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar

No Pangkat/Status Gol. Ruang L P Jumlah

1 Pembina Tk. I IV/b 2 2

2 Pembina IV/a 5 5

3 Penata Tk. I III/d 6 3 9

4 Penata III/c 8 2 10

5 Penata Muda Tk. I III/b 5 3 8

6 Penata Muda III/a 6 1 7

7 Pengatur Muda TK. I II/b 2 1 3

8 Pengatur Muda II/a 3 1 4

9 Juru I/c 1 1

10 PTT 19 17 36

Jumlah 57 28 85

Sumber Data: Profil DIKPORA Kab. Takalar Tahun 2015

1. Profil Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Takalar

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh suatu organisasi. Visi dapat pula diartikan sebagai cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawah agar eksis, antisipatif, dan inovatif. Visi dinas kelautan dan

perikanan kabupaten takalar sebagai institusi dalam bidang kelautan dan perikanan dituntut untuk meningkatkan kinerja organisasi agar tujuan-tujuan pembangunan dapat dirumuskan dan dicapai secara efektif dan efisien.

Keberhasilan pembangunan dalam bidang kelautan dan perikanan sangat ditentukan oleh kinerja dinas kelautan dan perikanan karena potensi sumber daya kelautan dan perikanan kabupaten takalar sangat potensial dengan panjang garis pantainya 75 km.

Perumusan visi organisasi diharapkann agar setiap anggota dalam organisasi tersebut memahami arah dan tujuan organisasi yang ingin dicapai bersama. Disamping itu pernyataan visi dapat menciptakan kesadaran kolektif diantara seluruh anggota organisasi tentang pentingnya pencapaian kondisi ideal yang diinginkan dan dirumuskan secara bersama. Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan organisasi sesuai dengan tuntutan paradigma baru pembangunan. “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Tangguh, Mandiri dan Bermartabat Berbasis Kearifan Lokal

Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Takalar maka dirumuskan misi, misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Takalar adalah merupakan cara atau langkah yang dilakukan untuk mencapai visi organisasi. berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Takalar maka dirumuskan misi sebagai berikut:

a. Meningkatkan Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Berkualitas dan Bermartabat

b. Meningkatkan Peran Sektor Kelautan dan Perikanan Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Daerah

c. Meningkatkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber daya Kelautan dan Perikanan yang Berkualitas, Adil dan Merata secara Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal.

Wilayah Kabupaten Takalar berada pada ketinggian 0 – 1000 meter diatas permukaan laut (mdpl), dengan bentuk permukaan lahan relatif datar, bergelombang hingga perbukitan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Takalar merupakan daerah dataran dan wilayah pesisir dengan ketinggian 0 – 100 mdpl, yaitu sekitar 86,10% atau kurang lebih 48,778 Km2. Sedangkan selebihnya merupakan daerah perbukitan dan berada pada ketinggian diatas 100 mdpl, yaitu sekitar 78,73 Km2 (tabel 3.2), kondisi sebagian besar terdapat pada Kecamatan Polobangkeng Utara dan Polombangkeng Selatan. Sumber data yang diperoleh dan hasil analisa GIS, menujukkan keadaan topografi dan kelerengan Kabupaten Takalar sangat bervariasi, yang secara umum berada pada kisaran 0 - 2%, 2 - 15%, 15 - 30%, 30 – 40% dan > 40%.

Kondisi topografi tersebut memiliki potensi untuk pengembangan beberpa kegiatan perkeonomian masyarakat seperti pertanian, perikanan, perkebunan, peruntukan lahan permukiman dan sarana prasarana sosial ekonomi lainnya.

Wilayah Kecamatan Polombangkeng Utaran dan Wilayah Kecamatan Polombangkeng Selatan selain memiliki wilayah dataran dan sebagian kecil wilayahnya perbukitan. Wilayah ini memiliki lereng dengan kemiringan 15-40%

yang luasnya kurang lebih 78,73 Km2 atau 13% dari luas wilayah kabupaten.

kondisi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk perkembangan perkebunan.

Tabel 3. Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Dari Permukaan Laut Di Kabupaten Takalar

No Kecamatan

Luas (Ha) Jumlah

(H a) 0-100

mdpl

100-500 mdpl

>500 mdpl

1 Mangarabombang 10.050 - - 10.050

2 Mappakasunggu 4.527 - - 4.527

3 Sanrobone 2.936 - - 2.936

4 Polombangkeng Selatan 7.960 847 - 8.807

5 Pattalassang 2.531 - - 2.531

6 Polombangkeng Utara 14.199 6.904 122 21.225

7 Galesong 2.593 - - 2.593

8 Galesong Selatan 2.471 - - 2.471

9 Galesong Utara 1.511 - - 1.511,00

Jumlah 48.778 7.751 122 56.651

Prosentase (%) 86,10 13,68 0,22 100

Sumber Data: Kabupaten Takalar Dalam Angka 2015

Berdasarkan peraturan Bupati Takalar Nomor : 34 tahun 2008 tentang tugas dan fungsi jabatan struktural pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Takalar merupakan lembaga teknis daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Takalar melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Takalar. Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang Kelautan dan Perikanan berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan.

Gambar 3. Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Tabel 4. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai (orang)

1. Strata tiga (S3) -

2. Strata dua (S2) 2

3. Strata satu (S1) 37

4. Sarjana Muda (D3) 7

5. SLTA/KEJURUAN 7

6. SLTP -

Jumlah 53

Sumber Data: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Takalar Tahun 2015

3. Profil Wilayah Kecamatan Galeong Selatan Kabupaten Takalar

Sebagian wilayah Kecamatan Galesong Selatan merupakan daerah pesisir dan sebagian juga daerah dengan daratan rendah. Di Kecamatan Galesong Selatan 10 desa, 4 desa di bagian pesisir dan 6 desa lainnya di daerah dataran rendah.

Secara topografi wilayah Kecamatan Galesong Selatan merupakan daerah dataran rendah karena daerah dataran rendah lebih luas dibandingkan desa yang tergolong daerah datar tinggi dan pesisir.

Kecamatan Galesong Selatan tergolong kedalam kecamatan yang luas wilayahnya namun masih sedikit penduduknya jika dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Takalar. Desa yang terbanyak penduduknya adalah Desa Mangindara dengan kepadatan 245 orang per kilometer persegi, sedang paling rendah adalah Desa Kadatong dengan kepadatan hanya sekitar 33 orang per kilometer persegi.

Tabel 5. Perkembangan Penduduk Di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar

Tahun Jumlah Penduduk

2013 34.149

2014 35.440

2015 37.813

Sumber Data: Data Statistik Penduduk Kecamatan Galesong Selatan Tahun 2015 Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa perkembangan penduduk di wilayah Kecamatan Galesong Selatan mengelami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari proses kelahiran dan urbanisasi dari daerah yang memiliki

jumlah penduduk lebih banyak. Wilayah Kecamatan Galesong Selatan secara geografis memiliki daerah yang luas dengan jumlah penduduk masih rendah dari kecamatan lainnya.

Tabel 6. Jumlah Penduduk Di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar Per Desa

No. Nama Desa Jumlah Penduduk

1. Desa Mangindara 4.431

2. Desa Popo 3.545

3. Desa Bontomarannu 3.805

4. Desa Bontokanang 3.619

5. Desa Tarowang 3.487

6. Desa Kadatong 3.982

7. Desa Tanringmata 3.876

8. Desa Kalukubodo 3.908

9. Desa Bentang 3.798

10. Desa Kalebentang 3.362

Jumlah 37.813

Sumber Data: Data Statistik Penduduk Kecamatan Galesong Selatan Tahun 2015 Sebaran jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Galesong Selatan berdasarkan jumlah penduduk perdesa, menunjukkan bahwa setiap desa memiliki jumlah penduduk yang masih sedikit berdasarkan luas daerah. Selain itu pemekaran desa yang dilakukan selama kurang lebih 5 (lima) tahun terakhir membuat distribusi jumlah penduduk tidak ada yang dominan dalam satu area desa, khususnya di desa yang berada di wilayah pesisir pantai.

Fasilitas pendidikan di Kecamatan Galesong Selatan relatif lengkap.

Sarana pendidikan informal (Taman Kanak-Kanak/TK) dan sarana pendidikan formal dari tingkat SD sampai SMA telah tersedia. Pada tahun 2015, jumlah TK

di Kecamatan Galesong Selatan sebanyak 20 buah, 12 unit SD, 3 unit SMP (1 unit SMP Negeri dan 2 unit SMP swasta) dan 3 unit SMA (1 unit SMA Negeri dan 2 unit SMA swasta). Berikut ini tabel jumlah SD, jumlah guru SD, jumlah murid dan rasio murid terhadap guru SD dari tahun 2013 sampai 2015.

Tabel 7. Jumlah SD, Guru, Murid dan Rasio Murid terhadap Guru Tahun 2013- 2015

Tahun Jumlah SD

Guru Murid

Rasio Murid Terhadap

Guru Laki Perempuan Laki Perempuan

2013 20 77 127 1038 980 9,80

2014 20 79 154 787 744 6, 57

2015 20 60 131 698 640 7,00

Sumber Data: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar

Pada tabel di atas dapat dilihat jika jumlah SD dari tahun ke tahun tetap jumlahnya. Rasio murid terhadap guru di tingkat SD menurun di tahun 2013 dan meningkat lagi di tahun 2015, namun peningkatan rasio tersebut tidak terlalu signifikan sehingga jika dilihat dari jumlah guru dan jumlah murid maka dapat disimpulkan jika proses belajar mengajar masih terbilang efektif.

Rasio murid terhadap guru memberikan gambaran rata-rata banyaknya murid yang diajar oleh seorang guru. Angka rasio ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas guru dalam proses belajar mengajar. Semakin kecil angka rasio maka semakin tinggi tingkat efektifitas proses belajar mengajar.

Pada tabel 8 akan dijelaskan tentang perkembangan jumlah SMP, Guru, Murid, dan Rasio Murid terhadap Guru Tahun 2013-2015:

Tabel 8. Jumlah SMP, Guru, Siswa dan Rasio Siswa terhadap Guru Tahun 2013- 2015

Tahun Jumlah SMP

Guru Murid

Rasio Siswa Terhadap

Guru Laki Perempuan Laki Perempuan

2013 3 46 43 302 370 13,71

2014 3 41 49 322 352 5,71

2015 3 52 75 331 349 5,35

Sumber Data: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar

Pada tabel di atas dapat dilihat jika jumlah SMP dari tahun 2013-2015 tidak ada peningkatan tetap 3 unit baik swasta maupun negeri, rasio murid terhadap guru SMP dari tahun 2013 sampai 2015 berkurang diakibatkan distribusi sekolah dan faktor infrastruktur jalan serta transportasi yang memudahkan untuk diakses, sehingga proses belajar dan mengajarpun akan semakin efektif.

Pada tabel 9 akan dijelaskan tentang perkembangan jumlah SMA, Guru, Murid, dan Rasio Murid terhadap Guru Tahun 2013-2015:

Tabel 9. Jumlah SMA, Guru, Siswa dan Rasio Siswa terhadap Guru Tahun 2013- 2015

Tahun Jumlah SMA

Guru Murid

Rasio Siswa Terhadap

Guru Laki Perempuan Laki Perempuan

2013 3 29 53 318 373 13,71

2014 3 21 59 326 365 5,71

2015 3 23 65 338 352 5,35

Sumber Data: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar

Pada tabel di ats dapat dilihat jika jumlah SMA dari tahun 2013-2015 tidak ada peningkatan, rasio murid terhadap guru SMA dari tahun 2013 sampai 2015

meningkat disebabkan oleh mutasi dan penerimaan guru honorer serta pengangkatan honor kategori 2 (K-2).

Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Hal ini disebabkan karena banyak yang beranggapan bahwa bangsa yang mempunyai SDM yang handal dan berkualitas akan lebih mampu bersaing dalam perekonomian dunia. Dalam kaitan ini, salah satu komponen yang berkaitan langsung dengan peningkatan SDM adalah pendidikan. Karena itu, kualitas SDM selalu diupayakan untuk ditingkatkan melalui pendidikan yang berkualitas, demi tercapainya tujuan pembangunan indonesia yang tertera dalam UUD 45 dan amandemen. Pada tabel 10 akan dijelaskan jenjang pendidikan Guru/Kepsek SD, SMP dan SMA di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar:

Tabel 10. Jenjang Pendidikan Guru/Kepsek SD, SMP dan SMA di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar

Jenjang Pendidikan

Jenis Pendidikan

Jumlah

SPG D1 D2 D3 S1 S2

SD 15 - 106 1 41 - 163

SMP - 3 3 16 106 3 121

SMA - - - - 77 8 85

Sumber Data: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Takalar Tahun 2015 Pada tabel 10, menunjukkan bahwa jumlah guru yang terbanyak di jenjang pendidikan Sekolah dasar di Kecamatan Galesong Selatan berjumlah 163 orang.

Dari tabel tersebut dapat terlihat pula kualifikasi pendidikan SPG sebanyak 15 orang dan kualfikasi pendidikan Diploma II sebanyak 106, Diploma III ada 1 orang, serta Sarjana sebanyak 41 orang. Pada tingkat SMP jumlah guru berjumlah 121 orang, dapat terlihat pula kualifikasi pendidikan D1 sebanyak 3 orang, D2 ada

3 orang, D3 ada 16 orang, S1 sebanyak 106 orang dan S2 ada 3 orang. Pada tingkat SMA dari 3 unit sekolah terdapat 85 orang guru dengan jenjang pendidikan S1 sebanyak 77 orang dan S2 ebanyak 8 orang.

B. Program Inovasi Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar

Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga diberi tugas dan wewenang dalam melakukan program- program atau inovasi dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Takalar berupa program- program unggulan khususnya pada bidang pendidikan. Program dan inovasi tersebut harus sejalan beriringan dan terarah yang meliputi penyiapan sumber dayaan manusia di bidang pendidikan yaitu guru, pengoptimalan potensi siswa dalam kegiatan pembelajaran (walaupun diselingi dengan aktivitas melaut sebagai anak pesisir/nelayan), sinergitas kurikulum dengan karakter suatu sekolah, sarana dan prasarana (fasilitas) sekolah yang memadai dan pemberdayaan lingkungan sekitar dalam bidang pendidikan.

Pengantar di atas relevan dengan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar yaitu:

“sebagai SKPD dalam lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar yang diberi amanah melakukan tufoksi dibidang pendidikan, maka kami selalu berusaha dan berupaya memberikan pelayanan yang optimal guna mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Olehnya itu, kami melakukan berbagai program dan inovasi dibidang pendidikan yang meliputi berbagai aspek, seperti; pelayanan pendidikan yang merata, penyediaan guru yang berkualitas, pengopimalan potensi siswa, pemberlakukan kurikulum nasional, penyediaan fasilitas sekolah yang memadai serta pelibatan dan peran serta masyarakat dalam kegiatan pendidikan.” (Hasil wawancara SA Tanggal, 19 Januari 2016)

Selain arah kebijakan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, maka Dinas Kelautan dan Perikanan yang memiliki tufoksi melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang kelautan dan perikanan khususnya wilayah pesisir yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Aktifitas yang dilakukan oleh para nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya terkadang melibatkan anak-anak mereka yang notabene masih duduk dibangku sekolah.

Namun karena faktor ekonomi, maka para nelayan terpaksa melibatkan anak-anak mereka untuk membantunya melaut. Oleh karena itu, kedua SKPD dalam lingkup pemerintah Kabupaten Takalar ini harus bersinergi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan anak pesisir pantai yang mayoritas aktifitasnya kebanyakan dilaut.

Inovasi Pemerintah Daerah terhadap pemenuhan pendidikan anak di wilayah pesisir pantai di wilayah Kecamatan Galesong Selatan yaitu, meliputi:

1. Meningkatkan Kualitas Guru.

Berdasarkan Permendiknas No 18/2007 yang mengacu pada Undang- Undang Republik Indonesia No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Guru dan Dosen No. 14/2005 serta Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kementerian Pendidkan dan Keudayaan telah melakukan berbagai macam upaya strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia Indonesia dengan memberi perhatian khusus kepada para guru. Dalam ketentuan umum UU No.

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan formal.

Selanjutnya untuk menjamin keterlaksanaan tugasnya yang utama tersebut, Pasal 8 undang-undang yang sama mensyaratkan guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu dilaksanakanlah program peningkatan kualifikasi dan sertifikasi guru sejak tahun 2006 di semua jenjang dan jenis pendidikan formal.

Program Kemdikbud tersebut sangat relevan dengan upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan dalam hal ini para guru khususnya yang bertugas di wilayah Kecamatan Galesong Selatan di daerah pesisir pantai diungkapkan oleh Kabid. Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar, yaitu:

“inovasi pendidikan adalah upaya meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas, sarana serta jumlah peserta didik sebanyak- banyaknya, dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya. Untuk meningkat hal tersebut maka pemerintah harus meningkatkan kualitas guru melalui kebijakan yang mengupayakan peningkatan profesionalitas tenaga guru dengan kebijakan sertifikasi, terkhusus di daerah pesisir pantai bagi guru SD dan SMP yang belum bergelar sarjana (S1) diberikan kemudahan dan perhatian khusus untuk melanjutkan pendidikannya guna memenuhi kualifikasi dan persyaratan sebagai guru profesional”. (Hasil wawancara NH Tanggal, 22 Januari 2016)

Data mengenai inovasi pemerintah daerah dalam bidang pendidikan dalam meningkatkan kualitas guru di wilayah pesisir dapat dilihat pada tabel 11 diberikut:

Tabel 11. Data Peningkatan Kualitas Guru Jenjang SD dan SMP di Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar

No Jenjang Pendidikan

Jenis Pendidikan Lanjut Pendidikan

SPG D1 D2 D3 SPG D1 D2 D3

1. SD 15 - 106 1 15 - 56 1

2. SMP - 3 3 16 - 3 3 10

Jumlah 15 3 109 17 15 3 59 11 Sumber Data: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Takalar Tahun 2015

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa inovasi pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Takalar dalam meningkatkan kualitas guru di wilayah pesisir Kecamatan Galesong Selatan dengan memberikan kesempatan dan kemudahan yang seluas-luasnya dalam meningkatkan kualifikasi akademik para guru telah dilakukan sebesar 68% dari total guru yang ada di wilayah Kecamatan Galesong Selatan. Ini mengindikasikan bahwa kualitas dan kualifikasi seorang guru menentukan kualitas pendidikan anak khususnya anak-anak yang berada diwilayah pesisir.

Hal lain yang diutarakan oleh Kasubag. Program Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Takalar mengungkapkan bahwa:

“Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan data akurat ke Dinas Pendidikan sebagai bentuk informasi mengenai guru-guru yang mengajar di daerah pesisir yang merupakan wilayah Dinas Kelautan dan Perikanan, kami secara kelembagaan melakukan koordinasi agar guru-guru diwilayah pesisir diutamakan dalam peningkatan pendidikan, kinerja dan tunjangan”. (Hasil wawancara RG 22 Januari 2016)

Selain itu, harapan juga diungkapkan oleh masyarakat atau orang tua siswa mengenai peningkatan kualitas guru dalam kegiatan pendidikan di wilayah pesisir, yaitu:

“kami melihat dan mengamati guru-guru di wilayah pesisir di Kecamatan Galesong Selatan ini masih kurang khususnya yang berstatus PNS, sehingga mayoritas guru masih berstatus honorer, olehnya itu diperlukan perhatian khusus dari pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga”. (Hasil wawancara HR Tanggal, 22 Januari 2016)

Permasalahan sumber daya manusia (SDM) khususnya dibidang pendidikan erat kaitannya dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah daerah, sehingga pemerataan dan distribusi guru-guru khususnya tingkat sekolah dasar (SD) di wilayah pesisir dapat terpenuhi.

Pernyataan, yaitu:

“Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga harus lebih giat dan aktif dalam melakukan pendidikan, pembinaan dan pelatihan secara berkelanjutan khususnya bagi guru diwilayah pesisir pantai agar kualitasnya guru juga meningkat dalam kegiatan mengajarnya”. (Hasil wawancara HK Tanggal, 22 Januari 2016)

Pembinaan bagi guru-guru di wilayah pesisir merupakan program prioritas yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, hal ini dikarenakan banyaknya saran-saran dan masukan dari berbagai pihak.

Pernyataan yang hampir sama diutarakan oleh, yaitu:

“Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga diharapkan secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan pelatihan peningkatan kualitas mengajar bagi guru-guru yang mengajar di wilayah pesisir pantai”. (Hasil wawancara SK Tanggal, 22 Januari 2016)

Tidak jauh berbeda dengan harapan yang diungkapkan oleh tokoh masyarakat yang merupakan orang tua siswa yang bersekolah di wilayah pesisir pantai, para kelompok nelayan yang berada disekitar sekolah. Ketua Kelompok Nelayan (Gapoktan) Samboritta menyatakan bahwa:

Dokumen terkait