Bab 6 Pengelolaan Keuangan Usaha
6.5 Pengelolaan Arus Kas
Arus kas memegang peranan yang penting dalam operasional perusahaan. Pengeolaan arus kas yang baik memberikan kepastian bagi perusahaan untuk dapat membayar biaya operasional untuk kelangsungan usahanya dan membayar kewajiban-kewajibanya.
Oleh karena itu manajer UKM harus dapat mengelola arus kas dengan baik, untuk dapat melakukan hal ini maka manajer UKM harus memahami cara dan metode pengelolaa arus kas yang akan dibahas dalam bagian ini.
Manajemen sangat memerlukan laporan yang mencatat tentang mutasi dan perkembangan arus kas perusahaan, sehingga manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat terkait dengan kas. Tujuan utama Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) adalah
• memberikan informasi tentang penerimaan dan pembayaran kas entitas selama periode tertentu.
• memberikan informasi, atas dasar kas, tentang arus kas hasil dari aktivitas operasional (operating), investasi (investing) dan pendanaan (financing).
Arus kas terdiri aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash outflow) sebagai berikut:
1. Arus kas Masuk (cash in flow) Contoh
a. Pemasukan rutin yang dapat berasal dari: penjualan produk secara tunai, pembayaran piutang pembelian produk secara kredit,
b. Pemasukan tidak rutin yang misalnya dapat berasal dari pembayaran sewa gedung, atau aset lainnya, penjualan aset dan lain-lain.
Bab 6: Pengelolaan Keuangan Usaha 115
2. Arus Kas Keluar (cashoutflow) Contoh
a. Pengeluaran rutin seperti: pembelian barang dagangan, pembelian bahan baku, pembayaran gaji pegawai, pembayaran transportasi, air listrik dan lain- lain.
b. Pengeluaran tidak rutin seperti, pembelian aset, peralatan, pembayaran utang.
Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut tiga kategori utama yaitu: aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan.
1. Aktivitas Operasional (Operating Activities)
Adalah arus kas yang terkait dengan pendapatan dan beban dari operasional suatu perusahaan (revenue dan expenses).
a. Aliran masuk kas operasonal merupakan sumber kas yang paling terutama bagi suatu perusahaan. Kegagalan aliran masuk yang kas operasi dapat menjadi pertanda kesulitan keuangan perusahaan. Aliran masuk kas operasional ini terdiri dari:
• Penerimaan kas dari pembayaran penjualan barang dan jasa
• Penerimaan dari hasil royaltie, fee, komisi dan pendapatan operasional lainnya.
• Penerimaan restitusi pajak
• Penerimaan dari pembayaran klaim manfaat suransi
b. Sedangkan arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok barang dan jasa, gaji karyawan, asuransi, bunga dan pajak.
2.
Aktivitas investasi(Investing Activities)
Adalah aliran kas yang terkait dengan perolehan dan pelepasan aktiva tetap serta investasi lain yang tidak setara dengan kas (investment, property, dan equipment) Arus kas investasi ini meliputi:
a. Aliran kas masuk terdiri dari:
• Penerimaan dari penjualan aset tetap, seperti penjualan tanah, gedung, penjualan aset jangka panjang dan aset tidak berwujud.
• Penerimaan kas dari kontrak future/forward, option dan swap b. Aliran kas keluar terdiri dari:
Pembayaran kas untuk membeli aset tetap seperti tanah, gedung, peralatan, aset tidak berujud dan aset jangka panjang
3.
Aktivitas pendanaan(Financing Activities)
Adalah aliran kas yang terkait dengan pendanaan ekuitas yaitu penerimaan dan pengeluaran kas kepada para pemegang saham dan investor serta pendanaan utang yatiu penerimaan dan pengeluaran kepada kreditor. Aliran kas pendanaan meliputi:
a. Aliran kas masuk terdiri dari:
• Penerimaan kas dari hasil penerbitan saham
• Penerimaan kas dari penerbitan obligasi
• Penerimaan dari pinjaman jangka pendekatan panjang dan hipotek b. Aliran kas keluar terdiri dari:
Pembayaran kas kepada pemegang saham seperti dividen Pelunasan pinjaman
Pembelian saham dan perbendaharaan
Untuk lebih mudah kalsifikasi arus kas, pembaca dapat melihat ilustrasi Gambar 6.2 di bawah ini Operasional Investasi Pendanaan.
Gambar 6.2 Klasifikasi Arus Kas
149
Gambar 6.2 Klasifikasi Arus Kas
Laporan Arus Kas
Laporan Arus kas bermanfaat membantu manajer untuk mengambil keputusan.
Menurut Pernyataan Standar Akutansi No.2 tahun 2009 manfaat dari arus kas adalah :
1. Menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam asset bersih entitas, struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah
Arus kas
Aktifitas Operasional Aktifitas
Investasi Aktifitas
Pendanaan
pendapatan dan beban dari operasional suatu perusahaan.
(revenue dan expenses)
perolehan dan pelepasan aktiva tetap serta investasi lain yang tidak setara dengan kas (investment, property, dan equipment)
pendanaan ekuitas dan pendanaan dari hutang
Bab 6: Pengelolaan Keuangan Usaha 117
Laporan Arus Kas
Laporan Arus kas bermanfaat membantu manajer untuk mengambil keputusan. Menurut Pernyataan Standar Akutansi No.2 Tahun 2009 manfaat dari arus kas adalah:
1. Menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan (likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah
2. Menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan parap pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai entitas
Membuat laporan Arus kas
Arus kas dapat dibuat degan dua metode yaitu metode tidak langsung dan metode langsung.
1. Metode tidak Langsung
Metode ini menghitung arus kas dengan cara menghitung arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas oeprasional yang diawali dari laba bersih dan rugi bersih akrual. Kemudian dilakukan penyesuaian dengan cara mengkoreksi komponen rugi laba yang bukan merupakan transaksi kas seperti penyusutan, amortisasi, komponen non operasional yang berkaitan dengan arus kas investasi dan arus kas pendanaan.
2. Metode Langsung
Metode ini menghitung arus kas dengan cara membuat kelompok penerimaan kas dan pengeluaran dari berdsarkan klasifikasi arus kas yaitu operasional, investasi dan pendana.
Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa laporan arus kas menjelaskan perubahan pada kas dengan mengkalsifikasikan kepada tiga kelompok yaitu operasional, investasi dan pendanaan. Cara mudah bagi para manajer dan pemilik UKM untuk membuat arus kas adalah dengan metode langsung sebagaimana diperlihatkan dalam ilustrasi tabel di bawah ini
Tabel 6.1 Arus Kas 1. Aktivitas Operasi
Kas Masuk
• Penjualan prdouk
• Penghasilan bunga dan dividen Kas Keluar
• Untuk membayar pemasok/supplier
• Untuk membayar gaji karyawan,
• Untuk membayar suransi, bunga dan pajak.
2. Aktivitas Investasi Kas masuk
• Hasil penjualan aktiva tetap (property, pabrik, peralatan)
• Hasil penjualan saham
• Penerimaan dari hasil pelunasan uang muka atau pelunasan pinjaman.
Aliran kas keluar
• Pembelian aset tetap (tanah, gedung, peralatan)
• Pembelian intangible asset
• Membeli saham 3. Aktivitas Pendanaan Kas Masuk
• Pinjaman
• Penjualan surat berharga perusahaan Kas Keluar
• Membayar utang (pokok kredit)
• Membeli surat berharga
• Membayar dividen pemegang saham