• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan, Pengendalian dan Pemakaian Material

Dalam dokumen PDF ISBN : 978-979-3153-73-5 - Hang Tuah (Halaman 83-86)

KATA PENGANTAR

Tahap 3. Pembebanan Biaya

9. Kelompok 8: Aktiva Tetap/Lancar

4.2. Pengelolaan, Pengendalian dan Pemakaian Material

Pada Bab I (1.2.1) telah dijelaskan pengertian Material Lansung.

Material Langsung adalah Material atau bahan yang secara langsunq digunakan dalam Proses Produksi, untuk mewujudkan atau Hasil Produksi. Padahal konponan biaya Material untuk Bangunan Baru Kapal relatif lebih besar dibanding dengan biaya Material untuk Reparasi Kapal. Oleh karena itu pengelolaan dan pengendalian Material memegang peranan penting dalam Proses Produksi.

4.2.1 Batasan Pengendalian Material.

. Dengan adanya pengertian Material Langsung seperti di atas, maka pengertian tersebut harus diterapkan kebagian teknikyangpraktis.

Seperti telah diielaskan terdahulu, bahwa Material yang digunakan dalam Proses Produkai di Perusahaan Dok dan Galangan Kapal dapat dibagi atas:

1. material Langsung, yang terdiri dari Material Pokok (MP) danMaterial Bantu (MB)

2. Material Tidak Langsung.

Apabila terdapat suatu Material Langsung yang digunakan suatu Proses Produksi tidak dapat dengan mu dah dibebankan secara langsung pada Proses Produkai, sedangkan material tersebut merupakan Pokok biaya Material

72 Langsung yang kurang berarti, maka kemungkinan biaya Material Langsung tersebut dikelompokkan asbagai "Biaya Material Tidak Langsung" saja.

Pada dasarnya Pengendalian Material sebenarya hanyalah Peryediaan Jumlah dan Mutu Material yang diperlukan pada waktu dan tempat yang tepat untuk kelancaran Proses Produksi.

Dengan demikian harus direncanakan Jumlah Kebutuhan Material untuk dapat mendukung kelancaran Proses Praduksi sesuai Jadwal . Jadwal kebutuhan Material ini harus disesuaikan dengan Jadwal Pabayaran proyek Bangunan Baru Kapal atau harus dapat dipertanggungjawabkan dalam penggunaan biaya Material seeffisien dan seekonomis mungkin, karena Penyediaan Material yang berlebihan merupakan Pemborosan.

Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa jangkauan Pengendallan Material cukup luas dan mencakup cukup banyak bidang pengendalian material, yaitu:

l.Bagian Perencanaan untuk menyusun: Rencana Kebutuhan Material (RKM) yang teliti, tepat dan benar; Jadwal Pembangunan dan Jadwal Kebutuhan Material serta Jadwal Kebutuhan Dana yang disesuaikan dengan Jadwal Pembiayaan Proyek (khususnya untuk Bangunan Baru Kapal).

2.Bagian Keuangan untuk merencanakan dan mengalokasikan Dana yang diperlukan sesuai rencana Jadwal yanq disusun oleh Bagian Perenca naan serta mengendalikan atau mengontrol pengeluaran Biaya Materi al seeffisien dan seeffektif mungkin.

3.Bagian Pengadaan Material (Pembelian) untuk mengadakan atau membeli Material sesuai dengan Rencana dan Jadwal Kebutuhan Material berdasarkan: Jumlah dan satuannya, Ukurannya, Jenisnya, mutunya, dll.; serta dengan Harga dan Cara Pengadaannya yang menguntungkan.

4. Bagian Penerimaan dan Pen yimpanan Material ( Gudang ) untuk mengadakan pengecekan penerimaan material sesuai tidaknya Pesanan Material berdasarkan Rencana dan Jadwal Kebutuhan Material; menyimpannya serta mencatatnya dengan rapi dan teliti sehingga dengan mudah dapat melayani Pelaksana Produksi atau Bengkel yang memerlukan Material dalam Proses Produksi; mencatat, menghimpun sera melaporkan Material yang dibon dan atau di-retour (dikembalikan) oleh dan atau dari Pelaksana produksi.

73 5. Bagian tansportasi untuk mentransportasikan Material sampai pada tempat dan waktu

yang tepat sehingga tidak menggangu kelancaran Proses Produksi.

6.Bagian Pelaksana Produksi membon, menggunakan, mencatat dan melaporkan Material untuk Proses Produksi. Penggunaan Material ini harus seeffisien mungkin dan tidak terjadi pemborosan serta "sisa mateial" harus dikembalikan ke Gudang untuk tertib administrasinya.

7.Bagian Akutansi Biaya menghimpun seluruh penggunaan Material sesuai Rekening Proses Produksi.

Setiap bagian dan tahap Pengendalian Material ini dibebani rasa tanggung jawab tertentu sedemikian rupa sehingga dapat memberikan/menyumbangkan pemikiran untuk kelancaran jalannya Proses Produksi.

4.2.2 Pengelolaan dan Pengendalian Material.

Material atau bahan yang digunakan Proses Produksi Perusahaan Dok dan Galangan Kapal merupakan Pos Biaya yang besar, khususnya untuk pekerjaan bangunan baru Kapal. Oleh karena itu penggunaannya harus dilaksanakan seeffektif dan seeffisien mungkin (ekonomis) agar Proses-proses Produksi yang direncanakan dapat mewujudkan hasil Produksi yang cepat penyelesaiannya, baik Mutunya serta Murah dengan mendapatkan Laba yang wajar.

Keberhasilan atau Kegagalan ataupun Pemborosan dalam penggunaan Material akan diadakan Kalkulasi biayanya sedemikian rupa sehingga dapat diketahui efisiensi dan effektifitas usaha Perusahaan Dok dan Galangan Kapal tersebut.

Tanggung jawab Pimpinan Produksi serta aktivitas Pengendalian pada kenyataannya amat berguna untuk:

1. Pengurangan penggunaan Material yang tidak effisien (pemborosan).

2. Menghindari dan mencegah kelambatan jalannya Proses Produksi sebagai akibat keterlambatan tibanya material dan atau ketiadaan tersedianya material.

3. Memperkecil resiko sebagai akibat terjadinya pencurian dan atau penyelewengan

4. Pengurangan terjadinya investasi yang berlebihan dalam Persediaan Material sehingga dapat dilaksanakan penghematan Biaya Modal atau Bunga.

5. Pengurangan terjadinya investasi untuk Penyimpanan Material antara lain:

ruang penyinpanan, alat penyinpanan.

6. Memungkinkan dibuatnya Laporan Keuangan intern yang cepat, teliti dan benar.

74 7. Membantu bagian Pengadaan dengan adanya Rencana dan Jadwal Kebutuhan

Material sehingga pengadaan material akan terkoordinasi dengan baik.

4.2.3. Pelaksanaan Pengelolaan dan Pengendalian Material.

Dalam Pengelolaan dan Pengendalian Material yang diperlukan untuk kelangsungan jalannya Proses Produksi yang paling sederhana adalah membandingkan antara aktivitas realitas dengan aktivitas standart, terutama dalam pengambilan tindakan selanjutnya yang tepat terhadap perkembanganperkenbangan yang memungkinkan akan merugikan.

Biarpun begitu penyederhanaan perbandingan antara Realisasi pemakaian Material Langsung dengan Standart pemakaian Material Langsung janganlah dengan misalnya penambahan prosentase untuk keamanan. Misalnya berat baja (steel weight) termasuk Hull Construction dan Hull Outfitting adalah X ton, maka untuk persiapan pelat/profil baja adalah ( X + 7 % ) Ton. Realisasi pamakaian pelat/profil baja tidaklah diambil langsung ( X + 7 % ), tetapi berdasarkan data Realisasi pamakaian Material pelat/profil baja yaitu pengebonannya dikurangi bon-retournya.

Dalam hal ini diperlukan penghalusan dalam penerapannya. Berarti segala patokan standart sebaiknya diteliti dengan seksama dan bila memungkinkan dengan cara atau metode yang lebih baik, lebih teliti dan lebih cepat, atau pengendalian ini sebaiknya dilaksanakan sebelum realisasinya terwujud.

Dari semuanya ini dalam segala tindakan pengendalian Proses Produksi haruslah menggunakan suatu standart sebagai pedoman atau patokan untuk pengukuran Pelaksanaan dan Pengendalian Material pada prinsipnya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu:

Dalam dokumen PDF ISBN : 978-979-3153-73-5 - Hang Tuah (Halaman 83-86)

Dokumen terkait