• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Piutang Tak Tertagih UD. MAYOA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

B. Hasil Analisis Dan Pembahasan

2. Pengendalian Piutang Tak Tertagih UD. MAYOA

Pengendalian piutang tak tertagih merupakan suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko dimana apabila risikonya lebih kecil daripada keuntungan normal yang didapat oleh suatu perusahaan, maka transaksi tersebut masih dibilang menguntungkan.

Apabila risiko piutang tak tertagih lebih besar dari keuntungan normal

yang didapat oleh perusahaan, maka digolongkan sebagai kerugian piutang. Adapun metode dalam pencatatan kerugiatan piutang dapat dilakukan dengan dua metode pencatatan yaitu metode cadangan dan metode penghapusan langsung. 52 Seperti pada usaha umumnya, UD.

MAYOA selaku badan usaha yang memiliki beberapa kredit macet/piutang tak tertagih tentunya UD. MAYOA juga melakukan pengendalian terhadap piutang tersebut. Seperti hasil wawancara kepada Ibu Widarti Setiawan selaku admin di UD. MAYOA yaitu;

“Pengendalian yang kamilakukan dimana jika piutang tersebut tidak dapat tertagih dalam kurun waktu 90 hari, maka piutang tersebut langsung kami masukkan ke kerugian piutang, dan jika piutang tersebut dibayarkan setelah 90 hari maka kami memasukkannya sebagai penghasilan”.53

Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa UD. MAYOA dalam melakukan pengendalian terhadap piutang tak tertagih menggunakan metode penghapusan langsung yaitu apabila debitur tidak dapat melunasi hutangnya selama 90 hari, maka UD. MAYOA langsung melakukan pencatatan dalam kerugian piutang dan apabila setelah 90 hari piutang tesebut dibayarkan oleh debitur, maka UD. MAYOA memasukkan pelunasan tersebut dalam keuntungan.

3. Strategi meminimalisir piutang tak tertagih di UD. MAYOA

Strategi merupakan suatu upaya untuk melakukan suatu langkah yang akan dilakukan. Dalam suatu usaha, strategi sangat dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut misalnya melakukan strategi pada sektor

52 Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi (Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2005), 56

53 Widarti Setiawan, Wawancara, UD. MAYOA (29 Desember 2022)

penjualan dan melakukan strategi pada sektor pemasaran yang dimana kedua strategi tersebut sangat berpengaruh kepada perusahaan. Seperti pada usaha-usaha umunya UD. MAYOA juga memiliki strategi dalam melakukan penjualan sehingga dari penjualan tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang diinginkan. Seperti pemaparan pada point diatas UD.

MAYOA memiliki beberapa piutang yang tidak dapat tertagihkan sehingga UD. MAYOA harus memiliki strategi untuk meminimalisir terjadinya piutang tak btertagih itu terjadi kembali. Seperti wawancara yang telah dilakukan kepada bapak A Junaidi, yakni:

“Strategi yang kami gunakan yang pertama dimana setelah hasil teli pabrik yang berhutang harus membayar setengah dari harga kayu itu, kemudian kami menghubungi lewat telfon/wa bahwasannya ada hutang yang belum lunas, yang terakhir kami langsung melakukan penagihan ke pabrik yang mempunyai tanggungan hutang.”54

Dan dilanjutkan oleh BapakJoko, yakni;

“Strateginya mengharuskan pembeli membayar setengahnya dulu.

Untuk pembayaran kami mengharuskan menggunakan transfer ke kami. Selanjutnya menguhubungi langsung pabrik yang berhutang jika tidak ada respon kami menagih langsung ke pabriknya”55 Dan dilanjutkan oleh ibu Widarti Setiawan yakni;

“Sebelum menyetujui pembelian kami memberikan himbauan bahwa setelah hasil teli harus membayar minimal 50% melalui transfer langsung. Dan menelepon pabrik tersebut dan menanyakan kapan untuk pelunasan hutangnya, jika setelah pada waktu pelunasan yang ditentukan belum membayar, maka yang bertugas akan berkunjung langsung kepabriknya”.56

54 A Junaidi, Wawancara, UD. MAYOA (13 Juni 2022)

55 Joko, Wawancara, UD. MAYOA (13 Juni 2022)

56 Widarti Setawan, Wawancara, UD. MAYOA (13 Juni 2022)

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa UD. MAYOA sebagai pemberi kredit mengantisipasi terjadinya piutang tak tertagih dengan beberapa hal yaitu:

1. Memberikan limit himbauan pembayaran 50% setelah teli terlebih dahulu

2. Melakukan konfirmasi kepada pihak debitur bahwa hutang ada hutang yang belum dilunasi.

3. Melakukan penagihan langsung kepabrik yang memiliki tanggungan.

4. Kendala Dalam Menjalankan Strategi Meminimalisir Piutang Tak Tertagih Di UD. MAYOA

Kendala merupakan suatu halangan bagi suatu individu atau kelompok yang dimana dapat menghalangi atau mencegah individu atau kelompok dalam mencapai suatu hal yang diharapkan. Seperti pada sektor usaha, kendala pasti tentunya akan terjadi atau dialami oleh pelaku usaha, baik dari kendala dalam operasional dan lainnya. Seperti pada usaha umumnya UD. MAYOA yang dimana dalam UD. MAYOA itu sendiri terjadi yang namanya beberapa piutang kepada pihak konsumen, dalam melakukan penagihan tentang piutang tersebut, tentunya UD. MAYOA akan menggunakan strategi dalam melakukan penagihan, tidak menutup kemungkinan UD. MAYOA memiliki kendala dalam melakukan penagihan tersebut. Seperti pada hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Bapak Joko yaitu;

"Untuk kendala yang kami alami dalam melakukan penagihan misalnya orangnya itu tidak bisa dihubungi, ada juga sangking

banyaknya sampai lupa untuk melakukan penagihan dan ada juga yang setelah dikunjungi orangnya tidak ada"57

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa kendala yang dihadai oleh UD. MAYOA yaitu, debitur tidak bisa dihubungi, lupa untuk melakukan penagihan, dan debitur susah untuk ditemui

C. Pembahasan Temuan

Setelah data diperoleh peneliti melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi, data tersebut disajikan melalui pembahasan temuan. Yang mana hal tersebut merupakan tanggapan dan pokok pikiran atau pernyataan- pernyataan dari metode peneliti serta kajian teori yang telah dibahas sebelumnya. Hal tersebut dibahas dengan temuan-temuan peneliti selama di lapangan yang dilakukan berdasarkan fokus penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya mengenai Analisis Strategi Meminimalisir Piutang Tak Tertagih Pada UD. MAYOA. Adapun pembahasan temuan sebagai berikut:

1. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Piutang Tak Tertagih di UD.

MAYOA.

Faktor-faktor penyebab terjadinya piutang tak tertagih ada dua macam yaitu faktor dari internal dan faktor dari ekternal. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari pelanggan/pembeli.

Sebagaimana pernyataan dari Beno Setiawan dalam jurnalnya yang menjelaskan tentang faktor-faktor piutang tak tertagih berasal dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal timbul

57 Joko, Wawancara, UD. MAYOA (29 Desember 2022)

karena keteledoran dari pihak kreditur dalam mematuhi pemberian kredit, terlalu mudah memberikan piutang kepada pelanggan, pemberian piutang kepada perusahaan yang beresiko tinggi, kurangnya staf dibagian piutang, lemahnya pengawasan mengenai piutang, dan lemahnya dalam mendeteksi timbulnya piutang tak tertagih. Sedangkan faktor ekternal timbul karena menurunnya kondisi ekonomi perusahaan debitur, kesalahan dalam mengelola usaha yang dijalaninya, problem keluarga daripihak debitur, kegagalan usaha yang dijalani, terjadi bencana yang diluar kemampuan debitur, dan adanya niatan/watak buruk untuk tidak melunasi hutangnya.

Dengan perbandingan antara kondisi dilapangan dengan teori yang diuangkapkan oleh Beno Setiawan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor piutang tak tertagih pada UD. MAYOA sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a. Kurangnya staf khusus bagian piutang

Faktor internal yang menjadi penyebab terjadinya piutang tak tertagih yang terjadi pada UD. MAYOA yaitu kurangnya staf khusus pada bagian piutang. Kenapa tidak mengadakan staf khusus dibagian piutang? karena pada bagian pengonfirmasian mengenai piutang dilakukan oleh admin, sedangkan untuk penagihan langsung kepabrik yang memiliki tanggungan dilakukan langsung oleh pemilik dan manajer utama dalam hal penagihan.

b. Terlalu mudah memberikan piutang

Faktor selanjutnya yaitu terlalu mudah dalam memberikan piutang dimana UD. MAYOA yang menggunakan sistem penjualan secara kredit sehingga otomatis UD. MAYOA memberikan piutang kepada pembeli. UD. MAYOA mengguanak sistem penjualan kredit yaitu dimana setelah hasil teli keluar maka pelunasan akan diterima oleh pihak UD. MAYOA. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan faktor internal penyebab piutang tak tertagih terjadi karena hal tersebut.

2. Faktor eksteral

Faktor eksternal penyebab terjadinya piutang tak tertagih pada UD. MAYOA yaitu sebagai berikut:

a. Menurunnya kondisi ekonomi

Faktor selanjutnya yaitu menurunnya ekonomi dari kayu sehingga pedagang tidak mau rugi dikarenakan turunnya harga kayu/kualitas kayu sehingga pihak debitur tidak melakukan pelunasan piutang seutuhnya kepada UD. MAYOA. Untuk meminimalkan terjadinya piutang tak tertagih itu, maka pihak UD.

MAYOA menggunakan solusi yaitu setiap pembeli setelah hasil teli keluar diharuskan melakukan pembayaran minimal setangah dari harga yang telah ditentukan.

b. Kegagalan debitur dalam melakukan usaha

Faktor selanjutnya yaitu debitur mengalami kerugian dalam menjalankan usahanya sehingga hutang yang telah dilakukannya kepada UD. MAYOA tidak dapat terlunaskan. Untuk mengantisipasi besarnya nilai piutang tak tertagih, maka pihak UD.

MAYOA mengharuskan setelah hasil teli melakukan pembayaran minimal 50% dari harga yang telah ditetapkan.

c. Niat buruk debitur untuk tidak melakukan pelunasan hutang

Niat buruk debitur yang telah dilakukannya seperti membawa kabur sejumlah uang pelunasan yang akan disetorkan kepada UD. MAYOA dan uang yang akan disetorkan tersebut dibawa kabur oleh pihak yang diberi amanah dalam pelunasan tersebut kepada UD. MAYOA sehingga hal tersebut menjadi penyebab terjadinya piutang tak tertagih pada UD. MAYOA.

Solusi atau cara yang dilakukan oleh UD. MAYOA dalam hal ini mengharuskan para pembeli setelah teli langsung melakukan pembayaran dengan sistem transfer tanpa menggunakan perantara/karyawan lainnya.

2. Strategi Meminimalisir Piutang Tak Tertagih oleh UD. MAYOA Strategi merupakan suatu upaya atau langkah yang diambil oleh seseorang/instansi untuk menjalankan suatu kegiatan yang akan dilakukan. Dalam menjalankan usaha, strategi sangat dibutuhkan mengingat usaha butuh yang namanya strategi agar dapat menjalankan

usahanya dengan lancar. Seperti pembahasan kali ini, yaitu strategi yang digunakan dalam bidang usaha, yakni strategi untuk meminimalisir piutang tak tertagih. Piutang tak tertagih merupakan hal yang harus dipikirkan oleh perusahaan, mengingat piutang tak tertagih dapat menjadikan keuntungan dalam usaha dapat berkurang. Oleh karena itu, suatu perusahaan memerlukan yang namanya strategi dalam menghadapi piutang tak tertagih tersebut.

Dikutip dari ladfanidkonsultanindo.com strategi meminimalisi ada 5 yaitu, melakukan follow up, tagih lebih agresif, denda keterlambatan pelunasan, tetapkan kebijakan limit kredit dan melakukan blacklist. Dengan perbandingan penelitian dan teori yang telah dijelaskan, peneliti menemukan bahwa strategi yang digunakan oleh UD. MAYOA dalam meminimalisir piutang tak tertagih sebagai berikut:

a. Melakukan Follow Up

Follow Up merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebelum melaksanakan penagihan hutang secara langsung. Melakukan Follow Up bisa dilakukan dengan cara melakukan komunikasi menggunakan media sosial dan media lainnya. Strategi tersebut diggunakan oleh UD. MAYOA yaitu dengan cara memberikan konfirmasi kepada debitur melalui media telfon atau wa kepada pihak debitur bahwa ada hutang yang belum lunas.

b. Tagih lebih agresif

Penagihan lebih agresif ini dilakukan apabila strategi yang pertama yaitu follow up masih belum membuahkan hasil. Strategi ini juga dilakukan oleh pihak UD. MAYOA untuk meminimalisir piutang tak tertagih. Pada sebelumnya UD. MAYOA selaku kreditur/pemberi piutang melakukan konfirmasi mengenai piutang yang telah diberikan bahwasannya piutang tersebut telah jatuh tempo, dan dari langkah tersebut belum membuahkan hasil atau piutang tersebut belum dibayarkan oleh pihak debitur, maka UD.

MAYOA akan melakukan strategi berikutnya yaitu penagihan secara agresif. UD. MAYOA akan melakukan kunjungan atau melakukan penagihan langsung kepabriknya.

c. Tetapkan kebijakan limit

UD. MAYOA sebagai salah satu bidang usaha yang menggunakan sistem penjualan secara kredit tentunya akan melakukan suatu langkah/strategi menghadapi piutang tak tertagih dimana UD. MAYOA melakukan kebijakan limit yaitu melakukan pembayaran minimal 50% setelah selesai teli. Strategi ini dilakukan agar dapat meminimalisir piutang tak tertagih lebih banyak daripada piutang tak tertagih sehingga angka dari piutang tak tertagih lebih kecil daripada piutang yang tertagih.

Pada bagian ini peneliti merangkum perbandingan antara teori yang dikutip dari Ladfanidkonsultanindo.com dengan fakta

lapangan pada UD. MAYOA dimana meminimalisir piutang tak tertagih menurut ladfanidkonsultanindo.com menjelaskan bahwa startegi meminimalisir piutang tak tertagih ada 5 yaitu melakukan Follow Up, tagih lebih agresif, denda keterlambatan pelunasan, terapkan kebijakan limit kredit, dan melakukan balcklist.

Sedangkan fakta dilapangan yaitu pada UD. MAYOA memiliki strategi meminimalsir piutang tak tertagih hanya melakukan 3 strategi dari materi yang telah dijelaskan yaitu melakukan Follow Up, tagih lebih agresif dan terapkan kebijakan limit kredit.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

1. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Piutang Tak Tertagih

Adapun beberapa faktor terjadinya piutang tak tertagih pada UD.

MAYOA yaitu ada 2 faktor, faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor internal

1. Kurangnya staff khusus dibagian piutang

Dimana dalam penagihan piutang kepada debitur dilakukan langsung oleh pemilik dan manager utama UD. MAYOA

2. Terlalu mudah memberikan kredit

Karena sistem penjualan di UD. MAYOA yang menggunakan sistem kredit tidak menutup kemungkinan piutang tak tertagih tersebut timbul.

b. Faktor eksternal

1. Niat buruk debitur untuk tidak melakukan pelunasan hutang

Dimana uang pelunasan hutang kepada UD.MAYOA dibawa kabur oleh karyawan dari debitur sehingga piutang tersebut tidakdapat tertagih oleh UD. MAYOA.

2. Menurunnya kondisi ekonomi

Menurunnya harga/kualitas dari kayu dan debitur tidak mau mengambil rugi yang lebih banyak sehingga tidak dapat melakukan pelunasan piutang secara utuh.

3. Kegagalan debitur dalam melakukan usaha

Kegagalan debitur dalam menjalankan usahanya dan mengalami kerugian sehingga hutangnya tidak dapat dilunasi kepada UD. MAYOA.

2. Strategi-Strategi Meminimalisir Piutang Tak Tertagih

Strategi meminimalisir piutang tak tertagih pada UD. MAYOA sudah efektif, dapat dilihat dari strategi-strategi untuk meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih yang berjalan dengan lancar, antara lain:

a. Melakukan Follow Up

Memberikan konfirmasi/informasi mengenai pelunasan piutang dan memberitahukan bahwa hutangnya telah jatuh tempo.

b. Tagih secara agresif

UD. MAYOA melakukan penagihan secara agresif yaitu dengan mengunjungi langsung pabrik yang memiliki tanggungan.

c. Menerapkan limit kredit

Sebagai salah satu badan usaha yang menjalankan sistem kredit dalam penjualannya, maka UD. MAYOA menghimbau para pembeli atau customer melakukan pembayaran minimal 50% setelah teli keluar.

B. Saran-Saran

1. Saran Kepada UD. MAYOA

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, penulis memberikan saran kepada UD. MAYOA yang mungkin dapat menjadi

manfaat kedepannya bagi UD. MAYOA dalam menyikapi masalah tentang piutang tak tertagih, baik secara internal maupun secara eksternal.

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan sebagai berikut:

a. Penambahan karyawan/staf khusus

Dengan adanya staf khusus yang menangani piutang, sehingga penagihan terhadap piutang dapat berjalan lebih efektif lagi, karena staf tersebut memang berfokus kepada piutang, baik melakukan pengawasan terhadap piutang maupun penagihan piutang.

b. Sebaiknya UD. MAYOA tidak hanya melakukan strategi seperti melakukan Follow Up, tagih lebih agresif, dan memberikan kebijakan limit. Alangkah baiknya, UD. MAYOA menambahkan starategi- strategi dalam upaya meminimalisir piutang tak tertagih seperti melakukan Blacklist kepada konsumen yang tidak melakukan pelunasan hutangnya dan memberikan denda atas keterlambatan pelunasan piutang, sehingga piutang tak tertagih lebih efektif lagi.

2. Saran Kepada UIN KHAS JEMBER

Berdasarkan penelitian ini, penulis memiliki saran kepada UIN KHAS JEMBER agar dapat menjadikan penelitian/skripsi ini sebagai penunjang untuk penelitian-penelitian yang akan datang. Sehingga para peneliti berikutnya yang memiliki topik yang sama dengan penelitian ini dapat mempermudah mereka dalam melakukan penelitian.

3. Kepada Pembaca/Peneliti Berikutnya

Berdasarkan penelitian ini, penulis memiliki saran kepada pembaca/peneliti berikutnya yang mengangkat topik tentang piutang tak tertagih baik tentang faktor-faktor piutang tak tertagih atau cara meminimalisir piutang tak tertagih supaya menggunakan penelitian ini sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mempermudah dalam menyelesaikan penelitian berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Setia. 2019. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Skirpsi:

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Alfirdausi, Hurun Iin. 2019. Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Untuk Meminimalkan Piutang Tak Tertagih Pada PT. United Tractors Tbk Cabang Medan. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Arjuna. 2020. Pengendalian Intern Piutang Dalam Pengelolaan Piutang Macet (Studi Kasus Pada Bank BRI Cabang Bulukumba Unit Tanah Lemo).

Skripsi: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bangsawan, Hartina Aprianty. 2019. Analisis Pengendalian Intern Terhadap Piutang Pada PT. Bumi Karsa. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Budi, Hengki Irawan Setia. 2011. Bijak Mengelola Piutang. Jakarta : PT.

Gramedia.

Handayani, Tri. 2019. Evaluasi Pengelolaan Piutang Usaha Dalam Upaya Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Studi Kasus Pada PT. Propan Raya ICC Semarang). Skripsi: Universitas Semarang.

Hadi, Alviao Kumara & Saksono Budi. 2020. Analisis Pengendalian Piutang Usaha Dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih. Jurnal Penelitian Implementas Akuntansi (JPIA): Program Studi D3 Akuntansi Universitas Padang.

Hasanah, Uswatun. 2022. “Usaha Dagang (UD)”,

https://www.google.com/amp/s/greenpermit.id/2021/10/28/usaha- dagang-adalah/amp (11 Januari 2022).

Hery. 2017. Akuntansi Dasar 1 & 2. Jakarta: GRASINDO.

id.m.wikipedia.org/wiki/analisis

Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 2018. Metodologi Penelitian Bisnis.

Yogyakarta: BPFE.

Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakart : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Ladfanidkonsultanindo.com

Muhtarom, Abid dkk. 2021. Analisis Sistem Pengendalian Internal Piutang Usaha Dalam Meminimalkan Piutang Tak Tetagih Pada CV. Sinar Surya Abadi Lamongan. Jurnal Ilmiah Edunomika: Universitas Islam Lamongan.

Naibaho, Efriliana dkk. 2019. Pengendalian Intern Piutang Untuk Meminimalkan Piutang Tak Tertagih KP-RI Jaya Dinas P dan K Kabupaten Simalungun. Jurnal Akuntansi: Program Studi Akuntansi, STIE Sultan Agung.

Puspasari Aprilia, Asep Dony Suhendra, & Endang Kusnaeni. 2019.

Pengendalian Internal Piutang Pada PT. SAURINDOTEX Mandiri Bekasi. Jurnal Ilmiah MEA: Universitas BSI Jakarta.

Rachman, Rachmawaty. 2019. Analisa Pengendalian Piutang Terhadap Resiko Piutang Tak Tertagih Pada PT. Enseval Putra Megatrading Tbk Cabang Bogor. Jurnal Ilmiah Akuntansi: Program Studi Akuntansi, STIE Kesatuan.

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi Konsep & Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Setiawan, Beno Setiawan. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih Pada Koperasi Serba Usaha Desa Siturajo Kari Kecamatan Kuantan tengah Kabupaten Kuantan Singingi pada Tahun 2010-2017.

Universitas Islam Kuantan Singingi : Program Studi Akuntansi, Fakultas Ilmu Sosial. https://ejournal.uniks.ac.id

Suharli, Michell. 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2017. Metodologi Penelitian PendidikanKompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. 2018. Metode penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA.

Sumarsan, Thomas. 2018. Akuntansi Dasar dan Aplikasi Dalam Bisnis Versi IFRS. Jakarta : Indeks.

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmian.

Ulfah, Mariyah. 2013. Pengantar Akuntansi. Jember : STAIN Jember Press.

a. Observasi

Lokasi obyek penelitian yaitu UD. MAYOA yang berlokasi di Dusun Kotok, Desa Gumuksari Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember.

b. Wawancara

1. Bagaimana sejarah berdirinya UD. MAYOA?

2. Bagaimana struktur organisasi di UD. MAYOA?

3. Apa saja jobdesc karyawan di UD. MAYOA?

4. Kapan jam kerja di UD. MAYOA?

5. Darimana bahan-bahan produksi di UD. MAYOA?

6. Bagaimana produksi kayu di UD. MAYOA?

7. Apa saja alat yang digunakan untuk memproduksi kayu di UD. MAYOA?

8. Apa saja yang jenis kayu yang diproduksi di UD. MAYOA?

9. Bagaimana sistem penjualan di UD. MAYOA?

10. Apa saja yang menjadi faktor terjadinya piutang tak tertagih?

11. Apa strategi yang diambil UD. MAYOA untuk meminimaliisir terjadinya piutang tak tertagih?

12. Bagaimana pengendalian piutang di UD. MAYOA?

13. Bagaimana kendala meminimalisir piutang?

c. Dokumentasi

Foto kegiatan penelitian.

UD. MAYOA

Wawancara, A Junaidi (Pemilik)

Wawancara, Joko (Manajer Utama)

Wawancara, Imam Syafi’i (Produksi)

Wawancara, Widarti Setiawan (Admin)

Daftar harga perkayu di UD. MAYOA

\

Piutang

Dokumen terkait