• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA UD. MAYOA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS STRATEGI MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH PADA UD. MAYOA"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI MEMINIMALISIR PIUTANG TAK TERTAGIH

PADA UD. MAYOA

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi (S.Akun.) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Program Studi Akuntansi Syariah

Oleh:

Habibi Firdaus NIM : E20183031

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

2022

(2)
(3)
(4)

MOTTO

“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua hutang)

itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahuinya”

Q.S Al-Baqarah [2]:280 1

1 Q.S Al-Baqarah [2] : 280

(5)

PERSEMBAHAN

Sujud syukur Alhamdulillah, ku persembahkan pada ALLAH yang maha kuasa, setelah berjuang mencapai kesuksesan dalam belajar, dengan segenap cinta dan ketulusan hati, karya yang sangat sederhana ini saya persembahkan kepada :

1. Aba (Kasturi) Umi (Holis) tercinta, terimakasih tak pernah lelah membesarkanku dengan penuh kasih sayang, serta memberi dukungan, do’a yang tiada henti, perjuangan, motivasi, dan pengorbanan dalam hidupku.

2. Kakakku (Istiqomatuh Qomariyah) tersayang, terimakasih sudah menjadi kakak yang selalu memberi dukungan baik moril dan materinya.

3. Kakak Iparku (Bahrullah) yang luar biasa, terimakasih sudah selalu ada, selalu memberi motivasi-motivasi untuk menjalani hidup kedepannya.

4. Keponakanku Perempuan (Washilatul Karomah) yang aku banggakan.

5. Keponakanku Laki-Laki (Hafiz Khoirul Azmi) yang aku banggakan.

6. Seluruh keluarga besarku yang juga mendukung cita-citaku, yang tidak dapat aku sebut satu persatu. Terimakasih.

7. Temanku (Kholilur Rohman) yang telah menjadi teman bermain.

8. Temanku (Rif’atul Imamiyah) yang senantiasa meminjamkan laptopnya untuk menyelesaikan skripsi ini.

(6)

KATA PENGANTAR









Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

3. Ibu Nur Ika Mauliyah, SE, M.Ak selaku Koordinator Program Studi Akuntansi Syariah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

4. Ibu Ana Pratiwi, M.S.A selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing saya selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Segenap dosen UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, terima kasih atas ilmun yang telah diberikan dan semoga bermanfaat bagi kami.

6. Kepala Perpustakaan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan segenap karyawan didalamnya, yang telah membantu menyediakan referensi yang menunjang terhadap penelitian ini.

(7)

7. Kepada pihak UD. MAYOA dan segenap jajarannya, yang telah memberikan waktunya untuk dilakukan penelitian sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah.

Jember, 19 Oktober 2022 Penulis

Habibi Firdaus NIM. E20183031

(8)

ABSTRAK

Habibi Firdaus. 2022. Analisis Strategi Meminimalisir Piutang Tak Tertagih Pada UD. MAYOA.

UD. MAYOA adalah usaha yang bergerak pada sektor perdagangan kayu dimana membeli kayu dari para pedagang kayu sekitar dan megelohnya menjadi kayu siap jual. Sistem perdagangan atau penjualan kayu di UD. MAYOA menggunakan sistem penjualan secara kredit, kayu dikirimke pabrik/pembeli kemudian oleh pabrik dilakukan teli dan kemudian dibayar. Namun dalam sistem penjualan secara kredit tidak menutup kemungkinan terjadinya piutang tak tertagih. Piutang tak tertagih bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor internal dan faktor enksternal. Oleh karena itu perlunya adanya strategi yang harus diambiloleh pihak UD. MAYOA agar piutang tak tertagih dapat diminimalisir.

Fokus penelitian yang diteliti dalam skripsi ini, yaitu: 1) Apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya piutang tak tertagih di UD. MAYOA?

2) Bagaimana strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih di UD.MAYOA?.

Tujuan penelitian ini, yaitu: 1) Untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab terjadinya piutang tak tertagih di UD. MAYOA, 2) Untuk mengetahui bagaimana strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih di UD.MAYOA.

Untuk menjawab fokus penelitian diatas, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya piutang tak tertagih disebabkan oleh; 1) faktor internal, a. Tidak ada staf khusus dalam menangani masalah piutang, b. Terlalu mudah memberikan kredit. 2) faktor eksternal, 1) Niatan buruk untuk tidak melunasi piutang tersebut, 2) menurunnya kondisi ekonomi, dan 3) Kegagalan debitur dalammelakukan usaha. Adapun strategi yang diambil oleh UD. MAYOA untuk meminimalisir piutang tak tertagih yaitu; 1) melakukan follow up, 2) melakukan penagihan secara agresif, dan 3) meberikan limit kredit.

Kata Kunci: Piutang, Piutang Tak Tertagih, dan UD. MAYOA

(9)

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitan ... 6

E. Definisi Istilah ... 7

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 10

A. Penelitian Terdahulu ... 10

B. Kajian Teori ... 23

1. Piutang ... 23

2. Piutang Tak Tertagih ... 27

(10)

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 37

B. Lokasi Penelitian ... 38

C. Subyek Penelitian ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 39

E. Analisis Data ... 40

F. Keabsahan Data... 40

G. Tahap-tahap Penelitian ... 41

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 43

A. Gambaran Objek Penelitian ... 43

1. Profil UD. MAYOA ... 43

2. Sejarah Berdirinya UD. MAYOA ... 43

3. Visi Dan Misi UD. MAYOA ... 44

4. Struktur UD. MAYOA ... 44

5. Jobdesk ... 45

6. Hari Dan Jam Kerja ... 46

7. Kegiatan Produksi Pada UD. MAYOA ... 46

8. Alat Produksi ... 47

9. Jenis-Jenis Kayu Yang Diproduksi ... 48

10. Harga ... 49

11. Sistem Penjualan ... 51

B. Hasil Analisis Dan Pembahasan ... 53

1. Faktor-Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih ... 53

(11)

2. Pengendalian Piutang Tak Tertagih UD. MAYOA ... 55

3. Strategi Meminimalisir Piutang Tak Tertagih UD. MAYOA.. 56

4. Kendala Dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih UD. MAYOA ... 58

C. Pembahasan Temuan ... 59

1. Faktor-Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih UD. MAYOA 59 2. Strategi Meminimalisir Piutang Tak Tertagih UD. MAYOA.. 62

BAB V PENUTUP ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

No. Uraian

1.1 Piutang Tertagih Dan Piutang Tak tertagih UD. MAYOA ... 4

2.1 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian (Skripsi) ... 15

2.2 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian (Jurnal) ... 22

4.1 Daftar Tukang ... 45

4.2 Hari Dan Jam Kerja UD. MAYOA ... 46

4.3 Harga Log Kayu UD. MAYOA ... 50

(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam aktivitas sehari-hari perusahaan terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan suatu operasional perusahaan seperti membeli aset yang dibutuhkan oleh perusahaan, membayar beban yang diperlukan hingga menghasilkan/membeli dan menjual suatu produk untuk menghasilkan suatu penghasilan atau laba.

Karena setiap perusahaan harus menghasilkan sebuah keuntungan, maka perusahaan menjual produk tersebut kepada konsumen atau masyarakat.

Penjualan merupakan suatu faktor penting dalam suatu usaha untuk mempertahankan kelangsungan usaha yang dijalani. Dengan adanya penjualan tersebut suatu perusahaan/usaha dapat bertahan dengan laba yang dihasilkan dari aktivitas penjualan yang telah dilakukan. Setiap perusahaan memiliki cara dalam melakukan transaksi tersebut agar dapat mempermudah konsumen dalam melakukan transaksi terhadap produk yang telah dibuat oleh suatu perusahaan, seperti kemudahan dalam melakukan pembayaran.

Kegiatan penjualan dalam perusahaan/usaha meliputi 2 kriteria.

Pertama penjualan secara tunai dan kedua penjualan secara kredit.

Penjualan secara tunai yaitu merupakan suatu aktivitas transaksi antara penjual dan pembeli yang dimana pembelian yang dilakukan oleh pembeli langsung dibayarkan secara kontan kepada penjual, sedangkan penjualan

(14)

secara kredit yaitu merupakan suatu aktivitas transaski yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang dimana penjualan tersebut tidak langsung dibayarkan oleh pembeli melainkan pembayaran tersebut akan dibayarkan dikemudian hari sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli tersebut. Penjualan secara kredit disebut dengan piutang. Penjualan secara kredit atau piutang ialah suatu transaksi dimana pihak pembeli tidak perlu membayar semua tagihan pada saat terjadinya transaksi.2 Seperti sebuah UD (Usaha Dagang) dimana dalam aktivitas penjualan dalam usaha dagang yang memang membutuhkan banyak konsumen untuk meningkatkan keuntungannya, UD memberikan suatu layanan untuk mempermudah konsumennya dengan cara memberikan pembelian secara kredit. UD adalah bentuk usaha atau bisnis tidak berbadan hukum yang kegiatan utamanya membeli barang dan menjualnya kembali(berdagang) dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba tanpa merubah kondisi barang yang dijual.3 Dalam suatu usaha, pengambilan keputusan sangatlah dibutuhkan untuk kelangsungan usaha kedepannya dalam kegiatan operasional yang akan dijalankan sehingga usaha yang dilakukan berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Pengambilan keputusan sangatlah penting, dimana dalam pengambilan keputusan oleh seorang manajer menentukan masa depan usaha yang dijalaninya seperti dalam hal kegiatan perusahaan yang mencakup penjualan. Penjualan secara kredit

2 Rudianto, Pengantar Akuntansi Konsep & Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2012), 210

3 Uswatun Hasanah, “ Usaha Dagang (UD)” www.google.com/amp/s/greenpermit.id/usaha- dagang-adalah/amp (11 Januari 2022

(15)

dapat membawa keuantungan dan juga dapat membawa kerugian.

Penjualan secara kredit dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan karena penjualan secara kredit lebih menarik bagi calon pembeli sehingga dengan hal tersebut dapat meningkatkan volume penjulan sehingga dapat mnaikkan pendapatan bagi perusahaan tersebut. Sebaliknya, penjualan secara kredit dapat mendatangkan kerugian apabila kreditur tidak dapat bertanggung jawab atas kredit yang telah dilakukan kepada suatu perusahaan sehingga pendapatan/laba dari penjualan tersebut menurun.

Sebagai salah satu usaha dagang yang terdapat di dusun Kotok, Desa Gumuksari, Kecamatan Kalisat, UD. MAYOA juga memiliki strategi tentang penjualan pada usaha dagang yang dilaksanakan. Seperti usaha- usaha pada umumnya, UD. MAYOA dalam melaksanakan aktivitas perusahaan dengan melakukan penjualan secara debit serta juga melakukan penjualan secara kredit untuk mempermudah konsumen dalam membeli barang yang dijual oleh UD. MAYOA. UD. MAYOA merupakan suatu usaha dagang yang aktivitas utamanya yaitu perdagangan atau penjualan log kayu sengon dan log kayu jabon. Hasil dari bertanya kepada manajer utama di UD. MAYOA yaitu Bapak Joko, didapatkan hasil bahwa pada aktivitas penjualan secara kredit yang dilakukan oleh UD. MAYOA terdapat putang tak tertagih.

(16)

Tabel 1.1

Piutang tertagih dan tak tertagih UD. MAYOA Tahun 2019-2021

TAHUN JUMLAH

PIUTANG

PIUTANG TERTAGIH

PERSENTASE PIUTANG TERTAGIH

PIUTANG TAK TERTAGIH

PERSENTASE PIUTANG TAK

TERTAGIH

2019 38.928.000 25.277.000 65% 13.651.000 35%

2020 47.012.000 32.671.000 69% 14.341.000 31%

2021 55.843.000 42.605.000 76% 13.238.000 24%

Sumber: UD. MAYOA

Dari tabel diatas dapat dapat diketahui antara piutang tertagih dengan piutang tak tertagih yang terjadi di UD. MAYOA dalam 3 tahun terakhir. Pada tahun 2019 UD. MAYOA memiliki piutang sebesar Rp.

38.928.000, dan piutang yang tertagih sejumlah Rp. 25.277.000dengan persentase 65%, sedangkan piutang tak tertagih berjumlah Rp. 13.651.000 dengan persentase 35%. Pada tahun 2020 UD. MAYOA memiliki piutang sebesar Rp. 47.012.000, dan piutang yang tertagih sejumlah Rp.

32.671.000 dengan persentase 69%, sedangkan piutang tak tertagih sejumlah Rp. 14.341.000 dengan persentase 31%. Pada tahun 2021 UD.

MAYOA memiliki piutang sebesar Rp. 55.843.000, dan piutang yang tertagih sebesar Rp. 42.605.000 dengan persentase 76%, sedangkan piutang tak tertagih sebesar Rp. 13.238.000 dengan persentase 24%.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat perbandingan antara piutang tertagih dengan piutang tak tertagih yang dimana persentase piutang tertagih semakin besar dan persentase piutang tak tertagih semakin

(17)

kecil. Melihat hal tersebut peneliti tertarik meneliti mengenai strategi- strategi apa saja yang digunakan oleh pihak UD. MAYOA untuk meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih. Sehingga penulis mengangkat mengangkat judul penelitian “Analisis Strategi Meminimalisir Terjadinya Piutang Tak Tertagih Pada UD. MAYOA”.

Peneliti mengangkat judul tersebut ingin mengetahui strategi-strategi yang digunakan oleh pihak UD. MAYOA untuk meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih, mengingat persentase piutang tak tertagih semakin menurun tentunya ada strategi yang diambil oleh UD. MAYOA yang digunakan untuk meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih.

Adapun alasan peneliti menggunakan UD. MAYOA sebagai tempat penelitian karena di Dusun Kotok, Desa Gumuksari, Kecamatan Kalisat hanya terdapat dua badan usaha yang dimana usahanya berfokus pada penjualan log kayu, akan tetapi UD. MAYOA adalah badan usaha yang lebih dahulu atau lebih tua dan juga UD. MAYOA juga merupakan bada usaha yang lebih besar daripada badan usaha log kayu lainnya di Dusun Kotok, Desa Gumuksari, Kecamatan Kalisat.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, adapun fokus penelitian dalam penelitian ini antara lain:

1. Apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya piutang tak tertagih pada UD. MAYOA?

(18)

2. Bagaimana strategi yang akan dilakukan oleh pihak UD. MAYOA untuk meminimalisir piutang tak tertagih?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi penyebab terjadinya piutang tak tertagih pada UD. MAYOA.

2. Untuk mengetahui strategi yang akan dilakukan oleh pihak UD.

MAYOA untuk meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih.

D. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat pada penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan dari hasil penelitiaan ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu, baik tentang faktor penyebab piutang, cara atau strategi untuk dapat meminimalkan terjadinya piutang.

b. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi bagi penelitian berikutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Peneliti

Diharapkan dari haasil penelitian ini dapat menjadikan suatu tambahan ilmu bagi peneliti tentang piutang.

(19)

b. Manfaat Bagi UD. MAYOA

Manfaat pada penelitian ini bagi UD. MAYOA ialah dapat dijadikan sebagai tambahan atau masukan tentang strategi dalam meminimalkan suatu piutang yang tak tertagih.

c. Manfaat Bagi UIN KHAS JEMBER

Manfaat pada penelitian ini bagi lembaga UIN KHAS JEMBER ialah diharapkan dapat dijadikan suatu koleksi skripsi mengenai piutang dan strategi dalam meminimalkan piutang yang tak tertagih.

d. Manfaat Bagi Pembaca

Pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian berikutnya.

E. Definisi Istilah

Adapun beberapa istilah yang perlu ditegaskan dalam judul penelitian ini sebagai berikut:

1. Analisis Strategi Meminimalisir

Analisis adalah mengamati aktivitas objek dengan cara mendeskripsikan komposisi objek dan menyusu kembali komponen- komponennya untuk dikaji atau dipelajari secara detail.4 Sedangkan strategi adalah suatu upaya yang akan dilakukan untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan. Sedangkan meminimalisir adalah suatu upaya untuk meminimumkan atau mengecilkan.

4 id.m.wikipedia.org/wiki/analisis

(20)

2. Piutang Tak Tertagih

Piutang tak tertagih adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umunya dalam bentuk kas) dari pihak lain baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit. Akan tetapi, pada kenyataannya beberapa piutang justru menjadi tidak tertagih sebagai akibat dari kondisi pelanggan (debitur) yang ada setelah periode kredit berjalan (berlangsung).5

3. UD. MAYOA

UD. MAYOA adalah usaha dagang yang terletak di Dusun Kotok, Desa Gumuksari, Kecamatan Kalisat, yang dimana aktivitas utamanya adalah perdagangan yaitu perdagangan log kayu sengon dan log kayu jabon.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini, yaitu:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab 1 ini, peneliti membahas tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi-definisi istilah dalam penelitian ini dan sistematika pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini.

5 Hery, Akuntansi Dasar 1 & 2 (Jakarta: GRASINDO, 2017), 209

(21)

2. Bab II Kajian Pustaka

Pada bab 2 ini, peneliti membahas tentang kajian pustaka baik dari penelitian terdahulu yang bersumber dari skripsi ataupun dari jurnal-jurnal, serta teori-teori yang akan dibutuhkan dalam penelitian ini.

3. Bab III Metode Penelitian

Pada bab 3 ini, peneliti menguraikan tentang metode yang digunakan dalam melakukan penelitian antara lainpendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, keasahan data serta tahap-tahap penelitian.

4. Bab IV Penyajian Data Dan Analisis

Pada bab 4 ini, peneliti menguraikan tentang hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan dan sesuai dengan kejadian yang terjadi dilapangan yang kemudian dianalisis dengan teori-teori yang bersangkutan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, sehingga menghasilkan beberapa temuan pada penelitian yang telah dilakukan.

5. Bab V Penutup

Pada bab 5 ini, peneliti menguraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu berupa kesimpulan-kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan dan memberikan beberapa saran terkait dengan penelitian yang telah dilakukan.

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan terkait dengan penelitian ini antara lain:

1. Data dari hasil skripsi terdahulu

a. Penelitian yang dilakukan oleh Arjuna, tahun 2020, Pengendalian Intern Piutang Macet (Studi Kasus Pada Bank BRI Cabang Bulukumba Unit Tanah Lemo).6

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di Bank BRI Cabang Bulukumba Unit Tanah Lemo. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian intern dalam pengelolaan piutang macet pada Bank BRI Cabang Bulukumba sudah efektif dapat dilihat dari pengendalian internal yang meliputi; 1) penerapan prosedur calon debitur, 2) penjadwalan kembali, 3) persyaratan kembali, dan 4) penataan kembali.

Adapun persamaannya adalah penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.

Adapun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian sebelumnya membahas tentang pengendalian intern dalampengelolaan

6 Arjuna, “Pengendalian Intern Piutang Dalam Pengelolaan Piutang Macet (Studi Kasus Pada Bank BRI Cabang Bulukumba Unit Tanah Lemo)”. (Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar, 2020)

(23)

kredit macet, sedangkan penelitian ini membahas tentang strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih, 2) penelitian sebelumnya berlokasi di Bank, sedangkan penelitian ini berlokasi di UD.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Handayani, tahun 2019, Evaluasi Pengelolaan Piutang Usaha DalamUpaya Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Studi Kasus Pada PT. Preopan Raya ICC Semarang.7

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di PT. Propan Raya ICC Semarang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa evaluasi pengelolaan piutang untuk meminimalisir piutang tak tertagih di PT.

Propan Raya ICC Semarang yaitu; 1) lingkungan pengendalian yaitu dengan merekrut karyawan yang berkompeten dalam menganalisis pemberian piutang, 2) penilaian resiko dengan menasurvey langsung lokasi customer baik toko, industri, maupun proyek, 3) aktivitas pengendalian dengan memisahkan jobdesk, 4) informasi dan komunikasi yaitu pemrosesan transaksi, informasi dan data transaksi dilakukan dengan sistem Online melalui SAP, 5) pemantauan dan monitoring dengan membentuk sttruktur organisasi yang ditetapkan oleh perusahaan.

Adapun persamaannya adalah penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun penelitian

7 Tri Handayani, Evaluasi Pengelolaan Piutang Usaha Dalam Upaya Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Studi Kasus Pada PT. Propan Raya ICC Semarang). (Skripsi. Universitas Semarang, 2019)

(24)

ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian sebelumnya membahas tentang evaluasi pengelolaan piutang usaha dalam meminimalisir piutang tak tertagih, sedangkan penelitian ini membahas tentang strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih, 2) penelitian sebelumnya berlokasi di PT (Persero), sedangkan penelitian ini berlokasi di UD.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Hurun Iin Alfirdausi, tahun 2019, Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Untuk Meminimalkan Piutang Tak Tertagih Pada PT. United Tractors Tbk Cabang Medan.8

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di PT. United Tractors Tbk Cabang Bogor. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem pengendalian intern usaha pada perusahaan tersebut belum efektif, dapat dilihat dari 1) penangihan piutang kepada pelanggan dan juga memberikan persetujuan dalam pemberian piutang belum efektif, 2) aktivitas, pengendalian, pengawasan dan penaksiran resiko yang belum baik, 3) faktor penyebab terjadinya piutang tak tertagih disebabkan dua faktor yaitu internal dan eksternal, faktor internal dimana pemberian persetujuan piutang kepada pelanggan yang kurang tepat dan kurangnya staf dibagian piutang, faktor eksternal dimana terjadi kebijakan pemerintah devaluasi.

8 Hurun Iin Alfirdausi, Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Untuk Meminimalkan Piutang Tak Tertagih Pada PT. United Tractors Tbk Cabang Medan, (Skripsi: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2019)

(25)

Adapun persamaannya adalah penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian sebelumnya membahas tentang pengendalian intern piutang usaha untuk meminimalkan piutang tak tertagih, sedangkan penelitian ini membahas tentang analisis strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih, 2) lokasi penelitian sebelumnya berlokasi di PT, sedangkan penelitian ini berlokasi di UD.

d. Penelitian yang dilakukan oleh Hartina Aprianty Bangsawan, tahun 2019, Analisis Pengendalian Intern Terhadap Piutang Pada PT. Bumi Karsa.9

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di PT. Bumi Karsa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian intern terhadap piutang pada PT. Bumi Karsa sudah efektif baik dari segi prosedur dan sisi penerimaan. Dari sisi prosedur dimana 1) penerapan SOP atau prosedur kerja yang jelas dan terarah, 2) penentuan resiko terhadap piutang sudah efektif dimana ketelitian perusahaan dalam memutuskan untuk menerima bowher, 3) informasi dan komunikasi mengenai piutang usaha telah diterapkan secara efektif, 4) aktivitas pengendalian intern piutang usaha sudah efektif dimana pemisahan

9 Hartina Aprianty Bangsawan, Analisis Pengendalian Intern Terhadap Piutang Pada PT. Bumi Karsa, (Skripsi: Universitas Muhammadiyah Makassar, 2019)

(26)

tugas antara kasir, bagian pencatatan dan bagian penagihan serta adanya rekonsiliasi terkait piutang usaha, 5) pemantauan piutang yang dipantau langsung oleh top management untuk memastikan kelancaran piutang sehingga pemantauan piutang berjalan dengan efektif. Dari sisi penerimaan dimana nilai yang tercantum dalam rencana penerimaan sesuai dengan nilaipiutang yang tertagih, sehingga pengendalian piutang sudah dikatakan efektif.

Adapun persamaannya adalah penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian sebelumnya membahas tentang pengendalian intern terhadap piutang tak tertagih sedangkan penelitian ini membahas tentang strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih, 2) lokasi penelitian sebelumnya berlokasi di PT, sedangkan penelitian ini berlokasi di UD.

e. Penelitian yang dilakukan oleh Setia Amelia, tahun 2019, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.10

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di PT.

Perkebunan Nusantara III (Pesero) Medan. Penelian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor internal penyebab terjadinya piutang tak tertagih

10 Setia Amelia, Analisis Faktor-Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, 2019)

(27)

yaitu, 1) lemahnya sistem administrasi kredit yang terjadi dikarenakan pihak kreditur tidak melaksanakan sistem tersebut sesuai dengan prosedur yang ditentukan, 2) lemahntya sistem informasi kredir, 3) penyimpangan dalam prosedur pemberian kredit. Sedangkan faktor eksternal penyebab terjadinya piutang tak tertagih dimana, 1) pihak debitur mengalami penurunan ekonomi, 2) Kegagalan usaha debituer, 3) debitur melarikan diri.

Adapun persamaannya adalah 1) penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.

Adapun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif, 2) Peneliatian sebelumnya dan penelitian ini sama-sama membahas piutang tak tertagih. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian sebelumnya membahas tentang faktor-faktor penyebab terjadinya piutang tak tertagih, sedangkan penelitian ini membahas tentang strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih, 2) peneliatan sebelumnya berlokasi di PT, sedangkan penelitian ini berlokasi di UD.

Tabel 2.1

Perbedaan dan Persamaan Peneliti Data Skripsi Terdahulu

NO NAMA JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN

1 Arjuna (2020)

Pengendalian Intern Piutang Macet (Studi Kasus Pada Bank BRI Cabang Bulukumba

a. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif

a. Membahas tentang pengendalia n intern piutang macet

(28)

Unit Tanah Lemo)

b. Peneliti berlokasi di Bank 2 Tri

Handaya ni (2019)

Evaluasi Pengelolaan Piurtang Usaha Dalam Upaya

Meminimalisir Piutang Tak Tertagih (Studi Kasus PT. ICC Propan Raya Semarang)

a. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif

a. Membahas tentang evaluasi pengelolaan piutang b. Penelitian

berlokasi di PT.

3 Hurun Iin Alfirdaus i (2019)

Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Untuk Meminimalka n Piutang Tak Tertagih Pada PT. United Tractors Tbk Cabang Medan

a. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif

a. Membahas tentang pengendalia n intern piutang usaha untuk meminimalk an piutang tak tertagih b. Penelitian

berlokasi di PT

4 Hartina Aprianty Bangsaw an (2019)

Analisis Pengendalian Intern

Terhadap Piutang Pada PT. Bumi Karsa

a. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif

a. Membahas tentang pengendalia n intern terhadappiut ang

b. Penelitian berlokasi di PT

5 Setia Amelia (2019)

Analisis Fakotr-Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih Pada PT.

Perkebunan Nusantara III

a. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif b. Sama-sama

a. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor penyebab terjadinya piutrang tak tertagih

(29)

(Persero) Medan

membahas tentang piutang tak tertagih

b. Penelitian berlokasi di PT.

Sumber: Penelitian skripsi terdahulu 2. Data dari jurnal penelitian

a. Penelitian yang dilakukan oleh Abid Muhtarom, Noer Rafikah Zulyanti dan Risma Dinda Amelia, tahun 2021. Dengan judul Analisis Sistem Pengendalian Internal Piutang Usaha Dalam Meminimalkan Piutang Tak Tertagih Pada C.V. Sinar Surya Abadi Lamongan.11 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di CV. Sinar Surya Abadi Lamongan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal dimulai dengan penerapan efektif dimana dapat dilihat pada 1) pemisahan tugas dan tanggung jawab berdasarkan wilayah, 2) adanya proses peninjauan konsumen sebelum perusahaan menyetujui pembnerian kredit kepada pelanggan, 3) adanya SINTRIK (Parameter In formation System) untuk verifikasi pembayaran kredit konsumnen, 4) monitoring berkala oleh tim internal audit setiap tiga bulan sekali.

Adapun persamaannya adalah penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.

Adapun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian

11 Abid Muhtarom, dkk, Analisis Sistem Pengendalian Internal Piutang Usaha Dalam Meminimalkan Piutang Tak Tertagih Pada CV. Sinar Surya Abadi Lamongan. (Jurnal Ilmiah Edunomika: Universitas Islam Lamongan, 2021)

(30)

sebelumnya membahas tentang pengendalian internal, sedangkan penelitian ini membahas tentang strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih. 2) Penelitian sebelumnya berlokasi di CV, sedangkan penelitian yang akan diteliti berlokasi di UD.

b. Penelitian yang dilaukan oleh Alviano Kumara Hadi dan Saksono Budi, tahun 2020. Dengan judul Analisis Pengendalian Piutang Usaha Dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih.12

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di UD. Versance Jaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, 1) sistem pengen dalian piutang yang diterapkan UD. Versace Jaya yaitu memisahkan peran karyawan antara bagian penjualan dengan bagian pencatatan piutang, membuat laporan saldo piutang setiap akhir bulan, membuat catatan pembayaran piutang, follow up terhadap piutang yang belum terbayar, penegasan dalam menagih jika piutang tersebut jatuh tempo.

Adapun persamaannya adalah 1) penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.

Adapun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. 2) Penelitian sebelumnya dan penelitian ini sama-sama berlokasi di UD. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian sebelumnya membahas tentang pengenndalian piutang

12 Aviano Kumara Hadi dan Saksono Budi, Analisis Pengendalian Piutang Usaha dalam Meminimalisir Piutang Tak Tertagih. (Jurnal Penelitian Implementasi Akuntansin (JPIA):

Program Studi D3b Akuntansi Universitas Padang, 2020)

(31)

usaha, sedangkan penelitin ini membahas tentang strategi meminimalisir penyebab terjadinya piutrang tak tertagih.

c. Penelitian yang dilakukan oleh Efrilina Naibaho, Supitriyani, Sepbeariska Manurung, Nelly Ervina, tahun 2019, Pengendalian Intern Piutang Untuk Meminbimalkan Piutang Tak Tertagih KP-RI Jaya Dinas P Dan K Kabupaten Simalungun.13

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di KP-RI Jaya Dinas P Dan K Kabupaten Simalungun. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian intern piutang untuk meminimalkan piutang tak tertagih ; 1) belum efektif, dapat dilihat dari bagian praktik dimana kurang maksimal, 2) kurangnya pengetahuan dan pengalaman bagi penagihan piutang, 3) penyebab meingkatnya piutang tak tertagih disebabkan faktor intern dan ekstern, 4) pengendalian intern dalam meminimalkan piutang tak tertagih ada beberapa langkah diantaranya penjemputan langsung, negosiasi, memberhentikan penyaluran pinjaman, memperhatikan masa kerja, melakukan penyitaan surat berharga.

Adapun persamaannya adalah penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.

Adapun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian

13 Efriliana Naibaho, dkk, Pengendalian Intern Piutang Untuk Meminimalkan Piutang Tak Tertagih KP-RI Jaya Dinas P dan K Kabupaten Simalungun, ( Jurnal Akuntansi: Program Studi Akuntansi, STIE Sultan Agung, 2019 )

(32)

sebelumnya membahas tentang pengendalian intern piutang untuk meminimalisir piutang tak tertagih, sedangkan penelitian ini membahas tentang strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih, 2) penelitian sebelumnya berlokasi di koperasi, sedangkan penelitian ini berlokasi di UD.

d. Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawaty Rachman, tahun 2019, Analisa Pengendalian Piutang Terhadap Resiko Piutang Tak Tertagih Pada PT. Enseval Putra Megatrading Tbk Cabang Bogor.14

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di PT. Enseval Putra Megatrading Tbk, cabang Bogor. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian internal piutang di PT. Enseval Putra Megatrading Tbk Cabang Bogor sudah berjalan dengan baik, dapat dilihat dari penurunan presentase piutang tak tertagih pada tahun 2015-2018. Dengan menurunnya presentase tersebut dapat membuktikan bahwa pengendalian internal sudah berjalan efektif, sehingga PT. Enseval Putra Megatrading Tbk Cabang Bogor dapat meminimalisir kerugian dari piutang tak tertagih.

Adapun persamaannya adalah penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.

Adapun penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian

14Rachmawaty Rachman, Analisa Pengendalian Piutang Terhadap Resiko Piutang Tak Tertagih Pada PT. Enseval Putra Megatrading Tbk Cabang Bogor, ( Jurnal Ilmiah Akuntansi: Program Studi Akuntansi, STIE Kesatuan, 2019)

(33)

sebelumnya membahas tentang pengendalian piutang terhadap resiko piutang tak tertagih, sedangkan penelitian ini tentang strategi meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih, 2) penelitian sebelumnya berlokasi di PT, sedangkan penelitian ini berlokasi di UD.

e. Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia Puspasari, Asep Dony Suhendra, dan Endang Kusnaeni, tahun 2019. Dengan judul Pengendalian Internal Piutang Pada PT. SAURINDOTEX Mandiri Bekasi.15

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan lokasi penelitian dilakukan di PT.

SAURINDOTEX Mandiri Bekasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam pengendalian seperti penggandaan tugas dan tanggung jawab, kurngnya komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, terdapat pelanggan yang menggunakan lebih dari satu nama, dan adanya kendala saat penagihan piutang dimana data pelanggan yang kurang sempurna. Upaya perusahaan untukn meminimalisir kendala- kendala tersbut yaitu perusahaan melakukan upaya pembagian tanggung jawab dalam penagihan piutang, memperbaiki komunikasi dengan pelanggan, merekap piutang sesuai dengan nama dan nomor surat jalan, dan melengkapi informasib atas pelanggan.

Adapun persamaannya adalah penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun

15 Aprilia Puspasari, Asep Dony Suhendra, dan Endang Kusnaeni, tahun 2019. Dengan judul Pengendalian Internal Piutang Pada PT. SAURINDOTEX Mandiri Bekasi. (Jurnal Ilmiah MEA:

Universitas BSI Jakarta, 2019)

(34)

penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun perbedaannya adalah 1) penelitian sebelumnya membahas tentang pengendalian internal, sedangkan penelitian ini membahas tentang strategi meminimalisir. 2) Penelitian sebelumnya berlokasi di PT, sedangkan penelitian ini berlokasi di UD.

Tabel 2.2

Perbedaan dan Persamaan Penelitian Data Jurnal Penelitian

NO NAMA JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN

1 Abid Muhtarom, Noer Rafkah Zulyanti, dan Risma Din da Amelia, (2021)

Analisis Sistem Pengendalian Internal Piutang Usaha Dalam

Meminimalkan Piutang Tak Tertagih Pada CV. Sinar Surya Abadi Lamongan

a. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif

a. Membahas tentang pengendali an internal piutang usaha b. Penelitian

berlokasi di CV

2 Alviano Kumara Hadi, dan Saksono Budi (2020)

Analisa Pengendalian Piutang Terhadap Resiko Piutang Tak Tertagih

Pada PT.

Enseval Putra Megatrading Tbk Cabang Bogor

a. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif

a. Membahas tentang pengendali an piutang usaha b. Penelitian

berlokasi di PT

3 Efrilina Naibaho, Supitriyani ,

Sepbearisk a

Manurung, Nelly Ervina

Pengendalian Intern Piutang Untuk

Meminimalkan Piutang Tak Tertagih KP-RI Jaya Dinas P

Dan K

Kabupaten

a. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif

a. Membahas tentang pengendali an intern piutang untuk meminimal kan piutang tak tertagih

(35)

(2019) Simalungun

b. Penelitian berlokasi di koperasi

4 Rachmawa

ty

Rachman (2019)

Analisa Pengendalian Piutang Terhadap Resiko Piutang Tak Tertagih

Pada PT.

Enseval Putra Megatrading Tbk Cabang Bogor

a. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif

a. Membahas tentang pengendali an piutang terhadap resikopiuta ng tak tertagih b. Penelitian

berlokasi di PT

5 Aprilia Puspasari, Asep Dony Suhendra, Endang Kusnaeni, (2019)

Pengendalian Internal

Piutang Pada PT.

SAUINDOTE X Mandiri Bekasi

a. Menggunak an

pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif

a. Membahas tentang pengendali an internal piutang b. Penelitian

berlokas di PT

Sumber: Jurnal penelitian B. Kajian Teori

Kajian teori yang digunakan untuk mendasari kegiatan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Meminimalisir Terjadinya Piutang Tak Tertagih Pada UD. MAYOA” ini dipaparkan sebagai berikut:

1. Piutang

a. Pengertian Piutang

Piutang mencakup semua tagihan dalam bentuk uang kepada perseorangan, badan usaha atau pihak tertagih lainnya. Artinya pihak lain yang berhutang kepada perusahaan. Sebagian besar jumlah piutang timbul dari umumnya penjualan secara kredit.

(36)

Sebagian lain timbul dari pinjaman yang diberikan perusahaan seperti kepada karyawan, pemegang saham, dan perorangan lainnya.16 Dalam pengertian lainnya yaitu piutang merupakan suatu penjualan produk yang dilakukan secara kredit, dimana pihak pembeli tidak perlu membayarar semua tagihan pada saat transaksi, adalah salah satu bentuk kemudahan cara pembayaran.17 Karena setiap perusahaan harus dapat bertahan dengan cara membuat produk dan menjual produk kepada masyarakiat. Oleh karena itu, dalam aktivitas perusahaan dalam melakukan transaksi sehari-hari ada yang bersifat penjualan secara debet dan ada penjualan secara kredit.

Perusahaan yang melakukan penjualan secara debet akan langsung menghasilkan laba dari hasil penjualan secara debet tersebut, apabila perusahaan melakukan penjualan secara kredit maka akan menghasilkan piutang usaha pada pencatatan buku besarnya. Akibat dari penjualan secara kredit tersebut, perusahaan memiliki tagihan terhadap debitur berupa penagihan piutang di waktu yang telah disepakati oleh perusahaan debitur atas sejumlah uang yang telah menjadi kesepakatan atas transaksi secara kredit tersebut.Terjadinya piutang dagang berasal dari transaksi penjualan barang/jasa sebagi operasi normal perusahaan. Piutang dagang dilaporkan dilaporan neraca dalam kelompok harta lancar (current

16 Michell Suharli, Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2006), 201

17 Rudianto, Pengantar Akuntansi Konsep & Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, 210

(37)

asset), artinya piutang akan bertambah didebet dan berkurang dikredit.18

b. Jenis-Jenis Piutang

Dilihat dari pengertian piutang yang telah dijelaskan sebelumnya, piutang dibagi menjadi beberapa jenis/klasifikasi piutang. Berikut jenis-jenis piutang:

1. Piutang Usaha (Accounts Receivable)

Piutang usaha yaitu jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha memiliki saldo normal disebelah debet sesuai dengan saldo normal untuk aset.19 Piutang usaha dapat diperkirakan penangihannya yaitu dalam kurun waktu yang relatif pendek dimana waktu penagihan piutang usaha berkisar antara 30 sampai dengan 60 hari.

2. Piutang Wesel (Notes Receivable)

Piutang wesel yaitu tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel disini adalah pihak yang telah berhutang kepada perusahaan, baik melalui pembelian barang atau jasa secara kredit maupun melalui pinjaman sejumlah uang. Pihak yang berhutang berjanji kepada perusahaan (selaku pihak yang

18 Suharli, Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang, 204

19 Hery, Akuntansi Dasar 1 & 2, (Jakarta : Grasindo, 2017), 203

(38)

dihutangkan) untuk membayar sejumlah uang tertentu beserta bunganya dalam kurun waktu yang telah disepakati.20

3. Piutang Lain-Lain (Other Receivable)

Piutang lain-lain terdiri dari piutang karyawan, piutang bunga, piutang dividen, dan piutang antarperusahaan.21

Selain klasifikasi piutang secara umum seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, piutang juga dapat diklasifikasikan menjadi Piutang dagang dan Piutang non dagang. Mengenai penjelasannya sebagai berikut.

a) Piutang Dagang (Trade Receivable)

Piutang dagang yaitu piutang yang dihasilkan dari aktivitas atau kegiatan normal bisnis perusahaan, yaitu penjualan secara kredit barang atau jasa secara kredit kepada konsumen atau pelanggan. Piutang dagang merupakan piutang kepada pelanggan yang tanpa adanya jaminan dari pelanggan untuk membayar “Open Accounts”, yang sering dikenal dengan sebagai piutang usaha (Accounts Receivable).22 Dan piutang dagang umunya memiliki jangka waktu pelunasan 30 – 60 hari tergantung dari syarat kredit seperti : n/30, n/45, atau n/eom. Dan dokumen pendukung piutang dagang biasanya berupa dokumen jual beli seperti:

20 Ibid, 203

21 Thomas Sumarsan, Akuntansi Dasar dan Aplikasi Dalam Bisnis Versi IFRS, (Jakarta : Indeks, 2018), 22

22 Hery, Akuntansi Dasar 1 & 2, 205

(39)

faktur penjualan dan surat jalan pengiriman, tanpa perjanjian tertulis dari yang berhutang.23

b) Piutang Non Dagang (Nontrade Receivable)

Piutang non dagang meliputi seluruh jenis piutang lain- lain (Other Receivable) seperti piutang bunga, piutang deviden, piutang pajak, tagihan kepada perusanaan asosiasi dan tagihan kepada karyawan.24.

2. Piutang Tak Tertagih

a. Pengertian Piutang Tak Tertagih

Piutang tak tertagih adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umunya dalam bentuk kas) dari pihak lain baik sebagai akibat penyerahan barang dan jasa secara kredit.

Akan tetapi, pada kenyataannya beberapa piutang justru menjadi tidak tertagih sebagai akibat dari kondisi pelanggan (debitur) yang ada setelah periode kredit berjalan (berlangsung).25 Dalam aktivitas penjualan secara kredit memang memiliki sebuah resiko dimana piutang tersebut tidak dapat ditagih atau tidak tertagih. Salah satu penyebab terjadinya piutang tak tertagih tersebut ialah tidak didukungnya dengan perjanjian kapan jatuh tempo antara debitur dengan kreditur. Setiap perusahaan yang melakukan penjualan kredit kepada konsumen, sebaiknya perusahaan tersebut memiliki sebuah pengelompokan terhadap piutang berdasarkan jatuh

23 Michell Suharli, Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang, 202

24 Hery, Akuntansi Dasar 1 & 2, 205

25 Hery, Akuntansi Dasar 1 & 2 (Jakarta: GRASINDO, 2017), 209

(40)

temponya. Dimana pengelompokan tersebut sangat berguna untuk pengambilan keputusan dan mengantisipasi tindakan piutang.

Adapun pengelompokan piutang berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut (Sebagai contoh jatuh tempo yang terjadi 60 hari):26

1) Piutang standart, yaitu piutang yang masih bisa tertagih karena dalam kurun waktu jatuh tempo yang masih berjalan (<60 hari).

2) Piutang jatuh tempo , yaitu piutang yang sudah jatuh tempo dan harus terjadi penagihan (60 hari)

3) Piutang over due, yaitu kondisi piutang yang melebihi batas jatuh tempo, namun masih bisa ditolelir dengan alasan yang bisa diterima perusahaan (60 hari + 30 hari)

4) Piutang over limit, yaitu piutang yang sangat melebihi batas maksimal jatuh tempo dan melebihi tingkat fleksibilitas jatuh tempo (>90 hari)

5) Piutang yang tak tertagih, yaitu kondisi piutang yang benar-benar tidak bisa tertagih dengan baik (365 hari)

3. Penilaian dan Pencatatan Piutang Tak tertagih

Risiko dalam piutang tak tertagih dimana apabila risikonya lebih kecil daripada keuntungan normal yang didapat oleh suatu perusahaan, maka transaksi tersebut masih dibilang menguntungkan.

Dan apabil risiko piutang tak tertagih lebih besar dari keuntungan

26 Hengki Irawan Setia Budi, Bijak Mengelola Piutang, (Jakarta : PT. Gramedia, 2011), 7

(41)

normal yang didapat oleh suatu perusahaan, maka bisa digolongkan sebagai kerugian piutang.

Pencatatan kerugian piutang dapat dilakukan dengan 2 metode pencatatan yaitu dengan melakukan metode cadangan dan metode penghapusan langsung.

a) Metode Cadangan

Metode cadangan digunakan apabila kerugian piutang yang biasa terjadi cukup besar jumlahnya, ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam perlu diperhatikan dalam menerapkan metode ini.

1. Kerugian piutang tak tertagih ditententukan jumlahnya melalui taksiran dan ditandingkan (matched) dengan penjulan pada periode akuntansi yang sama dengan periode terjadinya penjualan.

2. Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima dicatat dengan mendebet rekening kerugian piutang dan mengkredit rekening cadangan kerugian piutang

3. Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet rekening cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang dagang pada saat waktu piutang dihapus dari pembukuan.27

27 Al Haryono Jusup, Dasar-Dasar Akuntansi (Yogyakart : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2005), 56

(42)

b) Metode Penghapusan Langsung

Apabila suatu perusahaan menggunakan metode penghapusan langsung, maka jumlah kerugian piutang tidak perlu ditaksir dan dalam pembukuan tidak digunakan rekening cadangan kerugian piutang. Apabila suatu piutang diyakini tidak dapat ditagih lagi, maka kerugian akibat piutang tersebut langsung didebetkan kedalam rekening kerugian piutang dan rekeninig piutang dagang dikredit.28

Dalam membuat cadangan kerugian piutang/piutang tak tertagih ada dua dasar utama yang dapat digunakan , yaitu:

1. Jumlah penjualan (persentase tertentu dari penjualan), berarti cadangan kerugian piutang didasarkan pada persentase tertentu dari saldo akun penjualan pada saat penjualan cadangan kerugian piutang tersebut disusun, atau didasarkan pada persentase tertentu dari taksiran jumlah penjualan atau jumlah penjualan kredit pada suatu periode tersebut.

2. Saldo Piutang

a. Persentase tertentu dari saldo piutang,berarti cadangan kerugian piutang didasarkan pada saldo akun piutang pada saat piutang tersebut disusun.

b. Analisis umur piutang adalah suatu metode pembuatan cadangan kerugian piutang dimana cadangan kerugian

28Ibid, 63

(43)

piutang yang tidak dapat ditagih\dari suatu perusahaan didasarkan pada besarnya risiko atau kemungkinan tidak tertagihnya suatu piutang.29

3. Jenis-jenis piutang tak tertagih

Adapun jenis-jenis piutang tak tertagih bsebagai berikut:

a. Kredit dalam perhatian khusus

Kredit yang termasuk dalam golongan kredit dalam perhatian khusus apabila kredit tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok atau bunga yang belum melampaui dari 90 hari.

2) Mutasi rekening relatif aktif.

3) Kadang-kadang terjadi cerukan

4) Jarang terjadi pelanggaran pada kontak dan perjanjian.

5) Didukung oleh pinjaman baru.

b. Kredit macet

Kredit yang termasuk dalam golongan kredit macet apabila kredit tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Terdapat tunggakan atau angsuran pokok atau bunga yang telah melampaui 270 hari.

2) Kerugian operasional dihitung dengan pinjaman baru.

29 Mariyah Ulfah, Pengantar Akuntansi, (Jember : STAIN Jember Press, 2013), 41-42

(44)

3) Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.

c. Kredit diragukan

Kredit yang termasuk dalam golongan kredit diragukan apabila kredit tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga yang telah melampaui 180 hari.

2) Terjadi cerukan yang bersifat permanen.

3) Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari.

4) Terjadi kapitalisasi bunga.

5) Dokumentasi hukumyang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun peningkatan jaminan.

d. Kredit kurang lancar

Kredit yang termasuk ke dalam golongan kredit kurang lancar apabila memenuhi kriteria sebagi berikut:

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan telah melampaui 90 hari.

2) Sering terjadi cerukan.

3) Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.

4) Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari.

(45)

5) Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.

6) Dokumentasi pinjaman yang lemah.30 4. Faktor-faktor piutang tak tertagih

Piutang tak tertagih dapat disebabkan oleh beberapa faktor,yaitu: 31

a. Faktor internal

1) Keteledoran dari pihak kreditur mematuhi persetujuan pemberian piutang yang telah ditegaskan.

2) Terlalu mudah memberikan piutang yang disebabkan karena tidak ada patokan yang jelas tentang standart kekayaan.

3) Konsentrasi piutang pada sekelompok pengguna jasa atau sektor usaha yang berisiko tinggi.

4) Kurang memadainya jumlah eksekutif dan staf bagian piutang.

5) Lemahnya perusahaan mendeteksi timbulnya piutang macet termasuk mendeteksi arah perkembangan arus kas pengguna jasa atau debitur lama.

30Beno Setiawan, “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Piutang Tak Tertagih Pada Koperasi Serba Usaha Desa Siturajo Kari Kecamatan Kuantan tengah Kabupaten Kuantan Singingi pada Tahun 2010-2017”, (Universitas Islam Kuantan Singingi : Program Studi Akuntansi, Fakultas Ilmu Sosial), 716. https://ejournal.uniks.ac.id (Diakses 30 Maret 2022)

31 Ibid, 716

(46)

b. Faktor eksternal

1) Menurunnya kondisi ekonomi perusahaan yang disebabkan merosotnya kondisi ekonomi umum atau bidang usaha dimana mereka beroperasi.

2) Adanya salah arus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan atau karena kurang pengalaman dalam bidang usaha yang ditangani.

3) Problem keluarga, misalnya penceraian, kematian, sakit berkepanjangan, pemborosan oleh salah satu atau beberapa anggota keluarga debitur.

4) Kegagalan debitur dalam usaha atau perusahaan mereka yang lain.

5) Munculnya kejadian diluar kekuasaan debitur, misal terdampak bencana.

6) Watak buruk debitur, yang memang berniat untuk tidak melunasi piutangnya.

5. Cara meminimalisir piutang tak tertagih

Piutang tak tertagih merupakan sebuah piutang yang tidak dapat ditagih kepada pihak debitur disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi kepada pihak debitur sehingga hutang yang dilakukannya tidak dapat dilunasi kepada pihak kreditur. Oleh sebab itu, pihak kreditur atau perusahaan yang memberikan piutang kepada debitur harus mempertimbangan

(47)

beberapa cara atau langkah untuk meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih tersebut meningkat. Dengan kata lain, piutang yang diberikan kepada pihak debitur persentase piutang tak tertagihnya semakin mengecil, dan persentase piutang tertagihnya semakin besar.

Adapun beberapa langkah atau cara untuk meminimalisir piutang tak tertagih sebagai berikut:32

a. Melakukan Follow Up

Cara yang pertama yaitu dengan melakukan Follow Up kepada debitur bahwasannya pihak yang bersangkutan memiliki hutang, sehingga potensi hutang terlunaskan dapat meningkat. Misalkan pihak debitur lupa bahwasannya dia memiliki hutang, dengan melakukan Follow Up dengan cara mengingatkan pihak debitur terhadap hutangnya dapat meningkatkan hutang tersebut tertagih atau terlunaskan dan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya piutang tak tertagih.

b. Tagih Lebih Agresif

Apabila dengan melakukan Follow Up kepada debitur dan Follow Up tersebut belum membuahkan hasil, maka langkah selanjutnya dengan cara melakukan penagihan secara Agresif. Misalnya memberikan peringatan

32 Ladfanidkonsultanindo.com

(48)

kepada debitur mengenai huang yang telah dilakukannya dan melakukan penagihan langsung kepada debitur atau lembaga yang memiliki tanggungan hutang.

c. Denda Keterlambatan Pelunasan

Memberikan pemberitahuan kepada pihak debitur mengenai denda terhadap hutang yang terlambat dalam pelunasan, dapat meminimalisir piutang tak tertagih, dimana pihak debitur pastinya akan melakukan pelunasan secepatnya karena jika keterlambatan pelunasan semakin lama, maka yang dibayarkan semakin banyak.

d. Terapkan Kebijakan Limit Kredit

Jika pada pemberian limit kredit sebelumnya selama 30 hari, untuk mengantisipasi piutang tak tertagih dengan memberikan limit kredit selama 2 minggu atau 14 hari.

e. Melakukan Blacklist

Langkah berikutnya yaitu dengan cara melakukan Blacklist kepada pihak yang tidak dapat melunasi piutangnya, dengan tujuan agar debitur yang tidak dapat melunasi piutanya tidak dapat melakukan kredit kembali.

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

Berikut uraian metode penelitian yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan penelitian pada penelitian ini.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan oleh peneliti yaitu kualitatif. Penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambaar dan foto.33 Data kualitatif dapat dibedaka menjadi dua, yaitu data kualitatif empiris dan data kualitatif bermakna. Data kualitatif empiris adalah data sebagaimana adanya (tidak diberi makna), sedangkan penelitian kualitatif bermakna adalah data dibalik fakta yang tampak.34

Adapun jenis penelitian yang diambil oleh peneliti yaitu penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis. Penelitian ini juga disebut dengan praeksperimen. Karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh dilapangan.35 Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, maka peneliti ingin mengetahui secara

33 Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development, (Bandung:

Alfabeta, 2019) 7-8

34 Ibid, 8

35 Sukardi, Metodologi Penelitian PendidikanKompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017) 14

(50)

langsung apa saja strategi yang diambil oleh pihak UD. MAYOA dalam upaya untuk meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi didalam penelitian ini berlokasi di UD. MAYOA yang berada di Dusun Kotok, Desa Gumuksari, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember.

Adapun alasan peneliti memilih UD. MAYOA sebagai objek penelitian dikarenakan di UD. MAYOA terdapat kasus piutang tak tertagih yang terjadi pada transaksi di UD. MAYOA. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul

Analisis Strategi Meminimalisir Terjadinya Piutang Tak Tertagih Pada UD.

MAYOA” untuk mengetahui apa saja apa saja strategi yang diambil oleh pihak UD. MAYOA dalam upaya untuk meminimalisir terjadinya piutang tak tertagih.

C. Subyek Penelitian

Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber data. Uraian data terdebut meliputi data apa saja yang diperoleh, siapa yang hendak dijadikan informan atau subyek penelitian, bagaimana data akan dicari dan dijaring sehingga validitasnya dapat dijamin.36 Pemilihan subjek penelitian (informan) dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive, yaitu teknik pemilihan subyek sumber data dengan pertimbangan tertentu misalnya indorman yang dianggap oleh peneliti mengetahui atau yang paling tahu tentang apa saja yang dioharapkan peneliti, sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar dan peneliti mendapatkan data yang lengkap.

36 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmian, 46

(51)

Dengan demikian peneliti mencari informan yang dimana peneliti memilih informan yang mengetahui segalah hal tentang penelitian yang akan dilakukan. Adapun informan yang dijadikan sebagai subjek penelitian pada penelitian ini ialah:

1. Pemilik yaitu Bapak A Junaidi 2. Manajer Utama yaitu Bapak Joko 3. Bagian Admin yaitu Widarti Setyawan 4. Bagian Produksi yaitu Bapak Imam Syafi’i D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang dapat dipertanggung jawabkan, maka peneliti akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Observasi

Observasi yaitu pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.37

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti kepada responden berupa pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data-data yang diharapkan oleh peneliti.

37Ibid, 152

Gambar

Tabel 4.1  Daftar Tukang

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang dihadapi PT DS berkaitan dengan piutang usaha yaitu pendapatan belum dicatat di kartu piutang, kas dan bank (Rekening Koran) tidak diberikan

Setelah memperoleh gambaran pelaksanaan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas dalam meningkatkan pengendalian intern pada PT.Kasin Malang sudah baik hai

Artinya penentuan resiko dalam sistem pengendalian intern piutang yang ada di PT Kiat Putra Jaya Pekanbaru belum berjalan dengan efektif dikarenakan masih adanya

Ini berarti perusahaan belum efektif dalam mengelola piutang usahanya, sebab standar pengumpulan piutang yang diterapkan oleh perusahaan adalah batas pelunasan atau tanggal

Success Furniture Sidoarjo sudah berjalan dengan baik hal ini dapatn dilihat dari penerapan unsur-unsur pengendalian intern dan penerapan kebijakan kredit 5C (Character, Capacity,

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Corn Dryer Gowa mengklasifikasikan umur piutang menjadi 5 macam yaitu belum jatuh tempo ≤30 hari , 1-30 hari,

pengelolahan piutang menunjukan masih adanya kendala dari faktor internal dimana adanya kendala dalam memeriksan piutang para pelanggan, tidak menggunakan aging schedule yang

Pengelolaan piutang yang efektif diperlukan untuk mendorong kemampuan kas yang dibutuhkan untuk pembiayaan perusahaan karena penerimaan tidak sepadan dengan kebutuhan akan memberatkan