• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Belajar

Dalam dokumen PDF repository.metrouniv.ac.id (Halaman 46-50)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA

A. Pengertian Belajar

berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.1

Sesungguhnya belajar adalah ciri khas yang ada pada manusia.

Sehingga, dengan adanya belajar inilah yang dapat membedakan antara manusia dengan binatang. Belajar dapat dilakukan oleh manusia seumur hidupnya, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan, dan dalam waktu yang tidak ditentukan sebelumnya. Sekalipun demikian, belajar yang dilakukan manusia senantiasa oleh itikad dan maksud tertentu.2

Menurut Arthur J. Gates, belajar merupakan perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan (learning is the modification of behavior through experience and training). Selain itu, Melvin H. Marx mengemukakan bahwa belajar memiliki arti sebagai perubahan yang dialami secara relatif abadi dalam tingkah laku yang pada dasarnya merupakan fungsi dari suatu tingkah laku sebelumnya. Dalam hal ini, sering atau biasa disebut praktik atau latihan (learning is relatively enduring change in behavior which is a function of prior behaviour, usually called practice)3 Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Disebakan oleh kemampauan berubahlah karena belajar, maka mausia dapat berkembang lebih jauh dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainya sehingga ia terbebas dari kemandengan fungsi sebagai khalifah dimuka bumi.

Boleh jadi, karena kemapuan berkembang mulai belajar itu pula manusia secara bebas dapat mengekspolarasi, memilih dan menetapkan keputusan-keputusan penting dalam hidupnya.

Dibawah ini, penulis akan terlebih dahulu mengemukakan beberapa definisi, belajar sebagai berikut.4

1. Skinner mengemukakan bahwa belajar adalah proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

1Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), hlm. 125-127.

2Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan pendekatan Sistem, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2004), hlm. 154.

3Purwa Atmaja Prawira, Psikologi pendidikan dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 226-227.

4Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienchiehie, Pendidikan Karakter Pendidikan berbasis Agama dan Budaya Bangsa, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 59-60.

2. Robert M. Gagne mengemukakan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan oleh stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.

3. Carl Rogers mengemukakan bahwa belajar adalah praktik pendidikan yang menitikberatkan pada segi pengajaran bukan pada siswa yang belajar.

4. Benjamin Bloom mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi, masyarakat ataupun makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

5. Jerome S. Bruner mengemkakan bahwa belajar bukan sekedar persoalan teknik pengelolaan informasi dan penerapan teori belajar di kelas atau menggunakan hasil ujian prestasi. Belajar merupakan pembentukan watak siswa.

Selain itu, dalam buku Psikologi Pendidikan dalam Ngalim Purwanto bahwa Belajar dalam beberapa pendapat para ahli, diantaranya yaitu:5 1. Hilgard dan Bower, menjelaskan dalam buku Theories of Learning bahwa,

“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon;

2. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology menjelaskan bahwa:

“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.”;

3. Witherington, dalam buku Educational Psychology menjelaskan bahwa: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian.

Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, diantaranya yaitu bahwa:

5M.Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007). hlm. 84-85.

1. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

3. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap; harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun.

4. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:

perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, atau sikap.

Belajar akan terjadi ketika ada interaksi antara individu dan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Adapun yang dimaksud dengan lingkungan fisik yaitu antara lain, meliputi: buku, alat peraga, dan alam sekitar. Adapun lingkungan pembelajaran adalah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk belajar.6

Dengan demikian, belajar dapat kita definisikan sebagai perubahan yang sedang terjadi/dialami atau hasil yang telah diperoleh yang menyebabkan individu berubah dari keadaan semula ke keadaan yang baru yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif lebih tinggi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa belajar adalah perubahan sikap dan perilaku individu baik kuantitatif maupun kualitatif ke taraf yang lebih tinggi dari semula. Sehingga dalam belajar selalu terkandung pengertian perubahan dan perubahan yang berarti adanya kemajuan.Pengertian belajar dapat pula berarti a) proses yang sedang berlangsung (perubahan itu sedang terjadi), dan b) hasil yang nyata, yang dihasilkan oleh berlangsungnya

6Udin, S. Winata Putra, dkk., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2002), hlm. 2-3.

kegiatan belajar yang berupa perubahan perubahan sikap dan tingkah laku.

Maka belajar adalah merupakan kegiatan yang sifatnya batiniah maupun lahiriah (physic).

Dalam dokumen PDF repository.metrouniv.ac.id (Halaman 46-50)

Dokumen terkait