• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Koperasi

Dalam dokumen (Usaha Mikro, Kecil, & Menengah) (Halaman 190-196)

BAB XIV KOPERASI

B. Pengertian Koperasi

175 1. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian

rakyat terutama koperasi.

2. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi.

3. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri maupun pertanian yang bermodal kecil.

Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu diperbaiki. Para pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi hisapan kaum tengkulak dan lintah darat. Cara membantu mereka adalah mendirikan koperasi di kalangan mereka. Dengan demikian pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut.

Untuk menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di kalangan masyarakat diadakan penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.

176

sebenarnya dapat disebut sebagai koperasi. Namun yang dimaksud koperasi dalam hal ini bukan lah arti sembarang bentuk kerja sama seperti itu. Yang dimaksud koperasi di sini adalah suatu bentuk perusahaan yang didirikan oleh orang- orang tertentu, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, berdasarkan aturan-aturan dan tujuan tertentu pula.

Definisi koperasi sebagai pegangan untuk mengenal koperasi lebih jauh: Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya.

Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah- murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui bahwa di dalam koperasi setidak-tidaknya terdapat dua unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur kedua adalah unsur sosial.

Agar koperasi tidak menyimpang dari tujuannya itu, maka pembentukan dan pengelolaan koperasi harus dilakukan secara demokratis. Pada saat pembentukannya, koperasi harus dibentuk atas dasar adanya kesukarelaan dan kemauan bersama dari para pendirinya. Kemudaian, pada saat pengelolaannya, tiap-tiap anggota koperasi harus turut berpartisipasi dalam pengembangan usaha serta dalam mengawasi jalannya kegiatan koperasi.

Bila dirinci lebih jauh, maka beberapa pokok pikiran yang dapat ditarik dari uraian di atas adalah sebagai berikut:

1. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.

2. Bentuk kerja sama di dalam organisasi koperasi bersifat sukarela.

177 3. Masing-masing anggota koperasi mempunyai hak dan

kewajiban yang sama/

4. Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk untuk mengembangkan serta mengawasi jalannya usaha koperasi.

5. Resiko dan keuntungan koperasi ditanggung dan dibagi secara adil.1

Dasar hukum keberadaan Koperasi di Indonesia adalah Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Dalam penjelasan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 antara lain dikemukakan:

“…perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi.” Sedangkan menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, yang dimaksud dengan koperasi di Indonesia adalah: “…badan usaha yang beranggotakan orang- seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Berdasarkan kutipan penjelasan Pasal 33 Undang- Undang Dasar 1945 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 di atas, dapat diketahui bahwa di Indonesia koperasi tidak semata-mata dipandang sebagai bentuk perusahaan sebagaimana halnya perusahaan perseorangan, perusahaan firma, atau perseroan terbatas. Selain dipandang sebagai alat untuk membangun sistem perekonomian nasional.

Hal itu kiranya sejalan dengan tujuan koperasi sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 berikut ini:

1 Baswit. Revrison, 1997, Koperasi Indonesia, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 3- 5

178

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dengan tujuan seperti itu maka mudah dimengerti bila koperasi mendapat kehormatan sebagai satu-satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian yang hendak di bangun di Indonesia.

Sebagaimana dikemukakan dalam penjelasan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945:

Dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang di utamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Bangunan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi.

Berdasarkan penjabaraan di atas dapat disaksikan betapa pentingnya peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia.

Ia tidak hanya memiliki arti penting bagi para anggotanya, akan tetapi juga mempunyai peranan yang sangat penting bagi anggota masyarakat di sekitarnya, serta bagi pelaksanaan pembangunan ekonomi secara nasional.2

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia),Koperasi adalah badan usaha yang

2Baswir,Revrison, 1997, Koperasi Indonesia, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta, hal.8-12

179 beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas dasar asas kekeluargaan.3

Adapun pengertian koperasi menurut para ahli adalah:

1. Arifinal Chaniago; Koperasi adalah suatu perkumpulan beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

2. Moch. Hatta; Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan prinsip seorang buat semua dan semua buat seorang.

3. H. E. Erdman dalam bukunya Passing Monopoly as an Aim of Cooperative mengemukakan definisi sebagai berikut:

- Koperasi melayani anggota, yang macam pelayanannya sesuai dengan macam koperasi

- Rapat anggota memutuskan kebijakan dasar serta mengangkat dan memberhentikan pengurus.

- Pengurus bertanggung jawab dalam menjalankan usaha dan dapat mengangkat karyawan untuk melaksanakan kebijaksanaan yang diterima dari rapat anggota

- Tiap anggota mempunyai hak satu suara dalam rapat anggota tahunan. Partisipasi anggota lebih diutamakan dari pada modal yang dimasukan

3Sentosa Sembiring, Hukum Dagang , Bandung, 2008, Citra Aditya Bakti, hal 75.

180

- Anggota membayar simpanan pokok, wajib, dan sukarela. Koperasi juga dimungkinkan meminjam modal dari luar

- Koperasi membayar bunga pinjaman sesuai dengan batas yang berlaku, yaitu sesuai dengan tingginya yang berlaku dimasyarakat

- SHU (sisa hasil usaha) dibayarkan anggota kepada anggota yang besarnya sesuai dengan jasa anggota4

Di samping itu, koperasi juga berfungsi sebagai wadah untuk mengorganisir pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki anggota koperasi. (PSAK No 27, 2004).

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian nasional. 5

Begitu banyak definisi koperasi yang dikemukakan, dan pada intinya koperasi memiliki definisi yang hampir sama maknanya antara para ahli, dimana koperasi merupakan badan usaha yang dibentuk untuk mengembangkan perekonomian dengan cara mensejahterakan anggotanya maupun masyarakat umum.

4Zaeni Asyhadie, Hukum Perusahaan& Kepailitan, 2012, PT Gelora Aksara Pratama, hal 129.

5Rudianto, Akuntasi Koperasi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Jakarta, 2006, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, hal 2.

181

Dalam dokumen (Usaha Mikro, Kecil, & Menengah) (Halaman 190-196)