• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Pengendalian Intern

BAB III DIREKSI

C. Pengertian Pengendalian Intern

Dalam melaksanakan perannya, Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Oleh karena itu, setiap anggota Direksi wajib memahami Anggaran Dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan peran dan kewenangan yang berlaku dari waktu ke waktu.

Pedoman Good Corporate Governance yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance, pada butir 3.6 tentang Pengawasan Internal menyatakan bahwa Direksi harus menetapkan suatu sistem pengawasan internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perseroan. Pengawasan internal adalah suatu proses yang bertujuan untuk mencapai kepastian berkenaan dengan: 1) Kebenaran informasi keuangan; 2) Efektivitas dan efisiensi proses pengelolaan perusahaan; dan 3) Kepatuhan pada peraturan perundang- undangan yang terkait (I. Nyoman, 2003:257).

Dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab direksi sebagai suatu organ perseroan di dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG, direksi tidak secara sendiri-sendiri bertanggung jawab kepada perseroan. Menurut UU Perseroan Terbatas, direksi merupakan suatu organ yang di dalamnya terdiri satu atau lebih anggota yang dikenal dengan sebutan direktur. Pada prinsipnya hanya ada satu orang direktur, akan tetapi dalam hal-hal tertentu sebuah Perseroan Terbatas haruslah mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang direktur, yaitu jika perseroan yang bidang usahanya mengerahkan dana masyarakat, perseroan yang menerbitkan surat pengakuan hutang, dan perseroan berbentuk Perseroan Terbuka.

Pembahasan tentang fungsi, tugas, dan kewenangan Direksi pada bagian ini akan dititikberatkan kepada pengendalian intern, berhubung variabel peran Direksi yang akan diteliti khusus mengenai peran Direksi di bidang pengendalian intern.

Pengertian pengendalian intern menurut Committee of Sponsoring Organizations (COSO) of the Treadway Commission (1994:3) adalah:

Internal control is a process, effected by an entity’s board of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in 1) the effectiveness and efficiency of operations; 2) the reliability of financial reporting; and 3) the compliance of applicable laws and regulations“

Pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh Dewan Komisaris, Manajemen, dan personil perusahaan lainnya, dirancang untuk menyediakan suatu jaminan (assurance) yang memadai untuk mencapai tujuan-tujuan: 1) efektivitas dan efisiensi kegiatan; 2) keandalan atau dapat dipercayanya laporan keuangan; dan 3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern dimaksudkan untuk melindungi perusahaan terhadap penyelewengan keuangan dan hukum, serta untuk mengidentifikasi dan menangani risiko dengan tujuan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien, dalam upaya mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Perusahaan perlu memiliki Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang berlaku bagi seluruh jajaran perusahaan baik Dewan Komisaris, Direksi, maupun seluruh karyawan. Pengendalian intern yang efektif dimulai dengan kepatuhan terhadap standar-standar etika yang berlaku di perusahaan, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan . Tidak adanya pemeriksaan atau pengawasan yang efektif dapat melemahkan pengendalian intern perusahaan. Demikian pula pengaruh atau kekuasaan yang terlalu besar pada satu pihak tertentu, misalnya Direksi, dapat menarik perusahaan ke suatu kepentingan tertentu yang berpotensi merugikan perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan adanya mekanisme check and balance yang efektif. Mekanisme ini menghendaki diterapkannya praktik pengecekan yang efektif dan keharusan adanya pembagian kekuasaan yang seimbang dan saling melengkapi di antara berbagai unsur dalam perusahaan (Mas Achmad, 2005:158).

Tujuan pengendalian intern sejalan dengan sebagian uraian peran dan kewajiban Direksi menurut Undang-undang. Peran tersebut pada umumnya sesuai dengan pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan dan menjaga pengendalian intern. Direksi juga diminta oleh Seksi 404 untuk mempublikasikan laporan atas efektivitas pengendalian intern. Semua perusahaan publik menerbitkan laporan pengendalian intern, yang isinya antara lain (Arens et. al, 2006:271): 1) Pernyataan bahwa Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan dan menjaga kecukupan struktur dan prosedur pengendalian intern untuk laporan keuangan; 2) Suatu penilaian atas efektivitas struktur dan prosedur pengendalian intern untuk laporan keuangan pada akhir tahun pajak perusahaan.

Selanjutnya Arens et. al. (2006:275) menyatakan bahwa Dewan Komisaris mendelegasikan tanggung jawab pengendalian intern kepada manajemen (Direksi). Beberapa organisasi profesi berpendapat bahwa tanggung jawab terhadap pengendalian intern berada pada Manajemen.

Organisasi profesi tersebut seperti (Cangemi, 2003:72–85): 1) The Committee of Sponsoring Organizations (COSO) atau dahulunya dikenal dengan nama The Treadway Commission. Dalam organisasi COSO ini termasuk juga organisasi profesi lain seperti: a) American Institute of Certified Public Accountant (AICPA); b) American Accounting Association (AAA); c) Financial Executives International (FEI); d) Institute of Internal Auditors (IIA); and e) Institute of Management Accountants (IMA), 2) Control Objectives for Information Technology (CobiT Model) atau The Information Systems Controls & Audit Association (ISACA); 3) Systems Auditability and Control (SAC) and Electronic Systems Assurance and Control (eSAC) yang merupakan anggota IIA; and 4) SysTrust yang dikembangkan oleh AICPA dan Chartered Accountants of Canada (CICA). Masing-masing organisasi profesi di atas menjelaskan tentang: 1) audience utama; 2) pengendalian intern dipandang sebagai… (Proses, seperangkat proses yang termasuk kebijakan-kebijakan; prosedur-prosedur; dan struktur organisasi, seperangkat proses; subsistem-subsistem; dan orang-orang,

tidak secara ekplisit didefinisikan: dipandang sama dengan asersi yang dikeluarkan oleh CPA; 3) tujuan pengendalian intern; 4) komponen pengendalian intern; 5) fokus pengendalian intern; 6) waktu efektif untuk penilaian pengendalian intern; dan 7) penanggung jawab sistem pengendalian intern.

Tabel 5 menggambarkan perbandingan model-model pengen- dalian intern (comparison of internal control models) dari empat organisasi profesi tersebut. Tujuan utama menampilkan Tabel perbandingan berikut ini adalah untuk mengemukakan bahwa pihak yang bertanggung jawab dalam organisasi perusahaan atas pengendalian intern adalah Manajemen/Direksi.

Tabel 5. Perbandingan Model-Model Pengendalian Intern (Comparison of Internal Control Models)

Keterangan COSO CobiT ESAC SYSTRUST Primary

Audience Management Management, users, process owners, auditors

Internal

Auditors External Auditors

Internal Control Viewed as a

… ..

Process Set of process including policies, procedures, practices, and organitional structures

Set of process, subsystems, and people

Not explicitly defined : Viewed similar to an assertion to which a CPA does an attestation

Internal Control Objectives Organiza- tional

- Effective and efficient operation, - Reliable

financial reporting,

- Effective and efficient operations, - Confiden-

tiality, integrity, and availability of infor-mation,

- Effective and efficient operations, - Reliable

financial reporting, - Comp-

liance with

- Effective of business purposes and manage- men’s objective.

- Compliance with laws and regulations.

- Reliable financial reporting, - Compliance

with laws and regulations.

laws and regulations

- Reliable financial reporting.

Components or Domains

- Control environ-ment, - Risk manage-

ment, - Control

activities, - Infor-mation

and

communication - Monitoring.

- Planning and organi-zation - Acquisition

and

implementation - Delivery and

support, - Monitoring

- Control environment - Manual

and automated systems - Control

procedures.

- Availa- bility, - Security, - Integrity, - Maint-

anability.

Focus Overall entity Information technology and overall entity

Information technology

Information systems Internal

Control Effectiveness Evaluated

At a point in time

For a period of time

For a period of time

At a point in time

Respon- sibility for Internal Control System

Management Management Management Management

Sumber: Cangemi, (2003:85)