BAB IV AUDIT INTERNAL
B. Tujuan, Fungsi, dan Aktivitas Audit Internal
teratur dangan Auditor Internal untuk mendapatkan laporan, masukan, saran langsung dari fungsi ini. Dalam rapat-rapat ini Auditor Internal harus menyiapkan laporan-laporan perkembangan audit internal yang mereka laksanakan dan menyerahkan laporan-laporan dimaksud kepada pihak-pihak yang seharusnya menerima laporan tersebut.
Laporan-laporan ini harus disiapkan dengan jelas, lugas, dan berisi elemen-elemen berikut (Mas Achmad, 2005: 163):
1) Rangkuman laporan audit yang dikeluarkan 2) Tanggapan dari pihak yang diaudit.
3) Status audit dalam hubungan dengan rencana audit.
4) Perubahan-perubahan waktu dan anggaran audit.
5) Penilaian atas bagaimana audit internal memenuhi sasaran-sasaran dan tujuan-tujuannya.
6) Laporan-laporan mengenai proyek-proyek khusus.
mencangkup bidang yang sangat luas dan kompleks meliputi seluruh tingkatan manajemen baik yang bersifat administratif dan operasional.
Hal ini sesuai dengan komitmen bahwa fungsi audit internal adalah membantu manajemen dalam mengawasi jalannya kegiatan perusahaan.
Namun demikian, audit internal bukan bertindak sebagai mata-mata tetapi sebagai rekan kerja yang siap membantu memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi.
Fungsi audit internal adalah salah satu persyaratan checks and balances untuk terlaksananya tata kelola yang baik (good governance).
Fungsi audit internal yang dijalankan secara sehat dan objektif dengan kemampuan untuk mengidentifikasikan permasalahan pengendalian risiko serta kewenangan untuk menindaklanjutinya, adalah hal mendasar bagi praktik terbaik pelaksanaan tanggung jawab top manajemen.
Menurut Kurmiawan (2012) audit internal memiliki tanggung jawab untuk menerapkan program audit internal pada perusahaan.
Fungsi audit internal adalah memberikan berbagai macam jasa kepada organisasi termasuk audit kinerja dan audit operasional yang akan dapat membantu manajemen senior dan dewan komisaris dalam memantau kinerja yang dihasilkan oleh manajemen dan para personil dalam organisasi tersebut, sehingga auditor internal dapat memberikan penilaian yang independen mengenai seberapa baik kinerja organisasi dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk masa depan perusahaan yang dinilai.
Sawyer (2005:32) menyebutkan fungsi audit internal bagi manajemen sebagai berikut:
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak.
2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior.
4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
5. Membantu proses pengambilan keputusan.
6. Menganalisis masa depan bukan hanya untuk masa lalu.
7. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.
Apabila dipedomani Piagam Louisiana State University Center for Internal Auditing (2005) keberadaan Departemen Audit Internal ditetapkan oleh Dewan Komisaris, dan pertanggungjawaban tugasnya kepada Komite Audit yang merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan aktivitasnya, Auditor Internal berpedoman kepada Kode Etik dan Standar Profesi Audit Internal (The Professional Practices Framework for Internal Auditing) yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA).
Secara administratif, pimpinan Departemen Audit Internal memberikan laporan hasil pemeriksaan kepada Direksi (Chief Executive Officer) dan secara fungsional memberikan laporan hasil pemeriksaan kepada Dewan Komisaris (Board of Directors) melalui Komite Audit.
Pada piagam Louisiana State University Center for Internal Auditing (LSUCIA)(2005), ruang lingkup aktivitas Audit Internal adalah sebagai berikut:
1) Menilai reabilitas dan integritas laporan keuangan, kegiatan dan cara-cara yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklassifikasi, dan melaporkan informasi tersebut (Reviewing the reliability and integrity of financial and operating information and the means used to identify, measure, classify, and report such information);
2) Menilai sistem-sistem yang telah ditetapkan untuk memastikan apakah pelaksanaan sistem tersebut telah sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, dan peraturan-peraturan yang pada akhirnya mempunyai dampak yang berarti terhadap usaha dan laporan dan apakah organisasi telah mematuhinya dengan baik (Reviewing the syatems established to ensure compliance with those policies, plans, procedures, laws, and regulations which could have a significant impact on operations and reports and whether the organization is in compliance);
3) Menilai cara-cara pengamanan harta dan memeriksa keberadaan harta tersebut (Reviewing the means of safeguarding assets and, as appropriate, verifying the existence of such assets);
4) Menilai tingkat keekonomian dan efisiensi sumber daya yang telah digunakan (Reviewing and appraising the economy and efficiency with which resources are employed);
5) Menilai kegiatan dan program-program untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh telah konsisten dengan tujuan atau program yang telah direncanakan (Reviewing operations or programs to ascertain whether results are consistent with established objectives and goals and whether the operations or programs are being carried out as planned);
6) Menilai kegiatan-kegiatan khusus, sesuai dengan permintaan Komite Audit atau Manajemen (Reviewing specific operations at the request of the Audit committee or Management, as appropriate);
7) Memantau dan mengevaluasi sistem manajemen risiko organisasi (Monitoring and evaluating the effectiveness of organization’s risk management system);
8) dengan Auditor Internal (Reviewing the quality of performance of external auditors and the degree of coordination with internal auditors);
9) Menilai laporan pengendalian intern Direksi dan dihubungkan dengan pernyataan pendapat Auditor tentang perencanaan audit (Review the internal control statement by senior management and the related opinion by the attest auditor for audit planning).
Misi dari aktivitas Audit Internal menurut Sawyer (2003:841-842), yaitu: Menilai internal organisasi suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu; Menentukan tingkat kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian akuntansi dan operasi organisasi; Menilai keandalan dan dapat dipercayanya informasi keuangan dan operasi dan perangkat yang digunakan; Menilai sistem-sistem yang telah ditetapkan; Menilai perangkat yang dipakai untuk mengamankan harta, dan memeriksa keberadaan harta tersebut; Menilai tingkat keekonomian dan efisiensi atas sumberdaya yang telah digunakan; Menilai operasi dan program untuk memastikan apakah hasil-hasil yang diperoleh konsisten dengan tujuan yang telah ditetapkan dan apakah operasi atau program telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan; dan Memberikan
tindak lanjut yang cukup untuk meyakinkan bahwa koreksi yang telah disarankan telah dilaksanakan secara efektif.
C. Ruang Lingkup dan Bantuan dari Aktivitas Audit Internal