• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Konsep Asuhan Keperawatan

2.3.1 Pengkajian

Didalam identitas yang berisiko tinggi umur diatas 30 tahun ( primipartus ) yaitu ibu yang mengalami kehamilan pertama dengan indikasi letak ( Primigravida ), nama, tanggal lahir, alamat no.RM, tanggal pengkajian, pekerjaan ( Yanti, 2016 )

2.3.1.2 Keluhan utama

Pasien post operasi biasanya mengeluh nyeri pada luka post sectio caesarea

2.3.1.3 Riwayat penyakit sekarang

Meliputi keluhan atau yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit yang dirasakan setelah pasien operasi. P : Nyeri hilang timbul

Q : Nyeri seperti ditusuk – tusuk

R : Nyeri pada luka post sectio caesarea S : Skala nyeri 5

T : Nyeri saat aktivitas dan berkurang saat tidur ( Yanti, 2016 )

2.3.1.4 Riwayat kesehatan dahulu

Apakah pasien pernah mengalami operasi sesar sebelumnya 2.3.1.5 Riwayat kesehatan keluarga

Adanya riwayat penyakit keluarga seperti riwayat DM, jantung, asma, dari komplikasi tersebut akan dilakukan operasi sesar.

2.3.1.6 Riwayat perkawinan

Meliputi menikah sejak umur berapa dan berlangsung sudah berapa tahun pernikahannya (Yanti, 2016 )

2.3.1.7 Riwayat kehamilan saat ini

Yaitu menghitung usia kehamilan dan tanggal tafsiran persalinan (HPHT), mengetahui perkiraan lahir bayi, apakah bayi lahir premature karena bayi premature merupakan faktor predisposisi dari letak sungsang.

2.3.1.8 Riwayat persalinan

Meliputi jenis persalinan yang dialami (sectio caesraea / normal) adanya perdarahan atau tidak. TFU 2 jari diatas pusat. ( Yanti, 2016 ) 2.3.2 Pemeriksaan fisik

2.3.2.1 Keadaan umum

Biasanya pada pasien post operasi keadaannya umumnya lemah

2.3.2.2 Tanda – tanda vital meliputi pemeriksaan tekanan darah, suhu , pernafasan, nadi.

2.3.2.3 Respiratori (B1)

Inspeksi : Bentuk dada simetris, pola nafas teratur, tidak ada retraksi dada.

Palpasi : Tidak mengalami nyeri tekan.

Perkusi : Sonor.

Auskultasi : Tidak ada suara tambahan 2.3.2.4 Kardiovaskuler (B2)

Inspeksi : Tidak mengalami sianosis

Palpasi : Irama jantung teratur, tekanan darah bisa meningkat atau menurun.

Perkusi : Pekak

Auskultasi : Bunyi jantung S1 (lub) S2 (dup) ( Yanti, 2016 )

2.3.2.5 Persyarafan (B3)

Inspeksi : Kesadaran composmentis, orientasi baik, konjungtiva merah muda, pupil isokor.

Palpasi : Tidak ada Perkusi : Tidak ada Auskultasi : Tidak ada 2.3.2.6 Genetourinaria (B4)

Inspeksi : Menggunakan kateter, warna urine kuning kemerahan.

Palpasi : tidak ada nyeritekan pada perkemihan Perkusi : Tidak ada

Auskultasi : Tidak ada ( Yanti, 2016 ) 2.3.2.7 Pencernaan (B5)

Inspeksi : Mukosa bibir lembab, bibir normal, terdapat luka post operasi masih dibalut, terdapat striae.

Palpasi : Kontraksi uterus bisa baik / tidak, terdapat nyeri tekan pada abdoment.

Perkusi : Abdoment tympani

Auskultasi : Terjadi penurunan pada bising usus 2.3.2.8 Muskuloskeletal dan intergument (B6)

Inspeksi : Turgor kulit elastis, warna kulit sawo mateng atau kuning langsat, tidak ada oedema, kelemahan otot, tampak sulit bergerak, kebutuhan klien masih dibantu oleh keluarga, adanya luka post operasi masih dibalut, terdapat striae.

Palpasi : Akral hangat

Perkusi : Reflek patela (+) Auskultasi : Tidak ada ( Yanti, 2016 )

2.3.3 Analisa data

Analisa data dalah kemampuan kognitif perawat dalam mengembangkan daya pikir yang dilatar belakangi ilmu pengetahuan, pengalaman, dan pengertian, tentang subtansi, ilmu keperawatan dan proses penyakit, yang digunakan untuk menginterprestasikan data yang diperoleh dari pasien guna untuk menentukan masalah keperawatan dan kebutuhan klien ( Brunner Suddart, 2014)

2.3.4 Diagnosa keperawatan

2.3.4.1 Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya inkontinuitas jaringan 2.3.4.2 Hambatan mobillitas fisik berhungan dengan kelemahan

2.3.4.3 Resiko infeksi berhubungan dengan luka post op sectio caesraea 2.3.4.4 Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

2.3.4.5 Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penanganan post sectio caesarea.

2.3.5 Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah kegitan dalam keperawatan yang meliputi, meletakkan pusat tujuan klien, menetapkan hasil yang ingin dicapai, dan memilih intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan ( Potter & Perry, 2015 )

Tabel 2.1 Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya inkontinuitas jaringan.

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

1.Setelah dilakukan 1. BHSP 1.Agar pasien kooperatif

tindakan keperawatan dalam tindakan

selama 24 jam nyeri 2.Pantau nyeri secara 2.Untuk mengetahui dapat berkurang. komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, Kriteria hasil : lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, dan 1.Keadaan umum baik durasi, frekuensi, kualitas dari nyeri 2.Mampu mengontrol kualitas, dan faktor

nyeri (tahu penyebab presipitasi.

nyeri,mampu 3. Jelaskan pada pasien 3.Untuk memberi menggunakan teknik tentang penyebab nyeri pemahaman pada

nonfarmakologi untuk kliententang nyeri

mengurangi nyeri. 4.Anjurkan pasien untuk 4.Untuk mengurangi 3.Melaporkan bahwa menggunakan teknik nyeri

nyeri berkurang dengan distraksi

menggunakan 5. Ajarkan teknik 5.Untuk membantu manajement nyeri manajement nyeri. mengurangi rasa nyeri.

4.Mampu mengenali 6.Observasi skala nyeri 6.Untuk mengetahui

nyeri ( skala, intensitas, tingkat nyeripasien

frekuensi dan tanda nyeri 7.Observasi TTV 7.Untuk mengetahui

5.Menyatakan rasa perkembangan klien

nyaman setelah nyeri 8. Kolaborasi pemberian 8.Agar nyeri dapat

berkurang analgesik berkurang dan membantu

6.Tidak ada ekspresi proses penyembuhan.

menyeringai

Tabel 2.2 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional

Setelah dilakukan 1.Kaji kemampuan 1.Untuk mengetahui perawatan selama 1x24 tentang mobilisasi tingkat kemandirian

jam dapat melakukan pasien

mobilisasi 2.Ajarkan pada pasien 2.Untuk mencegah Kriteria hasil : melakukan mobilisasi penggumpalan darah dan 1.Keadaan umum baik dini meningkatakan sirkulasi 2.Klien dapat beraktifitas darah ke extremitas.

secara mandiri 3.Anjurkan pada pasien 3.Untuk memberikan rasa 3.Kekuatan otot untuk merubah posisi dan nyaman.

5 5 berikan bantuan jika

4 4 diperlukan

4.Pasien mengerti tujuan 4.Observasi TTV 4.Untuk mengetahui

dari peningkatan kedaan umum pasien.

mobilitas 5.Bantu klien untuk 5.Agar kebutuhan pasien

memenuhi kebutuhan terpenuhi

6.Evaluasi perkembangan 6.Untuk mengistirahatkan

kemampuan klien untuk klien secara optimal

melakukan aktivitas

Tabel 2.3 Resiko infeksi berhubungan dengan faktor resiko

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional Setelah dilakukan 1.Bersihkan lingkungan 1.Agar resiko terkena tindakan keperawatan setelah dipakai pasien infeksi lebih kecil selama 1x24 jam tidak lain

terjadi infeksi selama 2.Monitorkan tanda dan 2.Agar tidak terkena perawatan gejala sistemik dan lokal infeksi setelah dilakukan

Kriteria hasil : perawatan

1.Klien bebas dari tanda 3.Ajarkan pasien dan 3.Agar tidak terjadi – tanda infeksi keluarga cara infeksi post operasi 2.Menunjukkan menghindari infeksi

kemampuan untuk 4.Anjurkan pada pasien 4.Agar tidak mengalami mencegah timbulnya dan keluarga untuk cuci infeksi

infeksi tangan.

3.Menunjukkan perilaku 5.Kolaborasi dalam 5.Untuk mengobati hidup sehat pemberian atibiotik infeksi

4. Jumlah leukosit dalam batas normal

Tabel 2.4 Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional Setelah dilakukan 1.Jelaskan 1.Agar kebutuhan tidur perawatan selama 1x24 pentingnyatidur yang dapat tercukupi

jam pola tidur dalam adekuat

batas normal 2.Monitor kebutuhan 2.Agar kebutuhan tidur Kriteria hasil : Jumlah tidur pasien setiap hari adekuat

jam tidur dalam batas dan jam

normal 6-8 jam / hari 3.Ajarkan pasien dan 3.Untuk menambah 2.Pola tidur, kualitas keluarga pasien tentang pengetahuan pasien dalam batas normal teknik tidur pasien.

3.Perasaan segar sesudah 4.Anjurkan pada keluarga 4.Agar dapat membuat tidur dan istirahat pasien untuk ciptakan rilexs pasien

4.Mampu lingkungan yang nyaman

mengidentifikasikan hal – 5.Kolaborasi untuk 5.Supaya pasien bisa hal yang meningkatkan pemberian obat tidur. istirahat, jika pasien tidak

tidur. bisa tidur.

Tabel 2.5 Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penanganan post SC

Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional Setelah dilakukan 1.Gunakan pendekatan 1.Agar cemas pasien tindakan keperawatan yang menenangkan berkurang

selama 1x24 jam cemas 2.Jelaskan semua 2.Menambah

dapat berkurang prosedur dan apa yang pengetahuan pasien dan Kriteria hasil : dirasakan selama mengurangirasa takut 1.Klien mampu prosedur pemulihan

mengidentifikasikan dan 3.Ajarkan pada pasien 3.Untuk menambah

mengungkapkan gejala mengenal situasi yang pengetahuan pasien cemas menimbulkan kecemasan tentang kecemasan.

2.Postur tubuh, ekspresi 4.Anjurkan untuk 4.Untuk mengetahui wajah dan tingkat mengungkapkan perasaan tingkat kecemasan pasien kecemasan menunjukkan dan ketakutan.

berkurangnya kecemasan 5.Berikan obat untuk 5. Agar pasien tampak 3. TTV dalam batas mengurangi kecemasan rilexs dan cemas dapat

normal berkurang

( Nurarif, 2015 ) 2.3.6 Implementasi

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapakan ( Potter dan Perry, 2011 ) 2.3.7 Evaluasi

Evaluasi keperawatan ada 2 yaitu : 2.3.7.1 Evaluasiformatif

Evaluasi ini disebut juga evaluasi dilakukan sampai dengan tujuan tercapai 2.3.7.2 Evaluasi Sumatif

Evaluasi akhir dimana dalam metode evaluasi ini menggunakan SOAP ( Nursalam,2011)

2.4 Pathway

Faktor dari ibu : Faktor dari janin :

1. Multi paritas 1. Hedrosefalus

2. Plasenta previa 2. Gemeli

3. Panggul sempit 3. Hidramion

4. Prematuritas

LETAK SUNGSANG

Keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibawah cavum uteri

Rencana dilakukan tindakan

Rencana dilakukan

pembedahan sc

persalinan normal

Episiotomy ( insisi )

Pre operasi Post operasi

Kurang informasi

Terputusnya Luka post op

inkontinuitas

jaringan

Koping Kurang

individu pengetahuan

Luka jahitan

infeksi

Terputusnya Jaringan Kelemahan

terbukaa penurunan

perieum kontinuitas

jaringan

MK : MK :

Gangguan Cemas

pola tidur MK : Nyeri akut Nyeri akut

MK : Nyeri akut

MK : Resiko infeksi

MK Gangguan Hambatan pola tidur

mobilitas fisik

Gambar 2.1 kerangka masalah pada pasien dengan indikasi letak sungsang( Potter

& Perry, 2013 )

BAB III TINJAUAN KASUS

Pada bab ini akan disajikan untuk mendapatkan gambaran nyata tentang pelaksanaan asuhan keperawatan maternitas dengan diagnosa medis post sectio caesarea atas indikasi letak sungsang post partum hari ke 0 maka penulis menyajikan suatu kasus yang penulis amati mulai tanggal 2 desember sampai 4 desember 2019, yang dimulai dari tahap pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.

Data diambil tanggal : 2 Desember 2019 Jam : 10.30 tgl MRS : 2 desember 2019 Ruang rawat / kelas : Nifas / III

3.1 Pengkajian

3.1.1 Identitas Klien

Tanggal masuk : 2 desember 2019 Jam masuk : 10.30 Ruang / Kelas : Mawar 5 / Kelas 3 Kamar No. : Nomer 1 Pengkajian tanggal : 2 Desember 2019 Jam : 15.00 Nama: Ny. N

Umur : 20 tahun

Suku / Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SD

34

Pekerjaan : IRT

Alamat : Lorokan Utara Kejayan Pasuruan Status perkawinan : Kawin

Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn. A

Umur : 25 Tahun

Suku / Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SD Pekerjaan : Swasta

Alamat : Lorokan Utara Kejayan Pasuruan Status Perkawinan : Kawin

3.1.2 Riwayat keperawatan

3.1.2.1 KeluhanUtama : Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi sesar pada bagian perut bawah.

3.1.2.2 Riwayat masuk rumah sakit : Pasien mengatakan sebelumnya dibawa ke puskesmas terlebih dahulu, karena perut terasa kenceng – kenceng, kemudian pasien datang ke RSUD Bangil jam 05.00 WIB, pada tanggal 2 desember 2019 hamil 37 minggu rujukan dari puskesmas, karena bayi letaknya

sungsang dan dianjurkan untuk sesar, dan pasien dipindah keruang nifas dari RR Jam 10.30 WIB. Pasien mengatakan perutnya terasa nyeri karena ada bekas operasi, nyeri seperti tertusuk – tusuk dan lokasi nyerinya pada perut bagian bawah bekas operasi, dengan skala nyeri 5, nyeri saat dibuat aktivitas dan nyeri hilang timbul.

3.1.3 Riwayat obsetri 3.1.3.1 Riwayat menstruasi

Menarche : usia 13 tahun, siklusnya teratur, banyaknya : 250 cc lamanya : 1 minggu. HPHT : 27 Februari 2019, keluhan : tidak ada

3.1.3.2 Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Tabel 3.1 Riwayat kehamilan persalinan nifas yang lalu pada klien dengan diagnose medis post sectio caesarea atau indikasi letak sungsang

Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasinifas Anak

N Usia Umur penyaki Jeni Penolo Penyuli Lasera Infek Pendarah Jeni BB PJ

o kehamila t s ng t si si an s

n

1 Kehamil 9 bulan Letak Sc Dokter Letak Operas P 250 50

an ini sungsan rumah sungsan i 0 gr cm

g sakit g

Bangil

Gambar 3.1 Genogram pasien Keterangan :

: Laki - laki : Perempuan : Pasien ---- :Tinggal bersama

Gambar 3.1Genogram pada pasien sectio caesarea dengan indikasi letak sungsang

3.1.3.3 Persalinan sekarang Kala persalinan

(1) Kala 1 : tidak dilakukan pengkajian klien di ruang bedah (2) Kala II : tidak dilakukan pengkajian klien di ruang bedah (3) Kala III : tidak dilakukan pengkajian klien diruang bedah (4) Kala IV :

a) Lochea : Jenis : (v) lochea rubra ( ) lochea sanguinolenta ( ) lochea serosa

( ) lochea alba ( ) lochea parulenta ( ) lochiotosis

Jumlah : 2x ganti softek 200 cc setiap kali ganti b) TFU : 2 jari dibawah pusat

c) Kontraksi uterus : ( v ) Baik ( ) Tidak d) Pendarahan : ( ) Ya (v) Tidak

e ) Perineum : ( ) rupture spontan ( ) episiotomy Lain – lain : tidak ada luka bekas episiotomy

5) Keadaan bayi :

a) BB : 2500 gr LD : 34 cm LLA : 13 cm LK : 33 cm b) TB : 50 cm

c) Pusat : ( v ) Normal ( ) Abnormal d) Perawatan tali pusat

( ) Alkohol 70 % ( ) Betadine

( ) Lainnya : memakai kasa steril e) Anus : Normal

f) Suhu : 37◦c

g) Lingkar Kepala : 33 cm

Lingkaran Sub Occipito Bregnatica : 33 cm Lingkaran Fronto Occipitalis : 34 cm Lingkaran Mentro Occipitalis : 36 cm h) Kelainan kepala :

: Caput succedanum :

: Cephal hematoma

Lain – lain : Tidak ada kelainan pada kepala

6) Rencana Perawatan Bayi : ( v ) sendiri ( ) orang tua ( ) lain – lain 1) Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi

a) Breastcare : Pasien belum tau cara melakukan perawatan payudara

b) Perineal care : pasien sudah tau cara merawat tali pusat yaitu dengan menggunakan kasa steril

c) Nutrisi : pasien belum mengerti kebutuhan nutrisi pada bayi d) Senam Nifas : pasien tidak tau cara senam nifas

e) KB : pasien menggunakan KB suntik dan pindah ke KB pil f) Menyusui : pasien mengatakan ASI belum keluar dan

menyusui jadi kurang efektif 3.1.3.4 Riwayat Keluarga Berencana :

1) Melakukan KB : (v) ( ) tidak

2) Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : suntik selama 9 bulan terus pindah pil 1 tahun

3) Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : setelah 2 bulan menikah sampai selama 1 tahun 6 bulan.

4) Masalah yang terjadi : tidak ada

3.1.3.5 Riwayat Kesehatan :

1) Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada 2) Pengobatan yang didapat : tidak ada

3) Riwayat penyakit keluarga : tidak ada ( ) Penyakit diabetes melitus

( ) Penyakit jantung :

( ) Penyakit hipertensi : 3.1.3.6 Riwayat Lingkungan :

1) Kebersihan : pasien mengatakan membersihkan rumahnya setiap pagi dan sore 2) Bahaya : tidak ada

3.1.3.7 Aspek sosial :

a) Persepsi setelah melahirkan : Ibu merasa bahagia anaknya lahir dengan selamat

b) Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari – hari : iya, karena ibu akan sibuk dengan mengurus bayinya

c) Harapan yang ibu inginkan setelah bersalin : sehat ibu dan anak d) Ibu tinggal dengan siapa : tinggal dengan orang tua dan suami.

e) Siapa yang terpenting bagi ibu : semuanya penting dalam keluarganya f) Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : mendukung untuk kesembuhannya

g) Keadaan mental menjadi ibu : siap menjadi ibu yang baik 3.1.3.8 Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan 1. Merokok : tidak ada

2. Minuman keras : tidak ada 3. Keterangan obat :tidak ada

3.1.3.9 Pemeriksaan fisik

a) Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis b) Tekanan darah : 120/70 mmHg Nadi : 94 x / menit

c) Respirasi : 18 x / menit Suhu : 36◦c

d) Berat badan : 63 kg Tinggi badan : 155 cm B1 ( Breath )

Inspeksi : Bentuk dada : simetris, retraksi otot bantu nafas tidak ada, tidak ada alat bantu nafas, pola nafas teratur, irama nafas teratur, susunan ruas tulang belakang normal tidak ada tidak terdapat skoliosis, lordosis, dan kifosis, aerola mamae hiperpigmentasi, mamae membesar, papilla mamae coklat, colostrum sudah keluar dan diberikan pada bayi.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan Perkusi : perkusi thorax sonor

Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan B2 ( Blood )

Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama jantung teratur.

Palpasi : Tidak ada nyeri dada, pulsasi jantung kuat, CRT < 2 detik, JVP normal.

Perkusi : Pada perkusi jantung normal tidak ada pembengkakan.

Auskultasi : Bunyi jantung normal S1 S2 tunggal Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan B3 (Brain)

Inspeksi : Kesadaran composmentis, GCS = 4-5-6, orientasi baik, tidak ada kejang, tidak ada kaku kuduk.

Palpasi : tidak ada nyeri kepala, tidak ada brudinsky.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan B4 (Bladder)

Inspeksi : Bentuk alat kelamin normal, kebersihan terdapat lokhea rubra warna merah segar, terpasang pembalut dan beralas under pad, frekuensi beremih ± 1000 cc saat pindah dari ruang RR, Terpasang DC, jumlah ± 1000 cc warna kuning.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada area simpisis pubis

Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan B5 (Bowel)

Inspeksi : Bibir normal, mulut kurang bersih, mukosa lembab, kebiasaan gosok gigi 1 x saat di rumah sakit,

Palpasi : Tenggorokan tidak ada kesulitan menelan, abdomen, ada luka post sectio caesarea tertutup kasa steril, TFU 2 jari dibawah pusat dan terdapat nyeri tekan.

Perkusi : tidak ada kembung

Auskultasi : Peristaltik 12 x / menit Masalah keperawatan : nyeri akut B6 ( Bone )

Inspeksi : Warna kulit sawo mateng, mamae normal, papilla mamae menonjol, aerola mammae hiper pigmentasi.

Palpasi : Kemampuan pergerakan sendi dan tungkai ( ROM ) : terbatas Kekuatan otot : 5 5

4 4

Turgor kulit elastis, kulit lembab, akral hangat, kolostrum keluar.

Masalah keperawatan : Hambatan mobilitas fisik.

B7 ( Pengindraan )

Inspeksi : telinga, hidung, mulut normal B8 ( Endokrin )

Inspeksi : tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid dan kelenjar limfe Palpasi : tidak teraba ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe.

Tabel 3.2 Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

Leukosit ( WBC ) 27,19 4,5 – 11

Neutrofil 25,6 1,5 - 8,5

Limfosit 0,71 1,1 – 5,0

Monosit 0,9 0,14 – 0,66

Eosinofil 0027 0 – 0,33

Basofil 0,03 0 – 0,11

Neutrofil % 94,0 35–66

Limfosit % 2,6 24– 44

Monosit % 3,3 3– 6

Eosinofil % 0,0 0-3

Basofil % 0,1 0-1

Eritrosit 5,448 4-5,2

Hemoglobin 10,75 12-16

Hematokrit 34,6 33-51

MCV 63,59 80-100

MCH 19,73 26-34

MCHC 31,02 32-36

RDW 20,27 11,5-13,1

PLT 352 150-450

MPV 8,641 6,90-10,6

3.1.3.10 Terapi

Infus RL 28 tpm fungsinya untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang Inj ketorolac 3 x 1 ampul fungsinya untuk membantu mengurangi rasa nyeri Inj ondansentron 3 x 1 ampul fungsinya untuk mengatasi mual dan muntah Inj anbacym 3 x 1 gr fungsinya sebagai antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri dan mencegah infeksi dari operasi tertentu.

Inj omeprazol 2 x 40 mg fungsinya untuk membantu mencegah kerusakan asam lambung.

Inj Metoclocpramide 3 x 1 ampul fungsinya untuk mengatasi mual dan muntah

3.2 ANALISA DATA

Tanggal : 02 desember 2019 Nama pasien : Ny. N

Umur : 20 tahun No. RM : 00411xxx

Tabel 3.3 Analisa data pada pasien post sectio caesarea

No DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 Ds :Pasien mengatakan perutnya Sectio caesarea Nyeri akut nyeri

P : karena bekas opeasi sectio Insisi pada bagian depan dinding

caesarea perut

Q : seperti di tusuk – tusuk dan

cekot – cekot Terputusnya

inkontinuitas R : nyeri pada bagian perut jaringan bekas sectio caesarea dan hilang

timbul

Nyeri akut S : skala nyeri 5

T : nyeri saat aktivitas

Do : K.U :lemah, kesadaran : cm 1. Wajah tampak

menyeringai

2. Terdapat luka bekas operasi section caesarea dibagian bawah perut tertutup kasa steril

sepanjang 10 cm

3. TFU 2 jari dibawah pusat 4. Tampak lokhea rubra

berwarna merah segar TD : 120/70 mmHg N : 94x / menit S : 36◦c

RR : 18x / menit

Ds : Pasien mengatakan kedua 2 kakinya masih sulit untuk

digerakkan Do : K.U : lemah

1.Pasien tampak terbaring di tempat tidur

2.Segala aktivitas dibantu keluarga dan perawat.

3. Kemampuan pergerakan sendi dan tungkai ( ROM ) : terbatas 4. Kekuatan otot 5,5,4,4

5. Tangan kanan terpasang infus TD : 120/70 mmHg

N : 94x / menit S : 36◦c

RR : 18x / menit

Post operasi Hambatan mobilitas fisik

Luka post operasi

Kelemahan

Hambatan mobilitas fisik

Ds : Pasien mengatakan tidak

3 tahu cara perawatan payudara, Proses pembedahan tidak tahu cara menyusui yang

benar dan tidak tahu cara senam Kurangnya informasi nifas.

Do : Pasien terlihat tampak

Defisit selalu menanyakan tentang cara pengetahuan perawatan payudara, cara

menyusui yang benar dan cara senam nifas.

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1. Nyeri akut

2. Hambatan mobilitas fisik 3. Defisit pengetahuan

3.3 DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya Inkontinuitas jaringan 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang cara perawatan payudara, cara menyusui yang benar dan cara senam nifas

3.4 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal : 2 Desember 2019 Dx Medis : post SC indikasi letsu

Nama pasien : Ny. N No. RM : 00411xxx

Tabel 3.4 Rencana tindakan pada pasien post sectio caesarea

No.Dx TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL

HASIL

1. Setelah dilakukan perawatan 1.BHSP 1.Kepercayaan

selama 2 x 24 jam diharapkan dari klien

nyeri dapat berkurang dengan merupakan hal

kriteria hasil : yang mutlak serta

K.U : baik akan memudahkan

1. Wajah tampak rilex dalam melakukan

2. Px mampu mengontrol nyeri pendekatan

Skala nyeri ≤ 2 keperawatan

3. tidak mengalami gangguan terhadap klien

tidur 2.Lakukan 2.Untuk memilih

4.Pasien melaporkan bahwa pengkajian nyeri intervensi yang nyeri berkurang secara komprehensif, cocok dan 5.TD : 100/70 – 130/90 mmHg termasuk lokasi, mengevaluasi 5. S : 36 – 37,5*c karakeristik dan keefektifan dari

kualitas nyeri. terapi yang diberikan.

3.Jelaskan pada 3. Untuk memberi pasien tentang pemahaman pada penyebab nyeri pasien tentang

nyeri.

4.Anjurkan untuk 4. Untuk

mengalihkan membantu

perhatian. mengurangi rasa nyeri.

5.Ajarkan teknik 5.Agar pasien relaksasi seperti tampak rilex nafas dalam

6.Observasi TTV 6.Untuk mengetahui keadaan umum pasien.

7.Kolaborasi dengan 7.Untuk

dokter dalam memberikan terapi pemberian analgesik yang tepat.

2 Setelah dilakukan tindakan 1.Lakukan 1.Membantu keperawatan selama 2x24 jam pengkajian dalam

diharapakan pasien dapat kemampuan klien mengidentifikasi melakukan mobilisasi dengan tentang mobilasasi kebutuhan saat ini

kriteria hasil : dan

1.Pasien dapat beraktivitas mengembangkan

secara mandiri rencana

2. Kekuatan otot 5,5,5,5 keperawatan

3. Pasien dapat miring kanan 2.Anjurkan pada 2.Untuk mencegah

dan miring kiri. pasien untuk penggumpalan

4. keadaan umum dalam batas mobilisasi bertahap. darah dan

normal. meningkatkan

sirkulasi darah ke ekstremitas.

3.Ajarkan untuk cara 3.Untuk

miring kanan dan kiri membantu rasa nyaman

4.Observasi TTV 4.untuk mengetahui keadaan umum pasien.

5.Evaluasi 5.Untuk

perkembangan mengistirahatkan kemampuan pasien pasien secara dapat melakukan optimal.

aktivitas

3 Setelah dilakukan tindakan 1.Lakukan 1.Untuk keperawatan selama 1x24 jam pengkajian tingkat mengetahui diharapkan pasien paham pengetahuan pasien tingkat

tentang apa yang dijelaskan pengetahuan

oleh tenaga medis dengan pasien

kriteria hasil : 2.Jelaskan tentang 2.Agar pasien 1.Pasien dan keluarga bagaimana cara paham tentang menyatakan telah memahami melakukan bagaimana cara tentang cara perawatan perawatan payudara perawatan

payudara dan cara menyusui payudara.

bayi 3.Ajarkan cara 3.Untuk

2.Pasien mampu melaksanakan menyusui yang benar membantu apa yang sudah dijelaskan oleh memperlancar

perawat ASI

3.Pasien mampu 4.Evaluasi 4.Untuk

mendemonstrasikan ulang apa perkembangan mengetahui yang telah dijelaskan oleh kemampuan untuk seberapa paham tenaga medis. perawatan payudara pasien apa yang dan senam nifas. sudah dijelaskan

oleh tim medis.

3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.N No RM : 004111xxx Umur : 20 tahun Tabel 3.5 Implementasi keperawatan pada pasien post sectio caesarea

No. Dx Tanggal Jam Implementasi Nama /ttd

1 03/12/19 08.00 1.Membina hubungan saling percaya dengan pasien.

08.10 2.Mengkaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, frekuensi dan kualitas nyeri. Skala nyeri 5, nyeri pada perut bagian bawah.

08.15 3. Menganjurkan untuk

mengalihkan perhatian dengan cara menggendong anaknya atau

menyusuinya

09.00 4. Menjelaskan pada pasien tentang penyebab nyeri, yaitu karena bekas operasi.

Respon ibu : memperhatikan

09.10 5.Mengajarkan teknik relaksasi seperti nafas dalam dengan cara ambil nafas dari hidung kemudian keluarkan dari mulut secara

Dokumen terkait