2. Pola Nutrisi dan Metabolik
a) Keadaan sebelum sakit :
keluarga mengatakan sebelum sakit pola makan pasien baik, makan 3 kali sehari, dengan porsi sedang dengan menu nasi ikan dan sayur, anak minum air putih sekitar 1.200 cc perhari ibu pasien juga mengatakan anak sering jajan di rumah maupu di sekolah.
b) Keadaan sejak sakit :
Keluarga mengatakan sejak sakit pasien jadi malas makan karna selalu merasa mual,pasien hanya menghabiskan 2-4 sendok makan. Ibu pasien mengatakan minum pasien bagus, pasien banyak minum air sekitar 1.920 cc perhari.
c) Observasi : Pasien tampak tidak menghabiskan makanan yang di berikan
d) Pemeriksaan fisik :
1) Keadaan rambut : tampak rambut pasien bersih 2) Hidrasi kulit : kembali ≤ 3 detik
3) Palpebra/conjungtiva :Tidak tampak edema pada palpebra tidak anemis
4) Sclera : tampak tidak ikterik
5) Hidung :tampak septum berada ditengah, tidak tampak peradangan
6) Rongga mulut: tampak rongga mulut kotor 7) Gusi: tidak tampak peradangan
8) Gigi : tampak tidak ada gigi berlubang 9) Kemampuan mengunyah keras : positif 10) Lidah : tampak lidah sedikit kotor 11) Pharing : tidak ada peradangan
12) Kelenjar getah bening : tampak tidak ada pembesaran
13) Kelenjar parotis : tampak tidak ada pembesaran 14) Abdomen :
Inspeksi : Bentuk : tampak perut rata.
Bayangan vena : tampak tidak ada bayangan vena Auskultasi : Peristaltik usus 15 x/menit Palpasi : nyeri tekan pada abdomen Benjolan : tidak teraba benjolan
15) kulit : Ascites Positif Negatif Edema: Positif Negatif Tanda-tanda radang : tampak tidak ada peradanga 16) Lesi : tampak tidak ada lesi
3. Pola Eliminasi
a) Keadaan sebelum sakit :
keluarga mengatakan pasien BAB satu kali dalam 2-3 hari, dengan konsistensi lunak warna coklat, BAK 1-2 kali dalam sehari.
b) Keadaan sejak sakit :
Ibu paseien mengatakan sejak masuk rumah sakit pasien tidak pernah BAB.
dan buang air kecil 3-4 kali dalam sehari karena pasien sering minum air.
c) Observasi :
Tampak pasien banyak minum air, tampak banyak botol air minum diatas meja, tampak urine pasien berwarnah bening Pemeriksaan Fisik :
Palpasi Kandung Kemih : Penuh Kosong Mulut Uretra : tampak tidak ada peradangan
Anus : Tampak tidak ada perdangan Peradangan : Tidak ada
Hemoroid : Tidak ada Fistula : Tidak ada 4. Pola Aktivitas dan Latihan
a) Keadaan Sebelum Sakit
Ibu mengatakan anak bermain seperti anak yang lain dilingkungannya,dan anak sudah bisa berjalan berdiri tanpa bantuan orang tua.
b) Keadaan Sejak Sakit :
Ibu mengatakan pasien hanya berbaring terus di tempat tidur Observasi :
1) Aktivitas Harian : Makan : 0 Mandi : 2 Pakaian : 2 Kerapiha : 2 Buang air besar: 2 Buang air keci : 2
Mobilisasi di tempat tidur : 0
Kesimpulan :Tampak aktiivitas pasien sebagian besar membutuhkan bantuan orang lain
2) Anggota gerak yang cacat : Tidak ada 3) Fiksasi : Tampak tidak ada fiksasi
4) Tracheostomi : Tampak tidak ada tracheostomi c) Pemeriksaan Fisik:
1) Perfusi pembuluh perifer kuku : kembali < 3 detik 2) Thorax dan pernapasan
Inspeksi:
Bentuk thorax : tampak simetris kiri dan kanan Sianosis : tampak tidak ada sianosis Stridor : tampak tidak ada stridor
0 : mandiri 1 : bantuan alat
2 : bantuan orang
3 : bantuan alat dan orang
4 : bantuan penuh
Auskultasi :
Suara napas : terdengar vesikuler
Suara ucapan : vocal premitus teraba sama kiri dan kanan Suara tambahan : terdengar sura napas ronchi
3) Jantung Inspeksi :
Ictus cordis : tidak tampak ictus cordis
ictus cordis : ictus cordis teraba pada ICS 5 media clavicularis sinistra
Auskultasi :
Bunyi jantung II A : tunggal. ICS II linea sternalis dextra
Bunyi jantung II P : tunggal, ICS II-III linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I T : tunggal, ICS IV linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I M : tunggal, ICS V linea midclavicularis sinistra
Bunyi jantung II irama gallop : tidak terdengar irama gallop Murmur : tidak terdengar mumur HR : 68 x/menit
Bruit : Aorta : tidak terdengar A.Renalis : tidak terdengar A. Femoralis : tidak terdengar
4) Lengan dan tungkai
Atrofi tot : Positif Negatif Rentang gerak :
Kaku sendi: tampak tidak ada kaku sendi
Uji kekuatan otot :Kanan kiri
Kaki 5 5
5 5
Refleks fisiologi : positif Refleks patologi : Positif
Babinski : Kiri : Positif Negatif
Kanan : Positif Negatif Clubing jari-jari : Tidak ada clubbing finger 5) Columna vertebralis:
Inspeksi : Kelainan bentuk : tidak ada kelainan bentuk Palpasi : Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Kaku kuduk : Tidak ada Brudzinski : Tidak ada Kernig sign : Tidak ada 5. Pola Tidur dan Istirahat
a) Keadaan sebelum sakit :
Keluarga mengatakan sebelum sakit pasien jika pulang sekolah kadang kadang tidur siang dan malam tidur jam 9 malam dan bangun jam stengah 06:00 pagi.
b) Keadaan sejak sakit :
Keluarga mengatakan semenjak sakit pasien banyak tidur siang dan malam tidur sekitar jam 20:00 dan 21:00.
Observasi :
Ekspresi wajah mengantuk: Positif Negatif Banyak menguap : Positif Negatif Palpebra inferior berwarna gelap: Positif Negatif 6. Pola persepsi kognitif
a) Keadaan sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien sering mengatakan hal-hal yang membuat marah di sekolah maupun di lingkungan rumahnya .
b) Keadaan sejak sakit
Ibu mengatajan sejak sakit anak sering mengeluh atas penyakitnya karena merasa tidak nyaman.
Observasi : Tampak ibu selalu berbicara kepada pasien Pemeriksaan fisik
1) Penglihatan
• Cornea: tampak baik
• Pupil: isokor
• Lensa mata: tampak baik, bersih 2) Pendengaran
• Pina: tampak bersih, tidak ada lesi, dan tidak ada benjolan
• Kanalis: tampak bersih, tidak ada benjolan
• Membrane timpani: tampak berada ditengah, tampak memantulkan cahaya
• Test pendengaran: tampak pasien dapat mendengar kiri dan kanan 6. Pola persepsi dan konsep diri
a) Keadaan sebelum sakit
Ibu mengatakan anaknya adalah anak yang baik periang dan ramah
b) Keadaan sejak sakit
Ibu mengatakan sejak sakit anaknya kadang rewel c) Observasi :
1) Kontak mata: ada kontak mata saat berbicara
2) Rentang perhatian: ada rentang perhatian 3) Suara dan cara bicara: suara jelas
c) Pemerikasaann fisik
1) Kelainan bawaan yang nyata: tidak ada 2) Abdomen
• Bentuk: buncit
• Bayangan vena: tidak ada
• Benjolan massa: tidak ada 7. Pola peran dan hubungan dengan sesama
a) Keadaan sebelum sakit
Ibu mengatakan sebelum sakit anak sering bermain Bersama teman-temannya di sekolah dan lingkungan sekitar rumanhya
b) Keadaan sejak sakit
Ibu mengatakan sejak sakit anak tidak beramin lagi bersama teman temannya
Observasi
8. Pola repoduksi dan seksualitas a) Keadaan sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anak bergaya dan berpakaian selayaknya anak laki-laki pada umumnya
b) Keadaan sejak sakit
pasien mengatakan sejak sakit pasien tidak meiliki perubahan apapun
Observasi
9. Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress a) Keadaan sebelum sakit
Ibu mengatakan sebelum sakit anak suka menangis bila tidak menyukai sesuatu dan sangat manja krna anak merupakan anak bungsu .
b) Keadaan sejak sakit
Ibu mengatakan sejak sakit anak lebih manja dan selalu ingin dekat dengan ibu
Observasi
10. Pola system nilai dan kepercayaan a) Keadaan sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya selalu diajarkan untuk rajin berdoa sebelum melakukan sesuatu dan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan.dan pasien rajin mengikuti sekolah minggu.
b) Keadaan sejak sakit
Ibu pasien mengatakan sejak sakit anaknya sudah tidak bisa ikut sekolah minggu,tetapi selalu berdoa sebelum makan, tidur dan bangun tidur pagi.
Observasi :Tampak pasien berdoa sebelum makan, dan bangun pagi,tampak pasien murah senyum.
Tanda Tangan Mahasiswa Yang Mengkaji
( )
ANALISA DATA
Nama (Inisial) : An. T
Kamar Perawatan : 3007 bed 1
No Analisa Data Etiologi Masalah
1. DS :
• Ibu pasien mengatakan kulit pasien kemerahan DO :
• Tampak kulit pasien kemerahan
• Tampak ada beberapa peteqie pada test trum pleed
• Pemeriksaan Lab : PLT : 83 [10ᶺ3/uL]
Gangguan koagulasi
Resiko pendarahan (SDKI.D.0149)
2. DS :
• Pasien mengatakan badannya demam
• Keluarga pasien mengatakan anaknya demam tinggi
DO
• Tampak kulit pasien kemerahan
• Teraba kulit pasien hangat
• Suhu : 39,1ºc
• Test rum pleed positif
• PLT : 83 [10ᶺ3/uL]
• WBC : 3.06 [10ᶺ3/uL]
• Tanda –tanda vital TD: 96/60 mmHg
P : 22 ×/menit
N : 115 ×/menit S :39,1ºC
Proses penyakit (virus dengue)
Hipetermi (SDKI. D.0130)
3. DS : P :
• Pasien mengatakan nyeri otot dan
Agen pencedera fisiologis
Nyeri Akut (SDKI D.0077)
persendian di seluruh tubuh
• Pasien mengatakan kepalanya sangat sakit
• Pasien mengatakan perutnya sangat sakit Q: Pasien mengatakan
nyeri seperti tertusuk- tusuk
R :Pasien mengatakan nyeri pada
kepala,perut, dan persendian
S :Pasien mengatakan nyeri skala 5 T : Nyeri hilang timbul DO :
• Tampak pasien meringis
• Tampak pasien hanya terbaring ditempat tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN NO Diagnosa
1
Resiko pendarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi dibuktikan dengan hasil laboratorium 83 [10ᶺ3/uL], hasil test trum pleed positif, kulit pasien berwarnah kemerahan.
2
Hipetermi berhubungan dengan proses penyakit dibuktikan dengan hasil observasi suhu tubuh: 39,1ºc, WBC: 3.06 [10ᶺ3/uL], PLT: 83 [10ᶺ3/uL],
3
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi dibuktikan dengan nyeri otot,kepala, perut dan persendian diseluruh tubuh, nyeri hilang timbul
Nama (Inisial) : An. T Kamar Perawatan : 3007 bed 1
Tanggal SDKI SLKI SIKI TTD
04/05/2023 Resiko Pendarahan (SDKI D.0149)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan Tingkat perdarahan menurun. Dengan kriteria hasil :
• suhu tubuh membaik
• hemoglobin membaik
• hematokrit membaik
• kelembapan kulit meningkat ( SLKI. L.02017)
Pencegahan Pendarahan ( SIKI. I.02067)
Observasi :
• monitor tanda dan gejala perdarahan
• monitor koagulasi Terapeutik :
• batasi tindakan invasive, jika perlu Edukasi :
• jelaskan tanda dan gejala pendarahan
• anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi
• anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin k
Hipetermi (SDKI. D.0130)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan Termoregulasi
membaik. Dengan kriteria hasil :
1. kulit merah menurun 2. takikardi menurun 3. suhu tubuh membaik
• pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu
Manajemen Hipetermia (SIKI. I.15506) Observasi :
• Identifikasi penyebab hipetermia
• Monitor suhu tubuh
• Monitor haluaran urine Terapeutik :
• Sediakan lingkungan yang dingin
• Longgarkan atau lepaskan pakaian
• Basahi dan kipasi permukaan tubuh
• Berikan cairan oral
• Lakukan pendinginan eksternal
• Berikan Tepid Sponge Water
Nyeri Akut (SDKI D.0077)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan Tingkat nyeri menurun.
Dengan kriteria hasil : 1. keluhan nyeri
menurun
2. meringis menurun 3. mual menurun 4. muntah menurun 5. frekuensi nadi
membaik 6. nafsu makan
membaik
Kolaborasi :
• Pemberian cairan dan elektrolit intravena,jika perlu
• Pemberian obat antipiretik
Manajemen Nyeri (I.08238) Observasi :
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi respon nyeri non verbal Terapeutik :
• Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
• kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi :
Kolaborasi :
• pemberian analgetik,jika perlu
Nama/ Umur : An.T/ 10 tahun
Ruang/ Kamar : St.Yosep III/ 3007
TGL DP WAKTU PELAKSANAAN KEPERAWATAN NAMA
PERAWAT 4/05/2023
(Dinas pagi)
II
I,II, III
II
II
II
II
08: 30
08:35
08: 43
08: 46
08: 48
08: 50
Mengidentifikasi penyebab hipetermi Hasil :
- infeksi virus dengue Memonitor TTV
Hasil :
TD : 96/60 mmHg P :22 ×/menit N : 115 ×/menit S :39,1º C Melonggarkan atau melepaskan pakaian pasien
Hasil :
- Pasien hanya mengenakan baju dalam
Menyediakan lingkungan yang dingin Hasil:
- Suhu kamar pasien tidak panas Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
Hasil :
- Tampak pasien banyak minum air putih
Memberikan kompres hangat Hasil :
Suhu tubuh pasien sedikit menurun 38,9⁰c
Mengidentifikasilokasi,karakteristik,d
Wiwin Asmiranda
III
I,II
I
I
III
I
08: 58
09: 00
09: 08
09: 13
09: 17
09: 20
Hasil :
- pasien merasakan nyeri pada perut,kepal,ototdan persendian Mengidentifikasi skala nyeri
Hasil :
- skala nyeri 7
Memberikan obat paracetamol infus 500mg
Hasil :
- suhu tubuh 37,1⁰c
Memonitor tanda dan gejala pendarahan
Hasil :
- Tampak kuli pasien berwarnah kemerahan
Memonitor koagulasi Hasil :
- Tampak ada peteque pada test trumpleed
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
Hasil :
- Tampak pasien meringis Memonitor haluaran urine Hasil :
- Tampak pasien sering kencing dan berwarnah bening
Memberikan teknik nonfarmakologis
Wiwin Asmiranda
I,II, III
III
III
I
II
II
09: 30
09: 35
09: 40
11: 02
12: 00
12: 30
- pasien masih merasa nyeri Menganjurkan tirah baring Hasil :
- Pasien tirah baring Memberikan obat
- Antrain 10mg/ IV - Ranitidine 50mg/ IV - Domperidone 1 tablet/ oral Menjelaskan penyebab periode,dan pemicu nyeri
Hasil :
- Tampak keluarga mengerti Menjelaskan tanda dan gejala pendarahan
Hasil :
- Tampak keluarga dan pasien mengerti
Memonitor suhu tubuh Hasil :
- 38,2⁰c
Memberikan kompres hangat Hasil :
- 38⁰c
Memonitor TTV
Wiwin Asmiranda
siang)
I,III
II
II
II
III
III
14:35
14:40
14:45
14:50
16:30
16:40
Memberikan obat : - Antrain 10mg/ IV - Ranitidine 50mg/ IV - Domperidone 1 tablet/ oral - Paracetamol 500mg/IV Memberikan kompres air hangat Hasil :
- Suhu pasien sedikit menurun Menyediakan lingkungan yang dingin Hasil :
- Suhu kamar pasien tidak panas Menganjurkan banyak minum air putih
Hasil :
- Tampak pasien banyak minum Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil :
- Nyeri pada perut,kepala,otot dan persendian
Mengidentifikasi skala nyeri Hasil :
- Nyeri skala 6
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil :
Wiwin Windasari
I
III
I,II
II
II
II
I,II
17:20
17:25
18:35
19:00
19:05
19:20
19:40
Memonitor tanda dan gejala pendarahan
Hasil :
- Tampak kulit pasien berwarnah kemerahan
Mengidentifikasi respon nyeri nonferbal
Hasil :
- Tampak pasien meringis Memberikan obat :
- Antrain 10mg/ IV - Ranitidine 50mg/ IV - Domperidone 1 tablet/ oral Monitor suhu tubuh
Hasil
− 38,1⁰c
Melonggarkan pakaian
Hasil: tampak pasien menggunakan baju dalam
Memberikan obat parcetamol 500mg Hasil: 37,5⁰c
Memonitor haluaran urine Hasil :
- Tampak pasien sering buang air kecil,urine berwarnah bening Anjurkan tirah baring
Hasil: tampak pasien beristirahat
Wiwin Windasari
5/5/2023 Dinas Pagi
II
II
II
II
II
III
III
07: 53
08: 00
08: 06
08: 25
08: 27
08: 35
08: 38
N : 120 ×/menit S: 38º C Melonggarkan pakaian atau membuka pakaian
Hasil:
- tampak pasien menggunakan baju dalam
Memberikan tepid sponge water Hasil :
- Suhu pasien tubuh pasien membaik suhu 37,5⁰c
Menyediakan lingkungan yang dingin Hasil :
- Suhu kamar pasien dingin Menganjurkan banyak minum air putih
Hasil :
- Tampak pasien banyak minum Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Hasil :
- Nyeri pada perut,kepala,otot dan persendian
Mengidentifikasi skala nyeri Hasil :
- Nyeri skala 6
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil :
Wiwin Asmiranda
III
I
III
II
II
I,II
I,II
08:40
08: 44
08: 46
09:00
09: 10
09: 16
09: 17
Memonitor tanda dan gejala pendarahan
Hasil :
- Tampak kulit pasien berwarnah kemerahan
Mengidentifikasi respon nyeri nonferbal
Hasil :
- Tampak pasien meringis Memberikan obat :
- Antrain 10mg/ IV - Ranitidine 50mg/ IV - Domperidone 1 tablet/ oral Monitor suhu tubuh
Hasil
− 37,8⁰c
Memonitor haluaran urine Hasil :
- Tampak pasien sering buang air kecil,urine berwarnah bening
Anjurkan tirah baring
Hasil: tampak pasien beristirahat
Mengobservasi suhu tubuh Hasil :
- 38⁰c
Memberikan obat paracetamol 10 cc/ IV
Wiwin Asmiranda
5/5/2023 Dinas siang
II
I,II, III
I,II
II,II I
II
III 12: 00
14:30
14:35
14:40
15:10
15:40
Monitor TTV
- TD:94/60 P: 25x/Menit N:105x/Menit S:38,4ºC Menganjurkan meningkatakan asupan cairan
Hasil
- pasien banyak mengkomsumsi air putih
- tampak botol aqua 1,5 liter di meja pasien
Memberikan obat : - Antrain 10mg/ IV - Ranitidine 50mg/ IV - Domperidone 1 tablet/ oral - Paracetamol 10cc
Observasi suhu Hasil :
- 37.5 º c
Durasi, kuatlitas, intensitas nyeri Hasil:
- Nyeri pada kepala, otot, perut dan persendian,
- Nyeri perut berkurang
Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Hasil :
Wiwin Windasari
6/05/2023 III
III
II
II
II,II I
II
I
15:43
18:30
19:30
19:45
20:15
20:40
20:55
Memberikan obat : - Antrain 10mg/ IV - Ranitidine 50mg/ IV - Domperidone 1 tablet/ oral Observasi suhu
Hasil : - 38.6º c
Memberikan Tepid sponge water Hasil
- 37,8º c Memberikan obat :
- Antrain 10mg/ IV - Ranitidine 50mg/ IV - Domperidone 1 tablet/ oral - Paracetamol 10cc
Mengobservasi suhu tubuh Hasil
- S:37º c
Memonitor tanda dan gejala pendarahan
Hasil
- Tampak kulit pasien kemerahan Memonitor TTV
Hasil
TD : 100/65 mmHg P : 32×/menit N:120×/menit S : 38º c
Mengidentifikasi
Wiwin Windasari
III
II
II
III
III
08: 09
08: 15
08: 15
08: 30
08: 35
Hasil :
- Nyeri pada kepala,perut,otot dan persendian
- Nyeri perut terasa berat
Melonggarkan atau melepaskan pakaian pasien
Hasil
- Tampak pasien mengenakan baju dalam
Memberikan Tepid sponge water Hasil
- Demam menurun S; 37,5º C
Mengidentifikasi skala nyeri Hasil
- Nyeri skala 6
Mengedintifikasi respon nyeri non verbal
Hasil
- Tampak pasien meringis
- Tampak pasien mengeluh kesakitan
Memonitor tanda dan gejala pendarahan
Hasil
- Tampak kulit pasien kemerahan Memberikan obat
Wiwin Asmiranda
06/05/202 III
II
III
I,II
II
II
08:45
09: 10
09: 13
09: 20
11: 30
12: 00
- Antrain 1 amp/ IV
Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
Hasil
- Tampak pasien banyak minum air putih
Memberikan tehnik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Hasil
- Tampak pasien melakukan kembali teknik nafas dalam Menganjurkan tirah baring
Hasil
- Tampak Pasien berbaring
Observasi suhu tubuh Hasil
- Suhu 38⁰c
Memberikan obat paracetamol Hasil : PCT 10 cc
Monitor TTV
- TD:90/60 P: 25x/Menit N:105x/Menit S:38,5ºC Memberikan Tepid sponge water Hasil
Wiwin Asmiranda
siang
III
II
III
II,II I
II
II
II
14:05
14:30
14:35
15:00
15:30
16:30
37,9,º C
Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, kuatlitas, intensitas nyeri Hasil:
- Nyeri pada kepala, otot, perut dan persendian,
Nyeri perut berkurang skala 5 Memberikan obat
Hasil
- PCT 10cc/iv - Antrain 1amp/iv
Menganjurkan meningkatakan asupan cairan
Hasil
- pasien banyak mengkomsumsi air putih
- tampak botoal aqua 1,5liter di meja pasien
Mengobservasi suhu tubuh Hasil
- S:37,5ºC
Melonggarkan atau melepaskan pakaian pasien
Hasil
- Tampak pasien mengenakan baju dalam
Memonitor tanda dan gejala pendarahan
Wiwin windasari
I
III
II
II
II
I,II
III
17:00
18:30
19:00
19:02
19:30
19:31
20:00
- Tampak kulit pasien kemerahan Memberikan obat
Hasil:
- Antrain 10mg/ IV - Ranitidine 50mg/ IV - Domperidone 1 tablet/ oral Observasi suhu
Hasil:
- 38.2⁰c Pemberian obat Hasil:
- Paracetamol 100cc/iv Observasi suhu
- Hasil: 37.5⁰c Anjurkan tirah baring
Hasil: Tampak pasien beristirahat Memberikan obat
Hasil:
- Antrain 10mg/ IV - Ranitidine 50mg/ IV - Domperidone 1 tablet/ oral
Observasi suhu Hasil: 38.0⁰c
Melonggarkan atau melepaskan pakaian pasien
Hasil
- Tampak pasien mengenakan
Wiwin windasari
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama/ Umur : An.T/ 10 tahun Ruang/ Kamar : St.Yosep III/ 3007
TANGGAL/
JAM
DX EVALUASI SOAP NAMA
PERAWAT II 20:59
S :
- Ibu pasien mengatakan suhu anaknya naik kembali
- Ibu pasien mengatakan demam anaknya naik turun
O :
- Tampak pasien dianjurkan banyak minum air putih
- Suhu tubuh : 38,1º C A :
- Masalah Hipetermi belum teratasi P :
- Lanjutkan intervensi
Wiwin Asmiranda
Jam 20: 30 II DX : Hipetermi berhubungan dengan proses penyakit
S :
- Ibu pasien mengatakan anaknya demam
O :
- Suhu tubuh 37,9º C - Kulit teraba hangat
- Tampak pasien di kompres hangat A :
- Masalah hipetermi belum teratasi P :
Wiwin Windasari
Jam 13:30 III DX : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
S :
- Pasien mengatakan masih merasa nyeri pada perut,kepala,otot dan persendian
- Ibu pasien mengatakan pasien masih merasa nyeri
O :
- Tampak anak meringis - Nyeri skala 6
A :
- Masalah nyeri akut sedikit teratasi P :
- Lanjutkan intervensi
Wiwin Asmiranda
20 : 30 III DX : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
S :
- Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
- Pasien mengatakan nyeri pada kepala,perut,otot dan persendian O :
- Tampak anak meringis - Skala nyeri 5
A :
- Masalah nyeri akut sedikit teratasi
Wiwin Windasari
- Lanjutkan intervensi
13 : 30 I DX : Resiko pendarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi
S :
- Ibu pasien mengatakan kulit anaknya berwarnah kemerahan
O :
- Tampak kulit pasien berwarnah kemerahan
- PLT 83 [10ᶺ3/ul]
A :
- Masalah resiko pendarahan belum terasi
P :
- Lanjutkan intervensi
Wiwin Asmiranda
20 : 30 I DX : Resiko pendarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi
S :
- Ibu pasien mengatakan kulit pasien masih kemerahan
O :
- Tampak kuli pasien masih kemerahan
A :
- Masalah resiko pendarahan belum teratasi
P :
- Lanjutkan intervensi
Wiwin Windasari
5/05/2023 II DX :Hipetermi berhubungan dengan
- Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam
O :
- Teraba kulit pasien hangat - Suhu : 38º C
A :
- Masalah hipetermi belum teratasi P :
- Lanjutkan intervensi
Wiwin Asmiranda
13: 30 III DX :Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
S :
- Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
O :
- Tampak pasien tidak meringis - Nyeri skala 3
A :
- Masalah nyeri akut teratasi sebagian P :
- Lanjutkan intervensi
Wiwin Asmiranda
13: 30 I DX :
Resiko pendarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi
S :
- Ibu pasien mengatakan kulit anaknya
berwarnah kemerahan Wiwin
Asmiranda
- Tampak kulit berwarnah kemerahan A :
- Masalah resiko pendarahan belum teratasi
P :
- Lanjutkan intervensi 05/05/2023
20:30 Dinas siang
II DX :
Hipetermi berhubungan dengan proses penyakit
S :
- Ibu pasien mengatakan anaknya masih demam
- Ibu pasien menagtakan demam berkurang pada saat selesai pembarian obat namun meningkat kembali beberapa jam setelahnya O :
- Teraba kulit pasien hangat - Suhu : 38,1º C
A :
- Masalah hipetermi belum teratasi P :
Lanjutkan intervensi
Wiwin Windasari
III DX :
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
S :
- Pasien mengatakan nyeri pada
kepala,perut,otot dan persendian Wiwin
O :
- Tampak anak meringis - Skala nyeri 3
A :
- Masalah nyeri akut teratasi sebagian
I DX :
Resiko pendarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi
S :
- Ibu pasien mengatakan kulit anaknya berwarnah kemerahan
- Kemerahan tidak berkurang sejak awal masuk RS
O :
- Tampak kulit berwarnah kemerahan A :
- Masalah resiko pendarahan belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi
Wiwin Windasari
6/04/2023 13: 30
II DX :
Hipetermi berhubungan dengan proses penyakit
S :
- Ibu pasien mengatakan pasien
- Kulit teraba hangat - Suhu : 37,9º C A :
- Masalah hipetermi belum teratasi P :
- Lanjutkan intervensi
Asmiranda
13: 30 III DX :
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
S :
- Ibu pasien mengatakan pasien merasa nyeri di
kepala,otot,persendian,dan berat di perut
- Pasien mengatakan nyeri terasa berat di bagian perut
O :
- Tampak pasien meringis dan mengeluh nyeri
A :
- Masalah nyeri akut belum teratasi P :
- Lanjutkan intervensi
Wiwin Asmiranda
13: 30 I DX :
Resiko pendarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi
S :
masih berwarnah kemerahan O :
- Tampak kulit pasien berwarnah kemerahan
A :
- Masalah resiko pendarahan belum teratasi
P :
- Lanjutkan intervensi
Asmiranda
II DX :
Hipetermi berhubungan dengan proses penyakit
S :
- Ibu pasien mengatakan pasien masih demam
O :
- Kulit teraba hangat - Suhu : 38,0º C A :
- Masalah hipetermi belum teratasi P :
- Lanjutkan intervensi
III DX :
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
S :
- Ibu pasien mengatakan pasien merasa nyeri di
- Pasien mengatakan nyeri terasa berat di bagian perut
O :
- Tampak pasien meringis dan mengeluh nyeri
A :
- Masalah nyeri akut belum teratasi P :
Lanjutkan intervensi I DX :
Resiko pendarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi
S :
- Ibu pasien mengatakan kulit pasien masih berwarnah kemerahan O :
- Tampak kulit pasien berwarnah kemerahan
A :
- Masalah resiko pendarahan belum teratasi
P :
Lanjutkan intervensi DAFTAR OBAT
1. Obat paracetamol
a) Kalasifikasi/golongan obat : obat ini termasuk golongan antipiretik dan analgesik/ obat bebas
c) Dosis pasien bersangkutan :100mg d) Cara pemberian : intravena
e) Mekanisme kerja obat :paracetamol bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, suatu zat peradangan dan pemicu demam, dan terutama bekerja di otak.
f) Alasan pemberian obat :untuk meredahkan rasa nyeri dan menurunkan demam
g) Kontraindikasi :pasien dengan riwayata hipersensitivitas dan penyakit hepar aktiv derajat berat
h) Efek samping obat : sakit kepala, mual dan muntah, sulit tidur, perut bagian atas terasa sakit, urin berwarna gelap, lelah yang tidak biasa, pemyakit kuning.
2. Obat antrain
a) Kalasifikasi/golongan obat : obat yang termasuk dalam golongan obat antiinflamsi nonstreroid/obat keras
b) Dosis umum :10mg - 50mg / hari.
c) Dosis pasien bersangkutan : 10mg