• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

Berdasarkan Hasil Deskripsi Data

Berdasarkan hasil deskripsi data melalui kategorisasi persentase data jawaban responden, rata-rata responden memiliki kriteria baik terhadap kedua variabel (program MBKM kampus mengajar dan keterampilan komunikasi sosial mahasiswa). Peneliti membagi pembahasan ini ke dalam beberapa sub-indikator yang ada.

1. Pemahaman terkait materi komunikasi pada saat pra-penugasan

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO rata-rata memahami materi komunikasi yang diberikan pada saat pra- penugasan, materi tersebut berisikan bagaimana mahasiswa berkomunikasi dengan baik pada setiap individu di sekolah. Menurut Winkel (2009, hlm. 162) pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari serta kesanggupan untuk dapat mendefinisikan sesuatu dan menguasai suatu hal dengan memahami makna tersebut. Dengan memahami materi komunikasi yang diberikan pada saat pra-penugasan, mahasiswa memiliki bekal untuk bersosialisasi dan menyampaikan tujuannya dengan setiap individu yang ditemuinya di sekolah.

2. Proses adaptasi dan pendekatan

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar pada saat melaksanakan program MBKM kampus mengajar. Menurut Fahmi (1982, hlm. 7) adaptasi/penyesuaian terbentuk sesuai dengan hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Proses adaptasi mahasiswa terbentuk dari hubungan mereka dengan siswa maupun guru di sekolah tempat mereka bertugas, proses ini tidak terlepas dari kemampuan komunikasi yang baik pada mahasiswa, karena menurut Gudykunst (2005, hlm. 420) proses adaptasi seorang pendatang baru terletak pada aktivitas komunikasi orang tersebut dengan lingkungan barunya.

3. Kemampuan mengorganisir siswa

Responden memiliki kriteria sangat baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO mampu dan berkompeten dalam mengorganisir siswa untuk terlibat dalam pelaksanaan program MBKM kampus mengajar. Kemampuan seseorang untuk mengorganisir sesuatu tidak terlepas dari kemampuan komunikasinya. Menurut Mahmudah (2015, hlm. 286) bahwa seseorang yang memiliki kompetensi dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pesan kepada lawan bicaranya akan dapat mengorganisir/mengendalikan situasi yang terjadi di lingkungan sekitarnya, hal ini sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO turut serta dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah tempat mereka bertugas. Dalam hal ini mahasiswa berperan sebagai pengajar (guru). Untuk mengajarkan suatu materi diperlukan kemampuan komunikasi yang baik. Menurut Rayhan (dalam Nurhasanah et al., 2022, hlm.

287) kemampuan komunikasi yang baik antara pengajar dan siswa dalam penyampaian materi akan dapat meningkatkan efektivitas penerimaan materi oleh siswa.

5. Kemampuan berbicara

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya kemampuan berbicara mahasiswa PKO terasah pada saat melakukan program MBKM kampus mengajar, hal ini didasari oleh dorongan pada mahasiswa untuk menyampaikan ide/gagasannya demi tercapainya tujuan program MBKM kampus mengajar. Tarigan (2015, hlm. 16) mengemukakan bahwa berbicara merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pendengar atau penyimak.

6. Keberanian berpendapat

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat atau opini mereka.

Secara tidak langsung mahasiswa dituntut untuk dapat mengemukakan pendapatnya kepada siswa, guru, dan rekan sejawat agar tujuan dari program MBKM kampus mengajar dapat tercapai. Menurut Sandra (dalam Hasibuan, 2023, hlm. 52) seseorang yang mampu mengemukakan pendapatnya memiliki peran sebagai pengaruh serta dituntut untuk tampil meyakinkan bagi para pendengar. Untuk itu, unsur keberanian dalam komunikasi harus melekat dalam diri seseorang guna menghindari berbagai kekhawatiran yang membuatnya sulit untuk mencapai tujuan.

7. Kemampuan berbahasa

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tata bahasa yang baik saat berkomunikasi di sekolah.

Menurut Sunarti & Anggraini (2009, hlm. 35) kemampuan berbahasa merupakan keterampilan seseorang untuk mengungkapkan dan memahami suatu hal, mahasiswa berusaha menggunakan kemampuan berbahasanya dengan sebaik mungkin supaya lawan bicara paham mengenai maksud dan tujuan yang ingin disampaikan.

8. Gaya bicara

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO mampu mengutarakan maksud dan tujuan kepada lawan bicara dengan berbicara secara singkat, padat, dan jelas sehingga lawan bicara paham mengenai maksud yang disampaikan. Menurut Arsjad dan Mukti (2005, hlm. 17) terdapat faktor yang harus diperhatikan agar dapat berbicara secara efektif dan efisien.

a. Ketepatan Ucapan

Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengar. Pengucapan bahasa dianggap menyimpang jika terlalu jauh dari ragam bahasa lisan, sehingga terlalu menarik perhatian dan mengganggu komunikasi.

b. Penempatan Tekanan, Nada, Sendi, dan Durasi yang Sesuai

Kesesuaian tekanan, nada, sendi, dan durasi merupakan seni dalam berbicara.

Bahkan, bisa dikatakan sebagai faktor penentu dalam komunikasi.

c. Pilihan Kata (Diksi)

Pilihan kata yang digunakan oleh pembicara semestinya jelas, tepat, dan bervariasi. Dimaksudkan agar pendengar mudah mengerti maksud yang hendak disampaikan.

d. Ketepatan Sasaran Pembicaraan

Ketepatan sasaran pembicaraan berkaitan dengan penggunaan kalimat yang efektif dalam komunikasi.

9. Kemampuan Berdiskusi

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO aktif melakukan diskusi selama penugasan. Menurut Syaiful dalam Amaliah (2014, hlm. 121) diskusi merupakan percakapan ilmiah yang responsif berisikan pertukaran pendapat melalui pertanyaan-pertanyaan problematis dan pemunculan ide-ide yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai sebuah tujuan. Dalam hal ini mahasiswa melakukan diskusi untuk mencapai tujuan program MBKM kampus mengajar.

10. Kontak mata

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO sering melakukan kontak mata dengan lawan bicara. Menurut Arsjad dan Mukti (2005, hlm. 22) melakukan kontak mata merupakan bagian dari bentuk penghormatan kepada lawan bicara. Selain itu dengan melakukan kontak mata, pembicara juga dapat mengetahui reaksi lawan bicara terhadap pembicaraan yang disampaikannya, sehingga dapat memposisikan diri agar dapat menguasai situasi dengan baik.

11. Ekspresi wajah (ramah)

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya mahasiswa PKO sering menunjukkan ekspresi ramah saat berkomunikasi dengan lawan bicara.

Menurut Ami (2011, hlm. 8) dengan menunjukkan ekspresi wajah ramah seperti tersenyum dapat membuat seseorang terlihat menarik, sehingga dalam hal ini membuat lawan bicara menjadi nyaman ketika berkomunikasi secara langsung.

12. Gerak tubuh

Responden memiliki kriteria baik pada sub-indikator ini, artinya saat mahasiswa berkomunikasi dengan lawan bicaranya, sebagian dari organ tubuhnya seperti tangan, turut bergerak mengiringi setiap kalimat yang diucapkan. Menurut Rahmah (2023, hlm. 1) gerak tubuh merupakan elemen penting saat berkomunikasi, karena dalam penggunaannya membuat individu lebih rileks dan memiliki efek positif dalam berbicara serta membuat seseorang merasa dihargai dan diperhatikan, yang mengarah pada lebih banyak perhatian.

4.2.2 Berdasarkan Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil uji korelasi, hubungan program MBKM kampus mengajar dengan keterampilan komunikasi sosial mahasiswa prodi pendidikan kepelatihan olahraga berada dalam kategori kuat dan korelasinya berlinier sempurna, artinya semakin baik pelaksanaan program MBKM kampus mengajar maka akan semakin baik pula keterampilan komunikasi sosial mahasiswa.

Melalui program kampus mengajar pada proses adaptasi dan pendekatannya menjadi salah satu hal yang memicu berkembangnya keterampilan komunikasi sosial mahasiswa. Ketika mahasiswa berkomunikasi dengan setiap individu yang ada di sekolah, mereka berusaha menyesuaikan diri agar lawan bicara merasa nyaman saat berkomunikasi, senantiasa menjaga sopan santun, serta tidak menyinggung lawan bicara. Hal tersebut didukung oleh pernyataan dari Giles (dalam Andini et al., 2023, hlm. 50) berdasarkan hasil observasinya yang menyatakan bahwa komunikator sering terlihat menirukan perilaku satu dengan yang lain. Melalui proses adaptasi yang dilakukan, terdapat perubahan-perubahan perilaku yang dialami para mahasiswa peserta program kampus mengajar. Hal tersebut bertujuan untuk bagaimana mereka memposisikan dirinya ketika berhadapan dengan setiap individu di sekolah. Ketika melakukan komunikasi dan pendekatan, mahasiswa menempatkan diri agar terlihat baik, dengan bersikap sopan, ramah, berusaha menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan lain sebagainya.

Menurut Burgoon (dalam Rubiyanto & Clara, 2019, hlm. 82) ketika seseorang berinteraksi, seseorang memiliki ide umum mengenai apa yang akan terjadi yang disebut “posisi interaksi.” Posisi interaksi ini ditentukan oleh kombinasi tiga faktor yang disebut RED, yaitu Requirements (kebutuhan), Expectation (harapan), dan Desire (keinginan). Selain ingin menjadi dekat dan berhubungan baik dengan seluruh individu yang berada di sekolah, mahasiswa pun memiliki kebutuhan, harapan, dan keinginan yang ingin tercapai selama melaksanakan program kampus mengajar, yaitu meningkatan kemampuan literasi dan numerasi pada siswa. Dalam pelaksanannya memerlukan beberapa aspek agar tujuan tersebut dapat tercapai, yaitu kebutuhan dihargai dan didengar oleh siswa, harapan agar siswa dan guru mau berpartisipasi dalam pelaksanaan program mampus mengajar, agar siswa mampu berubah lebih baik lagi dalam kemampuan literasi dan numerasinya, serta keinginan untuk mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak yang terlibat.

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Terdapat hubungan yang kuat antara program MBKM kampus mengajar dengan keterampilan komunikasi sosial mahasiswa prodi pendidikan kepelatihan olahraga. Semakin baik pelaksanaan program MBKM kampus mengajar, maka semakin baik pula keterampilan komunikasi sosial mahasiswa.

5.2 Implikasi

Melihat hubungan yang dihasilkan dari program MBKM kampus mengajar dengan keterampilan komunikasi sosial mahasiswa cukup kuat, maka dapat disimpulkan bahwa program MBKM kampus mengajar dapat mempengaruhi keterampilan komunikasi sosial mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

5.3 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan, peneliti merekomendasikan kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Pendidikan Indonesia untuk berpartisipasi dalam program MBKM kampus mengajar selanjutnya, karena kegiatan tersebut dapat mengasah soft skill dan hard skill mahasiswa yang nantinya akan berguna dalam dunia kerja, terutama kemampuan dalam berkomunikasi yang nantinya akan mempermudah mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial yang baru dan lebih mudah menjalin hubungan dengan individu lain.

Ilham Fadhil Shobahuddin Ahmad, 2023

DAFTAR PUSTAKA

Amaliah R.R., Abdul F. & Sari N. (2014). Penerapan Model Ceramah dan Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI di SMA Negeri 44 Jakarta. Jurnal Studi Al-Qur’an UNJ. 10. 120-121.

Ami, A. (2011). The Miracle of Senyum, Terapi Untuk Kebahagiaan dengan Senyum. Bekasi: Laskar Aksara.

Andini, S. T., Fajarina, & Siregar, B. (2023). Strategi Akomodasi Komunikasi Antar-Budaya. 6(1), 48–60.

Angraini, D. I., Murisal, & Ardias, W. S. (2021). Pengaruh keterampilan komunikasi terhadap kesiapan kerja lulusan sarjana Sumatera Barat. Jurnal Psikologi Islam, 12(1), 84–100.

Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Arsjad, Maidar G & Mukti U.S. (2005). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Budianto, I. (2013). Proses Komunikasi Interpersonal Antara Guru Dengan Murid Penyandang Autis di Kursus Piano Sforzando Surabaya. Jurnal E- Komunikasi, 1(2).

Bungin, B. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif; Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Diningrum, W. (2020). Media Sosial Instagram Sebagai Media Komunikasi Sosial (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan IPS Angkatan 2019 UIN Malang.

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI. (2020). Buku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI. dikti.kemdikbud.go.id.

Diyawati, I. M. (2017). Pengaruh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) terhadap keterampilan komunikasi sosial mahasiswa UINSA: studi pada mahasiswa peserta KKN gelombang II UINSA tahun 2016 [Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya]. https://digilib.uinsa.ac.id/19286.

Djaali & Puji, M. (2007). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: PT.

Grasindo.

Djamarah, S.B. (2014). Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi Dalam. Keluarga.

Jakarta: Rineka Cipta.

Djazari, M., & Sagoro, E. M. (2011). Evaluasi Prestasi Belajar Mahasiswa Program Kelanjutan Studi Jurusan Pendidikan Akuntansi Ditinjau Dari Ipk D3 Dan Asal Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 9(2), 103–

112. https://doi.org/10.21831/jpai.v9i2.970.

Effendy, O.U. (2004). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Fahmi. (2023). Sifat Manusia: Positif & Negatif.

https://fahmi.blog.uma.ac.id/2023/03/09/sifat-manusia-positif-negatif.

Fahmi, M. (1982). Penyesuaian Diri Pengertian dan Peranannya dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Bulan Bintang.

Gudykunst, W.B. (Ed.). (2003). Cross Cultural Communication and Intercultural Communication. California: Sage Publication, Inc.

Haq, K. (2016). Pengaruh Pelatihan Komunikasi Efektif Terhadap Kemampuan Komunikasi. Psikoborneo, 4(1), 32–39.

Hariyanto, D. (2021). Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi (F. A. Darma & D.

M. Utomo (eds.); 1st ed.). UMSIDA Press.

Hasibuan, F. H. K. (2023). Bimbingan Teknik Kursi Kosong Untuk Meningkatkan Keberanian Menyampaikan Pendapat Mahasiswa. Journal of Islamic Education Guidance and Counseling, 2(1), 51–60.

Hidayat, A. (2012). Uji Pearson Product Moment dan Asumsi Klasik.

https://www.statistikian.com/2012/07/pearson-dan-asumsi-klasik.html.

Hidayat. A. (2013). Tutorial Cara Uji Validitas Dengan SPSS – Validitas Instrumen. https://www.statistikian.com/2013/02/tutorial-ujivaliditas-dengan- spss.html.

Maghfur, A., Sutisna, A. jaya, & Yumhi. (2020). Pengaruh Kemampuan Manajerial, Komunikasi Dan Stres Terhadap Komitmen Organisasi Di Kepolisian Resort Lebak. Jurnal E-Journal, 9(1), 1–16.

Mahmudah, D. (2015). Komunikasi, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Dalam Organisasi. Media Neliti, 286.

Moleong, L. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mudjiono, Y. (2013). Pengantar Ilmu Komunikasi. Surabaya: Jaudar Pers.

Nimmo, D. (2005). Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Nur Hasanah, N., Jafar, M. I., Adnan,K, A., & Hasan, K. (2022). Hubungan Kemampuan Berkomunikasi Guru dengan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar. JPPSD: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 2(1), 7.

https://doi.org/10.26858/pjppsd.v2i1.27071.

Rahayu, I. A. (2018). Pengaruh Asertivitas Terhadap Kemampuan Komunikasi Pada Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, 331, 1–45. http://repository.untag- sby.ac.id/id/eprint/9250.

Rahmah, T. (2022). Bahasa Tubuh Dalam Public Speaking : Fungsi dan Macamnya. https://dosenpsikologi.com/bahasa-tubuh-dalam-public-speaking.

Rubiyanto, & Clara, C. (2019). Adaptasi Interaksi Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Isyarat Indonesia di Pusbisindo Jakarta. Adaptasi Interaksi Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Isyarat Indonesia di Pusbisindo Jakarta. NYIMAK Journal of Communication, 3(1), 77–96.

Russefendi. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Sapitri, L. (2021). Pola Interaksi Sosial Masyarakat Pendatang dengan Masyarakat Lokal (Studi Kasus di Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor) [Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta].

https://repository.uinjkt.ac.id.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan: Research and Development: Untuk Bidang: Pendidikan, Manajemen, Sosial, dan Teknik.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sunarti & Anggraini, D. (2009). Keterampilan berbahasa Indonesia: Bahan Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia 3. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.

Tarigan, H. G. (2015). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Winkel, W.S. (2009). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Ilham Fadhil Shobahuddin Ahmad, 2023

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

SK PENETAPAN PEMBIMBING SKRIPSI

LAMPIRAN 2

SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 3

SURAT BALASAN PENELITIAN

LAMPIRAN 4

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 5

BUKTI IZIN ADAPTASI ANGKET

LAMPIRAN 6

SURAT TUGAS MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 3

LAMPIRAN 7

SURAT TUGAS MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 4

LAMPIRAN 8

SURAT TUGAS MAHASISWA KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 5

LAMPIRAN 9

BLUEPRINT SKALA KETERAMPILAN KOMUNIKASI SOSIAL

Variabel Indikator Sub-Indikator

Program MBKM Kampus Mengajar

Penguasaan Materi Pra- Penugasan

Pemahaman Terkait Materi Komunikasi

Proses Pelaksanaan- Program Kampus Mengajar

Adaptasi dan Pendekatan

Mengorganisir Siswa

Capaian Program Kampus Mengajar

Meningkatkan Kemampuan Literasi

dan Numerasi Siswa

Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa

Komunikasi Verbal

Kemampuan Berbicara Keberanian Berpendapat Kemampuan Berbahasa Gaya Bicara

Kemampuan Berdiskusi

Komunikasi Non-Verbal

Kontak Mata Ekspresi Wajah

(Ramah) Gerak Tubuh

LAMPIRAN 10 ANGKET UJI VALIDITAS

Identitas responden

Nama :

NIM :

Angkatan Kampus Mengajar :

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sebelumnya saya mengucapkan maaf apabila kegiatan yang saya lakukan mengganggu aktivitas saudara. Adapun kegiatan yang saya lakukan adalah pengambilan data terkait dengan penyusunan skripsi saya yang berjudul: “Pengaruh Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kampus Mengajar Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.” Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan, saya meminta kesediaan saudara meluangkan waktu untuk mengisi instrumen penelitian yang saya sediakan di bawah ini, sesuai dengan keadaan saudara. Atas kesedian dan partisipasinya, saya mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Petunjuk Pengisian Angket

Beri tanda checklist (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan kondisi saudara. Dengan item jawaban sebagai berikut:

SS: Sangat Setuju TS: Tidak Setuju

S : Setuju STS: Sangat Tidak Setuju

Contoh pengisian angket:

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya memahami secara umum materi pembekalan Kampus Mengajar.

No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya memahami secara umum materi

pembekalan Kampus Mengajar.

2. Saya memahami materi komunikasi dan adaptasi budaya pada saat pembekalan Kampus Mengajar.

3. Pada saat penugasan, saya mengimplementasikan materi yang didapat terutama yang berkaitan dengan komunikasi.

4. Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah penugasan.

5. Saya mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar sekolah penugasan.

6. Saya mampu berbaur dengan siswa di sekolah penugasan.

7. Saya mampu berbaur dengan guru di sekolah penugasan.

8. Saya mampu mengelola kelas saat kegiatan pembelajaran (akademik).

9. Saya mampu mengelola kelas saat diluar kegiatan pembelajaran (non-akademik)

10. Saya selalu menjaga sikap di depan siswa saat melaksanakan program Kampus Mengajar.

11. Saya selalu menjaga sikap di depan guru saat melaksanakan program Kampus Mengajar.

12. Saya terlibat aktif dalam peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa.

13. Saya berbagi wawasan dengan guru mengenai peningkatan literasi dan numerasi pada siswa.

14. Saya membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang dialaminya di sekolah.

15. Saya membantu guru dalam memecahkan permasalahan yang dialaminya di sekolah.

16. Saya aktif berbicara di hadapan siswa, guru, dan teman kelompok.

17. Saya selalu berbicara dengan lancar (tidak terbata-bata) saat berbicara di hadapan siswa, guru, dan teman kelompok.

18. Saya mampu menyampaikan

pesan/mengutarakan maksud dan tujuan dengan baik kepada siswa, guru, dan teman kelompok.

19. Saya berani menyampaikan pendapat atau usulan.

20. Saya berani menyanggah atau memperkuat suatu pendapat atau usulan jika dirasa perlu.

21. Saya yakin bahwa pendapat atau usulan yang saya sampaikan akan berdampak positif.

22. Saya menggunakan tata bahasa yang baik saat berbicara dengan siswa, guru, dan teman kelompok.

23. Saya mampu menggunakan bahasa lokal atau bahasa daerah di sekolah penugasan.

24. Saya mampu memberi pemahaman pada siswa dan guru dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

25. Saya yakin bahwa saya berbicara dengan singkat, padat, dan jelas sehingga lawan bicara paham konteks pembicaraan saya.

26. Saya yakin bahwa gaya bicara saya mampu merubah sikap lawan bicara sesuai yang diharapkan.

27. Saya aktif berdiskusi dengan siswa, guru, dan teman kelompok.

28. Saya sering beradu argumen di sekolah penugasan.

29. Saya sering memimpin jalannya diskusi di sekolah penugasan.

30. Saya lebih suka menjadi pengamat dan pendengar yang baik saat melaksanakan diskusi di sekolah penugasan.

31. Saat melaksanakan diskusi, saya terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

32. Saya selalu melakukan kontak mata dengan lawan bicara.

33. Saya selalu memperhatikan gerakan mata dari lawan bicara.

34. Saya selalu menunjukkan ekspresi ramah dan tersenyum saat berjumpa dengan orang-orang di lingkungan sekolah penugasan.

35. Saya selalu menyapa dan menunjukkan rasa sopan ketika berbicara di lingkungan sekolah penugasan.

36. Saya selalu menggerakkan tangan saat berbicara dengan siswa.

37. Saya selalu menggerakkan tangan saat berbicara dengan guru.

38. Saya selalu menggerakkan tangan saat berbicara dengan teman kelompok di sekolah penugasan.

39. Saya selalu memperhatikan gesture (gerak tubuh) dari lawan bicara.

40. Saya selalu mengikuti gesture (gerak tubuh) dari lawan bicara.

LAMPIRAN 11

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Responden ke- P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3

7 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4

8 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4

9 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4

10 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4

11 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4

12 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3

13 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

14 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

r hitung 0,467 0,642 0,426 0,845 0,486 0,608 0,594 0,631 0,157 0,213

r tabel 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532

Keterangan tidak valid valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid tidak valid

P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2

2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4

2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3

4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2

3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3

4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2

4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3

2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

0,441 0,622 0,718 0,337 0,374 0,690 0,566 0,350 0,608 0,297 0,599 0,664 0,635

0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532

tidak valid valid valid tidak valid tidak valid valid valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid

P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35

4 3 2 4 2 3 4 2 4 3 4 4

3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4

4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3

4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4

4 3 2 4 4 2 4 2 3 3 4 3

4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4

4 2 4 4 1 3 4 2 3 2 4 4

4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3

3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4

4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3

3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4

3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3

4 3 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4

0,552 0,580 0,296 0,752 0,478 0,527 0,701 0,479 0,845 0,676 0,752 -0,057

0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532 0,532

valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid

P36 P37 P38 P39 P40 JUMLAH

4 3 2 2 2 143

4 2 3 3 3 141

3 3 3 2 2 133

4 3 4 4 2 154

4 4 4 2 4 150

4 2 3 3 2 127

3 3 3 3 3 145

2 2 3 2 2 128

4 4 4 3 2 147

3 2 4 2 2 115

4 2 4 4 3 144

3 3 3 2 2 135

2 2 3 2 3 117

2 4 3 3 3 138

0,595 0,600 0,206 0,540 0,266

0,532 0,532 0,532 0,532 0,532

valid valid tidak valid valid tidak valid TOTAL VALID (23)

LAMPIRAN 12

KUESIONER KEMAMPUAN KOMUNIKASI SOSIAL MAHASISWA PKO

Identitas responden

Nama :

NIM :

Jenis Kelamin :

Angkatan Kampus Mengajar :

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sebelumnya saya mengucapkan maaf apabila kegiatan yang saya lakukan mengganggu aktivitas saudara. Adapun kegiatan yang saya lakukan adalah pengambilan data terkait dengan penyusunan skripsi saya yang berjudul: “Pengaruh Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kampus Mengajar Terhadap Keterampilan Komunikasi Sosial Mahasiswa Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.” Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan, saya meminta kesediaan saudara meluangkan waktu untuk mengisi instrumen penelitian yang saya sediakan di bawah ini, sesuai dengan keadaan saudara. Atas kesedian dan partisipasinya, saya mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Beri tanda checklist (√) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan kondisi saudara. Dengan item jawaban sebagai berikut:

SS: Sangat setuju TS: Tidak setuju

S : Setuju STS: Sangat tidak setuju

Dokumen terkait