• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguatan Profil Pelajar Pancasila

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

G. Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan, SDN 2 SAMPORA merancang pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam dan sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk projek implementasi Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan.

Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua projek utama yang dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua projek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik

dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Gambar: Karakteristik Pembelajaran Berbasis Projek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis projek terdapat langkah-langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang projek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar: Langkah-langkah pembelajaran berbasis projek

Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis projek penguatan Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan projek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan

pendidikan. Projek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan

guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam satu event di akhir projek di tiap- tiap akhir semester.

Kegiatan Projek dilaksanakan dengan sistem tradisional dan blok yang dilaksanakan tiap minggu. Pelaksanaanya dimulai pada minggu ke tiga bulan Juli 2023 dengan menempuh langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut. Projek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2023 dengan mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan untuk kelas I yang mengusung pemanfaatan potensi dan melihat situasi dan kondisi yang ada untuk menanggulangi masalah lingkungan di sekitar sekolah, terkhusus pengelolaan limbah sampah. Selain puncak kegiatan pada penerimaan rapor semester 1 dengan mengadakan AKSI NYATA namun semua rangkaian kegiatan sudah dilakukan pada setiap hari Sabtu dengan melakukan kegiatan mempelajari sampah dan jenisnya, pengelolaan limbah sampah, piket waktu rutin khusus untuk kebersihan dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih berguna. Masih dengan tema yang sama pada kelas IV berisi kegiatan mencari informasi tentang sampah plastik dan solusi pengolahan sampah, identifikasi sampah di lingkungannya, mencari solusi masalah sampah plastik yang ada di lingkungan, dan diakhiri dengan pawai kampanye kurangi sampah plastik dari hasil poster dan karya daur ulang sampah plastik yang mereka buat.

Projek kedua dilaksanakan kelas I dan IV pada bulan Mei 2024 dengan mengusung tema Kearifan Lokal. Dengan tema ini diharapkan peserta didik mampu mengenali budaya di lingkungan sekitar sekolah, yaitu produksi bata secara tradisional.

Kegiatan pada projek ini berisi identifikasi pekerjaan pengrajin bata, mengerti pengertian dan manfaat bata, melihat produksi bata, membuat bata, menghias bata, membuat dokumentasi pembuatan bata, membuat laporan kegiatan, dan lain-lain.

Puncak kegiatan ini adalah dengan mengadakan AKSI NYATA pada penerimaan rapor semester 2. Karya yang dipamerkan berupa video proses membuat bata, iklan promosi bata produk, pameran seni bata, dan lain-lain.

Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis projek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya pada satuan pendidikan. Pembelajaran atau tugas projek ini akan dirancang dan dilaksanakan dengan lebih detail atau rinci dalam panduan tugas/pembelajaran projek SDN 2 SAMPORA.

Dalam rangka penerapan Kurikulum Merdeka, SDN 2 SAMPORA pada tahun pelajaran 2023/2024 menambahkan 6 Profil Pelajar Pancasila dalam muatan kurikulumnya. Keenam profil tersebut secara sederhan dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran

agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain.

Perilaku pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

3. Gotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4. Mandiri

Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.

5. Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.

Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.

6. Kreatif

Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta tindakan yang orisinal.

Contoh penerapan sila ke-1 Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa:

a. Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa

b. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab c. Menghormati agama orang lain

d. Hidup dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup

e. Menghormati kebebasan orang menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya

f. Menghormati kebebasan orang merayakan hari besar keagamaan sesuai keyakinan dan kepercayaan mereka

g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain h. Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah di sekolah

i. Mempersilakan teman yang hendak beribadah saat belajar atau bermain bersama j. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa

k. Tidak membeda-bedakan agama

l. Berbuat baik dan mulia sesuai ajaran Tuhan m. Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa n. Tidak membeda-bedakan agama

o. Berbuat baik dan mulia sesuai ajaran Tuhan

Alasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sila pertama dalam urutan kelima sila yaitu karena nilai-nilai pada sila pertama meliputi nilai-nilai pada sila setelahnya. Sila 2-4 merupakan penjabaran sila pertama Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.

Contoh sikap yang mencerminkan sila kelima Pancasila adalah sebagai berikut:

a. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong-royong b. Peduli terhadap penderitaan yang dialami orang lain

c. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum d. Menghormati jerih payah kerja keras seseorang

e. Mengembangkan perbuatan-perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan

f. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban g. Menghormati hak-hak orang lain

h. Suka memberi pertolongan kepada orang lain i. Tidak bersifat boros

j. Suka bekerja keras

k. Tidak bergaya hidup mewah

l. Pantang menyerah mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social m. Bersikap adil terhadap siapa saja

n. Menghargai karya orang lain

Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila yang sesuai dengan sila kelima yaitu menjunjung tinggi keadilan sosial, semangat gotong royong, dan saling menghargai serta menghormati hak dan kewajiban serta upaya keja keras satu sama lain.

Contoh penerapan nilai-nilai Pancasila terhadap hewan dan tumbuhan selengkapnya sebagai berikut:

Contoh penerapan sila ke-1 terhadap hewan dan tumbuhan

Bunyi sila pertama Pancasila yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa". Nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila adalah nilai ketuhanan.

Contoh penerapan sila ke-1 terhadap hewan dan tumbuhan yaitu:

a. Menyadari semua makhluk hidup termasuk hewan, tumbuhan, dan manusia adalah ciptaan Tuhan

b. Mensyukuri atas tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar kita sebagai pemberian Tuhan

c. Menjaga tumbuhan dan hewan sebagai nikmat yang diberikan Tuhan d. Menyayangi hewan dan tumbuhan sebagai sesama ciptaan Tuhan

Contoh pelaksanaan sila ke-2 Pancasila dalam menjaga tumbuh-tumbuhan dan hewan

Bunyi sila kedua Pancasila yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Nilai yang terkandung dalam sila kedua Pancasila adalah nilai kemanusiaan.

Contoh pelaksanaan sila Pancasila kedua Pancasila yaitu menjaga tumbuh tumbuhan dan hewan yaitu:

a. Menyayangi dan merawat hewan peliharaan dan tumbuhan sebagai makhluk hidup dengan beradab

b. Merawat hewan yang sedang sakit

c. Menjaga tumbuhan agar tidak layu dan mati d. Merawat tumbuhan yang layu agar segar kembali e. Memberi makan dan minum hewan

f. Menyirami tumbuhan

g. Memberikan kandang dan pot atau tempat tumbuh yang sehat dan nyaman untuk hewan dan tumbuhan

Penerapan sila ke-3 dalam menyayangi hewan dan tumbuhan

Sila ketiga Pancasila berbunyi "Persatuan Indonesia." Nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila adalah nilai persatuan bangsa.

Contoh penerapan sila ketiga dalam menyayangi hewan dan tumbuhan yaitu:

a. Mengenal dan bangga akan hewan-hewan asli Indonesia b. Melindungi hewan dan tumbuhan di sekitar

Contoh penerapan nilai sila ke-4 terhadap hewan dan tumbuhan

Bunyi sila keempat Pancasila yaitu "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan." Nilai yang terkandung dalam sila keempat Pancasila adalah nilai kerakyatan.

a. Bermusyawarah untuk melindungi hewan dan tumbuhan dari kepunahan b. Berdiskusi pembagian jadwal dan porsi merawat hewan dan tumbuhan c. Melaksanakan jadwal merawat hewan dan tumbuhan di rumah dan di sekolah

sesuai keputusan bersama

d. Bersama-sama memelihara hewan dan tumbuhan di sekitar sesuai peraturan yang berlaku

Contoh penerapan sila ke-5 terhadap hewan dan tumbuhan

Sila kelima Pancasila berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila adalah nilai keadilan sosial.

Contoh penerapan sila kelima Pancasila terkait dengan sikap peduli terhadap hewan dan tumbuhan yaitu:

a. Bergantian dengan adil menjaga dan merawat hewan dan tumbuhan peliharaan dengan anggota keluarga di rumah

b. Membagi jadwal merawat hewan dan tumbuhan di sekolah dengan teman-teman dengan adil

c. Memperbolehkan teman merawat dan menyayangi hewan dan tumbuhan bersama-sama

Dalam kurikulum operasional di SDN 2 SAMPORA dirancang pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk projek implementasi Profil Pelajar Pancasila.

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis projek terdapat langkah- langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang projek secara kolaboratif antara guru dan pesertadidik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Dokumen terkait