3.7. Metode Analisis Data
3.7.4 Pengujian Hipotesis
Ghazali (2011:98) menyatakan bahwa uji parsial t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Maksudnya adalah dengan menggunakan uji parsial akan menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas (kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja) secara individu (parsial) terhadap variabel terikat (kompetensi profesional), setelah pengolahan data jika hasil thitung< 0,005 maka hipotesis yang menyatakan berpengaruh secara parsial dapat diterima, jika thitung> 0,005 maka hipotesis tersebut ditolak.
2. Uji Pengaruh Simultan (F test)
Ghozali, (2011: 98) menyatakan bahwa uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Maksudnya adalah untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas (kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja) mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat (kompetensi profesional). Ghozali (2011:98) juga menyatakan bahwa bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, yang berarti setelah pengolahan data jika hasil Fhitung> 0,05 maka hipotesis yang menyatakan berpengaruh secara simultan dapat diterima, jika Fhitung< 0,05 maka hipotesis tersebut ditolak.
3. Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Ghozali (2011: 97) menyatakan bahwa : Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.
Maksudnya adalah koefisien determinasi akan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(kompetensi profesional), jika nilai R2 kecil maka kemampuan variabel independen (kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja) dalam menjelaskan variabel terikat (kompetensi profesional) sangat terbatas. Namun jika nilai R2 mendekati 1 maka kemampuan variabel independen (kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja) memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (kompetensi profesional).
53 4.1 Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian dan indikator dari setiap variabel yang digunakan dalam penelitian agar lebih mudah dipahami. Variabel dalam penelitian ini yaitu kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil survei, frekuensi jawaban responden untuk mendeskripsikan karakteristik responden terhadap jenis kelamin responden menunjukkan distribusi sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1 Laki-laki 14 46.7
2 Perempuan 16 53.3
Jumlah 30 100,0%
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden, terdapat resonden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 14 responden (46.7%) dan responden
dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 16 responden (53.3%). Hasil ini mengindikasikan dan memberi kesimpulan bahwa mayoritas guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. berjenis kelamin perempuan.
4.1.2. Usia Responden
Berdasarkan hasil survei, frekuensi jawaban responden untuk mendeskripsikan karakteristik responden berdasarkan rentang usia responden (guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.) menunjukkan distribusi sebagai berikut :
Tabel 4.2
Karakteristik Usia Responden
No Usia (Tahun) Frekuensi Presentase
1 20 – 30 8 26.7
2 31 – 40 16 53.3
3 41 – 50 6 20.0
5 > 50 0 0.0
Jumlah 30 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan hasil jawaban responden, tabel tersebut menunjukkan rentang usia responden terdistribusi sebagai berikut: terdapat sejumlah 8 responden (26.7%) yang berusia antara 20 - 30 tahun, yang berusia antara 31 – 40 tahun sebanyak 16 orang (53.3%), yang berusia antara usia 41 – 50 tahun sebanyak 6 orang (20.0%), dan terakhir tidak ada responden yang berusia antara usia diatas 50 (0.0%).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. berusia 31 – 40 tahun, artinya pada rentang usia 31 – 40 tahun guru berusaha untuk menambah pengalaman dan kompetensi diri, memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dan keterampilan yang menjadi faktor utama keunggulan dalam bekerja. Rentang umur ini merupakan rentang usia produktif bagi guru untuk meningkatkan kinerjanya.
3. Lama Bekerja Responden
Karakteristik responden berdasarkan hasil survei terhadap masa bakti atau lamanya mereka bekerja pada Guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi ini, menunjukkan distribusi sebagai berikut
Tabel 4.3
Karakteristik Lama Bekerja Responden
No Lama Bekerja (Th) Jumlah (orang) Prosen (%)
1 1 – 5 tahun 6 20.0
2 6 – 10 tahun 13 43.3
3 11 – 15 tahun 8 26.7
4 16 – 20 tahun 3 10.0
5 > 20 tahun 0 0.0
Jumlah 100
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan Tabel tersebut lama bekerja yang paling banyak berada pada range 6 - 10 tahun sebesar 13 orang (43.3%), kemudian secara berurutan 11 - 15 tahun sebanyak 8 orang (26.7%) dan 1 - 5 tahun sebanyak orang (20.0%), disusul
dengan 16 - 20 tahun sebanyak 3 orang (10.0 %), dan diatas 20 tahun sebanyak tidak ada.
4. Pendidikan Responden
Berdasarkan hasil survei, frekuensi jawaban responden untuk mendeskripsikan karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir responden (guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.) menunjukkan distribusi sebagai berikut:
Tabel 4.4
Karakteristik Pendidikan Responden
No Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase
1 SMA 0 0.0
2 Diploma 0 0.0
3 Sarjana (S1) 29 96.7
4 Magister (S2) 1 3.3
5 Lainnya 0 0.0
Jumlah 100 %
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan hasil jawaban responden yang ditunjukkan pada tabel tersebut menggambarkan pendidikan responden terdistribusi sebagai berikut:
yang paling banyak responden memiliki pendidikan S-1 yaitu sebanyak 29 orang (96.7%), kemudian 1 orang responden (3.3%) memiliki pendidikan Magister (S2), sementara itu responden memiliki pendidikan Diploma dan SMA tidak ada.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. memiliki pendidikan terakhir sarjana (S1), artinya guru memiliki kualitas dan integritas yang lebih baik karena dibekali teori dan praktik yang cukup mumpuni. Sehingga akan menunjang kinerja guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi meningkat.
4.1.2. Analisis Statistik Deskriptif Variabel
Gambaran statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari jawaban responden yang berdasarkan hasil penyebaran kuisioner pada setiap kategori dari unsur-unsur yang ada pada setiap variabel.
1. Kompensasi
Variasi tanggapan responden terhadap butir-butir pertanyaan Kompensasi guru disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.5.
Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Kompensasi Butir
Kategori/Skor
1 2 3 4 5
f % f % f % f % f %
Guru mendapat tambahan jam mengajar, sekolah
memberikan honor
tambahan
- - 1 3.3 4 13.3 16 53.3 9 30.0
Sekolah memberikan tambahan honor bagi guru
yang mengampu
ekstrakulikuler
- - 1 3.3 4 13.3 18 60.0 7 23.3
Sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah
- - 1 3.3 2 6.7 11 36.7 16 53.3
Sekolah memberikan fasilitas program rekreasi kepada para guru
- - - - 3 10.0 22 73.3 5 16.7
Butir
Kategori/Skor
1 2 3 4 5
f % f % f % f % f %
Sekolah memberikan tambahan kesejahteraan dalam bentuk asuransi, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain
- - - - 3 10.0 20 66.7 7 23.3 Sumber: Data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diintrepretasikan bahwa:
1. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompensasi untuk indikator Guru mendapat tambahan jam mengajar, sekolah memberikan honor tambahan, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 16 responden (53.3%).
2. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompensasi untuk indikator Sekolah memberikan tambahan honor bagi guru yang mengampu ekstrakulikuler, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 18 responden (60.0%).
3. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompensasi untuk indikator Sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban sangat setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 11 responden (53.3%).
4. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompensasi untuk indikator Sekolah memberikan fasilitas program rekreasi kepada para guru, dapat diketahui
paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 22 responden (73.3%).
5. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompensasi untuk indikator Sekolah memberikan tambahan kesejahteraan dalam bentuk asuransi, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 20 responden (66.7%).
2. Variabel Pengalaman mengajar
Distribusi frekuensi untuk variabel Pengalaman mengajar dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6.
Distribusi Frekuensi Item-item Pada Variabel Pengalaman mengajar Butir
Kategori/Skor
1 2 3 4 5
f % f % f % f % f %
Selama 3 tahun terakhir menjadi guru, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan (materi mendukung profesional guru) dengan profesi anda sebagai guru
- - - - 1 3.3 21 70.0 8 26.7
Dalam 3 tahun terakhir, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan profesi anda sebagai guru dengan biaya sendiri
- - - - - - 18 60.0 12 40.0
Selama 3 tahun terakhir menjadi guru, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti program seminar/workshop pendidikan
- - - - 2 6.7 21 70.0 7 23.3
Berapa tahun lama mengajar anda sebagai guru, di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi
- - - - 4 13.3 19 63.3 7 23.3 Sumber: Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diintrepretasikan bahwa:
1. Frekuensi tanggapan responden tentang Pengalaman mengajar untuk indikator Selama 3 tahun terakhir menjadi guru, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan (materi mendukung profesional guru) dengan profesi anda sebagai guru, dapat diketahui bahwa paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 21 responden (70.0%).
2. Frekuensi tanggapan responden tentang Pengalaman mengajar untuk indikator Dalam 3 tahun terakhir, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan profesi anda sebagai guru dengan biaya sendiri, dapat diketahui bahwa paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 18 responden (60.0%).
3. Frekuensi tanggapan responden tentang Pengalaman mengajar untuk indikator Selama 3 tahun terakhir menjadi guru, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti program seminar/workshop pendidikan, dapat diketahui bahwa paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 21 responden (70.0%).
4. Frekuensi tanggapan responden tentang Pengalaman mengajar untuk indikator Berapa tahun lama mengajar anda sebagai guru, di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi, dapat diketahui bahwa paling banyak responden
memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 19 responden (63.3%).
3. Iklim Kerja
Variasi tanggapan responden terhadap butir-butir pertanyaan Iklim Kerja guru disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.7.
Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Iklim Kerja Butir
Kategori/Skor
1 2 3 4 5
f % f % f % f % f %
Saya merasa nyaman dalam mengerjakan tugas saat berada di ruang kerja guru
- - - - 4 13.3 10 33.3 16 53.3
Kondisi ruangan kelas membuat saya bersemangat dalam mengajar
1 3.3 7 23.3 9 30.0 9 30.0 4 13.3
Jika saya bertemu dengan sesama guru baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, selalu berjabat tangan
1 3.3 - - 4 13.3 16 53.3 9 30.0
Jika merasa ada kesulitan dalam pembelajaran, saya berdiskusi dengan guru lain
- - - - 6 20.0 18 60.0 6 20.0
Saya mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran kelompok agar semua siswa ikut serta
1 3.3 - - 3 10.0 14 46.7 12 40.0
Setiap guru saling menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan dan tutur kata yang baik
1 3.3 - - 11 36.7 13 43.3 5 16.7
Saya mempercayai
kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
- - 4 13.3 9 30.0 13 43.3 4 13.3
Setiap guru saling menghargai pendapat dan pemikiran satu sama lain pada saat rapat guru
- - - - 8 26.7 18 60.0 4 13.3 Sumber: Data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diintrepretasikan bahwa:
1. Frekuensi tanggapan responden tentang Iklim Kerja untuk indikator Saya merasa nyaman dalam mengerjakan tugas saat berada di ruang kerja guru, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban sangat setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 16 responden (53.3 %).
2. Frekuensi tanggapan responden tentang Iklim Kerja untuk indikator Kondisi ruangan kelas membuat saya bersemangat dalam mengajar, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju dan sangat setuji atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden masing-masing sebanyak 9 responden (30.0%).
3. Frekuensi tanggapan responden tentang Iklim Kerja untuk indikator Jika saya bertemu dengan sesama guru baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, selalu berjabat tangan, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 16 responden (53.3%).
4. Frekuensi tanggapan responden tentang Iklim Kerja untuk indikator Jika merasa ada kesulitan dalam pembelajaran, saya berdiskusi dengan guru lain, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 18 responden (60.0%).
5. Frekuensi tanggapan responden tentang Iklim Kerja untuk indikator Saya mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran kelompok agar
semua siswa ikut serta, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 14 responden (46.7%).
6. Frekuensi tanggapan responden tentang Iklim Kerja untuk indikator Setiap guru saling menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan dan tutur kata yang baik, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 13 responden (43.3%).
7. Frekuensi tanggapan responden tentang Iklim Kerja untuk indikator Saya mempercayai kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 13 responden (43.3%).
8. Frekuensi tanggapan responden tentang Iklim Kerja untuk indikator Setiap guru saling menghargai pendapat dan pemikiran satu sama lain pada saat rapat guru, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 18 responden (60.0%).
4. Kompetensi profesional guru
Variasi tanggapan responden terhadap butir-butir pertanyaan Kompetensi profesional guru disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.8.
Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Kompetensi profesional guru
Butir
Kategori/Skor
1 2 3 4 5
f % f % f % f % f %
Materi yang saya berikan
disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik, jika ada materi yang cukup sulit, saya memberikan ulang materi tersebut
- - - - 5 16.7 19 63.3 6 20.0
Materi yang saya berikan, selalu saya tambahkan dengan contoh sesuai dengan realita kehidupan yang ada
- - 1 3.3 3 10.0 20 66.7 6 20.0
Saya berusaha mencari dan mempelajari berbagai sumber
untuk memperkaya
pengetahuan yang saya miliki
- - 1 3.3 2 6.7 19 63.3 8 26.7
Saya menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, misal dengan program aplikasi
- - 2 6.7 3 10.0 20 66.7 5 16.7
Saya selalu berusaha untuk mengkondisikan kelas dengan menggunakan berbagai pendekatan ke siswa
- - 1 3.3 4 13.3 17 56.7 8 26.7
Saya menggunakan metode pembelajaran agar memuahkan pemahaman peserta didik
- - 1 3.3 4 13.3 17 56.7 8 26.7
Saya mempelajari dan memahami teori pendidikan behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan humanistik
- - - - 4 13.3 21 70.0 5 16.7
Saya menerapkan Sistem Pendidikan Nasional dalam menjalankan profesi keguruan
- - - - - - 16 53.3 14 46.7
Saya memperoleh informasi tentang administrasi sekolah, seperti kesiswaan, keuangan, sarpras, dan kurikulum
- - - - 3 10.0 20 66.7 7 23.3 Sumber: Data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diintrepretasikan bahwa:
1. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompetensi profesional guru untuk indikator Materi yang saya berikan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, jika ada materi yang cukup sulit, saya memberikan ulang materi tersebut, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 19 responden (63.3%).
2. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompetensi profesional guru untuk indikator Materi yang saya berikan, selalu saya tambahkan dengan contoh sesuai dengan realita kehidupan yang ada, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban sangat setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 20 responden (67.7%).
3. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompetensi profesional guru untuk indikator Saya berusaha mencari dan mempelajari berbagai sumber untuk memperkaya pengetahuan yang saya miliki, saudara bersedia melaksana-kan dengan sebaik-baiknya, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 19 responden (63.3%).
4. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompetensi profesional guru untuk indikator Saya menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, misal dengan program aplikasi, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 20 responden (67.7%)..
5. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompetensi profesional guru untuk indikator Saya selalu berusaha untuk mengkondisikan kelas dengan menggunakan berbagai pendekatan ke siswa, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 17 responden (56.7%).
6. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompetensi profesional guru untuk indikator Saya menggunakan metode pembelajaran agar memuahkan pemahaman peserta didik, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 17 responden (56.7%).
7. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompetensi profesional guru untuk indikator Saya mempelajari dan memahami teori pendidikan behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, dan humanistik, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 21 responden (70.0%).
8. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompetensi profesional guru untuk indikator Saya menerapkan Sistem Pendidikan Nasional dalam menjalankan profesi keguruan, dapat diketahui paling banyak responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 16 responden (53.3%).
9. Frekuensi tanggapan responden tentang Kompetensi profesional guru untuk indikator Saya memperoleh informasi tentang administrasi sekolah, seperti kesiswaan, keuangan, sarpras, dan kurikulum, dapat diketahui paling banyak
responden memberikan jawaban setuju atas pernyataan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 20 responden (66.7%).
4.1.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen, Arikunto (2002). Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur yang akan dipakai apakah sudah benar-benar bisa digunakan mengukur apa yang akan diukur. Untuk mengukur validitas alat ukur diperlukan kriteria sebagai alat pembanding. Dalam penelitian ini digunakan pembanding dari dalam, untuk menguji alat ukur yang berupa angket digunakan korelasi antara tiap butir angket dengan total butir angket.
Angka korelasi (r) hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka korelasi (r) yang terdapat pada tabel dengan tingkat kesalahan 5 % dan jumlah n-2 = 28 maka diperoleh r tabel = 0,3610. Jika r hitung positip, serta r hitung > r tabel maka butir instrumen tersebut valid. Jika r hitung tidak positip dan r hitung < r tabel maka maka butir instrumen tersebut tidak valid.
Tabel 4.9.
Hasil Pengujian Validitas Kompensasi
No Instrumen Variabel (X1) r hitung r tabel Keputusan 1 Guru mendapat tambahan jam mengajar,
sekolah memberikan honor tambahan 0.519
0,3610
Valid 2 Sekolah memberikan tambahan honor bagi
guru yang mengampu ekstrakulikuler 0.614 Valid
3 Sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi baik di dalam sekolah
maupun di luar sekolah 0.397 Valid
4 Sekolah memberikan fasilitas program
rekreasi kepada para guru 0.550 Valid
5 Sekolah memberikan tambahan kesejahteraan dalam bentuk asuransi, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain
0.402 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan terhadap item instrumen Kompensasi yang digunakan dalam penelitian, menunjukan bahwa semua item instrumen Kompensasi dapat dikatakan valid, karena telah memenuhi kriteria pengujian validitas item instrumen yang digunakan.
Tabel 4.10.
Hasil Pengujian Validitas Pengalaman Mengajar
No Instrumen Variabel (X2) r hitung r tabel Keputusan 1 Selama 3 tahun terakhir menjadi guru,
berapa kali Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan (materi mendukung profesional guru) dengan profesi anda sebagai guru
0.568
0,3610
Valid 2 Dalam 3 tahun terakhir, berapa kali
Bapak/Ibu mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan profesi anda sebagai guru dengan biaya sendiri
0.416 Valid
3 Selama 3 tahun terakhir menjadi guru, berapa kali Bapak/Ibu mengikuti program seminar/workshop pendidikan
0.474 Valid
4 Berapa tahun lama mengajar anda sebagai
guru, di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi 0.383 Valid Sumber : Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan terhadap item instrumen Pengalaman Mengajar yang digunakan dalam penelitian, menunjukan bahwa semua item instrumen penelitian untuk variabel tersebut dapat dikatakan valid, karena telah memenuhi kriteria pengujian validitas item instrumen yang digunakan.
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Validitas Iklim Kerja
No Instrumen Variabel (X2) r hitung r tabel Keputusan 1 Saya merasa nyaman dalam mengerjakan
tugas saat berada di ruang kerja guru .544
0,3610
Valid 2 Kondisi ruangan kelas membuat saya
bersemangat dalam mengajar .455 Valid
3 Jika saya bertemu dengan sesama guru baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, selalu berjabat tangan
.472 Valid
4 Jika merasa ada kesulitan dalam
pembelajaran, saya berdiskusi dengan guru lain
.662 Valid
5 Saya mengatur dan mengelola pelaksanaan ketika pembelajaran kelompok agar semua siswa ikut serta
.470 Valid
6 Setiap guru saling menghargai dengan cara menggunakan tata bahasa yang sopan dan tutur kata yang baik
.545 Valid
7 Saya mempercayai kemampuan guru lain
dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik .605 Valid 8 Setiap guru saling menghargai pendapat dan
pemikiran satu sama lain pada saat rapat guru .598 Valid Sumber : Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan terhadap item instrumen Iklim Kerja yang digunakan dalam penelitian, menunjukan bahwa semua item instrumen Iklim Kerja dapat dikatakan valid, karena telah memenuhi kriteria pengujian validitas item instrumen yang digunakan.
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Validitas Kompetensi Profesional Guru No Instrumen Variabel (Y) r hitung
r tabel Keputusan 1 Materi yang saya berikan disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik, jika ada materi yang cukup sulit, saya memberikan ulang materi tersebut
.475
0,3610
Valid 2 Materi yang saya berikan, selalu saya
tambahkan dengan contoh sesuai dengan realita kehidupan yang ada
.667 Valid
3 Saya berusaha mencari dan mempelajari berbagai sumber untuk memperkaya
pengetahuan yang saya miliki .703 Valid
4 Saya menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, misal dengan program aplikasi
.714 Valid
5 Saya selalu berusaha untuk mengkondisikan kelas dengan menggunakan berbagai pendekatan ke siswa
.563 Valid
6 Saya menggunakan metode pembelajaran agar
memuahkan pemahaman peserta didik .517 Valid
7 Saya mempelajari dan memahami teori pendidikan behaviorisme, kognitivisme,
konstruktivisme, dan humanistik .638 Valid
8 Saya menerapkan Sistem Pendidikan Nasional
dalam menjalankan profesi keguruan .369 Valid
9 Saya memperoleh informasi tentang administrasi sekolah, seperti kesiswaan, keuangan, sarpras, dan kurikulum
.366 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan terhadap item instrumen Kompetensi Profesional Guru yang digunakan dalam penelitian, menunjukan bahwa semua item instrumen Kompetensi Profesional Guru dapat dikatakan valid, karena telah memenuhi kriteria pengujian validitas item instrumen yang digunakan.
2. Uji Reliabilitas
Sebagaimana makna reliabilitas (dapat dipercaya atau dapat diandalkan), maka pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis