Apakah kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja berpengaruh secara simultan terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja secara bersama-sama terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
Latar Belakang Masalah
Pendapatan seorang guru sebagai seorang pendidik diyakini dapat memotivasi guru dalam melaksanakan tugasnya, khususnya dalam pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran yang baik dapat dilaksanakan oleh tenaga pengajar yang baik. Tenaga pengajar yang baik berarti seorang guru sebagai pelatih harus mempunyai kompetensi yang diperlukan.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
H2: Pengalaman mengajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. H3 : Iklim kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. H4 : Kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
- Kompetensi Profesional Guru
- Pengertian Profesionalisme
- Pengertian Guru Profesional
- Pengertian Kompetensi Profesional Guru
- Profesionalisme Guru dalam Mengelola Materi Pembelajaran
- Profesionalisme Guru dalam Mendayagunakan Sumber dan
- Profesionalisme Guru dalam Manajemen Kelas
- Indikator Kompetensi Profesional Guru
- Kompensasi
- Pengertian Kompensasi
- Asas-asas Kompensasi
- Pengertian Pengalaman Mengajar
- Fungsi dan Tujuan Pengalaman Mengajar
- Indikator Pengalaman Mengajar
- Iklim Kerja
- Pengertian Iklim Kerja Sekolah
- Fungsi Iklim Kerja Sekolah
- Indikator Iklim Kerja Sekolah
- Penelitian yang Relevan
- Kerangka Pikir
Variabel dalam penelitian ini adalah kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
Jadi dapat dikatakan terdapat pengaruh iklim kerja terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Artinya 63,4% kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi dipengaruhi oleh kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja. Persamaan ini menunjukkan bahwa kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
Pengaruh kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Terdapat pengaruh secara simultan antara kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
Jenis dan Desain Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi
Variabel Penelitian
Pengalaman mengajar adalah masa dimana guru (termasuk guru bimbingan dan penasehat) dipekerjakan dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru pada satuan kerja. Saondi dan Suherman (2010:45) menjelaskan bahwa iklim kerja merupakan hubungan timbal balik antara faktor pribadi, sosial dan budaya yang mempengaruhi setiap individu dan kelompok di lingkungan sekolah, yang tercermin dalam suasana hubungan kerjasama yang saling mendorong antara kepala sekolah dan kepala sekolah. guru . antara guru dengan guru lainnya, antara guru dengan staf sekolah dan seluruh komponen harus menjalin hubungan dengan siswa agar tujuan belajar mengajar tercapai.
Metode Pengumpulan Data
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat atau jawaban responden mengenai kompensasi, pengalaman mengajar, iklim kerja dan kompetensi profesional guru. Pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh kuesioner yang telah dikumpulkan (Sugiyono, 2013: 201). Penggunaan kuesioner tertutup akan memudahkan responden dalam memberikan jawaban karena terdapat alternatif jawaban sehingga hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk menjawabnya.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2013:134). Widoyoko menyatakan, ada tiga pilihan skala pada skala Likert, yaitu skala tiga, empat, atau lima.
Uji Kualitas Angket Penelitian
Suharsimi menyatakan validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau keaslian suatu instrumen. Artinya suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan secara akurat data dari variabel yang diteliti. Oleh karena itu, validitas menjadi kriteria untuk menentukan apakah instrumen yang diusulkan mudah dipahami atau menimbulkan kebingungan bagi responden.
Suatu instrumen dikatakan valid dapat dilihat dari pemahaman responden terhadap pernyataan ketika menjawab. Sebaliknya jika instrumen kurang valid maka responden pasti akan kebingungan karena tidak memahami maksud pertanyaan yang diajukan. . Ghozali dalam uji validitas menyatakan uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel derajat kebebasan (df)=n-2. Jika r hitung > r tabel maka instrumen dikatakan valid, dan sebaliknya jika r hitung < r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.
Suharsimi mengatakan reliabilitas menunjukkan bahwa suatu alat cukup dapat diandalkan untuk digunakan sebagai suatu alat. Artinya suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila menghasilkan data yang baik, dan instrumen yang baik tentu dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data yang baik.
Metode Analisis Data
- Analisis Deskriptif
- Uji Asumsi Klasik
- Analisis Regresi Berganda
- Pengujian Hipotesis
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi berdasarkan masukan variabel independen Gaji, Pengalaman Mengajar dan Iklim Kerja. Jika variabel kompensasi, pengalaman mengajar, dan iklim kerja bernilai 0, maka kompetensi profesional guru SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi sebesar 3,775. Artinya kualifikasi profesional guru SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi akan meningkat sebesar 3.775 jika tidak ada gaji, pengalaman mengajar dan iklim kerja.
Oleh karena itu dapat dikatakan terdapat pengaruh remunerasi terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini terdapat pengaruh pengalaman mengajar terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel independen kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
Berdasarkan hasil uji-t diketahui bahwa variabel yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi adalah pengalaman mengajar. Artinya semakin baik kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja maka semakin baik pula kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
Hasil Penelitian
- Analisis Deskriptif Responden
- Analisis Regresi Berganda
- Uji Hipotesis
Frekuensi jawaban responden mengenai kompensasi indikator: Guru mendapat tambahan jam mengajar, sekolah memberikan biaya tambahan, terlihat sebagian besar responden menjawab setuju terhadap pernyataan tersebut dengan jumlah 16 responden (53,3%). Frekuensi jawaban responden mengenai Kompensasi pada indikator: Sekolah memberikan biaya tambahan kepada guru penyelenggara kegiatan ekstrakurikuler, terlihat sebagian besar responden menjawab setuju terhadap pernyataan tersebut dengan jumlah 18 responden (60,0%). Frekuensi jawaban responden mengenai Iklim kerja untuk indikator Saya merasa nyaman mengerjakan tugas ketika berada di ruang kerja guru terlihat bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban sangat setuju dengan pernyataan tersebut dengan jumlah 16 responden (53,3 .
Frekuensi jawaban responden mengenai Iklim kerja untuk indikator Ketika saya bertemu dengan sesama guru di dalam dan di luar sekolah, selalu berjabat tangan, terlihat sebagian besar responden memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan tersebut dengan jumlah 16 responden (53,3 %) . Frekuensi tanggapan responden mengenai Iklim kerja untuk indikator Jika merasa ada kendala dalam pembelajaran, hal ini sudah saya diskusikan dengan guru lain, terlihat sebagian besar responden memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan tersebut dengan jumlah 18 responden (60,0 % ). Frekuensi tanggapan responden mengenai Iklim kerja untuk indikator : Setiap guru saling menghormati dengan menggunakan tata bahasa yang santun dan tutur kata yang baik, terlihat sebagian besar responden memberikan jawaban afirmatif terhadap pernyataan tersebut dengan jumlah sebanyak 13 responden (43,3%). ).
Frekuensi jawaban responden mengenai Iklim kerja pada indikator Saya percaya terhadap kemampuan guru lain dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, terlihat sebagian besar responden memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan tersebut dengan jumlah sebanyak 13 responden (43,3%). ). Frekuensi tanggapan responden mengenai Iklim Kerja untuk indikator: Setiap guru saling menghargai pendapat dan pemikiran pada saat pertemuan guru, terlihat sebagian besar responden memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan tersebut dengan jumlah 18 responden (60,0%). Frekuensi tanggapan responden mengenai kompetensi profesional guru pada indikator I menggunakan metode pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa, terlihat sebagian besar responden memberikan jawaban setuju terhadap pernyataan tersebut dengan jumlah 17 responden (56,7%).
Frekuensi jawaban responden mengenai kompetensi profesional guru indikator I melaksanakan Sistem Pendidikan Nasional dalam kinerja profesi guru, terlihat sebagian besar responden memberikan jawaban afirmatif terhadap pernyataan tersebut dengan jumlah 16 responden (53,3%). ).
Pembahasan
Kompensasi mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kompetensi profesional guru sebesar 15,4% dan merupakan pengaruh terkecil dari variabel bebas yang diteliti. Meskipun pengaruhnya kecil, namun kompensasi tetap berperan sebagai upaya peningkatan kompetensi profesional guru. Variabel pengalaman mengajar mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap kompetensi profesional guru di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi, walaupun hasil analisis deskriptif variabel pengalaman mengajar untuk indikator pendidikan dan pelatihan serta waktu pengabdian berada pada kategori rendah, namun besar pengaruhnya terhadap kompetensi profesional guru SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Guru yang lebih sering mengikuti pelatihan atau program pelatihan lokakarya pendidikan dan mempunyai masa kerja yang panjang kemungkinan besar akan memiliki kompetensi yang baik.
Jadi, melalui pengalaman mengajar membantu guru mencapai standar kompetensi guru profesional yang harus dipenuhi sesuai dengan temuan penelitian yang diuraikan di atas. Iklim kerja berperan dalam meningkatkan kompetensi profesional guru, karena dengan iklim kerja yang baik maka lingkungan kerja guru juga kondusif, hal ini ditunjukkan dengan interaksi antar guru yang harmonis, hubungan yang komunikatif dan sistem sosial yang baik. Faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional guru antara lain pengalaman mengajar guru, iklim kerja sekolah, dan kompensasi yang diterima guru.
Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa variabel kompensasi, pengalaman mengajar dan iklim kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kompetensi profesional guru. Artinya semakin baik pengalaman mengajar guru, iklim kerja dan kompensasi, maka semakin baik pula kompetensi profesional guru tersebut.
Simpulan
Saran
Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah, kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru SMA Kristen di Kabupaten Pati dan Jepara. Analisis pengaruh sikap profesional, iklim kerja sekolah dan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sekolah menengah negeri di kabupaten Sukawati. Kontribusi sikap profesional guru, iklim kerja sekolah dan pengalaman kerja guru terhadap kinerja guru di SMA Negeri di Kabupaten Badung.
Widyaningsih, Anis, 2014. Pengaruh Pendidikan dan Pengalaman Mengajar Terhadap Kompetensi Profesional Guru MA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pengaruh gaji dan motivasi terhadap kinerja guru di SMA Negeri 2 Argamakmur, Jurnal Pendidikan Triadik Bengkulu Utara, April 2010, Vol.13, No.1 (diakses 21 Desember 2014). Dalam rangka penyusunan tesis sebagai syarat kelulusan program Magister Manajemen Universitas HKBP Nommensen Medan, saya bermaksud melakukan penelitian tentang: Pengaruh gaji, pengalaman mengajar dan iklim kerja terhadap kompetensi profesional guru SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
Kami mohon bantuan dan kesediaannya untuk menanggapi seluruh pernyataan yang ada guna mempercepat pencarian. Sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi baik di dalam maupun di luar sekolah. Jika saya bertemu dengan sesama guru di dalam atau di luar sekolah, saya selalu berjabat tangan.
Setiap guru saling menghormati dengan menggunakan tata bahasa yang sopan dan tutur kata yang baik.