• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil regresi berganda, maka selanjutnya dapat dianalisis koefisien determinasinya (R2) yaitu koefisien determinasi parsial untuk mengukur secara terpisah dampak variabel independen (X1, X2, X3, X4 ,dan X5) terhadap

variabel dependent (Y). Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Uji F (Uji Serempak)

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama- sama variabel bebas secara signifikan terhadap variabel terikat. Di mana F hitung > F tabel, maka H1

diterima atau ada pengaruh secara bersama-sama variabel bebas yang dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila F hitung < F Tabel, maka Ho diterima akan tetapi secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.

c. Uji T (Uji Parsial)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya.

Dengan ketentuan : Jika t hitung > t tabel maka dapat dikatakan signifikan yaitu terdapat pengaruh antara variabel bebas yang diteliti dengan variabel terikatnya.

Sebaliknyajika t hitung <t tabel maka dapat dikatakan tidak signifikan.

b. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan batasan definisi operasional dan beberapa variabel dalam penelitian ini,yaitu:

1. Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT. Toyota Kalla (Y) adalah perasaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Adapun variabel kepuasan kerja yaitu:

1) Karakteristik pekerjaan yaitu berkaitan dengan cara bagaimana karyawan menilai tugas-tugas yang ada dalam pekerjaannya.

2) Karakteristik organisasi yaitu besar kecilnya organisasi mempengaruhi kepuasan keija karyawan. semakin besar organisasi, kepuasan kerja karyawan semakin menurun karena peranan semakin kecil dalam mewujudkan tujuan.

Pada organisasi yang kecil kepuasan kerja karyawan akan semakin besar karena peranan mereka semakin besar dalam mewujudkan tujuan.

3) Karakteristik individu yaitu faktor-faktor yang diduga dapat membantu atau menghalangi karyawan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.

2. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan (X) yaitu perilaku ataupun cara-cara yang digunakan oleh pemimpin pada perusahaan PT. Toyota Kalla. Adapun variabel dan gaya kepemimpinan yaitu:

1. Tipe Yang Demokratik

Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dan berbagai unsur dan komponen organisasi sehingga bergerak sebagai sesuatu totalitas. Karena itu pendekatannya dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinannya adalah pendekatan yang holistic dan integralistik.

Seorang pemimpin yang demokratik biasanya menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan dan berbagai sasaran organisasi.

2. Tipe Paternalistic

Tipe pemimpin paternalistic banyak terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di masyarakat yang agraris. Salah satu ciri masyarakat tradisional demikian ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau yang dituakan. Orang tua atau orang yang dituakan tersebut dihormati terutama karena orang-orang demikian biasanya memproyeksikan sifat-sifat dan gaya hidup yang pantas dijadikan teladan atau panutan oleh para anggota masyarkat lainnya.

3. Tipe yang Kharismatik

Tidak banyak hal yang dapat disimak dan literature yang ada tentang kepemimpinan yang kharismatik. Karakteristinya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar, seorang pemimpin yang kharismatik adalah seorang yang dikagurni oleh

banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi.

4. Tipe yang laissez faire

Persepsi seseorang pemimpin yang laissez faire tentang peranan sebagai seorang pemimpin berkisar pada perdagangan bahwa pada umunmya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dan orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing- masing anggota dan seorang pemimpin tidak perlu terlalu sering intervensi dalam kehidupan organisasional.

5. Tipe yang Otokratik

Seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois.

Egoismenya yang sangat besar akan mendorongnya memutarbalikkan kenyataan yang sebenamya sehingga sesuai dengan apa yang secara subyekif diinterprestasikan sebagai kenyataan. Egonya yang sangat besar menumbuhkan dan mengambangkan persepsinya bahwa tujuan organisasi identik dengan tujuan pribadinya dan oleh karenanya organisasi diperlakukannya sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi tersebut.

31 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Hadji Kalla didirikan oleh Hadji Kalla dan istri, Hj. Athirah Kalla,, pada tanggal 18 oktober 1952. Memulai usahanya pada bidang perdagangan tekstil dikota Watampone (Bone) dan Makassar. Berkat keuletan dan kerja keras beliau, perusahaan ini telah memiliki beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam satu wadah yaitu Hadji Kalla Group

Tujuan dan kegiatan perusahaan sebagai berikut:

1. Perdagangan hasil bumi dan hutan serta perdagangan umum lainnya, baik itu perhitungan sendiri maupun perhitungan orang lain secara agen atau komisi, teruratam perdagangan ekspor dan impor dan segala macam barang yang dapat dilakukan.

2. Melakukan usaha industri 3. Melakukan usaha pengangkutan.

Untuk mengantisipasi perkembangan perusahaan yang semakin pesat, maka pada tanggal 18 desember 1975, dilakukan perusahaan perihal tujuan perusahaan (pasal 2) dan susunan pemegang saham (pasal 20) dalam anggaran dasar perusahaan sehingga memungkinkan kegiatan-kegiatan perusahaan menjadi luas yakni:

1. Melakukan usaha perdagangan umum, terutama perdagangan hasil bumi, hasil hutan, hasil laut dan hasil industry secara local, interinsuler (antar pulau), ekspor dan impor.

2. Melakukan usaha-usaha leveransir umum, grosir, dealer, distributor, komosioner, dan agen-agen.

3. Melakukan usaha-usaha pengangkutan darat ( transportasi ) dan usaha perbengkelan ( service station)

4. Melakukan usaha industry, percetakan dan penjilidan 5. Melakukan usaha pertambangan

6. Melakukan usaha travel, biro, perhotelan, pariwisata, dan menjadi agen perwakilan dari perusahaan penerbangan dalam negeri.

7. Melakukan usaha-usaha pertanian, perkebunan, perikanan darat, dan laut eksploitasi hutan dan pengolahan kayu.

8. Melakukan usaha biro kontraktor dan pelaksanaan proyek-proyek pemerintah maupun swasta dan melakukan usaha-usaha pemborongan pembangunan, jalanan, jembatan, irigasi, bendungan, saluran air, pekerjaan teknik dan elektro.

9. Dan lain-lain usaha yang tidak dilarang dan dapat menguntungkan perseroan satu dan lain dalam pengertian yang seluas-luasnya.

Dengan laju perkembangan yang pesat, maka pada tahun 1973 PT. Hadji Kalla membuka kantor utama yang terletak di JL. Hos Cokrominoto No 27 Makassar.

Produk utama yang diperdagangkan oleh PT. Hadji Kalla saat ini adalah mobil merek

Toyota yang merupakan penyalur tunggal untuk daerah pemasaran Sulawesi yang merupakan salah satu dealer dari PT. Toyota Astra Motor yang berkedudukan di Jakarta.

Selain pendirian perusahaan, PT. Hadji Kalla Group juga peduli pada pendidikan dan kesejahtraan umat islam pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Untuk itu PT. Hadji Kalla mendirikan Yayasan pendidikan dan kesejahtaraan Islam Hadji Kalla. Yayasan ini didirikan pada tanggal 27 April 1984 dan membina sekolah mulai dari tingkat Taman kanak-kanak (TK), sekolah Dasar (SD), sekolah lanjutan Tingkat pertama (SLTP), dan sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Yayasan ini dikenal oleh masyarakat dengan nama perguruan Islam Athirah.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi PT. Hadji Kalla sebagai berikut:

a. Visi : Memuaskan kebutuhan transportasi untuk kualitas hidup yang lebih baik

Menjadi perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan.

b. Misi: Menjadi dealer utama TOYOTA terbaik di Indonesia.

Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut, PT.Hadji Kalla melakukan planning process secara bertahap di tingkat perusahaan sampai ke unit-unit operasional yang berfungsi sebagai pedoman bagi manajemen dalam menjalankan kegiatan usahanya.

C. Struktur Organisasi Perusahaan dan pembagian tugas

Untuk memperlancar kegiatan perusahaan dalam proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, maka perlu adanya pembagian tugas yang jelas. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya saling tumpah tindih. Pekerjaan dan wewenang masing-masing karyawan oleh karena itu perlu diciptakan suatu team kerja yang kompak, saling membantu dan saling menunjang satu dengan lainnya.

PT. Hadji Kalla dalam hal ini menggunakan struktur organisasi yang berbentuk lini dan staf. Pimpinan dalam menjalankan perusahaan dibantu oleh pejabat lini dan staf. Pejabat lini terdiri dan : Manajer Divisi Toyota, Manajer Devisi Keuangan, Manajer Devisi perdagangan umum, dan Manajer Devisi Administrasi Personalia. Pejabat staf terdiri dan : perencanaan perusahaan dan pengawasan interSn (Corporate Planning and internal Audit) serta sekertaris perusahaan.,

Adapun divisi-divisi ini membawahi beberapa departemen masing-masing.

Yaitu:

1. Divisi Administrasi

a. Departemen Personalia / PSDM, terdiri dari:

1) Hubungan individu / personal 2) Kompensasi

3) PSDM

b. Departemen Administrasi Umum/Humas, terdiri dari : 1) Pengadaan

2) Komunikasi

3) Pemeliharaan kantor 4) Hubungan masyarakat 5) Inventaris umum

2. Divisi keuangan membawahi 3 departemen, yaitu:

a. Departemen Keuangan, terdiri dari:

1) Kas dan bank 2) Verivikasi 3) Anggaran 4) EDP/ piutang

b. Departemen Accounting, terdiri dari:

1) R / K A perusahaan 2) Kantor pusat

3) Cabang / perwakilan 4) Unit usaha

c. Departemen kredit, terdiri dari:

1) Penegihan / penyitaan 2) Admin istrasi Kredit

3. Divisi Toyota Sales membawahi 3 departemen. Yaitu:

a. Departemen Toyota Sales, terdiri dari:

1) Administrasi penjualan 2) Pengarsipan surat 3) Gudang I Stock

4) Perkembangan dan promosi

b. Departemen Toyota Parts, terdiri dari:

1) Penjualan

2) Administrasi dan kas 3) Gudang / stok

c. Departemen Toyota service, terdiri dan:

1) BPP Makassar 2) PSDM

3) Kordinator BPP cabang / perwakilan

4. Divisi perdagangan umum membawahi 2 departemen, yakni:

a. Departemen Ekspor dan Impor, terdiri dari:

1) Kordinator T. Tebu 2) Distribusi pabrik Gula

b. Departernen administrasi, terdiri dari:

1) Car rental 2) Pelumas

3) Administrasi keuangan

5. Divisi perdagangan Umum clan aspal membawahi 2 departemen, yaitu:

a. Departemen Coordinator terdiri dari:

1. Pemasaran 2. Stock inventory

b. Departemen Administrasi / Piutang, terdiri dari:

1. Administrasi penjualan dan 2. piutang

D. Pembagian Tugas, Wewenang tan Tanggung Jawab

Adapun kewajiban, wewenang tugas dan tanggung jawab dani masing-masing divisi tersebut, adalah:

1. Direktur Utama /Direktur:

a. Memimpin dan menentukan kebijaksanaan tata tertib perusahaan b. Mengurus dan menjaga perusahaan, menetapkan tata tertib perusahaan

c. Mengusahakan hubungan baik antara perusahaan dengan pemerintah serta masyarakat setempat

d. Mengesahkan rencana anggaran pendapatan dan belanja tahunan perusahaan e. Membuat kebijaksanaan perusahaan mengenai pemasaran mobil yang akan

dipasarkan.

2. Business Development dan Badan Internal Audit

a. Membantu manajemen dan divisi lain dalam perencanaan keuangan b. Membantu manajemen dalam memilih dan mencari pasar baru

c. Membantu manajemen dalam memilih dan mencari standar keinginan untuk mengukur ketepatan dan rencana kegiatan

d. Membantu manajemen untuk memperluasa pasar

e. Membantu manajemen dalarn menyusun ramalan penjualan

f. Memilih dan meninjau system internal control dan melindungi harta milik perusahaan

g Meninjau dan mengadakan pemeriksaan (audit) secara sistematik, melaporkan kesimpulan dan merekomendasikan kepada manajemen

3. Perencanaan perusahaan dan pengawasan intern

a. Membantu manajemen dalam menentukan standard dan keinginan untuk mengukur ketepatan dan rencanan kegiatan

b. Membantu manajemen dan divisi lain dalam perencanaan keuangan c. Membantu manajemen dalam memperluas pasar

d. Menilai dan meninjau system internal control dan melindungi harta milik perusahaan

e. Memimpin dan mengadakan pemeriksaan (audit) secara sistematis dan melaporkan hasil dan rekomendaso kepada manajemen (direksi)

4. Sekretaris Perusahaan

a. Bertanggung jawab atas segala izin yang menyangkut perusahaan b. Mengambil alih semua pekerjaan yang tidak dikerjakan oleh divisi lain c. Mengatur jadwal direksi, termasuk tamu-tamu dan karyawan yang harus

diterima oleh direksi

d. Menginformasikan kepada direksi mengenai undangan yang masuk seperti seminar, diskusi dan lain-lain baik intern maupun ekstern.

5. Manajer devisi Toyota

a. Bertanggung jawab kepada direksi dalam tugas perencanaan, pemasaran, penyediaan dan menjalankan misi penjualan secara umum.

b. Berupaya menyukseskan dan memberikan laba yang maksimum dan mencari pembeli / keagenan sebanyak-banyaknya

c . Memelihara hubungan dengan para pelanggan d. Membantu direksi dalam menetapkan harga jual

e. Mengatur semua kegiatan yang mengarah pada kualitas dan kuantitas penjualan baik suku cadang maupun kendaraan termasuk upaya peningkatan servis atau layanan purna jual

f. Mengadakan hubungan kerja sama dengan semua dealer khusunya PT.Toyota Astra Motor

6. Manajer Divisi keuangan / Accounting

a. Membuat laporan keuangan yang tepat pada waktunya sesuai dengan permintaan direksi

b. Membantu direksi dalam menentukan kebijaksanaan keuangan dan administrasi termasuk menyiapkan rencana anggaran denda

c. Mengolah keuangan dan menjaga tingkat likuiditas perusahaan 7. Manajer divisi perdagangan Umum / Alperkost

a. Meningkatkan penjualan dan mencari pasar baru b. Mengatur dan menyiapkan rencana promosi

c. Memperbaiki dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta, dan perorangan / individu

d. Mengadakan penelitian dan pencatatan mengenai perkembangan perekonomian.

8. Manajer administrasi umum dan personalia

a. Bertanggung jawab penuh terhadap tugas dan tanggung jawab divisi

b. Mengkoordinasikan, mengawasi, memimpin, dan bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan bagian-bagian dibawah devisinya

c. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan administrasi d. Mengusahakan kesejahtraan karyawan

e. Menyiapkan segala kebutuhan rumah tangga perusahaan pada saat dibutuhkan f. Menjaga dan memelihara seluruh inventari perusahaan

9. Divisi perdagangan Aspal

a. Menjual aspal drum untuk kebutuhan Sulawesi selatan dan Sulawesi tenggara b. Mengorder pesanan aspal ke sulsel dan sultra

c. Menangani dan menandatangani kontrak penjualan aspal

41 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil

a. Pengambilan Sampel

Dari data yang diperoleh pada PT. Toyota Kalla. diketahui pegawai/karyawan PT. Hadji Kalla sebesar 780 orang sehingga dengan batas kesalahan yang diinginkan adalah 10%, maka melalui perhitungan menurut rumus Slovin, ukuran sampel yang diperoleh akan menjadi 100 orang.

b. Karateristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai/karyawan pada PT. Toyota Kalla. sebanyak 100 orang pegawai/karyawan terpilih dari jumlah populasi. Terdapat 3 karateristik responden yang dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, posisi / jabatan. Untuk memperjelas karateristik responden yang dimaksud, maka disajikan tabel mengenai jumlah responden seperti dijelaskan berikut ini:

1. Jenis kelamin Responden Tabel 5.1.

Karateristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%) Laki-laki 63 63

Perempuan 37 37

Jumlah 100 100

Sumber :Data diolah,2012

Pada tabel 5.1, menunjukkan bahwa dari seluruh responden yangberjumlah 100 orang, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 63 orang atau 63% dan sisanya adalah responden perempuan sebanyak 37 orang atau 37%

2. Usia responden

Tabel 5.2.

Karateristik Responden berdasarkan Usia

Usia Frekuensi (orang) Persentase(%) 20-30 tahun 33 36

31-40 tahun 48 48 Diatas 40 tahun 19 19 Jumlah 100 100 Sumber : Data diolah, 2012

Pada tabel 5.2. Nampak bahwa dari 100 orang responden yang ada, pegawai /karyawan yang berusia 31-40 tahun menempati posisi pertama dengan jumlah 48 orang atau 48%, yang kedua adalah pegawai/karyawan yang berusia 20-30 dengan jumlah 33 orang atau 33%. Kemudian jumlah responden terbanyak ketiga adalah yang berusia di atas diatas 40 tahun dengan jumlah 19 orang atau 19%.

3. Posisi / jabatan

Tabel 5.3.

Karateristik Responden berdasarkan posisi/jabatan Posisi atau jabatan Frekuensi (orang) Persentase(%) Direktur 2 2

Kepala cabang 20 20

Staf 78 78

Jumlah 100 100 Sumber: Data diolah, 2012

Pada tabel 5.3 nampak bahwa dari total jumlah responden sebanyak 100 orang, posisi Direktur 2 orang dengan persentase 2%, posisi Kepala Cabang 20 orang dengan persentase 20%, dan posisi Staf 78 orang dengan persentase 78%.

1. Penentuan Range

Survey ini menggunakan skala likert dengan skor tertinggi di tiap pertanyaan adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 100 orang maka:

Skor tertinggi : 100 x 5 = 500 Skor terendah : 100 x 1 = 100

Sehingga range untuk hasil survey = 500 -100 = 80 5

Range skor:

100 - 180 = Sangat rendah 341-420 = Tinggi 181 - 260 = Rendah 421-500 = Sangat tingi 261- 340 =Cukup

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada uji validitas dan reliabilitas kuesioner yang diberikan kepada para responden, dapat dilihat bahwa pertanyaan-pertanyaan yang menjadi parameter gaya Kepemimpinan demokratik (Xl), paternalistik (X2), kharismatik (X3), Laizzes Faire (X4) dan otokratik (X5) dan kepuasan kerja (Y) pada PT. Toyota Kalla Makassar

dapatdikatakan valid untuk dijadikan kuesioner karena pada uji validitas semua item pertanyaan, nilai r hitung> r tabel. Keputusannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.4

Rangkuman Hasil Uji Validitas pada Seluruh Item Pertanyaan

ITEM R Hitung r Tabel Keptusan

1 0,303 0.195 Valid

2 0,313 0.195 Valid

3 0,545 0.195 Valid

4 0,486 0.195 Valid

5 0,538 0.195 Valid

6 0,567 0.195 Valid

7 0,559 0.195 Valid

8 0,499 0.195 Valid

9 0,668 0.195 Valid

10 0,705 0.195 Valid

11 0,591 0.195 Valid

12 0,560 0.195 Valid

13 0,495 0.195 Valid

14 0,564 0.195 Valid

15 0,477 0.195 Valid

16 0,419 0.195 Valid

17 0,460 0.195 Valid

18 0,605 0.195 Valid

19 0,536 0.195 Valid

20 0,500 0.195 Valid

21 0,533 0.195 Valid

22 0,633 0.195 Valid

23 0,560 0.195 Valid

24 0,443 0.195 Valid

Pengujian reliabilitas, kita lihat dari nilai korelasi Gutman Split-Half Coefficient= 0,872. Korelasi berada pada kategori kuat. Bila dibandingkan dengan r

tabel (0,195) maka r hitung lebih besar dan r tabel. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa angka tersebut reliabel.

C. Deskripsi Variabel Gaya Kepemimpinan dan Penghitungan Skor

Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator — indikator dan juga penghitungan skor bagi variabel Gaya kepemimpinan yang terbagi atas lima yakni Tipe yang Demokratik (Xl), tipe yang paternalistic (X2), Tipe yang kharismatik (X3), Tipe yang laissez faire (X4), Tipe yang Otokratik (X5) dapat dilihat sebagai berikut ini.

a. Variabel Tipe yang demokratik (Xl)

Indikator-indikator dan variabel ini terbagi atas empat indikator, dimana hasilnya dapat kita lihat sebagai berikut:

Tabel 5.5. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tipe yang Demokratik (X1)

Pertanyaan (X1)

Tingkat jawaban Responden

Skor

SS S R TS STS

F % F % F % F % F %

1.Pimpinan selalu memberikan informasi yang jelas sesuai dengan tugas

bawahannya.

6 6 28 28 35 35 27 27 4 4 305

2.Pimpinan bersikap sangat

terbuka dalam kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan

2 2 49 49 30 30 18 18 1 1 333

3.pimpinan 9 9 50 50 29 29 10 10 2 2 354

selalu memotivasi untuk

meningkatkan gairah kerja dan membina tingkath laku saya yang produktif untuk mencapai target kinerja 4.pimpinan selalu memperhatik an fasilitas atau tempat yang layak untuk konsentrasi pekerja

19 19 53 53 22 22 4 4 2 2 383

Rata-Rata 343,75

Sumber : Data Primer diolah, 2012 ket :

SS= Sangat setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

R = Ragu-ragu

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan beberapa tanggapan responden terhadap variabel Tipe yang Demokratik (X1).

1. Pada pertanyaan pertama yaitu: Pimipnan selalu memberikan informasi yang jelas sesuai dengan tugas bawahannya. Sebanyak 6 orang (6%)

menjawab sangat setuju, 28 orang (28%) menjawab setuju, 35 orang (3 5%)

menjawab netral / raguragu, 27 orang (27%) menjawab tidak setuju, 4 orang (4%) menjawab sangat tidak setuju.

2. Pada pertanyaan kedua yaitu: Pimpinan bersikap sangat terbuka dalam kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan. Sebanyak 2 orang (2%) menjawab sangat setuju, 49 orang (49%) menjawab setuju, 30 orang (30%) menjawab netral / raguragu, 18 orang (18%) menjawab tidak setuju, 1 orang (1%) menj awab sangat tidak setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga yaitu: pimpinan selalu memotivasi untuk

meningkatkan gairah kerja dan membina tingkah laku saya yang produktif untuk mencapai target kinerja. Sebanyak 9 orang (9%) menjawab sangat setuju, 50 orang (50%) menjawab setuju, 29 orang (29%) menjawab netral / ragu-ragu, 10 orang (10%) menjawab tidak setuju, 2 orang (2%) menjawab sangat tidak setuju.

4. Pada pertanyaan ke empat yaitu: Pimpinan selalu memperhatikan fasilitas atau tempat yang layak untuk konsentrasi pekerjaan. Sebanyak 19 orang (19%) menjawab sangat setuju, 53 orang (53%) menjawab setuju, 22 orang (22%) menjawab netral / ragu-ragu, 4 orang (4%) menjawab tidak setuju, 2 orang (2%) menjawab sangat tidak setuju.

Pertanyaan (X2)

Tingkat Jawaban Responden Skor

SS S R TS STS

F % F % F % F % F %

1. pimpinan

selalu 8 8 49 49 29 29 12 12 2 2 349

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan terhadap gaya kepemimpinan Tipe yang Demokratik yang dimiliki PT.Toyota Kalla, sebesar 343,75 berada pada range tinggi.

b. Variabel Tipe yang Paternalistic (X2) memberikan

pemahaman yang matang terhadap perilaku sosial dan adat istiadat setempat untuk menjalankan tugas di lapangan.

2. pimpinan memahami konflik yang terjadidan menyamakan persepsi untuk menjalankan visi dan misi

organisasi.

8 8 50 50 31 31 10 10 1 1 354

3.Pimpinan memahami keadaan bawahan dan mendalami kebutuhan yang akan dilakukan.

7 7 53 53 31 31 8 8 1 1 357

4.Pimpinan selalu memberi dukungan untuk mencapai tujuan organisasi

10 10 56 56 26 26 7 7 1 1 367

Rata-Rata 356,75

Indikator-indikator dan vaniabel ini terbagi atas empat indikator, dimana hasilnya dapat kita lihat sebagai berikut:

Tabel 5.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tipe yang Paternalistic (X2)

Sumber: Data Primer diolah, 2012 Ket:

SS= Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS= Sangat Tidak Setuju R = Ragu-ragu

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan beberapa tanggapan responden terhadap variabel Tipe yang Paternalistic (X2)

1. Pada pertanyaan pertama yaitu: pimpinan selalu memberikan pemahaman yang matang terhadap perilaku sosial dan adat istiadat. Sebanyak 8 orang (8%) menjawab sangat setuju, 49 orang (49%) menjawab setuju, 29 orang (29%) menjawab netral/ ragu-ragu, 12 orang (12%) menjawab tidak setuju, 2 orang (2%) menjawab sangat tidak setuju.

2. Pada pertanyaan kedua yaitu: pimpinan memahami konflik yang terjadi dan menyamakan persepsi untuk menjalankan visi dan misi organisasi. Sebanyak 8 orang (8%) menjawab sangat setuju, 50 orang (50%) menjawab setuju, 31 orang (31%) menjawab netral/ ragu-ragu, 10 orang menjawab tidak setuju, 1 orang (1%) menjawab sangat tidak setuju.

3. Pada pertanyaan ketiga yaitu: pimpinan memahami keadaan bawahan dan mendalami kebutuhan yang akan dilakukan. Sebanyak 7 orang (7%) menjawab sangat setuju, 53 orang (53%) menjawab setuju, 31 orang (31%) menjawab netral/ ragu-ragu, 8 orang (8%) menjawab tidak setuju, 1 orang (1%) menjawab sangat tidak setuju.

4. Pada pertanyaan ke empat yaitu: Pimpinan selalu memberi dukungan untuk mencapai tujuan organisasi. sebanyak 10 orang (10%) menjawab sangat setuju, 56 orang (56%) menjawab setuju, 26 orang (26%) menjawab netral/

ragu-ragu, 7 orang (7%) menjawab tidak setuju, 1 orang (1%) menjawab sangat tidak setuju.

Dari hasil tersebt dapat disimpulkan bahwa tanggapan terhadap gaya kepemimpinan Tipe Paternalistic yang dimiliki PT. Toyota Kalla sebesar 356,75 berada pada range tinggi.

c. Variabel Tipe yang Kharismatik (X3)

Indikator-indikator dari variabel ini terbagi atas empat indikator, dimana hasilnya dapat kita lihat sebagai berikut:

Tabel 5.7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tipe yang Kharismatik (X3)

Pertanyaan (X3) Tingkat Jawaban Responden Skor

SS S R TS STS

F % F % F % F % F %

1. Pimpinan saya sangat berwibawa sehingga

13 13 64 64 17 17 4 4 2 2 382

Dokumen terkait