sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Output SPSS, 2022
Berdasarkan Gambar 4.2, grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kualitas laporan keuangan berdasarkan variabel independennya sistem pengendalian intern dan sistem informasi akuntansi (Hamsinar, 2017).
F. Pengujian Hipotesis
Akuntansi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan secara parsial yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.13 Uji Parsial (t) Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,551 1,871 -1,363 0,179
Sistem Pengendalian
Intern (X1) 0,307 0,047 0,333 6,495 0,000
Sistem Informasi
Akuntansi (X2) 2,489 0,189 0,675 13,168 0,000
Sumber : Output SPSS, 2022
Berdasarkan hasil uji regresi berganda yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS 28 for Windows, dapat dibuat persamaan sebagai berikut.
Y = (-2,551) + 0,307 X1 + 2,489 X2 + e
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (penjelas) secara individual mampu menerangkan variasi variabel dependen (terikat). Jika nilai t-hitung (+) > (+) t-tabel atau t-hitung (-) < (-) t-tabel maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap varibel dependen.
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 10% (<0.10). Dari hasil program SPSS yang dilakukan mengestimasi data pada tabel 4.13 diatas sehingga diperoleh :
1) Variabel X1 (Sistem Pengendalian Intern) memberikan nilai koefisien parameter (t-hitung) sebesar 6,495 dengan tiingkat signifikansi 0,00 (<0,10). Hal ini berarti H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa Sistem Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan karena tingkat signifikansi yang
dimiliki variabel Sistem Pengendalian Intern <0,10 (0,00 < 0,10) dan nilai t-hitung > 1,299 (6,495 > 1,299).
2) Variabel X2 (Sistem Informasi Akuntansi) memberikan nilai koefisien parameter (t-hitung) sebesar 13,168 dengan tingkat signifikansi 0,00 (<0,10). Hal ini berarti H2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan karen tingkat signifikansi yang dimiliki variabel Sistem Informasi Akuntansi <0,10 (0,00 < 0,10) dan nilai t-hitung > 1,299 (13,168 > 1,299).
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar persentase pengaruh variabel Sistem Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Peneliti melakukan pengujian koefisien korelasi atau R dan pengujian koefisien determinasi atau R Square (R2).
Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R- Square). Dari hasil program SPSS yang dilakukan mengestimasi data yang ada pada tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14
Uji Koefesien Determinasi R2 (Koefisien Determinasi) Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .991a 0,982 0,981 0,81769
Sumber : Output SPSS, 2022
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square (R2) model 1 sebesar 0,991 atau 99,1%. Nilai Adjusted R Square (R2) model 1 ini sebesar 98,2%. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa variabel dependen yaitu Kualitas Laporan Keuangan dapat dijelaskan oleh variabel independen Sistem Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Akuntansi sebesar 98,2%, sedangkan sisanya (100% - 98,2% = 1,8%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.
G. Pembahasan
Penelitian pengujian hipotesis yang menggunakan SPSS versi 28 ini menguji apakah Sistem Pengendalian Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan keuangan dan apakah Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap hipotesis penelitian dapat disimpulkan bahwa secara pengujian persial antara variabel independen Sistem Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Akuntansi dengan variabel dependen Kualitas Laporan Keuangan dijelaskan sebagai berikut:
1. Sistem Pengendalian Intern Berpengaruh Signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Berdasarkan tabel 4.13 menjelaskan bahwa Sistem Pengendalian Intern mempengaruhi Kualias Laporan Keuangan. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada Sistem Pengendalian Intern akan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan koefisien transformasi regresi mengindikasikan bahwa rasio Sistem Pengendalian Intern memiliki pengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Hal ini juga dapat menyatakan Sistem Pengendalian Intern akan meningkat seiring dengan kenaikan Kualitas Laporan Keuangan.
Jadi, hipotesis 1 yaitu, “Sistem Pengendalian Intern Berpengaruh Positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan”, dapat diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari (Fathia, et al., 2020);(Jonny M Situmorang,
2016);(Tawaqal, 2017);(Mochamad Taufan Noor, Fidiana, 2020);(Budiati et al., 2020) yang menunjukkan Sistem Pengendalian Intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan keuangan. Ini dapat terjadi karena Sistem Pengendalian Intern menjadi patokan awal apabila ditemukannya adanya temuan dalam laporan keuangan, sehingga peran dari sistem pengendalian intern dituntut untuk bekerja secara objektif dan independen untuk menghindari hal-hal yang dapat menurunkan kualitas laporan keuangan tersebut.
2. Sistem Informasi Akuntansi Berpengaruh Signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Berdasarkan tabel 4.13 menjelaskan bahwa Sistem Informasi Akuntansi mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi akan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan koefisien transformasi regresi mengindikasikan bahwa rasio Sistem Informasi Akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Pengaruh positif ditunjukkan oleh Sistem Informasi Akuntansi mengindikasikan bahwa Sistem Informasi Akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Hal ini juga dapat menyatakan Sistem Informasi Akuntansi akan meningkat seiring dengan kenaikan Kualitas Laporan Keuangan.
Jadi, hipotesis 2 yaitu, “Sistem Informasi Akuntansi Berpengaruh Positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan”, dapat diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari (Yanti & Musmini, 2020); (GP et al., 2020); (Khalifah, 2019); (Abbas et al., 2019) yang menunjukkan Sistem Informasi Akuntansi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan keuangan. Ini dapat terjadi karena Sistem Informasi Akuntansi dibutuhkan dalam proses penyusunan
dan pelaporan laporan keuangan, untuk dapat menyedikan informasi secara tepat dan akurat dibutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan dalam rengka menyediakan informasi yang mendukung keterandalan Kualitas Laporan Keuangan.
53 BAB V