• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN PADA SKPD KABUPATEN PINRANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan " LAPORAN KEUANGAN PADA SKPD KABUPATEN PINRANG "

Copied!
101
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi : “Pengaruh sistem pengendalian intern, sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Pinrang”. Pengaruh sistem pengendalian intern, sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Pinrang. Pengaruh sistem pengendalian intern, sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Pinrang.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................
  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Pinrang. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Pinrang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pemikiran akuntansi sektor publik khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sistem pengendalian internal, sistem informasi akuntansi dan kualitas pelaporan keuangan daerah.

  • Tinjauan Teori
    • Teori keagenan (Agency Theory)
    • Teori Kegunaan-Keputusan Informasi (Decision-Usefulness Theory)
    • Sistem Pengendalian Internal
    • Sistem Informasi Akuntansi
    • Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
  • Tinjauan Empiris
  • Kerangka Pikir Penelitian
  • Hipotesis

Etika profesi, independensi dan tekanan waktu terhadap kualitas penelaahan laporan keuangan (Studi kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pinrang). Akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan desa, partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan. Penelitian yang dilakukan oleh (Fathia, et al., 2020) dan (Khalifah, 2019) menemukan bahwa pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
  • Jenis Penelitian
  • Lokasi Dan Waktu Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Defenisi Operasional Variabel
  • Metode Analisis Data
  • Uji Hipotesis

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari pengelola fasilitas dan staf yang menjalankan fungsi akuntansi atau pengelolaan keuangan di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Pinrang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuesioner dan jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 51 responden.

Kuesioner digunakan untuk mengukur variabel independen yaitu sistem pengendalian internal manajemen (X1) dan sistem informasi akuntansi (X2), dengan variabel dependen yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (Y). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial. Komitmen untuk mengukur dan menguji suatu kuesioner atau hipotesis sangat bergantung pada kualitas data yang digunakan dalam pengujian.

Validasi data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik dengan menghitung korelasi setiap pernyataan dengan hasil menggunakan metode Korelasi Pearson Product Moment. Dalam penelitian ini pengukuran reliabilitas dilakukan dengan pencatatan atau pengukuran tunggal, kemudian hasilnya dibandingkan dengan klaim lain atau diukur korelasi antar klaim lainnya. Ukuran yang digunakan dalam analisis deskriptif tergantung pada jenis ukuran bangunan yang digunakan dalam penelitian ini.

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun simultan.

Tabel 3.1  Populasi Penelitian
Tabel 3.1 Populasi Penelitian

Gambaran Umum Objek Penelitian

Karakteristik Responden

Tabel 4.1 menunjukkan jumlah responden laki-laki sebanyak 19 orang, dan jumlah responden perempuan sebanyak 32 orang. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak pada penelitian ini adalah responden yang berumur 31 sampai 40 tahun dan yang paling sedikit responden berumur >50 tahun. Tabel 4.3 menunjukkan jumlah responden dengan tingkat pendidikan akhir sekolah menengah sebanyak 5 orang atau 9,80%, tidak ada responden dengan tingkat pendidikan akhir D3, dan 32 responden dengan tingkat pendidikan akhir S1. orang atau 62,75%, jumlah responden yang tamat S2 sebanyak 14 orang atau 27,45%, dan jumlah responden yang tamat pendidikan S3 tidak ada.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak pada penelitian ini adalah responden dengan tingkat pendidikan akhir S1 yaitu sebanyak 32 orang. Sedangkan jumlah responden berdasarkan bidang pendidikan akuntansi sebanyak 27 orang atau 52,94%, jumlah responden berdasarkan bidang pendidikan manajemen sebanyak 13 orang atau 25,49%, jumlah responden berdasarkan bidang pendidikan hukum sebanyak 27 orang atau 52,94%, jumlah responden berdasarkan bidang pendidikan hukum. 2 orang atau 3,92%, jumlah responden berdasarkan bidang pendidikan sosial sebanyak 1 orang atau 1,94% dan jumlah responden berdasarkan bidang pendidikan lain sebanyak 8 orang atau 15,69%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak pada penelitian ini adalah responden dengan gelar sarjana akuntansi yaitu sebanyak 27 orang.

Tabel 4.5 menunjukkan jumlah responden berdasarkan jabatan kepala bagian sebanyak 1 orang atau 1,96%, jumlah responden berdasarkan jabatan kepala subbagian sebanyak 9 orang atau 17,65%, jumlah responden berdasarkan jabatan bendahara sebanyak 6 orang atau 11,76%, dan jumlah responden berdasarkan jabatan staf sebanyak 35 orang atau 68,63%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak dalam penelitian ini adalah responden yang berjabatan staf yaitu sebanyak 35 orang dan jumlah responden terendah dalam penelitian ini adalah mereka yang berjabatan kepala departemen yaitu sebanyak 1 orang. Tabel 4.6 menunjukkan jumlah responden dengan tingkat pengalaman kerja <1 tahun sebanyak 7 orang atau 13,73%, jumlah responden dengan tingkat pengalaman kerja 1-3 tahun sebanyak 5 orang atau 9,80%, jumlah responden dengan tingkat pengalaman kerja 3-5 tahun sebanyak 4 orang atau sebesar 7,84%, dan jumlah responden dengan tingkat pengalaman kerja >5 tahun sebanyak 35 orang atau 68,63%.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak pada tingkat pengalaman kerja >5 tahun sebanyak 35 orang dan jumlah responden terendah pada tingkat pengalaman kerja 3-5 tahun sebanyak 4 orang.

Deskripsi Jawaban Responden

Analisis deskriptif responden mengenai variabel pengendalian internal didasarkan pada tanggapan responden terhadap pertanyaan seperti. Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Analisis deskriptif responden mengenai variabel Kualitas Pelaporan Keuangan didasarkan pada tanggapan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang dibagikan kepada responden.

Hasil Uji Kualitas Data

Hal ini terlihat dari semakin besarnya rhitung dari rtabel, dimana nilai rtabel untuk sampel sebanyak 51 responden adalah sebagai berikut. Reliabilitas merupakan alat ukur kuesioner yang menjadi indikator suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau reliabel apabila tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, yang diukur dengan nilai alpha Cronbach.

Secara umum suatu instrumen dikatakan baik apabila mempunyai koefisien Cronbach’s alpha > 0,6, maka angket penelitian dinyatakan reliabel. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam kuesioner untuk seluruh variabel tersebut adalah reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.

Tabel 4.10  Uji Validitas Variabel  Variabel  Indikator  Nilai  Nilai
Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel Variabel Indikator Nilai Nilai

Hasil Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan grafik plot P-P Normal di atas dapat disimpulkan bahwa pola grafik normal terlihat dari titik-titik yang tersebar di sekitar garis diagonal, dan sebarannya mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan grafik P-P plot normal menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan dalam penelitian ini karena memenuhi asumsi normalitas. Uji multikolinearitas untuk melihat apakah terdapat korelasi yang tinggi antar variabel independen pada versi regresi linier berganda.

Multikolinearitas merupakan kondisi adanya hubungan linier antara satu variabel independen dengan variabel independen lainnya dalam versi regresi. Salah satu cara untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai toleransi. Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada hubungan antar variabel independen.

Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui ada tidaknya ketimpangan varians dalam model regresi ini terhadap residu dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain. Jika variance residualnya berbeda antara observasi yang satu dengan observasi yang lain, berarti terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi.

Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan dalam memprediksi kualitas laporan keuangan berdasarkan variabel independen sistem pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi (Hamsinar, 2017).

Pengujian Hipotesis

Artinya H1 diterima sehingga dapat dikatakan Sistem Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan karena tingkat signifikansinya. Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar persentase pengaruh variabel Sistem Pengendalian Intern dan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Penelitian pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 28 ini menguji apakah Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan apakah Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Hal ini dapat mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada Sistem Pengendalian Intern akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien transformasi regresi menunjukkan bahwa pelaporan sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini juga dapat berarti bahwa Sistem Pengendalian Internal akan ditingkatkan seiring dengan peningkatan kualitas laporan keuangan.

Hal ini dapat berarti bahwa perubahan sistem informasi akuntansi akan mempengaruhi kualitas laporan akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan koefisien transformasi regresi menunjukkan bahwa rasio sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan akuntansi. Dampak positif sistem informasi akuntansi menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi mempunyai dampak positif terhadap kualitas laporan akuntansi.

Hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa Sistem Informasi Akuntansi akan semakin membaik seiring dengan peningkatan kualitas laporan keuangan.

Tabel 4.13  Uji Parsial (t)  Coefficients a Model
Tabel 4.13 Uji Parsial (t) Coefficients a Model

Kesimpulan

Saran

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Penggunaan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan SKPD di Kota Tangerang Selatan. Pengaruh partisipasi masyarakat, akuntabilitas dan transparansi kebijakan pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, dengan sistem pengendalian intern sebagai variabel moderasi. Pengaruh Perencanaan Anggaran, Sistem Informasi Keuangan Daerah dan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang). Tesis.

Pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan standar akuntansi pemerintahan dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di provinsi DIY. Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan, Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang. Pengaruh penggunaan sistem informasi akuntansi, kualitas sumber daya manusia dan sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dengan lingkungan eksternal sebagai variabel moderasi.

Pengendalian internal dan kompetensi staf di bidang kualitas laporan keuangan unit usaha daerah di lingkungan pemerintah kota Banda Aceh. Niat untuk melakukan penelitian ilmiah dalam rangka penyusunan disertasi yang berjudul “PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Tentang SKPD Kabupaten Pinrang)”. Di bawah ini pernyataan yang dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian intern dan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Pinrang.

Saya dapat menggunakan data dalam laporan keuangan yang saya hasilkan untuk mengoreksi keputusan pengguna di masa lalu (nilai umpan balik). Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang saya buat memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan pemerintah. Informasi keuangan yang disajikan instansi/lembaga tempat saya bekerja dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1  Populasi Penelitian
Tabel 4.10  Uji Validitas Variabel  Variabel  Indikator  Nilai  Nilai
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap sistem pemberian kredit dan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh BRI Unit Maluku Tengah, maka dapat disimpulkan