Prakiraan pentingnya dampak kegiatan pengangkutan terhadap komponen lingkungan kualitas udara dapat dilihat pada Tabel 6.113.
Tabel 6.113. Prakiraan Pentingnya Dampak Kegiatan Operasional RUMAH SAKIT UMS Terhadap Komponen Lingkungan Kualitas Udara
NO KRITERIA KEPENTINGANP TP KETERANGAN
1 Jumlah manusia yang akan terkena dampak
P
Jumlah manusia yang diperkirakan terkena dampak meliputi tenaga kerja operasional, pengunjung dan masyarakat di Kampung Karangasem RT 01, RT 02, dan RT 03 dan Kampung Soropadan RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, dan RT 05 Kelurahan Karangasem Kec. Laweyan Kota Surakarta yang berada di sekitar lokasi kegiatan
2 Luas wilayah persebaran dampak
P
Persebaran dampak tidak hanya di dalam lokasi rencana kegiatan saja tetapi meliputi sekitar lokasi kegiatan terutama permukiman Kampung Karangasem RT 01, RT 02, dan RT 03 dan Kampung Soropadan RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, dan RT 05 Kelurahan Karangasem Kec. Laweyan Kota Surakarta yang berada di sekitar lokasi kegiatan
3 Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
TP
Intensitas konstribusi peningkatan debu dan gas polutan terjadi selama kegiatan operasional RUMAH SAKIT UMS (SO2 = 41,53 – 152,44 µg/m3, CO = 60506,33 - 224968,23 µg/m3, NO2
= 1210,44 - 11115,41 µg/m3, TSP = 74,46 – 1019,1 µg/m3,) serta lamanya dampak bersifat temporari pada saat kegiatan berlangsung.
4 Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
P
Adanya pengaruh terhadap komponen lain yaitu gangguan kesehatan masyarakat serta menimbulkan perubahan sikap dan persepsi masyarakat.
5 Sifat kumulatif
dampak P Dampak bersifat kumulatif terhadap waktu dan
kejadian yaitu selama tahap Operasional RUMAH SAKIT UMS pada tahap Operasional 6 Berbalik atau tidak
berbaliknya
dampak TP
Dampak ini terjadi hanya sementara dan akan kembali sesaat setelah sumber emisi atau gas buang atau kegiatan aktivitas operasional sedang berhenti sementara.
7 Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Kriteria lain berdasarkan pendekatan teknologi yaitu dengan melakukan penanaman berbagai jenis pohon penyerap polutan di dalam tapak proyek
Jumlah 4 3
Sifat Penting Dampak : Penting (P)
Prakiraan Besaran Dampak dan Sifat Penting Dampak : Besar dan Negatif
2) Peningkatan Tingkat Kebisingan
Sangat Buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik
Kebisingan dBA > 60 55-60 50-55 45-50 < 45
Sumber: PerMenKes RI No : 07 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Kondisi Rona Lingkungan Hidup Awal (RLA)
Prakiraan kondisi kualitas lingkungan untuk komponen lingkungan tingkat kebisingan pada rona lingkungan hidup awal dilakukan melalui pengukuran tingkat kebisingan di wilayah studi. Besarnya tingkat kebisingan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 6.115. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan KOMPONEN
LINGKUNGAN PENDEKATAN KRITERIA PENETAPAN
KONVERSI SKALA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
Kebisingan (dBA) Kb-1 54,50 3 Sedang
Kb-2 53,45 3 Sedang
Rata -rata 3 Sedang
Sumber : Data Primer Hasil Analisis Laboratorium Green Lab Yogyakarta , 2020
Keterangan : 1)Baku Mutu Kebisingan Sesuai PerMenKes RI No : 07 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Dari hasil pengukuran tingkat kebisingan dapat disimpulkan kondisi di rona awal lingkungan sama dengan baku mutu sesuai PerMenKes RI No : 07 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit sebesar 50 dBA - 55 dBA. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi kualitas lingkungan rona lingkungan awal untuk tingkat kebisingan di wilayah studi masuk kriteria Sedang (Skala 3).
Kondisi Lingkungan Yang Akan Datang Tanpa Operasional RUMAH SAKIT UMS (QTP)
Kondisi lingkungan tingkat kebisingan yang akan datang tanpa operasional RUMAH SAKIT UMS diprakiraan akan mengalami perubahan dari kondisi rona lingkungan awal namun tidak signifikan. Sehingga kondisi lingkungan yang akan datang tanpa operasional RUMAH SAKIT UMS sama dengan kondisi rona lingkungan awal sehingga masuk dalam kriteria Sedang (Skala 3).
Kondisi Lingkungan Yang Akan Datang Dengan Operasional RUMAH SAKIT UMS (QDP)
Prakiraan kondisi kualitas lingkungan untuk komponen lingkungan tingkat kebisingan yang akan datang dengan operasional rumah sakit dilakukan melalui pendekatan penggunaan sarana transportasi dari karyawan, pasien, dan pengunjung rumah sakit sebagai sumber kebisingan. Pendekatan peningkatan kebisingan melalui alat transportasi yang akan digunakan dalam kegiatan operasional rumah sakit seperti tabel dibawah ini.
Tabel 6.116. Tingkat Kebisingan Mobil NO JENIS PERALATAN UNIT/JA
M Lmax PADA JARAK 15 m (dBA)
1 Mobil 8 77
Sumber : Ditjen Bina Marga dalam Pedoman Pemantauan Lingkungan Hidup Bidang Jalan, 2003
Suara bising dari kendaraan bermotor dikegiatan operasional Non Medis RUMAH SAKIT UMS akan merambat melalui media rambat (udara) dan akan berkurang
menjauhi sumber suara. Analisis total tingkat kebisingan 8 unit kendaraan bermotor/jam dalam waktu bersamaan menggunakan persamaan berikut ini :
L(Mobil) = (L1 + 10 Log n) dBA = (77+ 10 Log 8) = 86 dBA
Berdasarkan persamaan perhitungan total kebisingan untuk kendaraan bermotor (mobil) dalam waktu yang bersamaan sebesar 86 dBA yang diukur dari sumber kebisingan. Permukiman di sekitar lokasi kegiatan berjarak ±200 meter, dan ±100 meter, maka digunakan asumsi pendekatan analisis perhitungan yang berasal dari sumber tidak bergerak sebagai berikut :
Tabel 6.117. Asumsi Pendekatan Analisis Perhitungan Yang Berasal Dari Sumber
KODE LOKASI PERSAMAAN KETERANGAN
Kb-1
(Lokasi permukiman sebelah utara 200 meter dari lokasi kegiatan)
LP2 = Lp1 –10 log (R2/R1) dBA LP2 = 86 -10 log (200/15) dBA LP2 = 74,75 dBA
Lp1 = Tingkat kebisingan pada sumber (dBA)
Lp2 = Tingkat kebisingan
pada jarak R2 dari sumber (dBA)
R1 = Konstansta (15 meter)
R2 = Jarak dari sumber bising (meter)
Kb-2
(Lokasi permukiman sebelah selatan ± 100 meter dari lokasi kegiatan)
LP2 = Lp1 –10 log (R2/R1) dBA LP2 = 86 -10 log (100/15) dBA LP2 = 77,76 dBA
Sumber : Data Primer, 2020
Dalam bentuk grafik tingkat kebisingan dari sumber ke lokasi permukiman sebagai berikut:
Gambar 6.10. Grafik Tingkat Kebisingan Dari Sumber ke Lokasi Kegiatan Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kebisingan dikegiatan operasional Non Medis RUMAH SAKIT UMS, maka tingkat kebisingan mencapai 74,75 dBA dan 77,76 dBA. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek untuk tingkat kebisingan di wilayah studi masuk dalam kriteria Sangat Buruk (Skala 1).
Maka dapat disimpulkan bahwa:
Kualitas (QRLA) = Skala 3
Kualitas (QTP) = Skala 3
Kualitas (QDP) = Skala 1
Besaran dampak = (QDP) – (QTP) = (1 - 3) = -2 Dengan demikian besaran dampaknya termasuk dampak sedang negatif.
b. Sifat Penting Dampak
Prakiraan pentingnya dampak kegiatan pekerjaan fisik bangunan terhadap komponen lingkungan tingkat kebisingan dapat dilihat pada Tabel 6.118.
Tabel 6.118. Prakiraan Pentingnya Dampak Kegiatan Operasional Non Medis RUMAH SAKIT UMS Terhadap Komponen Lingkungan Tingkat Kebisingan
NO KRITERIA KEPENTINGAN
KETERANGAN
P TP
1 Jumlah manusia yang akan terkena
dampak P
Jumlah manusia yang diprakirakan terkena dampak meliputi tenaga kerja konstruksi dan masyarakat di Kampung Karangasem RT 01, RT 02, dan RT 03 dan Kampung Soropadan RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, dan RT 05 Kelurahan Karangasem Kec. Laweyan Kota Surakarta 2 Luas wilayah
persebaran dampak P
Persebaran dampak tidak hanya di dalam lokasi rencana kegiatan saja tetapi meliputi sekitar lokasi kegiatan terutama permukiman yang berada di sekitar lokasi kegiatan (jarak
±200 dan ±100 meter) 3 Intensitas dan
lamanya dampak
berlangsung P
Intensitas peningkatan kebisingan mencapai 74,75 dBA pada jarak 200 meter dan 77,76 dBA pada jarak 100 meter, termasuk tinggi (melebihi baku mutu). Lamanya dampak bersifat temporari pada saat tahap operasional Non Medis RUMAH SAKIT UMS 4 Banyaknya
komponen lingkungan lain yang terkena dampak
P
Adanya pengaruh terhadap komponen lain yaitu perubahan sikap dan persepsi masyarakat
5 Sifat kumulatif
dampak P Dampak bersifat kumulatif terhadap waktu dan kejadian yaitu selama tahap Operasional Non Medis RUMAH SAKIT UMS.
6 Berbalik atau tidak berbaliknya
dampak TP Dampak tidak dapat berbalik yang dilihat dari
dampak yang ditimbulkan.
7 Kriteria lain sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
TP
Kriteria lain berdasarkan pendekatan teknologi penggunaan peralatan yang layak pakai dan perawatan alat secara berkala
Jumlah 5 2
Sifat Penting Dampak : Penting (P)
Prakiraan Besaran Dampak dan Sifat Penting Dampak : Sedang dan Negatif
3) Peningkatan Volume Limpasan Air Permukaan (Run Of)