• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penurunan Kualitas Air permukaan a) Prakiraan Besaran Dampak

Dalam dokumen Bab VI PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 63-66)

Dengan adanya dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan pekerjaan fisik bangunan yaitu peningkatan volume limpasan air permukaan (run off) dapat menyebabkan terjadinya erosi yang berdampak pada penurunan kualitas air permukaan. Dampak penurunan kualitas air permukaan ini diakibatkan adanya limpasan air permukaan (run off) yang masuk ke saluran membawa material tanah yang dapat menyebabkan peningkatan kadar TSS pada air permukaan selain itu juga dengan adanya limbah cair konstruksi yang tidak dikelola dengan baik yang masuk pada saluran di sekitar lokasi kegiatan.

Dalam menentukan skala rona lingkungan awal, yang akan datang dengan proyek, dan yang akan datang tanpa proyek didasarkan dengan pendekatan besarnya konsentrasi TSS dalam air larian (run off) untuk kriteria penetapan komponen lingkungan penurunan kualitas air permukaan yang dikonversi menjadi skala kualitas lingkungan seperti tabel dibawah ini.

Tabel 6.74. Konversi Komponen Lingkungan TSS Menjadi Skala Kualitas Lingkungan KOMPONEN

LINGKUNGAN PENDEKATAN KRITERIA

PENETAPAN KONVERSI SKALA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

Kadar TSS > 200 mg/l 1 Sangat Buruk

100 - <200 mg/l 2 Buruk

50 -<100 mg/l 3 Sedang

30-<50 mg/l 4 Baik

< 30 mg/l 5 Sangat Baik

Sumber: Analisis Tim, 2020

Kondisi Rona Lingkungan Hidup Awal (RLA)

Prakiraan kondisi rona lingkungan hidup awal untuk komponen lingkungan kualitas air permukaan digunakan pendekatan melalui konsentrasi TSS di dalam air.

Konsentrasi TSS yang digunakan yaitu konsentrasi parameter TSS hasil pengujian air permukaan di dua titik pengukuran pada saluran air dekat lokasi pembangunan dalam wilayah studi. Adapun hasil pengukuran konsentrasi TSS sebagi berikut :

Tabel 6.75. Hasil Pengujian Laboratorium Kualitas Air Permukaan LOKASI

PARAMETER KUALITAS AIR

PERMUKAAN (TSS,mg/l)

SKALA KUALITAS

LINGKUNGAN KETERANGAN Kap-1

S 07° 32' 47,7" E 110° 47' 01,2"

(Sungai sebelah barat lokasi

kegiatan) 30 4 Baik

Kap-2

S 07° 32' 47,7" E 110° 47' 01,2"

(Danau sebelah timur utara lokasi kegiatan)

17 5 Sangat Baik

Rata-rata 4 Baik

Berdasarkan pendekatan tersebut, kondisi lingkungan pada rona lingkungan hidup awal untuk kualitas air permukaan apabila dikonversi terhadap skala kualitas lingkungan masuk dalam kriteria Baik (Skala 4).

Kondisi Lingkungan Yang Akan Datang Tanpa Proyek (QTP)

Diprakirakan tidak ada perubahan yang signifikan terhadap potensi penurunan kualitas air permukaan di wilayah studi untuk kondisi yang akan datang tanpa proyek.

Dengan demikian kondisi kualitas lingkungan terhadap peningkatan volume limpasan air permukaan akan tetap sama dengan kondisi rona lingkungan awal sehingga masuk dalam kriteria Baik (Skala 4).

Kondisi Lingkungan Yang Akan Datang Dengan Proyek (QDP)

Prakiraan besarnya dampak untuk komponen lingkungan penurunan kualitas air permukaan untuk kondisi yang akan datang dengan proyek dilakukan melalui pendekatan laju erosi, jumlah air larian (run off) dan besarnya kandungan TSS di

dalam air larian (run off). Adapun prakiraan besaran TSS yang terkandung dalam air larian adalah sebagai berikut:

 Laju erosi = 1,2 ton/Ha/Tahun

 Luas area kegiatan = 0,52 Ha

 Jumlah air larian = 0,140 m3/det x 86.400 det (24 jam)

= 12.096 m3/hari

 Besarnya erosi tahunan = 1,2 Ton/Ha/Tahun x 0,52 Ha

= 0,624 ton/tahun = 0,0017 ton/hari

 Besarnya TSS yang terbawa air larian

0,0017 ton/hari : 12.096 m3/hari = 0,00000014 mg/l

 Prakiraan TSS yang masuk ke dalam air permukaan diasumsikan sebanyak 50

% = 0,00000014 x 50 % = 0,00000007 mg/l.

Berdasarkan prakiraan besarnya kandungan TSS di dalam air larian yang masuk kedalam air permukaan yaitu sebesar 0,00000007 mg/l. Dengan masuknya TSS yang terbawa oleh limpasan air permukaan dari tapak kegiatan pembanguan RUMAH SAKIT UMS akan mempengaruhi peningkatan konsentrasi TSS disungai. Berdasarkan kondisi eksisting, konsentrasi TSS dalam air sungai sebesar 30 mg/l dan 17 mg/l, sehingga dengan masuknya TSS yang terbawa air larian sebesar 0,00000007 mg/l akan meningkatkan TSS menjadi 30,00000007 mg/l dan 17,0000000513 mg/l. maka kondisi lingkungan untuk komponen kualitas air permukaan di wilayah studi masuk dalam kriteria Baik (skala 4).

Maka dapat disimpulkan bahwa:

Kualitas (QRLA) = Skala 4

Kualitas (QTP) = Skala 4

Kualitas (QDP) = Skala 4

Besaran dampak = (QDP) – (QTP) = (4 – 4) = 0

Dengan demikian besaran dampaknya termasuk dampak sangat kecil negatif.

b) Sifat Penting Dampak

Prakiraan pentingnya dampak kegiatan pekerjaan fisik bangunan terhadap komponen lingkungan kualitas air permukaan dapat dilihat pada Tabel 6.76.

Tabel 6.76. Prakiraan Pentingnya Dampak Kegiatan Pekerjaan Fisik Bangunan Terhadap Penurunan Kualitas Air Permukaan

NO KRITERIA KEPENTINGAN KETERANGAN

P TP

1 Jumlah manusia yang akan terkena dampak

P

Jumlah manusia yang diperkirakan terkena dampak meliputi masyarakat di Kampung Karangasem RT 01, RT 02, dan RT 03 dan Kampung Soropadan RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, dan RT 05 Kelurahan Karangasem Kec.

Laweyan Kota Surakarta yang berada di sekitar lokasi kegiatan

2 Luas wilayah persebaran dampak

P

Persebaran dampaknya tidak hanya di sekitar lokasi kegiatan saja, tetapi meliputi masyarakat di Kampung Karangasem RT 01, RT 02, dan RT 03 dan Kampung Soropadan RT 01, RT 02, RT 03, RT 04, dan RT 05 Kelurahan Karangasem Kec. Laweyan Kota Surakarta dan hilir saluran air.

3 Intensitas dan TP Intensitas dampak hanya berlangsung

NO KRITERIA KEPENTINGAN

KETERANGAN

P TP

lamanya dampak

berlangsung selama kegiatan Pekerjaan fisik bangunan.

4 Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak

P

Adanya pengaruh terhadap komponen lain yaitu perubahan sikap dan persepsi masyarakat

5 Sifat kumulatif

dampak P

Dampak bersifat kumulatif terhadap waktu dan kejadian yaitu selama tahap konstruksi pada pekerjaan tanah konstruksi selama 12 bulan.

6 Berbalik atau tidak berbaliknya

dampak TP Dampak dapat berbalik yang dilihat dari dampak yang ditimbulkan hanya selama jangka waktu pelaksanaan pembangunan.

7 Kriteria lain sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

TP

Dampak dapat tertangani dengan adanya pendekatan teknologi berupa pembuatan saluran drainase, sumur resapan air hujan, dan/ atau Biopori

Jumlah 4 3

Sifat Penting Dampak : Penting (P)

Prakiraan Besaran Dampak dan Sifat Penting Dampak : Sangat Kecil dan Negatif

7) Gangguan Terhadap Biota Air

Dalam dokumen Bab VI PRAKIRAAN DAMPAK PENTING (Halaman 63-66)