• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian dan Analisis Data

Dalam dokumen RUDI KARMA (Halaman 94-200)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian dan Analisis Data

Penyajian dan analisis data dalam bab ini merujuk pada rumusan masalah meliputi unsur intrinsik yang terdiri atas (1) tema, (2) tokoh dan penokohan, (3) alur, (4) setting, (5) sudut pandang, (6) amanat, (7) gaya bahasa dan kearifan lokal masyarakat Bugis yang terdiri atas (1) bawaan hati yang baik (Ati mapaccing), (2) konsep pemerintahan yang baik (good governance), (3) demokrasi (Amaradekangeng), (4) penegakan hukum (5) motivasi berprestasi (Reso), (6) kesetiakawanan sosial (Assimellereng), dan (7) kepatutan (Mappasitinaja)

Untuk menjawab rumusan masalah yang ada maka penyajian dan aanalisis data dilakukan dengan memfokuskan pada satu masalah yang ada secara sekaligus dalam keempat cerita dalam Anthology of Asean Literatures Oral Literature of Indonesia yang di dalamnya terdapat empat judul yang menjadi sasaran penelitian yaitu (1) Pau-paukna Meompalo,( 2) Pau-paukna Arung E Sibawa Anak Saudagarak E, (3) Pau-paukna Arung E Sibawa Makkunrai Tomatoa, dan (4) Pau-paukna Arung Maceko E,

1. Unsur Intrinsik a. Tema

Tema yang terdapat pada keempat sasatra klasik Bugis adalah tema organik atau tema moral. Tema organik atau biasa juga dikatakan sebagai tema moral adalah tema yang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan moral manusia, sedangkan tema ketuhanan merupakan tema yang berkaitan dengan kondisi dan situasi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Untuk lebih jelasnya akan dibahas satu per satu penggunaannya sebagai berikut.

1) Pau-paukna Meompalo

Tema yang terdapat dalam Pauk-paukna Meompalo adalah tema organik. Tema organik atau tema moral yang terkandung di dalam cerita Pauk-paukna Meompalo tergambar dari bagaimana perlakuan manusia, baik kepada Meompalo, Datu Sangiang Serri beserta rombongannya ataupun manusia dengan sesama manusia dalam masyarakat itu sendiri. Berikut akan dipaparkan data yang menggambarkan tema moral.

... aiy moroku ri emeP mbnuaku ri aeg

mau bln kuweR mau ebet kulry etGin kuripsiy sbr ai nmlbo

puaku punn bolea ...

artinya

... waktu aku tinggal di Tempe menetap di Wage

meskipun ikan belanak kumakan meskipun ikan bete kularikan aku tak pernah diusik

dia sabar dan dermawan

majikanku yang punya rumah ...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 364,365)

Data di atas dimasukkan ke dalam tema organik atau tema moral karena pada data tersebut tergambar perlakuan yang diterima Meompalo dari majikannya pada saat ia tinggal dan menetap di Wage, karena ia diperlakukan dengan baik oleh majikannya meskipun Meompalo sering mencuri ikan ia tidak pernah diusik karena sifat majikannya yang sabar dan dermawan. Sikap yang sabar dan dermawan dari majikan Meompalo kepada Meompalo inilah yang menjadi gambaran bagaimana hubungan baik yang dimiliki oleh majikan Meompalo yang ada di Wage sehingga data ini masuk ke dalam gambaran tema moral.

Pada data berikut dikisahkan bagaimana keadaan Meompalo yang pada saat pelariannya dari Wage dan tiba di Kampung Bulu Soppeng.

... nepepk toRo bKu puaku pun bolea sl mrEp aulku sl teteR cocoku sl tpEsi mtku

mll mj suloku

kulari tapposo-poso kulEtun ri eaeRk ...

Artinya

... Aku dipukul punggung parang majikanku yang punya rumah rasa pecah kepalaku

rasa terserak benakku rasa keluar biji mataku berkunang pandanganku aku lari terengah-engah sampai di Enrekeng ...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 366,367)

Di Kampung Bulu Soppeng ini Meompalo mendapat majikan yang ringan tangan, hal ini terbukti dengan dipukulnya Meompalo dengan punggung parang. Sakit yang dirasakan oleh Meompalo teramat sangat hingga seakan pecah kepalanya, hilang ingatannya, seakan keluar biji matanya hingga berkunang-kunang penglihatannya.

Perlakuan majikan Meompalo yang kasar menggambarkan bahwa hubungan Meompalo dengan majikannya tidak berjalan baik. Adanya majikan Meompalo yang kasar menunjukkan sebuah penggambaran moral yaitu moral yang tidak baik, sehingga data ini menunjang penggambaran tema moral dalam cerita ini

Penggambaran tema moral juga dilihat dari perlakuan yang kasar masih diterima oleh Meompalo, yaitu dari majikannya pada saat tibanya di Meiwa Enrekeng. Berikut kutipan data yang bisa menggambarkkan kondisi tersebut.

... mruk wp tmuea aroaen mkuRai kulrimua mecek ri elbo pleGGEed nepepsik ron alu puaku PnPi eaed ...

Artinya

... serempak manusia menjadi gaduh laki-laki perempuan

aku lari bertengger di atas lesung

dipukul lagi dengan alu

majikanku yang menumbuk padi ...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 366,367)

Dari data di atas diperlihatkan bagaimana kegaduhan masyarakat mengejar Meompalo, hingga Meompalo berusaha menghindar dengan berlari mencari tempat perlindungan. Ketika didapatinya lesung tempat bertengger, kembali ia dipukuli dengan alu yaitu alat menumbuk pada lesung. Hubungan masyarakat dengan Meompalo pada data inilah yang merupakan cerminan moral yang kurang baik dari masyarakat ini, sehingga data ini juga menunjukkan penggunaan tema moral dalam cerita ini.

Sikap dari Datu Sangiang Serri yang peduli dengan apa yang terjadi pada Datu Tiuseng dengan berusaha mencari tahu dengan menanyakan langsung kenapa Datu Tiuseng beserta rombongannya bertangis-tangisan di luar kampung Lakemmek dapat dilihat pada data berikut

... ngiil mua mkEd dtun sGiy esri mgau ritu muaoRo mutud tesGE esGE mu sitEri tEriy mnE ri prElEsE lipu eaed wnuwea lkEmE ...

Artinya

... Maka menolehlah sambil berkata Datu Sang Hiang Seri

mengapakah kau tinggal duduk terisak-isak

sama bertangis-tangisan di luar perkampungan ...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 370,371)

Dari sikap Datu Sangiang Serri ditunjukkan bagaimana penggambaran moral baik yang dia miliki, hingga data ini juga menunjukkan pemakaian tema moral dalam cerita ini.

Perilaku masyakat Lakemmek dari data berikut menunjukkan sikap masyarakat yang tercela, karena sikap moral mereka yang saling menyumpahi oleh anak dengan orang tua sendiri, keluarga tak saling menghiraukan dan tak seia sekata dalam perbuatannya. Dengan adanya penggambaran hubungan yang kurang harmonis dengan keluarga menjadikan data ini termasuk ke dalam tema moral . Berikut kutipan yang menggambarkan hal tersebut.

... kuw ri silon tE tud toGE muwni ri lipuea ri lkEmE npuemns ewgai gau tEmedeceGed ntRo tRo ann nrEpu rGE rGEn nety situju bc

tauew ri llEpol ...

Artinya:

... kepada panakawan kita tidak akan menetap di Kampung Lakemmek mereka suka sekali.

perbuatan yang tercela disumpah-sumpahi anaknya tak dihiraukan keluarganya tak seia sekata

orang seisi rumah ...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 370,371)

Kutipan data selanjutnya merupakan gambaran bagaimana perlakuan masyarakat Kessi yang tidak disetujui perbuatan dan

kelakuannya oleh Datu Sangiang Serri, karena orang yang punya rumah di Kampung Kessi tanpa mencuci kaki dia naik ke rangkiang (tempat penyimpanan padi atau gabah di loteng), tak memakai baju untuk mengambil padi seikat. Dikatakan pula dalam cerita bagaimana sikapnya yang naik menerjang Meompalo, menyingkirkan dengan kaki yang menyebabkan Meompalo terlempar. Penggambaran perilaku- perilaku yang tidak baik dalam data ini menjadikan data ini masuk sebagai data tema moral. Berikut data yang menunjukkan perlakuan orang Kessi dalam cerita ini.

... dtn sGiy esri aerkliG mnEko sini aes meagea etaw mEn mbEni ri lipu to kEsiea etkuealori gaun ekuealori pGepn awies punn bolea etnbisai aepn neaRE ri rekyGE tEmsel tEmbju mPea aes siewsE nsitujua epgGi mlEkun emaoeged psipupu medecGi rPEn aininwn sinin tek tekn mdrEmE mnEmua sinin lp lpn npkua allEGE newGo ewGoni lupu mdEK mliwsEni

npko pun bolea npsiaai nety tEnpudu pudu elso dtun emao plo neaeRn tuduai nseriai cp aej

ntlitn cokiea poel tEp ri yolon dtun sGia esri

Artinya:

... Datu Sangiang Serri dengarlah kalian

semua padi yang banyak saya tak mau bermalam di kampung orang Kessi tak kusetujui perbuatannya tak kupuji kelakuannya orang yang punya rumah tanpa mencuci kaki dia naik ke rangkiang tak memakai baju mengambil padi seikat Pada saat itu pula

sang kucing sedang berbaring di atas onggokan padi.

mengumpulkan dengan baik ketenteraman perasaannya seluruh anggota badannya ngilu semua

segala persediannya disebabkan perjalanan

sudah ditekan oleh rasa lapar sudah haus dan lapar

tak diabaikan yang punya rumah diusir ia tidak mau

tak cepat turun Datu Meompalo dia naik menerjang

menyingkirkan dengan kaki maka terlempar sang kucing jatuh tercampak di hadapan Datu Sang Hiang Seri ...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 372,373) ... nsitujua epgGi

mdep rep medec awisE pbicrea nsitujuw epgGi nsituju bc mnE

tauwE ri llEpol...

Artinya:

... Kebetulan sekali

mempercakapkan yang baik baik keluarga Pabiccara

kebetulan pula seia sekata

orang di dalam rumah ...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 374,375)

Data di atas dapat diketahui bagaimana sikap saling menghargai dari sesama anggota keluarga, mereka berbicara membahas hal-hal yang baik dan tidak saling berselisih paham. Dengan kondisi tersebut tentunya kerukunan dan keharmonisan dalam keluarga dapat tercipta, hingga bisa dikatakan ini adalah penggambaran bagaimana hubungan yang baik yang dimiliki dari keluarga pabbicara. Berdasarkan hal tersebut maka data ini juga termasuk ke dalam tema moral.

Tema moral berikutnya terdapat pada data berikut yaitu gambaran bagaimana upaya keras dari Ibu Mangkauk dari Datu Sangiang Serri untuk membujuk Datu Sangiang Serri agar kembali ke bumi dan tidak menetap di langit. Dengan bahasa yang membujuk dengan pengharapan doa (pengambaran dari kata kerru jiwa sumangekmu), ibu dari Datu Sangiang Serri memberikan pengertian kepada anaknya bahwa memang seperti itulah kodrat yang harus ia jalani untuk tinggal menetap di bumi dan banyak yang akan menderita di bumi ketika ia tidak mau turun ke bumi dan tinggal menetap di langit . Di sini terlihat hubungan Ibu dari Datu Sangiang Serri yang sangat erat bagaimana layaknya ibu dan anak, saling menyayangi, namun meski begitu ia tidak menutup mata bahwa ada manusia di bumi yang juga

harus ia perhatikan, hingga ia mamberi pengertian kepada anaknya.

Hal ini sangat jelas terlihat bagaimana upaya dari Ibu Datu Sangiang Serri untuk menjaga aturan yang ada, hubungannya dengan anaknya meski keinginan anaknya harus ia tentang, dan bagaimana menjaga keharmonisannya dengan manusia yang ada di bumi, hingga kutipan ini masuk ke dalam data tema moral. Berikut kutipan dari gambaran moral tersebut.

... ekru jiw sumGEmu Coko poel ewtunE anea sGia esri rEkua etyko eRwE primE rillE lino pEep mnEai tauea anea ri llE lino sinin tokea eaed ri aw riprEtiwi

etaao nono ri lino ...

artinya

... kur semangatmu kau kembali, Wetune anakku Sangiang Serri jika engkau tak mau kembali lagi ke dunia

binasa orang semua.

di dunia, wahai anakku semua makhluk

di bumi pertiwi

jika kau tak mau turun ke dunia...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 385, 386) ... kuano ritu ri lino

mkurE tEera Pij moep tiniao tEpj ap sikua ememGi toto mrPu rPumu ripturu ri lino ea ...

artinya

... Pergilah kau ke dunia menetap menyebar keturunan menjadi makhluk selamanya sebab memang hanya demikian nasib kodratmu

diturunkan di dunia .. .

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 389, 390)

2) Pau-Paukna Arung E Sibawa Anak Saudagarak E

Tema yang terdapat dalam cerita ini adalah tema organik atau tema moral. Penggambaran tema moral yang ada dalam cerita ini dapat dilihat dari data berikut.

... mkEdni amn ainn ea anku tniy aslEt mksiwiy ea ri aru. asodgrkEeami mnt rienent ri tomtowt lEtu ri aiyea. aj muepgauai mksiwiy ea ri aru. tElomo lomo sukrn. mkEdni ann kotoGE tu adt. kuel mrign ea ap mealo pur purw mksiwiy.

Nedn naisE npoad ainn amn. npetkni ann ri aruea. ...

Artinya

... Anak itu berkata kepada ayah bundanya: "Wahai ayah bundaku telah cukuplah rasanya ilmu-ilmu yang saya miliki, sebab itu bawalah saya mengabdi kepada Raja. Menjawablah ayah bundanya : "Oo anakku, bukanlah keturunan kita, atau asal-usul kita yang mengabdi kepada Raja. Dunia perdaganganlah yang menjadi pusaka kita. Saya berharap, janganlah engkau mengabdi kepada Raja karena amatlah sukarnya pekerjaan itu." Karena desakan anaknya, ayah bundanya tiada daya lagi, lalu dibawanyalah anak itu...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 406, 407)

Data di atas merupakan penggambaran tema moral yaitu bagaimana hubungan anak dengan orang tuanya. Hubungan yang dimaksud di sini adalah rasa kasih sayang antara anak dengan orang tua, di mana karena rasa sayang orang tua pada anaknya, orang tua mengiyakan anaknya untuk memilih jalan hidupnya sendiri

dengan mengizinkan keinginan anaknya untuk mengabdi kepada Raja. Dengan terasa berat untuk mengabulkan keinginan anaknya tersebut karena garis keturunan dalam keluarga tersebut belum ada yang menjadi abdi Raja semua hanyalah pedagang atau saudagar, terlebih lagi pekerjaan sebagai abdi sangat teramat susahnya.

... nksiwiyn ri aru ea an n saodgr ea.

mpto ewg. engi engi suroai mauni n an an mun mesg muni lao. mkuniro gaun mksiwiy neped yertonis ri ealorin ri aruea...

artinya

...Anak saudagar itu mengabdilah dengan sebaik-baiknya. Dia terlalu rajin dan patuh, sehingga ia pun amat dikasihani oleh Raja... (Sastrowardoyo, dkk. 1983: 406, 407)

Berikut data di bawah menggambarkan bagaimana hubungan Raja dengan Anak Saudagar.

... nksiwiyn ri aru ea an n saodgr ea.

mpto ewg. engi engi suroai mauni n an an mun mesg muni lao. mkuniro gaun mksiwiy neped yertonis ri ealorin ri aruea...

artinya

... Anak saudagar itu mengabdilah dengan sebaik-baiknya.

Dia terlalu rajin dan patuh, sehingga ia pun amat dikasihani oleh Raja... (Sastrowardoyo, dkk. 1983: 406, 407)

Pada data ini terlihat bagaimana Raja mengasihani Anak saudagar ini karena dalam pengabdiannya terhadap Raja yang rajin dan patuh. Hubungan baik ini menjadikan data ini masuk ke dalam tema moral.

Tema moral dari cerita ini juga terlihat dari hubungan Anak Saudagar ini dengan orang lain sangat baik, yaitu ketika dalam

perjalanan ia membantu orang lain yang ingin melakukan hajatan.

Berikut data yang menggambarkan kondisi ini.

... mebl eblai sidupni esauw tomtoa tEto ri tEGn llE ea. mkedni tomtowea ri an n sodgrea elp lloko cinPE ri bolku mau cinPE mua. ap mealok mpeR tau ptpulo naunp tEeknern naikop pgEnEai. mkEd nw nwni an n saodgrew aiynea npoadea guruku nkurisuroai mpEri pEri.

artinya

... Kemudian datanglah seorang-orang tua yang meminta kepada anak saudagar itu untuk singgah sebentar di rumahnya. Ia mempunyai hajat hendak memberi makan empat puluh orang, dan sisa satu yang dicarinya. Dimintanya anak saudagar itulah yang mencukupkannya. Di dalam hati, berkatalah anak saudagar itu. Undangan ini harus dipenuhinya, sedang ia juga ada tugas yang harus disampaikannya dengan cepat. ... (Sastrowardoyo, dkk. 1983:

410, 411)

3) Pau-Paukna Arung E Sibawa Makkunrai Tomatoa

Tema yang terdapat di dalam Pau-Paunna Arung E Sibawa Makkunrai Tomatoa adalah tema ketuhanan. Tema ketuhanan ini terlihat dari bagaimana pengabdian manusia terhadap tuhan. Berikut akan dibahas data yang menunjang dari pemaparan di atas.

... n aiy riwEtuea ritu eakto mkuRai tomtoa ri wnuaearo. mesro ewg epgau pksiwiy ri altal ntEtoGE ai msEpj lim wEtuea. nerko tEG bEniwi ntEtoGE ai sEpj thju ea nainp emlau doa ri altal mkEd. ea pua pkEnai lloai doko msEro aru ea.lepria lloai aumurun kli ea. nmuppocoki lloai aumurun ket ea eaRE ea bill ea silao mokE ea aiy mnE....

Artinya :

... Di negeri tersebut, pada waktu itu diamlah juga seorang perempuan tua, yang mengabdikan diri kepada Tuhan, selalu melakukan sembahyang lima waktu. Apabila tengah malam berdirilah ia menegakkan sembahyang tahajud kemudian ia

pun memanjatkan doa ke hadirat Allah, katanya :"Ya Allah berilah penyakit yang keras kepada Raja, panjangkan usia kepada kadhi, pendekkanlah umur kepada khatib, bilal dan semua pegawai di mesjid... (Sastrowardoyo, dkk. 1983: 416, 417)

Pada kutipan data di atas dengan jelas bagaimana bentuk pengabdian manusia kepada Tuhan yang tergambarkan pada sosok Perempuan Tua yang taat melakukan sembahyang baik shalat lima waktu maupun shalat tahajud dan perempuan tua ini selalu berdoa memohon kepada Tuhan.

Berikutnya data di bawah menggambarkan bagaimana konsep beragama yang jelas menggambarkan bagaimana seseorang akan mendapat balasan yang baik berupa surga ketika ia selalu berbuat baik dan sebaliknya apabila seseorang dalam hidupnya berlaku jahat atau selalu berbuat dosa maka balasan yang ia akan dapat adalah neraka. Dalam data ini juga terlihat bahwa ketika Tuhan memberikan cobaan berupa Penyakit yang diderita seseorang maka sesungguhnya mendapat cobaan dari Allah dan ketika ia tawakkal segala dosanya akan diampuni dan masuk surga. Dari kutipan ini jelas merupakan tema Ketuhanan yang mengajarkan kita akan apa itu dosa, neraka, dan surga. Berikut data yang dimaksud.

... mkEdni tomtowea teakliGni mtu pua naupoadki ea pua aiyntu muk auewlodoa ai npoelai doko mesro muk auewlorEt. ap aiytu dosn sinin atn altal aiyn poasE ea aru Pwai ri lino lEtu ri aehr. Nritnain ri mleak ea ri easo kiamE esauw esauw aru gan rilino ri tau tEbEn eaRE ea bicrn

tEesauw atn altal. n aiy bicrn altal ed tsobu baicu btow naisE mnEai.

nerko mtnE ai edecn mutmni ri surug etri kir kir. Nerko mtnEai jn mutmni ri nrk. N aiytu tomdoko ea ritownai ri altal. gk mdokon ripeaeRkEni easo easo pd apln pitupuloea toshE. nerko sauni dokon pdni np rijjiyn ri aurn edn dosn. Nerko ndpini amtE ea mutmni ri surug tERi kir kir. Mkoniro amukn auewlowGi doko mesro arueG.

Artinya:

... Berkatalah perempuan tua itu: "Wahai Tuanku apa sebabnya saya mintakan tuanku ditimpa penyakit keras, karena tuanku saya cintai dan sayangi. Sebab segala dosa dan kesalahan hamba Allah adalah tanggungan yang dinarnai Raja di dunia hingga di akhirat. Sesungguhnya tak ada suatu yang tersembunyi terhadap Allah, semua diketahuinya.

Apabila kebaikan di dunia itu banyak maka masuklah ia ke dalam surga.

Apabila kejahatan di dunia itu lebih berat maka masuklah ia ke dalam neraka. Apabila orang itu sakit, ia sesungguhnya mendapat suguhan dari Allah. Selama ia sakit diberikan padanya sebagai pahala tujuh puluh orang yang syahid. Jika ia sembuh dari sakitnya, maka keadaannya sebagai bayi yang baru lahir, bersih tanpa dosa. Dan ketika tiba masa kematiannya masuklah ia ke dalam surga. Itulah sebabnya saya memintakan penyakit yang hebat yang menimpa Raja ...

(Sastrowardoyo, dkk. 1983: 416, 417)

Konsep ketuhanan juga tergambar dalam data di bawah ini. Di mana dijelaskan bagaimana pandangan Orang Tua ini mengenai pandangannya dalam beragama yang jelas dilihat dalam data di bawah.

...ea puwku mkEdai nbit sllhu alaihi wsl aiytu riysE ea kli ripeblai koritu surug nriepRE ri dul api nrk. mauni epkumun lEpun tEmutmato ri surug. iyntu amukn auewlodoaGi mleP aumurun brkuwmEGi aj nmsig risuelai sEer kuwmEGi aj nmeag mti mutm ri nrk. ntErin aru ea ritumkliGai adn mkuRai ea mkEd kotoGE admu kino. ap aitu kli ea abtunai edec ea aERE ea jea risinin atn altal.

mkonitu aruea eptEnai aiymnE atn altal ri lino.mkEdai paimE aru eaag muk muealowGi mpoCo umurun ket ea aERE ea moki ea aiymnE.

mkEdni mkuRaiea ea mkEda puw nbit sllhu alaihi wsl aiytu moki ptpolo perw ri msigiea aiy mnE ntu lisE surugai. n auewlow aimsig met aimEn ritu kuwmEGi nmsig risulai br kuwi ag nmeag lies surug.

artinya

... "Wahai Tuanku, Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wassalam, junjungan kita berkata : "Adapun orang yang dijadikan kadhi, dijauhkan dirinya dari surga dan dimasukkan ke dalam neraka, walaupun bagaimana jujurnya dan baiknya."

Itulah sebabnya saya mintakan supaya dipanjangkan usianya agar jangan lekas dia mati, supaya jangan banyak orang yang masuk neraka."

Raja itu menangis mendengar kata-kata perempuan tua tersebut kemudian berkata bahwa benar sekali segala kata- katanya itu, sebab adapun kadhi itu, tempat bersatu segala kejahatan dan kebaikan dari semua hamba Allah. Sesudah itu kembali Raja menanyakan, bahwa apakah sebabnya dia meminta agar lekas mati khatib, bilal, mukmin dan segala pengawal mesjid. Perempuan tua itu menjawab karena menurut sabda Nabi Sallallahu alaihi wassalam, adapun mereka itu pegawai pada mesjid, agama dan mereka ini adalah isi surga... (Sastrowardoyo, dkk. 1983: 416, 417)

Gambaran bagaimana kesadaran akan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan untuk senantiasa berdoa memohon hanya kepada Allah. Berikut data yang menggambarkan kondisi tersebut.

...ew silao nw nw medec pogwu pGilE br kuwmEGi ripeblai alEn ripapsk ea. nrai bicr mlEpuku mtutuai ri gau meckoea eaREeG ri asolGE ea. br kuwmEGi nloloGE aslmek aERE ea aselwGE ri duaea wnua.

artinya

... Makin keraslah tangis Raja itu, dia pun menengadah, mengangkat tangannya, meminta doa kepada Tuhan dan katanya : "Wahai Tuhanku berikanlah keyakinan dan kesatuan dengan pikiran yang baik padaku agar aku dapat membedakan.yang baik dan yang buruk sehingga aku jauh dari larangan-Mu ... (Sastrowardoyo, dkk. 1983: 418, 419)

Dalam dokumen RUDI KARMA (Halaman 94-200)

Dokumen terkait