• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Data (Hasil Penelitian)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

b. Deskripsi responden berdasarkan usia

Keragaman responden berdasarkan usia dapat ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Umur

Sumber: Kuesioner penelitian (data diolah, 2022)

Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia yang dicirikan melalui: 20-21 tahun sebanyak 48 orang atau sebesar 34,5%, 22-23 tahun sebanyak 66 orang atau sebesar 47,5%, 24-25 tahun sebanyak 25 orang atau sebesar 18,0%.

c. Deskripsi responden berdasarkan status mahasiswa

Keragaman responden berdasarkan status dapat ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Status

Sumber: Kuesioner penelitian (data diolah, 2022)

Kriteria Frekuensi (N = 139) %

Valid

20-21 Tahun 48 34,5

22-23 Tahun 66 47,5

24-25 Tahun 25 18,0

Total 139 100,0

Kriteria Frekuensi (N = 139) %

Valid

Aktif 138 99,3

Tidak Aktif 1 7,0

Total 139 100%

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan status mahasiswa dicirikan melalui: aktif sebanyak 138 orang atau sebesar 99,3%, tidak aktif sebanyak 1 orang atau sebesar 7,0%.

d. Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan

Keragaman responden berdasarkan pekerjaan dapat ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sumber: Kuesioner penelitian (data diolah, 2022)

Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan pekerjaan dicirikan: mahasiswa sebanyak 137 orang atau sebesar 98,6%, karyawan swasta sebanyak 1 orang atau sebesar 7,0%, wirausaha sebanyak 1 orang atau sebesar 7,0%.

Kriteria Frekuensi (N =

139) %

Valid

Mahasiswa 137 98,6

Karyawan swasta 1 7,0

Wirausaha 1 7,0

Total 139 100%

e. Deskripsi responden berdasarkan memiliki tabungan/deposito Keragaman responden berdasarkan memiliki tabungan/deposito dapat ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Deskripsi Responden Berdasarkan memiliki Tabungan/deposito

Sumber: Kuesioner penelitian (data diolah, 2022)

Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan memiliki tabungan/deposito dicirikan melalui: ada sebanyak 104 orang atau sebesar 74,8%, tidak ada sebanyak 35 orang atau sebesar 25,2%.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

a. Deskripsi Tanggapan Responden

Deskripsi merupakan penjelasan berupa analisis tanggapan responden melalui penyebaran kuisioner. Berikut ini adalah rekapitulasi skor jawaban responden:

Kriteria Frekuensi (N = 139) %

Valid

Ada 104 74,8

Tidak ada 35 25,2

Total 139 100%

1) Deskripsi Tanggapan Responden untuk Variabel Literasi Keuangan.

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Literasi Keuangan

Sumber: Kuisioner penelitian (data diolah, 2022)

Tabel 4.6 tersebut menjelaskan bahwa variabel literasi keuangan dicirikan melalui pengetahuan dasar keuangan dengan nilai rerata tanggapan responden sebesar 4,12%. Kondisi tersebut disebabkan karena pernyataan di dalam indikator yaitu pada setiap aktivitas keuangan yang saya lakukan, saya senantiasa belajar dari pengalaman dengan nilai rerata sebesar 4,14%.

Rerata tanggapan responden tertinggi berikutnya ditunjukkan melalui indikator keterampilan keuangan sebanyak 3,99%, hal ini dikarenakan pernyataan di dalam indikator yaitu saya memiliki kemampuan yang cukup dalam mengelola keuangan pribadi saya dengan nilai rerata sebesar 3,96%.

Dimensi / Variabel

Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5

Rerata

(F) (%) (F) (%) (F) (%) (F) (%) (F) (%)

PDK1 0 0 1 0.72 22 15.83 85 61.15 31 22.30 4.05

PDK2 0 0 1 0.72 9 6.47 95 68.35 34 24.46 4.17

PDK3 0 0 1 0.72 10 7.19 97 69.78 31 22.30 4.14

Rerata Pengetahuan Dasar Keuangan 4.12

KK1 0 0 2 1.44 29 20.86 80 57.55 28 20.14 3.96

KK2 0 0 3 2.16 21 15.11 87 62.59 28 20.14 4.01

KK3 0 0 1 0.72 23 16.55 89 64.03 26 18.71 4.01

Rerata Keterampilan Keuangan 3.99

PK1 0 0 1 0.72 16 11.51 99 71.22 23 16.55 4.04

PK2 0 0 3 2.16 29 20.86 81 58.27 26 18.71 3.94

PK3 1 0.72 1 0.72 24 17.27 85 61.15 28 20.14 3.99

Rerata Pengelolaan Keuangan 3.99

Rerata Variabel Literasi Keuangan 4.04

Rerata tanggapan responden tertinggi berikutnya ditunjukkan melalui indikator pengelolaan keuangan sebanyak 3,99%, hal ini dikarenakan pernyataan di dalam indikator yaitu Saya memahami manfaat pengelolaan keuangan sehari-hari dengan nilai rerata sebesar 3,99%.

2) Deskripsi Tanggapan Responden Untuk Variabel Sikap Keuangan Tabel 4.7

Tanggapan Responden Terhadap Variabel Sikap Keuangan

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut menjelaskan bahwa sikap keuangan dicirikan melalui hemat dengan nilai rerata 3,89%. Kondisi tersebut disebabkan karena pernyataan indikator yaitu saya selalu bertindak ekonomis dalam aspek keuangan saya, seperti bersikap hemat dengan nilai rerata responden sebesar 3,94%.

Dimensi / Variabel

Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5

Rerata

(F) (%) (F) (%) (F) (%) (F) (%) (F) (%)

SD1 0 0 6 4.32 30 21.58 83 59.71 20 14.39 3.84

SD2 0 0 3 2.16 77 55.40 46 33.09 13 9.35 3.50

SD3 0 0 4 2.88 35 25.18 73 52.52 27 19.42 3.88

Rerata Sisa dana 3.74

AG1 0 0 6 4.32 44 31.65 63 45.32 26 18.71 3.78

AG2 0 0 2 1.44 31 22.30 81 58.27 25 17.99 3.93

AG3 0 0 6 4.32 37 26.62 73 52.52 23 16.55 3.81

Rerata Anggaran 3.84

HMT1 0 0 5 3.60 23 16.55 87 62.59 24 17.27 3.94

HMT2 0 0 4 2.88 35 25.18 74 53.24 26 18.71 3.88

HMT3 0 0 2 1.44 39 28.06 76 54.68 22 15.83 3.85

Rerata

Hemat 3.89

Rerata Variabel Sikap Keuangan 3.82

Rerata tanggapan responden tertinggi berikutnya ditunjukkan melalui indikator anggaran sebanyak 3,84%, hal ini dikarenakan pernyataan didalam indikator yaitu saya selalu menyusun anggaran pengeluaran dan belanja (harian, atau bulanan) dengan nilai rerata sebesar 3,81%.

Rerata tanggapan responden terendah yaitu indikator sisa dana sebanyak 3,74%, hal ini dikarenakan pernyataan didalam indikator yaitu saya selalu menyisihkan sisa dana (uang) bagi kepentingan sosial dengan nilai rerata sebesar 3,50%.

3) Deskripsi Tanggapan Responden Untuk Variabel Perilaku Keuangan Mahasiswa

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Untuk Variabel Perilaku Keuangan Mahasiswa

Sumber: Lampiran 3

Dimensi / Variabel Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5

Rerata

(F) (%) (F) (%) (F) (%) (F) (%) (F) (%)

MYP1 0 0 3 2.16 19 13.67 94 67.63 23 16.55 3.99

MYP2 0 0 6 4.32 58 41.73 63 45.32 12 8.63 3.58

MYP3 0 0 4 2.88 41 29.50 79 56.83 15 10.79 3.76

Rerata Menyimpan 3.77

PDP1 0 0 4 2.88 26 18.71 91 65.47 18 12.95 3.88

PDP2 0 0 1 0.72 21 15.11 81 58.27 36 25.90 4.09

PDP3 0 0 0 0 16 11.51 100 71.94 23 16.55 4.05

Rerata Perencanaan dan Penganggaran 4.01

PP1 0 0 0 0 13 9.35 54 38.85 72 51.80 4.42

PP2 1 0.72 31 22.30 77 55.40 21 15.11 9 6.47 3.04

PP3 0 0 0 0 17 12.23 79 56.83 43 30.94 4.19

Rerata Perilaku

Pembelian 3.88

Rerata Variabel Perilaku Keuangan 3.89

Tabel 4.8 tersebut menjelaskan bahwa variabel perilaku keuangan mahasiswa dicirikan melalui perencanaan dan penganggaran sebanyak 4,01%. Kondisi tersebut disebabkan karena pernyataan di dalam indikator yaitu saya selalu mendahulukan kebutuhan yang paling utama terlebih dahulu dalam anggaran belanja dengan nilai rerata 3,88%.

Rerata tanggapan responden tertinggi berikutnya ditunjukkan melalui indikator perilaku pembelian sebanyak 3,88%, hal ini dikarenakan pada pernyataan yaitu saya selalu membandingkan harga antar beberapa produsen sebelum melakukan pembelian barang dengan nilai rerata sebesar 4,19%.

Rerata tanggapan responden terendah yaitu indikator menyimpan sebanyak 3,77%, hal ini dikarenakan pada pernyataan saya selalu menyimpan uang untuk keperluan tidak terduga dengan nilai rerata sebesar 3,76%.

3. Hasil Uji Instrumen

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Pengujian validitas dilakukan berdasarkan analisis item yaitu mengkorelasikan skor setiap item dengan skor variabel. Untuk jumlah responden sebanyak 139 orang dan dengan tingkat signifikan 5%, maka diperoleh angka kritik sebesar 0,05.

Tabel 4.9

Uji Validitas dan Reliabilitas Pengukur Pearson

Correlation Cronbach's Alpha

pdk1 427

738

pdk2 585

pdk3 454

kk1 586

kk2 665

kk3 652

pk1 607

pk2 557

pk3 591

Total LK 569

sd1 617

702

sd2 532

sd3 448

ag1 479

ag2 566

ag3 617

hmt1 624

hmt2 500

hm3 527

Total SK 546

myp1 665

688

myp2 582

myp3 548

pdp1 636

pdp2 517

pdp3 542

pp1 444

pp2 425

pp3 510

Total PK 541

Sumber: Lampiran 3

Pengujian validitas dilakukan berdasarkan analisis item yaitu mengkorelasikan skor setiap item dengan skor variabel. Untuk jumlah respon sebanyak 139 orang dan dengan tingkat signifikan 5%, maka diperoleh angka kritik sebesar 0,05.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan dua jenis pengujian yaitu uji Run Test dan uji statistik One Sample Kolmogorov- Smirnov Test. Dasar pengambilan keputusan dalam kedua uji tersebut yakni jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil uji menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Hasil dari pengujian normalitas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas

Jenis pengujian Z-score p-value Keputusan Runs Test -1.787 0.074 Berdistribusi normal One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test

0.062 0.200 Berdistribusi normal Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas diketahui bahwa nilai signifikansi dari uji Run Test sebesar 0.074 > 0,05, sedangkan uji One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,200 > 0,05. Berdasarkan ke-dua hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa merujuk pada kedua pengujian yang digunakan, maka dapat dinyatakan jika data yang digunakan pada penelitian ini berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Hasil dari uji multikolonieritas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolonieritas

Kausalitas Tollerance

< 1

Value influence factor

< 10 Keputusan

LK➔PK 0.577 1.734 Non Multi

SK➔PK 0.577 1.734 Non Multi

Sumber: Lampiran 3

Berdasarkan tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa kausalitas literasi keuangan terhadap perilaku keuangan menunjukkan nilai Tollerance sebesar 0,577 < 1, kemudian untuk value influence factor sebesar 1,734 < 10, sedangkan pada kausalitas sikap keuangan terhadap perilaku keuangan nilai Tollerance sebesar 0,577 < 1 dan value influence factor sebesar 1,734 < 10. Dari dua kausalitas tersebut dapat dibuktikan jika nilai TOL keduanya < 1 dan nilai VIF < 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas sedangkan yang berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan pada uji

Heteroskedastisitas yaitu jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.12

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)

Kausalitas (Glejser) P-value Simbol P-level Keputusan

LK ➔ PK 0.066 > 0,05

Homogenitas

SK ➔ PK 0.758 > 0,05 Homogenitas

Sumber: kuesioner penelitian (data diolah, 2021)

Tabel 4.13 merupakan tabel pengujian terjadi ataupun tidaknya heteroskedastisitas, pengujian ini menggunakan uji Glejser. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengaruh LK terhadap PK menghasilkan p-value 0,066 > 0,05 kemudian pada pengujian kedua pengaruh SK terhadap PK menghasilkan p-value 0,758 > 0,05. Dari kedua pengujian tersebut dapat dijelaskan jika data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat homogenitas (memiliki keseragaman data) atau terbebas dari gejala heteroskedastisitas (memiliki keragaman data).

d. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Kriteria dalam uji linearitas adalah dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier apabila signifikansi (linearity) < 0,05. Hasil dari uji linearitas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Gambar 4.1

Linearitas Independen pada Dependen Variabel

Gambar 4.2

Linearitas Independen pada Dependen Variabel

Grafik pada gambar di atas membuktikan bahwa adanya hubungan linear antara literasi keuangan dengan perilaku keuangan, kontribusi nilai linearitas = 0,409. Sedangkan sikap keuangan = 0,498.

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Analisis Data Penelitian

a. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang memberikan gambaran atau deskripsi pada suatu data dengan membandingkan nilai mean dengan nilai standard deviasi. Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Hasil dari uji analisis statistik deskriptif tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.13

Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Variabel Rerata Simbol Std. Deviation

PK 388,97 > 35.67

LK 403,20 > 36.00

SK 382,23 > 39.43

Sumber: data diolah Output SPSS versi 25 (2022)

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa hasil analisis statistik ditemukan jika nilai rata-rata (mean) untuk variabel perilaku keuangan sebesar 388,97 > 35,67(Std. Deviation), untuk variabel literasi keuangan nilai rata-rata (mean) sebesar 403,20 > 36.00(Std.

Deviation) sedangkan untuk variabel sikap keuangan nilai rata-rata (mean) sebesar 382,23 > 39.43 (Std. Deviation). Hasil tersebut dapat dijelaskan jika hasil perilaku keuangan cenderung datanya

berdistribusi dengan baik disebabkan nilai reratanya lebih besar dibandingkan Std. Deviation, untuk literasi keuangan nilai reratanya lebih besar di bandingkan Std. Deviation sehingga datanya berdistribusi dengan baik, sedangkan sikap keuangan nilai reratanya menunjukkan hasil lebih besar sehingga dapat dikatakan bahwa deskripsi data pada sikap keuangan cenderung berdistribusi dengan baik.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi linear berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah perilaku keuangan (Y), sedangkan yang menjadi variabel bebas yaitu literasi keuangan (X1) dan sikap keuangan (X2). Hasil dari uji analisis regresi linear berganda tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.14

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Kausalitas

Un & Std Coefficient s (Beta)

t-

hitung Simbol t-tabel P- value

(Constant) 90.309

Std. Error 23.812

LK ➔ PK 0.310 4.145 > 1.9773 0.000

SK ➔ PK 0.455 6.668 > 1.9773 0.000

Sumber: data diolah Output SPSS versi 25 (2021)

Dari hasil tabel diatas apabila ditulis dalam bentuk unstandardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

𝑌 = 𝑎 + 𝛽1𝑋1+ 𝛽2𝑋2+ 𝑒

Y = 90.309 (α) + 0,310 (β1X1) + 0,455 (β2X2) + 23.812 (e)

Dari model persamaan regresi tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Angka konstanta bertanda positif sebesar 90.309 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% maka kenaikan tersebut akan diikuti dengan kenaikan pada variabel lainnya dengan besaran yang sama

2. Koefisien literasi keuangan bertanda positif sebesar 0,310 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% literasi keuangan, maka akan meningkatkan perubahan perilaku keuangan sebesar 31,00% pada saat variabel lainnya tetap.

3. Koefisien sikap keuangan bertanda positif sebesar 0,455 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% sikap keuangan, maka akan meningkatkan perubahan perilaku keuangan sebesar 45,50% pada saat variabel lainnya tetap.

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Uji Kelayakan Model (Uji Fisher test)

Penggunaan uji-F dilakukan dengan tujuan untuk menilai apakah model yang dianalisis telah memenuhi syarat kelayakan model (goodness of fit model) dasar pengambilan keputusan terbukti atau tidaknya hipotesis yang diajukan yaitu jika nilai Fhitung > Ftabel dan pada tingkat singifikansi < 0,05, maka model dinyatakan layak untuk

dianalisis lebih lanjut. Hasil dari uji kelayakan model tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.15

Hasil Uji Fisher Test (Uji F)

Kausalitas F-hitung Simbol F-tabel p-value

LK ➔ PK

84.694 >

3.0627 0,000

SK ➔ PK >

Sumber: data diolah Output SPSS versi 25 (2022)

Berdasarkan tabel 4.16, menunjukkan bahwa hasil pengujian Fisher test, menunjukkan nilai F-hitung = 84,694 > 3,0627 (F-tabel) hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi yang dibangun dalam penelitian ini layak, memenuhi uji kelayakan model (goodness fit of test)

b. Uji Student Test (t-test)

Uji t-statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel penjelas (independen) berkontribusi pada variabel dependen. Pengujian nilai t-statistik menggunakan nilai signifikansi α = 5%. Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik t adalah jika nilai signifikansi t (p-value) < 0,05, maka hipotesis alternatif di terima, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual dan signifikan mempengaruhi variabel independen (Ghozali 2016:98).

1) t-hitung > t-tabel : maka H0 ditolak dan Ha diterima 2) t-hitung < t-tabel : maka H0 diterima dan Ha ditolak

Tabel 4.16

Hasil Uji Student Test (Uji t) Kausalitas

Un & Std Coefficients

(Beta)

t-hitung Simbol t-tabel P-value

(Constant) 90.309

Std. Error 23.812

LK ➔ PK 0.310 4.145 > 1.977304 0.000

SK ➔ PK 0.455 6.668 > 1.977304 0.000 Sumber: data diolah Output SPSS versi 25 (2022)

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku keuangan t-hit =4,145 > 1,977 sehingga (H1) hipotesis pertama yang diajukan yaitu literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan dinyatakan terbukti atau diterima, hal ini dapat dilihat pada nilai t-hit > t-tab. Pada hipotesis kedua (H2) yang diajukan yaitu sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan dinyatakan terbukti atau diterima.

Berdasarkan penjelasan terhadap hasil tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengaruh Literasi Keuangan (X1) terhadap Perilaku Keuangan (Y) Kriteria pengujian uji t pada tabel diatas thitung literasi keuangan sebesar 4,145 dan nilai signifikan pada tingkat kepercayaan (α = 0,05), nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05. Nilai ttabel dengan (α = 0,05) dan derajat bebas

= 139 maka diperoleh ttabel = 1,977

Nilai thitung 4.145 > ttabel 1,977 maka pada tingkat kekeliruan 5% H0 diterima dan Ha diterima. Nilai koefisien regresi variable

literasi keuangan adalah 0,310 (positif). Hal ini berarti literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan.

2. Pengaruh sikap keuangan (X2) terhadap perilaku keuangan (Y) Kriteria pengujian uji t pada tabel diatas thitung sikap keuangan sebesar 6,668 dan nilai signifikan pada tingkat kepercayaan (α=0,05), nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,00 lebih kecilr dari 0,05. Nilai ttabel dengan (α=0,05) dan derajat bebas = 139 maka diperoleh ttabel = 1,977

Nilai thitung 6,668 < ttabel 1,977 maka pada tingkat kekeliruan 5%

H0 diterima dan Ha diterima. Nilai koefisien regresi variabel sikap keuangan adalah 0,455 (positif). Hal ini berarti sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R2) nol, berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Hasil dari uji koefisien determinasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Kausalitas Pearson

Correlation X Standardized

Coefficients Kontribusi R R Square

LK ➔PK 0,639 X 0,312 0,200

0,745 0,555

SK➔PK 0,706 X 0,503 0,356

Sumber: data diolah Output SPSS versi 25 (2022)

Berdasarkan hasil output pada tabel analisis determinasi diatas bahwa variabel literasi keuangan (X1) memiliki koefisien korelasi sebesar -0,639 dan variable sikap keuangan (X2) memiliki koefisien korelasi sebesar 0,706.

Analisis determinasi R2 menunjukkan bahwa uji koefisien determinasi (R) sebesar 0,745 atau 74,50% yang berarti bahwa hubungan antar variabel independen yaitu literasi keuangan dan sikap keuangan terhadap variabel dependen perilaku keuangan mahasiswa memberikan pengaruh yang kuat.

Nilai R square sebesar 0,555 atau 55,50%. Hal ini mengartikan bahwa perilaku keuangan mahasiswa (Y) dapat dijelaskan oleh literasi keuangan (X1) dan sikap keuangan (X2) sedangkan selebihnya sebesar 44,50% perubahan pada perilaku keuangan mahasiswa dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku keuangan mahasiswa, seperti literasi keuangan, sikap keuangan, serta faktor lainnya.

Kontribusi pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa sebesar 63,9% sedangkan pengaruh sikap keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa sebesar 70,6%

sehingga jika dibulatkan maka diperoleh besaran kontribusi (koefisien determinasi) sebesar 0,555 = 55,50% (R square). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dijelaskan bahwa kontribusi dominan variabel yang mempengaruhi perilaku keuangan mahasiswa adalah sikap keuangan dengan nilai sebesar 70,6% Hasil tersebut menunjukkan jika kontribusi pengaruh terbesar diperoleh dari sikap keuangan dibandingkan dengan literasi keuangan.

3. Interpretasi Hasil Penelitian

H1: Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa (Studi pada mahasiswa manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar).

Hasil pengujian kausalitas literasi keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa menunjukkan nilai t-hit = 4.145 > 1.977 (t- tabel) dengan perilaku keuangan = 0.000 Hasil ini membuktikan bahwa literasi yang tinggi terbukti dapat meningkatkan perilaku keuangan mahasiswa (positif signifikan). Literasi merupakan wawasan mengenai kondisi atau mengatur suatu keuangan yang dapat dilakukan oleh semua individu termaksud mahasiswa mereka bisa meminimalisir pengeluaran dengan belajar bagaimana cara menyisihkan uang dan mengatur pengeluaran seminimal mungkin.

Semakin minim pengeluaran akan berdampak baik untuk keperluan dimasa yang datang karena dengan adanya literasi yang baik akan membantu dalam melaksanakan pengelolahan keuangan dan apabila dilakukan secara konsisten maka dengan sendirinya akan tercipta perilaku keuangan yang kompeten.

Literasi keuangan merupakan pengetahuan seorang individu akan ilmu keuangan dan aset keuangan yang ada. Semakin tinggi tingkat literasi keuangan yang dimiliki seseorang akan menghasilkan perilaku keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik. Literasi dapat diartikan kemampuan untuk memahami, jadi literasi keuangan merupakan kemampuan untuk mengelola keuangan yang mereka miliki untuk mengembangkan hidup agar lebih berkualitas dimasa yang akan datang (Rohmanto & Susanti, 2021).

Literasi keuangan merupakan faktor utama yang menentukan mahasiswa dalam berperilaku. Literasi keuangan merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan untuk perencanaan keuangan. (Oktarina et al., 2020). Hasil penelitian terdahulu memberikan bukti bahwa literasi keuangan yang diukur dengan pengetahuan dasar keuangan pribadi, keterampilan keuangan, pengelolaan keuangan mencapai kesejahteraan keuangan yang berkelanjutan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa (Abdurrahman & Oktapiani, 2020). Hasil tersebut memperoleh bantahan dari peneliti (Zahriyan, 2016) bahwa literasi keuangan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap perilaku keuangan keluarga.

Keterkaitan antara variabel Fakta empiris menunjukkan bahwa literasi keuangan dan sikap keuangan dapat mempengaruhi perilaku keuangan merujuk pada Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior), (Fishbein & Ajzen, 1975; dalam Aprinthasari & Widiyanto, 2020; Zahriyan, 2016) teori ini menjelaskan bahwa sikap dan control

perilaku yang dipersepsikan, semakin memperkuat alasan sesorang untuk melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan. Perilaku individu dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu sikap, norma dan kontrol perilaku. Teori tersebut menjelaskan bahwa literasi dan sikap keuangan merupakan cerminan dari sikap dan norma serta kontrol yang mendasari seseorang untuk berperilaku keuangan yang baik.

H2: Sikap keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa (Studi pada mahasiswa manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar).

Hasil uji kausalitas sikap keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa menunjukkan nilai t-hit = 6,668 > 1,977 (t-tabel) dengan nilai standar Coefficients (Beta) sebesar = 0,455 dan p-value sebesar

= 0.000. Hasil ini membuktikan bahwa Sikap adanya hbungan yang searah antara sikap keuangan dengan perilaku keuangan mahasiswa.

Sikap keuangan merupakan pandangan, pendapat dan penilaian tentang situasi keuangan. Sikap keuangan yang dimiliki setiap individu akan membantu untuk memahami bagaimana sikap dan perilaku yang dimiliki dalam keputusan keuangan (Rohmanto & Susanti, 2021).

Pengambilan keputusan diperlukan dasar agar mampu memilih arah yang benar dalam menyikapi kondisi keuagan dengan perubahan ekonomi yang tidak menentu hal ini tentu akan berpengaruh terhadap perekonomian mahasiswa dan karena itu perlu kiranya mempelajari dasar dari sikap keuangan (Agitya, 2021).

Faktor lainnya yang mempengaruhi perilaku keuangan adalah sikap keuangan. Sikap keuangan merupakan pandangan, pendapat

dan penilaian tentang situasi keuangan dan argumen mengenai keuangan (Rohmanto & Susanti, 2021). Hasil penelitian terdahulu memberikan bukti bahwa sikap keuangan yang diukur dengan sisa uang, anggaran dan hemat, berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa prodi manajemen (Muhidia, 2019). Hasil tersebut memperoleh bantahan dari peneliti (Zahriyan, 2016) bahwa sikap keuangan berpengaruh negatif namun signifikan terhadap perilaku keuangan keluarga.

Keterkaitan antara variabel Fakta empiris menunjukkan bahwa literasi keuangan dan sikap keuangan dapat mempengaruhi perilaku keuangan merujuk pada Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior), (Fishbein & Ajzen, 1975; dalam Aprinthasari & Widiyanto, 2020; Zahriyan, 2016) teori ini menjelaskan bahwa sikap dan control perilaku yang dipersepsikan, semakin memperkuat alasan sesorang untuk melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan. Perilaku individu dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu sikap, norma dan kontrol perilaku. Teori tersebut menjelaskan bahwa literasi dan sikap keuangan merupakan cerminan dari sikap dan norma serta kontrol yang mendasari seseorang untuk berperilaku keuangan yang baik.

Hasil pengujian kausalitas sikap keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa menunjukkan nilai t-hit = 6,668 > 1,977 (t-tabel) dengan perilaku keuangan = 0.000 Hasil ini membuktikan bahwa sikap keuangan yang besar terbukti dapat meningkatkan perilaku keuangan mahasiswa (positif signifikan). Sedangkan hasil pengujian kausalitas literasi keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa nilai t-hit =

Dokumen terkait