PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
B. Penyajian Data
Pada penelitian ini, sesuai dengan metode pengumpulan data yang dipakai yaitu kuesioner (angket) dan dokumentasi, maka angket yang digunakan di uji validitas dan reliabilitas, sebagai berikut:
Tabel 4. 1
Validitas SPSS Angket Self Efficacy
No Item R Hitung R Tabel 5%(33) Kriteria
1 1,000 0,333 Valid
2 0,925 0,333 Valid
3 0,500 0,333 Valid
4 0,408 0,333 Valid
5 0,350 0,333 Valid
6 0,426 0,333 Valid
7 0,448 0,333 Valid
8 0,448 0,333 Valid
9 0,426 0,333 Valid
10 0,350 0,333 Valid
Dari hasil uji validitas 10 item butir pernyataan angket self efficacydapat dinyatakan valid ketika rhitung ≥ rtabel pada taraf signifikansi 0,05 dan . Untuk angket self efficacydidapatkan semua butir yakni 10 item butir pernyataan valid, yang kemudian disebar peneliti pada 11 siswa kelas VII A, 10 siswa kelas VII B, 10 siswa kelas VII C, 10 siswa kelas VII D, 10 siswa kelas VII E, 10 siswa kelas VII F.
Tabel 4. 2
Validitas SPSS Angket Self Esteem
No Item R Hitung R Tabel 5%(33) Kriteria
1 0,559 0,333 Valid
2 0,344 0,333 Valid
3 0,389 0,333 Valid
4 0,559 0,333 Valid
5 0,516 0,333 Valid
6 0,351 0,333 Valid
7 0,430 0,333 Valid
8 0,532 0,333 Valid
9 0,344 0,333 Valid
10 0,351 0,333 Valid
Dari hasil uji validitas 10 item butir pernyataan angket self esteemdapat dinyatakan valid ketika rhitung ≥ rtabel pada taraf signifikansi 0,05 dan dk = n-2 = 35-2 = 33. Untuk angket self esteemdidapatkan semua butir yakni 10 item butir pernyataan valid, yang kemudian disebar peneliti pada 11 siswa kelas VII A, 10 siswa kelas VII B, 10 siswa kelas VII C, 10 siswa kelas VII D, 10 siswa kelas VII E, 10 siswa kelas VII F.
Tabel 4. 3
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Cronbac’s Alpha N of Item
Self Efficacy 0,814 10
Self Esteem 0,688 10
Dari tabel 4.3 dapat ditarik kesimpulan kedua angket dapat dinyatakan reliabel ketikan rhitung ≥ rtabel pada taraf signifikansi 0,05 dan dk = n-2 = 35-2 = 33, yakni 0,814 ≥ 0,333 untuk self efficacy dan 0,688 ≥ 0,333 untukself esteem. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasanya instrumen angket self efficacy dan self esteembaik atau reliabel.
Pada penelitian ini, sesuai dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kuesioner (angket) dan dokumentasi, maka peneliti menyajikan data dari hasil lapangan yang berkaitan dan mendukung penelitian ini dengan dua metode tersebut. Penelitian ini menyajikan hasil kuesioner (angket) tentang self efficacy dan self esteem serta prestasi belajar matematika yang didapatkan dari nilai ujian akhir semester genap mata pelajaran matematika dari 61 sampel. Data dari hasil kuesioner (angket) dan dokumentasi berupa nilai yang peneliti sajikan dalam bentuk tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4. 4 Data Hasil Penelitian No. Kode
Sampel
Skor Self Efficacy ( )
Skor Self Esteem ( )
Prestasi Belajar Matematika
(Y)
1 2 3 4 5
1. Resp1 33 30 80
2. Resp2 28 24 73
3. Resp3 29 25 78
4. Resp4 30 28 80
5. Resp5 27 27 80
6. Resp6 25 23 49
7. Resp7 34 27 82
8. Resp8 29 23 65
9. Resp9 28 23 60
10. Resp10 24 25 55
11. Resp11 31 26 78
12. Resp12 29 25 75
13. Resp13 27 25 70
14. Resp14 30 25 76
15. Resp15 26 23 56
16. Resp16 32 27 83
17. Resp17 31 26 80
18. Resp18 23 23 45
19. Resp19 31 25 79
20. Resp20 30 27 80
21. Resp21 30 26 83
1 2 3 4 5
22. Resp22 27 21 49
23. Resp23 29 24 55
24. Resp24 28 26 79
25. Resp25 28 28 80
26. Resp26 35 32 86
27. Resp27 28 25 75
28. Resp28 32 27 83
29. Resp29 36 30 90
30. Resp30 34 32 90
31. Resp31 27 27 75
32. Resp32 29 25 78
33. Resp33 36 31 92
34. Resp34 31 28 80
35. Resp35 29 25 75
36. Resp36 25 24 65
37. Resp37 24 23 60
38. Resp38 33 27 86
39. Resp39 29 25 76
40. Resp40 29 25 75
41. Resp41 37 33 95
42. Resp42 37 31 90
43. Resp43 36 27 80
44. Resp44 37 27 83
45. Resp45 36 30 90
46. Resp46 28 25 73
47. Resp47 33 29 84
48. Resp48 31 28 80
49. Resp49 29 26 79
50. Resp50 33 27 84
51. Resp51 28 21 60
52. Resp52 37 28 78
53. Resp53 36 30 92
54. Resp54 31 28 80
55. Resp55 33 31 88
56. Resp56 37 28 83
57. Resp57 32 31 85
58. Resp58 32 24 78
59 Resp59 32 28 79
60 Resp60 33 29 86
61 Resp61 37 29 85
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Deskriptif
Data siswa di MTS Negeri 6 Pasuruan didapatkan dengan melakukan pengisian angketself efficacy dan self esteem. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dengan jumlah keseluruhan siswa kelas VII yaitu 155, didapatkan 61 siswa karena sesuai dengan rumus slovin diantaranya 11 siswa kelas VII A, 10 siswa kelas VII B, 10 siswa kelas VII C, 10 siswa kelas VII D, 10 siswa kelas VII E, 10 siswa kelas VII F.
Statistik deskriptif pada penelitian ini memakai kelas interval, frekuensi dan kategori sebagai gambaran tentang hasil penelitian dari sampel yang diolah, peneliti mengelompokkan mulai dari sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. Terdapat penetapan kriteria skor tiap variabel yaitu:
a. Angket self efficacy. Jumlah item 10 soal, untuk skor maksimum yang didapatkan adalah jumlah item dikalikan dengan skor tertinggi yaitu 10 x 4 = 40 dan skor minimum yaitu 10 x 1 = 10.
b. Angket self esteem. Jumlah item 10 soal, untuk skor maksimum yang didapatkan adalah jumlah item dikalikan dengan skor tertinggi yaitu 10 x 4 = 40 dan skor minimum yaitu 10 x 1 = 10.
Tabel 4. 5
Kriteria Pencapaian Skor Variabel Self Efficacy Setelah Validasi No Tingkat Pencapaian Skor Kategori
1 Sangat Tinggi
2 Tinggi
3 Rendah
4 Sangat Rendah
Keterangan:
= skor self efficacy
Tabel 4. 6
Kriteria Pencapaian Skor Variabel Self Esteem Setelah Validasi No Tingkat Pencapaian Skor Kategori
1 Sangat Tinggi
2 Tinggi
3 Rendah
4 Sangat Rendah
Keterangan:
= skor self esteem
Tabel 4. 7
Kriteria Pencapaian Skor Variabel Prestasi Belajar No Tingkat Pencapaian Skor Kategori
1 Tinggi
2 Sedang
3 Rendah
4 Sangat Rendah
Keterangan:
= skor prestasi belajar
Hasil analisis deskriptif dari masing-masing angket yaitu angket variabel self efficacy ( ), angket variabel self esteem ( ) dan angket variabel prestasi belajar ( ).
Adapun kisi-kisi instrumen self efficacy dan self esteem yang sudah di uji coba yakni:
Tabel 4. 8
Kisi-Kisi Instrumen Angket Self Efficacy
Dimensi Indikator Butir
Pertanyaan
Jumlah Butir
Soal
+ -
Level (tingkat kesulitan)
keyakinan terhadap kemampuan menghadapi situasi yang tidak
menentu yang
mengandung unsur kekaburan
2, 10 2
keyakinan terhadap kemampuan
menggerakkan motivasi
1, 3 2
Generality (generalitas)
tidak dapat diprediksikan, dan penuh tekanan
4, 5 2
Strength (kekuatan keyakinan)
kemampuan kognitif dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil
7, 9 2
keyakinan mencapai target yang telah ditetapkan
6, 8 2
Jumlah 10 10
Sumber: Ineke (2019)75
Tabel 4. 9
Kisi-Kisi Instrumen Angket Self Esteem
Dimensi Indikator Butir
Pertanyaan
Jumlah Butir
Soal
+ -
Penerimaan diri
Menerima diri apa adanya
10 2 2
Puas dengan dirinya 1 1
Disegani orang 8 1
Diri yang bermanfaat 6 1
Menganggap dirinya memiliki kelebihan
3 5 2
Penghormatan diri
Dapat melakukan apa yang orang lain
4, 7 2
75Ineke, Hubungan, 2019
lakukan
Merupakan orang yang berhasil
9 1
Jumlah 5 5 10
Sumber: Sri Mulyani (2020)76
a. Self efficacy untuk sampel kelas VII MTS Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022.
Self efficacy siswa kelas VII MTS Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022 diambil 61 sampel sehingga menghasilkan nilaiself efficacy. Dari hasil perhitungan uji frekuensi dengan program IBM SPSS Statistics 22. Deskripsi skor Self efficacydi MTS Negeri 6 Pasuruan, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 10
Deskripsi Kategori Self Efficacy
No Tingkat
Pencapaian Skor
Frekuensi Presentasi Kategori
1 20 32,7% Sangat Tinggi
2 38 62,4% Tinggi
3 3 4,9% Rendah
4 0 0% Sangat
Rendah
Jumlah 61 100%
Keterangan:
= skor self efficacy
Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa self efficacy dari 61 siswa sebagai sampel menyatakan terdapat 20 siswa dengan kategori sangat tinggi (32,7%), 38 siswa kategori tinggi (62,4%), 3 siswa kategori rendah (4,9%) dan 0 siswa kategori sangat rendah (0%).
76Sri Mulyani, Tingkat Self Esteem, 2020
Tabel 4. 11
Deskripsi Mean, Modus, Nilai Minimum dan Nilai Maksimum Self Efficacy
N
Valid 61
Missing 0
Mean 30.84
Median 31.00
Mode 29
Minimum 23
Maximum 37
Dari tabel 4.11 dapat diketahui self efficacy dari 61 siswa sebagai sampel menunjukkan mean (30,84), median (31,00), modus (29), nilai minimum (23) dan nilai maksimum (37).
b. Self esteem untuk sampel kelas VII MTS Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022.
Self esteem siswa kelas VII MTS Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022 diambil 61 sampel sehingga menghasilkan nilai self esteem. Dari hasil perhitungan uji frekuensi dengan program IBM SPSS Statistics 22. Deskripsi skor Self esteem di MTS Negeri 6 Pasuruan, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 12
Deskripsi Kategori Self Esteem No Tingkat
Pencapaian Skor
Frekuensi Presentasi Kategori
1 1 1,6% Sangat Tinggi
2 48 78,8% Tinggi
3 12 19,7% Rendah
4 0 0% Sangat Rendah
Jumlah 61 100%
Keterangan:
= skor self esteem
Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa self esteem dari 61 siswa sebagai sampel menyatakan terdapat 1 siswa dengan kategori sangat tinggi (1,6%), 48 siswa kategori tinggi (78,8%), 12 siswa kategori rendah (19,7%) dan 0 siswa kategori sangat rendah (0%).
Tabel 4. 13
Deskripsi Mean, Modus, Nilai Minimum dan Nilai Maksimum Self Esteem
N
Valid 61
Missing 0
Mean 26.69
Median 27.00
Mode 25
Minimum 21
Maximum 33
Dari tabel 4.13 dapat diketahui self esteem dari 61 siswa sebagai sampel menunjukkan mean (26,69), median (27,00), modus (25), nilai minimum (21) dan nilai maksimum (33).
c. Prestasi belajar untuk sampel kelas VII MTS Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022.
Prestasi belajar siswa kelas VII MTS Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022 diambil 61 sampel sehingga menghasilkan nilai prestasi belajar. Dari hasil perhitungan uji frekuensi dengan program IBM SPSS Statistics 22. Deskripsi skor prestasi belajar di MTS Negeri 6 Pasuruan, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 14
Deskripsi Prestasi Belajar No Tingkat
Pencapaian Skor
Frekuensi Presentasi Kategori
1 47 77,1% Tinggi
2 11 18% Sedang
3 3 4,9% Rendah
4 0 0% Sangat Rendah
61 100%
Keterangan:
= skor prestasi belajar
Berdasarkan tabel 4.14, diketahui bahwa prestasi belajar dari 61siswa sebagai sampel menyatakan terdapat 47 siswa dengan kategori tinggi (77,1%), 11 siswa kategori sedang (18%), 3 siswa kategori rendah (4,9%) dan 0 siswa kategori sangat rendah (0%)
Tabel 4. 15
Deskripsi Mean, Modus, Nilai Minimum dan Nilai Maksimum Prestasi Belajar
N
Valid 61
Missing 0
Mean 76.85
Median 80.00
Mode 80
Minimum 45
Maximum 95
Dari tabel 4.15 dapat diketahui prestasi belajar dari 61 siswa sebagai sampel menunjukkan mean (76,85), median (80,00), Modus (80), nilai minimum (45) dan nilai maksimum (95).
2. Analisis Inferensial
Analisis inferensial dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan masalahdengan penyajian data menggunakan analisis data regresi linier
berganda. Berdasarkan persyaratan analisis regresi, maka sebelum pengujian hipotesis perlu dilakukan uji prasyarat yang perlu dilakukan, sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dipakai untuk menguji suatu data apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menjadi uji prasyarat sebelum dilakukan pengujian hipotesis. Model regresi memenuhi kenormalan apabila data mengikuti arah garis diagonal dan menyebar di sekitar garis diagonal. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 pada lampiran dapat dilihat pada di bawah ini:
4. 1
Uji Normalitas P-P Plots Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Prestasi Belajar
Pada terlihat normal P – P Plots of Regression standart bahwa data menjalar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 4. 16
Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Prestasi Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 61
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 5.49537077
Most Extreme Differences
Absolute .101
Positive .084
Negative -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .791
Asymp. Sig. (2-tailed) .558
Pada tabel diperoleh data Kolmograv Smirnov bahwasa nilai sig
= 0,558 > 0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data sudah memenuhi uji prasyarat dan dapat dikatakan berdistribusi normal.
b. Uji Kolinieritas
Uji kolinieritas dipakai untuk menguji model regresi apakah terdapat adanya korelasi antar variabel independen. Ketika terjadi korelasi maka dinamakan adanya problem kolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen, yakni jika nilai VIF < 10, 00 dan nilai Tolerance > 0,10.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 pada lampiran diperoleh nilai VIF dan nilai Tolerance yang dapat dilihat pada di bawah ini:
Tabel 4. 17 Uji Kolinieritas
Collinearity Statistic
Tolerance VIF
,427 2,343
,427 2,343
Berdasarkan tabel 4.17, nilai VIF untuk semua variabel tersebut 2,343< 10,00 dan nilai Tolerance 0,427> 0,10. Sesuai dengan pedoman keputusan artinya tidak terjadi kolinieritas pada model regresi yang digunakan pada penelitian ini.
c. Uji Heteroskodestistas
Uji heteroskedastisitas dipakai untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan variansi dari residual melalui satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Ketika variansi residual dari data pengamat ke pengamat lainnya tetap, maka dinamakan Homoskedastisitas. Ketika varians berbeda dinamakan Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas yang bebas dari model regresi ialah ketika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 pada lampiran diperoleh scatterplot variabel self
efficacydan self esteem terhadap prestasi belajar yang dapat dilihat pada di bawah ini:
4. 2
Uji Heteroskedastistas
Berdasarkan 4.2, karena tidak terlihat pola yang detail serta titik-titik data menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka bisa ditarik kesimpulan bahwasanya tidak terjadi heteroskedastisitas hingga model regresi yang ideal bisa terpenuhi.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi ialah prasyarat sebagai uji regresi linier sederhana. Selain itu, untuk mengidentifikasi suatu model seri yang sesuai. Regresi yang baik ialah regresi yang tidak mengandung autokorelasi. Regresi yang terbebas dari terjadinya autokorelasi ketika 1,65 < DW < 2,35.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 diperoleh tabel uji autokorelasi variabel self efficacydan self esteem terhadap prestasi belajar berikut ini:
Tabel 4. 18 Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .873a .762 .754 5.589 2.145
a. Predictors: (Constant), selfefficacy, selfesteem b. Dependent Variabel: prestasi belajar
Dari tabel 4.18 bisa diketahui angka 2,145 dan dikarenakan 1,65 <2,145< 2,35 maka sebagai pedoman pengambilan keputusan dalam uji Durbin Waston dapat ditarik kesimpulan bahwasanya tidak ada masalah atau gejala autokorelasi. Dengan begitu analisis regresi linier berganda sebagai hipotesis penelitian di atas bisa dilakukan atau dilanjutkan.
3. Pengujian Hipotesis
Analisis yang dipakai untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ialah regresi linier berganda dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 22 dengan perumusan hipotesis penelitiannya adalah:
a. H01: Tidak ada pengaruh yang signifikan self efficacy terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
Ha1: Ada pengaruh yang signifikan self efficacy terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
b. H02: Tidak ada pengaruh yang signifikan self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
Ha2: Ada pengaruh yang signifikan self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
c. H03: Tidak ada pengaruh yang signifikan self efficacy dan self esteem secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
Ha3: Ada pengaruh yang signifikan self efficacy dan self esteem secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
Untuk mengetahui hasil rekapitulasi regresi linier berganda pada lampiran antara variabel bebas self efficacy dan self esteem dengan variabel terikat prestasi belajar matematika siswa di MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 19
Rekapitulasi Hasil Regresi Berganda Variabel
Bebas
Variabel Terikat
Koefisien regresi b
t hitung t tabel Sig Keputusan Self
Efficcy
Prestasi Belajar
2,230 5,573 1,99962 0,000 Diterima Self
Esteem
Prestasi Belajar
1,161 3,904 1,99962 0,000 Diterima Konstanta = -18, 463
F hitung = 92,856 F tabel = 3,15 Sig F = 0,000 R square = 0,762 = 0,05
Berdasarkan tabel 4.19 dilakukan uji t untuk diketahui apakah ada pengaruh self efficacy dan self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 Pasuruan. Penjelasan terhadap uji t sebagai berikut:
a. Variabel self efficacy (X1) didapatkan hasil thitung = 5,573 lebih besar dari ttabel = 1,99962 pada taraf nyatanya 0,05. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan hipotesisis 1 bahwasanya H0 ditolak dan Ha diterima maka “Ada pengaruh yang signifikan antara self efficacy terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022” diterima.
b. Variabel self esteem (X2) didapatkan hasil thitung = 3,904 lebih besar dari ttabel = 1,99962 pada taraf nyatanya 0,05. Dari hasil tersebut
dapat dinyatakan hipotesisis 2 bahwasanya H0 ditolak dan Ha diterima maka “Ada pengaruh yang signifikan antara self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022” diterima.
c. Jawaban untuk hipotesis 3 juga bisa dilihat dari tabel 4.13. Dengan uji statistik diketahui F hitung = 92,856 lebih besar dari F tabel = 3,15 pada taraf nyata 0,05. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan hipotesisis 3 bahwasanya H0 ditolak dan Ha diterima maka “Ada pengaruh signifikan antara self efficacy dan self esteem secara bersamaan terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022” diterima. Jadi, hasil estimasi dari pengaruh variabel self efficacy dan kreativitas guru bisa dinyatakan sebagai berikut:
Koefisien regresi untuk variabel self efficacy ( ) adalah sebesar 2,230. Dengan begitu dapat diartikan apabila variabel bebas berubah sebesar satu satuan maka variabel Y akan berubah sebesar 2,230 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan, artinya jika input self efficacy ditambah satu nilai maka akan menaikkan hasil belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022 sebesar 223,0%.
Koefisien regresi untuk variabel self esteem ( ) adalah sebesar 1,161. Dengan begitu dapat diartikan apabila variabel bebas
berubah sebesar satu satuan maka variabel Y akan berubah sebesar 1,161 satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan, artinya jika input self esteemditambah satu nilai maka akan menaikkan prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022 sebesar 116,1%.