i
PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF ESTEEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs NEGERI 6 PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Matematika
Oleh:
Yustika Mu’izzah NIM: T20187023
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
NOVEMBER 2022
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF ESTEEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs NEGERI 6 PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Tadris Matematika
Oleh:
Yustika Mu’izzah NIM : T20187023
Disetujui Pembimbing
Anas Ma’ruf Annizar, M.Pd.
NIP. 199402162019031008
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF ESTEEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS VII
MTs NEGERI 6 PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Matematika
Hari : Jumat
Tanggal : 04 November 2022
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Dr. Indah Wahyuni, M. Pd Masrurotullaily, M.Sc NIP. 19800306211012009 NIP. 199101302019032008 Anggota:
1. Dr. Arif Djunaidi, M. Pd ( ) 2. Anas Ma’ruf Annizar, M.Pd ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 196405111999032001
iv
MOTTO
Artinya :Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik- baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan (QS Al-Isra: 70)1
1 Quran Hafalan Terjemah, Al Mahira, (Jakarta: House Of Almahira, 2015)
v
PERSEMBAHAN
Seiring Ucapan Syukur Kepada Allah SWT dengan rasa tulus dan ikhlas dalam hati, skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Bapak Mohamad Khisom danIbu Zumaroh, bapak dan ibu yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, cucuran keringat, perjuangan, nasihat, yang tiada hentinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, membesarkan dan membiayai tanpa mengeluh, baik berupa materil maupun spiritual serta mengalirkan doa untuk kebahagiaan putra putrinya di dunia maupun di akhirat nanti dan demi keberhasilan anaknya dalam mencapai cita-cita serta harapan yang lebih baik.
2. Muhammad Muktaf, adik yang sangat mendukung di semua keadaan. Menjadi alasan untuk tetap berusaha sebaik mungkin dalam setiap kesempatan,menjadi tempat pulang saat banyak hal berat yang harus diselesaikan, saudara yang telah menemani dalam banyak cerita.
3. Siti Maulidia dan Faiz Faiqoh, terima kasih untuk dukungan selama ini, yang sudah menjadi partner sangat baik dan telah menemani dari awal perjalanan kuliah.
4. Ika Lestyani, Alfi Yulianti dan Rochmatul Hasanah, yang telah setia mendengar keluh kesah dan selalu memberi semangat.
5. Yuni Ismawati, S.Pd yang telah memberi banyak bimbingan, motivasi dan pengarahan di banyak kesempatan.
vi
6. Teman kelas MTK 18.1 yang selalu membersamai keluh kesah dan ramai canda di setiap kelasnya.
7. Orang-orang baik yang banyak memberi bantuan berupa pengarahan, semangat, dan doa yang semoga juga akan menjadi jalan kemudahan padanya.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman permusuhan menuju zaman yang penuh dengan masa persaudaraan seperti saat ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan dalam Program Studi Tadris Matematika pada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember dengan judul “Pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022”.
Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM selaku Rektor UIN KHAS Jember yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan kepada penulis.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang banyak memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sains yang telah memberikan ijin dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
viii
4. Bapak Dr. H. Mashudi, M. Pd Dosen Pembimbing Akdemik yang selama ini menjadi pembimbing selama penulis menjalani masa perkuliahan.
5. Bapak Fikri Apriyono, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Tadris Matematika yang telah menerima judul skripsi ini.
6. Bapak Muh. Harawan Dimas Djakaria dan Bapak Anas Ma’ruf Annizar selaku dosen pembimbing skripsi yang sabar dan sepenuh hati memberikan arahan, bimbingan dan motivasi, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Dosen-dosen di UIN KHAS Jember yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.
8. Bapak/Ibu Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran administrasi dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Pasuruan, Bapak Firmansyah, S.Pd., M.Pd., yang telah memberikan izin kepada peneliti, sekaligus membantu kelancaran proses penyusunan skripsi ini.
10. Guru Mata Pelajaran Matematika serta siswa-siswa yang telah banyak membantu kelancaran penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti.
Tiada kata yang dapat diucapkan selain doa dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas semua jasa yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini pasti memiliki kekurangan.
Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
ix
dalam penelitian selanjutnya bisa lebih baik. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Jember, 31 Oktober 2022
Penulis
x
ABSTRAK
Yustika Mu’izzah, 2022: Pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kata Kunci: Self Efficacy, Self Esteem , Prestasi Belajar
Penelitian dilatarbelakangi oleh self efficacy yang berkaitan dengan kemampuan kognitif dalam proses belajar matematika. Untuk mampu mendukung dan mengoptimalkan self efficacy juga diperlukan beberapa faktor lain. Salah satu faktor lain yang bisa memperkuat self efficacy ialah self esteem.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh self efficacy terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022, 2) mengetahui pengaruh self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022, 3) mengetahui pengaruh self efficacy dan self esteem secara bersama- sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022.
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan di MTs Negeri 6 Pasuruan. Dalam penelitian ini pemilihan sampel memakai teknik cluster random sampling dengan keseluruhan siswa kelas VII yaitu 155, diperoleh 61 siswa sebagai sampel sesuai dengan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data penelitian ini ialah dokumen dan angket. Sedangkan untuk teknik analisis data memakai statistik deskriptif dan statistik inferensial, pada statistik inferensial menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan self efficacyterhadap prestasi belajar mematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022. Dapat dilihat dari hasil uji statistik t diperoleh t hitung sebesar 5,573 lebih besar dari t tabel yakni 1,99962 dengan sig 0,000 lebih kecil dari 0,05. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan self esteemterhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022. Dapat dilihat uji statistik t diperoleh t hitung sebesar 3,904 lebih besar dari t tabel yakni 1,99926 dengan sig 0,000 lebih kecil dari 0,05, 3) Terdapat pengaruh yang signifikan self efficacydan self esteemsecara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022. Dapat dilihat uji statistik nilai F hitung sebesar = 92,856 lebih besar dari F Tabel sebesar = 3,15 dengan sig.
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
xi
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaaat Penelitian ... 8
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 9
F. Definisi Operasional ... 12
G. Asumsi Penelitian ... 14
H. Hipotesis ... 14
I. Sistematika Pembahasan ... 15
BAB II ... 17
A. Penelitian Terdahulu ... 17
B. Kajian Teori ... 22
BAB III ... 38
xii
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 38
B. Populasi dan Sampel ... 40
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 42
D. Analisis Data ... 48
BAB IV ... 58
A. Gambaran Obyek Penelitian ... 58
B. Penyajian Data ... 60
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 64
D. Pembahasan ... 79
BAB V ... 88
A. Simpulan ... 88
B. Saran... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 90
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 93
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 94
xiii
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. 1 Indikator Variabel Self Efficacy ... 11
1. 2 Indikator Variabel Self Esteem ... 11
1. 3 Indikator Prestasi Belajar ... 12
2. 1 Kedudukan Penelitian ... 20
2. 2 Tingkat Self Efficacy ... 24
2. 3 Indikator Self Efficacy ... 26
2. 4 Indikator Self Esteem... 33
2. 5 Indikator Prestasi Belajar ... 37
3. 1 Data Jumlah siswa Kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan ... 40
3. 2 Kisi – Kisi Instrumen Angket Self Efficacy ... 44
3. 3 Kisi – Kisi Instrumen Angket Self Esteem ... 45
3. 4 Skala Likert ... 46
3. 5 Kriteria Pencapaian Skor pada Variabel Self Efficacy ... 49
3. 6 Kriteria Pencapaian Skor pada Variabel Self Esteem ... 50
3. 7 Kriteria Pencapaian Skor pada Variabel Prestasi Belajar ... 50
4. 1 Tabel Validitas SPSS Angket Self Efficacy ... 60
4. 2 Tabel Validitas SPSS Angket Self Esteem ... 61
4. 3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 61
4. 4 Data Hasil Penelitian ... 62
4. 5 Kriteria Pencapaian Skor Variabel Self Efficacy Setelah Validasi... 65
4. 6 Kriteria Pencapaian Skor Variabel Self Esteem Setelah Validasi ... 65
xiv
4. 7 Tingkat Pencapaian Skor Variabel Prestasi Belajar ... 65
4. 8 Kisi – Kisi Instrumen Angket Self Efficacy ... 66
4. 9 Kisi – Kisi Instrumen Angket Self Esteem ... 66
4. 10 Deskripsi Kategori Self Efficacy ... 67
4. 11 Deskripsi Mean, Median, Modus, Nilai Minimum dan Nilai Maximum dari Self Efficacy ... 68
4. 12 Deskripsi Kategori Self Esteem ... 68
4. 13 Deskripsi Mean, Median, Modus, Nilai Minimum dan Nilai Maximum dari Self Esteem ... 69
4. 14 Deskripsi Prestasi Belajar ... 70
4. 15 Deskripsi Mean, Median, Modus, Nilai Minimum dan Nilai Maximum dari Prestasi Belajar ... 70
4. 16 Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Prestasi Belajar ... 72
4. 17 Uji Kolinieritas ... 73
4. 18 Uji Autokorelasi ... 75
4. 19 Rekapitulasi Hasil Regresi Berganda ... 77
xv
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
3. 1 Alur Penelitian ... 39
3. 2 Paradigma Penelitian ... 544
4. 1 Uji Normalitas P – P Plots Self Efficacydan Self Esteemterhadap Prestasi Belajar ... 71
4. 2 Uji Heteroskedastisitas ... 74
4. 3 Self Efficacy ... 80
4. 4 Self Esteem ... 81
4. 5 Prestasi Belajar ... 82
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1: Matriks Penelitian ... 94
2: Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba ... 95
3: Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Setelah Uji Coba ... 96
4: Instrumen Penelitian Sebelum Validasi ... 97
5: Instrumen Penelitian Setelah Validasi ... 101
6: Instrumen Penelitian Oleh Responden ... 105
7: Daftar Nama Responden ... 117
8: Daftar Hasil Instrumen Self Efficacy ... 119
9: Daftar Hasil Instrumen Self Esteem... 1222
10: Daftar Nilai Responden ... 1255
11: Tabel R ... 127
12: Tabel T ... 128
13: Tabel F ... 129
14: Output Uji Validitas Instrumen Self Efficacy ... 130
15: Output Uji Validitas Instrumen Self Esteem... 131
16: Output Uji Reliabilitas Instrumen Self Efficacy ... 132
17: Output Uji Reliabilitas Instrumen Self Esteem ... 133
18: Output SPSS ... 134
19: Dokumentasi ... 139
20: Surat Penelitian ... 141
21: Jurnal Penelitian ... 142
22: Biodata Penulis ... 143
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman, arus informasi pada masa sekarang semakin canggih dan perkembangan teknologi juga semakin pesat, mengakibatkan persaingan dalam aspek peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi semakin ketat. SDM yang berkualitas merupakan salah satu komponen penting untuk mengukur kelayakan masyarakat dalam menempatkan diri pada pesatnya perkembangan teknologi dan arus informasi.
Salah satu bagian yang terpenting dalam upaya peningkatan kualitas SDM yaitu melalui peningkatan mutu pendidikan.2 Peningkatan kualitas pendidikan akan berhubungan dalam menciptakan SDM yang memiliki daya saing kuat.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan sadar, teratur, dan berencana dengan maksud untuk mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Tujuan utama pendidikan adalah mengembangkan potensi yang dimiliki setiap manusia agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sehingga menempuh pendidikan mutlak diperlukan oleh setiap manusia. Hal ini sejalan dengan pengertian pendidikan yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan “Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2Wahdaniyah, Mensinergi Tri Pusat Pendidikan dalm Pembentukan Karakter Peserta Didik, Makassar: Tarbawi Jurnal Pendidikan Agama islam, 2017), h. 100-110
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dengan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Salah satu tujuan dalam pendidikan adalah meraih suatu prestasi dalam belajar. Prestasi merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.3 Oleh sebab itu, prestasi merupakan hasil yang akan dapat diperoleh melalui usaha yang kuat maupun suatu perjuangan yang keras.
Berbicara mengenai prestasi, erat kaitannya dengan belajar. Pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan belajar, dan setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang belajar.4 Prestasi dalam belajar merupakan hasil yang diperoleh dalam dunia pendidikan yang dipakai sebagai acuan untuk mengukur apakah proses pembelajaran yang dilakukan berhasil atau tidak.
Prestasi belajar yang tinggi mampu menunjukkan bahwa tujuan belajar yang dicapai dalam kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik.
Prestasi belajar yang rendah dapat didefinisikan sebagai kegagalan seseorang untuk mengeksekusi suatu permasalahan.5 Prestasi belajar dapat diraih melalui proses belajar, di mana seseorang diharapkan dapat mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya semaksimal mungkin, dan pada proses belajar tersebut membutuhkan dorongan, gairah, dan semangat. Tanpa semua itu, belajar akan menjadi hal yang membosankan bagi
3Djamarah, Psikologi Bealajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 46
4 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 2
5D’Mello, L., A study on the self-esteem and academic performance among the student.
International Journal of Health Sciences and Pharmacy, h. 1-7.
siswa, bahkan ada siswa yang menganggap hal tersebut adalah beban. Banyak pelajar mengalami kesulitan dalam belajar dan berakibat pada rendahnya prestasi belajar yang diperoleh. Kesulitan ini dialami oleh beberapa siswa pada mata pelajaran tertentu yang tidak mudah mereka mengerti, salah satunya adalah mata pelajaran matematika. Matematika merupakan ilmu pasti yang menjadi dasar dari ilmu lain yang benar-benar mengasah otak, sehingga matematika sering disebut sebagai ibu dari ilmu lain, sehingga hasil belajar matematika merupakan salah satu yang penting dalam menunjang prestasi belajar yang hendak dicapai oleh siswa.
Sebelumnya peneliti telah melakukan kunjungan dan melakukan interview pada salah satu guru matematika di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 6 Pasuruan yakni Ibu Umi Kultsum, S. Pd. Beliau berkata nilai Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil khususnya kelas VII ada beberapa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70. Beliau menyebutkan bahwasanya penyebab nilai UAS semester ganjil di bawah KKM dikarenakan banyaknya siswa yang kurang antusias pada pelajaran matematika sehingga mereka malas untuk mengerjakan tugas- tugas serta latihan soal matematika yang ada. Setelah ditelusuri lebih lanjut dengan melakukan wawancara dengan beberapa siswa di MTs Negeri 6 Pasuruan terkait dengan alasan mereka tidak antusias dan malas mengerjakan latihan serta tugas matematika. Ada berbagai macam jawaban yang mereka lontarkan seperti: belum bisa menerima apa yang mereka kerjakan adalah salah, khawatir saat akan mengerjakan tugas yang lain karena kesalahan yang telah terjadi, menyerah untuk mengerjakan
tugas kembali. Beberapa ada pula yang memberikan jawaban karena dari awal sudah tidak bersemangat, merasa tertekan dan takut menghadapi tugas-tugas yang tidak menyenangkan, takut gagal mengerjakan tugas-tugas tersebut.
Dengan melihat beberapa ciri tersebut, maka peneliti mengansumsikan bahwa terdapat pengaruh self efficacy dan self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa.
Prestasi belajar siswa bertumpu pada kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran dan proses pembelajarannya. Kemampuan belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi psikologis dan fisiologis sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan.6 Berdasarkan faktor tersebut, menurut Sudjana faktor internal siswa merupakan faktor yang lebih memegang kunci dalam menentukan keberhasilan belajar, sebab dalam proses belajar sasaran utamanya adalah siswa itu sendiri.7
Terdapat beberapa hal yang harus dimiliki oleh diri seorang siswa guna mendapatkan prestasi belajar yang tinggi, seperti kesehatan, kecerdasan, bakat, sikap dalam belajar, kebiasaan dalam belajar, minat, motivasi, emosi, penyesuaian diri, harga diri, dan keyakinan diri serta lingkungan yang mendukung. Salah satu yang terlibat dalam memaksimalkan pencapaian prestasi belajar siswa adalah keyakinan diri seseorang dalam menguasai situasi dan mampu menghasilkan sesuatu yang positif. Keyakinan diri (self- efficacy) menurut Bandura adalah keyakinan seseorang dalam kemampuannya
6Kartadinata, Menguak tabir bimbingan dan konseling sebagai upaya pedagogis, (Bandung: UPI Press, 2011), h.
7 Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rieneka Cipta, 2011)
untuk mengambil tindakan dengan harapan mencapai tujuan.8 Hal ini juga didukung oleh pernyataan Sheu et al di mana self-efficacy merupakan faktor paling kuat dalam prestasi belajar.9 Siswa yang memiliki self-efficacy yang tinggi dalam belajar akan lebih siap dalam menghadapi segala masalah dalam pembelajarannya. Selaras dengan pendapat dari Omrod mengenai apabila orang-orang yang memiliki kemampuan yang sama, orang yang yakin dapat melakukan tugas akan lebih mungkin mencapai keberhasilan dibandingkan dengan seseorang yang tidak yakin akan sukses dalam tugas tersebut.10 Pendapat senada diperoleh dari Bandura mengenai siswa yang percaya pada tugas di luar kemampuan mereka akan cenderung gagal, sementara siswa yang percaya pada kemampuan mereka sendiri akan mengerjakan tugas dan bertahan pada tugas tersebut hingga sukses.11
Keyakinan terhadap diri sendiri bukanlah satu-satunya yang dapat memaksimalkan pencapaian prestasi belajar. Hal lain yang penting dalam memacu tercapainya hasil yang optimal adalah penilaian diri sendiri. Penilaian seseorang secara umum terhadap diri sendiri, baik penilaian negatif maupun positif pada akhirnya akan menghasilkan perasaan keberhargaan diri dalam menjalani kehidupan. Perasaan ini disebut dengan harga diri (self-esteem).
Self-esteem merupakan salah satu pendukung dalam keyakinan diri
8 Benawa, The important to growing self-efficacy to improve achievement motivation, (IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2018), h. 1-5.
9 Manzano, The influence of self-efficacy beliefs in the academic performance of Latina/o students in the United States: a systematic literature review, (Hispanic Journal of Behavioral Science, 2018, h.
10 Asakereh & Yousofi, Reflective thinking, self-efficacy, self-esteem and academic achievement of Iranian efl student, (International Journal of Educational Psychology, 2018), h. 68-89.
11 Bhatt & Bahadur, Role of self-esteem & self-efficacy in achievement motivation among college student (The International Journal of Indian Psychology, 2018) h. 5-13.
seseorang.12 Menurut Coopersmith, self-esteem sendiri yaitu penilaian diri yang dipengaruhi oleh sikap interaksi, penghargaan dan penerimaan orang lain terhadap individu. Self-esteem yangberarti kepuasan diri dari perasaan berharga merupakan kunci penting dalam pembentukan perilaku seseorang, sebab self-esteem ini dapat mempengaruhi proses berpikir siswa, keputusan- keputusan yang diambil, dan nilai-nilai tujuan individu siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Natanael yang menyatakan self-esteem merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menentukan hasil belajar.13
Keterkaitan hubungan antara self-efficacy dengan self-esteem terhadap prestasi belajar siswa ditunjukkan oleh beberapa penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self-efficacy dengan self-esteem terhadap prestasi belajar siswa seperti penelitian Astika pada tahun 2018 dan Wahdania pada tahun 2017. Hasil penelitian yang dilakukan tersebut juga menunjukkan self-esteem dan self-efficacy merupakan komponen kuat dari prestasi belajar siswa dan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self-efficacy dan prestasi belajar siswa. Hal ini mengartikan bahwa semakin tinggi tingkat self-efficacy yang dimiliki, maka semakin tinggi juga prestasi belajar yang dicapai. Hasil penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan Feroz pada tahun 2018 di mana siswa yang memiliki tingkat self-esteem yang tinggi mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi pula.
12 Elfiky, Dahsyatnya berperasaan positif, (Jakarta: Zaman, 2012), h.
13 Feroz, Correlating self-esteem and acedemic outcome, (Psychology and Behavioral Science International Jurnal, 2018) h. 1-5
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimanakah pengaruh self esteem dan self efficacyterhadap prestasi belajar matematika siswa. Oleh karena itu, penelitian yang peneliti lakukan berjudul “Pengaruh Self Esteem dan Self Efficacy terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII di MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik masalah yang dibahas dalam penelitian ini:
1. Apakah terdapat pengaruh self efficacy terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022?
2. Apakah terdapat pengaruh self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022?
3. Apakah self efficacy dan self esteem secara bersama- samaberpengaruhterhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh self efficacy terhadap prestasi belajar siswa kelas VII MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
2. Untuk mengetahui pengaruh self esteem terhadap prestasi belajar siswa kelas VII MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
3. Untuk mengetahui pengaruhself efficacydan self esteemsecara bersama- sama terhadap prestasi belajar siswa kelas VII MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
D. Manfaaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun praktis yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengayaan teoritis tentang pengaruh self efficacy dan self esteemterhadap prestasi belajar matematika siswa, serta dapat dijadikan rujukan yang relevan bagi peneliti lain.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Peneliti diharapkan bisa menerapkan teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan serta menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru. Penelitian ini juga diharapkan dapat mengembangkan wawasan pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah sebagai bekal bagi peneliti ketika mengadakan penelitian di kemudian hari. Selain itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemahaman peneliti terhadappengaruhself efficacy dan self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan menjadi pedoman dan masukan atau salah satu acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas,
terutama dalam hal pengaruh self efficacy dan self esteem terhadap prestasi bealajar matematika siswa di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2020/2021.
c. Bagi Lembaga
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan informasi dan wacana baru untuk warga sekolah khususnya di MTs Negeri 6 Pasuruanuntuk mengetahui bagaimanapengaruhself efficacy dan self esteem terhadap prestasi bealajar matematika siswa.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh self efficacydan self esteem terhadap prestasi bealajar matematika siswa kelas VII MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
1. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain. Variabel juga bisa dikatakan sebagai atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijabarkan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.14
14Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kuatitatif dan R&D”, (Bandung: Alfabeta).
Macam-macam variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan variabel independen. Adapun variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel bebas merupakan suatu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab terjadinya perubahan atau munculnya variabel dependen (variabel terikat).15 Variabel bebas biasanya disimbolkan dengan x. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah self efficacy sebagai variabel bebas kesatu yang diberi simbol (x1) dan self esteem sebagai variabel bebas kedua yang diberi simbol (x2).
b. Variabel Dependen (variabel Terikat)
Variabel terikat merupakan suatu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas).16 Variabel terikat biasanya disimbolkan dengan y. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika (y).
2. Indikator Variabel
Setelah variabel penelitian terpenuhi kemudian dilanjutkan dengan mengemukakan indikator-indkator variabel yang merupakan rujukan empiris dari variabel yang diteliti. Dari variabel penelitian di atas, maka diperoleh indikator variabel sebagai berikut:
15 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, “Penelitian Pendidikan Matematika”, (Bandung: PT Refika Adhitama, 2017).
16 Lestari, Penelitian.
Tabel 1. 1
Indikator Variabel Self Efficacy
Dimensi Indikator
Level (tingkat kesulitan)
keyakinan terhadap kemampuan menghadapi situasi yang tidak menentu yang mengandung unsur kekaburan
keyakinan terhadap kemampuan menggerakkan motivasi
Generality (generalitas) tidak dapat diprediksikan, dan penuh tekanan Strength (kekuatan
keyakinan)
kemampuan kognitif dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil keyakinan mencapai target yang telah ditetapkan
Sumber: Ineke (2019)17
Tabel 1. 2
Indikator Variabel Self Esteem
Dimensi Indikator
Penerimaan diri Menerima diri apa adanya Puas dengan dirinya Disegani orang Diri yang bermanfaat
Menganggap dirinya memiliki kelebihan Penghormatan
diri
Dapat melakukan apa yang orang lain lakukan Merupakan orang yang berhasil
Sumber: Sri Mulyani (2020)18
17Ineke, Hubungan, 2019
18Sri Mulyani, Tingkat Self Esteem, 2020
Tabel 1. 3
IndikatorVariabel Prestasi Belajar
No Dimensi Prestasi Belajar Indikator Prestasi Belajar
1 2 3
1 Ranah Cipta (Kognitif) a. Pengamatan
b. Ingatan c. Pemahaman d. Penerapan e. Analisis
f. Sintesis (membuat panduan baru dan utuh)
Dapat menunjukkan
Dapat membandingkan
Dapat menghubungkan
Dapat menyebutkan
Dapat menunjukkan kembali
Dapat menjelaskan
Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
Dapat memberikan contoh
Dapat menggunakan secara tepat
Dapat menguraikan
Dapat mengklasifikasikan/
memilah-milah
Dapat menghubungkan
Dapat menyimpulkan
Dapat
menggenerelasasikan 2 Ranah Rasa (Afektif)
a. Penerimaan b. Sambutan c. Apresiasi d. Internalisasi e. Karakterisasi
Mengingkari
Melembagakan atau meniadakan
Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari
3 Ranah Karsa (Psikomotorik)
a. Keterampilan bergerak dan bertindak
b. Kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal)
Mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya
Mengucapkan
Membuat mimik dan gerakan jasmani Sumber: Muhibbin19
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang digunakan sebagai pijakan pengukuran secara empiritis terhadap variabel penelitian dengan rumusan
19 Muhibbin Syah, 2008: 151
yang didasarkan pada indikator variabel. Agar diketahui arah dan tujuan dari penelitian ini, maka peneliti memberikan gambaran tentang variabel dari judul penelitian ini, berikut penjelasannya:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah suatu kekuatan yang muncul dari manusia atau benda dan memberikan dampak atau gejala sehingga merubah sekitarnya.
2. Self Efficacy
Self efficacyyang dimaksud pada penelitian ini yaitu keyakinan atau kepercayaan siswa meliputi dimensi tingkat kesulitan, dimensi generalitas dan dimensi kekuatan keyakinan tentang sejauh mana kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat digunakan untuk melakukan tindakan yang tepat dalam mengatasi hambatan berkaitan dengan tugas matematika.
3. Self Esteem
Self esteem adalah sebuah pemikiran dan pandangan individu terhadap diri mereka sendiri yang meliputidimensi penerimaan diri dan dimensi penghormatan diri. Juga dapat dikatakan, self esteem berpaku seberapa besar seseorang menyetujui dan menyukai diri mereka sendiri terhadap kemampuan yang dimiliki.
4. Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar matematika adalah proses kesuksesan siswa pada pembelajaran matematika sesudah menerima pengalaman pembelajaran sehingga dapat dilihat melalui perolehan nilai hasil belajar yang berupa huruf atau angka atau simbol. Prestasi belajar dalam penelitian ini
menggunakan nilai mentah UAS Semester Genap kelas VII MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022.
G. Asumsi Penelitian
Setelah peneliti menjelaskan permasalahan dengan jelas, yang dipikirkan selanjutnya adalah suatu gagasan tentang persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas. Dalam hal ini peneliti dapat memberikan sederatan asumsi yang harus dilakukan tersebut diberi nama asumsi dasar atau anggapan dasar.20 Dalam penelitian ini terdapat beberapa asumsi yaitu:
1. Self efficacy dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa.
2. Self esteem dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa.
3. Self efficacy danSelf esteem secara bersama-samadapat mempengaruhi prestasi bealajar matematika siswa.
H. Hipotesis
Dalam penelitian ini hipotesis penelitiannya adalah:
1. H01: Tidak ada pengaruh yang signifikan self efficacy terhadap prestasi belajar matematika siswa kelasVII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
Ha1: Ada pengaruh yang signifikan self efficacy terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), 104
2. H02: Tidak ada pengaruh yang signifikan self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
Ha2: Ada pengaruh yang signifikan self esteem terhadap prestasi belajar matematika siswa kelasVII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
3. H03: Tidak ada pengaruh yang signifikan self efficacy dan self esteem secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
Ha3: Ada pengaruh yang signifikan self efficacy dan self esteem secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII di MTs Negeri 6 PasuruanTahun Pelajaran 2021/2022.
I. Sistematika Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini disistematika menjadi empat bab yang saling berkaitan satu sama lain. Sebelum memasuki bab pertama, penelitian ini didahului dengan judul penelitian (sampul).
Pada bab pertama atau pendahuluan berisi sub bab latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penelitian.
Pada bab kedua atau kajian kepustakaan memuat penelitian terdahulu dan kajian teori yang relevan dan terkait dengan judul skripsi.
Pada bab ketiga atau pembahasan metode penelitian yang meliputi:
pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data dan diakhiri dengan analisis data.
Pada bab keempat atau penyajian data dan analisis yang meliputi:
gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis dan pembahasan.
Pada bab kelima atau penutupanmemuat kesimpulan dan saran-saran.
Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang terkait dengan masalah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan penyajian data dan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian mengenai langkah-langkah apa yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.
17
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam analisis temuan.
Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian memiliki dasar yang kokoh dan bukan sekedar kegiatan mencoba-coba.21 Dalam kajian pustaka, peneliti membandingkan, mengontraskan, dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dan dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti. Di sini menunjukkan bahwa peneliti bukan orang pertama yang meneliti judul yang telah ditetapkan yaitu “Pengaruh Self Efficacy dan Self Esteem terhadap Prestasi Bealajar Matematika Siswa Kelas VII Di MTs Negeri 6 Pasuruan Tahun Pelajaran 2021/2022”. Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengesampingkan penelitian yang sebelumnya. Hal ini untuk menguji keterkaitan penelitian yang telah dilakukan. Pada bagian ini peneliti mencantumkan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang hendak dilakukan.
A. Penelitian Terdahulu
1. Skripsi Apriliyani tahun 2019 yang berjudul “Pengaruh Self Efficacy, Habit of Mind dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas VIII MTs. Muhammadiyah Tallo”.22 Tujuan penelitiannya adalah mengetahui pengaruh Self Efficacy, Habit of Mind dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Tallo. Hasil penelitiannya adalah melalui
21 Lestari, Penelitian, 13.
22 Apriliyani, Pengaruh.
analisis regresi linear berganda diperoleh nilai P value<0,001 yang artinya kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh self efficacy, habits of mind dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII MTs.
Muhammadiyah Tallo, di mana ketiga variabel ini memiliki sumbangsih pengaruh terhadap hasil belajar matematika.
2. Skripsi Debby Nurhayati pada tahun 2020 yang berjudul “Pengaruh Self Esteem terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Di SMA Negeri 1 Sokaharjo”.23 Tujuan penelitiannya adalah mengetahui pengaruh self esteem terhadap pemahaman konsep matematika siswa di SMA Negeri 1 Sokaharjo. Dengan hasil penelitiannya besar koefisien determinasi R square sebesar 0,199 yang berarti dapat dikatakan bahwa besarnya presentase pengaruh self esteem (variabel X) terhadap pemahaman konsep matematika (variabel Y) sebesar 19,9%. Sisanya sebesar 80,1%
dipengaruhi oleh variabel lain, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya pengaruh antara self esteem terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa di SMA Negeri 1 Sokaraja.
3. Penelitian Leny Nuurotul Maslihah dan Maylita Hasyim pada tahun 2020 yang berjudul “Pengaruh Self Esteem, Self Regulationdan Self Confidence terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika”.24Tujuan penelitiannya adalah mengetahui pengaruh self esteem, self regulation dan self confidence terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.
23Nurhayati, Pengaruh.
24Lenny Nuurotul Masliha, dkk, “Pengaruh Self Esteem, Self Regulation dan Self Confidence Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika”, (
Dengan hasil penelitiannya adalah berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaterdapat pengaruh antara self-esteem, self-regulation, dan self-confidence secara simultan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika materi operasi bentuk aljabar pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tugu Tahun Pelajaran 2017/2018. Model regresi yang diperoleh adalah Y = -156,77 + 1,134 X1 + 0,486 X2 + 0.527X3 menunjukkan bahwa self-esteem, self-regulation, dan self-confidence memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.
4. Skripsi Yustika Nur pada tahun 2021 yang berjudul “Pengaruh Efikasi Diri dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Bealajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 28 Bulukumba”.25Tujuan penelitiannya adalah mengetahui pengaruh efikasi diri dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika pesrta didik kelas VIII SMP Negeri 28 Bulukumba. Dengan hasil penelitiannya adalah bahwa ada pengaruh positif antara variabel efikasi diri dan kemandirian belajar.terhadap hasil belajar matematika..peserta didik kelas VIII SMP Negeri 28 Bulukumba.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel Model Summary dengan R2 (R square) sebesar 0,593 berarti hubungan antara efikasi diri dan kemandirian.belajar dengan hasil belajar matematika membuktikan hubungan..sebesar 59,3%.
25Yustika Nur, Pengaruh.
Tabel 2. 1 Kedudukan Penelitian No Nama, Tahun dan
Judul Penelitian
Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Ini
1 2 3 4
1 Apriliyani, 2019, Pengaruh Self Efficacy, Habit of Mind Dan
Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII MTs.
Muhammadiyah Tallo
Penelitian terdahulu termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan sampel jenuh untuk memperoleh sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian terdahulu menggunakan dokumentasi dan angket, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
Dengan hasil penelitian adalah melalui analisis regresi linear berganda diperoleh nilai P value<0,001 yang artinya kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis, penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat pengaruh self efficacy, habits of mind dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII MTs. Muhammadiyah Tallo, di mana ketiga variabel ini memiliki sumbangsi pengaruh terhadap hasil belajar matematika.
Penelitian ini termasuk
penelitian
kuantitatif dengan menggunakan cluster random sampling untuk memperoleh sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan angket, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
2 Debby Nurhyati, 2020, Pengaruh Self Esteem Terhadap Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Di SMA Negeri 1 Sokaharjo
Penelitian terdahulu termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan cluster random sampling untuk memperoleh sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian terdahulu menggunakan angket dan tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana. Dengan hasil penelitian besar koefisien determinasi R square sebesar
Penelitian ini termasuk
penelitian
kuantitatif dengan menggunakan cluster random sampling untuk memperoleh
sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan
0,199 yang berarti dapat dikatakan bahwa besarnya presentase pengaruh self esteem (variabel X) terhadap pemahaman konsep matematika (variabel Y) sebesar 19,9%.
Sisanya sebesar 80,1%
dipengaruhi oleh variabel lain, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya pengaruh antara self esteem terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa di SMA Negeri 1 Sokaraja.
angket, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
3 Leny Nuurotul Maslihah dan Maylita Hasyim, 2020, Pengaruh Self Esteem, Self Regulation dan Self Confidence
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Penelitian terdahulu termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan cluster random sampling untuk memperoleh sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian terdahulu menggunakan angket dan tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana. Dengan hasil penelitian adalah berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwaterdapat pengaruh antara self-esteem, self-regulation, dan self- confidence secara simultan
terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika materi operasi bentuk aljabar pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tugu Tahun Pelajaran 2017/2018. Model regresi yang diperoleh adalah Y = -156,77 + 1,134 X1 + 0,486 X2 + 0.527X3 menunjukkan bahwa self- esteem, self-regulation, dan self- confidence memberikan pengaruh yang positif terhadap
kemampuan pemecahan
masalah matematika.
Penelitian ini termasuk
penelitian
kuantitatif dengan menggunakan cluster random sampling untuk memperoleh
sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan angket, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
4 Yustika Nur, 2021, Pengaruh Efikasi Diri dan
Kemandirian Bealajar Terhadap Hasil Bealajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 28 Bulukumba
Penelitian terdahulu termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan sampel jenuh untuk memperoleh sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian terdahulu menggunakan dokumentasi dan angket, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dengan hasil penelitian adalah bahwa ada pengaruh positif antara variabel efikasi diri kemandirian belajar..terhadap hasil belajar matematika.peserta didik kelas VIII SMP Negeri 28 Bulukumba. Hal tersebut dapat dilihat pada table Model Summary dengan R2 (R square) sebesar 0,593 berarti hubungan antara efikasi diri dan kemandirian.belajar dengan hasil
belajar matematika
membuktikan hubungan..sebesar 59,3%.
Penelitian ini termasuk
penelitian
kuantitatif dengan menggunakan cluster random sampling untuk memperoleh
sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan angket, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik
inferensial.
B. Kajian Teori 1. Self Efficacy
a. Pengertian Self Efficacy
Self efficacy merupakan salah satu aspek pengetahuan diri yang paling berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Bandura, self-efficacy sebagai keyakinan seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan dan mengatasi hambatan. Wood menjelaskan bahwa self-efficacy mengacu pada kenyakinan atau kemampun individu untuk menggerakkan
motivasi, kemampuan kognitif dan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan situasi.26
Menurut Keitner dan Kinicki “Self efficacy adalah keyakinan seseorang mengenai peluangnya untuk berhasil mencapai tugas tertentu”.27 Sementara itu, Baron dan Byrne mendefinisikan self efficacy sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan, dan mengatasi hambatan.28
Dari beberapa pendapat para pakar di atas dapat disimpulkan bahwa penegertian dari self efficacy adalah evaluasi individu terhadap keyakinan dirinya mampu dalam melakukan berbagai tugas atau tuntutan yang ada untuk mencapai suatu tujuan.
b. Tingkat Self Efficacy
Pada dasarnya setiap individu memiliki self-efficacy dalam dirinya masing-masing. Self-efficacy seseorang bisa berbeda satu sama lain dan secara garis besar dapat dibagi dalam dua tingkatan yaitu tinggi (High Self-efficacy) dan rendah (Low Self-efficacy). Bandura menyatakan ciri-ciri pola tingkah laku individu yang memiliki self- efficacy tinggi dan self-efficacy rendah sebagai berikut:29
26 Bandura, Self Efficacy The Excercise of Control, (America: W.H. Freeman and Company, 1997), h. 40
27 Kreitner & Kinicki, Perilaku Organisasi Edisi 9, (Jakarta: Selemba Empat, 2014), h. 125
28 Byre & Baron, Psikologi Sosial Jilid 1 Edisi Kesepuluh, (Alih Bahasa: Ratna Juwita, 2004), h.
183
29 Bandura, Article of guide for Contructing Self-efficacy Scales. by Information Age Publishing, 2006, h. 207
Tabel 2. 2 Tingkat Self Efficacy Self-efficacy
(Keyakinan Diri) Tinggi
Self-efficacy (Keyakinan Diri) Rendah 1. Aktif memilih kesempatan
yang terbaik
2. Mengolah situasi dan menetralkan halangan 3. Menetapkan tujuan dengan
menciptakan standar 4. Mempersiapkan,
merencanakan, dan melaksanakan tindakan 5. Mencoba dengan keras dan
gigih
6. Secara kreatif memecahkan masalah
7. Belajar dari pengalaman masa lalu
8. Memvisualisasikan kesuksesan 9. Membatasi stress
1. Pasif
2. Menghindari tugas-tugas yang sulit
3. Mengembangkan aspirasi yang lemah
4. Memusatkan diri pada kelemahan diri sendiri 5. Tidak pernah mencoba 6. Menyerah dan menjadi tidak
bersemangat
7. Menyalahkan masa lalu karena kurangnya kemampuan
8. Khawatir, menjadi stress, dan menjadi tidak berdaya 9. Memikirkan
alasan/pembenaran untuk kegagalannya
Seseorang dengan selfefficacy tinggi percaya bahwa mereka mampu melakukan sesuatu untuk mengubah kejadian-kejadian di sekitarnya. Disaat dihadapkan dengan situasi sulit, orang dengan self- efficacy yang tinggi akan berusaha lebih keras untuk mengatasi tantangan yang ada dan sangat mudah termotivasi oleh lingkungan.
Sedangkan Seseorang yang memiliki self-efficacy yang rendah menganggap dirinya tidak mampu mengerjakan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Situasi yang sulit, orang dengan self-efficacy rendah cendrung mudah menyerah dan sulit untuk memulainya lagi.
c. Faktor yang Mempengaruhi Self Efficacy
Menurut Greenberg dan Baron faktor yang mempengaruhi munculnya self efficacy ada dua,30 yaitu pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung berarti seorang individu mengalami sendiri sebuah peristiwa di masa lalu, seperti mengerjakan tugas atau menyelesaikan masalah yang sama di masa lalu. Sedangkan pengalaman tidak langsung berarti seorang individu mengamati peristiwa yang dialami oleh orang lain dan peristiwa tersebut sama dengan apa yang dihadapinya, seperti melihat orang lain yang sedang mengerjakan tugas atau mengatasi permasalahan yang sama dengan tugas atau permasalahan yang dihadapinya.
Faktor pencapaian prestasi adalah prestasi yang pernah dialami oleh seorang individu, seperti mengalami keberhasilan di masa lalu yang akan berpengaruh pada meningkatnya self efficacy yang dimiliki oleh seorang individu. Faktor pengalaman orang lain hampir sama dengan pengalaman tidak langsung yang dikemukakan oleh Greenberg dan Baron, yaitu seorang individu melihat keberhasilan orang lain yang melakukan aktivitas sama dan memiliki kemampuan yang sebanding, sehingga seorang individu tersebut akan berusaha mendapatkan keberhasilan yang sama. Faktor bujukan lisan yaitu seorang individu mendapat dorongan dari orang lain yang berupa nasihat atau bimbingan sehingga keyakinan dirinya meningkat. Faktor
30Greenberg & Baron, Behavior in Organization, (English: Open Library, 2008), h. 6-7
kondisi emosional yaitu seorang individu akan mempunyai self efficacy tinggi apabila tidak terlalu sering berada pada situasi tertekan.
Dari beberapa pendapat para pakar di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor yang memepengaruhi self efficacy yang dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu berupa pengalaman yang dialami oleh individu tersebut. Sedangkan faktor eksternal adalah pengalaman orang lain yang dapat dijadikan contoh atau panutan.
d. Indikator Self Efficacy
Tabel 2. 3 Indikator Self Efficacy
Dimensi Indikator
Level (tingkat kesulitan)
keyakinan terhadap kemampuan menghadapi situasi yang tidak menentu yang mengandung unsur kekaburan
keyakinan terhadap kemampuan menggerakkan motivasi
Generality (generalitas) tidak dapat diprediksikan, dan penuh tekanan Strength (kekuatan
keyakinan)
kemampuan kognitif dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil keyakinan mencapai target yang telah ditetapkan
Sumber: Ineke (2019)31 2. Self Esteem
a. Pengertian Self Esteem
Harga diri merupakan bagian yang sangat penting dalam kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu. Begitu pentingnya self esteemdalam diri manusia, sehingga banyak dikaji oleh para ahli psikologi. Pembahasan mengenai self esteemdalam dunia psikologi
31Ineke, Hubungan, 2019
bukanlah istilah yang asing lagi untuk didiskusikan. Menurut Rosenberg sebagaimana dikutip oleh R.B Burns “Harga diri sebagai suatu sikap penilaian baik positif atau negatife terhadap objek khusus, yaitu diri”.32
Menurut Jhon W. Santrock (dalam Aturdian Pramesti) bahwa Self esteem (harga diri) adalah “suatu dimensi global dari diri atau evaluasi diri yang bersifat global. Sebagai contoh, seorang remaja menangkap bahwa ia tidak hanya sebagai pribadi, namun juga pribadi yang baik.
Tentu saja, tidak semua remaja memiliki gambaran yang positif mengenai dirinya”. 33Selanjutnya Menurut Carl Rogers, (dalam Ami Dwi Margono) berpendapat bahwa: Individu menilai orang lain dan berperilaku terhadap orang lain berdasarkan harga diri yang ia miliki, di mana orang yang memiliki harga diri yang tinggi pada umumnya lebih mudah menerima orang lain dan lebih mudah membina suatu hubungan dengan teman sebaya dan orang lain. Sehingga ia semakin aktif ekspresif, memiliki pengalaman yang banyak dan mampu bersaing yang sehat dengan teman-temannya di sekolah bahkan memperoleh prestasi belajar yang baik pula.34
32 R.B Burns, KonsepDiri, Teori, Pengukuran, PerkembangandanPerilaku, (Jakarta: Arcan,1993), h.69
33 Aturdian Pramesti, Hubungan antara self esteem terhadap prestasi belajar Mata pelajaran makanan kontinental pada siswa Jurusan tata boga kosentrasi jasa boga(PDF), (Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2015, h. 9
34 Ami Dwi Margono, Hubungan Harga Diri dan Dukungan Teman Sebaya dengan Prestasi Belajar, (PDF), (SURABAYA: Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya),h.
2
Coopersmith (dalam Yani Nurmalasari) juga berpendapat harga diri merupakan “penilaian diri yang dilakukan oleh seorang individu dan biasanya berkaitan dengan dirinya sendiri, penilaian tersebut mencerminkan sikap penerimaan atau penolakan dan menunjukkan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya mampu, penting, berhasil dan berharga”.35 Dali Gulo (dalam kamus psikologi) mengatakan bahwa Self Esteem (harga diri) adalah “kesan seseorang mengenai dirinya yang dianggap baik”.36
Dari beberapa pendapat para pakar di atas dapat disimpulkan bahwa self esteem adalah penilaian yang dilakukan oleh seseorang secara umum terhadap dirinya sendiriyang didasarkan pada hubungan dengan orang lain. Harga diri merupakan hasil penilaian yang dilakukan seorang individu dan respon dari orang lain terhadap individu tersebut serta menunjukkan sejauhmana individu tersebut mampu berhasil dan berguna.
b. Tingkat Self Esteem
Pada dasarnya setiap individu memiliki self-esteemdalam dirinya masing-masing. Self-esteemseseorang bisa berbeda satu sama lain dan secara garis besar dapat dibagi dalam dua tingkatan yaitu tinggi (High Self-esteem) dan rendah (Low Self-esteem).
35 Yani Nurmalasari, Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Harga Diri pada Remaja Penderita Penyakit Lupus (PDF),(JAKARTA:Fakultas Pskologi Universitas Gunadarma),h. 7
36 Dali Gulo, Kamus Psychologi, (bandung: Tonis, 1998), h.259
1) Harga Diri Tinggi (High Self-esteem)
Coopersmith dalam Gita Handayani Ermanza juga mengemukakan delapan karakteristik individu dengan harga diri tinggi, yaitu:
a) Aktif dan dapat mengekspresikan diri dengan baik;
b) Berhasil dalam bidang akademik dan menjalin hubungan sosial;
c) Dapat menerima kritik dengan baik;
d) Percaya pada persepsi dan reaksinya sendiri;
e) Tidak terpaku pada dirinya sendiri atau hanya memikirkan kesulitannya sendiri;
f) Memiliki keyakinan diri, tidak didasarkan atas frustasi karena mempunyai kemampuan, kecakapan, dan kualitas diri yang tinggi;
g) Tidak terpengaruh oleh penilaian orang lain terhadap dirinya;
h) Lebih mudah menyesuaikan diri dengan suasana menyenangkan sehingga tingkat kecemasannya rendah dan memiliki ketahanan diri yang seimbang.37
2) Harga Diri Rendah (Low Self-esteem)
Pada individu yang memiliki harga diri rendah akan cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga.
Individu dengan harga diri yang rendah cenderung tidak merasa
37 Gita Handayani Ermanza, Hubungan Harga Diri,... h. 10
yakin akan pemikiran serta perasan yang dimilikinyadan takut menghadapi respon dari orang lain serta tidak mampu membina komunikasi yang baik. Harga diri rendah juga mempunyai karakteristik tertentu.
National Association for Self Esteem dalam Yanni Nurmalasari menyebutkan beberapa karakteristik individu yang mempunyai harga diri rendah, yaitu:
a) Sering memikirkan keadaan diri sendiri dan merasa tidak puas akan keadaan dirinya
b) Merasa tertekan dan takut menghadapi keadaan yang tidak menyenangkan.
c) Susah untuk tersenyum karena memiliki keyakinan yang negatif terhadap diri, sehingga merasa tidak banyak yang bisa diharapkan dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
d) Tidak bersemangat, serta tidak memiliki keinginan dan kemampuan dalam menetapkan dan mencapai tujuan.
e) Senang menyendiri. Lebih memilih menyendiri dari pada bertemu dan berbaur dengan orag-orang baru.
f) Mempunyai kesulitan dalam menjalin dan mempertahankan hubungan persahabatan.
g) Menghindari bertatap mata dengan orng lain. Sulit untuk percaya pada orang lain sehingga memiliki kesulitan untuk
berhubungan dekat dan menjalin hubungan kasih sayang dengn orang lain.
h) Menolak mengahadapi resiko. Mereka kurang bisa mencurahkan kasih sayang dan cenderung berpura-pura dalam berhubungan dengan orang lain.
i) Memiliki hal-hal negatif. Pada kasus yang ekstrim mereka dapat menjadi anti sosial dan melakukan tindakan kekerasan.
j) Hal-hal ang tidak dapat diobservasi orang lain, diantaranya sering berbicara negatif tentang diri sendiri, tidak berbicara jujur, tidak bisa memaafkan kesalahan diri sendiri dan orang lain, dan kurang memiliki rasa empati terhadap orang lain.38 c. Faktor yang Mempengaruhi Self Esteem
Dalam perkembangannya harga diri terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan dan atas sejumlah peghargaan, penerimaan, dan pengertian orang lain terhadap dirinya. Gita handayani menyebutkan
“faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri antara lain: jenis kelamin, kelas sosial, dan lingkungan”.39
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi harga diri adalah:
1) Faktor jenis kelamin
Menurut Ancok dkk. Wanita selalu merasa harga dirinya lebih rendah dari pada pria seperti perasaan kurang mampu, atau merasa
38 Yanni Nurmalasari, Hubungan antara Dukungan Sosial,... h. 8
39 Gita Handayani Ermanza, Hubungan Harga Diri,... h. 10-11