• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Temuan Hasil Audit

Dalam dokumen idoc.pub modul audit kinerjaok (Halaman 54-61)

BAB VII AUDIT RINCI DAN PENYUSUNAN TEMUAN

B. Penyusunan Temuan Hasil Audit

Temuan hasil audit merupakan  dokumen  yang berisikan temuan  penting yang dihasilkan selama 

hasil audit adalah penting untuk diingat bahwa arahnya akan bermuara pada laporan hasil audit. 

Sehingga, diharapkan penulisan temuan hasil audit tersebut mempunyai struktur logika yang sama ketika  akan digunakan dalam penyusunan konsep laporan hasil audit. 

Temuan hasil audit dibuat ringkas dan mencakup informasi cukup untuk menggambarkan permasalahan  secara memadai dan akibatnya terhadap pelaksanaan kegiatan dan program instansi yang diaudit.  

Oleh karena itu, temuan hasil audit harus mengikuti kaidah penyusunan temuan audit, yaitu harus  memiliki kelengkapan unsur‐unsur temuan berupa:  

1. Kondisi  (“fakta yang ada”),   2. Kriteria (“apa yang seharusnya”),  

3. Sebab (“mengapa terdapat deviasi antara kondisi dengan kriteria”). 

4. Dampak (“apa konsekuensi dari kondisi yang tidak sesuai kriteria”),  

5. Tanggapan auditan yang diperoleh secara tertulis terhadap kondisi, sebab, dan atau dampak 

6. Rekomendasi  auditor,  sebagai  sesuatu  yang  perlu  dilakukan  untuk  menghilangkan  atau  mengurangi penyebab, akan disampaikan baik secara lisan maupun tertulis kepada auditan. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan rekomendasi : 

1. Auditor  harus  memasukan  rekomendasi  untuk  mengarahkan  tindakan  koreksi  terhadap  kelemahan kinerja. 

2. Rekomendasi tersebut harus dinyatakan dalam arti yang luas terhadap apa yang perlu dilakukan  dengan rincian yang cukup agar auditan lebih praktis menerapkannya. 

3. Biaya  untuk    mengimplementasikan      rekomendasi  tidak  melebihi  manfaat  yang  akan  diperolehnya. 

4. Bila  terdapat  beberapa  alternatif  rekomendasi  terkait  dengan  biaya,  harus  diusulkan  dan  disepakati oleh auditan. 

Berikut ini disajikan contoh temuan audit kinerja yang baik, sesuai lingkup audit kinerja menurut PP 60  Tahun 2008.  

   

Dengan mengacu pada pedoman kendali mutu audit yang dikeluarkan MENPAN RB,  temuan hasil audit  dapat dituangkan dalam bentuk formulir seperti  terdapat pada lampiran 6. 

 

Contoh 7.1.  

Temuan Audit Kinerja Atas Pencapaian Sasaran dari  Tugas dan Fungsi 

Dari hasil audit atas kinerja pengamatan udara ditemukan bahwa stasiun XXXX, belum mencapai  target. Sesuai dengan SK Kepala Badan nomor 123XYZ Tahun 2009, target jumlah pengamatan  sebesar 1.000 pengamatan, sedangkan pengamatan yang akurat hanya 50%  

Hal ini disebabkan: 

a. Kurangnya kompetensi dari pengamat yang tidak memperoleh sertifikasi yang memadai. 

b. Pihak stasiun tidak pernah menerima berita cuaca (data cuaca) dari kapal – kapal niaga maupun  mercusuar‐mercusuar yang sangat penting untuk keperluan evaluasi dan verifikasi program  prakiraan atau keperluan analisis cuaca kelautan. Sesuai Keputusan Menteri PQR Nomor KM. 

295/MG.201/Phb‐81 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pengamatan dan Pengiriman Data Tahun  1981 

c. Sebagian besar (10 unit) peralatan yang telah terpasang belum dikalibrasi ulang, sesuai jadwal  yang seharusnya, yaitu bahwa setiap peralatan mekanik wajib dikalibrasi selambat‐lambatnya 2  tahun sekali, sedangkan Peralatan elektronik (Otomatis) wajib dikalibrasi selambat‐lambatnya 1  (satu) Tahun sekali. 

Akibatnya:  

a. Menimbulkan potensi terjadinya kesalahan dalam tugas prakiraan baik prakiraan di wilayah laut di  lingkungan stasiun xxxx maupun pembuatan shipping wcast untuk  pelayaran, 

b. Meningkatnya keluhan pengguna informasi  

Rekomendasi:

 

Disarankan kepada Kepala satuan XXXX agar 

a. mengirimkan pengamat untuk mengikuti diklat sertifikasi yang dibutuhkan, 

b. mengusulkan  kepada  menteri  PQR  agar  membuat  kebijakan  yang  mengaitkan  kewajiban  pengiriman data cuaca dengan layanan pelabuhanan, dan 

c. melakukan kalibrasi ulang atas 10 buah peralatan mekanik yang ada.  

   

                                     

Penyusunan temuan hasil audit dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai berikut : 

1. Konsep disusun oleh Ketua Tim Auditor dengan dibantu oleh anggota tim pada saat audit  berlangsung di lokasi auditan.  

2. Konsep tersebut harus mendapatkan koreksi/persetujuan dari Pengendali Teknis. 

Contoh 7.2.  

Temuan Audit Kinerja atas Efektivitas dan Efisiensi Pengelolaan Keuangan 

Dari hasil audit atas nilai kegiatan pemeliharaan, dijumpai adanya nilai kegiatan pemeliharaan  kendaraan bermotor yang melebihi target. Sesuai dengan POK DIPA satker ABC, nilai kegiatan  pemeliharaan tiap kendaraan bermotor adalah sebagai berikut: 

a. Kendaraan bermotor roda 4 = Rp 13.000.000,‐ per tahun  b. Kendaraan bermotor roda 2 = Rp  2.800.000,‐ per tahun  

Dari hasil pemeriksaan atas bukti‐bukti pemeliharaan kendaraan tersebut, dijumpai bahwa: 

a. Satu buah kendaraan dinas Roda‐4, yang sudah tidak layak jalan sejak tahun 2008 sesuai laporan  Simak  BMN  Stasiun  kondisinya  sudah  Rusak  Berat  namun  masih  dikeluarkan  biaya  pemeliharaannya . 

b. Satu buah kendaraan dinas Roda‐2, yang sudah tidak layak jalan sejak tahun 2008 sesuai laporan  Simak  BMN  auditan,  kondisinya  sudah  Rusak  Berat  namun  masih  dikeluarkan  biaya  pemeliharaannya.  

Hal ini disebabkan: 

a. Auditan belum melaksanakan Opname Fisik Barang Inventaris ( OFBI) 

b. Auditan belum melaksanakan usulan penghapusan barang yang sudah tidak operasional.      

Akibatnya  terjadi  kerugian  Negara  sebesar  Rp  15.800.000,  atas  kelebihan  pengeluaran  biaya  pemeliharaan kendaraan bermotor tersebut. 

Rekomendasi

 

Disarankan kepada kepala satker agar: 

a. Secara berkala, melakukan opname fisik barang inventaris. 

b. Mengusulkan penghapusan barang yang sudah rusak berat dan tidak digunakan lagi. 

c. Menyetorkan  ke  kas  negara  sebesar  Rp  15.800.000,‐  atas  kelebihan  pembayaran  biaya  pemeliharaan kendaraan dinas.  

3. Konsep  tersebut  disampaikan  kepada  Pimpinan  auditan  untuk  dibahas  dan  diberikan  komentar/tanggapan.  

4. Komentar/tanggapan  auditan  tersebut  kemudian  didokumentasikan  dan  dianalisis.  Apabila  auditan tidak setuju dengan temuan hasil audit tersebut, maka alasan tidak setuju tersebut harus  juga dianalisis. 

5. Terhadap temuan yang tidak disetujui, apabila dari hasil analisis atas tanggapan auditan beserta  bukti‐bukti pendukungnya, tim audit menerima alasan yang disampaikan, temuan tersebut dapat  dihilangkan dari temuan hasil audit atau memberi tanda silang (x) pada konsep temuan. 

6. Ketua tim atau Pengendali Teknis audit bersama sama dengan pimpinan auditan memaraf tiap  halaman temuan hasil audit. Ketua tim dan atau  Pengendali Teknis audit bersama sama dengan  pimpinan auditan menandatangani halaman terakhir dari halaman temuan tersebut.   

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meminta tanggapan, adalah sebagai berikut. 

1. Menghindarkan  kesalahpahaman.    Auditor  harus  memastikan  bahwa  pihak  yang  dimintai  tanggapan memahami temuan audit yang disampaikan. 

2. Kerahasiaan. Auditor harus memastikan bahwa kerahasiaan isi ikhtisar temuan hasil audit dapat  terjaga baik oleh auditor dan auditan. Kata rahasia harus dimuat dalam halaman sampul dan  setiap lembar isi ikhtisar temuan hasil audit. 

3. Jangka waktu. Kesepakatan mengenai jangka waktu pemberian tanggapan harus ditetapkan  bersama antara auditor dan auditan. Auditor harus selalu memonitor kemajuan proses pemberian  tanggapan atas ikhtisar temuan hasil audit yang bersangkutan. 

Tanggapan  yang  diberikan,  seperti  janji  atau  rencana  tindakan  perbaikan  harus  dimuat  sebagai  kelengkapan ikhtisar temuan hasil audit, namun bukan sebagai pembenaran untuk menghilangkan  temuan signifikan dan rekomendasi yang berhubungan dengan temuan tersebut. Tanggapan dari pihak  auditan sebaiknya dibuat secara tertulis dan didukung oleh dokumen penunjang tanggapan.  

       

C. LATIHAN  SOAL 

1. Uraikan langkah‐langkah pengujian rinci dalam audit kinerja! 

2. Jelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengembangkan rekomendasi atas temuan  audit kinerja! 

3. Jelaskan apa yang harus dilakukan tim audit dalam menanggapi tanggapan auditan yang tidak  menyetujui temuan! 

   

Bab VIII 

Dalam dokumen idoc.pub modul audit kinerjaok (Halaman 54-61)

Dokumen terkait