• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Program Diklat Medion

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 32-40)

5. Taktik yang Diterapkan pada Program Diklat Peternakan

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1. Perencanaan Program Diklat Medion

Berawal dari kegiatan strategi Public Relations yang mencakup perencanaan strategis yang dilakukan Public Relations PT Medion Farma Jaya dari segi perencanaan yang diawali dengan menemukan fakta-fakta bahwa peternak membutuhkan informasi dan edukasi sebagai kebutuhan mereka. PT Medion Farma Jaya dalam hal ini telah melakukan tugas dan fungsinya sebagai praktisi yang melaksanakan aktivitas manajemen dengan baik, tidak semata-mata melakukan aktivitas atas dasar keinginan dirinya akan tetapi atas dasar kebutuhan perusahaan dan publiknya. Kebutuhan perusahaan yakni pencapaian atau visi, sedangkan kebutuhan publik yakni solusi atas permasalahan yang dialami para pemangku kepentingan.

Dalam hal perencanaan merumuskan masalah, PT Medion Farma Jaya berupaya merumuskan masalah dari hasil temuan fakta-fakta di lapangan untuk dikaji bersama serta dimusyawarah dimana hal ini bertujuan pula sebagai sistem komunikasi diantara para sumber daya dan juga hal ini bertujuan untuk

mengontrol isu atau pemasalahan di lapangan untuk dijadikan sebuah peluang dimasa mendatang sesuai dengan kesepakatan bersama. Dalam hal ini pula Public Relations mencerminkan sikap profesionalitas dalam bekerja ia tidak berkehendak sesuai keinginannya akan tetapi Corporate Communication PT Medion Farma Jaya mengajak seluruh pemangku kepentingan memberikan saran terkait program yang akan di implementasikan. Memberikan jalan keluar dari permasalahan tersebut dikala akses informasi pengetahuan jarang di dapatkan, hingga menetapkan tujuan PT Medion Farma Jaya menjadi sumber informasi dan edukasi seputar peternakan dan menjadi perusahaan yang peduli terhadap peternakan juga sebagai alat promosi pengenalan produk serta sasaran yang dituju adalah peternak dan semua pihak yang terkait dengan fokus utama bisnis.

Upaya ini dilakukan melainkan sebagai upaya perencanaan strategis jangka panjang untuk menetapkan pesan apa yang tepat untuk di sampaikan yang akan berakibat pada terciptanya tujuan yang hendak dicapai. Hal ini selaras dengan manajemen strategi Public Relations menurut Elvinaro Ardianto dalam bukunya Public Relations Praktis (2009: 164) sudah barang tentu dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi Public Relations akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya, seperti membuat rencana, melakukan persiapan-persiapan, melakukan aksi dan komunikasi, dan ditutup dengan tindakan pengendalian yang disebut evaluasi.

Dalam hal ini pula tidak hanya membuat rencana strategis, PT Medion Farma Jaya mengukuhkan strategis jangka panjang yang berkaitan langsung dengan kebutuhan khalayaknya yakni peternak dimana PT Medion Farma Jaya menetapkan tujuan menjadi sumber informasi dan edukasi peternak. Dalam

kaitannya dengan reputasi kepuasan pelanggan dapat berakibat pada loyalitas pelanggan, loyalitas tersebut didapat dikarenakan konsistensi suatu perusahaan dalam melaksanakan kinerjanya dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pelanggan secara terus-menerus. Artinya image yang telah melekat dalam suatu badan perusahaan senada dengan perilaku dan komunikasi perusahaan atas visi dan misi yang ditetapkan perusahaan.

Kemampuan menganalisa keadaan dan cermat mengamati situasi demi membuat jalan keluar atas permasalahan yang dialami publiknya menjadi suatu keterampilan yang patut dimiliki oleh Praktisi Public Relations. Corporate Communication dalam merencanakan program Diklat mengedepankan aspek- aspek dalam tahapan perencanaan yang berdasarakan pada need assesment, goals dan strategi-strategi untuk mempertahankan reputasi. Dalam perencanaan tersebut Corporate Communication PT Medion Farma Jaya menggunakan metode edukatif dan informatif sebagai solusi daripada permasalahan yang terjadi, hal ini selaras dengan pernyataan,

a. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.

b. Public Relations sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap, dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi tertentu.

c. Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktivitas perusahaan/organisasi, agar tercipta perubahan sikap dan penilaian (perubahan dari situasi negatif diubah menjadi situasi positif).

d. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak publik dapat terjadi maka pembinaan atau pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.

Rencana jangka panjang merupakan pegangan bagi para praktisi Public Relations untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan diambil sebagai alat berhubungan dengan publiknya sehari-hari. Untuk dapat bertindak secara strategis, kegiatan Public Relations harus menyatu dengan visi dan misi organisasinya, yakni alasan organisasi dapat menetapkan objektifnya, dan bekerja berdasarkan objektif tersebut.

Reputasi menjadi baik atau buruk, kuat atau lemah bergantung pada kualitas pemikiran strategi, dan komitmen manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan adanya keterampilan serta energi dengan segala komponen program yang akan direalisasikan dan dikomunikasikan. (Morley, dalam Ardianto, 2014)

PT Medion Farma Jaya dalam aktivitas Public Relations dalam hal ini perencanaan strategis untuk mempertahankan reputasi tidak hanya melakukan fact finding akan tetapi merumuskan masalah untuk ditetapkan suatu tujuan jangka panjang yang akan dibungkus dalam suatu pesan yakni “mencerdaskan peternak Indonesia” dalam mengelola reputasi tentu dibutuhkan konsistensi dan upaya yang kontinyu dari rencana yang telah ditetapkan, pesan tersebut harus dapat terealisasi. Tugas seorang praktisi Public Relations harus dapat menemukan peluang yang bersifat (mementingkan kepentingan umum) dari isu-isu atau permasalahan yang dihadapi publiknya.

PT Medion Farma Jaya dalam strategi perencanaannya telah melakukan fungsi manajemen dengan sangat koperatif, dalam upaya mengelola reputasi diperlukan upaya terstruktur dan konsisten atas kinerja serta komunikasi yang diaplikasikan. Hal yang dilakukan Corporate Communication, menurut Ardianto (2014: 211) agar proses dan aspek manajemen Public Relations dalam sebuah organisasi atau perusahaan dapat lebih optimal dan mencapai sasaran yang telah ditentukan, yakni tercapainya pembentukan citra positif dan reputasi baik, tentunya harus ditunjang oleh fungsi dan struktur Public Relations yang ada dalam jajaran top management.

Perencanaan menjadi suatu dimensi keseriusan perusahaan dalam berpartisipasi dan empati terhadap berbagai masalah lingkungan dan sosial. PR membutuhkan perumusan yang jelas, baik materi, strategi, sasaran, penelitian publik, maupun anggaran yang dibutuhkan. Untuk itu, dibutuhkan kajian yang mendalam dan berkelanjutan, khususnya dalam menentukan isi dan sasaran agar memiliki daya dukung dalam pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan pemberdayaan pada publik. Kualitas aplikasi PR bergantung pada analisis perusahaan terhadap lingkungan sosial (Hadi, dalam Ardianto, 2014).

Pada tahap perencanaan ini peneliti menemukan bahwasannya Corporate Communication PT Medion Farma Jaya melakukan strategi perencanaan manajemen dalam memilih program Diklat sebagai upaya untuk mempertahankan reputasi sesuai dengan tugas dan peran Public Relations. Dalam memecahkan suatu masalah kemampuan yang harus dimiliki seorang praktisi Public Relations tercermin dalam hasil temuan peneliti, dimana Corporate Communication PT Medion Farma Jaya dalam melakukan perencanaan melakukan identifikasi dan

analisis perumusan masalah sebagai landasan penelitian untuk membuat sebuah aktivitas yang mampu menjawab kepentingan umum.

Memiliki kemampuan mengamati dan menganalisis suatu persoalan berdasarkan fakta di lapangan, perencanaan kerja, komunikasi dan mampu mengevaluasi suatu problematik yang dihadapinya. (dalam Ruslan, 2017)

Selain cermat dalam mengamati permasalahan dan merumuskannya, seorang Public Relations harus memiliki kemampuan memberikan solusi dimana publiknya merasa telah terpenuhi segala kebutuhannya. Berdasarkan penelitian yang ditemukan bahwasannya Corporate Communication PT Medion Farma Jaya memberikan solusi berdasarkan need assesment dan memaanfaatkan momentum dimana publiknya yakni peternak memerlukan keinginan akan hal kebaruan yang dapat menarik antusias dan keuntungan bagi mereka, cara tersebut sesuai dengan kemampuan Public Relations dalam menarik perhatian publiknya dengan cara menyesuaikan dengan realitas yang terjadi. Kemampuan untuk menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan publikasi yang kreatif, inovatif, dinamis dan menarik bagi publiknya sebagai target sasarannya. (dalam Ruslan, 2017)

Program Diklat ini dibuat tidak hanya seputar edukasi dan informasi akan tetapi disisipkan materi-materi yang dapat menarik perhatian peserta seperti, materi character building, positive thinking, berfikir kreatif, langkah mencapai kesuksesan dan lain sebagainya untuk memberikan pelayanan yang dapat dirasakan oleh masing-masing peserta. Selain itu, kepada para karyawan maupun jajaran team management memberikan pencapaian bahwasannya perusahaan peduli terhadap publiknya yang akan berdampak pada semakin baiknya reputasi

perusahaan. Perencanaan strategi yang dibuat secara tersusun dan terarah merupakan dasar kelanggengan eksistensi suatu organisasi.

Memaksimalkan peran Public Relations dalam mengoptimalkan perangkat atau sumber daya organisasi yang ada dalam suatu hubungan yang saling bergantung satu sama lain memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Peran tersebut peneliti temukan pada aktivitas Corporate Communication PT Medion Farma Jaya, dimana dalam melaksanakan suatu program Corporate Communication PT Medion Farma Jaya membuat suatu sarana perusahaan dan berkomunikasi dengan publiknya dalam satu ruang yaitu Diklat.

Jelas sekali bahwa strategi manajemen program Diklat Medion yang diciptakan Corporate Communication selain daripada untuk kepentingan stakeholder-nya, disisi lain program Diklat Medion dalam strategi perencanaan untuk mengelola hubungan yang pada akhirnya akan berdampak pada tingkat kepercayaan publik terhadap PT Medion Farma Jaya sebagai sumber informasi dan edukasi dalam dunia peternakan artinya loyalitas publik terhadap PT Medion Farma Jaya akan saling berkomitmen dalam kepentingan peternak.

Membangun hubungan yang baik PT Medion Farma Jaya dengan publiknya merupakan hal yang harus dipertahankan bersama. Aktivitas Public Relations tidak terlepas dari manajemen fungsi komunikasi. Strategi Aksi dan Komunikasi merupakan bagian dari manajemen strategi Public Relations. Dalam hal ini keduanya memiliki kesamaan karena kunci dari Public Relations adalah komunikasi. Dengan demikian berdasarkan pendekatan yang peneliti gunakan yaitu studi kasus, peneliti mengaplikasikannya melalui rumusan The IPPAR Model dengan hasil temuan di lapangan sebagai berikut:

Tabel 4.2. Insight Menggunakan Analisis SWOT Strengths

(Kekuatan)

Weaknesses (Kelemahan)

Opportunities (Peluang)

Threats (Ancaman) 1. Program

terencana yang secara riil memberikan edukasi.

2. Manajemen komunikasi yang efektif dan efisien.

3. Tidak dipungut biaya.

4. Konsistensi sejak 2003 terus berjalan.

5. Dukungan penuh dari pemerintah.

6. Testimoni positif dari peserta.

1. Pemahaman bahasa daerah dan tingkat pengetahuan dari masing-masing peserta.

2. Waktu

pelaksanaan yang cukup singkat (hanya tiga hari).

1. Sebagai rujukan perusahaan yang konsisten

mengadakan Diklat sejak 2003 hingga saat

ini dalam

keberhasilan hubungan baik dengan publik.

2. Ikut serta dalam mewujudkan mencerdaskan peternak Indonesia.

1. Adanya

perusahaan lain yang

mengadakan program yang sama.

2. Tingkat awarness

peternak yang masih

mengabaikan pentingnya Diklat.

Publik

Internal : Corporate Communication PT Medion Farma Jaya, Jl. Babakan Ciparay No.

282 Bandung, Indonesia.

Eksternal : Praktisi dan Akademisi Peternakan seluruh Indonesia.

Sumber: Olah Data Penelitian

Pada Program Strategic proses peran Corporate Communication PT Medion Farma Jaya dalam menjalin hubungan baik dengan publiknya khususnya para praktisi dan akademisi peternakan di Indonesia, terdapat beberapa hal yang membuatnya berhasil. Dalam strategi program yang mendukung pencapaian ini adalah perilaku komunikasi empati Corporate Communication PT Medion Farma Jaya dengan menciptakan program pendidikan dan pelatihan. Pada program tersebut yakni memberikan edukasi secara riil, membangun hubungan baik, emphaty, dan message platform. Memahami apa yang dialami dan dibutuhkan oleh publik merupakan kemampuan perilaku komunikasi empati yang dimiliki

Corporate Communication PT Medion Farma Jaya melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 32-40)

Dokumen terkait