• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI Penutup

2.3 KonsepNifas

2.3.2 Perubahan Fisiologis MasaNifas

b) Locheasanguilenta

Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang keluar pada hari ke-3 sampai ke-7 pascapersalinan.

c) Lochea serosa

adalah locheaberikutnya.Dimulai dengan versi yang lebih pucat dari lochea rubra. Lochea ini berbentuk serum dan berwarna merah jambu kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari ke-7 sampai ke- 14pascapersalinan (Walyani, 2015).

d) Lochea alba

adalah lochea yangterakhir. Dimulai dari hari ke-14 kemudian makin lama makin sedikit hingga sama sekali berhenti sampai satu atau dua minggu berikutnya. Bentuknya seperti cairan putih berbentuk krim serta terdiri atas leukosit dan sel-sel desidua (Walyani, 2015).

3) Serviks

Segera setelah berakhirnya kala IV, serviks menjadi lembek, kendur, dan terkulai. Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki dua hingga tiga jari tangan, setelah enam minggu postpartum serviks menutup (Walyani, 2015).

4) Vulva danVagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini masih tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebihmenonjol (Walyani, 2015).

5) Payudara

Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secara alami. Proses menyusui mempunyai dua mekanisme fisiologis, yaitu sebagaiberikut:

a) Produksisusu

b) Sekresi susu atau letdown.

Setelah kelahiran plasenta, konsentrasi estrogen dan progesterone menurun. Prolactin dilepaskan dan sintesis ASI dimulai. Air susu saat diproduksi, disimpan di alveoli dan harus dikeluarkan dengan efektif dengan cara diisap oleh bayi untuk pengadaan dan keberlangsungan laktasi (Walyani, 2015).

Tabel 2.19 Jenis-jenis ASI Jenis-jenis

ASI

Ciri-ciri

Kolostrum Cairan pertama yang dikeluarkan oleh kelenjar payudara pada hari 1-3, berwarna kuning keemasan,mengandung protein tinggi rendah laktosa ASI

Transisi

Keluar pada hari 3-8, jumlah ASI meningkat tetapi protein rendah dan lemak, hidrat arang tinggi ASI

Mature

ASI yang keluar hari ke8-11 dan

seterusnya, nutria terus berubah sampai bayi 6 bulan Sumber: Kemenkes RI, 2015

b. Sistemkardiovaskular

Denyut jantung, volume dan curah jantung meningkat segera setelah melahirkan karena terhentinya aliran darah ke plasenta yang mengakibatkan beban jantung meningkat yang dapat diatasi dengan haemokonsentrasi sampai volume darah kembali normal, dan pembuluh darah kembali ke ukuran semula (Romauli, 2012).

c. Perubahan SistemPencernaan 1) NafsuMakan

Ibu biasanya merasa lapar segera setelah melahirkan, sehingga dapat mengonsumsi mkakanan ringan.Ibu sering kali cepat lapar setelah melahirkan dan siap makan pada 1-2 jam postpartum dan dapat di toleransi dengan diet yang ringan.Seringkali untuk

pemulihan nafsu makan, diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembalinormal (Romauli, 2012).

2) Motilitas

Secara khas, penurunan tonus dan mortilitas otot traktus cerna menetapselama waktu yang singkat setelah bayi lahir.Kelebihan analgesia dan anastesia memperlmbat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal (Romauli, 2012).

3) Pengosonganusus

Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa di sebabkan karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan pada awal masa pasca partum, diare sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan atau dehidrasi. Kebiasaan mengosongkan usus secara regular perlu dilatih kembali untuk merangsang pengosonganusus (Romauli, 2012).

d. Perubahan sistem TrakturUrinearius

Kandung kemih dalam puerperium kurang sensitive dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kemih penuh atau sesudah berkemih masih tertinggal urine residual (normal +15cc).

sisa urine dan trauma pada kandung kemih waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Kejadian trauma persalinan bisa disebabkan oleh efek analgetika, khususnya efek anastesi memberikan efek samping yang merugikan (Romauli, 2012).

e. Perubahan SistemPerkemihan

Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang berperan meningkatkan fungsi ginjal. Sebaliknya, pada pasca-melahirkan kadar steroid menurun sehingga menyebabkan penurunan funggsi ginjal. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah melahirrkan (Romauli, 2012).

f. Perubahan Tanda-Tanda Vital 1) SuhuBadan

Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,50C- 380C).

2) Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa antara 60-80 kali per menit atau 50-70 x/menit. Sesudah melahirkan biasanyadenyut nadi akan lebih cepat

3) TekananDarah

Tekanan darah meningkat pada persalinan 120 mmHg systole dan 80 mmHg diastole.

4) Pernapasan

Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi.

2.3.3 Perubahan Psikologis pada Masa Nifas a. Adaptasi Psikologis Ibu MasaNifas

Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut:

1) Fase taking in, yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Ibu fokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain: rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang baik dan asupannutrisi. Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini adalah:

a) Kekecewaan padabayinya

b) Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami c) Rasa bersalah karna belum bisa menyusuibayinya

d) Kritikan suami atau keluarga tentang perawatanbayinya(Yanti

& Sundawati, 2012).

2) Fase taking hold, yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akanketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalammerawatbayi. Pada fase ini, ibu memerlukan dukungan danmerupakan kesempatan yang baik menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri (Yanti & Sundawati, 2012).

3) Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan.

Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat(Yanti & Sundawati, 2012).

b. PostpartumBlues

Postpartum blues atau sering juga disebut maternity blues atau sindrom ibu baru, dimengerti sebagai suatu sindrom gangguan efek ringan pada minggu pertama setelah persalinan. Puncak dari postpartum blues ini 3-5hari setelah melahirkan dan berlangsung dari beberapa hari sampai 2 minggu.Ditandai dengan gejala-gejala berikut ini:

1) Depresi 4) Cemas

2) Seringmenangis 5) Mudahsedih

3) Mudahtersinggung 6) Cepatmarah (Sunarsih,2012).

c. Kesedihan danDuka Cita

Penelitian menunjukan 10% ibu mengalami depresi setelah melahirkan dan 10%nya saja yang tidak mengalami perubahan emosional.Keadaan ini berlangsung antara 3-6 bulan bahkan pada beberapa kasus terjadi selama 1 tahun pertama kehidupan bayi.Gejala-gejala depresi berat:

1. Perubahan padamood

2. Gangguan pada pola tidur dan polamakan 3. Perubahan mental dan libido (sunarsih,2012).