• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Pola Pendekatan Dalam Pencegahan Penambangan Pasir Ilegal Di Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa

3. Pola Pendekatan Teknologi

Pendekatan teknologi dalam pengeolaan lingkungan dilakukan pada tahap konstruksi. Pada intinya pendekatan teknologi adalah suatu cara yang dilakukan melalui teknologi yang ada untuk meminimalkan dampak negatif dari aktivitas penambangan pasir ilegal di Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa.

Pendekatan yang dilakukan oleh Pemerintah dimana dapat menhentikan serta mencegah aktivitas pertambangan pasir ilegal dengan menggunakan pendekatan teknologi untuk mengurangi dan meminimalkan dampak dari aktivitas pertambangan yang begitu merugikan Masyarakat dan Negara.

Sehingga dengan pendekatan teknologi diharapakan mampu memberikan perubahan yang baik untuk Masyarakat baik yang menambangan maupun Masyarakat yang merasakan dampak dari pertambangan pasir di Kecamatan Pallangga.

Selatan (DDA) di Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait Pendekatan Teknologi gi sebagai berikut:

“Kalau untuk pencegahan penambangan pasir yang dilakukan oleh rakyat itu hanya melalui media internet yaitu ruang pengaduan.

Untuk lapangan sendiri itu ada kalau perusahan tambang yang dikelola oleh perusahan besar seperti tambang yang besar wilayah pertambangannya dan menggunakan teknologi canggih” (Hasil wawancara bersama DDA, tanggal 2 Juli 2020)

Berdasarkan hasil wawancara peneliti mengetahui bahwa Pemerintah melakukan pendekatan teknologi untuk mencegah dan menangani pertambangan pasir dengan menggunakan media komunikasi internet sebabagi pendekatan teknologi. Dan sementara untuk pendekatan teknologi yang dilakukan dilapangan atau dilokasi pertambangan pasir itu hanya dengan melakukan peninjauan atau pengawasan.

Gambar 4.4

Layanan Aduan Berbasis Online Dari Dinas Esdm

Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Pallangga terkait Pendekatan Teknologi sebagai berikut:

“Kami dari Pemerintah bersama tim terpadu hanya menjalakan arahan dari pimpinan diatas untuk melakukan penertiban lokasi penambangan yang dianggap melanggar aturan dan kemudian kami menyegelnya. Adapun tindak lanjut lokasi pertambangan yang kami segel menjadi tanggung jawab instasi terkait” (Hasil wawancara dengan AM, tanggal 8 Juli 2020)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasib Transib di Kecamatan Palangga peneliti dapat mengetahui pendekatan teknologi yang dillakukan oleh Pemerintah Kecamatan Pallangga sama sekali tidak ada. Ini menjadi alasan kuat dikarenakan ketika melakukan kegiatan pengawasan dan penertiban Pemerintah Kecamatan dan Institusi terkait hanya menertibkan dan menyegel lokasi pertamabangan pasir yang dianggap ilegal atau melanggar prosedur- prosedur aturan perundangan-undangan. Berikut hasil wawancara penulis dengan mantan penambang pasir di Desa Julukanaya terkait Pendekatan Teknologi sebagai berikut:

“Pendekatan teknologi yang dilakukan oleh Pemerintah untuk saya sendiri saya tidak pernah tau, entah dari penambangan yang lain dikarenakan saya ini tak terlalu paham mengenai teknlogi.” (Hasil wawancara DG tanggal 4 September 2020)

Dari hasil wawancara dengan mantan penambangan pasir menujukkan bahwa penambangan tidak mengetahui atau merasakan pendekatan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam pencegahan penambangan ilegal. Sebagian penambangan banyak tidak paham mengenai Informasi dan Teknologi (IT), itulah sebab banyak penambangan tidak mengetahui pendekatan apa yang dilakukan oleh Pemerintah di Kabupaten Gowa. Berikut hasil wawancara

Pendekatan Teknologi sebagai berikut:

“Untuk pendekatan teknologi yang dilakukan oleh Pemerintah untuk pertambangan ilegal di desa tidak kami rasa, yang kami tau saja kalau ada tambangan yang disegel itu berarti tambang itu ilegal” (Hasil wawancara dengan DT, tanggal 19 Juli 2020)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Masyarakat peneliti dapat ketahui bahwa pendekatan teknologi dalam pencegahan penambangan ilegal di Desa Julukanaya salah satu desa di Kecamatan Pallangga tidak mengetahui atau tidak merasakan dari pendekatan teknologi. Akan tetapi walaupun Masyarakat tidak mengetahui mengenai pendekatan teknologi yang dilakukan oleh Pemerintah, namun dampak yang mereka dapatkan adalah Pemerintah melakukan penyegelan penambangan pasir yang tidak mengikuti aturan atau melanggar undang-undang yang mengatur mengenai pertambangan.

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa pendekatan teknlogi untuk mencegah penambangan pasir ilegal diKecamatan Pallangga telah dilakukan dengan menggunakan media teknlogi komunikasi dengan membuka ruang aduan atau layanan aduan yang dimana diterapkan oleh Pemerintah pusat dalam hal ini Dinas ESDM. Sementara dari Pemerintah Kecamatan Pallangga hanya jalankan kordinasi dari pimpinan atau dalam hal ini Pemerintah Daerah yang kemudian melakukan penertiban dan penyegelan lokasi pertambangan pasir illegal.

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kondisi lokasi pertambangan ilegal Kabupaten Gowa sebelum dan setelah aktivitas penambangan dihentikan oleh pola pemerintah dalam penambangan pasir illegal dapat dirincikan, sebagai berikut:

1. Pendekatan sosial untuk mencegah penambangan pasir ilegal di Kecamatan Pallangga yaitu melakukan sosialisasi dan penindakan dilokasi penambangan pasir ketika ada ditemukan pertambangan tidak memiliki izin atau melakukan aktivitas pertambangan tidak sesuai dengan prosedur- prosedur sesuai dengan regulasi atau undang-undang mengenai pertambangan. Dalam pendekan sosial, dilakukan dua cara yaitu :

a. Pendekatan sosial ekonomi

pendekatan sosial merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya penutupan tambang pasir ilegal yang ada di Kab. Gowa.

Mengingat karena tambang pasir tersebut merupakan salah satu penghasilan utama dan menjanjikan bagi sebagian masyarakat yang ada di Kec. Palangga Kab. Gowa. Tugas penting dari Pemerintah kedepannya adalah bagaimana untuk memberikan solusi yang nantinya dapat menjadi salah satu ladang penghasilan bagi masyarakat sekitar setelah tambang di tutup. Karena secara otomatis setelah tambang di

58

nantinya akan meningkatkan jumlah pengguran di Kab Gowa.

b. Pendekatan sosial budaya

Pendekatan sosial buadaya di lakukan untuk menyatuhkan perbedaan persektip antara masyarakat yang berbeda budaya. Perbedaan budaya, perbedaan carah berpikir, merupakan salah satu hal yang menjadi hal utama yang menjadi masalah dalam penutupan tambang pasir ilegal yang ada di Kec. Palangga.

2. Pendekatan Institusi yang dilakukan Pemerintah tidak lepas dari intitusi kepolisian sebagai pihak keamanan dan penertiban dari tidak pidana aktivitas pertambangan ilegal di Kecamatan Pallangga. Pembinaan yang dilakukan dari Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanya sia- sia dikarenakan penambangan tidak melaksanakan arahan Pemerintah terkecuali dengan cara penyegelan.

3. Pendekatan teknologi yang dilakukan pemerintah untuk mencegah dan menangani pertambangan pasir dengan menggunakan media komunikasi internet sebagai pendekatan teknologi. Dan sementara untuk pendekatan teknologi yang dilakukan dilapangan atau dilokasi pertambangan pasir itu hanya dengan melakukan peninjauan atau pengawasan.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan Pemerintah dan pihak yang terlibat dalam penambangan ilegal harus lebih giat lagi melakukan Pendekatan sosial untuk mencegah penambangan pasir illegal yaitu melakukan sosialisasi dan penindakan dilokasi penambangan pasir sesuai regulasi yang berlaku.

2. Dengan Pendekatan Institusi yang dilakukan Pemerintah dalam penambangan ilegal dapat lebih berkordinasi dengan masyarakat yang berada dilokasi agar tidak ada lagi pertambangan ilegal yang merusak lingkungan hidup di Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa.

3. Hendaknya pemerintah melalui Pendekatan teknologi yang dilakukan untuk mencegah dan menangani pertambangan pasir lebih mudah dijangkau dan ditanggapi secara cepat dan tepat untuk dapat diantisipasi aktivitas pertambangan ilegal di Kecamatan Pallangga.

Aidar, N. (2016). Analisis Kontribusi Penambangan Pasir (Galian C) Terhadap Pembangunan Gampong (Studi Kasus Gampong Suak Bilie Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya). Galian C.

Andhini, N. F. (2017). Prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup. Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9), 8–29.

Halim, A. A., Waskitho, N. T., & Prakosa, G. G. (2019). Analisis Dampak Penambangan Pasir Ilegal Sungai Brantas Terhadap Lingkungan Hidup Di Desa Brumbung Kabupaten Kediri. Journal Of Forest Science Avicennia, 2(2), 8. Https://Doi.Org/10.22219/Avicennia.V2i2.9416

Hanat, M. R. L. P. (2018). Analisis Dampak Sosial Penutupan Usaha Galian C (Tambang Pasir Dan Batu) Wae Reno, Desa Ranaka, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai. Journal Of Chemical Information And Modeling, 53(9), 8–24.

Kahpi, A. (2018). Peran Serta Masyarakat Dalam Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hukum Dan Dinamika Masyarakat, 15(2), 41–53.

Https://Doi.Org/10.36356/Hdm.V15i2.687

Khairunnisa, N. K. (2018). Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Pemberian Izin Pertambangan Bahan Galian Batuan Dan Penertiban Pertambangan Liar Di Kabupaten Gowa. In Russian Journal Of Economics (Vol. 48, Issue 2).

Marini, Baja, S., & Sultan, I. (2014). Penerimaan Informasi Dampak Penambangan Pasir Bagi Kerusakan Lingkungan Hidup Di Kalangan Penambang Pasir Ilegal Di Das Jeneberang Kabupaten Gowa. Jurnal Komunikasi Kareba, 3(2), 112–118.

Nuralam, Kadir, A., & Ma’ruf, A. (2017). Pengawasan Pemerintah Pada Usaha Penambangan Bahan Galian Golongan C Di Kabupaten Gowa. 3, 326–341.

Saliha, R. (2017). Perizinan Pertambangan Batuan Dalam Mewujudkan Tata Kelola Yang Berwawasan Lingkungan. Katalogis, 5(2), 125–134.

Suprianto, S. (2017). Analisis Ekonomi Politik Terhadap Eksploitasi Penambangan Pasir Golongan C Di Desa Julukanaya Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Sugiyono, S. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabet.

Wulan, R. N. (2015). Dampak Kegiatan Penambangan Mineral Bukan Logam Di Kota Semarang (Studi Kasus Kecamatan Ngaliyan). 1–31.

L A M

P

I

R

A

N

Wawancara dengan Bapak Djemi D. Abdullah. St. Map selaku Kepala Bidang Minerba Sulawesi Selatan

Wawancara dengan Bapak Agus m, S.ip Selaku Kasib Transib Kecamatan Pallangga

Wawancara dengan Bapak Yahya Selaku mantan penambang

Wawancara dengan Bapak Dg Gading selaku mantan penambang

Wawancara dengan Bapak Azis Dg. Sijaya selaku mantan penambang

Wawancara dengan Bapak Dg. Tayang Selaku masyarakat yang tinggal disekitar Penambangan

Dokumen terkait