• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

Dalam dokumen Moto dan Persembahan (Halaman 51-67)

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut dengan mengajukkan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai Post test. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rerata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test).

Dengan demikian langkah-langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen dengan One Group Pretest Posttest Design adalah sebagai berikut:

a) Memberi nilai secara individu

b) Rata-rata (Mean) ̅ =

Keterangan :

̅ = mean (rata-rata)

Ʃfx = Jumlah nilai seluruh siswa

n = Jumlah siswa

c) Persentase (%) nilai rata-rata = x 100%

Dimana:

P = Angka persentase

f = frekuensi yang dicari persentasenya N = Banyaknya sampel responden.

d) Uji- t

t =

(Arikunto, 275: 2011)

Keterangan :

Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest) d = Deviasi masing-masing subjek

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : a) Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md = (Arikunto, 276: 2011)

Keterangan:

Md = mean dari perbedaan pretest dengan posttest = jumlah dari gain (posttest – pretest)

N = subjek pada sampel.

b) Mencari harga “ ∑ ” dengan menggunakan rumus:

∑ = ∑

Keterangan :

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

= jumlah dari gain (post test – pre test) N = subjek pada sampel.

c) Mentukan harga t Hitung dengan menggunakan rumus:

t =

Keterangan :

Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest X1 = hasil belajar sebelum perlakuan (pretest) X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (posttest)

D = Deviasi masing-masing subjek ∑ = Jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan Kaidah pengujian signifikan :

Jika t Hitung> t Tabel maka H o ditolak dan H 1 diterima, berarti penerapan metode sosiodrama berpengaruh terhadap kemampuan berbicara pada dialog cerita anak siswa kelas V SDN No. 78 Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.

e) Jika t Hitung< t Tabel maka H o ditolak, berarti penerapan metode sosiodrama tidak berpengaruh terhadap kemampuan berbicara pada dialog cerita anak kelas V SDN No. 78 Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto harga tTabel Mencari tTabel dengan menggunakan table distribusi t dengan taraf signifikan

f) Membuat kesimpulan apakah metode sosiodrama berpengaruh terhadap kemampuan berbicara pada dialog cerita anak siswa kelas V SDN No. 78 Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Penilaian Pretest Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V SDN No. 78 Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto Sebelum Menggunakan Metode Sosiodrama

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN No. 78 Pao Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrument tes sehingga dapat diketahui hasil penilaian kemampuan berbicara murid berupa nilai dari kelas V SDN No. 78 Pao Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto.

Data perolehan skor pada kemampuan berbicara pada dialog cerita anak siswa kelas V SDN No. 78 Pao, dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 4.1 Skor Nilai Pre-test

No Nama

Indikator

Nilai perolehan

1 2 3 4 5

1. Aidh Almauidhan 20 10 10 10 20 70

2. Ajis Setiawan 10 10 10 10 10 50

3. Aldi 10 10 10 10 5 45

4. Ansar Anugrah 10 15 20 10 10 65

5. Baim Saputra 20 15 20 10 10 75

6. Denis 10 10 5 10 5 40

7. Hendra Wahyu Saputra 10 10 10 10 10 50

8. Lepi Saputra 20 20 10 10 10 70

9. M. Idris Pratama 20 10 10 10 10 60

10. M. Afdal Fauzan 10 5 10 5 5 35

11. Muhammad Saiful 10 5 10 10 5 40

12. M. Egi Saputra 10 10 10 10 5 45

13. Risaldi Ananda 10 20 10 10 10 60

14. Dewi Nurhana 20 15 15 10 10 70

15. Fira Salsabila 10 5 5 10 5 35

16. Hikmawati 10 10 10 5 10 45

17. Irma Erpiana 10 10 10 10 10 50

18. Noviana Harianti 15 10 10 5 5 45

19. Nurfadilah Sahra 20 10 15 10 10 65

20. Nur Inayah 20 10 15 15 10 70

21. Rismawati 10 10 10 10 10 50

22. Salsabila Damayanti 20 15 20 15 10 80

23. Sri Suci Ramadhani 15 10 15 10 10 60

24. Yuyun Kardian 10 15 10 10 10 55

Mean (rata – rata) nilai pretest dari murid kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto, dapat dilihat melalui tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 Perhitungan Mean (rata – rata) nilai pretest

X F F.X

35 2 70

40 2 80

45 4 180

50 4 200

55 1 55

60 3 180

65 2 130

70 4 280

75 1 75

80 1 80

Jumlah 24 1330

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ = 1330 sedangkan niali n sendiri adalah 24. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai rata – rata (mean) sebagai berikut:

̅ =

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata – rata dari hasil belajar murid kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto, sebelum penerapan metode sosiodrama yaitu 55,41.

Adapun presentase (%) nilai rata-rata dari skor hasil belajar pretest sebagai berikut :

Tabel 4.3 Tingkat Penguasaan Materi Prestest

No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar 1.

2.

3.

4.

5.

0 – 29 30 - 49 50 – 69 70 – 89 90 - 100

- 8 10

6 -

- 33,33 41,67 25

-

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Jumlah 24 100

Berdasarkan data yang dapat dilihat pada table diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar murid pada tahap pretest dengan menggunakan instrument test dikategorikan rendah 33,33%, sedang 41,67%, tinggi 25%.

Melihat dari hasil presentase yang dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran Bahasa indonesia sebelum diterapkan metode sosiodrama tergolong sangat rendah.

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia

Skor Kategori Frekuensi %

0 ≥ x ˂ 70 Tidak tuntas 18 75

70 ≤ x ≤ 100 Tuntas 6 25

Jumlah 24 100

Berdasarkan table 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara murid kelas V SDN No. 78 Pao belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana murid yang tuntas hanya 25% dan tidak tuntas sebanyak 75%

2. Deskripsi hasil kemampuan berbicara (posttest) siswa kelas V SDN No.

78 Pao kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto setelah menggunakan metode sosiodrama

Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya diperoleh setelah diberikan posttest. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data berikut ini :

Data perolehan skor hasil belajar murid kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto, setelah penerapan metode sosiodrama.

Tabel 4.5 Skor Nilai Post-test

No Nama

Indikator

Nilai perolehan

1 2 3 4 5

1. Aidh Almauidhan 20 20 10 15 15 80

2. Ajis Setiawan 15 10 10 10 10 55

3. Aldi 15 20 10 20 10 75

4. Ansar Anugrah 20 15 15 10 10 70

5. Baim Saputra 20 15 20 10 20 85

6. Denis 10 20 10 10 10 60 7. Hendra Wahyu Saputra 20 20 15 15 10 80

8. Lepi Saputra 20 15 15 20 10 80

9. M. Idris Pratama 20 15 20 10 10 75

10. M. Afdal Fauzan 20 20 10 10 10 70

11. Muhammad Saiful 20 10 20 10 10 70

12. M. Egi Saputra 20 10 20 20 10 80

13. Risaldi Ananda 15 20 15 10 10 70

14. Dewi Nurhana 20 20 15 20 10 85

15. Fira Salsabila 10 10 10 10 10 50

16. Hikmawati 20 10 20 15 10 75

17. Irma Erpiana 20 20 15 10 15 85

18. Noviana Harianti 10 15 10 10 10 55

19. Nurfadilah Sahra 15 20 20 15 10 80

20. Nur Inayah 20 10 20 20 10 80

21. Rismawati 15 15 25 10 10 75

22. Salsabila Damayanti 20 20 20 20 10 90

23. Sri Suci Ramadhani 20 20 20 10 10 80

24. Yuyun Kardian 10 20 20 10 10 70

Mean (rata – rata) nilai post-test dari murid kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto.

Tabel 4.6 Perhitungan untuk Mean (rata – rata) nilai post-test

X F F.X

50 1 50

55 2 110

60 1 60

70 5 350

75 4 300

80 7 560

85 3 255

90 1 90

Jumlah 24 1775

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari Ʃfx = 1775, sedangkan nilai dari N sendiri adalah 24. Oleh karena itu dapat diperoleh nilai rata-rata (mean) sebagai berikut :

̅ =

= 73,95

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata – rata dari hasil belajar murid kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto, setelah penerapan metode sosiodrama yaitu 73,95 dari skor ideal 100.

Adapun presentase (%) nilai rata-rata dari skor hasil belajar posttest sebagai berikut :

Tabel 4.7 Tingkat Penguasaan Materi Posttest

No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar 1.

2.

3.

4.

5.

0 – 29 30 - 49 50 – 69 70 – 89 90 - 100

- - 4 19

1

0,00 0,00 16,67 79,16 4,17

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Jumlah 24 100

.

Berdasarkan hasil kemampuan berbicara pada table diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil kemampuan berbicara pada tahap posttest dengan menggunakan instrument test dikategorikan sangat tinggi yaitu 4,17%, tinggi 79,16%, sedang 12,5%, rendah 0,00%, dan sangat rendah berada pada 0,00%.

Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid dalam memahami serta penguasaan materi pelajaran bahasa Indonesia setelah menggunakan metode sosiodrama tergolong tinggi .

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan hasil belajar Bahasa Indonesia

Skor Kategori Frekuensi %

0 ≥ x ˂ 70 Tidak tuntas 4 16,67

70 ≤ x ≤ 100 Tuntas 20 83,33

Jumlah 24 100

Berdasarkan table 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah murid yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70) ≥ 75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil kemampuan berbicara murid kelas V SDN No. 78 Pao telah memenuhi ketuntasan hasil belajar klasikal dimana murid yang tuntas adalah 83,33% atau sebanyak 20 orang.

3. Pengaruh metode sosiodrama terhadap kemampuan berbicara pada Dialog Cerita anak siswa kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto

Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni “penggunaan metode sosiodrama memiliki pengaruh terhadap kemampuan berbicara pada dialog cerita anak siswa kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto”. Maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistic inferensial dengan menggunakan uji-t.

Tabel 4.9 Analisis skor Pre-test dan Post-test

No. X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 – X1

1. 70 80 10 100

2. 50 55 5 25

3. 45 75 30 900

4. 65 70 5 25

5. 75 85 10 100

6. 40 60 20 400

7. 50 80 30 900

8. 70 80 10 100

9. 60 75 15 225

10. 35 70 35 1225

11. 40 70 30 900

12. 45 80 35 1225

13. 60 70 10 100

14. 70 85 15 225

15. 35 50 15 225

16. 45 75 30 900

17. 50 85 35 1225

18. 45 55 10 100

19. 65 80 15 225

20. 70 80 10 100

21. 50 75 25 625

22. 80 90 10 100

23. 60 80 20 400

24. 55 70 15 225

JUMLAH 1330 1775 445 10575

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :

Md =

=

= 18,54

2. Mencari harga “Ʃ d” dengan menggunakan rumus : Ʃ d = Ʃ –

= 10575 -

= 10575 -

= 10575 – 8251

= 2324

3. Menentukan harga t =

t =

t =

t =

t =

t = 9,04

4. Menentukan harga

Untuk mencari peneliti menggunakan table distribusi t dengan taraf signifikan α = 0,05 dan d.b = N – 1 = 24 -1 = 23 maka diperoleh = 2,07.

Setelah diperoleh = 9,04 dan = 2,07 maka diperoleh

> atau 9,04 > 2,07. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima. Ini berarti bahwa metode sosiodrama berpengaruh terhadap kemampuan berbicara pada dialog cerita anak siswa kelas V SDN No. 78 Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.

B. Pembahasan

Berdasarkan paparan dan temuan penelitian berkaitan dengan rumusan masalah yaitu “pengaruh metode sosiodrama terhadap kemampuan berbicara pada dialog cerita anak siswa kelas V SDN No. 78 Pao”. Adapun data-data yang dikumpulkan melalui instrument tes mengenai pengaruh metode sosiodrama terhadap kemampuan berbicara siswa berupa nilai data terdiri atas pretest, perlakuan dan posttest.

Berdasarkan deskripsi ketuntasan hasil belajar pre-test diperoleh bahwa dari 24 orang jumlah murid kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah, 8 siswa (33,33%) yang berada pada kategori rendah, 10 siswa (41,67%) yang berada pada kategori sedang dan 6 siswa (25%) pada kategori tinggi. Setelah dilakukan pretest hasil belajar Bahasa Indonesia dilihat dari perolehan presentase test (%) terdapat 18 siswa (75%) yang belum tuntas dan 6 siswa (25%) yang telah tuntas belajarnya.

Berdasarkan deskripsi ketuntasan hasil belajar post-test diperoleh bahwa dari 24 orang jumlah siswa kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto, terdapat 4 siswa (16,67%) yang berada pada kategori sedang, 19 siswa (79,16%) yang berada pada kategori tinggi, 1 siswa berada pada kategori sangat tinggi (4,17%). Setelah dilakukan post-test hasil belajar Bahasa Indonesia dilihat dari perolehan presentase test (%) terdapat 4 siswa (16,67) yang belum tuntas hasil belajarnya dan 20 siswa (83,33%) yang telah tuntas belajarnya.

Berdasarkan hasil analisis statistic inferensial dengan menggunakan rumus uji-t, dapat diketahui bahwa nilai sebesar 9,04. Dengan frekuensi (dk) sebesar 24 – 1 = 23, pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh = 2,07. Oleh karena 9,04 > 2,07 pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis nol ) ditolak dan hipotesis alternative ) diterima yang berarti bahwa penerapan metode sosiodrama berpengaruh terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa metode sosiodrama dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan berbicara pada dialog cerita anak siswa kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto yang berjumlah 24 murid sebelum diberikan perlakuan/treatment pengajaran dengan menggunakan metode sosiodrama pada pelaksanaan pretest adalah 55,41 pada kategori rendah dimana hanya terdapat 6 murid (25%) yang memenuhi ketuntasan hasil belajar dan 18 murid (75%) tidak tuntas hasil belajarnya.

Sedangkan nilai rata-rata kemampuan berbicara siswa setelah diberi perlakuan/treatment pengajaran dengan menggunakan metode sosiodrama kemampuan berbicara siswa menjadi lebih meningkat atau pada posttest diperoleh 73,95% pada kategori tinggi dimana terdapat 20 murid (83,33%) yang tuntas hasil belajarnya dan 4 murid (16,67%) tidak tuntas hasil belajarnya. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh = 9,04 dan = 2,07 maka diperoleh > atau 9,04 > 2,07. Jadi penggunaan metode sosiodrama berpengaruh positif terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SDN No. 78 Pao Kabupaten Jeneponto.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pembelajaran metode sosiodrama perlu dilaksanakan oleh guru, karena melalui metode sosiodrama siswa dilatih untuk menanamkan perasaan pengertian pada orang lain, menumbuhkan rasa kesetiakawanan, rasa tanggung jawab dalam memikul amanah , meningkatkan rasa percaya diri.

Dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa.

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada dialog cerita anak SD.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pedidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Ahmadi, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Andayani. 2014. Pendekatan Saintifik dan Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Surakarta: Yuma Pressindo.

Dhieni, Nurbiana. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Alumni

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Djamarah, dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta:

PT.Rajagrafindo Persada.

Hidayati. 2002. Pendidikan Ilmu Sosial Sekolah Dasar. Yogyakarta: UNY

Kellermann, Peter Felix. 2007. Sociodrama and Collective Trauma. Jurnal of Personaliti and Social Psychology. London: Jessica Kingsley Publishers.

Muthoharoh, Hafiz. 16 Januari 2010. Metode Sosiodrama dan bermain peran role playingmmethod.(onlie),

https://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/16/metode-sosiodrama-dan- bermain-peran-role-playing-method/diakses 28 maret 2015).

Purnama.2011. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran.(online), http://purnama- bgp.blogspot.com/2011/11/metode-sosiodrama-dan-bermain-

peran_01.html, diakses 5:25, 2 april 2015

Poerwanti, Endang, dkk. 2008.Kajian Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:Direktorat Jendaral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sanjaya, Wina 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. 2014 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Sudjana, Nana 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensinda.

Sufanti,Main. 2012. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

____. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Syafruddin. 2014. Interaksi Belajar Mengajar. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tarigan, Henry Guntur. 2013. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa

Tarmizi, Heryanti, Putri. 2013. Metode Pembelajaran Sosiodrama (online). (http : heryantiputritarmizi.blogspot.com/2013/09/heryanti-metode-

pembelajaran-sosiodrama.html. diakses pukul 18:30 maret 2015) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

SISDIKNAS dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan serta Wajib Belajar. Bandung: Citra Umbara.

Winataputra, Udin, S, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka

Wingkel. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia.

Yusdi, Milman. 2011. Pengertian Kemampuan (online), http://milmanyusdi.blogspot.com?2011/07/ pengertian- kemampuan.html,diakses 4:50, 2 april 2015).

Pre-test

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SDN No. 78 Pao Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : V/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi

Berbicara

6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama.

B. Kompetensi dasar

6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi yang tepat

C. Indikator 1. Kognitif

Produk

Menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam memerankan drama

Proses

Menentukan karakter-karakter tokoh dalam memerankan drama.

2. Afektif

Karakter

Jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas

Sosial

Aktif dalam menyumbangkan ide atau berpendapat untuk mengerjakan tugas

3. Psikomotorik

Memperagakan tokoh drama pendek sesuai dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

D. Tujuan Pembelajaran

 Melalui penjelasan siswa dapat menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam memerankan drama

 Melalui pembelajaran siswa dapat menentukan karakter-karakter tokoh dalam memerankan drama

 Secara berkelompok siswa jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas

 Secara individu siswa aktif dalam menyumbangkan ide atau berpendapat mengerjakan tugas

 Secara berkelompok siswa memperagakan tokoh drama pendek sesuai dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.

E. Materi Pembelajaran Teks Cerita

F. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Latihan

 Demonstrasi

G. Langkah - Langkah Pembelajaran

No. Tahapan Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

 Guru menyapa siswa dengan salam

 Mengajak siswa berdoa dan dipimpin ole salah satu siswa

 Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

 Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi

 Memberi motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

( 15 Menit )

2. Kegiatan Inti

 Guru menjelaskan materi pembelajaran

 Guru membagikan kepada siswa teks dialog

 Guru mengarahkan siswa untuk membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas melalui kegiatan latihan dan demonstrasi

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

 Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama yang lain

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

( 45 Menit )

3. Penutup

 Guru menyampaikan pesan moral

 Guru meminta kembali ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pulang.

( 15 Menit )

H. Media /Sumber Belajar

 Buku Bahasa Indonesia SD kelas V, Penerbit Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional, tahun 2008

I. Penilaian

1. Penilaian kemampuan berbicara No Jenis

Penilaian Indikator Skor

1. Lafal Lafal sangat jelas dan tidak dipengaruhi dialek 20 Lafal jelas dan tidak dipengaruhi dialek 15 Lafal kurang jelas dan dipengaruhi dialek 10 Lafal kurang jelas dan dipengaruhi dialek 5 2. Intonasi Penempatan tekanan, nada dan durasi sangat sesuai 20

Penempatan tekanan, nada dan durasi sesuai 15 Penempatan tekanan, nada dan durasi kurang sesuai 10 Penempatan tekanan, nada dan durasi tidak sesuai 5 3. Ekspresi Ekspresi sangat sesuai dengan percakapan 20

Ekspresi sesuai dengan percakapan 15 Ekspresi kurang sesuai dengan percakapan 10 Ekspresi tidak sesuai dengan percakapan 5

4. Kelancaran Lancar dalam berbicara 20

Kurang dalam berbicara 15

Sering ragu-ragu dalam berbicara 10

Tidak lancar dalam berbicara 5

5. Sikap penghayatan

Sikap penghayatan sangat baik 20

Sikap penghayatan baik 15

Sikap penghayatan kurang baik 10

Sikap penghayatan tidak baik 5

2. Lembar Penilaian

No Nama Indikator Nilai

perolehan

1 2 3 4 5

1. Aidh Almauidhan 2. Ajis Setiawan 3. Aldi

4. Ansar Anugrah 5. Baim Saputra 6. Denis

7. Hendra Wahyu Saputra 8. Lepi Saputra

9. M. Idris Pratama 10. M. Afdal Fauzan 11. Muhammad Saiful 12. M. Egi Saputra 13. Risaldi Ananda 14. Dewi Nurhana 15. Fira Salsabila 16. Hikmawati 17. Irma Erpiana 18. Noviana Harianti 19. Nurfadilah Sahra 20. Nur Inayah 21. Rismawati

22. Salsabila Damayanti 23. Sri Suci Ramadhani 24. Yuyun Kardian

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 100.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

Makassar, Mei 2018

Wali kelas V Mahasiswa

HJ. ST. SALMAH, A.Ma. Pd Risnawati R NIP. 19590709 198206 2 002 NIM : 10540929814

Mengetahui

Kepala Sekolah SDN No. 78 Pao

SAMPARIAH, S.Pdi

NIP. 19650525 199106 2 001

Post-test

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SDN No. 78 Pao Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : V/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit J. Standar Kompetensi

Berbicara

6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama.

K. Kompetensi dasar

6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi yang tepat

L. Indikator 4. Kognitif

Produk

Menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam memerankan drama

Proses

Menentukan karakter-karakter tokoh dalam memerankan drama.

5. Afektif

Karakter

Jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas

Sosial

Aktif dalam menyumbangkan ide atau berpendapat untuk mengerjakan tugas

6. Psikomotorik

Memperagakan tokoh drama pendek sesuai dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

M. Tujuan Pembelajaran

 Melalui penjelasan siswa dapat menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam memerankan drama

 Melalui pembelajaran siswa dapat menentukan karakter-karakter tokoh dalam memerankan drama

 Secara berkelompok siswa jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas

 Secara individu siswa aktif dalam menyumbangkan ide atau berpendapat mengerjakan tugas

 Secara berkelompok siswa memperagakan tokoh drama pendek sesuai dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.

N. Materi Pembelajaran Teks Cerita

O. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Latihan

 Demonstrasi

P. Langkah - Langkah Pembelajaran

No. Tahapan Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

 Guru menyapa siswa dengan salam

 Mengajak siswa berdoa dan dipimpin ole salah satu siswa

 Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

 Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi

 Memberi motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

( 15 Menit )

2. Kegiatan Inti

 Guru menjelaskan materi pembelajaran

 Guru mengarahkan siswa untuk membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas melalui kegiatan latihan dan demonstrasi

 Siswa memerankan drama pendek anak-anak dengan lafal, ontonasi, ekspresi dan penghayatan yang sesuai karakter tokoh melalui kegiatan ceramah, latihan dan demonstrasi

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

 Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama yang lain

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

( 45 Menit )

3. Penutup

 Guru menyampaikan pesan moral

 Guru meminta kembali ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pulang.

( 15 Menit )

Q. Media /Sumber Belajar

 Buku Bahasa Indonesia SD kelas V, Penerbit Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional, tahun 2008

R. Penilaian

3. Penilaian kemampuan berbicara No Jenis

Penilaian Indikator Skor

1. Lafal Lafal sangat jelas dan tidak dipengaruhi dialek 20 Lafal jelas dan tidak dipengaruhi dialek 15 Lafal kurang jelas dan dipengaruhi dialek 10 Lafal kurang jelas dan dipengaruhi dialek 5 2. Intonasi Penempatan tekanan, nada dan durasi sangat sesuai 20

Penempatan tekanan, nada dan durasi sesuai 15 Penempatan tekanan, nada dan durasi kurang sesuai 10 Penempatan tekanan, nada dan durasi tidak sesuai 5 3. Ekspresi Ekspresi sangat sesuai dengan percakapan 20

Ekspresi sesuai dengan percakapan 15 Ekspresi kurang sesuai dengan percakapan 10 Ekspresi tidak sesuai dengan percakapan 5

4. Kelancaran Lancar dalam berbicara 20

Kurang dalam berbicara 15

Sering ragu-ragu dalam berbicara 10

Tidak lancar dalam berbicara 5

5. Sikap penghayatan

Sikap penghayatan sangat baik 20

Sikap penghayatan baik 15

Sikap penghayatan kurang baik 10

Sikap penghayatan tidak baik 5

4. Lembar Penilaian

No Nama Indikator Nilai

perolehan 1 2 3 4 5

1. Aidh Almauidhan 2. Ajis Setiawan 3. Aldi

4. Ansar Anugrah 5. Baim Saputra 6. Denis

7. Hendra Wahyu Saputra 8. Lepi Saputra

9. M. Idris Pratama 10. M. Afdal Fauzan 11. Muhammad Saiful 12. M. Egi Saputra 13. Risaldi Ananda 14. Dewi Nurhana 15. Fira Salsabila 16. Hikmawati 17. Irma Erpiana 18. Noviana Harianti 19. Nurfadilah Sahra 20. Nur Inayah 21. Rismawati

22. Salsabila Damayanti 23. Sri Suci Ramadhani 24. Yuyun Kardian

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 100.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

Makassar, Mei 2018

Wali kelas V Mahasiswa

HJ. ST. SALMAH, A.Ma. Pd Risnawati R NIP. 19590709 198206 2 002 NIM : 10540929814

Mengetahui

Kepala Sekolah SDN No. 78 Pao

SAMPARIAH, S.Pdi

NIP. 19650525 199106 2 001

LEMBAR KERJA SISWA

TEKS DIALOG CERITA ANAK !

Perankanlah teks dialog di bawah ini bersama temanmu dengan benar ! MALIN KUNDANG

Para Pelaku:

1. Malin kundang 2. Ibu

3. Nelayan

Malin Kundang : (Berpakaian mewah dan sangat angkuh) Aku manusai yang paling kaya di muka bumi ini. Hartaku bertumpuk-tumpuk. Aku datang ke sini untuk mengambil kekayaan yang ada di sini!

Nelayan : (Ia merasa mengenali orang itu) Hai, bukankah Anda si Malin Kundang?

Malin Kundang : Ya, akulah si Malin Kundang. Tapi, bukan Malin Kundang yang dulu. Dulu, ia miskin. Sekarang ia orang paling kaya di muka bumi ini.

Nelayan : (Ia berlari menuju desa, memberi tahu ibu si Malin Kundang, kemudian membawanya naik kapal menemui anaknya.) Wahai Malin Kundang, kenalkah Anda dengan perempuan ini?

Malin Kundang : Siapa dia?

Dalam dokumen Moto dan Persembahan (Halaman 51-67)

Dokumen terkait