• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen Moto dan Persembahan (Halaman 70-96)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Pembelajaran metode sosiodrama perlu dilaksanakan oleh guru, karena melalui metode sosiodrama siswa dilatih untuk menanamkan perasaan pengertian pada orang lain, menumbuhkan rasa kesetiakawanan, rasa tanggung jawab dalam memikul amanah , meningkatkan rasa percaya diri.

Dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa.

2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada dialog cerita anak SD.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pedidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Ahmadi, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Andayani. 2014. Pendekatan Saintifik dan Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Surakarta: Yuma Pressindo.

Dhieni, Nurbiana. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Alumni

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Djamarah, dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta:

PT.Rajagrafindo Persada.

Hidayati. 2002. Pendidikan Ilmu Sosial Sekolah Dasar. Yogyakarta: UNY

Kellermann, Peter Felix. 2007. Sociodrama and Collective Trauma. Jurnal of Personaliti and Social Psychology. London: Jessica Kingsley Publishers.

Muthoharoh, Hafiz. 16 Januari 2010. Metode Sosiodrama dan bermain peran role playingmmethod.(onlie),

https://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/16/metode-sosiodrama-dan- bermain-peran-role-playing-method/diakses 28 maret 2015).

Purnama.2011. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran.(online), http://purnama- bgp.blogspot.com/2011/11/metode-sosiodrama-dan-bermain-

peran_01.html, diakses 5:25, 2 april 2015

Poerwanti, Endang, dkk. 2008.Kajian Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:Direktorat Jendaral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sanjaya, Wina 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. 2014 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Sudjana, Nana 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensinda.

Sufanti,Main. 2012. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

____. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Syafruddin. 2014. Interaksi Belajar Mengajar. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tarigan, Henry Guntur. 2013. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa

Tarmizi, Heryanti, Putri. 2013. Metode Pembelajaran Sosiodrama (online). (http : heryantiputritarmizi.blogspot.com/2013/09/heryanti-metode-

pembelajaran-sosiodrama.html. diakses pukul 18:30 maret 2015) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

SISDIKNAS dan Peraturan Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan serta Wajib Belajar. Bandung: Citra Umbara.

Winataputra, Udin, S, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka

Wingkel. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia.

Yusdi, Milman. 2011. Pengertian Kemampuan (online), http://milmanyusdi.blogspot.com?2011/07/ pengertian- kemampuan.html,diakses 4:50, 2 april 2015).

Pre-test

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SDN No. 78 Pao Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : V/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi

Berbicara

6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama.

B. Kompetensi dasar

6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi yang tepat

C. Indikator 1. Kognitif

Produk

Menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam memerankan drama

Proses

Menentukan karakter-karakter tokoh dalam memerankan drama.

2. Afektif

Karakter

Jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas

Sosial

Aktif dalam menyumbangkan ide atau berpendapat untuk mengerjakan tugas

3. Psikomotorik

Memperagakan tokoh drama pendek sesuai dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

D. Tujuan Pembelajaran

 Melalui penjelasan siswa dapat menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam memerankan drama

 Melalui pembelajaran siswa dapat menentukan karakter-karakter tokoh dalam memerankan drama

 Secara berkelompok siswa jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas

 Secara individu siswa aktif dalam menyumbangkan ide atau berpendapat mengerjakan tugas

 Secara berkelompok siswa memperagakan tokoh drama pendek sesuai dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.

E. Materi Pembelajaran Teks Cerita

F. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Latihan

 Demonstrasi

G. Langkah - Langkah Pembelajaran

No. Tahapan Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

 Guru menyapa siswa dengan salam

 Mengajak siswa berdoa dan dipimpin ole salah satu siswa

 Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

 Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi

 Memberi motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

( 15 Menit )

2. Kegiatan Inti

 Guru menjelaskan materi pembelajaran

 Guru membagikan kepada siswa teks dialog

 Guru mengarahkan siswa untuk membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas melalui kegiatan latihan dan demonstrasi

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

 Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama yang lain

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

( 45 Menit )

3. Penutup

 Guru menyampaikan pesan moral

 Guru meminta kembali ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pulang.

( 15 Menit )

H. Media /Sumber Belajar

 Buku Bahasa Indonesia SD kelas V, Penerbit Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional, tahun 2008

I. Penilaian

1. Penilaian kemampuan berbicara No Jenis

Penilaian Indikator Skor

1. Lafal Lafal sangat jelas dan tidak dipengaruhi dialek 20 Lafal jelas dan tidak dipengaruhi dialek 15 Lafal kurang jelas dan dipengaruhi dialek 10 Lafal kurang jelas dan dipengaruhi dialek 5 2. Intonasi Penempatan tekanan, nada dan durasi sangat sesuai 20

Penempatan tekanan, nada dan durasi sesuai 15 Penempatan tekanan, nada dan durasi kurang sesuai 10 Penempatan tekanan, nada dan durasi tidak sesuai 5 3. Ekspresi Ekspresi sangat sesuai dengan percakapan 20

Ekspresi sesuai dengan percakapan 15 Ekspresi kurang sesuai dengan percakapan 10 Ekspresi tidak sesuai dengan percakapan 5

4. Kelancaran Lancar dalam berbicara 20

Kurang dalam berbicara 15

Sering ragu-ragu dalam berbicara 10

Tidak lancar dalam berbicara 5

5. Sikap penghayatan

Sikap penghayatan sangat baik 20

Sikap penghayatan baik 15

Sikap penghayatan kurang baik 10

Sikap penghayatan tidak baik 5

2. Lembar Penilaian

No Nama Indikator Nilai

perolehan

1 2 3 4 5

1. Aidh Almauidhan 2. Ajis Setiawan 3. Aldi

4. Ansar Anugrah 5. Baim Saputra 6. Denis

7. Hendra Wahyu Saputra 8. Lepi Saputra

9. M. Idris Pratama 10. M. Afdal Fauzan 11. Muhammad Saiful 12. M. Egi Saputra 13. Risaldi Ananda 14. Dewi Nurhana 15. Fira Salsabila 16. Hikmawati 17. Irma Erpiana 18. Noviana Harianti 19. Nurfadilah Sahra 20. Nur Inayah 21. Rismawati

22. Salsabila Damayanti 23. Sri Suci Ramadhani 24. Yuyun Kardian

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 100.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

Makassar, Mei 2018

Wali kelas V Mahasiswa

HJ. ST. SALMAH, A.Ma. Pd Risnawati R NIP. 19590709 198206 2 002 NIM : 10540929814

Mengetahui

Kepala Sekolah SDN No. 78 Pao

SAMPARIAH, S.Pdi

NIP. 19650525 199106 2 001

Post-test

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SDN No. 78 Pao Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : V/ I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit J. Standar Kompetensi

Berbicara

6. Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama.

K. Kompetensi dasar

6.2 Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi yang tepat

L. Indikator 4. Kognitif

Produk

Menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam memerankan drama

Proses

Menentukan karakter-karakter tokoh dalam memerankan drama.

5. Afektif

Karakter

Jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas

Sosial

Aktif dalam menyumbangkan ide atau berpendapat untuk mengerjakan tugas

6. Psikomotorik

Memperagakan tokoh drama pendek sesuai dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

M. Tujuan Pembelajaran

 Melalui penjelasan siswa dapat menjelaskan hal-hal yang diperhatikan dalam memerankan drama

 Melalui pembelajaran siswa dapat menentukan karakter-karakter tokoh dalam memerankan drama

 Secara berkelompok siswa jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas

 Secara individu siswa aktif dalam menyumbangkan ide atau berpendapat mengerjakan tugas

 Secara berkelompok siswa memperagakan tokoh drama pendek sesuai dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.

N. Materi Pembelajaran Teks Cerita

O. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Latihan

 Demonstrasi

P. Langkah - Langkah Pembelajaran

No. Tahapan Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

 Guru menyapa siswa dengan salam

 Mengajak siswa berdoa dan dipimpin ole salah satu siswa

 Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

 Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi

 Memberi motivasi agar siswa semangat saat pembelajaran berlangsung

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

( 15 Menit )

2. Kegiatan Inti

 Guru menjelaskan materi pembelajaran

 Guru mengarahkan siswa untuk membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas melalui kegiatan latihan dan demonstrasi

 Siswa memerankan drama pendek anak-anak dengan lafal, ontonasi, ekspresi dan penghayatan yang sesuai karakter tokoh melalui kegiatan ceramah, latihan dan demonstrasi

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

 Siswa diberi tugas untuk berlatih kembali memerankan drama yang lain

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

( 45 Menit )

3. Penutup

 Guru menyampaikan pesan moral

 Guru meminta kembali ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pulang.

( 15 Menit )

Q. Media /Sumber Belajar

 Buku Bahasa Indonesia SD kelas V, Penerbit Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional, tahun 2008

R. Penilaian

3. Penilaian kemampuan berbicara No Jenis

Penilaian Indikator Skor

1. Lafal Lafal sangat jelas dan tidak dipengaruhi dialek 20 Lafal jelas dan tidak dipengaruhi dialek 15 Lafal kurang jelas dan dipengaruhi dialek 10 Lafal kurang jelas dan dipengaruhi dialek 5 2. Intonasi Penempatan tekanan, nada dan durasi sangat sesuai 20

Penempatan tekanan, nada dan durasi sesuai 15 Penempatan tekanan, nada dan durasi kurang sesuai 10 Penempatan tekanan, nada dan durasi tidak sesuai 5 3. Ekspresi Ekspresi sangat sesuai dengan percakapan 20

Ekspresi sesuai dengan percakapan 15 Ekspresi kurang sesuai dengan percakapan 10 Ekspresi tidak sesuai dengan percakapan 5

4. Kelancaran Lancar dalam berbicara 20

Kurang dalam berbicara 15

Sering ragu-ragu dalam berbicara 10

Tidak lancar dalam berbicara 5

5. Sikap penghayatan

Sikap penghayatan sangat baik 20

Sikap penghayatan baik 15

Sikap penghayatan kurang baik 10

Sikap penghayatan tidak baik 5

4. Lembar Penilaian

No Nama Indikator Nilai

perolehan 1 2 3 4 5

1. Aidh Almauidhan 2. Ajis Setiawan 3. Aldi

4. Ansar Anugrah 5. Baim Saputra 6. Denis

7. Hendra Wahyu Saputra 8. Lepi Saputra

9. M. Idris Pratama 10. M. Afdal Fauzan 11. Muhammad Saiful 12. M. Egi Saputra 13. Risaldi Ananda 14. Dewi Nurhana 15. Fira Salsabila 16. Hikmawati 17. Irma Erpiana 18. Noviana Harianti 19. Nurfadilah Sahra 20. Nur Inayah 21. Rismawati

22. Salsabila Damayanti 23. Sri Suci Ramadhani 24. Yuyun Kardian

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 100.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

Makassar, Mei 2018

Wali kelas V Mahasiswa

HJ. ST. SALMAH, A.Ma. Pd Risnawati R NIP. 19590709 198206 2 002 NIM : 10540929814

Mengetahui

Kepala Sekolah SDN No. 78 Pao

SAMPARIAH, S.Pdi

NIP. 19650525 199106 2 001

LEMBAR KERJA SISWA

TEKS DIALOG CERITA ANAK !

Perankanlah teks dialog di bawah ini bersama temanmu dengan benar ! MALIN KUNDANG

Para Pelaku:

1. Malin kundang 2. Ibu

3. Nelayan

Malin Kundang : (Berpakaian mewah dan sangat angkuh) Aku manusai yang paling kaya di muka bumi ini. Hartaku bertumpuk-tumpuk. Aku datang ke sini untuk mengambil kekayaan yang ada di sini!

Nelayan : (Ia merasa mengenali orang itu) Hai, bukankah Anda si Malin Kundang?

Malin Kundang : Ya, akulah si Malin Kundang. Tapi, bukan Malin Kundang yang dulu. Dulu, ia miskin. Sekarang ia orang paling kaya di muka bumi ini.

Nelayan : (Ia berlari menuju desa, memberi tahu ibu si Malin Kundang, kemudian membawanya naik kapal menemui anaknya.) Wahai Malin Kundang, kenalkah Anda dengan perempuan ini?

Malin Kundang : Siapa dia?

Ibu : (Menatap Malin Kundang dengan sungguh-sungguh, lalu menghampirinya) Oh, anakku, engkau tidak mengenali Ibumu sendiri?

Malin Kudang : Ibu? Ha ha ha! Hai, perempuan tua bangka, aku tidak punya Ibu seperti kau!

Ibu : (Bergerak mendekati Malin Kundang) Anakku, Malin Kundang, akulah yang melahirkan dan membesarkanmu dengan susah payah. Mengapa setelah engkau kaya, engkau tidak mau mengakui Ibumu?

Malin Kundang : Hai, perempuan tua bangka! Engkau tak tahu malu mengaku sebagai Ibuku. Cihh! (Ia meludah dah mendorong perempuan tua itu hingga terkulai.) Hai pengawal, bawa perempuan tua itu kembali ke darat!

(Pengawal menyeret perempuan tua itu.)

Nelayan : Malin Kundang, mengapa kau berubah seperti itu? Ia adalah Ibu kandungmu!

Malin Kundang : Tidak! Tidak!

Ibu : Oh, Anakku, sadarlah, aku benar-benar Ibumu. Kau adalah anakku.

Malin Kundang : Sekali lagi kukatakan, engkau bukan Ibuku! Aku tidak punya Ibu seperti kau! Tidak tahu malu! Ayo pergi!

Ibu : Tak kusangka engkau sekejam itu. Jika engkau tidak mau mengakui aku sebagai Ibumu, engkau kukutuk!

Malin Kundang : Perempuan hina, aku benci melihatmu! Jika kau bisa, kutuklah aku sekarang juga!

Ibu : (Menangkat kedua tangan) Ya, Tuhan, pantaskah seorang anak mengingkari Ibunya? Kumohon kepada- Mu, hukumlah anak durhaka ini!

Suara gaib : Hai, Malin Kundang, permohonan Ibumu Kukabulkan.

Engkau anak durhaka. Ingat kekayaanmu tidak dapat membalas pengorbanan seorang Ibu. Sekarang harta yang kau bangga-banggakan itu tidak mampu menolongmu. Kau dan hartamu akan menjadi batu bertumpuk-tumpuk

Malin Kundang : (Kebingungan, akhirnya berteriak-teriak, dan lama kelamaan menjadi batu.)

SOAL !

1. Apa yang dimaksud dengan Drama ?

2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan pada saat membaca dialog dalam naskah drama !

3. Sebutkan tokoh yang ada Dalam drama “Malin Kundang” ? 4. Mengapa Malin Kundang menjadi batu ?

5. Siapa tokoh Antagonis dalam drama “Malin Kundang” ?

MATERI AJAR

Drama adalah cerita yang menggambarkan kehidupan dan wataknya setiap tokohnya melalui tingkah laku dan dialog naskah yang dipentaskan. Drama termasuk karya sastra. Naskah drama lebih banyak berupa dialog antartokoh karena ditujukan untuk pementasan.

Pada kesempatan ini kamu akan diajak belajar bermain peran, yaitu memerankan tokoh yang terdapat di dalam naskah drama. Ayo, kita pelajari uraian berikut!

1. Membaca dialog drama

Membaca dialog dalam naskah drama harus jelas dan lancar. Selain itu, dialog harus diucapkan sesuai dengan situasi dan karakter tokoh yang diperankan. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat membaca dialog dalam naskah drama

a. Lafal

Pelafalan atau pengucapan kata-kata harus jelas.

b. Intonasi

Intonasi disebut juga lagu kalimat. Dalam membacakan dialog, intonasi harus tepat. Misalnya, untuk menyampaikan pertanyaan, nada akhir harus naik.

c. Jeda

Jeda disebut juga perhentian. Dalam membaca, penempatan jeda harus tepat. Jika salah menempatkan jeda, maksud kalimat akan salah.

Contoh :

1. Bibi / Umi pergi ke mana? (yang pergi Umi, bukan bibi) 2. Bibi Umi/ pergi ke mana? (yang pergi bibi)

d. Volume Suara

Suara harus dapat diterima pendengar dengan jelas. Namun, tidak perlu terlalu keras.

e. Mimik dan Gerak Anggota Tubuh

Mimik merupakan ekspresi wajah ketika sedang berbicara.

Mimik dan gerak anggota tubuh, misalnya, tangan, bahu, dan kepala sangat membantu dalam berdialog. Dialog akan lebih hidup jika disampaikan dengan penuh ekspresi disertai gerak yang wajar, sesuai dengan makna kalimat yang disampaikan

2. Memerankan Tokoh

Ada beberapa langkah yang harus kamu perhatikan dalam memerankan tokoh drama.

a. Membaca dialog dalam naskah drama. Dalam membaca tersebut diperlukan penghayatan watak atau karakter tokoh.

Kamu juga harus memahami seluruh isi naskah.

b. Akting

Akting adalah gerakan-gerakan yang dilakukan pemain sebagai wujud penghayatan atas peran yang dilakukan. Akting harus sesuai dengan karakter tokoh yang diperankan dan suasana

(latar). Misalnya, pada saat gembira, aktingnya memperlihatkan keadaan gembira.

c. Blocking atau penguasaan panggung.

Blocking adalah perpindahan dari tempat yang satu ke tempat yang lain agar penampilan tidak monoton atau menjemukan.

Sebagai pelatihan, cobalah bermain peran bersama temanmu untuk memerankan tokoh dalam drama Terjaring Operasi berikut ini!

DOKUMENTASI

Keadaan di ruang kelas V SDN No. 78 Pao

Menjelaskan Tentang Metode Sosiodrama Kepada Siswa

Membagikan Teks Dialog

Berlatih Menggunakan Metode Sosiodrama

Pemberian Perlakuan Dengan Metode Sosiodrama

RIWAYAT HIDUP

Risnawati R, Lahir pada tanggal 27 Mei 1994 di Kaloko Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto dan merupakan buah kasih sayang dari pasangan Ayahanda Ruddin dengan ibunda Basse dan penulis anak ke 6 dari enam bersaudara.

Pertama kali menginjak dunia pendidikan pada Sekolah Dasar (SD) tepat di SDN No. 78 Pao mulai tahun 2001 sampai tahun 2007. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan di SMP IT Bahrul ulum dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bissappu Kabupaten Bantaeng, hingga akhirnya tamat tahun 2014. Setelah selesai pada jenjang pendidikan menengah atas, pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan di PRODI PGSD Unismuh Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM) dengan Strata Satu (SI) pada tahun 2014-2018.

Berkat rahmat Tuhan yang Mahakuasa dan iringan doa dari orang tua dan saudara, kerabat dekat, serta rekan-rekan seperjuangan di bangku kuliah, terutama mahasiswa serta dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, perjuangan panjang penulis dalam mengikuti perguruan tinggi dapat berhasil dengan tersusunnya skripsi yang berjudul Pengaruh metode Sosiodrama Terhadap Kemampuan berbicara pada dialog cerita anak siswa Kelas V SDN No. 78 Pao Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.

Dalam dokumen Moto dan Persembahan (Halaman 70-96)

Dokumen terkait