BAB III METODE PENELITIAN
4.3 Postest
π―π : ππππβ ππππ
Pengujian ini adalah uji dua pihak, maka kriteria pengujian adalah β Terima π―π Jika F ( 1 βπΌ )( π1 - 1 ) < F < πΉ1/2πΌ(π1 - 1, π2 - 1)β.
Berdasarkan perhitungan diatas, maka untuk mencari homogenitas varians dapat digunakan rumus sebagai berikut :
F = π2π¦
2
π1π₯2 = 12,750
165,86 = 0,076
Berdasarkan data distribusi F untuk πΌ = 0,05 diperoleh : πΉπΌ(π1 β 1,π2 β 1 = πΉ(0,05)(23 β 1, 29 β 1)
= πΉ(0,05)(22, 28)
= 1,98
Dalam perhitungan F dari daftar, jika peluang beda 0,01 atau 0,05 maka digunakan rumus :
πΉ(1βπ)(π1,π2) = 1
πΉπ(π1,π2)
Sehingga πΉ0,95(22,28) = 1
1,98 = 0,50
Kriteria pengujian adalah terima π»0 jika πΉ(1βπΌ)(π1β 1) < F < πΉ1/2πΌ(π1 - 1, π2 - 1) atau 0,50 < 0,076 < 1,98, maka π»0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varians homongen untuk data tes awal kelas eksperimen dan kontrol.
ajarkan menggunakan metode Rich Task dan dikelas VII β 7 saya ajarkan menggunakan metode Konvensional.
4.3.1 Perhitungan nilai rata β rata(π₯Μ ), Varians (ππ), dan simpangan baku (s) 1. Nilai postest kelas eskperimen dan kelas kontrol
a. Nilai postest kelas eksperimen
Total nilai untuk postest kelas Eksperimen (VII β 3)
No Nama
Jumlah soal Total
Keseluruhan
Nilai dalam skala 1 - 100
1 2 3 4 5
1. JM 450 0 0 0 0 450 18
2. CR 450 0 0 0 0 450 18
3. MI 150 0 0 0 0 150 6
4. AM 425 100 150 150 150 975 39
5. FS 100 0 0 0 0 100 4
7. AS 450 0 0 0 0 450 18
8. MA 150 0 0 0 0 150 6
9. MN 425 0 0 0 0 425 17
10. ZA 150 0 0 0 0 150 6
11. FS 450 0 0 0 0 450 18
12. AL 450 0 0 0 0 450 18
14. BG 425 0 0 0 0 425 17
15. RM 425 250 0 0 0 675 27
Distribusi frekuensi untuk data nilai tes akhir siswa diperoleh sebagai berikut :
Rentang (R) = 39 - 4
= 35
Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log 25
= 5,61 ( diambil 5 )
Panjang kelas interval = 35
5 = 7 ( diambil 7 )
16. ZA 425 0 0 0 0 425 17
17. MS 425 250 0 0 0 675 27
18. DM 100 0 0 0 0 100 4
19. MR 100 0 0 0 0 100 4
20. FW 100 0 0 0 0 100 4
21. MNA 425 0 0 0 0 425 17
22. FI 450 0 0 0 0 450 18
23. RZ 450 0 0 0 0 450 18
24. NZ 100 0 0 0 0 100 4
25. PB 100 150 0 0 0 250 10
26. PM 450 0 0 0 0 450 18
27. AK 175 0 0 0 0 175 7
Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Postest eksperimen
Nilai Tes
Frekuensi ( fi )
Titik Tengah (xi)
π₯π2 πππ₯π πππ₯π2
1 β 6 8 3,5 12,25 28 100
7 β 12 2 9,5 90,25 19 180,5
13 β 18 12 15,5 240,25 186 2.883
19 β 24 0 21,5 462,25 0 0
25 β 30 2 27,5 756,25 55 1.512,5
31 β 36 0 33,5 1.122,25 0 0
37 β 42 1 39,5 1.560,25 39,5 1.560,25
Jumlah 25 150,5 4.243,75 327,5 6.236,25
Dari tabel 4.8 dapat ditentukan nilai rata-rata (π), Varians (π 2), dan simpangan baku (s) sebagai berikut :
π₯Μ 2π₯ = βπππ₯π
βππ π₯Μ 2π₯ = 327,5
25 = 13,1 π2π₯2 = πβπππ₯π2β(βπππ₯π)
2
π(πβ1)
π2π₯2 = (25)(6.236,25)β (327,5)2 25(25β1)
π2π₯2 = 155906β107256 600
π2π₯2 = 48650
600 = 81,083 = β81,083 = 9,004
b. Nilai postest kelas kontrol
Total nilai untuk postest kelas Kontrol (VII β 7)
No Nama
Jumlah Soal Total
keseluruhan
Nilai dalam
skala 1 β 100
1 2 3 4 5
1. AKH 150 0 0 0 0 150 6
2. RS 100 0 0 0 0 100 4
3. MJ 100 0 0 0 0 100 4
4. RM 170 0 0 0 0 170 6,8
5. EM 75 450 250 150 0 925 3,7
6. LZ 150 0 0 0 0 150 6
7. FM 75 450 250 100 0 875 35
8. FI 120 0 0 0 0 120 4,8
9. AL 145 0 0 0 0 145 5,8
10. TA 75 450 250 150 0 925 37
11. SN 150 0 0 0 0 150 6
12. SW 425 100 400 400 450 1.802 72,2
13. MI 150 0 0 0 150 6
14. AK 75 450 250 150 450 925 37
15. KZ 150 0 0 0 0 150 6
16. FM 150 0 0 0 0 150 6
17. IS 400 100 250 150 350 1.250 50
18. AF 75 450 250 100 0 872 34,88
19. RSD 150 450 0 0 0 600 24
20. ER 400 100 400 400 450 1.750 70
21. KS 100 0 0 0 0 100 4
22. AM 150 0 0 0 0 150 6
23. RS 150 0 0 0 0 150 6
24. MH 100 0 0 0 0 100 4
25. YS 175 0 0 0 0 175 7
Distribusi frekuensi untuk data nilai tes awal siswa diperoleh sebagai berikut :
Rentang (R) = 72,8 - 4
= 68,8
Banyak kelas interval = 1 + 3,3 log 25
= 5,61 ( diambil 5 ) Panjang kelas interval = 68,8
5 = 13,76
Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Postest kelas kontrol
Nilai Tes
Frekuensi ( fi )
Titik Tengah (xi)
π₯π2 πππ₯π πππ₯π2
1 β 11 16 6 36 96 576
12 β 22 0 17 289 0 0
23 β 33 1 28 784 28 784
34 β 44 5 39 1.521 195 7.605
45 β 55 1 50 2.500 50 2.500
56 β 66 0 61 3.721 0 0
67 β 77 2 72 5.184 144 10.368
Jumlah 25 273 14.035 513 21.833
Dari tabel 4.5 dapat ditentukan nilai rata-rata (π), Varians (π 2), dan simpangan baku (s) sebagai berikut :
π₯Μ 2π¦ = βπππ₯π
βππ π₯Μ 2π¦ = 513
25
π₯Μ 2π¦ = 20,52
π2π¦2 = πβπππ₯π2β(βπππ₯π)
2
π(πβ1)
π2π¦2 = (25)(21.833)β (513)2
25(25β1)
π2π¦2 = 545825β263169 600
π2π¦2 = 282656
600 = 471,093 = β471,093 = 21,704
4.3.2 Pengujian Postest
setelah saya melakukan postest, hasil dari postest tersebut harus saya uji terlebih dahulu. Disini saya akan menguji data dari hasil postest ke dalam dua hal yaitu :
4.3.2.1Uji Normalitas postest
Untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama, maka terlebih dahulu harus mempunyai syarat normalitas dan homogenitas varians. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dari masing-
masing kelas dalam penelitian ini dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
a) Uji normalitas postest kelas eksperimen
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, untuk nilai postest siswa kelas eksperimen diperoleh π₯Μ 2π₯ = 13,1 dengan π2π¦ = 9,004 . Selanjtunya perlu ditentukan batas-batas interval untuk menghitung luas dibawah kurva normal untuk tiap-tiap kelas interval.
Nilai
Batas Kelas (π₯π)
Z skor ((π₯πβ π₯Μ Μ Μ Μ 1π¦
π 1 )
Batas luas daerah
Luas daerah
Frekuensi diharapakan
(πΈπ)
Frekuensi pengamatan
(ππ) 0,5 -1,39 0,4177
1 β 6 0,1504 3,76 8
6,5 -0,73 0,2673
7 β 12 0,2434 6,085 2
12,5 -0,06 0,0239
13 β 18 0,1985 4,9625 12
18,5 0,59 0,2224
19 β 24 0,1738 4,345 0
24,5 1,26 0,3962
25 β 30 0,077 1,925 2
30,5 1,93 0,4732
31 β 36 0,022 0,55 0
36,5 2,59 0,4952
37 β 42 0,0042 0,105 1
42,5 3,26 0,4994
Keterangan :
9. Menentukan π₯π adalah :
Nilai tes terkecil pertama = - 0,5 (kelas bawah) Nilai tes terbesar pertama = + 0,5 (kelas atas) Contoh : Nilai tes 1 β 0,5 = 0,5 (kelas bawah) Nilai tes 6 + 0,5 = 6,5 (kelas atas) 10. Menghitung batas luas daerah :
Lihat daftar F lampiran luas dibawah lengkungan normal standar pada O ke Z. Misalnya Z β skor = -1,39, maka lihat pada diagram pada kolom Z pada nilai 1,3 (dari atas ke bawah) dan kolom ke β 9 (ke samping kanan). Jadi diperoleh -1,39 = 0,3212
11. Luas daerah = selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah.
Contoh : 0,3212 β 0,2389 = 0,4177
12. Menghitung frekuensi harapan (Ei) = luas daerah x banyak sampel.
Contoh : 00,1504 x 25 = 3,76
Dengan demikian untuk mencari π₯2 sebagai berikut :
π
2= β
(ππβπΈπΈ π)2π
ππ=1
π
2=
(8β 3,76)23,76 + (2β 6,085 )2
6,085 + (12β 4,9625)2
4,9625 + (0β 4,345)2
4,345 + (2β 1,925)2
1,925 +
(0β 0,55)2
0,55 + (1β 0,105 )2 0,105
= 4,781 + 2,742 + 9,980 + 4,345 + 0,002 + 0,55 + 7,628 π2 = 30,028
Berdasarkan pad taraf signifikan πΌ = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (n-1) = 25 β 1 = 24, maka dari tabel chi-kuadrat π2(0,95)(24)= 36,4. Oleh karena π2 hitung < π2 tabel yaitu 30,028 < 36,4 maka disimpulkan bahwa sebaran data postest kelas eksperimen berdistribusi normal.
b) Uji normalitas postest kelas kontrol
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, untuk nilai postest siswa kelas kontrol diperoleh π₯Μ 2π¦ = 20,52 dengan π2π¦ = 21,704 . Selanjtunya perlu ditentukan batas-batas interval untuk menghitung luas dibawah kurva normal untuk tiap-tiap kelas interval.
Nilai
Batas Kelas (π₯π)
Z skor ((π₯πβ π₯Μ Μ Μ Μ Μ 2π¦
π 2 )
Batas luas daerah
Luas daerah
Frekuensi diharapakan
(πΈπ)
Frekuensi pengamatan
(ππ) 0,5 -0,92 0,3212
1 β 11 0,1621 4,0525 16
11,5 -0,41 0,1591
12 β 22 0,1232 3,08 0
22,5 0,09 0,0359
23 β 33 0,1865 4,6625 1
33,5 0,59 0,2224
34 β 44 0,1419 3,5475 5
44,5 1,10 0,3643
45 β 55 0,082 2,05 1
55,5 1,61 0,4463
56 β 66 0.0363 0,9075 0
66,5 2,11 0,4826
67 β 77 0,013 0,325 2
77,5 2,62 0,4956
Keterangan :
13. Menentukan π₯π adalah :
Nilai tes terkecil pertama = - 0,5 (kelas bawah) Nilai tes terbesar pertama = + 0,5 (kelas atas) Contoh : Nilai tes 1 β 0,5 = 0,5 (kelas bawah) Nilai tes 11 + 0,5 = 11,5 (kelas atas) 14. Menghitung batas luas daerah :
Lihat daftar F lampiran luas dibawah lengkungan normal standar pada O ke Z. Misalnya Z β skor = -0,92, maka lihat pada diagram pada kolom Z pada nilai 0,9 (dari atas ke bawah) dan kolom ke β 2 (ke samping kanan). Jadi diperoleh -0,92 = 0,3212
15. Luas daerah = selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah.
Contoh : 0,3212 β 0,1591 = 0,1621
16. Menghitung frekuensi harapan (Ei) = luas daerah x banyak sampel.
Contoh : 0,1621 x 25 = 4,0525
Dengan demikian untuk mencari π₯2 ssebagai berikut :
π
2= β
(ππβπΈπΈ π)2π
ππ=1
π
2=
(16β 4,0525)24,0525 + (0β 3,08 )2
3,08 + (1β 4,6625)2
4,6625 + (5β 3,5475)2
3,5475 + (1β 2,05)2
2,05 +
(0β 0,9075)2
0,9075 + (2β 0,325 )2 0,325
= 35,223 + 3,08 + 2,87 + 0,594 + 0,537 + 0,907 + 8,632 π2 = 51,843
Berdasarkan pad taraf signifikan πΌ = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = (n-1) = 25 β 1 = 24, maka dari tabel chi-kuadrat π2(0,05)(24)= 35,4. Oleh karena π2 hitung > π2 tabel yaitu 51,843 > 35,4 maka disimpulkan bahwa sebaran data postest kelas kontrol tidak berdistribusi normal.
4.3.2.2Uji Hipotesis
Statistika yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji β T. Adapun rumusan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
π»0 βΆ π1 = π2 : Hasil belajar siswa dengan metode Rich Task pada pokok bahasan Aritmatika sosial tidak terdapat peningkatan sama dengan hasil belajar siswa yang diperoleh dengan metode konvensional.
π»1 βΆ π1 > π2 : Hasil belajar siswa dengan metode Rich Task pada pokok bahasan Aritmatika sosial lebih bagus dari hasil belajar yang diperoleh siswa yang diajarkan dengan metode konvensional.
Dengan kriteria pengujian didapat dari distribusi student t deengan dk = (n-1) dan peluang ( 1 βπΌ ). Jadi tolak π»0 jika t < t (( 1 βπΌ ) atau π‘βππ‘π’ππ > π‘π‘ππππ dan terimaπ»0 dalam hal lainnya.
Langkah- langkah yang akan dibahas selanjutnya adalah menghitung atau membandingkan kedua hasil perhitungan tersebut. Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh :
No Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. Postest π12 = 81,08
π1 = 9,00 π₯Μ 1 = 13,1
π22 = 471,09 π2 = 21,70 π₯Μ 2 = 20,52
Berdasarkan demikian diperoleh simpangan baku gabungan : π2 =(π1β1 )π21+ (π2β1 )π22
π1+ π1β 2
π2 = (25β1) 81,08+(25β1)471,09 25+25β2
π2 = (24)81,08+(24)471,09 48
π2 = 1945,92+11306,16 48
π2 = 13252,08
48
π2 = 276,085
S = β276,085 S = 16,61
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh S = 16,61 maka dapat dihitung nilai T diperoleh :
π‘ = (π₯Μ 1β π₯Μ 2)
π βπ11+ π21
π‘ = 13,1 β 20,52
16,61 β251+ 251
π‘ = β7,42
16,61 β0,08
π‘ = β7,42
4,65 = -1,60
Berdasarkan langkah-langkah yang telah diselesaikan di atas, maka didapat π‘βππ‘π’ππ = -1,60, untuk membandingkan π‘π‘ππππ maka perlu dicari dahulu derajat kebebasan dengan manggunakan rumus :
dk = π1 + π2β 2 = 25 + 25 β 2 = 48
Berdasarkan taraf signifikan πΌ = 0,05 dan derajat kebebasan 48 dari tabel distribusi t diperoleh π‘(0,95)(48) = 1,67, sehingga t < π‘1βπΌ yaitu -1,60 < 1,67, maka sesuai dengan pengujian π»0 ditolak . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar siswa dengan metode Rich Task pada pokok pembahasan aritmatika sosial lebih efektif dari pada hasil yang diperoleh siswa yang diajarkan dengan metode konvensional.