K
EGIATANB
ELAJAR3
Konsep Dasar
Sistem Komunikasi Internasional
Sebagai proses yang interaktif, komunikasi berlangsung dalam konteks fisik dan konteks sosial. Artinya, interaksi tidaklah terisolasi, melainkan berada dalam suatu lingkungan fisik tertentu dan dinamika sosial tertentu.
Konteks sosial di mana komunikasi berlangsung, akan menentukan hubungan sosial antara sumber dan penerimanya. Namun, dalam prosesnya, komunikasi yang dilakukan oleh suatu negara tidak selamanya seteratur itu. Kerap kali, bahkan banyak dalam percakapan tatap muka suatu negara terlibat dalam proses pengiriman pesan secara simultan yang tidak terpisah. Baik dalam bentuk yang disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya, Malaysia menyampaikan pesan kepada negara-negara investor bahwa mereka membuka keran investasi di bidang pertambangan di Blok Ambalat. Dan Indonesia menangkap pesan itu sebagai pelanggaran terhadap territorial dan kedaulatan negara. Apa yang disampaikan Malaysia kepada negara-negara investor merupakan pesan yang disengaja, sedangkan reaksi dari Indonesia merupakan bentuk penyampaian pesan Malaysia yang tidak disengaja tertuju kepada Indonesia.
Perbedaan frame of reference antara Rusdihardjo (Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, pada 2005) dan Anggota Komisi I DPR RI periode 2004- 2009 berujung kesalahpahaman yang menyangkut kredibilitas Indonesia di mata Internasional. Sebagai contoh: media massa di Malaysia menyebut rakyat Indonesia sebagai “indon”. Duta Besar Indonesia untuk Malaysia pada tahun 2005, Rusdiharjo, tidak mempermasalahkan sebutan tersebut. Berbeda dengan Komisi I DPR di Tanah Air yang memaknai Indon sebagai bentuk ejekan, atau penghinaan. Kata “indon” merupakan bentuk ungkapan rasis, atau rasial kepada rakyat Indonesia, karena sama artinya dengan julukan
“negro” bagi warga kulit hitam di Amerika Serikat. Perbedaan pandangan itu menggambarkan komunikasi internasional pihak Indonesia tidak solid dalam menghadapi Malaysia.
1. Komunikasi Internasional sebagai Suatu Proses
Komunikasi internasional merupakan suatu proses atau aktivitas yang dinamik, berlangsung secara terus menerus, selalu berubah dan menimbulkan perubahan, serta tidak memiliki awal dan akhir. Setiap hari bahkan setiap detik negara berinteraksi dengan negara lain, mengingat bahwa di sana terdapat nilai-nilai, kepentingan, dan kebutuhan masyarakat suatu negara yang harus terpenuhi. Negara-negara tersebut saling mempengaruhi. Tiap kali
terpengaruhi maka tiap kali itu pula suatu negara akan berubah, sekecil apapun perubahan tersebut.
Sementara itu, proses dalam komunikasi berarti menyangkut peranan dari elemen-elemen komunikasi seperti pengirim, penerima, pesan, media komunikasi, serta tujuan atau acuan. Sebagai sebuah proses, komunikasi menaruh perhatian pada kondisi penyampaian atau saluran komunikasi. Hal itu berkaitan dengan bagaimana caranya pesan yang dikirimkan oleh pengirim dapat tersampaikan.
Namun, pada praktiknya, proses komunikasi tidak berlangsung sesederhana seperti itu. Terutama ketika berbicara mengenai saling mempengaruhi. Interaksi yang terjadi antara pengirim dan penerima tidak hanya sebatas bagaimana informasi atau pesan tersampaikan kepada penerima. Lebih dari itu, bagaimana informasi atau pesan tersebut dimaknai oleh penerima. Dengan demikian, dalam prosesnya komunikasi tidak hanya menggunakan elemen-elemen saja, melainkan melibatkan sebuah sistem tanda (sign system) yang berbentuk sebuah pesan yang disampaikan dan diberikan makna kepadanya. Sehingga pada gilirannya cara pesan itu dapat atau akan dimaknai oleh penerima.
2. Komunikasi Internasional sebagai Sesuatu yang Sistemik
Pada dasarnya unsur-unsur dalam komunikasi dan komunikasi internasional sama saja. Namun, keduanya dibedakan oleh subjek dan objek, termasuk kepentingan di dalamnya. Untuk menghasilkan komunikasi, setiap unsur komunikasi mempunyai tugasnya masing-masing. Semuanya merupakan satu kesatuan yang sulit dipisahkan untuk menghasilkan komunikasi yang utuh. Hal itulah yang menunjukkan bahwa komunikasi merupakan sesuatu yang sistemis.
Dalam kegiatan komunikasi internasional, unsur-unsur komunikasi dirangkai untuk menghasilkan suatu hubungan atau komunikasi demi tercapainya kepentingan-kepentingan dalam melakukan hubungan antar bangsa atau negara. Bila terdapat gangguan pada satu unsur saja, akan berpengaruh pada komunikasi secara keseluruhan. Demikian pula dengan sistem tanda yang dilibatkan, mungkin akan sulit diterima oleh penerima karena keseluruhan unsur komunikasi tersebut merupakan tempat di mana tanda-tanda diproduksi.
Sementara itu, tanda dalam komunikasi internasional hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan negara yang dituju (komunikan atau penerima).
Negara komunikanlah yang menghubungkan tanda dengan hal yang ditandakan sesuai dengan konversi dalam bahasa yang bersangkutan. Namun bila terjadi kegagalan, meskipun unsur merupakan tempat produksi tanda, tidak selalu dipandang sebagai akibat dari kegagalan proses komunikasi. Di sini, kegagalan dapat saja bersumber pada pengirim yang memproduksi tanda, atau cara penerima menangkap tanda tersebut. Selain itu, dapat juga dilihat dari penerima memberikan pemahaman terhadap makna yang dimaksud oleh pengirim.
3. Komunikasi Internasional Bersifat Interaksi dan Transaksi
Komunikasi terjadi karena adanya interaksi antara sumber dan penerima.
Interaksi itu sendiri dapat diartikan sebagai saling bertukar informasi atau pesan. Dalam konteks komunikasi internasional, interaksi terjadi setelah suatu negara melemparkan (menyampaikan) informasi atau pesan, sementara negara lainnya menangkap. Selanjutnya, negara yang menangkap melemparkannya kembali kepada negara pelempar pertama.
Secara langsung atau tidak, interaksi tersebut menghasilkan transaksi bila terjadi kesepahaman di antara pihak yang terlibat. Maksudnya, terjadi pertukaran pesan antara negara pengirim dengan penerima, dan sebaliknya.
Pada akhirnya, akan menentukan hubungan sosial antara negara sumber dan penerima.
4. Komunikasi Internasional Terjadi Secara Disengaja atau Tidak Disengaja
Sederhananya, komunikasi yang disengaja berarti informasi atau pesan yang dibuat ditujukan atau dikirimkan kepada pihak yang dimaksud.
Sementara itu, tidak disengaja berarti informasi atau pesan tersebut secara tidak sengaja tersampaikan kepada pihak yang tidak dimaksud.
Dalam setiap kegiatan komunikasi, dapat dikatakan bahwa komunikasi yang disengaja akan terjadi pula komunikasi tidak disengaja. Misalnya, ketika komunikasi ditujukan pada satu pihak, pihak lain di dekatnya secara tidak sengaja mengetahui komunikasi yang terjadi. Komunikasi yang diketahui pihak lain itulah yang dinamakan komunikasi tidak disengaja.
Dalam konteks komunikasi internasional kerap terjadi di mana komunikasi yang sengaja ditujukan kepada negara tertentu, namun ditanggapi oleh negara yang tidak dimaksudkan. Mungkin, hal itu terjadi karena negara
yang tidak dimaksudkan mempunyai kepentingan dengan komunikasi yang tengah berlangsung.
B. PERAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA INTERNASIONAL