• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur implementasi pengajuan Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)

Dalam dokumen TESIS Oleh - etheses UIN Mataram (Halaman 73-82)

B. Implementasi Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) di KSPPS BMT Gumarang Akbar Syariah dan KSU BMT Al-

1. Prosedur implementasi pengajuan Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT)

45

koperasi syariah harus melakuan perhitungan ulang terhadap harga sewa objek tersebut, Apabila terjadi kelbihan bayar harus dikembalikan kepada anggota yag memutuskan kontrak Ijarah tersebut.

B. Implementasi Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) di

46

b. Prosedur pegajuan Akad Ijarah Mumtahiya Bit Tamlik (IMBT) pada KSU BMT Al Hidayah.

1) Secara umum prosedur pembiayaan di BMT Al- Hidayah meliputi wawancara antara staf BMT dan mitra; survey staf BMT ketempat usaha dan ke tempat tinggal calon mitra; penyusunan MAP (memorandum analisis pembiayaan) oleh pegawai lapangan; apabila dana pembiayaan tinggi (di atas Rp. 20 juta) maka akan dilakukan rapat antara dewan pengurus dengan manajer tetapi apabila dana pembiayaan di bawah itu cukup rapat antar pengelola, pencairan jika permohonan disetujui.

Seluruh proses dari pengajuan hingga pencairan paling lama 3 hari dan paling cepat 1 hari.

2) Cara BMT Al-Hidayah mengidentifikasi jenis akad yang akan ditawarkan kepada Anggota adalah Anggota atau calon anggota yang akan menginginkan sewa barang modal dengan maksud untuk dimiliki maka BMT Al-Hidayah akan memberikan pembiayaan dengan akad Ijarah Mumtahi Bit Tamlik (IMBT).

3) Anggota atau calon anggota yang pembiayaan tapi setelah disurvey ternyata termasuk nasabah yang kurang mampu atau miskin maka pihak BMT memberikan pembiayaan dengan akad Qardh.

Dengan memperhatikan prosedur pengajuan dari BMT Gumarang Akbar dan BMT Al-Hidayah maka diperlukan adanya prosedur bersama yang harus menjadi kesepakatan bersama sebagai salah satu bentuk Prudent atau kehati-hatian Koperasi Syariah dalam melakukan analisa relaisasi pembiayaan Akad IMBT.

47

Sebelum transaksi IMBT berlangsung, akad awal yang digunakan adalah Ijarah, Barang dan jasa jenis apa yang bisa di Ijarah kan:

1.Asset tetap seperti Tanah, gedung, rumah, kantor, hotel.

2.Mesin seperti alal-alat berat dan lain-lain.

3.Kendaraan dan transportasi seperi mobil, motor, pesawat dan lain-lain.

4.Jasa untuk membayar upah seperti jasa dokter, jasa tukang, jasa tenaga kerja lainnya.

Gambar 8 Alur Pengajuan Pembiayaan

`

Dalam proses komunikasi dan dengan telah adanya kesepakatan antara Koperasi Syariah dengan Anggota untuk menyewakan semua bentuk barang atau jasa, maka pihak Koperasi Syariah berhak meminta kolateral atau jaminan untuk saling menjaga kepercayaan, dan jika terjadi wanprestasi maka jaminan tersebut bisa digunakan sebgai pengganti kerugian dari barng yang disewakan.

48 Berikut adalah rukun Ijarah:

1. Musta’jir (Penyewa Barang/jasa).

2. Mu’jir (Pemberi sewa)

3. Ma’jur (Barang/jasa yang disewa) 4. Ujrah (Upah sewa)

5. Sighat (Serah Terima Barang) 6. Manfaah (Manfaat dari barang)

Untuk memperdalam akad Ijarah, sangat diperlukan mengetahui apa saja yang menjadi ciri dari akad Ijarah terebut, tentu harus sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor: 09/DSN-MUI/IV/2002, yaitu:

1. Apa yang menjadi rukun dan syarat Ijarah.

a. Harus ada Statemen Ijab qabul barang dan jasa

b. Hadir secara fisik kepada pihak pihak yang akan berakad.

c. Harus tersedia barang, besaran ujrah dan manfaat Asset

d. Serah terima barang baik secara lisan atau dalam bentuk lain

2. Apa saja ketentuan-ketentuan objek Ijarah.

Objek Ijarah bukan berupa barang atau jasa yang menjadi milik, tapi manfaat dari pemakaian Barang dan jasa tersebut yang akan menjadi hak anggota. Dikarenakan manfaat dari barang dan jasa tersebut yang akan menjadi objek, maka barang dan jasa tersebut harus bisa dinilai dan menjadi bagian penting dalam perjanjian pada Koperasi Syariah.Manfaat barang dimaknai dalamakad Ijarah adalah dua makna, yang pertama makna yang terakit sewa pada benda itu sendiri, misalkan sewa mobil, sewa rumah, sewa alat-alat berat dan lain-lainnya, sedang manfaat dalam makna sebagai upah seperti upah tukang, buruh tani dan lain-lain.55

55 Muslihun Muslim, Fiqih Ekonomi Dan Positivisasinya Di Indonesia (Mataram: LKIM IAIN Mataram, 2006). Hal. 219

49

Objek Ijarah harus diketahui secara spesipik tentang manfaat yang bisa disewakan, begitu juga dengan ukuran waktu berakhirnya sebuah sewa tersebut, sehingga tidak ada lagi keraguan diantara kedua belah pihak.

3. Apa yang menjadi kewajiban Koperasi Syariah dan Anggota pada barang yang di Ijarahkan. Beberapa kewajiaban yang harus dilaksanakan antara lain:

a. Kewajiban sebagai Pemberi sewa:

1) Menyediakan barang atau jasa yang akan disewakan

2) Bertanggung jawab untuk biaya pemeeliharaan barang atau jasa yang disewa.

3) Menganti apabila barang yang disewa tersebut catat.

b. Kewajiaban Sebagai Penyewa:

1) Mengangsur biaya sewa sesuai kesepakatan.

2) Menjaga barang tersebut sampai berkahirnya kontrak

3) Bertanggung jawab terhadap kerusakan yang tidak berat.

Setelah memahami tentang akad Ijarah, selanjutnya pembahasan lebih mendalam tentang definisi dan prosedur implementasi Akad Ijarah Muntahiya Bit Tamlik atau lebih sering disingkat IMBT.

Prosedur pemberian pembiayaan yang harus dilakukan adalah sebagi berikut:

1. Anggota

a. Mengajukan permohonan secara tertulis, permohonan ini disampaikan melalui format/ formulir standar berupa Surat Permohonan Pembiayaan.

b. menyerahkan identititas diri (KTP/ SIM) .

50 2. Staf Pembiayaan

a. Menerima Surat Permohonan Pembiayaan, dan meregister permohonan tersebut ke dalam Buku Register Permohonan a.l. memberi nomor urut, tanggal penerimaan dan penjelasan lainnya.

b. Staf Pembiayaan melakukan pra-analisa terhadap permohonan tersebut, jika dari hasil pra-analisas tersebut tidak dapat dipenuhi/ diproses, segera informasikan dan bila diperlukan buat surat penolakan, jika dapat diproses lakukan langkah sebagai berikut

c. Peroleh dan kumpulkan seluruh data dan berkas yang diperlukan sesuai informasi yang ada pada surat permohonan pembiayaan, yakni data ekonomi, yuridis dan jaminan

d. Serahkan data yang berkaitan dengan data yuridis dan jaminan kepada staf Hukum dan Staf taksasi Jaminan untuk diproses tindak lanjut.

e. Buat analisa pembiayaan yang berkaitan dengan data ekonormis anggota, dan tuangkan hasil analisa tersebut ke dalam form Memorandum Pembiayaan f. Peroleh hasil analisa yuridis dan jaminan dari Staf

Hukum dan Taksasi, gabungkan hasil analisa tersebut ke dalam form Memo Proposal Pembiayan. Memo Proposal pembiayaan ini merupakan proposal lengkap analisa pembiayaan karena merangkum seluruh aspek penilaian pembiayaan dari aspek ekonomi, yuridis dan jaminan.

Serahkan memo Proposal Pembiayaan dan berkas pendukungnya kepada Staf Hukum dan Dokumentasi untuk pengaturan jadual komite pembiayaan .

51

3. Staf Hukum dan Dokumentasi

a. menerima data yuridis dari Staf Pembiayaan, dan lakukan analisa yuridis atas permohonan tersebut. Analisa ini dituangkan dalam form Memo Analisa Yuridis

b. Serahkan hasil analisas tersebut kepada Staf Pembiayaan untuk diproses tindak lanjut ke dalam Proposal Pembiayaan.

c. Pada saat poposal selesai dibuat oleh Staf Pembiayaan, terima berkas-berkas proposal tersebut dan rencanakan tanggal proses komitenya, catat proposal tersebut ke dalam Buku Agenda Rapat Komite Pembiayaan.

d. Siapkan form Berita Acara Rapat Komite Pembiayaan

e. Sampaikan tanggal realisasi komite kepada para anggota Komite Pembiayaan pada waktunya.

4. Staf Taksasi Jaminan.

a. Terima data jaminan dari Staf Pembiayaan, dan lakukan taksasi (penilaian) jaminan tuangkan hasil taksasi jaminan tersebut ke dalam form Memo Penilaian Jaminan

b. Serahkan PembiayaanMemo tersebut kepada Staf Pembiayaan untuk diproses ke dalam Proposal Pembiayaan

5. Komite Pembiayaan

a. Pada saat yang ditentukan anggota Komite Pembiayaan akan mengadakan rapat pembahasan dan evaluasi atas proposal pembiayaan yang diajukan

b. Rapat dibuka oleh Staf Hukum selaku Sekretaris Komite Pembiayaan, dan memberikan kesempatn pertma kepada Staf Pembiayaan sponsor (staf yang melakukan

52

dan membuat proposal) untuk mempresentasikan hasil analisanya

c. Anggota Komite Pembiayaan membahas dan mengevaluasi hasil paparan/ presentasi Staf Pembiayaan Sponsor

d. Seluruh Komentar dan Catatan penting berkaitan dengan hasil bahasan harus dicatat oleh Sekretaris Komite ke dalam Berita Acara Rapat Komite Pembiayaan

e. Komite Pembiayaan memberikan keputusan, yakni :

Jika hasil keputusan Menolak/ Tidak Setuju, maka

1) Staf Pembiayaan mempesiapkan Surat Penolakan Pembiayaan, dan

2) Staf Hukum dan Dokumentarsi meregister surat tersebut dan segera mengirimkan kepada Anggota.

Jika hasil keputusan dengan Catatan, maka 1) Staf Pembiayaan harus melengkapi dan

memproses data yang diperlukan sesuai permintaan anggota Komite Pembiayaan 2) Staf Hukum dan Dokumentasi mengatur

kembali jadual pertemuan berikutnya, dan selanjutnya jika telah memenuhi syarat, kembali ke proses dan prosedur pada butir di atas

Jika hasil keputusan Setuju diberikan Pembiayaan dengan Catatan/ Persyaratan, maka 3) Anggota Komite Pembiayaan menandatngani Memorandum Komite Pembiayaan (MKP) pada kolom persetujuan dan juga memaraf catatan-catatan di atas MKP yang meminta persyaratan tersebut.

53

4) Staf Pembiayaan melengkapi dan memperoses catatan dan persyaratan yang diminta, dan menyerahkan hasil proses tersebut kepada Staf Hukum dan Dokumentasi

5) Staf Hukum mempersiapkan proses tindak lanjut sesuai prosedur.

Jika hasil keputusan Setuju, maka

6) Anggota Komite Pembiayaan menandatangani Memorandum Komite Pembiayaan (MKP) pada kolom persetujuan 7) Staf Pembiayaan mempersiapkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Pembiayaan (SPPP)

8) Staf Hukum dan Dokumentasi meregister surat tersebut dan segera mengirimkan kepada Anggota dalam 2 (dua) rangkap, yakni asli untuk anggota dan copy untuk arsip yang harus ditandatangani oleh anggota (di atas meterai) sebagai tanda persetujuan atas syarat-syarat yang tertera didalam SPPP.

a) Staf Hukum dan Dokmentasi mendokumentasikan seluruh berkas untuk proses dan prosedur selanjutnya staf hukum dan dokumentasi

b) Mempersiapkan data untuk pengikatan pembiayaan

c) Setelah seluruh data dan fihak atau para fihak yang berkaitan dengan proses pengikatan telah siap lakukan pengikatan Pembiayaan d) Persiapkan pelepasan (dropping)

Pembiayaan

54

e) Pelepasan dilakukan setelah seluruh persyaratan dipenuhi dengan memberikan tanda/ cap (fiat) dropping/ pelepasan pada MKP dan melampirkan data pendukungnya

Prosedur Analisa Pembiayaan : Proses dan Prosedur

a) Analisa dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan kepada Anggota pada saatnya akan dapat dikembalikan

b) Aspek yang dinilai meliputi atas pendekatan pada analisa terhadap Kemauan dan Kemampuan Bayar.

c) Analisa Kemauan Bayar merupakan Analisa Kualitatif, dan mencakup analisa atas karakter/

watak dan komitmen Anggota

d) Analisa Kemampuan Bayar merupakan Analisa Kuantitatif sebagaimana uraian pada butir B.2 di bawah ini

2. Bentuk dan klausa Akad Ijarah Muntahiya Bittamlik

Dalam dokumen TESIS Oleh - etheses UIN Mataram (Halaman 73-82)