• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitaian

5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, metode sangat diperlukan guna memperoleh data atau informasi. Ada beberapa metode dalam pengumpulan data dalam suatu penelitian yaitu observasi (pengamatan), interview (wawancara) dan dokumentasi.

Namun dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan beberapa metode saja yang dengannya dapat membantupeneliti dalam memperoleh data atau informasi yang diharapkan. Metode-metode tersebut adalah:

1. Metode observasi

Metode observasi merupakan suatu teknik penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja di adakan dengan menggunakan alat indra (terutama mata) terhadap kejadian-kejadian yang langsung di tangkap pada waktu kejadian itu terjadi. Untuk memperoleh gambaran tentang metode ini, penulis mengutip pendapat- pendapat beberapa ahli sebagai berikut:

Menurut Hadi dalam Sugiono bahwa observasi adalah suatu roses yang kompleks, yang tersusun dari proses biologis dan psikologis.

Yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Sedangkan menurut sugiyono observasi adalah “teknik pengumpulan data yang tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam lainnya”.35

35 Sugiyono, Metologi Penelitian Pendidikan, h.203

34

Jadi yang dimaksud dengan metode observasi dalam pengumpulan data adalah suatu pengamatan yang di lakukan dengan menggunakan indra baik secara langsung maupun secara tidak langsug terhadap fakta-fakta, gejala-gejala yang di butuhkan oleh peneliti.

Menurut Sugiyono observasi dilihat dari segi proses pelaksanaan ada dua jenis observasi yaitu:

1. Observasi berperan serta (participant observation)

Dalam observasi ini peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang diteliti yang digunakan sebagai sumber data.

2. Observasi nonpartisipant

Dalam peneliti ini peneliti hanya sebagai pengamat independent dan tidak terlibat secara langsung.36

Teknik pengumpulan data dengan observasi di gunakan apabila penelitia berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala- gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Sugiuono juga membedakan observasi menjadi dua apabila di lihat dari segi instrumentasi yang di gunakan yaitu:

1. Observasi terstruktur

Merupakan observasi yang telah di rancang secara sistematis, tentang apa yang akan di amati, kapan dan dimana tempatnya.

2. Observasi tidak terstruktur

Merupakan observasi yang tidak di persiapkan secara sistematis tentang apa yang akan di observasi.37

Dalam Kaitannya dengan penelitian ini, maka data yang di jaring dengan metode observasi ini adalah penggunaan metode diskusi dalam peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajran fiqih

36 Ibid, H.204

37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung: Afabeta, 2009),h.146

35

kelas X MA NW Selaparang-Kediri Kab. Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Metode interview (wawancara)

Interview sering disebut dengan wawancara atau questioner lisan. Metode wawancara adalah “teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan dan saling bertatap muka dengan orang yang memberikan keterangan kepada peneliti “wawancara ini di pakai untuk melengkapi data yang di peroleh melalui observasi.

Sedangkan menurut Sugiyono “interview (wawancara) merupakan tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. dan juga apabila peneliti ingin hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya kecil”38.

Jadi sebenarnya wawancara ini merupakan dialog yang akan dilakukan oleh pewancara untuk memperoleh informasi dari yang diwawancarai.

Menurut pendapat Sugiyono wawancara dapat di lakukan dengan dua cara yaitu di lakukan dengan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telephone.

38 Ibid, hal.194

36 1. Wawancara terstruktur

Di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan di peroleh.

2. Wawancara tidak terstruktur

Merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunkan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.39

Oleh karena itu, mengacu kepada pendapat sugiyono di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kedua jenis wawancara tersebut. Peneliti menggunakan wawancara terstruktur maksudnya supaya dalam proses pengumpulan data melalui wawancara ini dapat mencapai sasaran penelitian, dan peneliti juga menggunakan wawancara tidak terstruktur dimaksudkan untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya melalui suatu komunikasi yang tidak terikat, maka dari itu peneliti dituntut agar lebih cermat memilih informasi yang terkait dengan inti permasalahan yang di angkat.

Adapun data yang ingin di peroleh adalah data yang benar- benar menjelaskan tentang penggunaan diskusi kelompok yang di lakukan oleh guru bidang studi fiqih dan siswa dalam peningkatan motivasi belajar siswa melalui penggunaan metode diskusi pada pembelajaran fiqih kelas X MA NW Selaparang-Kediri Kab. Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011.

39 Ibid, h.138-140.

37 3. Metode dokumentasi

Dokumentasi adalah “sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan dan pikiran terhadap peristiwa dan di tulis dengan sengaja untuk menyimpan dan meneruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut”40

Definisi lain tentang metode dokumentasi yaitu “penyelidikan terhadap benda-benda tertulis seperti buku-buku majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya”41.

Jadi metode dokumentasi dalam pengumpulan data adalah ciri yang di tempuh peneliti untuk mengumpulkan data sebanyak- banyaknya dari berbagai media cetak yang dapat di jadikan referensi penunjuk dalam penelitian.

Dokumentasi ini di maksudkan untuk melengkapi data-data yang di peroleh melalui observasi dan interview dan untuk mengetahui gambaran umum sekolah, keadaan prasarana, guru dan siswa. Adapun data yang ingin di peroleh melalui dokumentasi ini adalah untuk mengumpulkan data tertulis yang dapat memberikan keterangan yang di butuhkan penulis yakni data tentang gambaran umum lokasi penelitian seperti keadaan guru, keadaan siswa, dan keadaan sarana dan prasarana MA NW Selaparang-Kediri Kab. Lombok Barat. Dokumen

40 Winarno Surah madi, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Dan Tehnik (Bandung: Tarsito, 1994)h.188

41 Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rhineka Cipta, 1998), h.131.

38

digunakan untuk keperluan penelitian, karena alasan-alasan yang dapat di pertanggung jawabkan, yaitu sebagai berikut :

a. Dokumen digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong.

b. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian.

c. Dokumentasi sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks lahir dan berada dalam konteks.

d. Dokumen relative murah dan tidak sukar di peroleh tetapi harus dicari dan ditemukan.

e. Dokumen tidak bersifat reaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik pengajian isi.

f. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diteliti.42

Dokumen terkait