BAB 1 PENDAHULUAN
H. Metode penelitian
4. Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu kegiatan penelitian. Metode pengumpulan data penelitian yang dilakukan peneliti adalah metode observasi, wawancara dan metode dekomentasi.
a. Metode Obsevasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu metode atau cara mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan yang sedang terjadi secara langsung.29 Observasi dibagi menjadi dua macem yakni observasi partisipatif dan nonpartisipatif.
Jenis observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi nonpartisipatif yaitu pengamatan yang tidak ikut serta dalam kegiatan berlangsung, dan hanya berperan mengamati masalah- masalah.30 Dan di dalam penelitian ini peneliti mengamati bagaimana penggunaan media pembelajara pada mata pelajaran PAI di MTs. Darul Ishlah Lendang Batah.
b. Wawancara
29Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian…, hlm. 220.
30 Ibid, hlm. 220.
Wawancara atau interview merupakan kegiatan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data secara tanya jawab dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan melalui tatap muka atau lewat media untuk mengetahui informasi lebih mendalam.31 Teknik wawancara yang digunakan untuk mengetahui informasi ada 3 macam yakni wawancara terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Dari ketiga wawancara tersebut peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur.
Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang dilakukan secara lebih bebas dan tidak harus dengan struktur pertanyaan karena wawancara ini menemukan permasalahan-permaslahan yang lebih terbuka dimana objek (guru) diminta untuk menjelaskan pendapat- pendapatnya dan ide-idenya.32
c. Metode dokumentasi
Dokumentasi yang berasal dari kata dokumen yang merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun atau menganalisi dokumen-dokumen, baik dokumen secara tertulis, gambar dan elektronik.33 Dalam melakukan dokumentasi peneliti menganalisis benda-benda tertulis seperti arsip, buku-buku, majalah, hukum atau pendapat peraturan-peraturan, catatan harian dan lain-lain.
31Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana,2009), hlm. 96.
32 Sugiyono, Metode Peneliti…, hlm. 306.
33Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian…, hlm. 221.
Penggunaan metode dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data-data tertulis mengenai, profil MTs. Darul Ishlah, letak geografis MTs. Darul Ishlah, kondisi sarana dan prasarana MTs. Darul Ishlah, kondisi guru dan staf, kondisi siswa MTs. Drul Ishlah dan lain sebagainya.
5. Teknik Analisi Data
Analisis data adalah proses untuk mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh melalui hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya, sehingga dapat untuk dipahami, dan hasilnya dapat diinformasikan kepada orang lain.34 Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Huberman yang terdiri dari 4 tahap.
Model interaktif dalam analisis data menurut Miles dan Huberman dapat dilihat pada gambar di bawah ini.35
34 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. 18, hlm. 145.
35 Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm. 322.
Data
Collection Data
Display
Data Reduction
Conclusion:
Drawing/verifying
Gambar 1.1 model interaktif komponen dalam analisis data menurut Miles and Huberman
a. Data Collection (pengumpulan data) adalah tahap utama dalam setiap penelitian untuk mengumpulkan data yang pada umumnya menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Atau gabungan dari ketiganya (triangulasi). Dan selanjutnya,
b. Data Reduction (reduksi data) adalah merangkum atau memilih hal- hal yang pokok dan yang penting untuk dicari tema dan polanya.
Dan kemudian;
c. Data Display (penyajian data) adalah penyajian data yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan antar kategori dengan teks yang bersifat naratif. Dengan data display maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi. Dan yang terakhir;
d. Conclusion Drawing/ Verification adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
6. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk itu dalam mengecekan keabsahan data untuk memperoleh data yang valid, peneliti melakukan beberapa teknik yakni:
a. Triangulasi
Triangulasi pada pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian, triangulasi dibagi menjadi tiga
jenis, adalah: triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu.36
1) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari beberapa sumber. Sebagai contoh untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan dan pengujian yang ada diperoleh dilakukan ke bawahan yang dipimpin, ke atasan yang menguasai, dan keteman kerja yang merupakan teman kelompok kerjasama. Data dari ketiga sumber ini, tidak bisa dirata-ratakan seperti penelitian dalam kualitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, dimana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah ada dianalisis oleh peneliti bahwa menghasilkan kesimpulan, dan selanjutnya diminta kesempatan (member check) dengan tiga sumber data tersebut.37
2) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik ini untuk menguji data yang dilakukan dengan cara pengecekan data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau
36Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen Pendekatan: Kuantitatif, kualitatif, Kombinasi (Mixed Methods), Penelitian Tindakan (Action Research), dan Penelitian Evaluasi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 439.
37Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D), (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm.465.
kuesioner. Dengan teknik ini pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lainnya untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Dan kemungkinan semuanya benar, karena sudut pandang yang berbeda-beda.
3) Triangulasi waktu
Waktu juga merupakan pengaruh kredibilitas data, daya yang dikumpulkan dengan melakukan teknik wawancara di waktu pagi hari saat narasumber masih segar dengan belum banyak masalah, yang akan memberikan data lebih valid sehingga akan lebih kredibel. Dengan demikian, dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melaukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain pada waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat ditemukan kepastian datanya.
b. Ketekunan pengamatan
Untuk memperoleh hasil keabsahan data yang tinggi, maka pentingnya dengan meningkatkan ketekunan dalam pengamatan di lapangan. Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang mengandalkan kemampuan satu pancaindra saja tetapi mengandalkan semua pancaindra juga termasuk pendengaran,
perasaan, insting penelitian. Dengan ini akan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan, maka hasil keabsahan data telah ditingkatkan juga.
c. Kecukupan referensi
Keabsahan data dari hasil penelitian juga dapat dilakukan dengan memperbanyak referensi yang dapat menguji dan dapat mengoreksi hasil penelitian yang telah dilakukan, baik referensi berasal dari orang maupun refrensi yang diperoleh selama penelitian seperti gambar, rekaman wwancara maupun cacatan-cacatan harian di lapangan.
I. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dibagi atas (4) bab, dimana antara bab yang satu dengan yang lain memiliki kesinambungan satu dengan yang lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : yakni pendahuluan, yang dimana didalamnya merupakan latar belakang masalah, fokus penelitian tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : berisi tentang gambaran lokasi penelitian MTs. Darul Ishlah yang diantaranya visi dan misi, letak geografis, sarana dan prasarana pendukung pembelajaran MTs. Darul Ishlah dan data guru dan siswa yang ada di MTs.
Darul Ishlah Lendang Batah.
BAB III : merupakan inti dari skripsi yang dimana merupakan hasil dari peneletian. Melalui dengan tahap ini dapat dilihat dan diketahui bahwa bagaimana langkah-langkah atau cara penelitian yang dilakukan yakni mulai dari pengumpulan data-data, tahap pengolahan data dan analisis data.
BAB IV : penutup, bab ini menyangkut tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran. Dan pada bagian akhir terdapat lampiran- lampiran sebagai bukti dan daftar pustaka yang penulis jadikan sebagai dasar atau referensi.
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Deskripsi Setting Penelitian
1. Visi dan Misi MTs. Darul Ishlah Lendang Batah
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat memaparkan visi dan misi MTs. Darul Ishlah Lendang Batah.
Visi :”Teguh dalam iman unggul dalam mutu yaqin dan istiqomah dalam beramal”.
Misi :“Memberikan pelayanan dengan sikap ramah dan kolaboratif dan membekali siswa-siswa dengan keterampilan komputer dan keterampilan berbahasa”.
a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.
d. meumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
e. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan barakhlak mulia/ akhlaqul karimah.
f. Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi, dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.38
2. Letak Geografis Wilayah MTs. Darul Ishlah Lendang Batah
MTs. Darul Ishlah Lendang Batah berlokasi di Lendang Batah Utara Desa Mekar Damai Kecamatan Praya Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), madrasah ini berstatus swasta yang terakreditasi B dan berdiri pada tanggal 10 Oktober 1988 dengan geografis wilayah dataran rendah yang berada di daerah terpencil.39 3. Kondisi Sarana dan Prasarana MTs. Darul Ishlah Lendang Batah
sarana dan prasarana merupakan faktor atau kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang berjalannya proses belajar mengajar.
Keadaan sarana dan prasara MTs. Darul Ishlah Lendang Batah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Keadaan Sarana dan Prasarana MTs. Darul Ishlah Lendang Batah Tahun Ajaran 2019/202040
a. Jumlah dan Kondisi Bangunan
N No Sarana dan prasaran Jumlah Kondisi 1. gr Ruang Kepala Sekolah 1 lokal Baik
2. Ruang Guru 1 lokal Baik 3. Laboratorium 1 lokal Baik 4. Ruang Tata Usaha 1 lokal Baik
38Dokumentasi, MTs. Darul Ishlah, (09 Maret 2020).
39Observasi, MTs. Darul Ishlah, (09 maret 2020)
40 Dokumentasi, MTs. Darul Ishlah Lendang Batah, (09 Maret 2020)
5. Ruang Kelas 6 lokal Baik 6. Ruang Perpustakaan 1 lokal Baik 7. Ruang Aula 1 lokal Baik 8. Ruang Bimbingan Konseling 1 lokal Baik 9. Kamar Mandi/WC Guru 1 lokal Baik 10. Kamar Mandi/ WC Siswa 2 lokal Baik
11. Ruang Osis 1 lokal Tidak baik 12. Kamar Asrama Putra 5 lokal Baik
13. Kamar Asrama Putri 10 lokal Baik 14. Kantin 1 lokal Baik
b. Sarana dan Prasara Pendukung Pembelajaran
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1. Kursi Siswa 150 140 10
2. Meja Siswa 150 144 6
3. Kursi Guru di Ruang Kelas 6 6 -
4. Meja Guru di Ruang Kelas 6 6 -
5. Papan Tulis 6 4 2
6. Lemari di Ruang Kelas 6 4 2
8. Alat Peraga IPA (Sains) 1 - 1
9. Bola Sepak 10 - -
10. Bola Voli 10 - -
11. Bola Basket 5 - -
12. Meja Pingpong (Tenis Meja) 1 - -
13. Lapangan Bola Voli 1 - 1
14. Lapangan Sepak Bola/Futsal 1 - -
15. Lapangan Basket 1 - -
c. Sarana Prasarana Pendukung Lainnya
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Kondisi
Baik Rusak
1. Computer/ laptop 4 - -
2. Printer 2 1 1
3. Mesin Scanner 1 - -
4. LCD Proyektor 1 - -
5. Meja Guru dan Pagawai 8 - -
6. Kursi Guru dan Pegawai 16 - -
7. Lemari Arsip 3 - -
8. Kotak Obat (P3K) 1 - -
9. Pengeras Suara 1 - -
4. Kondisi Tenaga Kependidikan di MTs. Darul Ishlah Lendang Batah
Tenaga kependidikan di MTs. Darul Ishlah berjumlah 15 orang, dengan lebih jelasnya tentang keadaan guru di MTs. Darul Ishlah Lendang Batah adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Jumlah Tenaga Kependidikan dan Pegawai di MTs. Darul Ishlah41
N No Nama dan NIP L/P Tempat dan Tanggal Lahir Jabatan/
MAPEL yang Diampu
1. Mutawalli, S.Ag NIP.2305094090772
L Lendang Batah 09/07/1972 KEPSEK/
Fikih 2. Samsul Hakim, S.pd
NIP.2305094210983
L Tunjang 21/09/1983 Wakil /
B.Inggris 3. Muhsinin, S.pd.I
NIP.2305094311277
L Tunjang Timur 31/12/1977 Al-Qur’an Hadis 4. Moh. Rusdi, S.pd.I
NIP.2305094311271
L Mertak Mas 31/12/1971 Akidah Akhlak 5. Sahdan
NIP.2305094311259
L Mertak Mas 31/12/1959 B.Arab 6. H.Abdurrahim, S.pd.I
NIP.2305094311261
L Alung 31/12/1961 IPS
7. Raehan, S.pd.I NIP.2305094311268
P Praya 31/12/1968 IPA
8. Ahyar Usman, S.pd NIP.2305094100384
L Aik Mual 10/03/1984 Matematika 9. Husniyati Zikro
NIP.2305094020885
P Dasan Geres 02/08/1985 Seni Budaya 10. Siti Siyarah, S.pd
NIP.2305094100686
P Berembeng 10/06/1986 B.Indonesia 11. Abdul Halim, S.pd
NIP.2305094020587
L Praya 02/05/1987 B.Indonesia
12. Yan Agus Irawan, S.pd NIP.2305094211290
L Gonjak 21/12/1990 Penjaskes/
SBK 13. Muzakkir, S.ag
NIP.2305094311273
L Morning 31/12/1973 PKN
14. Ziaul Hakman, S.pd L Lendang Batah 27/10/1988 SKI 15. H.Muhammad Alima, Lc
NIP.2305094261286
L Lendang Batah 26/12/19986 B.Arab
41 Dokumentasi, MTs. Darul Ishlah Lendang Batah, (09 Maret 2020)
5. Kondisi Siswa MTs. Darul Ishlah Lendang Batah
Adapun data dan jumlah siswa MTs. Darul Ishlah Lendang Batah tahun pelajaran 2019/2020 berjumlah 150 siswa dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.3
Daftar Nama Siswa MTs. Darul Ishlah Lendang Batah.42
No Kelas Jumlah
PR LK
1. VII MTs 27 36
2. VIII MTs 22 22
3. IX MTs 18 25
Jumlah 150
B. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Pembelajaran fiqih di MTs.
Darul Ishlah
Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk tarik perhatian siswa dalam proses belajar agar menjadi fokus dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif, karena media adalah alat bantu yang digunakan untuk merangsang perhatian, pikiran, perasaan, kemampuan dan keterampilan siswa dalam belajar sehingga bisa mendorong terjadinya proses pembelajaran. Adapun penggunaan media pada pembelajaran PAI di MTs. Darul Ishlah Lendang Batah adalah sebagai berikut.
1. Persiapan Guru dalam Menggunakan Media Pembelajaran
42 Dokumentasi, MTs. Darul Ishlah Lendang Batah, (09 Maret 2020).
Dalam proses pembelajaran menjadi seorang guru harus bisa meguasai kelas karena merupakan suatu faktor utama dalam proses pembelajaran berlangsung, apabila kondisi kelas masih ribut aktivitas belajar menjadi terganggu maka dalam proses pembelajaran penggunan media bisa mengambil perhatian siswa untuk bisa belajar lebih efektif.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Mutawalli selaku guru Fikih MTs. Darul Ishlah menjelaskan:
Dalam pembelajaran Fiqih memang yang dibutuhkan oleh guru adalah suatu media sebagai alat bantu yang dapat menjelaskan materi pembelajaran berlangsung kepada siswa dengan persiapan yang cukup mateng karena media yang digunakan harus bisa dijelaskan dengan tepat dan jelas agar siswa bisa mempraktikkan dengan tepat.43
Penjelasan guru Fikih tentang persiapan dalam menggunakan media pembelajaran adalah alat yang bisa membantu siswa untuk merangsang pikiran minat dan motivasi dalam proses pembelajaran dan bisa untuk menerima materi atau pesan tersebut dan bisa untuk dipraktikkan dalam keterampilan siswa dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dengan penjelasan tersebut media juga digunakan sebagai perantara yang digunakan dalam proses pembelajaran berlangsung sebagai penyampaian suatu pesan dan media yang digunakan tersebut dijelaskan dengan bersifat mendidik kepada siswa dalam materi yang dijelaskan.
Sedangkan menurut salah satu siswa siska yang menjelaskan bahwa persiapan dari guru Fikih memang sudah diterapkan karena setiap pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media pak Mutawalli
43Mutawalli, Wawancara, Lendang Batah, 9 Maret 2020
begitu siap untuk menjelaskan dan dalam menjelaskan materi dengan lebih jelas dan detail.44
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti bahwa pak Mutawalli dalam persiapan dalam meneraplan penggunaan media pembelajaran sudah terlihat menguasai untuk menjelaskank pada siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dan siswa terlihat antusias dalam berlajar dengan menggunakan media dan siswa bisa menguasai dan bisa untuk mempraktikkan.45
Pembelajaran membutuhkan persiapan untuk lebih bisa menjelaskan dalam proses pembelajaran berlangsung karena setiap suatu pertemuan dalam proses pemblajaran dilakukan persiapan untuk bisa menjelaskan kepada siswa di dalam kelas dengan jelas dan oleh setiap guru.
2. Penerapan dalam menggunaan Media Pembelajaran pada Pembelajaran Fiqih di MTs. Darul Ishlah.
Penggunaan media yang sesuai dan tepat adalah salah satu kunci dari keberhasilan dalam proses belajar mengajar di kelas karena media merupakan alat yang dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan, minat dan kemampuan serta keterampilan bagi siswa sehingga mendorong terjadinya proses pembelajaran. Hasil wawancara yang dilakukan dengan Pak Mutawalli selaku guru Fikih menjelaskan tentang pelaksanaan penggunaan media pembelajaran di kelas adalah:
44 Siska, Wawancara, Lendag Batah 28 Juli 2020.
45Observasi, 3 Agustus 2020.
Penggunaan media pembelajaran pernah saya laksanakan dan terkait dengan materi yang tepat untuk menggunakan media seperti media visual gambar ka’bah dan gambar orang Tawaf. Dalam langkah-langkah pelaksanaan penggunaan media guru melakukan pertama guru membuat RRP dan menyiapkan materi dengan penggunaan media yang tepat dan kedua menjelaskan media dari tujuan pembelajaran dan mengarahkan siswa untuk mengamati gambar dan melakukan diskusi setelah penjelasan selesai dan tahap terakhir melakukan evaluasi media dan kemudian melakukan tindak lanjut.46
Sedangkan menurut Heriawan siswa kelas VIII menjelaskan;
Pak Mutawalli menggunakan media pembelajan yang bisa meranarik perhatian siswa di kelas dalam proses pembelajaran berlangsung dan penggunaan media itu sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga kami isa menyerapkan pelajaran dengan baik dan utuh yang lebih penting dari penggunaan media adalah menyenangkan bagi kami dalam belajar.47
Sedangkan pengamatan yang dilakukan peneliti menemukan bahwa Pak Mutawalli benar menggunakan media dalam pembelajaran dan dalam proses pembelajaran guru juga membagi kelompok untuk diskusi mengenai materi yang sudah dijelaskan, didalam proses pembelajaran siswa antusias untuk belajar dan setiap siswa juga mempraktikkan setelah mengamati dan diskusi materi pelajaran tersebut. Tetapi sebagian siswa karena waktu yang terbatas membuat siswa tidak bisa untuk mempraktikkan secara langsung di kelas.48
peneliti juga menanyakan hal yang sama kepada salah satu siswa mengenai penggunaan media di kelas oleh gurunya, Surya Efendi kelas VII B menjelaskan:
46Mutawalli, Wawancara, Lendang Batah 28 Juni 2020.
47 Heriawan (siswa), Wawancara, Lendang Batah 11 Maret 2020.
48 Observasi, Lendang Batah. Tanggal 19 Maret 2020.
Terkait dengan penggunaan media yang dilakukan di kelas guru yang menggunakan berbagai macem media membuat kami menjadi senang dan antusias dalam belajar, karena tidak hanya mendengarkan guru saja yang berbicara tetpi kami selaku murid juga melihat gambar atau video yang berkaitan dengan materi pelajaran.49
Dari pengamat yang dilakukan oleh peniliti bahwa langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran oleh guru MTs. Darul Ishlah membuat siswa antusias dalam pembelajaran berlangsung dan dengan media yang digunakan merupakan pengalaman bagi siswa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena pada Pembelajaran PAI merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa bagi kehidupan. seperti dalam melakukan praktik whudu’ atau sholat dalam kehidupan beragama Islam.50
Terkait dengan penggunaan media pembelajaran ada sebagian guru yang tidak menggunakan media pembelajaran dan Beliau masih menggunakan metode ceramah dan penugasan. Wawancara yang peneliti lakukan menjelaskan bahwa media yang digunakan bervariasi dan penggunaan media dalam menjelaskan materi pelajaran memiiki pengaruh terhadap motivasi, minat dan hasil belajar siswa.
Terkait dengan penggunaan media pembelajaran di kelas peneliti menanyakan kembali tanggapan guru-guru PAI yang berada di MTs. Darul Ishlah dengan kelebihan dan kekurangan menggunakan media
49 Surya Efendi (siswa), Wawancara, Lendang Batah 16 Maret 2020
50 Observasi, MTs. Darul Ishlah Lendang Batah 9 Maret 2020
pembelajaran dalam proses pembelajaran. Berikut tanggapan guru-guru PAI di MTs. Darul Ishlah ketika dalam panelitian.
Hasil wawancara dengan guru Fikih sekaligus Kepala MTs. Darul Ishlah, tanggapan Beliau ada beberapa kekurangan dan kelebihan dalam menggunakan media pembelajaran di kelas antara lain:
Dalam proses berlangsung, media menjadi pendukung terjadinya proses pembelajaran di kelas dan siswa cepat menangkap untuk mengerti materi pelajaran yang dijelaskan dan siswa menjadi lebih aktif untuk belajar tetapi kekurangan dalam menggunakan media yang kurang tepat untuk siswa bisa mengerti dengan materi yang dijelaskan.51
Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan siswa kelas VII mengenai penggunaan media pembelajaran oleh guru- guru MTs. Darul Ishlah bahwa Riska Julianti menjelaskan;
Dalam pembelajaran dengan menggunakan media dari guru, saya menjadi biasa dan tidak terlalu tegang dalam proses pembelajaran dan menggunakan media saya cepat untuk mengerti dengan melihatnya baik dari bentuk bendan yang menjadi media dipakai karena melihanya saja sudah mulai merangsang pikiran untuk bisa mengetahui manfaat dan penjelasannya.52
Dari pengamatan yang dilakukan oleh peniliti bahwa penggunaan media pembelajaran di kelas dapat mengambil perhatian siswa untuk fokus dalam belajar yang digunakan baik itu media visual maupun media audio visual. Karena media pembelajaran apa pun yang digunakan bertujuan untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran dan
51Mutawalli, Wawancara, Lendang Batah 9 Maret 2020
52 Riska, Wawancara, Lendang Batah 12 Maret 2020
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan pada mata pelajaran tersebut.53
Penerapan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat penting karena media adalah suatu alat bantu dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi kepada siswa dan selain itu guru juga dituntut untuk memilih media pelajaran yang tepat sesuai dengan minat belajar siswa. Karena setiap siswa mempunyai gaya belajar tersendiri. Untuk itu perlu adanya penggunaan media pembelajaran sehingga guru dapat membantu tercapainya pembelajaran yang telah ditentukan. Maka dari hasil penelitian di atas bahwa pembelajaran PAI guru menggunakan media yang tepat dan pembelajaran yang membuat siswa antusias dalam belajar.
3. Evaluasi dalam Penggunaan Media Pembelajaran pada Pembelajaran Fikih di MTs. Darul Ishlah Lendang Batah
a. Dampak bagi Siswa
Bahwa setiap pembelajaran memiliki dampak dan peneliti menanyakan hal tersebut tentang dampak dalam penggunaan media pembelajaran apa yang merekan rasakan setelah menerapkan penggunaan media pembelajaran, dan mengenai dampak pada siswa hasil wawancara yang dilakukan peneliti mendapat beberapa informasi dari guru, mengenai dampak setelah menggunakan media
53 Observasi, MTs. Darul Ishlah Lendang Batah, 4 April 2020.