BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
3. ProsedurPengumpulan Data
Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi yang bertujuan untuk memperoleh informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.28
Peneliti menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan informasi tentang proses perencanaan, proses pelaksanaan, dan proses
27Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 4.
28 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2006), h. 192.
evaluasi bembelajaran berkenaan dengan penerapan multimedia di MTs Putri NW Narmada.
Adapun dalam pelaksanaanya peneliti menggunakan wawancara bebas dan terpimpin, artinya dalam melaksanakan wawancara, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar seperti yang disampaikan di atas.
b. Metode Observasi
Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indra untuk mendapatkan data.
Dari penjelasan di atas metode observasi yang dimaksud lebih mengarah kepada tiga poin besar yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi bembelajaran yang menerapkan multimedia sebagai media pembelajarannya.
Metode observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.
Metode observasi perlu untuk digunakan karena selain melalui wawancara, peneliti juga harus melihat suatu peristiwa yang sebenarnya dengan menggunakan indranya sendiri. Jadi peneliti harus melihat secara langsung tentang proses pembelajaran Aqidah Akhlak yang menggunakan multimedia sebagai media pebelajarannya. Sehingga data dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
c. Metode Dokumentasi
Menurut Sugiyono dalam Ibrahim mengatakan bahwa “dokumen adalah catatan-catatan peristiwa yang telah lalu, yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental seseorang.”29 Jadi metode dokumentasi cara mengumpulkan data melalui benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.30
Dengan menggunakan metode ini dapat diketahui berbagai macam keterangan misalnya gambaran umum pembelajaran Aqidah Akhlak kelas VII Mts di MTs Putri NW Narmada, metode yang digunakan, strategi-strategi yang dijalankan, sarana maupun fasilitas yang digunakan, dan lain-lain. Metode ini juga digunakan untuk memperoleh data-data yang terdokumentasi, seperti data-data yang meliputi letak geografis, sejarah berdiri dan berkembangnya, dasar dan tujuan, struktur organisasi, keadaan guru, kepengurusan siswa serta sarana dan prasarana.
4. Teknik Analis Data
Analisis data adalah “proses penyusunan, mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya.”31 Teknik analisis data digunakan setelah data selesai dikumpulkan, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan
29Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 94.
30Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian, h. 149.
31Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Transiti, 2002), h. 72.
kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan yang digunakan dalam penelitian.
Dalam hal ini sesuai dengan fokus penelitian yaitu menggali informasi mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang menerapkan multimedia, selanjutnya setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul kemudian disusun dan diklasifikasikan, selanjutnya dianalisis kemudian diinterpretasikan dengan kata-kata sedemikian rupa untuk menggambarkan objek-objek penelitian disaat penelitian dilakukan, sehingga dapat diambil kesimpulan secara proporsional dan logis.
5. Validitas Data
Untuk memperoleh keabsahan data (data yang valid), diperlukan teknik pemeriksaan, agar mendapat informasi sekaligus temuan-temuan yang tepat. Hal tersebut dibutuhkan sebuah cara atau teknik yang tepat.
Berdasarkan kriteria derajat kepercayaan (credibility), pemeriksaan keabsahan data penelitian dapat menggunakan : (1) Teknik perpanjangan keikutsertaan, (2) Ketekunan pengamatan, (3) Triangulasi, (4) Pengecekan sejawat. (5) Kecukupan refrensi, (5) Kajian kasus negatif, (6) Pengecekan anggota.32
Dalam menguji keabsahan data yang diperoleh dari satu penelitian, peneliti menggunakan beberapa teknik, diantaranya adalah teknik perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, kecukupan refrensi, kajian kasus negatif, dan uraian rinci.
32Ibrahim, Metodologi Penelitian, h. 121-122.
a. Perpanjangan Keikutsertaan
Sebagaimana karakter penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen itu sendiri (self instrument) dan alat utama dalam penelitian (key instrument). Karena itu, keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam proses penelitian, terutama dalam pengumpulan data.
Keikutsertaan yang dimaksudkan dalam penelitian adalah proses dan aktivitas dimana seorang peneliti hadir bersama, mengamati, melihat, memahami bahkan tinggal bersama objek (masyarakat/perkampungan) yang diteliti dalam rangka pengumpulan data.
Dari pemaparan di atas sudah jelas bahwa untuk mendapatkan data yang betul-betul absah, peneliti harus ikut serta dan terjun langsung untuk mendapatkan informasi-informasi. Hal tersebut yang akan dilakukan oleh peneliti yakni mencari informasi tentang bagaimana proses penerapan pembelajaran yang menggunakan multimedia sebagai media pembelajaran di MTs Putri NW Narmada.
b. Ketekunan Pengamatan
Dalam konteks pemeriksaan keabsahan data, ketekunan dapat dimaknai sebagai upaya mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang konstan atau tentatif.
Atau sebagaimana penjelasan Moleong dalam Ibrahim mengatakan bahwa ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan
atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.33
Pada sub pembahasan ini peneliti dituntut untuk tekun mencari informasi dan temuan-temuan mengenai proses penerapan multimedia yang di terapkan di MTs Putri Narmada dengan tujuan yakni mendapatkan keabsahan data. Sehingga peneliti tidak memanipulasi data.
c. Triangulasi
Secara sederhana triangulasi dapat dimaknai sebagai teknik pemeriksaan kebsahan data penelitian dengan cara membanding- bandingkan antara sumber, teori, maupun metode/teknik penelitian.
Karena itu, Moleong dalam Ibrahim “membagi teknik pemeriksaan keabsahan data ini kepada triangulasi sumber, triangulasi metode/teknik, dan triangulasi teori.”34
d. Kecukupan Refrensi
Kecukupan refrensi dalam konteks ini bermakna tersedianya berbagai sumber yang dapat digunakan untuk menjelaskan data-data suatu penelitian. Artinya bahwa, peneliti memiliki banyak sumber yang dapat digunakan untuk menjelaskan data-data penelitiannya, baik sumber manusiawinya (sumber data), maupun sumber bahan berupa buku-buku rujukan.
33Ibid, h. 123.
34Ibid, h. 124.
e. Kajian Kasus Negatif
Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecendrungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding.
f. Uraian Rinci
Uraian rinci (thick description) merupakan teknik yang khas dalam penelitian kualitatif. Hal ini sesua dengan karakteristik penelitian kualitatif dalam membangun keteralihan (transferability) yang sangat berbeda dengan non kualitatif dengan validitas eksternalnya. Keteralihan dalam kualitatif sangat bergantung pada pengetahuan seorang peneliti (dalam konteks pengirim) dengan pembaca (konteks penerima). Karena itu peneliti dituntut untuk dapat melaporkan hasil penelitiannya secara rinci, teliti dan secermt mungkin agar mampu menggambarkan dengan baik dan benar konteks penelitian yang dilakukan.
H. Sistematika Penelitian
Untuk memudahkan dalam memahami isi yang terkandung dalam skripsi ini, penulis mensistematika pembahasan sedemikian rupa antara satu bab dengan bab lainnya. Skripsi ini terdiri dari empat bab:
BAB 1 : Berisi pendahuluan yang meliputi 1) konteks penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan dan manfaat penelitian, 4) ruang lingkup dan setting penelitian, 5) telaah pustaka, 6) kajian pustaka, 7) metode penelitian, 8) sistematika pembahasan.
BAB II : Membahas tentang uraian mengenai gambaran umum MTs Putri NW Narmada, yang meliputi letak geografis, sejarah berdirinya,
struktur oraganisasi, data guru, siswa, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, maupun fasilitas yang dimiliki, serta menjelaskan penerapan multimedia di MTs Putri NW Narmada.
BAB III : Membahas secara sistematis hasil penelitian mengenai penerapan multimedia sekaligus dikaitkan dengan materi yang ada.
BAB IV : Berisi kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran dan penutup.
29
A. Gambaran Umum MTs Putri NW Narmada
1. Letak dan keadaan geografis MTs Putri NW Narmada
Madrasah Tsanawiyah Putri NW Narmada yang bernaung dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Haramain Putri NW Narmada berada di ditenah-tengah kota Narmada. Posisi madrasah ini juga dikatakan sangat strategis dikarenakan dekat dengan akses umum, seperti Pasar Umum Narmada, Bank NTB, Kantor KUA, Kantor Desa, Taman Narmada dan pertokoan besar lainnya.
2. Identitas MTs Putri NW Narmada a. Identitas Lembaga (YAYASAN)
Nama : Yayasan Perguruan PPNW Narmada Pendiri : TGKH. M. Djuaini Mukhtar
Didirikan : Tahun 1986
Akta Yayasan : Akta Turunan/Salinan No 28 Tahun Akta : 23 Maret 2011
Sekretariat : Jl. Hamzanwadi No. 05 Lembuak Mekar Indah
Desa : Lembuak
Kecamatan : Narmada
Kabupaten : Lombok Barat Propinsi : Nusa Tenggara Barat
b. Identitas Madrasah
Pendiri : TGH. Hasanain Juaini, Lc., MH.
Berdiri : Tahun 1996
Sekretariat : Jl. Hamzanwadi No. 05 Lembuak Mekar Indah
Desa : Lembuak
Kecamatan : Narmada
Kabupaten : Lombok Barat
Propinsi : Nusa Tenggara Barat35 3. Sarana dan Prasarana MTs Putri NW Narmada
Tabel 2.1 Data Keadaan sarana dan prasarana MTs Putri NW Narmada
NO BANGUNAN KONDISI
JUMLAH BAIK RUSAK
1 Sarana Ibadah 1 1 -
2 Ruang Belajar 18 1 3
3 Ruang Kantor 1 1 -
4 MCK 30 21 9
5 Asrama /Santriwati 22 19 3
6 Asrama Guru 7 7 -
7 Dapur Umum 1 1 -
8 Ruang Koperasi &
Kantin
2 2 -
9 Perpustakaan 1 1 -
10 Lab. Komputer 3 3 -
35Profil MTs Putri NW Narmada, Observasi Tanggal 11 April 2017.
4. Data Pendidik & Kependidikan MTs Putri NW Narmada Table 2.2 Data pendidik MTs Putri NW Narmada36
No Nama Mata Pelajaran
1 H. Hasanain Djuaini, Lc., MH. Thausiyah 2 H. Khairi Habibullah, S.Ag Thausiyah
3 Suriani, S.Pd. Fisika
4 Hj. Tahiyah, S.Pd.I. Fiqh
5 Dra. Hj. Husniah Qur'an Hadits
6 Imam Suhadi, S.Pd. Matematika
7 Baharudin, SE., S.Pd. IPS
8 Rianto, S.Ag. Fiqh
9 Husnain, S.Ag Fiqh
10 Hj. Fatimatuzzahrah, S.Pd.I. Bahasa Arab
11 Munisah, S.Pd.I. Bahasa Arab
12 Hindun, S.Pd Bahasa Indonesia
13 M. Ikhtiar, S. Fil. I. Durusullughah
14 Budi Hartini, S.Pd.I. Matematika
15 Titien Rositayati, S.Pd. Bahasa Inggris
16 Surendra, S.Pd.I Tikom
17 Ani Anggraini Wati, S.Pd.I Matematika
18 Siti Hadijah, S. Pd. Biologi
19 Sri Mariyani, S.Pd. Bahasa Indonesia
20 Hamdani, S.Pd.I Aqidah Akhlaq
21 Iin Wasita Rosmadayanti, S.Pd.I SKI
22 Sumahayani, S.Pd. Bahasa Inggris
23 M. Juwaini Hasanullah Mahfuzhat Durusullughah
24 H. Muhajir, S.Ip Bahasa Arab
36Dokumentasi , profil MTs Putri NW Narmada pada tanggal 20 April 2017.
Durusullughah 25 Ika Ratna Dewi, S.Pd. Biologi
26 Mardiana (Gerung) Biologi
27 Khalifaturrahmi Conversation/Muhadats
ah
28 Baiq Mariana Utami, S.Pd. Muthalaah
29 Mantilina Ervina, S.Com.I Conversation/Muhadats ah
30 Heri Sahabudin, S.Pd Fisika
31 Budi Chairi Sedipati, S.Pd Biologi Khat
32 Yanti Idayanti, S.Pd Bahasa Indonesia
33 Nahdhatul Khair Nahwu
34 Nurul Wajhah Reading
35 Muthia Rahmatin KWN
36 Hamidaturrasyidah Tajwid
37 Raudhatul Aini Mahfuzhat
38 Rohmiatil Muthmainnah Conversation/Muhadats ah
39 Aluh Zahraini, A.Ma Qur'an Hadits SKI
40 Islahuddin Insya'
41 Sri Mardiana, S.Pd Matematika
42 Sartina Fatmi Sharaf
43 Bq. Lina Budiarti KWN
44 Ulul Azmi Sharaf
45 Yulia Sudarmi KWN
46 Irayani KWN
47 Titin Nuzrawati Reading
48 Khairul Anwar Tikom
49 Supaeniwati, S.Pd.I Qur'an Hadits Aqidah Akhlaq 50 Rohimah Muliani Istiqomah Tajwid
51 Haeratul Insaniah IPS
52 Ridwan Sahid Azhari Tikom
53 Haerunil Ain, S.Pd.I Aqidah Akhlaq
54 Nurul Faizah, S.Pd. Reading
Bahasa Inggris
55 Husnul Amin Mahfuzhat
56 Hilyana Zilfit Durusullughah
Bahasa Arab
57 Mia Nur Shabrina KWN
58 Lili Fatmawati Nahwu
59 Pasah Niwati Bahasa Indonesia
IPS
60 Bq. Zahratul Hasanah KWN
61 Beny Putra Durusullughah
Mahfuzhat
62 Ahmad Hendry Hidayat Muthalaah
63 Hayatul Faniah Imla'
64 Omi Try Aryani IPS
Muthalaah
65 Yinda Safitri
IPS Tajwid Muthalaah
5. Data Siswa MTs Putri NW Narmada
Table 2.3 Data Siswa MTs Putri NW Narmada37
NO TAHUN
PELAJARAN
Kls VII Kls VIII Kls IX JUMLAH
P P P P
1 1996/1997 43 18 34 95
2 1997/1998 50 42 18 110
3 1998/1999 71 48 42 161
4 1999/2000 50 70 47 167
5 2000/2001 91 58 53 202
6 2001/2002 93 89 54 238
7 2002/2003 95 76 83 254
8 2003/2004 84 45 64 193
9 2004/2005 89 78 43 210
10 2005/2006 75 60 42 177
11 2006/2007 61 56 58 175
12 2007/2008 110 75 60 245
13 2008/2009 114 105 55 274
14 2009/2010 129 88 98 315
15 2010/2011 116 100 94 310
16 2011/2012 141 94 97 332
17 2012/2013 184 115 91 390
18 2013/2014 163 172 115 450
19 2014/2015 225 169 162 556
20 2015/2016 293 141 112 546
21 2016/2017 283 243 206 732
37Dokumentasi data, pada tanggal 22 April 2017.
B. Proses Perencanaan Penerapan Multimedia pada Bidang Studi Aqidah Akhlak Kelas VII MTs Putri NW Narmada
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penerapan pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia di MTs Putri NW Narmada dilakukan di dalam kelas dan di laboratorium komputer berikut ini akan dijelaskan paparan data mengenai kedua proses pembelajaran tersebut.
1. Perencanaan Penerapan Multimedia di Kelas
Pada penerapan multimedia di dalam kelas, guru bidang studi melakukan perencanaan yang baik agar pembelajaran yang dilakukan memiliki hasil yang baik. Berikut ini hasil wawancara dan observasi dengan guru bidang studi terkait perencanaan-perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran.
Ustadzah Supeni Wati mengatakan bahwa:
“Terlebih dahulu saya menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Untuk Pokok bahasan pada RPP yang disusun adalah pokok bahasan Taat dan Ikhlas.”38
Hal tersebut dapat dilihat melalui proses pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun, berdasarkan pokok bahasan Taat dan Ikhlas. Adapun proses pelaksanaannya dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
Langkah pertama yang dilakukan adalah guru membangkitkan motivasi siswa dengan cara merangsang rasa ingin tahu siswa, sesuai
38Wawancara, Guru Bidang Studi Aqidah Akhlak pada tanggal 20 Mei 2017.
dengan indikator yang telah dirumuskan dalam RPP. Selanjutnya guru menyampaikan materi tentang Taat dan Ikhlas. Kemudian untuk penyampaian materi guru menerapkan metode ceramah dan diskusi. Adapun sumber belajar yang digunakan adalah Al-Qur’an dan Hadis, Kementrian Agama Republik Indonesia, Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah VII.
Dari keempat poin di atas di laksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun oleh guru bidang studi.39 2. Perencanaan Penerapan Multimedia di Laboratorium Komputer
Pada penerapan multimedia di laboratorium komputer, guru bidang studi membutuhkan perencanaan yang baik dan kolaborasi dengan penanggung jawab laboratorium komputer dan penanggung jawab multimedia. Oleh sebab itu, pada bagian ini, peneliti mengambil data melalui wawancara dan observasi terhadap guru bidang studi, penanggung jawab laboratorium komputer, dan penanggung jawab multimedia.
Langkah pertama guru bidang studi menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pokok bahasan pada RPP yang disusun oleh guru bidang studi adalah pokok bahasan Sifat-Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah.
Ustadzah Supeni Wati menjelaskan bahwa:
“Untuk materi yang dijelaskan adalah Sifat-Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah, karena bahasan tersebut membutuhkan penjelasan yang lebih komplek, dan harus disertai dengan contoh-contoh perilaku yang mengimani Sifat-Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah, sehingga
39Observasi, Guru Bidang Studi Aqidah Akhlak pada tanggal 21 Mei 2017.
dibutuhkan media-media pelengkap seperti komputer, jaringan internet, LCD, dan speaker.”40
Selanjutnya guru bekerjasama dengan penanggung jawab multimedia dan laboratorium komputer dalam penggunaan multimedia.
Ustazah Supeni Wati mengatakan bahwa:
“setelah merancang RPP guru dan penanggung jawab multimedia mengolah bahan ajar tersebut menjadi sebuah tampilan yang menarik dalam bentuk power point, dengan didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang akan dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaidah-kaidah evaluasi kemajuan siswa MTs Putri NW Narmada.”41
Sebagai bentuk kerjasama dengan guru-guru yang membutuhkan penggunaan multimedia dan laboratorium komputer, berikut ini perencanaan-perencanaan yang dilakukan oleh penanggung jawab multimedia dan laboratorium komputer.
1. Mengadakan pelatihan komputerisasi setiap satu bulan sekali.
2. Mengadakan pelatihan penggunaan alat-alat multimedia setiap satu minggu sekali dalam rangka memasuki tahun pelajaran yang baru.
3. Membantu guru-guru yang menggunakan multimedia dan laboratorium komputer dalam proses pembelajaran.
4. Menyiapkan perangkat-perangkat yang berkenaan dengan penerapan multimedia yang dibutuhkan oleh guru-guruu bidang studi seperti komputer, jaringan internet, LCD dan lain-lain yang mendukung penerapan multimedia.42
40Wawancara, Guru Bidang Studi Aqidah Akhlak pada tanggal 20 Mei 2017.
41 Supeni Wati(guru bidang studi Aqidah Akhlak), wawancara pada tangal 20 Mei 2017.
42Observasi, MTs Putri NW Narmada pada tanggal 21 Mei 2017.
Selain persiapan di atas, sebagai bentuk tanggung jawab dari tim Multimedia dan lab komputer, Ustad Rusbianto (salah satu anggota tim Nurul Haramain Computer Center) menuturkan bahwa:
“memasukkan materi-materi dalam bentuk soft file ke dalam (Digital Library) adalah bentuk kerja sama kami dengan guru-guru sebelum menerapan multimedia hal tersebut bertujuan agar siswa dapat mencari bahan belajar yang ditentukan hari itu. Untuk mengantisifasi terjadi nya hambatan-hambatan dalam penerapan multimedia guru bidang studi menyiapkan beberapa media gambar atau poster untuk mengganti penerapan multimedia yang terhambat. Karena beberapa waktu lalu terjadi konslet listrik, sehingga siswa harus menunda pembelajaran, kami pun selaku penanggung jawab multimedia dan para guru sekaligus didukung oleh kepala sekolah membuat kesepakatan untuk membuat media alternatif.”43
Selanjutnya guru bersama penanggung jawab multimedia menyiapkan media-media yang dibutuhkan. Terdapat beberapa persiapan yang dilakukan guru dan penanggung jawab multimedia dan laboratorium komputer, yaitu mempersiapkan mater-materi yang akan diajarkan, mempersiapkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dan memastikannya dapat digunakan saat pembelajaran berlangsung.
Selain itu Ustadz Surendra mengungkapkan bahwa:
“bentuk-bentuk perencanaan yang dilakukan di MTs Putri NW Narmada selain pelatihan komputerisasi adalah membuat perpustakaan digital (digital library) untuk memudahkan siswa mengakses informasi mengenai materi yang dibutuhkan. Hal yang paling penting adalah sebelum multimedia diterapkan oleh guru, diadakannya pengecekan, baik itu berupa pengecekan listrik, komputer, dan perangkat-perangkat multimedia lainnya. Selain itu
43 Rusbianto(Tim Nurul Haramain Computer Center), wawancara pada tanggal 20 Mei 2017.
diadakan uji coba, tujuannya untuk meminimalisir hambatan- hambatan yang akan terjadi nantinya.”44
B. Proses Pelaksanaan Penerapan Multimedia pada Bidang Studi Aqidah Akhlak Kelas VII MTs Putri NW Narmada
1. Proses Pelaksanaan Penerapan Multimedia di Kelas
Proses yang terjadi pada penerapan multimedia di dalam kelas adalah sebagai berikut.
Adapun proses penerapan multimedia di kelas sudah sesuai dengan perancanaan yang telah disusun oleh guru, sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan materi Taat dan Ikhlas menggunakan power point dengan alat bantu laptop dan LCD.
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang.
c. Guru membagikan lembar diskusi sesuai dengan sub materi yang diberikaan kepada masing-masing kelompok. Pada bagian ini, guru memeberikan lembar diskusi yang berbeda-beda kepada setiap kelompok.
d. Guru mengintruksikan kepada masing-masing kelompok untuk berdiskusi menyelesaikan lembar diskusi yang telah diberikan.
e. Guru dan siswa membahas hasil diskusi masing-masing kelompok bersama-sama untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh.
f. Guru dan siswa menyimpulkan bersama materi pembelajaran.
44Surendra (penanggung jawab multimedia), wawancara pada tangal 20 Mei 2017.
2. Proses Pelaksanaan Penerapan Multimedia di Laboratorium Komputer Proses pelaksanaan pembelajar dengan menggunakan multimedia di dalam laboratorium multimedia adalah sebagai berikut. Proses pelaksnaan di awalai dengan kerjasama antara guru bidang studi dengan penanggung jawab multimedian dan laboratorium komputer untuk memasukkan materi pembelajaran dalam bentuk soft file ke dalam Digital Library yang telah disiapkan penanggung jawab multimedia dan laboratorium komputer untuk kemudahan para siswa mencari materi-materi pembelajarannya.45
Proses selanjutnya yang terjadi di dalam laboratorium komputer adalah siswa diberikan fasilitas komputer untuk masing-masing siswa.
Setiap komputer telah memiliki nomor dan kode tertentu sehingga pemakaiannya dapat dikontrol langsung oleh guru bidang studi Aqidah Akhlak atau penanggung jawab multimedia dan laboratorium komputer.
Pada tahap ini, penanggung jawab multimedia dan laboratorium komputer bertanggung jawab atas kelancaran penggunaan perangkat-perangkat yang digunakan guru dan siswa di dalam ruang laboratorium komputer. Hal lain yang selalu dilakukan oleh penanggung jawab multimedia dan aboratorium komputer adalah memastikan bahwa siswa telah membaca tata tertib bagi pengunjung baloratorium komputer yang sudah disiapkan di masing-masing komputer. Hal ini bertujuan agar siswa tidak menyalahgunakan fasilitas laboratorium dan perangkat-perangkat yang ada.46 Berikut ini keterangan
45Observasi, Guru bidang studi Aqidah Akhlak tanggal 20 Mei 2017.
46Observasi, tanggal 20 Mei 2017.
dari Ustadz Surendra mengenai proses pelaksanaan pembelajarn di dalam laboratorium komputer.
“Ketika proses pembelajaran yang menerapkan multimedia tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan guru, seperti contoh ketika guru mengintruksikan mencari informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran, dari beberapa siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut mencari hal-hal yang lain, contohnya bermain facebook, mencari video, film, lagu, gambar dan lain-lain.”47
Tata terlib yang berlaku bagi setiap pengunjung laboratorium komputer adalah sebagai berikut:
Dibacakan sebelum pembelajaran dimulai:
a. Pengunjung laboratorium harus duduk sesuai dengan sesuai dengan urutan absen kelas.
b. Pengunjung laboratorium tidak diperkenankan membawa makanan, minuman.
c. Pengunjung laboratorium bertanggung jawab atas kerapian dan kebersihan laboratorium.
d. Pengunjung tidak diperkenankan untuk mencari informasi selain informasi yang berkenaan dengan pembelajaran.
e. Apabila siswa ditemukan melanggar peraturan, maka akan dikenakan sanksi seperti berikut:
1) Membersihkan laboratorium selama seminggu.
2) Tidak diperkenankan masuk laboratorium selam 3 hari.
3) Tidak diberikan fasilitas berupa computer ataupun laptot selama 3 hari.
4) Membantu staf-staf laboratorium selama seminggu.
Dibacakan sebelum pembelajaran berakhir
a. Matikan komputer sesuai prosedur jika komputer telah selesai digunakan.
b. Rapikan kembali kursi, keyboard dan mouse serapi mungkin jika pembelajaran telah berakhir.
c. Dilarang membawa peralatan laboratorium komputer berupa apapun tanpa seizin pengurus laboratorium komputer.
47Surendra Rahman (Penanggung jawab Multimedia), wawancara pada tangal 21 Mei 2017.
NB: Tata tertib tesebut berlaku untuk setiap pengunjung laboratorium pengunjung komputer baik dijam formal/non formal.48
Berkaitan dengan tata tertib yang berlaku di laboratorium, Lili Fatmawati selaku siswa kelas VII MTs menambahkan bahwa:
“dengan adanya tata tertib yang ada, meminimalisir adanya penyalah gunaan fasilitas internet, karena sebelumnya sering ditemukan siswa tidak mencari informasi seputar pembelajaran, melainkan membuka facebook, mencari video yang tidak sesuai dengan materi pembelajaran, dan lain sebagainya.”49
Proses selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang telah disusun di dalam RPP. Berikut ini pemaparannnya:
a. Guru memberikan penjelasan terkait materi yang akan dipelajari dan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan. Untuk menarik minat siswa, guru bidang studi menampilkan gambar dengan power point dan meminta siswa memutar video pembelajaran yang sudah guru siapkan dan bisa diunduh dari komputer masing-masing melalui jaringan internet (youtube). Tujuannya agar dapat meningatkan daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan, meningkatkan keaktifan siswa, meningkatkan kemampuan siswa mengaplikasikan perangkat teknologi informasi, serta meningkatkan kemampuan belajar mandiri siswa sehingga siswa lebih cepat memahami pelajaran dan tidak terkesan membosankan di dalam kelas.
b. Guru mengintruksikan siswa untuk mencari informasi terkait dengan pembelajaran baik berupa video gambar dan informasi penting sekaligus
48Dokumentasi Data, MTs Putri NW Narmada tanggal 21 Mei 2017.
49 Lili Fatmawati (ketua bagian pendidikan dan pengajaran Organisasi Santriwati Nurul Haramain Putri NW Narmada), wawancara pada tanggal 21 Mei 2017.