BAB I PENDAHULUAN
G. Metode Penelitian
5. Proses analisis data
35
Untuk mengelompokkan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, maupun dokumentasi penulisan menggunakan analisis data yang ditampilkan secara deskriptif berupa ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat dan pisahkan menurut katagori yang ada untuk mendapatkan kesimpulan yang jelas dan rinci, prinsipnya teknik-teknik analisis data menggunakan analisis induktif.
36
c. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan.
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakannya masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan berupa kesimpulan yang kredibel.45
Dalam penelitian ini, kesimpulan dan verifikasi dilakukan setelah rangkaian pengumpulan data selesai dilakukan. Setelah data reduksi kemudian di display meggunakan deskripsi naratif, kemudian ditarik satu tema dalam bentuk kesimpulan yang berupa deskripsi atau temuan yang bersifat umum untuk keperluan pengembangan lebih lanjut terkait strategi pengembangan wisata Budaya di Desa Setanggor Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah.
6. Keabsahan Data
Keabsahan data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan. Dan apakah penjelasan yang diberikan tentang dunia nyata sesuai dengan sebenarnya terjadi.
Untuk memperoleh keabsahan data atau data yang valid diperlukan teknik pemeriksaan. Supaya diperoleh temuan-temuan dan informasi yang absah dapat digunakan dengan teknik-teknik seperti, perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, pengecekan sejawat, triangulasi, kecukupan refrensi, pengecekan anggota, dan auditing.46 Namun dalam penelitian ini teknik pemeriksaan yang digunakan peneliti adalah: kecukupan refrensi, ketekunan pengamatan, pengecekan anggota.
45Ibid, Hlm. 99
46Lexi Moleong, metode penelitian , (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2011) Hlm, 175.
37 a. Ketekunan pengamatan
Pengamatan merupakan teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian sosial yang bersifat kualitatif, pengamatan menjadi teknik utama dan memilki peran yang sangat signifikan. Melalui pengamatan, sorang peneliti bisa memahami keadaan objek, mempelajari stuasinya, menjelaskan dan menafsirkan menjadi sebuah data penelitian.47
Sebagi sebuah teknik pengumpulan data, hasil pengamatan sangat bergantung pada seorang pengamat (peneliti), baik yang bersifat internal (psikologi) maupun eksternal (situasi dan kondisi yang diamati). Karena itu, teknik pengamatan mesti dilakukan dengan lebih tekun, guna mengasilkan data yang benar dan akurat.
Denga kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan ruangan lingkup dan waktu (untuk memastikan kelengkapan data), maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalam (isi dan kebenaran data). Dengan teknik ini hendaknya seorang peneliti dapat mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara bersinambungan terhadap faktor- faktor yang menonjol.
b. Pengecekan sejawat
Pengecekan teman sejawat dilakukan salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi bersama rekan-rekan sejawat. Teknik ini juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan teman-teman sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me- review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan.
Dengan kata lain, pengecekan teman sejawat dilakukan untuk mendapat evaluasi, masukan dan saran terhadap apa
47Ibrahim, Metodologi penelitian Kualitatif , (Alfebeta, Bandung, 2018), Hlm, 123-124.
38
yang telah dihasilkan oleh seorang peneliti, termasuk dari aspek metodologinya. Dari evaluasi, masukan dan saran inilah pada akhirnya peneliti melengkapi datanya jika dipandang masih kurang, membetulkan jika dianggap keliru, menyempurnakannya jika dipandang kurang tepat, dan sebagainya.
c. Triangulasi
Triangulasi dalam penelitian ini adalah untuk mengecek keabsahan data tertentu dengan membandingkan data yang diperoleh dengan sumber lain. Triangulasi yang dipergunakan adalah triangulasi data dan triangulasi metode, triangulasi sumber data dilakukan untuk mendapatkan informasi atau sumber yang lain berbeda. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.
b) Membandingkan hasil wawancara dengan dokumentasi.
c) Membandingkan persepsi orang dengan pendapat dan pandangan orang lain.
Sedangkan yang dimaksud dengan triangulasi data dilakukan dengan menggunakan berbagai tehnik pengumpulan data yang ditunjuk untuk memperoleh informasi yang serupa.
Triangulasi metode dilakukan secara bersama dalam suatu kegiatan wawancara dengan para responden. Sedangkan triangulasi teori dilakukan dengan cara membandingkan teori yang terkait secara lansung dengan data penelitian.
d. Kecukupan Referensi
Dalam hal kecukupan refrensi yang dimaksud adalah kelengkapan refrensi yang digunakan sebagai pendukung dalam penelitian ini baik berupa catatan atau hasil penemuan.
Kecukupan refrensi sebagai salah satu tehnik pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan dengan cara menghimpun sebanyak mungkin sumber dukungan dalam penelitian, baik sumber manusianya (berupa narasumber data di lapangan) maupun sumber bahan rujukan yang relevan berupa buku-
39
buku kepustakaan, laporan penelitian dan karya-karya ilmiah lainnya.
e. Pengecekan anggota
Teknik berikut yang dapat digunakan dalam memeriksa keabsahan data penelitian adalah pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data, baik tim peneliti (interviewer, observer, enumerator, atau surveyor), maupun subjek yang diteliti (narasumber dan atau informan).
Pengecekan dimaksud meliputi data, kategori analitis, penafsiran, dan kesimpulan.
Artinya, dengan teknik ini peneliti dapat membuat suatu ikhtisar sementara hasil penelitiannya, kemudian minta tanggapan balik dari para narasumber atau anggota yang lainnya mengenai ikhtisar tersebut.
f. Auditing
Auditing sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data dapat dipilih menjadi dua, yakni audit kepastian (confirmability auditing) dan audit kebergantungan (dependability auditing). Teknik auditing adalah sesunguhnya adalah konsep di dunia bisnis, khususnya bidang fiskal yang digunakan untuk memeriksa kebergantungan dan kepastian data, baik menyakut proses maupun hasil atau keluaran.
Dengan demikian, proses auditing dalam pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan dengan tahapan pra-entri, penetapan hal-hal yang dapat di audit, kesepakatan formal, dan penentuan keabsahan data.
H. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan penulisnya mengacu pada pedoman penulisan skripsi UIN Mataram. Penulisan skripsi ini menggunakan bahasa indonesia yang baik, baik tentang struktur kalimat maupun kata.
Pada BAB I, Poin penting yang peneliti buat dalam Bab I ini merupakan proposal yang menjadi acuan penting dalam pembuatan skripsi. Sebagai pendahuluan sebuah penelitian kualitatif. Pada bab ini peneliti merencanakan dan menyiapkan strategi-strategi penelitian
40
yang benar demi mendapatkan hasil yang terbaik ketika meneliti.
Proposal pada bagian ini dijelaskan mulai dari judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahasan hingga rencana jadwal kegiatan.
Pada BAB II, yang berisi paparan data dari penelitian yang ditemukan di lapangan. Dalam hal ini peneliti akan mencoba menggambarkan secara singkat tentang lokasi penelitian dan temuan- temuan dalam melakukan peneltian dan tanggapan dari beberapa responden mengenai pembahasan dari penelitian ini.
Pada BAB III, berisi tentang pembahasan dari penelitian ini yang termasuk didalamnya temuan penelitian yang telah dipaparkan di bab II.
Pada BAB IV, berisi penutup yang membuat kesimpulan dan saran-saran dalm penelitian ini.
41 BAB II
PAPARAN DAN TEMUAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah singkat desa setangor
Sebelum Desa Setanggor menjadi wilayah Desa, asal Desa setangor merupakan bagian wilayah darek sebagai Desa induk, yaitu salah satu wilayah Keliang yang di namakan Keliang padek, nama ini di ambil dari nama salah satu Dasan yang berbatasan langsung dengan wilayah Desa Penujak. Wilayah keliang pedek dan wilayah keliang tanak rarang di persiapkan menjadi Desa berkembang dan menurut nara sumber yaitu H. Lalu Adil wilayah kekeliang dan wilyah keliang tanak ini menjadi satu Desa yang di namai Desa Setanggor pada tahun 1969 dan menjadi penjabat kepala Desa Setanggor pertama yaitu H. Lalu Adnan.48
2. Letak Geografis Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah
Penelitian ini dilakukan di Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Sebelah utara Desa Setanggor dibatasi oleh Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, sebelah selatan dibatasi oleh Desa Tanak raring, Kecamatan Praya Barat, sebelah timur dibatasi oleh Desa Penujak dan Bonder, Kecamatan Praya Barat, dan sebelah barat dibatasi juga oleh Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya. Penduduk di Desa Setanggor ini berjumlah 4.255 jiwa yang terdiri dari 2.093 jiwa berjen is kelamin laki-laki dan 2.162 jiwa berjenis kelamin perempuan.49
48Ma’ruf sejarah singkat Desa setanggor, 12 mei 2021
49 Profil Desa Setanggor data,25 juli 2022
42
Gambar 2.1
Peta Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kebupaten Lombok Tengah
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah
Struktur organisasi memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang kelancaran bagi suatu perusahaan. Struktur organisasi bertujuan untuk menjalankan program sesuai dengan tugas-tugas yang telah diberikan dan menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam suatu perusahaan yang juga termasuk garis komunikasi dan wewenang. Adapun struktur organisasi yang ada di Desa Setanggor adalah sebagai berikut:50
50Dokumentasi, stuktur organisasi dan tata kerja Desa setanggor kecamatan praya barat kabupaten Lombok tengah 25 juli 2022
43
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah
Tabel 2.1
Daftar Nama Staff Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah
No Nama Jabatan
1 Canggap, S. Sos BPD
2 M. Kamaharuddin, SH Kepala Desa
3 Semaye, S. Pd LPMD
4 Genam Sekretaris Desa
5 Moh. Jamiludin Kasi Pemerintahan
6 Ahmad Dinata Kasi Kesejahteraan
7 Deritan Kaur Perencanaan
8 Sukriawan Kaur Keuangan
9 Sudirman Kasi Pelayanan
10 Abdul Rahman Saleh Kaur Umum
BPD Kepala Desa LPMD
Sekretaris Desa
Kaur Keuangan Kaur Perencanaan
Kasi Kesejahteraan Kasi Pemerintahan
Kasi Pelayanan Kaur Umum
Kadus Setanggor Timur II Kadus Setanggor Timur
I
Kadus Setanggor Timur III
Kadus Setanggor Barat I Kadus Setanggor Barat Kadus Mertak Seni II
Kadus Rungkang Kadus Temopoh Kadus Bilang Beke Kadus Jalan Unde Kadus Montong Waru
Kadus Pondok Rejeng Kadus Montong Buwuh Kadus Tiu Borok
44
11 Utimiyadi Kadus Setanggor Timur I
12 Haji Sayuti Kadus Stanggor Timur II
13 Sapri Kadus Setanggor Timur III
14 Catre Kadus Setanggor Barat I
15 Haji Fathurahman Kadus Setanggor Barat II
16 Haji Abd. Kadir Kadus Rungkang
17 Muriadi Kadus Mertak Seni
18 Juni Iskandar Kadus Temopoh
19 Mahrup Kadus Bilang Beke
20 Musta’am, S. Pd Kadus Jalan Unde
21 Dimiyati Kadus Pondok Rejeng
22 Salehudin Kadus Montong Waru
23 Awaludin Kadus Montong Buwuh
24 A. Abdurrahman Farid, S. Ag Kadus Tiu Borok
Tabel 2.2
Daya tarik wisata setanggor
SPOT KEGIATAN AKTIF/Tidak AKTIF Wisata kesenian dan
budaya
Gendang beleq Aktif Pementasan gamelan
cilik
Aktif
Wisata tenun Tenun Aktif
Proses pencelupan benang alami
Aktif
Wisata pertanian Aktif
Wisata pertenakan Aktif
45 Wisata religi Mengaji di tengah
sawah
Aktif
B. Strategi pengembangan Desa wisata buadaya Di desa setanggor Dalam pengembangan suatu objek wisata maka di perlukan suatu strategi yang di mana dapat digunakan untuk menunjang, meperbaiki, dan meningkatkan suatu kondisi kepariwisataan dan daya Tarik suatu parwisata sehingga menjadi daya Tarik untuk parwisatawan untuk berkunjung dan mempunyai tujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat maupun pengelola sekitaran Desa Wisata Setangor.
Berikut strategi pengembangan Desa wisata budaya di Desa Setanggor berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan oleh peneliti bersama narasumeber yang terlibat dalam peroses pengembang Desa Wisata budaya di Desa Setanggor.
1. Kontribusi pihak Desa dalam mengembangkan Desa wisata budaya di Desa Setanggor
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak Desa yang diwakili oleh Jumaidin (selaku aparatur di Desa Setanggor).
Menurut Jumaidin, pihak Desa Setanggor harus memfasilitasi pihak pokdarwis untuk memabangun dan mengembangkan Desa wisata. Jumaidin mengatakan
"Kami sudah membangun akses menuju Desa wisata dan kami juga sudah menyediakan akomodasi untuk para pokdarwis untuk digunakan dalam membangun Desa wisata dan kami juga sudah mempersiapkan bagamina konsep untuk mengembangkan Desa wisata ini supaya lebih berkembangkan lagi kedepanya dan mampu bersaing dengan wisata Desa lainnya."51
Berdasarkan hasil wawancara, diambil kesimpulan bahwa jika pihak Desa ingin wisata di Desa Setanggor terealisasikan sesuai dengan yang diharapkan, maka pihak Desa harus mau
51 Bapak Jumaidin ( Selaku Aparatur Desa ) Setanggor, Wawancara, Tanggal 20 Oktober 2021.
46
memfasilitasi pihak pokdarwis untuk digunakan dalam membangun Desa wisata.
2. Strategi yang dilakukan dalam pengembangan Desa wisata budaya di Desa Setanggor
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak pokdarwis di Desa Setanggor yang diwakili oleh ketuanya yang bernama fatmawati mengatakan
"Strategi untuk pengembangan Desa wisata adalah dengan pembuatan pamflet, promosi di sosial media, menyediakan sarana dan prasarana, pembentukan pengurus tetap khususnya di keanggotan pihak pokdarwis, dan menyedikan pelatihan pemandu wisata bagi masayarakat, dan memberikan akses yang luas untuk masyarakat agar ikut andil dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh pengelola Desa wisata setangor dalam pembangunan maupun pengembangan wisata dan kami juga berfokus dalem strategi 4A yaitu amenitas aksebilatas antraksi dan acceliservis dan ini semata dilakukan untuk menunjakan pengembanagan Desa wisata Setanggor ini ."52
Berdasarkan hasil wawancara, diambil kesimpulan bahwa untuk mengembangkan Desa wisata budaya di Desa Setanggor, semua pihak harus ikut berpartisipasi dalam mengembangkannya, karena Desa Setanggor tidak akan bisa menjadi Desa wisata jika hanya beberapa saja yang memberikan dukungan dengan memberikan pertisipasinya dalam mengembangkan wisata tersebut. Harus semua elemen masyarakat harus ikut andil dalam pembangunan dan pengembangan wisata di Desa Setanggor ini.
3. Bentuk objek daya tarik yang membuat wisatawan tertarik untuk berwisata di Desa Setanggor
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak pokdarwis di Desa Setanggor yang diwakili oleh ketuanya yang bernama Bapak Ma'ruf. Bapak Ma'ruf mengatakan
52fatmawati ( Selaku Pokdarwis ) Desa Setanggor, Wawancara, Tanggal 7 Agustus 2022
47
"Yang menjadi objek daya tarik untuk berwisata di Desa Setanggor yaitu, keaslian alam adat istiadat yang masih kental akan kebudyaan masyarakat pedesaan yang ada di Desa Setanggor, dan kami juaga di sini menyediakan banyak spot foto bagi wisatawan berkunjung dan keanekaragaman budaya yang ada di Desa Setanggor."53 Berdasarkan hasil wawancara, diambil kesimpulan bahwa objek yang menjadi daya tarik pada tempat wisata di Desa Setanggor adalah keaslian alam pedesaan yang masih indah dan alami, spot foto yang banyak yang memungkinkan para wisatawan yang datang akan lebih senang mengumpulkan dokumentasi dirinya saat berwisata, dan keanekaragaman budaya yang ada di Desa Setanggor.
4. Bentuk objek daya tarik di Desa Setanggor yang berbasis alam Peneliti melakukan wawancara kepada pihak pokdarwis di Desa Setanggor yang diwakili oleh ketuanya yang bernama Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan
"ini adalah salah satu Objek yang menjadi daya tarik tempat wisata Kami yang berbasis alam adalah mengaji di tengah sawah biasanya kami melaksanakan pengajian ini pada sore atau malam hari dan kami juga menyedikan pelatihan bertani bercocok tanam serta berternak bagi wistawan yang berkunjung."
Berdasarkan hasil wawancara, diambil kesimpulan bahwa di Desa Setanggor akan membawa para wisatawan untuk merasakan nuansa mengaji di tengah-tengah sawah, memberikan kesempatan untuk para wisatawan agar bisa merasakan dan memperlajari bagaimana bertani dan berternak.
5. Bentuk objek daya tarik wisata yang di Desa Setanggor yang berbasis budaya apa saja
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak pokdarwis Desa Setangor yang diwakili oleh fatmawati mengatakan
53Ma’ruf (ketua pokdarwis) Wawanacar, 17 november 2020
48
"Yang menjadi objek wisata di Desa Setanggor yang berbasis budaya adalah terdapat pelatihan pembuatan kain tenun bagi wistawan yang berkunjung, dan pementasan keseninan budaya lokal seperti gendang beleq, dan tari seperti tari sedah, gandrung dan trisne khas suku sasak itu yang di sediakan oleh pihak pengelola bagi wisatawan yang berkunjung dan mau mengenal budaya yang ada di desa setanggor."54
Berdasarkan hasil wawancara, diambil kesimpulan bahwa para wisatawan yang datang akan diberikan kesempatan merasakan budaya yang ada di Desa Setanggor dengan cara membuat langsung kain tenun yang menjadi ciri khas Desa tersebut dan menyaksikan bahkan belajar menggunakan gendang beleq, tari sedah, gandrung dan trisne.
6. Sarana yang disediakan masyarakat untuk para wisatawan yang datang ke Desa Setanggor untuk mempermudah dalam sampai tujuan berwisata
Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu masyarakat di Desa Setanggor yang diwakili oleh pihak pokdarwis fatmawati mengatakan
"Kami menyediakan masjid sebagai tempat ibadah, berugak sebagai tempat untuk bersantai dan istirahat, dan kami juga menyediakan ojek untuk ke lokasi wisata, dan bagi wisatawan yang berkunjung kedesa wista dan mau berkeliling di sekitran desa wista setangor kami sudah menyediakan delman sebagai alat tarnsportasi untuk berkeliling bagi pengunjung yang ingin berkeliling di Desa wisata setangor."55
Berdasarkan hasil wawancara, diambil kesimpulan bahwa di Desa Setanggor sudah disediakan tempat ibadah oleh masyarakat bagi para wisatawan yang ingin beriba dah terlebih
54 Ardahani rahayau (masyarakat Desa Setangor). Wawancara 17 novemeber 2021
55 fatmawati (pihak pokdarwis) Wawancara, 7 Agustus 2022
49
dahulu, dana di sediakan berugak untuk para wisatawan yang ingin berhenti sejenak untuk bersantai dan beristirahat, ojek untuk digunakan para wisatawan sebagai akomodasi untuk mempermudah sampai ke tujuan wisata, dan delman untuk memberikan kesempatan para wisatawan untuk berkeliling Desa Setanggor.
7. Fasililtas yang disediakan di Desa Setanggor untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dalam hal akomodasi, makan dan minum, dan hiburan
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak pokdarwis di Desa Setanggor yang diwakili oleh ketuanya yang bernama fatmawati mengatakan
"Kami menyediakan warung makan yang di mana di sediakan langung oleh masyarakat sekitaran Desa Wista dan kami juga menyediakan sanggar seni sebagai tempat pementasan tradisi Desa Setanggor sebagai hiburan sekaligus sebagai sarana pengenalan tardisi bagi masyarakat yang berkunjung ke desa wisata."56
Berdasarkan hasil wawancara, diambil kesimpulan bahwa untuk memenuhi kebutuhan berwisata para wisatawan yang datang ke Desa Setanggor, sudah disediakan warung makan untuk para wisatawan yang membutuhkan makanan dan minuman, ojek dan delman untuk para wisatawan yang ingin mempermudah sampai ke tujuan, dan sanggar seni untuk memberikan kesempatan para wisatawan untuk melihat atraksi dan pementasan tradisi yang ada di Desa Setanggor.
8. Fasilitas umum yang disediakan di Desa Setanggor untuk memudahkan para wisatawan
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak pokdarwis di Desa Setanggor yang diwakili oleh ketuanya yang bernama Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan
"Untuk mempermudah para wisatawan yang berkunjung ke Desa Kami, Kami sudah menyediakan WC umum, Rumah
56Fatmawati (ketua pokdarwis) Wawancara, 7 Agustus 2022
50
Sakit, dan tempat ibadah dan juga rumah makan tapi konsep rumah makan kami di sini adalah rumah para warga agar supaya warga juga dpat ikut andil dalam desa wisata ini."57
Berdasarkan hasil wawancara, diambil kesimpulan bahwa untuk memenuhi kebutuhan umum para wisatawan yang datang, sudah disediakan, Rumah Sakit, dan tempat ibadah bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Desa Setanggor.
9. Apa saja sarana promosi untuk menunjang pengembangan Desa wisata Setanggor ini
Peneliti melakukan wawancar langsung kepada pihak pokadawis yang di wakilkan oleh fatmawati selaku ketua pokdarwis desa setangor mengatakan :
“kami dari pihak desa sudah menyidakan yang namanya angket/paket bagi wisatawan yang mau berkunjung ke Desa setangor ini da nada bebebrapa pilahan paket yang dapat di pilih oleh pengujung yang akan berkunjung ke Desa wisata setanggor ini seperti paket umum ekonomi dan vip dengan tarip yang berbeda-beda tergantung pemesanan dari pengujung.”
Berdasarkan hasil dari wawancara yang di wakili oleh fatmawati dapat di simpulkan bahwa desa wisata setangor ini sudah menyediakan paket bagi wisatawan yang mau berkunjung kedesa wisata setanggor ini dan juga menerima pesmesanan khusus untuk kegiatan yang akan di lakukan.58
C. Kendala atau penghambat Pengembanggan Desa wisata Budaya di Desa Setanggor kec. Praya Barat kab. Lombok Tenggah a. Covid-19
Peneliti melakukan wawancara kepada fatmawati selaku pihak pokdarwis Desa Setangor mengenai Covid-19 yang terjadi pada tahun 2019-2021 mengatakan
57Ma’ruf (ketua pokdarwis) Wawancara, 7 Agustus 2022
58 Fatmawati KETUA POKDARWIS wawancara 7 Agustus 2022
51
"pada masa pandemi sangat lah sulit karna dengan adanya Covid-19 pada tahun 2019-2021 ini semua kegiatan wisata menjadi terbatas terlebih lagi pemerintah juga mengeluarkan peraturan mengenai ditutupnya kegiatan berwisata PSSB dan ini berdampak besar terhadap kami selaku masyarakat yang berada di kawasan wista karena rata rata masyarakat di Desa Setangor ini selain jadi pelaku wisata kami juga sebagi pedagang kain tenun dan pernak Pernik dan dll, sehingga kami mengalami kurangnya pendapatan yang di akibatkan karena Covid-19 ini."59
Berdasarkan hasil wawancara, diambil dapat di ambil kesimpulan Yang menjadi salah satu kendala atau penghamabat dalam pengembanggan dan pendapatan masyarakat yang berada di wisata Desa Setanggor yaitu, karena masih adanya peraturan yang di kelaurkan pemerintah mengenai PSSB Covid-19.
b. Rendahnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten
Dari wawancar fatmawati Selaku ketua pokdarwis desa setangor peneliti mendapatkan data sebagai berikut :
“salah satu faktor utama dalam pengembangan desa wiata sangat perlu adanya kualitas masyarakat atau SDM yang kompeten maksudnya SDM yang kurang ini bukan dari pihak masyrakatnya tapi lebih kepada pihak pengelolanya terutama pihak pokdarwis karna kurangnya pemuda yang sadar akan pentingnya pengembangan desa wisata setangor ini’’60
Dapat di simpulkan bahwa yang menjadi salah satu paktor kurangya SDM yang ada di Desa setanggor ini adalah kesadaran pemudanya terutam pihak pengelolanya yang lebih ke pihak pokdarwisnya
c. Kurangnya peran masyarakat
59Fatmawati (ketua pokdarwis). Wawancar 7 Agustus 2022
60 Muhamad khamaharudin (Kepala desa setangor). Wawancara 7 Agustus 2022