• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Belajar Mengajar

Dalam dokumen HAJRAH - etheses UIN Mataram (Halaman 33-40)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Proses Belajar Mengajar

1. Pengertian belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.13

Menurut Sahabuddi “ belajar adalah sebagai suatu proses kegiatan yang menimbulkan kelakuan baru atau merupakan kelakuan lama sehingga seseorang lebih mampu memecahkan masalah dan menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi yang dihadapinya dalam hidupnya.”

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapannya dan kemampuannya.14

Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek yaitu pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, aspirasi, emosional, hubungan sosial jasmani. Jika seseorang telah melakukan perbuatan belajar, maka akan terlihat terjadinya berubahan dalam salah satu atau beberapa aspek tingkah laku yang disebutkan di atas.

13 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 2

14 Sudrajar, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 28.

22

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggara setiap jenis dan jenjang pendidikan.15

Menurut “belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis dan seterusnya.”16

Ada beberapa pakar lain yang mendevinisikan tentang belajar yaitu:

a. Menurut Hilgart dan Bower, dalam buku Theories of Learing (1975) mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan oleh dasar kecendrungan oleh respon pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang.

b. Menurut Morgan dalam bukunya Introduction to Psychology (1978) mengemukakan:

Belajar adalah setiap perubahan yang relattif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

c. Menurut Wiherington dalam buku Education Phicology mengemukakan:

15 Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta: C.V Remaja Perss, 2005), h. 63.

16Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 28.

23

Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.

Selanjutnya apabila dikaitkan dengan kaidah islam, belajar adalah kewajiban setiap orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat hidup mereka.

Ilmu dalam hal ini tentu saja tidak berupa pengetahuan agama tetapi juga pengetahuan yang relevan dengan tuntutan kemajuan zaman.

Mengemukakan pendapat tentang belajar yaitu:

1. Belajar adalah suatu usaha untuk membentuk hubungan antara perangsangan dan reaksi.

2. Belajar adalah usaha untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi- kondisi dan reaksi-reaksi disekitar kita.

3. Belajar adalah usaha untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru.

4. Belajar adalah usaha untuk mengatasi keterangan-keterangan psikologi.

Dari beberapa pengertian belajar yang dikemukakan diatas, maka dinyatakan bahwa belajar adalah suatu proses pada aspek psikologi, yaitu efektif, psikomotorik maupun kognitif terciptanya kebiasaan belajar.

2. Proses pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Istilah

24

keterampilan dalam pembelajaran keterampilan dalam pembelajaran keterampilan diambil dari kata terampil (Skillful) yang mengandung arti kecakapan melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan cekat, cepat, dan tepat. Kata cekap mengandung makna tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang karakter, bentuk sistem, dan perilaku obyek yang diwaspadai, didalamnya terdapat unsur kreatifitas, keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan (Adversity) serta kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah cepat merujuk kepada kecakapan mengantisipasi perubahan, mengurangi kesenjangan kekurangan (Gap) terhadap masalah, maupun obyek dan memproduksi karya berdasarkan target waktu terhadap keluasan materi, maupun kuantitas sesuai dengan sasaran yang ditentukan. Kata tepat menunjukan kecakapan bertindak secara presisi untuk menyamakan bentuk, sistem, kualitas maupun kuantitas dan perilaku karakteristik obyek atau karya.

Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu yang dipelajari.

Sedangkan mengajar sendiri memiliki pengertian:

Upaya guru untuk “membangkitkan” yang berarti menyebabkan atau mendorong seseorang (Siswa) belajar. (Rochman Nata Wijaya, 1992).

25

Menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Suatu usaha untuk membuat siswa belajar, yaitu usaha terjadinya perubahan tingkah laku. (Gagne)

“Dan pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar”

beasal dari kata ajar”, yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an”

menjadi pembelajaran yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. (KBBI)

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

(Wikipedia. com)

Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979: 3).

Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan dan

26

didapkannya kemampuan baru yang berlaku dalam wajtu yang realita lama dank arena adanya usaha.

Winarno, Surahman memberi pengertian pembelajaran sebagai berikut. “pembelajaran adalah suatu proses yang direncanakan dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa”. Selanjutnya (Winata Putra, 2001) mengungkapkan pembelajaran adalah prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

Proses pembelajaran meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindakan lanjut yang berlangsung dalam suasana efektif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran.

Pembelajaran merupakan upaya perencana dalam membina pengetahuan, sikap dan keterampilan anak didik melalui intraksi dengan lingkungan belajarnya. Pelaksanaan pembelajaran secara format terdapat dua unsur yang terlibat didalamnya, yaitu guru sebagai penyampaian pesan dan siswa sebagai penerima. Oleh karena itu, guru ditunut agar dapat berperan sebagai organisatoris yang baik dan dapat memberikan pelajaran yang optimal.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang guru untuk membantu siswa belajar. Pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana membelajarkan siswa dan lebih menekankan pada cara untuk mencapai

27

tujuan. Dalam hal ini guru dituntut agar dapat berperan sebagai organisatoris yang baik dan dapat memberikan pelajaran yang optimal.

3. Peranan guru dalam pembelajaran

Guru fungsinya sebagai pembelajar, pendidik dan pembimbing maka diperlukan sebagai peranan dalam upaya membelajarkan pembelajaran. Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pula tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan pembelajar sesama guru maupun staf lainnya. Hubungan dengan hal tersebut maka guru mempunyai beberapa peranan yaitu: tanggung jawab guru sangatlah besar dalam membantu perkembangan anak didiknya.

Penyampaian materi pembelajaran hanyalah salah satu dari berbagai kegiatan pembelajaran sebagai suatu proses yang berjalan dinamis dalam diri anak didik.17

Proses pembelajaran disekolah ditentukan oleh dua subjek yaitu guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran, siswalah yang memegang peranan penting. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum belajar adalah ciri-ciri khas pribadi, minat, kecakapan, pengalaman dan keinginan belajar.

Menurut hamalik, oemar mengemukakan bahwa guru yang baik bukan saja menguasai spesialisasi ilmunya, akan tetapi harus mengenai proses belajar manusia, cara-cara mengajar, penggunaan alat peraga, teknik penilaian.

17Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 11.

28

Dalam dokumen HAJRAH - etheses UIN Mataram (Halaman 33-40)

Dokumen terkait