• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PENYESUAIAN

Dalam dokumen PDF PENGANTAR AKUNTANSI 1 - unigal.ac.id (Halaman 98-103)

Tujuan proses penyesuaian adalah sebaga berikut:

 Agar setiap rekening Rill, khususnya rekening-rekening aktiva dan rekening- rekening utang, menujukan jumlah sebenarnya pada akhir periode.

 Agar setiap rekening nominal (rekening-rekening pendapatan dan rekening- rekening biaya) menunjukan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode.

Saldo-saldo didalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal sebagai berikut:

1. Piutang Pendapatan

Apabila suatu pendapatan telah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada periode bersangkutan maka pada akhir periode harus dibuat jurnal penyesuaian untuk mengakui jumlah pendapatan yang belum diterima tersebut sebagai pendapatan. Contoh Eva Foto Studio memiliki suatu surat berharga berupa obligasi sebesar Rp10.000,00 dengan bunga 6% yang dibeli pada tanggal 1 Maret 2009, karena bunga obligasi tersebut dibayar pada tiap-tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober maka pada tanggal 31 Desember sebenarnya perusahaan sudah mempunyai tagihan bunga selama 3 bulan yaitu, untuk bulan-bulan Oktober, November, dan Desember yang seluruhnya berjumlah Rp150,00. Informasi tentang piutang bunga per 31 Desember 2009 dan jumlah

95

pendapatan bunga untuk tahun 2009 dapat dilukiskan dengan cara sebagai berikut:

Penyesuaian untuk mencatat piutang bunga adalah sebagi berikut:

2009

Des 31 Piutang Bunga Rp150,00

Pendapatan Bunga Rp150,00 2. Utang Gaji

Biaya-biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode tetapi sampai akhir periode yang bersangkutan belum dibayar, harus dicantumkan dalam laporan posisi keuangan sebagai utang biaya dan harus termasuk pula dalam saldo rekening biaya. Contoh pada tanggal 31 Desember 2009 masih harus dibayar gaji pegawai sebesar Rp2.000,00. Data ini berarti bahwa saldo rekening gaji pegawai yang tercantum dalam neraca saldo sebesar Rp22.000,00 masih harus ditambah dengan Rp2.000,00 yaitu untuk gaji pegawai bulan Desember yang belum dibayar tetapi sudah menjadi beban periode 2009.

Jurnal penyesuaian untuk mencata utang biaya adalah sebagai berikut:

2009

Des 31 Gaji Pegawai Rp 2.000,00

Utang Gaji Rp 2.000,00

3. Pendapatan diterima dimuka

Pendapatan diterima dimuka tidak boleh diperhitungkan sebagai pendapatan, tetapi sebagai utang, sebab pada hakikatnya perusahaan belum berhak atas pendapatan tersebut. Contoh pada tanggal 31 Desember 2009 terdapat pendapatan diterima dimuka sebesar Rp6.000,00 penerimaan ini sudah termasuk dalam rekening pendapatan sewa tanggal 31 Desember 2009 sebesar

96

Rp36.000,00. Jumlah yang belum menjadi hak perusahaan harus dikeluarkan dari rekening pendapatan sewa.

Jurnal penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka adalah sebagai berikut:

2009

Des 31 Pendapatan sewa Rp6.000,00

Pend.Sewa Diterima dimuka Rp6.000,00 4. Biaya dibayar dimuka

Apabila pada akhir periode akuntansi terdapat biaya-biaya yang seharusnya dibebankan pada periode yang akan datang, maka harus dilakukan penyesuaian untuk menentukan bagian biaya yang harus dibebankan pada periode yang bersangkutan dan bagian biaya yang masih berstatus sebagai biaya dibayar dimuka. Contoh biaya asuransi dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2009 berjumlah Rp10.000,00, kemudian pada tanggal 31 Desember 2009 jumlah asuransi dibayar dimuka Rp4.000,00.

Penyesuaian untuk mencatat biaya asuransi dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

2009

Des 31 Biaya Asuransi Rp6.000,00

Biaya Asuransi dibayar dimuka Rp6.000,00 5. Kerugian Piutang

Piutang dagang timbul adanya penjualan secara kredit. Penjualan ini lebih menarik bagi sang pembeli karena pembayaran ini bisa dilakukan beberapa waktu kemudian. Namun apabila perusahaan memberikan kredit, maka penjualan mungkin dapat ditingkatkan. Keadaan ini sering dialami oleh perusahaan yang biasa melakukan penjualan secara kredit. Peristiwa demikian hampir dapat dipastikan akan terjadi.

97

Kerugian karena adanya piutang dapat dicatat dalam pembukuan dengan 2 cara, yaitu:

1. Pada saat ada kepastian bahwa piutang tidak dapat ditagih.

2. Pada periode dimana penjualan kredit terjadi.

Contoh kerugian piutang 1% dari pendapatan foto studio ini berarti bahwa taksiran kerugian piutang ditetapkan oleh foto studio tahun 2009 adalah sebesar 1% dan dalam neraca saldo besarnya piutang adalah Rp457.650,00, maka untuk menentukan besarnya piutang tak tertagih adalah 1% x Rp457.650,00 = Rp4.576,50. Data di atas dicatat dengan menggunakan jurnal penyesuaian sebagai berikut.

2009

Des 31 Kerugian Piutang Rp4.576

Cadangan Kerugian Piutang Rp4.576 6. Depresiasi (Penyusutan)

Proses depresiasi akan menyebabkan nilai aktiva tetap menjadi berkurang dan hal ini dinamakan defresiasi (penyusutan). Oleh karena itu harga perolehan aktiva tetap harus dialokasikan sebagai biaya penyusutan selama masa penggunaan aktiva tersebut.

Contoh 1. Data penyesuaian dikemukakan bahwa penyusutan peralatan fotograpi ditetapkan 20% setahun, dan dalam neraca saldo dapat dilihat bahwa harga perolehan peralatan fotografi sebesar Rp480.000,00, dengan demikian penyusutan peralatan pertahun adalah 20% x Rp480.000,00 = Rp96.000,00.

Hal ini dicatat dengan jurnal penyesuaian sebagai berikut:

2009

Des 31 Depresiasi Per.Fotografi Rp 96.000

Akumulasi Dep.Per.Fotografi Rp96.000

98

Contoh 2. Data penyesuaian peralatan kantor sebesar 10% setahun, sedangkan harga perolehan peralatan kantor sebesar Rp115.000,00. Dengan demikian penyusutan peralatan kantor per tahun adalah 10% x Rp115.000 = Rp1.500,00.

Data di atas dicatat dalam jurnal penyesuaian sebagai berikut:

2009

Des 31 Depresiasi Per.Kantor Rp 11.500,00

Akm.Dep.Per.Kantor Rp 11.500,00 Contoh 3. Data penyesuaian gedung sebesar 5% setahun, harga perolehan gedung tersebut sebesar Rp1.000.000,00. Dengan demikian penyusutan- penyusutan setahun adalah 5% x Rp1.000.000,00 = Rp 50.000,00. Data diatas dicatat dalam jurnal penyesuaian sebagai berikut:

2009

Des 31 Depresiasi Gedung Rp 50.000,00

Akm.Dep.Gedung Rp 50.000,00 7. Pemakaian Pelengkapan

Apabila selama periode akuntansi Eva Foto Studio tidak melakukan pencatatan pemakaian perlengkapan, maka pada akhir periode perlu dilakukan perhitungan fisik atas perlengkapan yang masih tersisa, sehingga dapat ditentukan jumlah pemakaian perlengkapan untuk periode yang bersangkutan. Jumlah pemakaian perlengkapan tersebut kemudian dicatat dalam pembukuan melalaui jurnal penyesuaian.

Contoh 1. Saldo rekening perlengkapan Fotografi sebesar Rp96.150,00.

Berdasarkan hasil perhitungan Fisik tanggal 31 Desember 2009, jumlah perlengkapan Fotografi yang masih tersisa adalah sebesar Rp32.400,00. Hal ini berarti bahwa pemakaian perlengkapan Fotografi selama tahun 2009 adalah Rp63.750,00 (Rp96.150,00 - Rp32.400,00). Jumlah pemakaian perlengkapan tersebut dicatat dengan jurnal penyesuaian sebagai berikut:

99 2009

Des 31 Biaya Perlengkapan Fotografi Rp 63.750,00

Perlengkapan Fotografi Rp 63.750,00 Contoh 2. Saldo rekening perlengkapan kantor sebesar Rp41.300,00. Jumlah perlengkapan kantor yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp15.500,00. Ini berarti bahwa pemakaian perlengkapan kantor selama tahun 2009 berjumlah Rp25.800,00 (Rp41.300,00 - Rp15.500,00). Jumlah Pemakaian perlengkapan kantor ini harus dicatat dalam pembukuan melalui jurnal penyesuaian sebagai berikut:

2009

Des 31 Biaya perlengkpn kantor Rp 25.800,00

Perlengkapan kantor Rp 25.800,00 Selanjutnya rekening-rekening di atas dapat diklarifikasikan sebagai berikut:

Perlengkapan Kantor : Dicantumkan dalam neraca sebagai aktiva lancar.

Biaya Perlengkapan Kantor : Dicantumkan dalam laporan rugi-laba sebagai biaya operasi.

TEMPAT JURNAL PENYESUAIAN DALAM SIKLUS

Dalam dokumen PDF PENGANTAR AKUNTANSI 1 - unigal.ac.id (Halaman 98-103)

Dokumen terkait