BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
2.1 Proses Terbentuknya Citra Perusahaan
Exposure
Behavior Image
Compehensive Attention
1. Objek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan.
2. Memperhatikan upaya perusahaan tersebut.
3. Setelah adanya upaya perhatian obyek mencoba memahami semua yang ada pada upaya perusahaan.
4. Terbentuknya citra perusahaan pada obyek.
5. Citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku obyek sasaran.
d. Indikator pembentukan citra perusahaan
Menurut Shirley Harrison dalam Sella Kurnia Sari (2012:14) mengemukakan bahwa informasi yang lengkap mengenai citra perusahaan meliputi empat indikator sebagai berikut:
1. Kepribadian: Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial.
2. Reputasi: Hak yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaksi sebuah bank.
3. Nilai: Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap p ermintaan maupun keluhan pelanggan.
4. identitas perusahaan: Komponen-komponen yang
mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.
e. Dimensi Citra Perusahaan
Citra Perusahaan adalah kesan suatu obyek terhadap obyek lain yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber terpercaya. Upaya perusahaan sebagai sumber informasi terbentuknya citra perusahaan memerlukan keberadaan secara lengkap.
Informasi yang lengkap dimaksudkan sebagai informasi yang dapat menjawab kebutuhan dan keinginan obyek sasaran Hasil Citra perusahaan dapat menjadi informasi ekstrinsik petunjuk bagi pelanggan. Semakin tingginya dimensi dari sebuah perusahaan maka citra perusahaan akan semakin tinggi ekuitas merk, dimensi citra perusahaan meliputi:
1. Dimensi quality
Dimensi quality ialah perhatian tinggi terhadap konsumen, produk atau jasa berkualitas tinggi, kepercayaan, dan inovatif.
2. Dimensi performance
Dimensi performance ialah perusahaan yang memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang dan perusahaan yang dikelola dengan baik.
3. Dimensi responsibility
Dimensi responsibility ialah perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial.
4. Dimensi atractiveness
Dimensi atrativeness ialah perusahaan merupakan tempat kerja idaman dan perusahaan memiliki karyawan berkualitas.
f. Jenis-jenis Citra Perusahaan
Menurut Sutojo (2004), terdapat tiga jenis citra perusahaan yaitu:
Citra eksklusif, yaitu citra yang dapat ditonjolkan pada perusahaan- perusahaan besar. Yang dimaksud eksklusif adalah kemampuan menyajikan berbagai macam manfaat terbaik kepada konsumen dan pelanggan.
Citra inovatif, yaitu citra yang menonjol karena perusahaan tersebut pandai menyajikan produk baru yang model dan desainnya tidak sama dengan produk sejenis yang beredar di pasaran.
Citra murah meriah, yaitu citra yang ditonjolkan oleh perusahaan yang mampu menyajikan produk dengan mutu yang baik, tapi harganya murah.
Sedangkan menurut Anggoro (2008), citra perusahaan terbagi menjadi lima jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Citra bayangan
Citra ini melekat pada individu dalam atau anggota-anggota organisasi mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kata lain, citra bayangan adalah citra atau pandangan individu dalam mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini sering kali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak adanya informasi, pengetahuan atau pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi mengenai pendapat atau pandangan pihak luar. Citra ini bersifat terlalu positif.
b. Citra yang berlaku
Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra yang tidak berlaku selamanya, karena terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang luar yang bersangkutan yang tidak memadai.
Biasanya citra ini cenderung negatif. Citra ini amat ditentukan oleh banyak sedikitnya informasi yang dimiliki oleh penganut yang mempercayainya. Yang perlu diperhatikan bukan hanya pendapat positif dan negatif, tetapi segenap kesan serta gambaran mental masyarakat terhadap segala macam aspek organisasi.
c. Citra harapan
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen suatu perusahaan. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra harapan lebih baik daripada citra yang ada.
Citra harapan dirumuskan untuk menyambut sesuatu yang relatif baru, yakni ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai.
d. Citra perusahaan
Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan citra atas produk dan pelayanannya saja. Citra perusahaan terbentuk oleh banyak hal. Hal positif dapat meningkatkan citra perusahaan antara lain adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan dibidang keuangan yang pernah diraihnya, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah besar, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset dan sebagainya. Suatu citra
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Implementasi model kepemimpinan terhadap image perusahaan.
Tabel 2.1
PENELITIAN TERDAHULU
No Nama, Tahun, Judul
Metode Penelitian
Hasil
1 Syahruna, 2015, Analisis Gaya Kepemimpinan Demokratis pada PT. Artha Surya Jaya Bojonegoro
Kualitatif deskriptif
Kepemimpinan demokratis di PT Artha Surya Jaya Bojonegoro memiliki dimensi gaya kepemimpinan
Demokratis yang dikemukakan oleh karidsman yaitu : Partisipasi sosial, tanggung jawab sosial, dorongan sosial,dan pengawasan sosial.
2 Roscahyo, 2013, Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada
Kuantitatif Pengaruh gaya kepemimpinan yang terdiri dari otokratik, demokratik, dan kendali bebas secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan yang bertugas pada bagian rawat inap pada
No Nama, Tahun, Judul
Metode Penelitian
Hasil
rumah sakit siti khadijah sidoarjo.
rumah sakit siti khadijah sepanjang sidoarjo adalah signifikan
3 Saiur, 2014, Gaya kepemimpinan dalam memotivasi kinerja pegawai studi pada penerbit In- Trans publishing kota Malang.
Kualitatif Hasil dari penelitian bahwa gaya kepemimpinan direktur In-Trans publishing cenderung menggunakan gaya kepemimpinan konsultatif dikarenakan direktur mempunyai kemampuan dalam menggerakan pegawai dan memotivasi pegawai terlihat dari aktivitasnya melakukan pengarahan, pengkoordinasian, dan pengambilan keputusan secara cepat,tepat dan musyawarah, kinerja pegawai In- Trans publising cukup tinggi dikarenakan oleh kemampuan Direktur dalam menjalankan
kepemimpinanya.
4 Adrian
hartanto,2016, Analisis gaya kepemimpinan pada PT Sinar sarana sukses
Kualitatif Membuktikan gaya kepemimpinan yan diterapkan oleh direktur di PT. Sinar sarana sukses di dominasi oleh gaya kepemimpinan partisipasif, tetapi dalam situasi tertentu, direktur juga menggunakan gaya kepemimpinan otoriter.
No Nama, Tahun, Judul
Metode Penelitian
Hasil
5 Karlina sofia, 2019, Implementasi gaya kepemimpinan demokratis manajer kedai Samarinda dalam
meningkatkan kepuasan kerja
Kualitatif deskriptif
Manajer telah menjalankan 4 dari tujuh indikator gaya kepemimpinan
demokratis yang ada dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan, diantaranya melakukan musyawarah dalam pengambilan keputusan, mengetahui kekurangan dan kelebihan karyawan, dan komunikatif sedangkan tiga indikator lainya yang belum dijalankan Manajer dan memicu ketidakpuasan kerja karyawan yaitu belum tanggap terhadap situasi, belum membangun situasi kekeluargaan, dan tidak memberikan kesempatan pengembangan karir karyawan.
6 Chriselda Yolanda Hartono, 2017, Analisis gaya kepemimpinan Direktur utama pada di PT Bukit mustika persada.
Kualitatif Hasil analisa menunjukan bahwa yan diterapkan direktur utama adalah gaya kepemimpinan partisipasif dimana karyawan terlibat dalam pengambilan keputusan.
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Gaya kepemimpinan
• Transaksional
• Transformasional (Laissez- faire)
Image perusahaan
• Pelayanan
• Kepuasan (Kotler( 2014:150 )
•
PDAM TIRTA SINJAI BERSATU
34 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data- data, menganalisis dan menginterprestasi, juga bisa bersifat komperatif dan korelatif.
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Implementasi gaya kepemimpinan direksi terhadap image perusahaan pada PDAM Tirta Sinjai Bersatu. Apakah model kepemimpinan yang diterapkan direksi dapat membawa image positif bagi perusahaan.
C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian
Penelitian ini dilakukan di JL. Bulutanah No.11 Bongki Kabupaten Sinjai,Sulawesi Selatan. Sementara penelitian ini akan dilakukan selama dua bulan dimulai November- Desember 2020.
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu :
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan berupa data mentah yang perlu diolah lagi, dalam hal ini data
yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara berupa catatan dan dokumen yang diperoleh dari Perusahaan PDAM Tirta Sinjai Bersatu yang dibutuhkan dalam penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penunjang bagi penyusunan penelitian ini diperoleh dari informasi berupa buku, internet, literature lain atau data yang sudah ada seperti model kepemimpinan yang diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian yang telah ada sebelumnya.
3. Informan
Informan penelitian adalah orang yang memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian. Informan merupakan orang- orang yang benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti.
Informan terbagi dua yaitu :
a. Informan kunci merupakan orang-orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang diteliti, yaitu Direktur Utama PDAM Tirta Sinjai bersatu Nasrullah SE
b. Informan non kunci merupakan orang-orang yang memahami permasalahan yang diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan non kunci dalam penelitian ini adalah karyawan sebanyak 3 orang yaitu ibu Hannah selaku Kepala sub bagian umum,ibu Ratniati staf bagian loket keuangan dan ibu Fitrawati Kepala sub bagian keuangan
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara melakukan telaah atas data-data sekunteknik observasi (pengamatan) dan teknik wawancara (Interview). Teknik observasi yaitu metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung terhadap subjek dan keadaan perusahaan, serta kegiatan dilakukan perusahaan.
2. Penelitian Lapangan a. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data tentang kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan melalui pengamatan langsung, tanpa alat-alat tertentu untuk keperluan penelitian.
b. Wawancara
Wawancara merupakan data yang dikumpulkan melalui interaksi secara langsung dari responden dengan mengadakan Tanya jawab guna memperoleh data yang diperlukan.
c. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pencatatan dari dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah ala bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya dalam mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Jadi instrument penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dan dibantu oleh beberapa alat yaitu kamera, buku, jurnal, serta beberapa dokumen.
G. Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Dalam buku Ahmadin, Miles dan Huberman menggunakan analisis melalui tiga tahap kerja, sebagai berikut :
1. Reduksi data, kegiatan merangkum berbagai catatan lapangan yang telah dibuat dan memilihnya sesuai dengan permsalahan penelitian.
Selanjutnya, rangkuman tersebut di susun secara sistematis dengan maksud memberikan gambaran secara jelas serta memudahkan proses penelusuran kembali jika di perlukan.
2. Display data, yakni dibuat dengan maksud untuk memudahkan melihat gambaran hasil penelitian secara keseluruhan dalam bentuk matrik atau pengkodean.
3. Penarikan kesimpulan untuk menuju kearah ini sejak awal pengumpulan data peneliti harus memahami apa arti dari berbagai hal yang di temui dengan melakukan pencatatan peraturan, pola-pola, dan pernyataan- pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat dan berbagai proposisi.
4. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain, di luar itu untuk keperluan pengecekan atau suatu pembanding terhadap data itu.
Norman K. Denkin mendefinisikan triangulasi sebagai gabungan atau kombonasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda.
Menurutnya, triangulasi meliputi empat hal, yaitu : triangulasi metode,
triangulasi antar peneliti (jika penelitian dilakukan dengan kelompok), triangulasi sumber data, dan triangulasi teori.
a. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda.
b. Triangulasi antar-peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang dalam pengumpulan dan anlisis data.
c. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.
d. Triangulasi teori. Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi atau thesis statement.
Sumber : ( Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2016) Gambar 2.3 Metode analisis data Pengumpulan
data
Penyajian data
Kesimpulan penarikan/
Verivikasi Reduksi
Data
Peranan air bersih dalam kehidupan manusia, merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat penting dan vital. Kebutuhan manusia akan air bersih semakin meningkat akibat dari semakin kompleksnya kebutuhan, sementara jumlah penduduk cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Maka dari sinilah timbul permasalahan yang mengangkat kepentingan kebutuhan air bersih seluruh penduduk yang menempati suatu wilayah. Adanya PDAM yang dibentuk oleh pemerintah adalah merupakan suatu jawaban terhadap persoalan air bersih. PDAM adalah merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah dan Peraturan Daerah Tingkat II Sinjai Nomor 1 Tahun 1978 Tanggal 23 Februari 1978 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sinjai. PDAM dibentuk dengan tujuan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Pada awal berdirinya sumber air yang dimanfaatkan adalah mata air yang berasal dari Desa Waetuo Kec.Kajuara Kab. Bone dengan jarak 6 km dari kota sinjai debit air yang tersedia ± 18liter/detik dengan sistem pengaliran gravitasi.
Kronologis berdirinya PDAM Sinjai adalah sebagai berikut : - TA 1973/1974 Survey Pendahuluan
- TA 1974/1975 Pembangunan Bronkavtering atau pengumpul air
- TA 1975/1976 Pemantapan survey air dari PAB Sul-Sel dan pemasangan pipa induk dari waetuo ke Ibu kota Kab.Sinjai
- TA 1976/1977 Pembuatan Bronkavtering dari PAM Sul-Sel dan pemasangan pipa ke Ibukota Sinjai
- TA 1977/1978 Pembuatan Reservoir (penampungan air) di lokasi bulu tanah, bangunan kantor PDAM dan pemasangan pipa distribusi dalam kota Sinjai
- TA 1979 yaitu tanggal 1 Januari 1979 PDAM Sinjai resmi difungsikan.
2. Tujuan Umum PDAM Kabupaten Sinjai 1. Pembangunan daerah khususnya
2. Pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat menuju masyarakat adil dan makmur
3. Penyediaan air bersih yang sehat dan cukup untuk setiap pelanggan pemakai air pada masyarakat
4. Memberikan pendapatan dan jaminan hari tua yang cukup bagi karyawanya
5. Pengelolaan yang ditujukan kearah pengembangan dan kontuinitas perusahaan berdasarkan kekuatan dengan pemupukandana sendiri 6. Pencarian laba yang wajar untuk menambah pendapatan pemerintah
daerah
3. Fungsi PDAM Kabupaten Sinjai Fungsi Sosial (Publik utiliti)
1. Menyediakan air minum untuk kota sinjai dan sekitarnya dengan pembangunan, mengembangkan,menjalankan dan memelihara
Sejalan dengan perkembangan kota sinjai,maka dirasakan kebutuhan air bersih semakin meningkat sarana dan prasarana air bersih PDAM harus dikembangkan.
a. Sistem penyediaan air minum (SPAM) PDAM Kabupaten sinjai adalah sbb ;
1. SPAM BNA Ibu Kota Kabupaten Sinjai ( kecematan sinjai utara) dengan kapasitas 60 lt/dt dibangun TA .1995 s/d 2000 Sumber mata air Waetuwo dan sungai tangka system Gravitasi dan pompanisasi 2. SPAM unit IKK Sinjai Timur kapasitas 10 liter/detik dibangun tahun
2008 sumber air sungai tangka system pompanisasi
3. SPAM unit IKK Lamatti Sinjai Utara kapasitas 10 liter/detik dibangun tahun 2011 Sumber air Sungai Tangka system pompanisasi
4. SPAM unit IKK Tellulimpoe kapasitas 10 liter/detik dibangun tahun 2013 sumber mata air balampasoang sistem pompanisasi
5. SPAM unit IKK Sinjai Selatan kapasitas 25 liter/detik dibangun tahun 2014 sumber mata air palangka dan sungai apareng sistem Gravitasi dan pompanisasi
6. SPAM unit Lappa IKK Sinjai utara kapasitas 20 liter/detik dibangun tahun 2015
7. SPAM unit IKK Sinjai Borong kapasitas 20 liter/detik dibangun tahun 2016
8. Sarana dan prasarana air baku system gravitasi sungai balantieng kapasitas 200 liter/detik tahap 1 dimulai tahun 2014, bertahap sampai tahun 2019 diperkirakan tahun 2019 sumber air baku balantieng dimanfaatkan oleh 6 kecematan dimulai dari kec.Sinjai borong selanjutnya Kec. Tellulimpoe,Kec.Sinjai selatan,Kec sinjai tengah,Kec sinjai timur, dan Kec Sinjai utara Ibukota Kabupaten Sinjai.
5. Kondisi operasi dan manajemen PDAM Sinjai sampai saat ini
1. Kapasitas produksi terpasang 160 liter/detik terdiri dari sarana dan prasarana IPA/WTP jumlah 9 unit dengan total kapasitas 150 liter/detik dan bronkoperin mata air dengan kapasitas 10 liter/detik 2. Kapasitas pompa terpasang 348 liter/detik dengan jumlah pompa
terpasang 20 unit terdiri dari 8 unit pompa submarcible dan 12 unit centrifugal
3. Reservoar 9 unit terdiri dari bangunan kontruksi beton 8 unit dan kontruksi besi plat 1 unit dengan jumlah kapasitas1950M3
4. Sistem operasi distribusi yaitu pompanisasi dan gravitasi dari reservoir kepelanggan
5. Kontinuitas air di distribusikan jam operasi rata rata 21 jam perhari seluruh wilayah
6. Daya listrik PLN terpasang 355.000 VA dan daya mesin ganset 329.000 VA dengan biaya listrik rata-rata perbulan 190.000.000 7. Produksi air 3.421.440 M3 dan distribusi air 2.288.088 M3
8. Air tanpa rekening/non revenue water NRW Produksi 19,36% proses penjernihan
9. Air terjual 1.758.183 M3
10. Air tanpa rekening/Non revanue water NRW Distribusi 529.905 M3 atau 23,16% kebocoran pipa,pengambilan air ilegal dan water mater rusak dan kesalahan adm.
11. Panjang seluruh jaringan pipa yang terpasang 298.850 m 12. Jumlah pelanggan 10.223 SR
- Pusat kota sinjai utara 6143 SR - SPAM Lappa 1858 SR
- SPAM Lamatti 642 SR - SPAM Sinjai selatan 584 SR - SPAM Tellulimpoe 216 SR - SPAM Sinjai borong 72 SR
13. Cakupan pelayanan 62.93% jiwa atau 22,66% dari jumlah penduduk kabupaten 277.750 jiwa dan 62,93% dari jumlah penduduk yang ada jaringan pipa 100.017 jiwa.
14. Kualitas, kuantitas,dan kontuinitas (3K) air belum sepenuhnya dapat memenuhi kepastian, kualitas air belu memenuhi syarat PERMENKES 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum hal ini disebabkan kondisi air baku diatas ambang batas toleransi kontruksi IPA tidak dapat secara maksimal berfungsi sesuai standar.
15. Piutang sebanyak 549 pelanggan menunggak diatas 3 bulan dengan nilai Rp. 818.598.000
16. Efektivitas penagihan adalah 87,06% atau menunggak 12,94%
17. Utang pokok dan bunga pinjaman kepada pemerintah pusat sebesar Rp. 5.156.009.283 telah diselesaikan dan dikonversi menjadi penyertaan PEMDA ke PDAM melalui skema Hibah Daerah dalam bentuk non kas PERDA NP.4 Tahun2016 tentang penyertaan Modal PEMDA ke PDAM dan PERDA No.40 tahun 2016 tentang penjabaran APBD TA. 2016
18. Kinerja PDAM Sinjai berdasarkan pedoman penilaian menurut KEPMENDAGRI No.47/1999 Nilai 52,53 tergolong cukup
19. Tingkat kesehatan PDAM Sinjai dinilai berdasarkan BPPSPAM Kementrian PUPR RI Nilai 3,34 tergolong sehat
20. Struktur organisasi jumlah anggota dewan pengawas 3 orang, jumlah direksi 1 orang, total pegawai 85 orang terdiri dari pegawai tetap 57 orang dan pegawai kontrak/harian 28 orang
PDAM Sinjai sejak terbentuknya sangat berpotensi untuk mengembangkan usaha dalam pelayanan air bersih karena adanya beberapa faktor yang sangat mendukung antara lain :
1. Adanya pengembangan sistem penyediaan air minum yang dibangun oleh pemerintah pusat melalui dana APBN berupa SPAM-SPAM unit IKK setiap Kecematan yang dibangun untuk meningkatkan jumlah cukupan pelayanan PDAM.
2. Satu-satunya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelolah air bersih sistem perpipaan dengan pasar yang jelas tidak ada competitor yang berarti.
3. Eksploirasi air baku sistim gravitasi sungai balantieng memiliki potensi sangat besar dan baik investasi besar dan berdampak
besar terhadap pengembangan dan penambahan cukupan pelayanan dengan biaya operasional yang rendah dan murah.
4. Selain itu terdapat sumber air baku antara lain sungai timbua kec.Sinjai barat memiliki potensi untuk dimanfaatkan dengan system gravitasi
5. Adanya sumber air baku balantieng yang memiliki debet air yang sangat memadai dan memungkinkan untuk ekspansi pelayanan sampai kepulau-pulau dengan jaringan pipa didasar laut (SPAM Pulai sembilan)
6. Adanya pengembangan kawasan pemukiman baru untuk ekspensi pelayanan
7. Memiliki daftar pelanggan tunggu yang cukup banyak yakni 20.000 pelanggan
8. Tersedianya jaringan perpipaan pada wilayah pelayanan dan pada daerah rencana pengembangan
9. Pemerintah kabupaten sinjai telah memiliki RISPAM (Rencana induk sistem penyediaan air minum) untuk mendukung target capaian akses air minum sesuai RPJMN dengan tersedianya kapasitas air baku system gravitasi balantieng dan ketersediaan sumber dana dan dukungan dana penyertaan modal PEMDA untuk mengembangkan sistem penyediaan air minum diseluruh wilayah kabupaten sinjai.
7. VISI MISI DAN MOTTO PDAM Sinjai Visi :
• Mewujudkan PDAM Sinjai sebagai perusahaan yang sehat dalam pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat secara profesional Misi
• Memenuhi kebutuhan air terolah dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat
• Mengembangkan fungsi manajemen perushaan
• Membesarkan perusahaan agar berperan sebagai BUMD di daerah otonomi sinjai
Motto
• Think big and act now go to exellent service “Berpikirlah besar dan bertindaklah sekarang menuju pelayanan prima”
2. Kepala bagian organisasi dan keuangan bertugas:
a. Mengkoordinasikan pengumpulan data,informasi,permasalahan, peraturan perundan-undangan dan kebijaksanaan teknis dibidang administrasi dan keuangan
b. Menata, membina ,mengevaluasi,dan menilai kinerja bawahan langsung 3. Kepala bagian teknik bertugas
a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan perencanaan teknik, produksi, pengolahan, distribusi dan pemeliharaan peralatan teknik serta perawatan
b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi sumber air
4. Kepala hubungan langganan bertugas :
a. Melaksanakan dan mengendalikan kebijakan umum dibagian hubungan langganan
b. Melaksanakan,mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan penagihan 5. Kepala satuan pengawasan internal bertugas:
a. Menyusun rencana untuk pemekrisaan bidang keuangan, umum, operasional pembangunan umum secara berkala, hubungan langganan, dan mengajukan rencana tersebut kepada Direktur untuk mendapat persetujuan
b. Membantu akuntan ektern yang ditugaskan memeriksa pembukuan perusahaan guna memperlancar pekerjaan tersebut.
6. Kepala sub. Bagian umum bertugas :
a. Melaksanakan dan mengendalikan kebijakan umum di sub bagian umum b. Melaksanakan,mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan personalia 7. Kepala Sub. Bagian Keuangan bertugas:
a. Mengendalikan kegiatan dibidang keuangan
b. Mengatur program pendapatan dan pengeluaran keuangan 8. Kepala sub bagian perencanaan bertugas:
a. Merencanakan teknik bangunan dan membuat rencana anggaran biaya atas sarana air minum dan rencana kebutuhanya
b. Menata, membina, mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan langsung 9. Kepala sub bagian produksi