PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebab pemimpin merupakan salah satu aset sumber daya manusia yang berperan serta dalam meningkatkan kinerja pegawai. Sebagai bukti nyata apa yang dirasakan warga Jakarta terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan Ahok yaitu tegas dan berani dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin dapat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan.
Gaya kepemimpinan mempunyai tiga model dasar, yaitu yang mengutamakan pelaksanaan tugas (otoriter), yang mengutamakan hubungan. Gaya kepemimpinan adalah pola dan perilaku berbeda yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja. Gaya kepemimpinan mempunyai dampak langsung terhadap aspek organisasi, termasuk kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan survei JobStreet.com, para karyawan mengaku memiliki atasan dengan gaya kepemimpinan militer (bangga dengan pangkat dan jabatan menggerakkan bawahan), paternalistik (tidak pernah membiarkan bawahan mengembangkan kreativitasnya), dan laissez faire (membiarkan bawahan bekerja apa adanya). tolong, posisikan diri mereka hanya sebagai simbol dan tidak pernah mau tahu). Berdasarkan latar belakang di atas maka model atau gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam perusahaan mempunyai peranan penting dalam masa depan perusahaan, karena citra perusahaan terutama dijaga oleh sumber daya manusianya, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkajinya. melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Gaya Kepemimpinan Direksi Pada Citra Perusahaan PDAM Tirta Sinjai Bersatu”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan teori
Tanggung jawab seorang pemimpin untuk menyelesaikan tugas mana yang harus ditangani sendiri dan mana yang harus ditangani secara kelompok. Sebelum kami menjelaskan pengertian Citra Perusahaan, terlebih dahulu kami akan menjelaskan pengertian brand dan image itu sendiri. Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya menjelaskan bahwa citra perusahaan merupakan cerminan dari jati diri suatu organisasi atau perusahaan, suatu perusahaan mampu mempunyai beberapa citra yang berbeda-beda di mata masyarakat.
Menurut Anggoro, citra perusahaan adalah citra suatu organisasi secara keseluruhan, sehingga citra perusahaan itu sendiri bukan hanya sekedar citra produk dan jasanya saja. Hal-hal yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan adalah sejarah atau resume bisnis yang cemerlang, kesuksesan yang dicapai di bidang keuangan, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja yang hebat, kemauan untuk memikul tanggung jawab sosial, komitmen untuk melakukan penelitian dan lain sebagainya. Citra perusahaan diyakini mempunyai karakteristik yang sama dengan potret diri perusahaan dalam mempengaruhi keputusan pembiayaan nasabah.
Dalam hal ini citra perusahaan akan secara akurat mencerminkan tingkat komitmen organisasi terhadap kualitas, keunggulan dan hubungan dengan pelanggan setia dan calon karyawan dan staf masa depan, pesaing, mitra dan masyarakat pada umumnya, dalam hal ini citra perusahaan membantu memfasilitasi pengetahuan konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tertentu dan mengurangi ketidakpastian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa citra suatu perusahaan dibentuk oleh sejarah kesuksesan, stabilitas keuangan, kualitas produk, dan lain-lain. Citra perusahaan dapat menjadi informasi eksternal kepada pelanggan yang sudah ada atau calon pembeli dan dapat mempengaruhi loyalitas calon pelanggan, termasuk keinginan mereka untuk meningkatkan citra perusahaan dari mulut ke mulut.
Citra perusahaan terbentuk di benak konsumen ketika seorang pelanggan memperhatikan informasi mengenai perusahaan atau korporasi dan bagaimana pengalamannya dalam menggunakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Citra perusahaan merupakan kesan suatu objek terhadap objek lain yang terbentuk dengan mengolah informasi dari berbagai sumber terpercaya pada waktu tertentu. Informasi yang lengkap dimaksudkan sebagai informasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan objek sasaran. Hasil citra perusahaan dapat menjadi informasi ekstrinsik bagi pelanggan.
Dimensi tanggung jawab adalah perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial. Citra perusahaan adalah citra suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya citra produk dan jasanya. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain sejarah atau resume perusahaan yang cemerlang, keberhasilan yang dicapai di bidang keuangan, keberhasilan ekspor, hubungan industrial yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah besar, kemauan memikul tanggung jawab sosial. , komitmen terhadap penelitian dan sebagainya.
Hal ini secara tidak langsung akan menciptakan citra yang belum tentu sama dengan citra perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu, jumlah variasi citra perlu diminimalkan dan menjaga citra perusahaan secara keseluruhan.
Tinjauan Empiris
Setiap perusahaan mempunyai banyak unit dan karyawan, setiap unit dan karyawan mempunyai temperamen dan perilakunya masing-masing. 3 Saiur, 2014, Gaya kepemimpinan dalam memotivasi kinerja karyawan belajar di penerbit In-Trans kota Malang. Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya manajemen direktur penerbit In-Trans cenderung menggunakan gaya manajemen konsultatif, karena direktur mempunyai kemampuan dalam menggerakkan dan memotivasi karyawan, terlihat dari aktivitasnya dalam mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengambil keputusan. kinerja karyawan In-Trans yang cepat, akurat dan bijaksana. Publisitasnya cukup tinggi karena kemampuan sutradara dalam mengelolanya.
Sinar kesuksesan didominasi oleh gaya manajemen partisipatif, namun dalam situasi tertentu direksi juga menggunakan gaya manajemen otoriter. Kualitatif Hasil analisis menunjukkan bahwa CEO menggunakan gaya kepemimpinan partisipatif dimana karyawan dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
Kerangka konsep
Jenis Penelitian
Fokus Penelitian
Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian
Sumber Data
Data sekunder merupakan data pendukung untuk penyusunan penelitian ini yang diperoleh dari informasi berupa buku, internet, literatur lain atau data yang sudah ada seperti model kepemimpinan yang diperoleh dari jurnal penelitian yang sudah ada sebelumnya. Informan utama adalah orang-orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang diteliti yaitu Direktur Utama PDAM Tirta Sinjai Bersatu Nasrullah SE. Yang disebut sebagai informan non-kunci dalam penelitian ini adalah 3 orang karyawan yaitu Ny. Hannah yang membawahi subbagian umum, Ny. Ratniati, staf di bagian keuangan dan Ny. Fitrawati, membawahi subbagian keuangan.
Pengumpulan Data
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengkaji data sekunder dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Teknik observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung obyek dan keadaan perusahaan serta kegiatan yang dilakukan perusahaan. Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan melalui observasi langsung, tanpa alat khusus untuk tujuan penelitian.
Wawancara adalah data yang dikumpulkan melalui interaksi langsung dari responden dengan berisi tanya jawab untuk memperoleh data yang diperlukan. Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencatat dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.
Instrumen Penelitian
Metode Analisis Data
Triangulasi lintas peneliti dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu orang dalam pengumpulan dan analisis data. Triangulasi sumber data merupakan penyelidikan terhadap realitas suatu informasi tertentu dengan menggunakan metode dan sumber perolehan data yang berbeda.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum dan objek penelitian
- Sejarah PDAM Sinjai
- Tujuan PDAM Sinjai
- Fungsi PDAM Sinjai
- Perkembangan PDAM Sinjai
- Kondisi operasi manajemen PDAM sinjai
- Potensi PDAM
- Struktur organisasi
- SOP
Hasil penelitian
Pembahasan
Kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan di mana pemimpin menggunakan penghargaan dan hukuman untuk mendorong kepatuhan bawahan. Gaya kepemimpinan Direktur Utama PDAM Tirta Sinjai Bersatu mengacu pada gaya kepemimpinan transformasional yaitu empat dimensi yang meliputi kepemimpinan ideal, kepemimpinan inspiratif, kepemimpinan stimulasi intelektual, dan kepemimpinan pertimbangan individual. Direktur utama menggunakan gaya kepemimpinan ini dalam berbagai situasi.Gaya kepemimpinan transformasional mencakup empat tipe atau gaya kepemimpinan utama yang dijelaskan di atas.
Dengan Gaya Kepemimpinan Menuju Kesuksesan Organisasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya faktor manajemen yang baik dapat meningkatkan sumber daya manusia dalam organisasi, sehingga organisasi dengan gaya manajemen yang tepat akan berjalan dengan baik dan citra perusahaan akan baik di mata masyarakat. publik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka gaya manajemen yang digunakan oleh Direktur PDAM Tirta Sinjai Bersatu adalah gaya manajemen transformasional dimana beliau selalu memotivasi karyawannya secara langsung, memberikan rangsangan intelektual dan memberikan perhatian individu. Direktur Utama PDAM Tirta Sinjai Bersatu sudah sangat baik dalam menjalankan tugasnya karena mampu bekerjasama dengan baik dengan jajarannya.
Kualitas pelayanan PDAM Tirta Sinjaiunited cukup baik karena berbagai sarana dan prasarana yang ada di kantor PDAM memberikan rasa nyaman kepada pelanggan. Kepada Direktur Utama PDAM Tirta Sinjai, Unite agar lebih memperhatikan karyawannya dan mengawasi pekerjaan bawahannya sehingga dengan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dapat membawa perusahaan menjadi lebih baik kedepannya. Pegawai PDAM Tirta Sinjai Bersatu perlu meningkatkan kualitas pelayanannya agar citra PDAM Tirta Sinjai Bersatu tetap baik di mata masyarakat.
Kajian Gaya Kepemimpinan Bupati dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Samarinda Seluruh Kota Samarinda. Pimpinan di PDAM Tirta Sinjai Bersatu harus mampu mempertanggungjawabkan tugasnya dan mampu bekerjasama dengan bawahannya. Manajer di PDAM Tirta Sinjai Bersatu harus mampu mempertanggungjawabkan tugasnya dan mampu bekerjasama dengan bawahannya. Penulis Bagaimana sikap pengurus jika melihat pegawai.
Direktur utama dapat memberikan arahan dan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta selalu memberikan contoh yang baik untuk memotivasi karyawannya. Pemimpin yang baik harus mempunyai wawasan yang luas dan mampu memahami bawahannya, maksudnya tugas dan wewenangnya harus dipahami dengan baik. Peran pimpinan PDAM Tirta Sinjai Bersatu cukup baik karena selalu baik terhadap karyawannya dan selalu mengambil keputusan yang bijaksana serta pemimpin juga bisa bersikap adil terhadap karyawannya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Jika pegawai melakukan kesalahan, direktur PDAM dapat memberikan arahan yang baik dengan mempercayai pegawai dalam melaksanakan tugasnya, sehingga mereka merasa mempunyai tanggung jawab yang lebih.
Saran
- Proses Terbentuknya Citra Perusahaan
- Gambar Kerangka Konsep
- Gambar Metode Analisis Data
Lakukan percakapan empat mata dengan orang yang terlibat dan cari akar masalahnya.Setelah Anda menemukan masalahnya, Anda sebagai pemimpin harus memotivasi dan mendukung karyawan tersebut agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terulang kembali. Informan Cara menjaga citra PDAM tentunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga memberikan kesan yang baik di mata pelanggan. Oleh karena itu bersikap ramah terhadap pelanggan atau tamu dan memberikan kesan yang baik kepada pelanggan, serta menjaga kebersihan perusahaan merupakan pengaruh yang sangat penting terhadap penilaian pelanggan.
Memberikan rasa percaya diri kepada pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga mereka merasa mempunyai rasa tanggung jawab yang besar dalam pekerjaannya.