• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kedelai

BAB III METODE PENELITIAN

4.7 Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kedelai

pengendalian harga tersebut diperlukan koordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait, baik pada tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.

2. Penetapan Tarif Bea Masuk

Produk kedelai impor sering membanjiri pasar dalam negeri dengan harga yang lebih murah. Hal ini dapat menghancurkan agribisnis kedelai dalam negeri.

Oleh karena itu perlindungan terhadap petani mulai dari aspek proses produksi sampai aspek pemasaran hasil dan sistem perdagangannya perlu dikembangkan lebih lanjut. Salah satu upaya untuk menghadapi persaingan dengan produk impor, pemerintah menerapkan pemberlakuan tariff bea masuk impor.

3. Penyedarhanaan Tata Niaga

Rantai tata niaga kedelai dalam negeri cenderung rumit dan panjang sehingga selisih harga di tingkat produsen (petani) dengan harga di tingkat grosir dan eceran cukup mencolok. Untuk meminimalisir hal tersebut, pemerintah perlu mengatur tata niaga kedelai agar lebih sederhana dengan rantai tata niaga yang lebih pendek.

murah (terutama dari Amerika Serikat) dan juga adanya tariff impor menyebabkan tidak kondusifnya pengembangan kedelai di dalam negeri, selain itu penyebab lainnya adalah turunnya harga rill kedelai di tingkat produsen.

Untuk menekan laju impor diperlukan starategi peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, peningkatan efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas produk, peningkatan nilai tambah, perbaikan akses pasar, perbaikan sistem permodalan, pengembangan infrastruktur serta pengaturan sistem usaha yang sudah ada atau pengaturan tata niaga dan intensif usaha.

Selanjutnya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri dengan sasaran peningkatan produksi 15 % per tahun, sasaran produksi 60 % yang dicapai pada tahun 2009, dan swasembada baru tercapai pada tahun 2015. Untuk mendukung upaya khusus peningkatan produksi kedelai tersebut, diperlukan investasi sebesar Rp 5.09 triliyun (2005-2009) dan 16.19 triliyun (2012-2025). Dalam periode yang sama, investasi diperkirakan masing-masing sebesar Rp 0.68 triliyun dan Rp 2.45 triliyun.

Agar tujuan dan sasaran pengembangan kedelai dapat tercapai, diperlukan dukungan dan partisipasi dari seluruh stakeholder :

1. Kebijakan Pemerintah, mulai dari subsistem hulu hingga ke subsistem hilir.

2. Komitmen dari stakeholder swasta/pengusaha untuk berpartisipasi dalam menekan ketergantungan pangan dari impor.

3. Partisipasi aktif pemerintah daerah dan aparat pertanian (penyuluh) serta masyarakat pertanian dalam pengembangan budidaya kedelai.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ketersediaan Kedelai di Indonesia sejak tahun 1993-2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana ketersediaan kedelai dipengaruhi secara positif oleh Luas Panen, Harga Kedelai Domestik dan Ketersediaan Kedelai. Variasi yang terjadi pada Luas Panen (X1), Harga Kedelai Domestik (X2), Konsumsi Kedelai dalam Negeri (X3) dan Ketersediaan Kedelai dapat menjelaskan variasi Ketersediaan Kedelai sebesar 99.3%.

Dari keseluruhan variabel bebas yaitu Luas Panen dan Harga Kedelai Domestik, Konsumsi Kedelai dalam Negeri secara serempak memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel terikat. Secara parsial bahwa variabel luas panen, harga kedelai domestik, konsumsi kedelai dalam negeri memberikan pengaruh nyata terhadap variabel ketersediaan kedelai di Indonesia.

5.2 Saran

Peranan luas panen merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap ketersediaan kedelai. Dalam hal ini perlu adanya peningkatan kembali terhadap pola usaha tani di Indonesia agar tanaman pangan khususnya kedelai menjadi makanan pokok yang kaya akan protein dan baik dikonsumsi oleh tubuh.

Harga kedelai domestik merupakan faktor yang sangat penting, dan pemerintah sebagai salah satu pihak yang mengatur tentang harga pangan seharusnya lebih memikirkan kembali harga yang telah ditetapkan karena hal ini

berubah dari dahulu hingga saat ini, juga pemerintah memberikan arahan agar petani terus semangat meningkatkan produksi dan produktivitas kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mudatsir MI. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Respon Penawaran Kacang Kedelai di Indonesia. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Andi Facino. 2012. Penawaran Kedelai Dunia dan Permintaan Impor Kedelai Indonesia Serta Kebijakan Perkedelaian Nasional [Skripsi]. Bogor:

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Anggasari P. 2008. Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume Impor Kedelai Indonesia [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Adnindita. K. 2013. Ketersediaan Kedelai di Indonesia [Skripsi]. Yogyakarta:

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.

Arifin, Bustanul, 2007. Diagnosis Ekonom Politik Pangan dan Pertanian. Jakarta:

Rajawali Press.

Adinidita.2013http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=

PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=65157&is_local=1 / diakses 19 maret 2013

Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik indonesia : Statistical Year Book of Indonesia, hal 465. Jakarta : BPS.

Badan Pusat Statistik. 1997. Statistik indonesia : Statistical Year Book of Indonesia, hal 487. Jakarta : BPS.

Badan Pusat Statistik. 2001. Statistik indonesia : Statistical Year Book of Indonesia, hal 483. Jakarta : BPS.

Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik indonesia : Statistical Year Book of Indonesia, hal 436. Jakarta : BPS.

Boediono, 2000, Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE, Yogyakarta.

BPS.2013.http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=publikasi/search&key=impor+

kedelai / diakses 18 maret 2013

[BPS] Badan Pusat Statistik. 1993-2012. “Produksi, Prodiktivitas dan Luas

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2004. “Profil Kedelai”. Ed ke-1. Direktorat Kacangkacangan dan Umbiumbian, Kementrian Pertanian, Jakarta.

Dominick Salvatore, International Economics, Fifth Edition, Prentice-Hall, Inc, A Simon & Schuster Company Englewood Clifs, New Jersey, 2006.

D.K. Swastika dan Sudaryanto, T. 2007. “Ekonomi Kedelai di Indonesia”. Hlm 1- 27. Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, dan H. Kasim (Ed.). Kedelai Teknik Produksi dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Diakses tanggal 13 Maret 2014

FAOSTAT. 2005. “Statistical Data of Food Balance Sheet”.

[accessed on 23 March, 2013].

FAO. 2014. “Statistical Data of Food Balance Sheet”.

ww.foodsecurityportal.org/api/countries/fao-production-soybean diakses 12 maret 2014 11.02 am

FAO.2014. “Statistical Data of Food Balance Sheet”.http://www.foodsecurityportal.org/api/countries/world-soybean-

price. Diakses 12 maret 2014 11.05 am

FAO. 2014. “Statistical Data of Food Balance Sheet”.http://www.foodsecurityportal.org/api/countries/fao-import-

soybeans. Diakses 12 maret 2014 11.09 am

FAO. 2014. “Statistical Data of Food Balance Sheet”.http://www.foodsecurityportal.org/api/countries/population.

Diakses 12 maret 2014 11.16 am

FAO. 2014. “Statistical Data of Food Balance Sheet”.http://www.foodsecurityportal.org/api/countries/agricultural-land- pe. Dikases 12 maret 11.25 am

Ginting, E., S. S. Antarlina, dan S. Widowati. 2009. “Varietas unggul kedelai untuk bahan baku industri pangan”. Jurnal Litbang Pertanian

Hasman.

28:79-87.

Hasman.2007.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7182/1/057018009.

pdf?origin=publication_detail / diakses 19 maret 2013

Hasman.2007http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26327/4/Chapter%2 0II.pdf/ diakses 19 maret 2013

Hossain A. B. M. S., Nasrulhaq Boyce A., Salleh A., and Chandran S. 2010.

“Biodiesel production from waste soybean oil biomass as renewable energy and environmental recycled process”. African Journal of Biotechnology

Kompas.201

9:4233-4240.

Kemendag.2013.http://www.kemendag.go.id/id/economicprofile/prices/internatio nal-price-table?year=2013/ diakses 18 maret 2013

Kemendag.2014http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/prices/national- price-table?year=2010&month=9/ diakses 18 maret 2014

Rachman, Handewi. P.S. dan M. Ariani. 2008. “Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Indonesia”: Permasalahan dan Implikasi Untuk Kebijakan Program. Analisis Kebijakan 6 (2): 140-154 Direktorat Budidaya Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 2010. Peningkatan Ubikayu Tahun 2010-2014. Ditjen Tanaman Pangan, Kementrian Pertanian. Jakarta.

Kusumajati, Titus O., 2004. Perdagangan Pangan Dunia: Kolonialisasi Adi Ekonomi, “dalam Pangan, Kearifan Lokal, dan keanekaragaman Hayati, Pertaruhan Bangsa yang terlupakan”. Yogyakarta: Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas.

Nanang. 2012. Buffer stock kedelai diperlukan. <http://www.kppu.go.id/id/kppu- buffer-stockkedelai-diperlukan/>. Press Release Resmi Komisi Pengawas Persaingan Usaha. Diakses tanggal 11 Mei 2013.

Purnamasari R. 2006. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi dan Impor Kedelai di Indonesia [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Purwanto T. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor Kacang Kedelai Nasional Periode 1987-2007 [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Rachman, H. P.S.(2005). Metode Analisis Harga Pangan.Disampaikan pada Apresiasi Sistem Distribusi dan Harga Pangan oleh Badan Ketahanan Pangan di Pusat Manajemen Pengembangan SDM Pertanian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Bogor.

Sumanjaya, Rakhmat, Syahrir Hakim Nasution dan Arifin Hamzah. Ekonomi Internasional, Penerbit USU Press, Medan 2012: 12-15.

Sumanjaya, Rakhmat, Syahrir Hakim Nasution dan Arifin Hamzah. Ekonomi Internasional, Penerbit USU Press, Medan 2012: 17-22.

Sari DF. 2011. Analisis Daya Saing dan Strategi Pengembangan Agribisnis Kedelai Lokal di Indonesia [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Saliem, Handewi et al., 2004. Dampak Liberalisasi Perdagangan terhadap Kinerja Ketahanan Pangan Nasional. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Departemen Pertanian.

Salvatore, Dominick. 2006. International Economics, Fifth Edition. New Jersey : Prentice-Hall, Inc, A Simon & Schuster Company Englewood Clifs.

Saragih, B.2001. Pembangunan Pertanian 2001-2004 Departemen Pertanian.

Jakarta.

Sukirno Sadono. 1998. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Kedua. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Sukirno Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Supadi. 2009. “Dampak impor kedelai berkelanjutan terhadap ketahanan pangan”.

Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 7: 87-102.

Suryana, Achmad 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan Ketahanan Pangan, edisi 2003-2004. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

VOA INDONESIA. 2014. http://www.voaindonesia.com/content/pemerintah- upayakan-ketersediaan-stok-kedelai-melalui-impor-dan-peningkatan-produksi- /1740713.html/diakses Minggu, 13 April 2014 Waktu UTC: 14:40

Pratomo, Wahyu Ario dan Paidi Hidayat. 2010. Pedoman Praktis Penggunaan Eviews dalam Ekonomterika.Edisi II. Medan : USU Press.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Luas Panen, Harga Kedelai Domestik, Konsumsi Kedelai dalam Negeri dan Ketersediaan Kedelai di Indonesia Tahun 1993-2012

Tahun Luas Panen Harga Kedelai Domestik

Konsumsi Kedelai

Dalam Negeri Ketersediaan kedelai

(ha) (Rp/ton) (ton) (ton)

X1 X2 X3 Y

1993 1468316 116458 256753 2430990

1994 1406038 121542 248986 2364640

1995 1476284 115052 244336 2286485

1996 1277736 114800 228766 2262266

1997 1118140 125733 211871 1972483

1998 1094262 326083 186074 1648074

1999 1151079 245813 268400 2684608

2000 824484 211375 229400 2295324

2001 678848 251792 196000 1963352

2002 544522 247458 201700 2038306

2003 526796 257500 201600 1864320

2004 565155 403646 221500 1841273

2005 621541 400000 46205 1894533

2006 580534 400000 47382 1879751

2007 459116 440833 65391 2833334

2008 590956 704583 83037 1948810

2009 722791 620833 67526 2289132

2010 660823 600000 99916 2647536

2011 622254 644792 133929 2172323

2012 567624 650000 134086 2334406

Sumber : Dinas Pertanian Pemprovsu, Tahun 2014 Data Diolah.

Lampiran 2. Hasil Regresi OLS Ketersediaan Kedelai di Indonesia

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/13/14 Time: 01:00 Sample: 1993 2012

Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 15056.23 51124.54 0.294501 0.7722

X1 1.116835 0.031746 35.18018 0.0000

X2 0.207939 0.062064 3.350388 0.0041

X3 0.067683 0.161744 0.418457 0.6812

R-squared 0.993196 Mean dependent var 1046157.

Adjusted R-squared 0.991920 S.D. dependent var 367329.6 S.E. of regression 33018.31 Akaike info criterion 23.82437 Sum squared resid 1.74E+10 Schwarz criterion 24.02352 Log likelihood -234.2437 Hannan-Quinn criter. 23.86324 F-statistic 778.5194 Durbin-Watson stat 1.633446 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3. Hasil Uji Multikolinearitas Untuk Variabel Luas Panen di Indonesia

Dependent Variable: X1 Method: Least Squares Date: 04/13/14 Time: 01:05 Sample: 1993 2012

Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2717.433 45601.26 -0.059591 0.9532

X2 -0.193165 0.053438 -3.614740 0.0023

X3 -0.039057 0.144352 -0.270565 0.7902

Y 0.883960 0.025127 35.18018 0.0000

R-squared 0.994064 Mean dependent var 847865.0 Adjusted R-squared 0.992951 S.D. dependent var 349882.3 S.E. of regression 29374.91 Akaike info criterion 23.59053 Sum squared resid 1.38E+10 Schwarz criterion 23.78967 Log likelihood -231.9053 Hannan-Quinn criter. 23.62940 F-statistic 893.1774 Durbin-Watson stat 1.631722 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 4. Hasil Uji Multikolinearitas Untuk Variabel Harga Kedelai Domestik di Indonesia

Dependent Variable: X2 Method: Least Squares Date: 04/13/14 Time: 01:11 Sample: 1993 2012

Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 413011.1 119989.3 3.442065 0.0033

X3 -0.974180 0.439181 -2.218173 0.0414

Y 1.982828 0.591821 3.350388 0.0041

X1 -2.327207 0.643810 -3.614740 0.0023

R-squared 0.787167 Mean dependent var 349914.7 Adjusted R-squared 0.747261 S.D. dependent var 202811.9 S.E. of regression 101960.0 Akaike info criterion 26.07940 Sum squared resid 1.66E+11 Schwarz criterion 26.27855 Log likelihood -256.7940 Hannan-Quinn criter. 26.11828 F-statistic 19.72543 Durbin-Watson stat 1.786264 Prob(F-statistic) 0.000013

Lampiran 5. Hasil Uji Multikolinearitas Untuk Variabel Konsumsi dalam Negeri di Indonesia

Dependent Variable: X3 Method: Least Squares Date: 04/13/14 Time: 01:13 Sample: 1993 2012

Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 184664.3 63865.71 2.891447 0.0106

Y 0.159946 0.382229 0.418457 0.6812

X1 -0.116613 0.430997 -0.270565 0.7902

X2 -0.241426 0.108840 -2.218173 0.0414

R-squared 0.625705 Mean dependent var 168642.9 Adjusted R-squared 0.555525 S.D. dependent var 76133.92 S.E. of regression 50757.71 Akaike info criterion 24.68437 Sum squared resid 4.12E+10 Schwarz criterion 24.88352 Log likelihood -242.8437 Hannan-Quinn criter. 24.72325 F-statistic 8.915674 Durbin-Watson stat 1.309858 Prob(F-statistic) 0.001050

Lampiran 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas Ketersediaan Kedelai di Indonesia

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/13/14 Time: 01:17 Sample: 1993 2012

Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 15056.23 51124.54 0.294501 0.7722

X1 1.116835 0.031746 35.18018 0.0000

X2 0.207939 0.062064 3.350388 0.0041

X3 0.067683 0.161744 0.418457 0.6812

R-squared 0.993196 Mean dependent var 1046157.

Adjusted R-squared 0.991920 S.D. dependent var 367329.6 S.E. of regression 33018.31 Akaike info criterion 23.82437 Sum squared resid 1.74E+10 Schwarz criterion 24.02352 Log likelihood -234.2437 Hannan-Quinn criter. 23.86324 F-statistic 778.5194 Durbin-Watson stat 1.633446 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 7. Hasil Estimasi Regresi (Uji Park)

Dependent Variable: LU2 Method: Least Squares Date: 04/13/14 Time: 01:25 Sample: 1993 2012

Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -19.41224 26.33435 -0.737145 0.4717

LX1 2.773941 1.936469 1.432474 0.1713

X2 2.94E-06 4.24E-06 0.693035 0.4982

X3 2.50E-07 1.13E-05 0.022150 0.9826

R-squared 0.130955 Mean dependent var 19.31558 Adjusted R-squared -0.031991 S.D. dependent var 2.253418 S.E. of regression 2.289178 Akaike info criterion 4.671119 Sum squared resid 83.84539 Schwarz criterion 4.870266 Log likelihood -42.71119 Hannan-Quinn criter. 4.709995 F-statistic 0.803674 Durbin-Watson stat 2.631225 Prob(F-statistic) 0.509966

Lampiran 8. Hasil Estimasi Regresi (Uji White)

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.981600 Prob. F(9,10) 0.5065

Obs*R-squared 9.381134 Prob. Chi-Square(9) 0.4029 Scaled explained SS 4.948297 Prob. Chi-Square(9) 0.8388

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 04/13/14 Time: 01:27 Sample: 1993 2012

Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.61E+10 2.52E+10 -0.641095 0.5359

X1 22086.67 21893.97 1.008802 0.3369

X1^2 -0.009074 0.007590 -1.195587 0.2594

X1*X2 -0.032503 0.029142 -1.115319 0.2908

X1*X3 0.009779 0.049187 0.198814 0.8464

X2 35915.34 68371.82 0.525294 0.6108

X2^2 -0.007690 0.042164 -0.182375 0.8589

X2*X3 -0.046247 0.112184 -0.412241 0.6889

X3 36858.51 83663.30 0.440558 0.6689

X3^2 -0.085753 0.166460 -0.515155 0.6176

R-squared 0.469057 Mean dependent var 8.72E+08 Adjusted R-squared -0.008792 S.D. dependent var 1.15E+09 S.E. of regression 1.15E+09 Akaike info criterion 44.87754 Sum squared resid 1.33E+19 Schwarz criterion 45.37540 Log likelihood -438.7754 Hannan-Quinn criter. 44.97473 F-statistic 0.981600 Durbin-Watson stat 2.482436 Prob(F-statistic) 0.506494

Lampiran 9. Hasil Uji Autokorelasi Ketersediaan Kedelai di Indonesia (Uji DW)

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 04/13/14 Time: 01:31 Sample: 1993 2012

Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 15056.23 51124.54 0.294501 0.7722

X1 1.116835 0.031746 35.18018 0.0000

X2 0.207939 0.062064 3.350388 0.0041

Dokumen terkait